You are on page 1of 15

Jurnal Eksis ISSN : 0216-6437

Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda ISSN 2722-9327 (online)


Volume 16 No 2 Oktober 2020
PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN
TOTAL ASSETS TURNOVER TERHADAP RETURN ON ASSETS
PADA PERUSAHAAN KONSTRUKSI YANG TERDAFTAR DI
BURSA EFEK INDONESIA
Sabri Nurdin 1),Yunus Tulak Tandirerung 2), Jayana Hurairah 3)

sbnabdullah@gmail.com 1), yunus.t.tandirerung@gmail.com 2), jayana03.hurairah@gmail.com 3)


123)
Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Samarinda
123)
Jl. Cipto Mangunkusumo, Sungai Keledang, Kec. Samarinda Seberang Kota Samarinda, 75242

ABSTRACT
This research aimed to investigate the impact among Current Ratio, Debt to Equity Ratio and Total Assets
Turnover of Return On Assets at the construction companies listed in Indonesia Stock Exchange. There are
two independent variables (X) used in this research, that is Current Ratio (X1), Debt to Equity Ratio (X2),
and Debt to Assets Ratio (X3) while Return On Assets as the dependent variable (Y). The research
population is the whole construction sector companies listed in Indonesia Stock Exchange. while the
sampling used purposive sampling technique. Financial statement data collection form 2014 to 2018 used
documentation techniques. The data collected were analyzed by the equation of each financial ratio, then
processed by using classic assumption test, multiple regression analysis, coefficient of determination
analysis, t-test and f-test. Based on the t-tes obtained result that the Current Ratio have positive and not
significant influence to Return On Assets, Debt to Equity Ratio have negative and not significant influence
to Return On Assets and Total Assets Tirnover have positive and significant influence to Return On Assets.
While from the result of f-test obtained the Farithmetic is lower than the Ftable value (11,252 > 2,83) which
means that simultaneously Current Ratio, Debt to Equity Ratio, and Total Assets Turnover have significant
influence to Return On Assets.

Keywords: Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Total Assets Turnover, Return On Assets.

ABSTRAK
Pengaruh antara current ratio, debt to equity ratio dan total assets turnover terhadap tingkat return on assets
pada perusahaan sektor konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Variabel bebas (X) yang
digunakan dalam penelitian ini ada tiga, yaitu Current Ratio (X1), Debt To Equity Ratio (X2) dan Total
Assets Turnover (X3) sementara itu Return On Assets sebagai variabel terikat atau (Y). Adapun populasinya
adalah semua perusahaan yang bergerak pada sektor konstruksi dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
sedangkan penentuan sampelnya digunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data laporan
keuangan dari tahun 2014-2018 yang digunakan adalah teknik dokumentasi. Data yang dikumpulkan
dianalisis dengan rumus dari masing-masing rasio keuangan, kemudian diolah dengan menggunakan uji
asumsi klasik, analisis regresi berganda, analisis koefisien determinasi, uji-t dan uji-f. Berdasarkan analisis
uji t diperoleh hasil bahwa current ratio mempunyai pengaruh positif tidak signifikan terhadap Return On
Assets, debt to equity ratio berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap Return On Assets, total assets
turnover berpengaruh positif signifikan terhadap Return On Assets. Sementara itu, dari hasil analisis uji F
diperoleh Fhitung > Ftabel (11,252 > 2,83) yang berarti bahwa secara simultan current ratio, debt to equity
ratio, dan total assets turnover berpengaruh signifikan terhadap Return On Assets

Kata Kunci: Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Total Assets Turnover, Return On Assets.

PENDAHULUAN
Dalam dunia bisnis yang sedang memasuki era globalisasi pada saat ini mengakibatkan
persaingan yang semakin ketat, setiap perusahaan mengupayakan agar tingkat keuntungan yang
diperoleh perusahaan semakin baik dan setiap perusahaan ingin usahanya terus berjalan agar
mendapatkan keuntungan yang meningkat, begitu pula yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan
yang bergerak disektor konstruksi yang merupakan salah satu sektor konstruksi yang berperan penting
dalam pembangunan ekonomi suatu negara. Dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk, setiap

