Professional Documents
Culture Documents
net/publication/352154047
CITATIONS READS
0 19
3 authors, including:
All content following this page was uploaded by Muhammad Reza on 15 June 2021.
Abstract
In its operational activities, CV. X, which is engaged in wood processing, has the potential to cause noise from
machines used in the pallet production process. Noise in this company can affect the health and comfort of
workers. This study aims to determine the level of noise produced by the production machine, the length of
time of exposure, noise mapping and noise control efforts. The noise measurement method refers to the noise
mapping method and the instrument used is the Sound Level Meter (SLM). The data obtained were then
processed into contour maps with variations in blue, green, yellow, purple and red. The results showed the
highest noise level was 99.4 dB and the lowest noise level was 67,3 dB. Based on the results of calculations
using the NIOSH equation from 128 measurement points of the noise mapping method, there are 38 points
with a noise level> 85 dB which indicates the exposure time is above the standard recommended by NIOSH.
The highest noise level was 99.4 dB with an exposure time of 0,3 hours and the lowest noise level was 67.3 dB
with an exposure time of 475 hours. Control measures that can be made to reduce noise include control from
sources, transmission lines, and receivers.
Keywords: Noise Mapping, NIOSH, Grid Method, Surfer 13, Wood Processing Industry.
Abstrak
Dalam kegiatan operasionalnya CV. X yang bergerak pada pengolahan kayu, berpotensi menimbulkan
kebisingan yang berasal dari mesin-mesin yang digunakan dalam proses produksi pallet. Kebisingan di
perusahaan ini dapat berpengaruh terhadap kesehatan dan kenyamanan pekerja. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui tingkat kebisingan yang dihasilkan oleh mesin produksi, lama waktu pemaparan,
pemetaan kebisingan dan upaya pengendalian kebisingan. Metode pengukuran kebisingan mengacu pada
metode noise mapping dan menggunakan alat Sound Level Meter. Data yang diperoleh kemudian diolah
menjadi peta kontur dengan variasi warna biru, hijau, kuning, ungu dan merah. Hasil penelitian menunjukkan
tingkat kebisingan tertinggi sebesar 99,4 dB dan tingkat kebisingan terendah sebesar 67,3 dB. Berdasarkan
hasil perhitungan menggunakan persamaan NIOSH dari 128 titik pengukuran metode noise mapping
terdapat 38 titik dengan tingkat kebisingan >85 dB yang menunjukkan waktu pemaparan di atas standar
yang sudah direkomendasikan NIOSH. Tingkat kebisingan tertinggi sebesar 99,4 dB dengan lama pemaparan
selama 0,3 jam dan tingkat kebisingan terendah sebesar 67,3 dB dengan lama pemaparan selama 475 jam.
Upaya pengendalian yang dapat dilakukan untuk mengurangi kebisingan seperti pengendalian dari sumber,
jalur transmisi, dan penerima.
Kata Kunci: Pemetaan Kebisingan, NIOSH, Metode Grid, Surfer 13, Industri Pengolahan Kayu.
mencapai hal tesebut maka pekerja di fasilitasi diantaranya mesin penyerutan kayu,
kondisi yang nyaman, aman dan efisien pemotongan, belah, nailer gun dan generator
(Arpian, 2018). serta jumlah mesin yang banyak dalam satu
Faktor-faktor berpengaruh terhadap ruangan berpotensi menimbulkan kebisingan.
kondisi pekerja di tempat kerja yaitu faktor Kebisingan tersebut dapat mengganggu
fisik, kimia, biologi dan ergonomik. Kondisi lingkup wilayah pekerjaan dan merambat
fisik lingkungan tempat kerja dimana para melalui udara kepada tenaga kerja sehingga
pekerja beraktivitas sehari-hari memiliki berdampak buruk terhadap kesehatan
bahaya langsung maupun tidak langsung bagi pekerja. Perusahaan beroperasi dengan jam
keselamatan dan kesehatan pekerja salah kerja selama selama 8 jam sehari dan 6 hari
satunya yaitu kebisingan (Rejeki, 2015). seminggu.
Dalam setiap proses industri, pekerja tidak Berdasarkan survei dan pemberian lembar
bisa lepas dari kebisingan yang berasal dari kuisioner yang melibatkan 70 orang pekerja
suara mesin, peralatan kerja, dan suara-suara didapatkan hasil bahwa adanya keluhan dari
dari tempat kerja yang dapat mengganggu pekerja tentang kebisingan yang ditimbulkan
performa dalam bekerja (Suma’mur, 2009). oleh mesin yang berproduksi. Oleh karena itu
Pertumbuhan industri yang meningkat peneliti tertarik melakukan pengukuran
tanpa adanya upaya pengamanan dari alat-alat tingkat kebisingan di lokasi penelitian,
industri memiliki efek samping seperti sehingga dengan adanya penelitian ini
penyakit akibat kerja, cacat, dan kematian diharapkan bisa memberikan masukan
para pekerja. Kecelakaan kerja dapat terjadi terhadap pengelola perusahaan terhadap
karena kondisi alat atau material yang kurang dampak buruk dari kebisingan yang
baik atau berbahaya (Sasmita dkk, 2018). ditimbulkan, untuk melindungi tenaga kerja
Permenakertrans no 13 tahun 2011 dari paparan kebisingan.
