Professional Documents
Culture Documents
Bengkulu
Ahmad Farhan
Institut Agama Islam Negeri Bengkulu
e-mail: ahmad.farhan@iainbengkulu.acid
Abstract
Al-Qur'an text that 'lives' in society as a phenomenon that is called the Living Qur'an. This paper
aims to describe the views and understanding of the Bengkulu Muslim Biker Community on
migrating and provide an overview of the practice of migrating in the Muslim Biker Community. This
paper is field research that uses the Living Qur'an approach and phenomenology with qualitative
descriptive methods. To obtain data, this research was conducted by observation, interview and
documentation. The findings in this study are: First, this community was formed as a place to
accommodate bikers to become better personal, including reducing the negative image in the
community. Then the migration becomes necessary for the intended change. The hijrah understood by
this community is change and movement. Namely changes and transfers from actions that are not in
accordance with religious teachings to actions that can draw closer to God. Hijrah is also understood
as passing away in the sense of leaving kufr and things that are not in accordance with religious
teachings and passing away to the actual path. This meaning is in line with the understanding of
Muslims in general. Second, as for the form of migrant practice in Bengkulu Biker Muslim
community, researchers are limited to three things, namely 1). Perform prayers, departing from the
reading and interpretation of QS. al-Baqarah / 2: 43, QS. al-Ankabut / 29: 45. 2). Love giving alms
and giving alms based on QS. al-Baqarah / 2: 2, 110, 195 and 268. 3). Establish brotherhood and care
for others based on QS. al-Hujurat / 49: 10.
Abstrak
Teks al-Qur’an yang ‘hidup’ dalam masyarakat sebagai fenomena itulah yang disebut Living
Qur’an. Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan pandangan dan pemahaman Komunitas Biker
Muslim Bengkulu terhadap hijrah dan memberikan gambaran praktek hijrah di Komunitas Biker
Muslim. Tulisan ini merupakan data penelitian lapangan (Field Research) yang menggunakan
pendekatan Living Qur’an dan fenomenologi dengan metode deskriptif kualitatif. Untuk
mendapatkan data, penelitia ini dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi.
Adapun temuan dalan penelitian ini adalah,: pertama, komunitas ini dibentuk sebagai wadah untuk
mengakomodir para biker menjadi pribadi lebih baik, termasuk mengurangi image negatif di
masyarakat . Maka hijrah menjadi niscaya untuk perubahan yang dimaksud. Hijrah difahami oleh
komunitas ini adalah perubahan dan perpindahan. Yakni perubahan dan perpindahan dari perbuatan
yang tidak sesuai dengan ajaran agama menuju perbuatan yang dapat mendekatkan diri mereka
kepada Allah. Hijrah juga difahami sebagai berpulang dalam arti meninggalkan kekufuran dan hal-hal
yang tidak sesuai dengan ajaran agama dan berpulang ke jalan yang sebenarnya. Pemaknaan ini
sejalan dengan pemahaman umat Islam pada umumnya. Kedua, adapun bentuk praktek hijrah
komunitas Biker Muslim Bengkulu dibatasi peneliti pada tiga hal saja, yaitu 1). Melaksanakan shalat,
berangkat dari pembacaan dan pemaknaan QS. al-Baqarah/2: 43, QS. al-Ankabut/29: 45. 2). Gemar
Bersedekah dan menunaikan zakat yang didasarkan pada QS. al-Baqarah/2: 2, 110, 195 dan 268. 3).
Menjalin Persaudaraan dan peduli sesama berbasiskan QS. al-Hujurat/49: 10.
