Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
Jelly candy is a favorite snack of various ages from children to adults because it has an attractive color,
delicious aroma and taste, and a chewy texture. In this study, papaya juice (Carica papaya L.) was used as a
base ingredient for making jelly candy because papaya is a fruit that is very easy to find and has a relatively
cheap price. To improve the quality of the papaya jelly candy, roselle calyx extract (Hibiscus sabdariffa L.)
was also added. Roselle calyx has been known to have high antioxidants because they contain anthocyanin
pigments. The purpose of this study was to determine the effect of variations in the addition of roselle calyx
extract to the papaya jelly candy. The experimental design in this study was a completely randomized design
with variations in the addition of roselle calyx extract by 0% (control), 15%, 30%, and 45%. The parameters
tested in this study include chemical, physical, microbiological, and organoleptic qualities. The results of the
research that have been carried out show the addition of 45% roselle calyx extract can produce the best
papaya jelly candy based on water content, total titrated acid, antioxidant activity, total anthocyanin, texture,
color, and microbiological tests which include total plate count and numbers of yeast molds.
Keywords: jelly candy, papaya juice, roselle calyx extract
ABSTRAK
Permen jelly merupakan panganan yang digemari berbagai kalangan usia dari anak-anak hingga dewasa
karena memiliki warna yang menarik, aroma dan rasa yang enak, serta tekstur yang kenyal. Pada penelitian
ini, digunakan sari buah pepaya (Carica papaya L.) sebagai bahan baku pembuatan permen jelly karena
pepaya merupakan buah yang sangat mudah ditemui dan memiliki harga yang tergolong murah. Demi
meningkatkan kualitas permen jelly sari buah pepaya yang dihasilkan, ditambahkan pula ekstrak kelopak
bunga rosella (Hibiscus sabdariffa L.). Kelopak bunga rosella telah dikenal memiliki antioksidan yang tinggi
karena mengandung pigmen antosianin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh variasi
penambahan ekstrak kelopak bunga rosella pada permen jelly sari buah pepaya yang dihasilkan. Rancangan
percobaan yang pada penelitian ini adalah rancangan acak lengkap dengan variasi penambahan ekstrak
kelopak bunga rosella sebesar 0% (kontrol), 15%, 30%, dan 45%. Parameter yang diuji dalam penelitian ini
meliputi kualitas kimia, fisik, mikrobiologi, serta organoleptik. Hasil penelitian yang telah dilakukan
menunjukkan penambahan 45% ekstrak kelopak bunga rosella dapat menghasilkan permen jelly sari buah
pepaya terbaik berdasarkan kadar air, total asam tertitrasi, aktivitas antioksidan, total antosianin, tekstur,
warna, serta uji mikrobiologi yang meliputi angka lempeng total dan angka kapang khamir.
Kata kunci: ekstrak kelopak bunga rosella, permen jelly, sari buah pepaya
26
J.Gipas, Mei 2020, Volume 4 Nomor 1
ISSN 2599-0152 eISSN 2599-2465
http://jos.unsoed.ac.id/index.php/jgps
memiliki rasa manis dengan sedikit asam yang memiliki warna menarik dan tinggi
khas buah, beraroma buah, kenampakan antioksidan.