Sosial Ekonomi dan Bisnis Halaman 40


Jurnal Eksis ISSN : 0216-6437
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda ISSN 2722-9327 (online)
Volume 16 No 2 Oktober 2020
perusahaan selalu memiliki cara agar dalam menjalankan usaha konstruksi tersebut dapat memenuhi
kebutuhan terhadap sarana dan prasarana (infrastruktur).
Undang-undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang jasa konstruksi menegaskan bahwa, sejalan
dengan meningkatnya tuntutan masyarakat akan perluasan cakupan, kualitas hasil maupun tertib
pembangunan, telah membawa konsekuensi meningkatnya kompleksitas pekerjaan konstruksi, tuntutan
efisiensi, tertib penyelenggaraan, dan kualitas hasil pekerjaan konstruksi. Selain itu, tata ekonomi dunia
telah mengamanatkan hubungan kerja sama ekonomi internasional yang semakin terbuka dan
memberikan peluang yang semakin luas bagi jasa konstruksi nasional. Kedua fenomena tersebut
merupakan tantangan bagi jasa konstruksi nasional untuk meningkatkan kinerjanya agar mampu
bersaing secara profesional dan mampu menghadapi dinamika perkembangan pasar dalam dan luar
negeri.
Usaha konstruksi memiliki peranan yang sangat penting bagi suatu negara, pembangunan
konstruksi bangunan di indonesia telah berkembang dengan pesat yang berfungsi untuk mendukung
pertumbuhan dan perkembangan berbagai bidang. Perkembangan jasa konstruksi di indonesia yang
pesat menimbulkan pengaruh pada persaingan antar perusahaan. Dan setiap perusahaan memiliki tujuan
yang ingin dicapai dalam usahanya tersebut. Untuk mencapai tujuan yang diinginkan setiap perusahaan
pasti memiliki cara atau strategi masing-masing untuk mengembangkan bisnisnya. Konstruksi
merupakan salah satu subsektor yang ada di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan konstruksi yang bergerak
dibidang jasa, dimana salah satu sub sektor konstruksi yang berperan penting adalah perusahaan
konstruksi bangunan. Menurut Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi
menyatakan bahwa “Jasa konstruksi adalah layanan jasa konsultansi perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan pekerjaan konstruski”.
Karena peran perusahaan konstruksi dalam dunia bisnis untuk membangun perekonomian di
suatu negara, maka setiap perusahaan ingin kondisi keuangan perusahaannya tetap stabil sehingga
perusahaan tetap berjalan dengan efektif dan efisien. Oleh karena itu rasio keuangan sangat penting
dilakukan untuk mengetahui informasi atau melihat posisi keuangan pada perusahaan konstruksi
tersebut. Agar bermanfaat informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses
pengambilan keputusan. Setiap rasio keuangan mempunyai kegunaan dan manfaatnya masing-masing.
Dari rasio-rasio keuangan inilah yang dapat memberikan atau mengetahui sebuah informasi seberapa
sehat suatu perusahaan.
Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya karena ingin mengetahui
tingkat profitabilitas (keuntungan) dan tingkat kesehatan suatu perusahaan. Perusahaan dapat
memaksimalkan labanya apabila manajer keuangan mengetahui faktor-faktor yang memiliki pengaruh
besar terhadap profitabilitas perusahaan (Adi, 2014:2). Analisis kinerja keuangan perusahaan dapat di
lakukan dengan menghitung rasio keuangan, dengan melihat informasi yang didapat dari laporan
keuangan perusahaan. Dalam perusahaan keuntungan atau laba yang diperoleh perusahaan merupakan
salah satu gambaran mengenai kondisi keuangan suatu perusahaan agar para pengguna informasi
keuangan mengetahui bahwa perusahaan dalam keadaan baik atau buruk.
Selain itu, analisis risiko juga sangat penting karena risiko merupakan imbangan profitabilitas
untuk menentukan prospek dan kesehatan perusahaan. Analisis risiko untuk jangka waktu pendek
dilakukan dengan menganalisis current ratio perusahaan. Analisis kredit banyak memerlukan jenis
analisis semacam ini. Sedangkan untuk analisis risiko jangka panjang dilakukan dengan menganalisis
debt to equity ratio, analisis pinjaman jangka panjang akan memerlukan jenis analisis ini. Pada dasarnya,
jika suatu rasio berubah, besar kemungkinan rasio lainnya akan ikut terpengaruh. Oleh sebab itu, bagi
seorang pimpinan perusahaan selaku pengambil keputusan harus mengetahui keadaan profitabilitas
perusahaannya, agar dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk meningkatkan atau paling
tidak mempertahankan profitabilitas yang telah dicapai perusahaan untuk masa-masa mendatang
(Palimbong, 2016:5).
Current ratio menunjukkan sejauh mana aktiva lancar menutupi kewajiban-kewajiban lancar.
Semakin besar perbandingan aktiva lancar dan kewajiban lancar semakin tinggi kemampuan perusahaan
menutupi kewajiban jangka pendeknya. Current ratio yang rendah biasanya dianggap menunjukkan
terjadinya masalah dalam likuidasi, sebaliknya current ratio yang terlalu tinggi juga kurang bagus,