167
El-Afkar Vol. 9 Nomor. 1, Januari-Juni 2020
sebagai suatu kewajiban, kebutuhan, dan maupun konteks non verbal oleh setiap
rutinitas. Sedangkan makna batin meliputi anggota komunitas Lets Hijrah. 3). Hijrah
tilawah sebagai motivasi hidup, penenang juga dimaknai sebagai pembentukan
hati, sarana intropeksi diri, dan tabungan identitas diri setiap anggota komunitas
amal di akhirat kelak.6 Let’s Hijrah.7
Implikasi dari pembacaan dan Begitu juga dengan apa yang
pemaknaan al-Qur’an sebagaimana diteliti oleh Annisa Novia Sari dan Adi
dimaksud, maka terdapat perubahan Bayu Mahadian yang menulis
perilaku masyarakat ke arah lebih baik tentang Perilaku Komunikasi Pelaku Hijrah
dalam kehidupannya yang biasa dikenal (Studi Fenomenologi Pelaku Hijrah dalam
dengan sebutan hijrah. Terkait dengan Shift Gerakan Pemuda Hijrah Kota
fenomena hijrah dan komunitasnya, Bandung). Penelitian ini dilakukan untuk
penulis juga melakukan literature mengetahui perilaku komunikasi dengan
review pada penelitian Dhita Prasanti dan melihat motif sebagai dorongan, makna
Sri Reti Indriani yang melakukan riset dan interaksi yang dipertukarkan
dengan judul Konstruksi Makna Hijrah seseorang yang berhijrah dengan
bagi Komunitas Let’s Hijrah dalam Media lingkungannya yang dapat membentuk
Sosial Line. Penelitian ini selanjutnya perilaku untuk melaksanakan tindakan
mendeskripsikan konstruksi makna tertentu. Metode yang digunakan adalah
hijrah pada komunitas ini dengan metode metode kualitatif dengan pendekatan
etnografi virtual. Dari penelitian ini fenomenologi dan paradigma intepretif.
ditemukan bahwa makna hijrah meliputi Hasil penelitian ini adalah ada 4 motif
1) Hijrah disepakati sebagai sebagai yang membuat seseorang berhijrah yaitu
tujuan hidup untuk melakukan dorongan masa lalu, dorongan teman,
perubahan menuju hal yang lebih baik ingin mempengaruhi orang lain dan
sesuai ajaran Islam. 2) Hijrah harusi dorongan masa depan. Perilaku
ditunjukkan dalam konteks verbal komunikasi juga dapat dilihat
5 Dalam QS. Al-Baqarah/2: 2 disebutkan bahwa 7 Dhita Prasanti dan Sri Seti Indriani, Konstruksi
al-Qur’an adalah kitab yang tidak ada keraguan di Makna Hijrah bagi Komunitas Let’s Hijrah dalam Media
dalamnya, petunjuk bagi orang yang bertaqwa. Sosial Line, dalam “al-Izzah” Jurnal Hasil-hasil Penelitian,
6 Muhammad Misbah, Living Qur’an di Instansi IAIN Kendari, Volume 14, Nomor 1 (Mei 2019), hal. 106-
Kesehatan: Fenomena “Gerakan Membaca Al-Quran 119.
Sebelum Bekerja” di Rumah Sakit Islam Sultan Agung
Semarang. OJS, “Hermeneutik” Jurnal Ilmiah Seputar
Kajian al-Qur’an dan Tafsir, Prodi Ilmu al-Qur’an dan
Tafsir STAIN Kudus. Lihat
di http://journal.stainkudus.ac.id.
168
Ahmad Farhan
NARASI HIJRAH: SEBUAH FENOMENA LIVING QURA’N PADA KOMUNITAS BIKER MUSLIM BENGKULU
berdasarkan interaksi yang dipertukarkan Metode Penelitian
oleh pelaku hijrah. 8 Tulisan ini memfokuskan kepada
Tentunya fenomena hijrah juga narasi hijrah dalam pratek keagamaan
bisa dianggap sebagai komodifikasi komunitas Biker Muslim Bengkulu
agama seperti yang ditulis oleh Afina Hijrah. Penelitian ini merupakan jenis
Amna dengan judul Hijrah Artis sebagai penelitian lapangan (Field Research) yang
Komodifikasi Agama. Penelitian ini ingin menggunakan metode deskriptif-
melihat lebih jauh apakah fenomena hijrah kualitatif.10 Metode penelitian kualitatif
di kalangan artis termasuk dalam sering disebut metode penelitian
komodifikasi agama serta bagaimana naturalistik karena penelitiannya
masyarakat memaknai hijrah yang dilakukan pada kondisi yang alamiah,
dilakukan para artis. Metode yang disebut juga sebagai metode etnografi.
digunakan adalah penelitian kualitatif Penelitian kualitatif dilakukan pada objek
dengan observasi lapangan. Untuk teori alamiah yang berkembang apa adanya,
yang digunakan adalah teori agen tidak dimanipulasi oleh peneliti dan
struktur dan agenda setting untuk kehadiran peneliti tidak begitu
mengetahui pengaruh terhadap dua hal mempengaruhi dinamika pada objek
tersebut. 9 tersebut. Penelitian kualitatif
Sementara itu, penelitian ini instrumennya adalah peneliti itu sendiri.