jernih, warna sesuai dengan buah yang METODE
digunakan, dan memiliki tekstur yang Tempat dan waktu penelitian
kenyal (Ayustaningwarno et al., 2014). Penelitian dilakukan pada bulan
Salah satu buah yang cocok untuk Agustus 2019 sampai November 2019 di
digunakan sebagai bahan baku permen laboratorium Teknobio-Pangan dan
jelly adalah pepaya atau Carica papaya Laboratorium Produksi Universitas Atma
L. karena memiliki rasa yang manis dan Jaya Yogyakarta.
menyegarkan (Warsino, 2003). Alat dan bahan penelitian
Disebutkan pula pepaya merupakan buah Bahan-bahan yang diperlukan yaitu
terbanyak nomor 6 di Indonesia (Badan buah pepaya California, kelopak bunga
Pusat Statistik Indonesia, 2018). rosella kering, indikator PP, NaOH 0,1 N,
Akhir-akhir ini, banyak ditemukan metanol PA (Merck, Jerman), bubuk
permen jelly yang mengandung zat DPPH (Sigma-Aldrich, Jerman), HCl PA,
pewarna tambahan agar memiliki sirup fruktosa (Rose Brand), asam sitrat
tampilan warna yang menarik. (cap Gajah), gelatin (e-Point), medium
Penggunaan pewarna sintetik harus Plate Count Agar (PCA), medium Potato
mempertimbangkan keamanan pangan Dextrose Agar (PDA), glukosa anhidrat,
bagi kesehatan konsumen. Penggunaan reagen Nelson A, reagen Nelson B,
pewarna alami lebih dianjurkan, salah reagen Arsenomolybdat, buffer KCl pH
satunya adalah pewarna merah alami dari 1,0, dan buffer Na-asetat pH 4,5.
kelopak bunga rosella (Hibiscus Alat-alat yang diperlukan adalah
sabdariffa L.) yang mengandung pigmen Cold Press Juicer (HUROM), blender
antosianin yang merupakan antioksidan (Miyako) , ayakan mesh 80, waterbath
(Haidar, 2011). Dalam penelitian ini (Memmert), vaccum, tanur (Thermolyne
dilakukan pembuatan permen jelly dari Muffle Furnace), moisture balance
sari buah pepaya dengan ditambahkan (Phoenix), spektrofotometer (GENESYS
ekstrak kelopak bunga rosella. Tujuan 10S UV-Vis), Laminar Air Flow (LAF)
penelitian ini adalah mengetahui (ESCO AVS-3A1 dan SV 1200-G),
pengaruh penambahan ekstrak kelopak autoklaf (Hirayama Hiclave HVE 500),
bunga rosella terhadap kualitas permen inkubator (Mammert INB 400), texture
jelly sari buah pepaya, sehingga analyzer (Brookfield), komputer, probe
didapatkan permen jelly sari buah pepaya TA-25, software “texture exponent 32”,
27
J.Gipas, Mei 2020, Volume 4 Nomor 1
ISSN 2599-0152 eISSN 2599-2465
http://jos.unsoed.ac.id/index.php/jgps
color reader (Konica Minolta), magnetic selama 30 menit pada suhu 100oC lalu
stirrer (Cimarec+ Thermo Scientific), dan disaring dengan kertas saring untuk
centrifuge (Harmonic Series). mendapatkan ekstrak kelopak bunga
Penelitian ini menggunakan rosella.
rancangan acak lengkap dengan 4 variasi d. Uji kimia ekstrak kelopak bunga
penambahan ekstrak kelopak bunga rosella
rosella, yaitu 0%, 15%, 30%, dan 45%, Uji kimia ekstrak kelopak bunga
serta dilakukan 3 kali pengulangan. rosella meliputi uji kadar gula reduksi, uji
Terdapat 6 tahapan penelitian yaitu: total asam tertitrasi, uji total antosianin,
a. Uji proksimat bahan awal dan uji aktivitas antioksidan.
Uji proksimat bahan awal e. Pembuatan permen jelly
dilakukan pada daging buah pepaya dan Pembuatan permen jelly diawali
kelopak bunga rosella kering yang dengan pemanasan dan pencampuran
meliputi uji kadar air, kadar abu, kadar setengah sari buah pepaya dengan sirup
lemak, kadar protein, dan kadar fruktosa. Setengah sari buah pepaya
karbohidrat. lainnya digunakan untuk melarutkan
b. Pembuatan sari buah papaya gelatin di tempat yang berbeda. Setelah
Buah pepaya yang telah masak sirup fruktosa larut sempurna, larutan
dicuci dengan air bersih lalu dikupas dan gelatin dimasukkan, dan pemanasan juga
dihilangkan bijinya. Daging buah pepaya dilanjutkan dengan pengadukan selama
diolah menggunakan cold press juicer 15 menit. Ekstrak kelopak bunga rosella
lalu diperas menggunakan kain saring dan air ditambahkan, dan pemanasan juga
hingga dihasilkan sari buah pepaya. pengadukan selama 10 menit. Setelah api
c. Pembuatan ekstrak kelopak bunga dimatikan, asam sitrat ditambahkan dan
rosella diaduk hingga rata.