Sosial Ekonomi dan Bisnis Halaman 41


Jurnal Eksis ISSN : 0216-6437
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda ISSN 2722-9327 (online)
Volume 16 No 2 Oktober 2020
karena menunjukkan banyaknya dana menganggur yang pada akhirnya dapat mengurangi kemampu
labaan perusahaan. Current ratio yang tinggi bisa disebabkan oleh kondisi perdagangan yang kurang
atau manajemen yang tidak baik. Debt to equity ratio menggambarkan perbandingan hutang dan ekuitas
dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal perusahaan sendiri untuk memenuhi
seluruh kewajibannya dan apabila semakin tinggi debt to equity ratio menunjukkan semakin besar total
hutang terhadap total ekuitas, juga akan menunjukkan semakin besar ketergantungan perusahaan
terhadap pihak luar sehingga tingkat risiko perusahaan semakin besar (Hantono, 2015:22).
Total Asset Turnover menunjukan tingkat efisiensi penggunaan keseluruhan aktiva perusahaan
didalam menghasilkan volume penjualan tertentu. Semakin tinggi rasio Total Asset Turnover berarti
semakin efisien penggunaan keseluruhan aktiva didalam menghasilkan penjualan. Faktor-faktor yang
mempengaruhi Total Asset Turnover yang biasanya digunakan untuk mengukur seberapa efektifnya
pemanfaatan aktiva dalam menghasilkan penjualan. Total Asset Turnover yang rendah dapat diartikan
bahwa penjualan bersih perusahaan lebih kecil dari pada operating asset perusahaan. Jika perputaran
aktiva perusahaan tinggi maka akan semakin efektif perusahaan dalam mengelola aktivanya (Syahputri,
2018).
Nilai Total Assets Turnover yang besar pada suatu perusahaan memiliki kemampuan untuk
menjual produk-produk perusahaan dengan cepat. Semakin cepatnya perputaran aset perusahaan, maka
akan semakin baik dan efektif penggunaan aktiva yang bersangkutan untuk mengembalikan dana dalam
bentuk kas yang bisa mempengaruhi tingkat kembalian kepada investor (Oktary, 2018). Perputaran total
aset yang rendah berarti perusahaan memiliki kelebihan total aset, di mana total aset yang ada belum
dimanfaatkan secara maksimal untuk menciptakan penjualan, dari hasil pengukuran rasio aktivitas akan
dapat diketahui mengenai kinerja manajemen yang sesungguhnya dalam mengelola aktivitas perusahaan
(Hery, 2015).
Return on assets salah satu rasio profitabilitas yang menunjukkan seberapa banyak laba yang
diperoleh dari seluruh kekayaan yang dimiliki perusahaan. Rasio ini mengukur efektifitas perusahaan
dalam menghasilkan laba dengan memanfaatkan aset yang dimilikinya (Thoyib, dkk., 2018:11).
Semakin besar ROA menunjukan kinerja yang semakin baik, karena tingkat pengembalian (return)
semakin besar. Besarnya Return On Assets (ROA) akan berubah jika ada perubahan Assets Turnover
atau Profit Margin, baik masing-masing atau keduanya. Dengan diketahui faktor-faktor yang
mempengaruhinya maka sebagai salah satu teknik yang dapat dipergunakan untuk mengukur seberapa
besar kemampuan perusahaan memperoleh laba naik dalam hubungan dengan penjualan aktiva maupun
laba.
Seperti yang telah diketahui rasio-rasio keuangan ada banyak jumlahnya, dari beberapa rasio,
penulis hanya menggunakan empat rasio keuangan saja yaitu rasio likuiditas dengan menggunakan
current ratio (CR), rasio solvabilitas (leverage) dengan menggunakan debt to equity ratio (DER), rasio
aktivitas dengan menggunakan total assets turnover
(TATO) dan rasio profitabilitas dengan menggunakan return on assets (ROA). Berikut
ringkasan data rasio keuangan tiga perusahaan konstruksi di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2016
yaitu pada tabel 1 sebagai berikut.

Tabel 1
Data Rasio Keuangan Perusahaan Konstruksi

Nama Perusahaan Tahun CR DER TATO ROA


2014 1,3618 3,4025 0,8202 0,0400
PT Waskita Karya (Persero) Tbk 2015 1,3227 2,1233 0,4669 0,0346
2016 1,1723 2,6621 0,3873 0,0295
2014 1,3768 5,1131 0,8505 0,0364
PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk 2015 1,3883 2,7368 0,7432 0,0442
2016 1,5331 1,8930 0,5270 0,0369

Sosial Ekonomi dan Bisnis Halaman 42


Jurnal Eksis ISSN : 0216-6437
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda ISSN 2722-9327 (online)
Volume 16 No 2 Oktober 2020
2014 1,1186 2,2623 0,8274 0,0468
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk 2015 1,1852 2,6046 0,6948 0,0359
2016 1,4756 1,4880 0,5039 0,0369

Dari data diatas dapat di lihat bahwa dari tahun 2014-2016 rasio-rasio keuangan pada perusahaan
konstruksi tersebut mengalami fluktuasi.
Penelitian dari Ega Iskarisma (2017) mengatakan bahwa secara parsial variabel Current Ratio
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return on Assets, Debt to Equity Ratio berpengaruh positif
dan signifikan terhadap Return on Assets. Secara simultan, variabel Current Ratio, Debt to Equity Ratio
dan Total Asset Turnover berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return on Assets. Asri Nur
Wahyuni, Suryakusuma (2018) mengatakan bahwa variabel Current Ratio berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Profitabilitas, variabel Total Assets Turnover berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Profitabilitas, dan variabel Current Ratio, Debt to Equity Ratio dan Total Assets Turnover
secara bersama-sama berpengaruh terhadap Profitabilitas. Sedangkan Kridasusila dan Rachmawati
(2016) menyatakan bahwa current ratio, inventory turn over dan debt to equity ratio mempunyai
pengaruh secara simultan terhadap return on assets, dan secara parsial seluruh variabel independen
(current ratio, inventory turn over dan debt to equity ratio) berpengaruh secara signifikan terhadap
return on assets pada perusahaan.
Perusahaan dapat dikatakan likuid apabila perusahaan tersebut mampu memenuhi kewajiban
jangka pendek. Kewajiban jangka pendek dikenal dengan istilah “Likuiditas”, kemampuan perusahaan
untuk membayar semua kewajiban jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aset
lancar yang tersedia di perusahaan, sehingga perusahaan harus mengelola aset lancar dengan baik agar
dapat melunasi kewajiban jangka pendek pada saat jatuh tempo disebut likuiditas. Semakin besar
perbandingan aset lancar dan liabilitas lancar, semakin tinggi pula kemampuan perusahaan menutupi
kewajiban jangka pendeknya. Rasio profitabilitas menunjukkan perbandingan antara laba bersih yang
diperoleh perusahaan dengan aset atau ekuitas yang dipergunakannya untuk menghasilkan laba (Thoyib,
dkk.,2018:11). Oleh karena itu, rasio profitabilitas yang tinggi menunjukkan semakin efisien perusahaan
dalam menjalankan operasinya sehingga perusahaan mempunyai kemampuan yang besar dalam
menghasilkan laba yang diperolehnya.