berusaha untuk menjawab pertanyaan Menjadi instrumen, maka peneliti harus
tentang fenomena living Qur’an dengan memiliki bekal teori dan wawasan luas,
narasi bagaimana pemahaman hijrah dan sehingga mampu bertanya, menganalisis,
pengalamannya dalam praktek memotret, dan mengkonstruksi situasi
keagamaan komunitas biker Muslim sosial yang diteliti menjadi lebih jelas dan
Bengkulu. bermakna.11
169
El-Afkar Vol. 9 Nomor. 1, Januari-Juni 2020
170
Ahmad Farhan
NARASI HIJRAH: SEBUAH FENOMENA LIVING QURA’N PADA KOMUNITAS BIKER MUSLIM BENGKULU
dengan berbagai profesi yang punya buruk. Selain itu diperlukan
hobi sama yaitu bermotor. Bermotor penanaman akidah dan pemahaman
yang dimaksud adalah orang-orang moralitas keagamaan yang baik.
yang punya kecenderungan dengan Ditambahkan oleh Adi Sucipto
menggunakan motor untuk selaku inisator yang kemudian
melakukan touring atau secara dijadikan guru dalam komunitas ini
bersamaan pada moment tertentu dan menyatakan bahwa berdirinya
pada hari tertentu berdasarkan komunitas ini merupakan satu ikhtiar
kesepakatan. Penggunaan istilah dan medan dakwah bagi seseorang
komunitas biker muslim ini untuk atau kelompok motor agar mau
memberikan kesan positif masyarakat merubah dirinya ke arah yang lebih
sejalan pandangan dan stigma negatif baik. Dengan begitu, ada keinginan
terhadap kelompok pria bermotor menjadikan komunitas biker ini
yang dikenal dengan sebutan geng menjadi media mereka untuk hijrah
motor. sekaligus sebagai media untuk
Menurut Henly, salah satu berdakwah. Kalau Biker Subuhan
inisiator berdirinya komunitas ini selama ini lebih identik dengan
bahwa selama ini orang-orang yang kegiatan shalat subuh berjamaah saja.
berkelompok dalam mengendarai Maka, komunitas Biker Muslim
motor (baca: bikers) tidak jarang Bengkulu ingin lebih banyak hal yang
terkesan arogan, sombong, mabuk, bisa dilakukan sebagai upaya dan
melakukan kekerasan, dan berbagai bentuk aktualisasi hijrah. Pada
aktivitas negatif lainnya. Maka untuk perjalanannya komunitas ini akrab
mengurangi atau bahkan disebutkan sebagai “Bikers Moslem
menghilangkan kesan demikian, maka Bengkulu Hijrah”
perlu diciptakan wadah bagi mereka Dalam penjelasannya, Henli
yang suka bermotor atau ada menambahkan bahwa filosofi
kelompok yang punya komunitas jargon “My Hijrah is My
motor tertentu untuk melakukan Advanture”. mengandung arti peru-
perubahan sikap dan melakukan yang bahan dari sisi kelam menuju sisi
baik serta meninggalkan kebiasaan terang, yakni perubahan dari perilaku
sebelumnya yang cenderung kurang
informan dlam konteks observasi partisipasi. Lihat
Djam’an Satori, Metodologi…hal. 131. baik seperti nakal, minum minumam
171
El-Afkar Vol. 9 Nomor. 1, Januari-Juni 2020
atau Musholla. Adapun lokasi yang Agustus 2019 Pukul 20.55 Wib.