Kelopak bunga rosella kering Cairan permen jelly dituang ke
disortasi, dengan kriteria kelopak bunga dalam cetakan dan didiamkan selama 1
yang utuh dan memiliki panjang antara 3- jam pada suhu ruang. Selanjutnya,
5 cm. Kelopak bunga selanjutnya permen jelly dimasukkan ke dalam lemari
dihaluskan dengan blender dan diayak pendingin selama 24 jam dengan suhu
dengan ayakan 80 mesh. Bubuk kelopak 4oC. Permen jelly didiamkan selama 1
bunga rosella dimasukkan ke dalam air jam pada suhu ruang sebelum dianalisa.
dengan perbandingan bunga dan air f. Uji kualitas permen jelly
adalah 1:10. Pemanasan dilakukan
28
J.Gipas, Mei 2020, Volume 4 Nomor 1
ISSN 2599-0152 eISSN 2599-2465
http://jos.unsoed.ac.id/index.php/jgps
Uji kualitas permen jelly meliputi ANOVA dengan tingkat kepercayaan
uji kimia (kadar air, kadar abu, kadar gula 95%, dan analisis dilanjutkan
reduksi, total asam tertitrasi, total menggunakan Duncan’s Multiple Range
antosianin, dan aktivitas antioksidan), Test (DMRT) jka hasil ANOVA
fisik (kekenyalan, daya kunyah, dan menunjukkan beda nyata.
warna), mikrobiologi (angka lempeng
total dan angka kapang khamir) dan HASIL DAN PEMBAHASAN
organoleptik (warna, aroma, rasa, dan a. Hasil uji proksimat buah pepaya
tekstur). Berdasarkan hasil uji proksimat,
Analisis data diketahui kandungan daging buah pepaya
Analisis data dilakukan dengan tidak jauh berbeda dengan penelitian-
program SPSS 15.0, menggunakan penelitian sebelumnya (Tabel 1).
b. Hasil uji proksimat kelopak bunga ekstrak kelopak bunga rosella tidak
rosella kering dan kimia ekstrak jauh berbeda dengan penelitian-
kelopak bunga rosella penelitian sebelumnya (Tabel 2).
Berdasarkan hasil uji proksimat
dan kimia, diketahui kandungan
kelopak bunga rosella kering dan
Tabel 2. Hasil Uji Proksimat Kelopak Bunga Rosella Kering dan Hasil Uji Kimia Tambahan
Ekstrak Kelopak Bunga Rosella
29
J.Gipas, Mei 2020, Volume 4 Nomor 1
ISSN 2599-0152 eISSN 2599-2465
http://jos.unsoed.ac.id/index.php/jgps
c. Hasil uji kualitas permen jelly cair. Syarat mutu permen jelly yang
1. Kadar air permen jelly ditetapkan oleh Badan Standarisasi
Kandungan air pada permen jelly Nasional (2018), yaitu memiliki kadar
sebagian besar didapat dari bahan air dibawah 20%, sehingga permen jelly
bakunya yaitu sari buah pepaya, air, sari buah pepaya dengan penambahan
ekstrak kelopak bunga rosella dan sirup ekstrak kelopak bunga
fruktosa yang merupakan bahan baku
Tabel 3. Kadar Air Permen Jelly Sari Buah Pepaya dengan Penambahan Ekstrak
Kelopak Bunga Rosella
Variasi penambahan ekstrak kelopak bunga
Kadar Air (%)
rosella (%)
0 15,74 ± 0,22 a
15 15,58 ± 0,08 a
30 15,60 ± 0,33 a
45 15,30 ± 0,34 a
Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang berbeda menunjukkan adanya beda angka dengan
tingkat kepercayaan sebesar 95%.