METODE PENELITIAN
Indikator Penelitian
Indikator yang digunakan untuk mengukur variabel dependen dan independen pada penelitian ini
yaitu sebagai berikut.
1. Current Ratio
Rasio ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana jumlah aset lancar perusahaan dapat
menjamin hutang dari kreditur dalam jangka pendek, yang dihitung dengan cara membagi aktiva lancar
dengan hutang lancar
Aktiva Lancar
Current Ratio =
Utang Lancar

Sumber : Kasmir (2014:135)

2. Debt to Equity Ratio


Rasio ini digunakan untuk menghitung seberapa besar hutang perusahaan jika dibandingkan
dengan ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan, yang dihitung dengan cara membagi total utang dengan
ekuitas yang dimiliki perusahaan.
Total Utang
Debt to Equity Ratio =
Ekuitas

Sosial Ekonomi dan Bisnis Halaman 43


Jurnal Eksis ISSN : 0216-6437
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda ISSN 2722-9327 (online)
Volume 16 No 2 Oktober 2020
Sumber : Kasmir (2014:158)

3. Total Assets Turnover


Rasio ini digunakan untuk menghitung hasil bagi antara besarnya penjualan dengan rata-rata total
aset, yang dihitung dengan cara membagi penjualan dengan total aktiva.
Penjualan
Total Assets Turnover =
Total Aktiva

Sumber : Kasmir (2014:186)

4. Return On Assets
Rasio yang digunakan untuk menghitung kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih
berdasarkan tingkat aset yang tertentu, yang dihitung dengan cara membagi laba bersih yang diperoleh
perusahaan dengan total asset yang dimiliki.
Earning After Tax (EAT)
Return On Assets =
Total Assets

Sumber : Fahmi (2014:137)


Keterangan :
Earning After Tax (EAT) = Laba Setelah Pajak

Populasi dan Sampel


Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan konstruksi yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia dan menerbitkan laporan keuangan tahunan perusahaan (Annual Report) sejak
tahun 2014-2018 yang terpublikasi sebanyak 19 perusahaan konstruksi. Sampel yang digunakan adalah
9 perusahaan konstruksi dengan menggunakan Purposive Sampling, yaitu teknik pemilihan sampel
berdasarkan kriteria yang ditentukan (Sugiyono, 2010:68).

Jenis Data dan Sumber Data


Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif karena dalam penelitian ini menggunakan
angka-angka dan analisis yang dilakukan menggunakan statistik. Sumber data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sumber data sekunder, data sekunder yang digunakan adalah data Annual Report
perusahaan konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia
yaitu Indonesia Stock Exchange (www.idx.co.id) dan situs resmi perusahaan yang diteliti dari tahun
2014-2018.

Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang ditempuh dan alat-alat yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan datanya (Darmawan, 2018:159). Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini meliputi: studi pustaka dan dokumentasi.
Metode Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa analisis regresi linear berganda.
Dalam analisis regresi linear berganda ini agar persamaan regresi tersebut disebut layak maka harus
memenuhi uji asumsi klasik yaitu uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji
autokorelasi. Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

Uji Asumsi Klasik


1. Uji Normalitas
Uji ini dimaksudkan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau
residual (dependen dan independen) memiliki distribusi normal, ada dua cara untuk mendeteksi apakah
residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan analisis statistik (Ghozali,
2018:161).
Sosial Ekonomi dan Bisnis Halaman 44
Jurnal Eksis ISSN : 0216-6437
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda ISSN 2722-9327 (online)
Volume 16 No 2 Oktober 2020
2. Uji Multikolinearitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel
bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel
independen (Ghozali, 2018:107).
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari
residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2018:137).
4. Uji Autokorelasi
Uji ini dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan
pengganguan pada periode t dengan kesalahan penggangu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi
korelasi, maka dinamakan ada masalah autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang
berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan
penganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya (Ghozali, 2018:111).

Analisis Regresi Linier Berganda


Analisis regresi digunakan untuk memprediksi seberapa jauh perubahan nilai variabel dependen,
bila nilai variabel independen di manipulasi atau dirubah-rubah atau dinaik-turunkan
(Sugiyono,2010:260). Analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini digunakan untuk menentukan
hubungan antara variabel dependen (return on assets) dengan variabel-variabel independen. Untuk
mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel yang diteliti, penelitian ini menggunakan analisis
regresi linear berganda dan untuk membuktikan hipotesis diterima atau ditolak dilakukan pengujian
hipotesis. Persamaan regresinya adalah sebagai berikut:

Y = a + b1 (X1) + b2 (X2) + b3 (X3) + e

Keterangan :

Y = Return On Assets
a = Konstanta
b = Koefisien Regresi Model
X1 = Current Ratio
X2 = Debt To Equity Ratio
X3 = Total Assets Turnover
e = Error

Uji Hipotesis
Untuk mengetahui pengaruh antara variabel-variabel independen terhadap return on assets maka
dilakukan pengujian-pengujian hipotesis penelitian terhadap variabel-variabel dengan pengujian sebagai
berikut.
1. Uji Parsial (t-Test)
Uji t bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara
individual atau parsial dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2018:98).
2. Uji Simultan (F-Test)
Uji F bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara simultan atau secara bersama sama variabel
independen terhadap variabel dependen (Ghozali, 2018:98).
3. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Uji ini digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi
variabel independen (Ghozali, 2018:97).

HASIL DAN PEMBAHASAN


Analisis Data

Sosial Ekonomi dan Bisnis Halaman 45


Jurnal Eksis ISSN : 0216-6437
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda ISSN 2722-9327 (online)
Volume 16 No 2 Oktober 2020
Sebelum melakukan pengujian hipotesis, data yang diperoleh diuji terlebih dahulu untuk
memenuhi asumsi dasar yang ada melalui pengujian sebagai berikut.