17 Ahmad Rafiq, Pembacaan yang atomistic
terhadap al-Qur’an Antara Penyimpangan dan Fungsi, Jurnal
15 Hasil wawancara Henly, Sabtu, 3 Agustus Studi Ilmu al-Qur’an dan Hadis, Vol. 5, No. 1 Januari
2019 Pukul 20.55 Wib. 2004, hal. 4.
172
Ahmad Farhan
NARASI HIJRAH: SEBUAH FENOMENA LIVING QURA’N PADA KOMUNITAS BIKER MUSLIM BENGKULU
sebagai “penyesat” atau yang pegangan hidup. Begitupula
menyesatkan, yaitu segala sesuatu pemaknaan al-Qur’an oleh Sutrisno
yang membuat seseorang tidak sampai yang menyebutkan bahwa kendati
pada keadaan yang dianggap baik dan dirinya belum baik dalam membaca al-
benar, atau yang diinginkan.18 Qur’an, tapi dirinya menyakini bahwa
Dari hasil wawancara penulis, al-Qur’an adalah petunjuk bagi orang
umumnya informan penelitian beriman untuk keselamatan di dunia
memaknai al-Qur’an sebagai petunjuk, akhirat. Hal senada diutarakan oleh
pedoman, pegangan dalam Berry bahwa al-Qur’an dimaknai
kehidupan. Seperti yang disebutkan sebagai aturan dalam hidup yang
oleh Henli bahwa al-Qur’an adalah harus ditaati. Sedangkan Satrio
pegangan hidup manusia. Menjadi memaknai al-Qur’an sebagai kitab
kewajiban setiap muslim untuk belajar inspirasi bagi umat Islam yang
al-Qur’an agar dapat membacanya didalamnya mengandung banyak
dengan baik. Pemaknaan ini juga petunjuk bagi umat Islam. Pembacaan
dikuti dengan pengetahuan hadis Nabi dan pemaknaan al-Qur’an seperti
tentang keutamaan membaca al- inilah yang kemudian menjadi
Qur’an dan mempelajarinya. Hal ini pendorong komunitas biker Muslim
menjadi pendorong bagi anggota Bengkulu untuk bersama-sama
komunitas Biker Muslim Bengkulu berproses menjadi lebih baik dalam
dalam memposisikan al-Quran sebagai hidup dengan merujuk pada al-
kitab petujuk yang wajid dipedomani Qur’an. Adanya pengakuan bahwa
dalam kehidupan sehari-hari. meski tidak pandai membaca al-
Ditambahkan oleh Iqbal bahwa Qur’an tapi tetap mau mempelajarinya
kehidupan akan kacau jika tidak dan akan berpegang pada petunjuk
berpegang kepada al-Qur’an. Baginya yang terkandung di dalamnya,
al-Qur’an merupakan arah dan menjadi sebuah spirit mereka dalam
berhijrah.
18 Heddy Shri Ahimsa Putra, The Living....., hal.
243. Hidayah difahami juga sebagai petunjuk Allah
terhadap makhluknya tetnagn sesuatu yang mengandung
kebenaran atau berharga dan membawa keselamatan.
Dalam al-Qur’an, hidayah digunakan dalam arti
penjelasan, petunjuk dan taufik. Hidayah dengan makna
penjelasan mengacu pada dua hal: 1). Menjelaskan sesuatu membawa kepada kesesatan. Lihat Ensiklopedia
yang baik serta membawa kepada kebenaran dan Islam, (Jakarta: PT. Ichtiar Baru van Hoeve, 2001), hal. 541.
keselamatan. 2). Menjelasakan sesuatu yang buruk dan
173
El-Afkar Vol. 9 Nomor. 1, Januari-Juni 2020
174
Ahmad Farhan
NARASI HIJRAH: SEBUAH FENOMENA LIVING QURA’N PADA KOMUNITAS BIKER MUSLIM BENGKULU
senantiasa mengigatkan dan menjadi pribadi yang baik dalam
mendekatkan diri kepada Allah. pandangan Allah.
Pada aspek narasi dan Meski demikian, secara umum
terminologi, bahwa hijrah memang apa yang ditunjukkan dalam praktek
mudah untuk difahami termasuk keagamaan komunitas ini sebagai
informan penelitian manifestasi dari hijrah adalah satu hal
yang notabene anggota Komunitas positif dan perlu diapresiasi. Adanya
biker Muslim Bengkulu. Untuk itu, kegiatan dan program yang
penulis merasa pemahaman yang berkesinambungan dalam sosial
mereka miliki secara substansi adalah keagamaan dan dibina oleh seorang
benar, tinggal seberapa konsisten ustad tentunya bisa menjadi kontrol
komunitas ini tetap pada mereka dalam menjaga niat hijrah.