30
J.Gipas, Mei 2020, Volume 4 Nomor 1
ISSN 2599-0152 eISSN 2599-2465
http://jos.unsoed.ac.id/index.php/jgps
Tabel 5. Kadar Gula Reduksi Permen Jelly Sari Buah Pepaya dengan Penambahan
Ekstrak Kelopak Bunga Rosella
4. Total asam tertitrasi permen jelly rosella, maka semakin tinggi pula
Berdasarkan hasil olah data uji total asam. Tertitrasinya (Tabel 6).
total asam tertitrasi didapati perbedaan Total asam yang terukur berasal dari
nyata total asam tertitrasi antar asam sitrat sebagai bahan baku dan
perlakuan dimana semakin banyak asam organik (asam askorbat, asam
penambahan ekstrak kelopak bunga malat, dan asam sitrat) yang terkandung
31
J.Gipas, Mei 2020, Volume 4 Nomor 1
ISSN 2599-0152 eISSN 2599-2465
http://jos.unsoed.ac.id/index.php/jgps
pada ekstrak kelopak bunga rosella rosella dapat menyebabkan peningkatan
(Haidar, 2011). Ekstrak kelopak bunga total asam tertitrasi permen jelly
Tabel 6. Total Asam Tertitrasi Permen Jelly Sari Buah Pepaya dengan Penambahan Ekstrak
Kelopak Bunga Rosella
Tabel 7. Total Antosianin Permen Jelly Sari Buah Pepaya dengan Penambahan Ekstrak
Kelopak Bunga Rosella
Variasi penambahan ekstrak kelopak bunga Total Antosianin
rosella (%) (mg/g sampel)
0 0,03 ± 0,02 a
15 0,07 ± 0,02 b
30 0,11 ± 0,02 c
45 0,15 ± 0,02 d
Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang berbeda menunjukkan adanya beda angka dengan
tingkat kepercayaan sebesar 95%.
32
J.Gipas, Mei 2020, Volume 4 Nomor 1
ISSN 2599-0152 eISSN 2599-2465
http://jos.unsoed.ac.id/index.php/jgps
ekstrak kelopak bunga rosella (Tabel Kadar vitamin C pada buah pepaya
8). Senyawa antioksidan pada permen adalah sebesar 78.mg/100.g buah
jelly kontrol didapat dari vitamin C pepaya masak (Kalie, 2008).
yang terkandung pada sari buah pepaya.
Tabel 8. Aktivitas Antioksidan Permen Jelly Sari Buah Pepaya dengan Penambahan Ekstrak
Kelopak Bunga Rosella
Variasi penambahan ekstrak kelopak bunga
Aktivitas Antioksidan (%)
rosella (%)
0 50,75 ± 3,30 a
15 56,14 ± 0,36 ab
30 59,54 ± 2,49 b
45 61,92 ± 4,43 b
Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang berbeda menunjukkan adanya beda angka dengan tingkat
kepercayaan sebesar 95%.
Tabel 9. Aktivitas Antioksidan Permen Jelly Sari Buah Pepaya dengan Penambahan Ekstrak
Kelopak Bunga Rosella 45% Dan Asam Askorbat 45%
33
J.Gipas, Mei 2020, Volume 4 Nomor 1
ISSN 2599-0152 eISSN 2599-2465
http://jos.unsoed.ac.id/index.php/jgps
Penambahan ekstrak kelopak beda nyata dengan permen jelly kontrol
bunga rosella menyebabkan adanya (Tabel 10). Hal ini dapat disebabkan
peningkatan kekenyalan pada permen karena adanya peningkatan kadar gula
jelly yang diproduksi hingga didapati yang dapat dilihat dari hasil uji gula
Tabel 10. Kekenyalan Permen Jelly Sari Buah Pepaya dengan Penambahan Ekstrak
Kelopak Bunga Rosella
reduksi (Tabel 5). Semakin tinggi kadar permen jelly semakin kenyal (Winarno,
gula, maka air yang terkandung akan 2002).
semakin berkurang karena berikatan 8. Daya kunyah permen jelly
dengan gula, sehingga air tidak dapat Daya kunyah dapat dihitung dari
berdifusi ke dalam gel dan tekstur pengalian nilai elastisitas dengan
kekenyalan. Penambahan
Tabel 11. Daya Kunyah Permen Jelly Sari Buah Pepaya dengan Penambahan Ekstrak Kelopak
Bunga Rosella
Variasi penambahan ekstrak kelopak bunga
Daya Kunyah (gF)
rosella (%)
0 465,19 ± 5,15 a
15 472,23 ± 7,00 ab
30 485,96 ± 11,72 bc
45 491,42 ± 6,23 c
Keterangan:..Angka yang diikuti huruf yang berbeda menunjukkan adanya beda angka dengan tingkat
kepercayaan sebesar 95%.