Hasil Uji Normalitas


Uji ini dimaksudkan untuk menentukan apakah variabel-variabel penelitian berdistribusi normal
atau tidak dan uji normalitas juga untuk melihat apakah model regresi yang digunakan sudah baik.
Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi normal atau mendekati normal, dalam penelitian ini
uji normalitas dapat di uji dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov dan uji grafik terhadap variabel,
Histogram
yaitu histogram dan dengan melihat dari grafik penyebaran data (titik) pada Normal P-P Plots of
Regression Standardlized Residual variabel independen. Berikut ini adalah hasil grafik uji Normalitas.
Dependent Variable: Y

12.5

10.0
Frequency

7.5

5.0

2.5

Mean =6.77E-17
Histogram Std. Dev. =0.965
N =45

0.0
-2 0 2 4

Regression Standardized Residual

Gambar 1 Grafik Histogram


Dependent Variable: Y

Gambar 2 Grafik Normal Probability Plot

Hasil Histogram pada gambar 2 dapat diketahui bahwa menggambarkan pola distribusi normal
dan pada hasil Normal Probability Plot pada gambar 3 diketahui bahwa titik-titik data menyebar
disekitar garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa grafik Histogram dan Normal Probability Plot
menghasilkan distribusi secara normal. Berikut ini adalah hasil uji normalitas data dengan uji statistik
Mean =6.77E-17
Kolmogorov-Smirnov (K-S). Std. Dev. =0.965
N =45

2 0 2 4
Tabel 1
Uji
Regression Standardized Residual
Statistik Kolmogorov-Smirnov (K-S)
Unstandardized
Residual
N 45
a,b
Normal Parameters Mean 0,0000000
Sosial Ekonomi dan Bisnis Halaman 46
Jurnal Eksis ISSN : 0216-6437
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda ISSN 2722-9327 (online)
Volume 16 No 2 Oktober 2020
Std. Deviation 0,02223817
Most Extreme Differences Absolute 0,175
Positive 0,175
Negative -0,085
Test Statistic 1,172
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,128

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.
Sumber : Output SPSS, data diolah, 2019
Berdasarkan hasil uji Kolmogorov-Smirnov (K-S) pada tabel 2, menunjukkan bahwa nilai
signifikansinya adalah 0,128 dan
nilai
Hasil Uji Multikolinearitas
Deteksi multikolinearitas pada suatu model dapat dilihat dimana jika nilai Variance Inflation
Factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1 , maka model
nilai tersebut di atas 5% (α = 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa data residual penelitian ini
berdistribusi secara normal.

model tersebut dapat dikatakan terbebas dari multikolinearitas, sedangkan jika nilai VIF lebih besar dari
10 maka diindikasikan model tersebut memiliki gejala multikolinearitas. Berikut ini adalah hasil Uji
Multikolinearitas.

Tabel 2
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
X1 0,670 1,492
X2 0,622 1,608
X3 0,709 1,411
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Output SPSS, data diolah, 2019
Berdasarkan hasil Uji Multikolinearitas pada tabel 3 dilihat bahwa variabel independen
mempunyai angka VIF di bawah angka 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 10% (a = 0,10)

Hasil Uji Heteroskedastisitas


Digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians, dari
residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Uji statistik yang digunakan adalah uji grafik
Scatterplot. Uji Scatterplot yaitu melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat SRESID
hasil tersebut menunjukkan bahwa regresi yang dipakai untuk variabel independen tidak terdapat
persoalan multikolinearitas.

(dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID yang dilakukan dengan melihat ada atau tidaknya
pola tertentu pada grafik Scatterplot antara SRESID dan ZPRED, sumbu Y adalah Y yang telah
diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi - Y sesungguhnya). Berikut ini adalah hasil Uji
Scatterplot.

Sosial Ekonomi dan Bisnis Halaman 47


Jurnal Eksis ISSN : 0216-6437
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda ISSN 2722-9327 (online)
Volume 16 No 2 Oktober 2020

Gambar 3 Hasil Scatterplot Model


Berdasarkan hasil Scatterplot Model pada gambar 4 dapat terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas,
serta titik-titik menyebar secara acak

Hasil Uji Autokorelasi


Uji Autokorelasi dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi linear terdapat korelasi
antara kesalahan pengganggu pada periode t dan dengan kesalahan pengganggu
di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model regresi.

pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan uji Durbin
Watson (DW test). Berikut ini adalah hasil Uji Autokorelasi dengan uji statistik Durbin Watson.

Tabel 3
Hasil Uji Statistik Durbin Watson

Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Std. Error of Durbin-Watson
Square the Estimate
1 0,672a 0,452 0,411 0,0230374 2,474
a. Predictors: (Constant), X1, X2, X3
b. Dependent Variable: Y
Sumber : Output SPSS, data diolah, 2019
Hasil uji Autokorelasi pada tabel 4, menunjukkan bahwa nilai Durbin Watson sebesar 2.474
dengan perbandingan nilai DW >

Hasil Uji Regresi Berganda


Metode ini dimaksudkan untuk menguji variabel CR (X1), DER (X2), dan TATO (X3) terhadap
ROA (Y) dengan melihat kekuatan
dL 1.3832 dan > dU sebesar 1.6662. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi dalam
penelitian ini.

hubungan antara Y dengan X1, X2, dan X3. Berikut ini adalah hasil uji regresi linear berganda yang
diolah dengan program SPSS IBM version 20.