jargonnya My Hijrah is My 4. Living Qur’an dalam Praktek
Advanture dan menamakan diri Keagamaan di Komunitas Biker
mereka dengan Biker Muslim Muslim Bengkulu
Bengkulu Hijrah. a. Pemahaman dan Pengamalan
komunitas ini, tapi bagi siapa saja dari Anfal/8: 2-5)21 serta penentu nasib
175
El-Afkar Vol. 9 Nomor. 1, Januari-Juni 2020
176
Ahmad Farhan
NARASI HIJRAH: SEBUAH FENOMENA LIVING QURA’N PADA KOMUNITAS BIKER MUSLIM BENGKULU
Ayat ini difahami oleh yang artinya “…dan dirikanlah
dirinya sebagai perintah Allah shalat. Sesungguhnya shalat itu
kepada seorang muslim akan mencegah dari (perbuatan-perbuatan)
kewajiban shalat. Maka status keji dan mungkar..”
hukum wajib, akan berdosa jika Kedua ayat ini sebenarnya
seseorang meninggalkannya. bukan hanya diketahui oleh
Bahwa shalat juga merupakan cara anggota komunitas Biker Muslim
dan media komunikasi bagi kita Bengkulu dan atau informan
untuk meminta, mengadu kepada penelitian, melainkan umumnya
Allah dan menjadi pembuktian sebagian besar umat sudah akrab
bahwa kita termasuk orang yang dengan ayat dimaksud. Ayat ini
taat dan menjalankan perintah- memang secara tekstual
Nya. Ditambakan oleh informan memberikan perintah kepada umat
lain, bahwa dengan bergabungnya Islam agar melaksankan perintah
dengan Komunitas Biker Muslim shalat. Perintah utama yang tidak
Bengkulu, ada sebuah keinginan boleh ditinggalkan apapun
dan semangat untuk berhijrah alasannya. Karena shalat adalah
menjadi lebih baik bersama orang- penentu keberhasilan dan
orang yang mau juga berhijrah. kebahagiaan seseorang nantinya di
Dengan begitu, ada media dan hari akhirat.
komunikasi untuk saling b. Pemahaman dan Pengamalan
mengingatkan dalam kebaikan Ayat tentang zakat dan sedekah.
177
El-Afkar Vol. 9 Nomor. 1, Januari-Juni 2020
fahami yaitu menjadi lebih baik kan bahwa sedekah atau infaq
bagi orang lain. Menurut Henli, baik yang disukai Allah. Menjadi
berbagi kepada panti asuhan, panti َ طنُ َي ِع ُد ُك ُم ۡٱلف َۡق َر َو َي ۡأ ُم ُر ُكم ِب ۡٱلف َۡح
شا ٓ ِء َ ٰ ٱلش ۡي
jompo, fakir miskin termasuk ُض ٗٗل َوٱّلل ۡ ََوٱّللُ يَ ِع ُد ُكم م ۡغ ِف َر ٗة ِم ۡنهُ َوف
masjid dan musholla yang sedang َ ٰ َو ِس ٌع
يمٞ ع ِل
178
Ahmad Farhan
NARASI HIJRAH: SEBUAH FENOMENA LIVING QURA’N PADA KOMUNITAS BIKER MUSLIM BENGKULU
“Setan menjanjikan (menakut-nakuti) adalah baik, dan Allah mencintai
kemiskinan kepadamu dan menyuruh
orang-orang yang melakukan
kamu berbuat keji (kikir), sedangkan
Allah menjanjikan ampunan dan kebaikan.
karunia-Nya kepadamu. Dan Allah c. Pemahaman dan Pengamalan
Mahaluas, Maha Mengetahui.” Ayat tentang Persaudaraan.
Dalam komunitas Biker
Memahami sedekah dan
muslim Bengkulu juga terlihat nyata
infaq adalah perbuatan baik
bahwa persaudaraan itu diikat atas
tentunya tidak semua orang bisa.
dasar iman dan Islam serta semangat
Karena dalam kehidupan sosial,
dalam berhijrah. Sehingga rasa
masih ada orang yang enggan
persaudaraan itu juga dibuktikan
berbagi, tidak peduli dan simpati
dalam rangka menguatkan
terhadap apa yang dirasakan silaturrahim, dan menjaga semangat
orang lain. Apa yang dia miliki hijrah agar tetap istiqamah. Menjadi
dari harta difahami bahwa mafhum bagi hampir semua kita
hartanya sendiri, tidak ada hak bahwa QS. al-Hujurat: 10 yang
orang lain di dalamnya. Padahal menyatakan sesungguhnya orang
Allah juga menegaskan dalam QS. beriman itu bersaudara.24 Ayat ini
al-Zariyat: 19 yang artinya “Dan sudah sering disampaikan dan
Pada Harta-Harta Mereka Ada Hak diperdengarkan kepada umat
Untuk Orang Miskin Yang Meminta
Islam baik dalam moment
Dan Orang Miskin Yang Tidak
pengajian, khutbah jum’at dan
Mendapat Bagian.”