34
J.Gipas, Mei 2020, Volume 4 Nomor 1
ISSN 2599-0152 eISSN 2599-2465
http://jos.unsoed.ac.id/index.php/jgps
menghasilkan warna jingga-merah warna diakibatkan karena adanya
muda yang semakin gelap ketika pigmen antosianin pada kelopak bunga
semakin banyak ekstrak yang rosella (Haidar, 2011).
ditambahkan (Gambar.1). Perubahan
Tabel 12. Warna permen jelly sari buah pepaya dengan penambahan ekstrak kelopak bunga
rosella
Variasi penambahan ekstrak kelopak bunga
Warna
rosella (%)
0 Jingga
15 Jingga - merah muda
30 Jingga - merah muda
45 Jingga - merah muda
Gambar 1. Permen jelly sari buah pepaya dengan penambahan ekstrak kelopak bunga rosella (kiri
ke kanan: 0%; 15%; 30%; 45%)
10. Angka lempeng total permen jelly jelly dengan penambahan ekstrak
Hasil pengujian menunjukkan kelopak bunga rosella 15%, 30%, dan
permen jelly yang diproduksi memiliki 45% tidak terdapat beda nyata, namun
jumlah mikrobia yang tidak melebihi tetap tampak adanya penurunan jumlah
batas maksimal yaitu 4,699 CFU/g mikrobia seiring penambahan ekstrak
(Badan Standarisasi Nasional, 2018). kelopak bunga rosella (Tabel 13),
Jumlah mikrobia pada permen jelly karena adanya senyawa flavonoid
kontrol berbeda nyata dengan jumlah seperti flavonol, proantosianidin, dan
mikrobia permen jelly dengan ketekin yang memiliki efek
penambahan ektrak kelopak bunga antimikrobia
rosella. Angka lempeng total permen
Tabel 13. Angka Lempeng Total Permen Jelly Sari Buah Pepaya dengan Penambahan Ekstrak
Kelopak Bunga Rosella
Variasi penambahan ekstrak kelopak bunga
Angka Lempeng Total (CFU/g)
rosella (%)
0 2,31 ± 0,47 b
15 1,85 ± 0,43 ab
30 1,45 ± 0,13 a
45 1,12 ± 0,17 a
Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang berbeda menunjukkan adanya beda angka dengan tingkat
kepercayaan sebesar 95%.
35
J.Gipas, Mei 2020, Volume 4 Nomor 1
ISSN 2599-0152 eISSN 2599-2465
http://jos.unsoed.ac.id/index.php/jgps
Tabel 14. Angka Kapang Khamir Permen Jelly Sari Buah Pepaya dengan Penambahan Ekstrak
Kelopak Bunga Rosella
Variasi penambahan ekstrak kelopak bunga rosella (%) Angka Kapang Khamir (CFU/g)
0 1,67 ± 0,25 b
15 1,43 ± 0,32 b
30 0a
45 0a
Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang berbeda menunjukkan adanya beda angka dengan tingkat
kepercayaan sebesar 95%.
36
J.Gipas, Mei 2020, Volume 4 Nomor 1
ISSN 2599-0152 eISSN 2599-2465
http://jos.unsoed.ac.id/index.php/jgps
bunga rosella 45% paling kurang 2014), karena adanya asam-asam
disukai (Tabel 13). Sedikit penambahan organik (Haidar, 2011).
ekstrak kelopak bunga rosella dapat
menutup aroma pepaya yang kurang
disukai serta menambahkan rasa asam
yang segar (Ayustaningwarno et al.,
Tabel 15. Hasil Uji Organoleptik Permen Jelly Sari Buah Pepaya dengan Penambahan Ekstrak
Kelopak Bunga Rosella
37
J.Gipas, Mei 2020, Volume 4 Nomor 1
ISSN 2599-0152 eISSN 2599-2465
http://jos.unsoed.ac.id/index.php/jgps
DAFTAR PUSTAKA Kusumastuti dan Cahyono, Y. H. 2007.
Ekstraksi antosianin dari kelopak
Ayustaningwarno, F., Retnaningrum, G.,
bunga rosela (Hibiscus
Iqlima, S., Anggraheni, N.,
sabdariffa) dengan variasi pelarut
Suhardinata, F., Umami, C.,
dan lama ekstraksi. Agroteknose 3
Rejeki, M. S. W. 2014. Aplikasi
(2): 23-26.