Sosial Ekonomi dan Bisnis Halaman 48


Jurnal Eksis ISSN : 0216-6437
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda ISSN 2722-9327 (online)
Volume 16 No 2 Oktober 2020
Tabel 4
Hasil Uji Analisis Regresi

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 0,021 0,029 0,740 0,464
X1 0,007 0,017 0,056 0,396 0,694
X2 -0,006 0,003 -0,270 -1,838 0,073
X3 0,040 0,012 0,461 3,354 0,002
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Output SPSS, data diolah, 2019
Dari tabel 5, dapat disusun persamaan regresi berganda yaitu, ROA = 0,021 + 0,007 CR - 0,006
DER + 0,040 TATO model regresi tersebut bermakna :
1. Nilai konstanta sebesar 0,021 mempunyai arti apabila nilai variabel current ratio, debt to equity ratio
dan total assets turnover bernilai 0, maka return on assets bernilai sebesar 0,021.
2. Variabel CR menunjukkan ada pengaruh terhadap return on assets dan berpola positif sehingga
semakin bertambahnya CR maka semakin tinggi return on assets. CR berpengaruh terhadap return
on assets dengan nilai koefisien sebesar 0,007 artinya setiap 1 satuan variabel CR akan menaikkan
return on assets sebesar 0,007.
3. Variabel DER menunjukkan ada pengaruh terhadap return on assets dan berpola negatif sehingga
semakin bertambahnya DER maka semakin rendah return on assets. DER berpengaruh

berpengaruh terhadap return on assets dengan


nilai koefisien sebesar -0,006 artinya setiap 1 satuan variabel DER akan menurunkan return on assets
sebesar -0,006.
4. Variabel TATO menunjukkan ada pengaruh terhadap return on assets dan berpola positif sehingga
semakin bertambahnya TATO maka semakin tinggi return on assets. TATO berpengaruh terhadap
return on assets dengan nilai koefisien sebesar 0,040 artinya setiap 1 satuan variabel TATO akan
menaikkan return on assets sebesar 0,040.

Uji Hipotesis
Hasil Uji Parsial (t-Test)
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas independen terhadap variabel
dependen dan uji t digunakan untuk melihat pengaruh secara satu per satu atau secara parsial. Hasil
pengujian parsial dapat dilihat pada tabel 6 berikut ini.

Tabel 5
Hasil Uji Statistik t

Coefficientsa
Koefisien
Model Regresi (B) t Sig. Keterangan Hipotesis
(Constant) 0,021 0,740 0,464
Positif – Tidak
X1 0,007 0,396 0,694 Signifikan Ditolak
1 Negatif – Tidak
X2 -0,006 -1,838 0,073 Signifikan Ditolak

X3 0,040 3,354 0,002 Positif – Signifikan Diterima


Sosial Ekonomi dan Bisnis Halaman 49
Jurnal Eksis ISSN : 0216-6437
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda ISSN 2722-9327 (online)
Volume 16 No 2 Oktober 2020
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Output SPSS, data diolah, 2019
Menurut hasil analisis regresi dengan uji t tersebut, sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagai
berikut.
1. Variabel Current Ratio (X1) memiliki nilai signifikansi sebesar 0,694 > 0,05 dan menunjukkan nilai
t-hitung 0,396 < t-tabel sebesar 2.01954 yang artinya bahwa Hipotesis pertama ditolak. Hasil
koefisien regresi sebesar 0,007, hal ini menunjukkan bahwa variabel Current Ratio berpengaruh
positif namun tidak signifikan terhadap Return On Assets.
2. Variabel Debt To Equity Ratio (X2) memiliki nilai signifikansi sebesar 0,073 > 0,05 dan
menunjukkan nilai t-hitung -1,838 < t-tabel sebesar 2.01954 yang artinya bahwa Hipotesis kedua
ditolak. Hasil koefisien regresi sebesar -0,006, hal ini menunjukkan bahwa variabel Debt To Equity
Ratio berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Return On Assets.
3. Variabel Total Assets Turnover (X3) memiliki nilai signifikansi sebesar 0,002 < 0,05 dan
menunjukkan nilai t-hitung 3,354 > t-tabel sebesar 2.01954 yang artinya bahwa Hipotesis ketiga
diterima. Hasil koefisien regresi sebesar 0,040, hal ini menunjukkan bahwa variabel Total Assets
Turnover berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return On Assets.
Hasil Uji Simultan (F-Test)
Uji F digunakan untuk mengetahui sejauh mana variabel independen secara bersama-sama
berpengaruh terhadap variabel dependen. Hasil Uji F dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 6
Hasil Uji Statistik F

ANOVAa

Model df F Sig. Hipotesis


Regression 3 11,252 0,000 Diterima
1 Residual 41
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X1, X2, X3
Sumber : Output SPSS, data diolah, 2019
Hasil uji F pada tabel 7 di atas menunjukkan nilai F hitung 11,252 > F-tabel sebesar 2,83 dan nilai
signifikansi 0,000 < 0,05 yang berarti Hipotesis keempat diterima, hal ini
menunjukkan bahwa variabel Current Ratio, Debt To Equity Ratio, dan Total Assets Turnover secara
bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Return On Assets.
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui sejauh mana kontribusi variabel
independen terhadap variabel dependen dengan adanya regresi linier berganda. Hasil koefisien
determinasi dapat dilihat pada tabel 8 berikut ini.