sebagainya. Dari wawancara
Ketika komunitas ini punya
penulis, informan penelitian
aktivitas dan kegiatan untuk
menyebutkan ahwa persaudaraan
berbagi baik disebut infaq atau
dalam ikatan iman umumnya
sedekah, maka ini perwujudan
sudah menjadi pengetahuan, tapi
hijrah yang juga menjadi niscaya.
dalam implementasinya tidak
Ayat yang disebutkan informan di
mudah untuk diwujudkan, bahkan
atas memberikan informasi kepada
sering terjadi perselisihan hingga
semuanya bahwa seruan berinfaq
itu memang nyata dan ada dari 24 Abu Zaid, Nashr Hamid, Tekstualitas al-Qur’an, terj.
Khoiron Nahdiyyin, Yogyakarta: LKIS, 2000. lihat Juga:
agama, karena perbuatan itu Farhan, Ahmad, Living Qur’an Sebagai Metode alternative
dalam Studi al-Qur’an, dalam Jurnal El Afkar, Vol. 6, Nomor
II, Juli-Desember, 2017
179
El-Afkar Vol. 9 Nomor. 1, Januari-Juni 2020
lain. Hal ini dilihat dari kesadaran 25 Firly Annisa, Hijrah Milenial antara Kesalehan dan
Populism, dalam Jurnal “Ma’arif Institut” Vol. 13, No. 1, Juni
2018,
180
Ahmad Farhan
NARASI HIJRAH: SEBUAH FENOMENA LIVING QURA’N PADA KOMUNITAS BIKER MUSLIM BENGKULU
sejalan dengan persaudaraan atas yang tergali berdasarkan informan
Islam. Dalam hadis Bukhari yang penelitian adalah perubahan,
diriwayatkan oleh Abdullah ibn perpindahan dan kembali pulang.
Umar , nabi bersabda: Perubahan yang dimaksud adalah
م ُه و َََل ْ ِم ََل ي
ُ َِظل ُ خو ْال
ْ م
ِ سل ُ َم أ
ُ ِسل ْ م ْ
ُ ال perubahan dari sesuatu yang
َ ه َك
ان ِ ة أَخِي َ ان فِي حَا
ِ ج َ َن َك
ْ َوم،م ُهُ ِسل
ْ ُي buruk kepada yang baik, dari
ِم
ٍ سل ْ ن ُم ْ ج َع َ َن َف هر
ْ َوم،ِجتِه َ هللاُ فِي حَا maksiat kepada taat. Adapun
ِ ِن ُك ُربَاتِ يَ ْو
م ْ ج هللاُ َع ْن ُه ُك ْربَ ًة م
َ ُك ْربَ ًة َف هر perpindahan adalah perpindahan
ُس َت َر ُه هللاَ ما ْ س َت َر ُم
ً ِسل َ َن ْ
ْ َوم،ِال ِقيَا َمة dari kebiasaan negatif kepada
ْ م
ِ ال ِقيَا َم
ة َ يَ ْو kebiasaan positif. Sedangkan
Seorang muslim itu saudara kembali pulang berkonotasi
bagi muslim yang lainnya. Tidak boleh
meninggalkan kekufuran dan hal-
mendhaliminya dan tidak boleh pula
menyerahkan kepada orang yang hal yang tidak sesuai dengan
hendak menyakitinya. Barangsiapa ajaran agama dan berpulang ke
yang memperhatikan kebutuhan
jalan yang sebenarnya. Jika selama
saudaranya, maka Allah akan
memperhatikan kebutuhannya. ini masih sering meninggalkan
Barangsiapa yang melapangkan kewajiban-kewajiban seperti
kesulitan seorang muslim, niscaya
Allah akan melapangkan kesulitan- shalat, tinggkah laku yang tidak
kesulitannya di hari kiamat. Dan baik, berkata tidak benar dan
barangsiapa yang menutupi kesalahan berdusta, maka hijrah berarti
seorang muslim, niscaya Allah akan
menutupi kesalahannya kelak di hari merubah kebiasaan itu dengan
kiamat” (HR. Bukhari no. 2442, berbicara yang benar dan jujur
Muslim no. 2580, Ahmad no. 5646,
dalam perkataan.