Pengolahan Pangan. Deepublish,
Lestario, L. N. 2017. Antosianin: Sifat
Yogyakarta.
Kimia, Perannya dalam
Badan Pusat Statistik Indonesia. 2018.
Kesehatan, dan Prospeknya
Statistik Tanaman Buah-buahan
sebagai Pewarna Makanan.
dan Sayuran Tahunan Indonesia
Gadjah Mada University Press,
2017. Badan Pusat Statistik
Yogyakarta.
Indonesia, Jakarta.
Luvonga, W. A. 2011. Nutritional
Badan Standarisasi Nasional. 2018. SNI
characterization of roselle
3547.2-2008 Tentang Kembang
(Hibiscus sabdariffa) calyces,
Gula - Bagian 2 : Lunak. BSN,
evaluation of its functional
Jakarta.
properties and sensory quality of
Cowan, M. M. 1999. Plant products as
its novel products. Scientific
antimicrobial agents. Clinical
Conference Proceeding 1 (1): 95-
Microbiology Reviews XII (4):
105.
564-582.
Maragatham, C. dan Panneerselvam, A.
Haidar, Z. 2011. Si Cantik Rosella -
2011. Production of single cell
Bunga Cantik Kaya Manfaat.
from yeast using papaya extract
Edumania, Jakarta.
medium. Advances in Applied
Hamzah, A. 2014. 9 Jurus Sukses
Science Research 2 (2): 14-18.
Bertanam Pepaya California.
Pokorny, J., Yanishleva, N., dan Gordon,
AgroMedia Pustaka, Jakarta.
M. 2001. Antioxidant in Food.
Hastuti, D. dan Sumpe, I. 2007.
Woodhead Publishing Ltd.,
Pengenalan dan proses pembuatan
Inggris.
gelatin. MEDIAGRO III (1): 39-
Ramayulis, R. 2013. Jus Super Ajaib.
48.
Penebar Plus, Jakarta.
Hayati, E. K., Budi, U. S., dan
Sudiarto, F. 2009. Mikrobiologi Pangan.
Hermawan, R. 2012. Konsentrasi
Departemen Teknologi Hasil
total senyawa antosianin ekstrak
Pertanian IPB, Bogor.
kelopak bunga rosella (Hibiscus
Tanjong, A. 2011. Pengaruh Konsentrasi
sabdariffa L.): pengaruh
Ekstrak Kelopak Bunga Rosella
temperature dan pH. Jurnal Kimia
(Hibiscus sabdariffa L.) Terhadap
6 (2): 138-147.
Koloni Candida albicans yang
Kalie, M. B. 2008. Bertanam Pepaya.
Terdapat pada Plat Gigi Tiruan.
Penebar Swadaya, Jakarta.
http://repository.unhas.ac.id/handl
Karismawati, A. S., Nurhasanah, N., dan
e/123456789/836 .16/11/2019.
Widyaningsih, T. D. 2015.
Warsino. 2003. Budi Daya Pepaya.
Pengaruh minuman fungsional
Kanisius, Yogyakarta.
jelly drink kulit buah naga merah
Winarno, F. G. 2002. Kimia Pangan dan
dan rosella terhadap stres
Gizi. PT. Gramedia Pustaka
oksidatif. Jurnal Pangan dan
Utama, Jakarta.
Agroindustri 3 (2): 407-416.
Yon, R. M. 1994. Papaya: Fruit
Kartika, P. 2015. Pembuatan
Development, Postharvest
osmodehidrat buah nanas. Jurnal
Physiology, Handling and
Pangan dan Agroindustri III (4):
Marketing in ASEAN. ASEAN
1345-1555.
38
J.Gipas, Mei 2020, Volume 4 Nomor 1
ISSN 2599-0152 eISSN 2599-2465
http://jos.unsoed.ac.id/index.php/jgps
Food Handling Bureau, Kuala
Lumpur.
Youngson, R. 2005. Antioksidan:
Manfaat Vitamin C dan E bagi
Kesehatan. Arcan, Jakarta.
39