Tabel 7
Hasil Uji R

Model Summaryb

R Adjusted R Change Statistics


Model R Square Square df1 df2 Sig. F Change
1 0,672 0,452 0,411 3 41 0,000
a. Predictors: (Constant), X1, X2, X3
b. Dependent Variable: Y
Sumber : Output SPSS, data diolah, 2019

Sosial Ekonomi dan Bisnis Halaman 50


Jurnal Eksis ISSN : 0216-6437
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda ISSN 2722-9327 (online)
Volume 16 No 2 Oktober 2020
Hasil dari koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,452. Hal ini berarti 45,2% variabel return
on assets dapat dipengaruhi oleh ketiga variabel independen, sedangkan sisanya 54,8% dipengaruhi oleh
variabel-variabel lain di luar penelitian ini. Pada hasil Adjusted R Square sebesar 0,411. Hali ini berarti
41,1% variabel return on assets dapat dipengaruhi oleh ketiga variabel independen yaitu Current Ratio,
Debt to Equity Ratio, dan Total Assets Turnover, sedangkan sisanya 58,9% dipengaruhi oleh variabel
lain.

Pembahasan
Pengaruh Current Ratio terhadap Return On Assets
Berdasarkan hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa Current Ratio berpengaruh positif
namun tidak signifikan terhadap Return On Assets. hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi current
ratio maka return on assets belum tentu semakin meningkat, begitu pula sebaliknya jika semakin rendah
current ratio maka return on assets juga belum tentu semakin rendah. Hasil penelitian ini mendukung
hasil penelitian yang dilakukan oleh thoyib (2018) yang menyatakan bahwa current ratio memiliki
pengaruh positif namun tidak signifikan terhadap return on assets.

Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Return On Assets


Berdasarkan hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa Debt to Equity Ratio ber-
pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Return On Assets. Hal ini menunjukkan bahwa semakin
tinggi debt to equity ratio maka return on assets belum tentu semakin meningkat, begitu pula sebaliknya
jika semakin rendah debt to equity ratio maka return on assets juga belum tentu semakin rendah. Hasil
penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh sri, sudrajat (2017) dan sardika (2017)
yang menyatakan bahwa debt to equity ratio berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap return
on assets.

Pengaruh Total Assets Turnover terhadap Return On Assets


Berdasarkan hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa Total Aseets Turnover berpengaruh
positif dan signifikan terhadap Return On Assets. hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi total assets
turnover maka return on assets yang dihasilkan semakin meningkat, begitu pula sebaliknya jika semakin
rendah total assets turnover maka return on assets juga semakin rendah. Hasil penelitian ini mendukung
hasil penelitian yang dilakukan oleh kusuma, anita, dan suhendro (2017), sri dan sudrajat (2017), thoyib
(2018), asri nur wahyuni, suryakusuma (2018), sardika (2017), yang menyatakan bahwa total assets
turnover berpengaruh positif dan signifikan terhadap return on assets.

Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Total Assets Turnover Terhadap Return On
Assets
Berdasarkan hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa Current Ratio, Debt to Equity Ratio,
dan Total Assets Turnover secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap return on assets
sebesar 41,1% sedangkan sisanya sebesar 58,9% berarti dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang
tidak diteliti. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi current ratio, debt to equity ratio dan total
assets turnover secara bersama-sama (simultan) maka dapat meningkatkan return on assets. Hasil
penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Kusuma, Anita, dan Suhendro (2017),
Sri dan Sudrajat (2017), Thoyib (2018), Asri Nur Wahyuni, Suryakusuma (2018), Sardika (2017), dan
Ega Iskarisma (2017), yang menyatakan bahwa current ratio, debt to equity ratio dan total assets
turnover secara simultan atau secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap return on assets.

SIMPULAN DAN SARAN


Simpulan
1. Current Ratio berpengaruh positif tidak signifikan terhadap Return On Assets pada perusahaan
konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek indonesia.

Sosial Ekonomi dan Bisnis Halaman 51


Jurnal Eksis ISSN : 0216-6437
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda ISSN 2722-9327 (online)
Volume 16 No 2 Oktober 2020
2. Debt To Equity Ratio berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap Return On Assets pada
perusahaan konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek indonesia.
3. Total Assets Turnover berpengaruh positif signifikan terhadap Return On Assets pada perusahaan
konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek indonesia.
4. Current Ratio, Debt To Equity Ratio dan Total Assets Turnover secara simultan atau secara bersama-
sama berpengaruh signifikan terhadap Return On Assets pada perusahaan konstruksi yang terdaftar
di Bursa Efek indonesia.

DAFTAR RUJUKAN

Adi, Samuel Nugroho. (2014). Pengaruh Debt To Equity Ratio Dan Debt To Total Asset Ratio Terhadap
Profitabilitas Perusahaan Sub Sektor Perkebunan Yang Terdaftar Di BEI Periode 2008-2012.
Skripsi. Universitas Bengkulu.

Arifin, Johar. (2004). Analisis Laporan Keuangan Berbasis Komputer. Jakarta : PT Elex Media
Komputindo.

Chaniago, Junaidi. (2010). Cara Membaca Tabel t dan F. (https://junaidichaniago.wordpress.com/


/2010/18/cara-membaca-tabel-t-dan-f/). Akses tanggal 14 Juni 2019.

Darmawan, Deni. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta : PT Remaja Rosdakarya.

Darsono dan Ashari, (2010). Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan. Yogyakarta : Andi
Publisher.

Fahmi, Irham. (2012). Analisis Laporan Keuangan. Bandung : CV Alfabeta.

Ghozali, Imam. (2018). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 25 Edisi 9.
Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hery. (2015). Analisis Laporan Keuangan Pendekatan Rasio Keuangan. Yogyakarta : Center for
Academic Publishing Service.