Abu Dawud no. 4893, al--Tirmidzi no.
1426).27 2. Untuk pemaknaan hijrah dalam
praktek keagamaan komunitas
Kesimpulan Biker Muslim Bengkulu, penulis
Berdasarkan rumusan penelitian, membatasi pada aktivitas yang
maka penelitian ini bisa disimpulkan: menjadi praktek hijrah komunitas
1. Hijrah dalam pandangan biker Muslim Bengkulu.
komunitas Biker Muslim Bengkulu Pertama, pemaknaan terhadap
shalat. Bahwa shalat adalah
26CD Ensiklopedia Hadis, Sembilan Kitab
Imam, Jakarta: Lidwa Pusaka, tt. kewajiban utama dan perintah
27 CD Ensiklopedia Hadis, Sembilan Kitab
Imam, Jakarta: Lidwa Pusaka, tt. Allah. Informan mengungkapkan
181
El-Afkar Vol. 9 Nomor. 1, Januari-Juni 2020
182
Ahmad Farhan
NARASI HIJRAH: SEBUAH FENOMENA LIVING QURA’N PADA KOMUNITAS BIKER MUSLIM BENGKULU
STAIN Kudus. Lihat al-Qur’an, dalam Jurnal El Afkar, Vol.
di http://journal.stainkudus.ac.id. 6, Nomor II, Juli-Desember, 2017
5. Indriani, Dhita Prasanti dan Sri 16. Firly Annisa, Hijrah Milenial antara
Seti, Konstruksi Makna Hijrah bagi Kesalehan dan Populism, dalam Jurnal
Komunitas Let’s Hijrah dalam Media “Ma’arif Institut” Vol. 13, No. 1, Juni
Sosial Line, dalam “al-Izzah” Jurnal 2018,
Hasil-hasil Penelitian, IAIN Kendari, 17. CD Ensiklopedia Hadis, Sembilan
Volume 14, Nomor 1 (Mei 2019). Kitab Imam, Jakarta: Lidwa Pusaka, tt.
6. Adi Bayu Mahadian, Annisa Novia 18. Satori, Djam’an dan Aam
Sari, Perilaku Komunikasi Pelaku Hijrah Komariah, Metodologi Penelitian
(Studi Fenomenologi Pelaku Hijrah Kualitatif, Bandung: Alfabeta, 2013.
dalam Shift Gerakan Pemuda Hijrah Kota
Bandung), dalam “ Jurnal Linimasa”,
FISIP UNPAS, Volume 1, Nomor 1,
Januari 2018.
7. Amna, Afina , Hijrah Artis sebagai
Komodifikasi Agama, dalam “Jurnal
Sosiologi Reflektif”, Prodi Sosiologi
UIN Sunan Kalijaga Yogkarta, Volume
13, Nomor 2, April 2019.
8. Ratna, Nyoman Kutha, Teori, Metode,
dan Teknik Penelitian Sastra: Dari
Strukturalisme hingga Post-
strukturalisme , Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2006.
9. Moleong, Lexy J, Metodologi Penelitian
Kualitatif, Bandung: Remaja Rosyada
Karya, 2005.
10. Suprayogo, Imam, Metodologi
Penelitian Sosial-Agama, Bandung:
Remana Rosyda Karya, 2003.
11. Rafiq, Ahmad , Pembacaan yang
atomistic terhadap al-Qur’an Antara
Penyimpangan dan Fungsi, Jurnal Studi
Ilmu al-Qur’an dan Hadis, Vol. 5, No.
1 Januari 2004
12. Tim Penyusun, Ensiklopedia
Islam, (Jakarta: PT. Ichtiar Baru van
Hoeve, 2001.
13. Wahbah Zuhaili, dkk, al-Qur’an Seven
in One, terj. Imam Ghazali Masykur.
dkk, (PT. Almahira: Jakarta, 2009), hal.
178.
14. Abu Zaid, Nashr Hamid, Tekstualitas
al-Qur’an, terj. Khoiron Nahdiyyin,
Yogyakarta: LKIS, 2000.
15. Farhan, Ahmad, Living Qur’an
Sebagai Metode alternative dalam Studi
183