Hayati, Wijayanti dan Suhendro, (2017). Pengaruh Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Total Asset
Turnover, Dan Size Terhadap Return On Asset Pada Perusahaan Food And Beverages Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014. Jurnal Ekonomi Paradigma. Universitas
Islam Batik Surakarta. Volume 19 Nomor 02 Agustus 2017.

Hantono. (2015). Pengaruh Current Ratio Dan Debt To Equity Ratio Terhadap Profitabilitas Pada
Perusahaan Manufaktur Sektor Logam Dan Sejenisnya Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Periode 2009-2013. Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil. Universitas Prima Indonesia. Medan. Volume
5 Nomor 01 April 2015.

Iskarisma, Ega. (2017). Pengaruh Current Ratio, Total Asset Turnover, Inventory Turnover, Debt To
Equity Ratio Dan Umur Perusahaan Terhadap Return On Asset Pada Perusahaan Food And
Beverage Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2011-2015. Skripsi. Unuversitas Maritim Raja Ali Haji.

Kasmir. (2014). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Kariyoto. (2017). Analisa Laporan Keuangan. Malang : Universitas Brawijaya Press.

Sosial Ekonomi dan Bisnis Halaman 52


Jurnal Eksis ISSN : 0216-6437
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda ISSN 2722-9327 (online)
Volume 16 No 2 Oktober 2020
Kurniawan, Robert dan Yuniarto Budi, (2016). Analisis Regresi Dasar dan Penerapannya Dengan R.
Edisi Pertama. Jakarta : PT Kharisma Putra Utama.

Kridasusila dan Rachmawati, (2016). Analisis Pengaruh Current Ratio, Inventory Turn Over Dan Debt
To Equity Ratio Pada Perusahaan Otomotif Dan Produk Komponennya Pada Bursa Efek Indonesia
(2010 – 2013). Jurnal Dinamika Sosial Budaya. Universitas Semarang. Volume 18 Nomor 1 Juni
2016.

Mahardhika dan Marbun, (2016). Pengaruh Current Ratio Dan Debt To Equity Ratio Terhadap Return
On Assets. Jurnal Widyakala. Universitas Pembangunan Jaya. Volume 3 Maret 2016.

Munawir, S. (2014). Analisa Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Yogyakarta : Liberty.

Oktary, Dewi. (2018). Analisis Pengaruh Price Earning Ratio (Per), Current Ratio (Cr), Debt To Equity
Ratio (Der) Dan Total Asset Turn Over (Tato) Terhadap Return On Assets (Roa) Pada Perusahaan
Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2010 - 2012. Jurnal Ekonomi
Integra. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Pontianak. Volume 6 Nomor 26 Mei 2018.

Palimbong, Lilis Maryani. (2016). Pengaruh Current Ratio Dan Debt To Equity Ratio Terhadap Tingkat
Roa Pada Perusahaan Sektor Konstruksi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI). Skripsi.
Universitas Negeri Makassar.

Priyono, dkk. (2014). Analisis Faktor- Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Realisasi Belanja Modal
(Studi Pada Kabupaten/Kota Di Jawa Tengah Periode Tahun 2007-2010). Skripsi. Universitas Tidar
Magelang.

Prihadi, Toto. (2010). Analisis Laporan Keuangan Teori dan Aplikasi. Jakarta : PPM.

Republik Indonesia. (1999). Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi.

Santoso, Singgih. (2018). Menguasai Statistik Dengan SPSS 25. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.

Sugiyono, (2010). Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono, (2017). Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Sujarweni, V. Wiratna (2015). “Akuntansi Sektor Publik”. Yogyakarta : Pustaka Baru Press.

Sutrisno. (2012). Manajemen Keuangan Teori Konsep & Aplikasi. Yogyakarta : Ekonisia.

Sardika. (2017). Pengaruh Current Ratio (Cr), Debt To Equity Ratio (Der) Dan Total Asset Turnover
(Tato) Terhadap Return On Asset (Roa) Pada Perusahaan Sub Sektor Perdagangan Eceran Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2014. Skripsi. Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Syahputri, Oktaviana. (2018). Pengaruh Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Total Assets Turnover
Terhadap Return On Assets Pada Perusahaan Sektor Pertambangan Batu Bara Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Medan.

Thoyib. M, dkk. (2018). Pengaruh Current Ratio, Debt To Asset Ratio, Debt To Equity Ratio Dan Total
Asset Turnover Terhadap Return On Assets Pada Perusahaan Properti Dan Real Estate Di Bursa
Efek Indonesia. Jurnal Akuntanika. Universitas Politeknik Negeri Sriwijaya. Volume 4 Nomor 2
Juli - Desember 2018.

Sosial Ekonomi dan Bisnis Halaman 53


Jurnal Eksis ISSN : 0216-6437
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda ISSN 2722-9327 (online)
Volume 16 No 2 Oktober 2020

Wahyuni dan Suryakusuma, (2018). Analisis Likuiditas, Solvabilitas, Dan Aktivitas Perusahaan
Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur. Jurnal Manajemen. STIE Bank BPD Jateng.
Volume 15 Nomor 1 Mei 2018.

Wahyuni, Andriani dan Martadinata, (2107). Analisis Pengaruh Current Ratio, Debt To Equity Ratio
Dan Total Asset Turnover Terhadap Profitabilitas Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Manufaktur
Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2013-2015). Skripsi. Universitas Teknologi Sumbawa.

Yusuf, A. Muri. (2017). Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan. Edisi
Pertama. Jakarta: Prenadamedia Group.

Sosial Ekonomi dan Bisnis Halaman 54

You might also like