menyatakan nilai ambang batas (NAB) Untuk penyelasaian masalah di lokasi
kebisingan yang diijinkan sebesar 85 dB penelitian perlu dilakukan suatu pemetaan
dengan pemaparan selama 8 jam sehari dan 5 tingkat kebisingan berdasarkan metode noise
hari kerja atau 40 jam kerja dalam seminggu. mapping. Noise mapping ialah pemetaan
Hal ini merupakan standar pedoman kebisingan yang menggambarkan pola tingkat
pengendalian agar tenaga kerja masih dapat kebisingan pada suatu lingkup wilayah. Dalam
terpapar kebisingan tanpa mengakibatkan bidang industri biasanya noise mapping
penyakit atau gangguan kesehatan dalam digunakan untuk memprediksi pola distribusi
pekerjaannya (Suma’mur, 2009). Jika pekerja kebisingan di sekitar pabrik, yang bertujuan
melebihi batas pemaparan yang telah untuk merancang langkah-langkah untuk
direkomendasikan maka dianggap berbahaya mengontrol dan mengurangi penyebaran
bagi dirinya (NIOSH, 1998). kebisingan dan dengan demikian memenuhi
Objek Penelitian adalah Perusahaan undang-undang kebisingan yang berlaku
Pengolahan Kayu CV. X terletak Kelurahan (Casas et all, 2014).
Teratak Buluh, Kecamatan Siak Hulu, Tujuan penelitian ini adalah mengukur
Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Perusahaan tingkat kebisingan yang ditimbulkan oleh
ini merupakan perusahaan yang memproduksi mesin produksi di lokasi penelitian
kayu olahan seperti pallet. Menurut Memetakan tingkat kebisingan dengan
Priambada (2017) pallet atau fall adalah program surfer 13. Menganalisa perbandingan
landasan atau tempat pijakan barang. tingkat kebisingan yang terjadi di lokasi
Biasanya ada pada container yang digunakan penelitian dengan baku mutu tingkat
sebagai alas untuk pengangkutan barang agar kebisingan Peraturan Menteri Tenaga Kerja
barang yang diangkut tidak rusak terkena air. Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor
Pallet juga berfungsi sebagai alas atau fondasi 13 tahun 2011. Melakukan perhitungan waktu
pada barang untuk memudahkan pemindahan maksimal pemaparan terhadap tingkat
menggunakan forklip. Pallet juga digunakan kebisingan yang ditimbulkan berdasarkan
untuk pengemasan barang yang memiliki metode perhitungan NIOSH.
berat yang besar seperti mesin-mesin. Merekomendasikan pengendalian aspek
Dalam aktivitas produksinya perusahaan kebisingan berdasarkan peta persebaran
pengolahan kayu ini melibatkan puluhan kebisingan di lokasi penelitian
tenaga kerja dan menggunakan berbagai
macam mesin. Mesin yang digunakan
128 127 126 125 124 123 122 121 120 119 118
Kamar
Generator
81 80 79 78 77 76 75 74 73 72 71 70 69 68 67 66 65 64 63 62 61
60 59 58 57 56 55 54 52 51 50 49 48 47 46 45 44 43 42 41 40 39
53
38 36 35 34 33 32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20
37 Loading
St. Milling (Tempat hasil
R. Produksi I Pallet)
19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
KETERANGAN
baku mutu (<85 dB) yaitu titik 51 dengan tekanan suara yang terbaca pada Sound Level
tingkat kebisingan 80,7 dB Meter. Hal ini dikarenakan Sound Level Meter.
480 bekerja pada range suhu antara -100C hingga
T
2
(L 85)⁄3 500C (14-1220F) (SNI 7231, 2009).
480 Dari hasil pemetaan dan pengukuran
T (80 7 85)⁄3
1306 menit = 21,8 jam diketahui temperatur tertinggi pada area
2
proses produksi pallet yaitu berada pada titik
Artinya pada titik 51, pada titik tersebut 12 dengan tingkat kebisingan 99,4 dB dimana
pekerja terpaparan kebisingan berturut-turut suhu area tersebut 35,50C. Titik ini terletak di
paling lama adalah selama 21,8 menit, jika ruang sawmill dengan jarak sangat dekat
tidak menggunakan APD atau upaya dengan sumber bising yaitu mesin sawmill.
pengurangan kebisingan. Nilai ini dinyatakan Sedangkan temperatur terendah pada area
aman, mengingat pekerja hanya bekerja 8 jam proses produksi pallet terletak pada titik 120
sehari. dengan tingkat kebisingan 79,0 dB dan suhu
Salah satu titik dengan tingkat kebisingan area tersebut 300C dimana titik ini terletak
melebihi ambang baku mutu (>85 dB), yaitu jauh dari sumber bising.
titik 12 dengan tingkat kebisingan 99,4 dB Sound Level Meter tidak dipengaruhi oleh
480 kelembapan nisbi hingga 90 % (SNI 7231,
T
2
(L 85)⁄3 2009). Tetapi yang perlu diperhatikan adalah
ketika kondisi hujan atau berkabut alat ukur
17 menit = 0.3 jam
⁄ kebisingan harus tetap terjaga agar pori-pori
Artinya pada titik 12, pada titik tersebut pada wind screen tidak tertutup oleh air atau
pekerja terpaparan kebisingan berturut-turut endapan lainnya.
paling lama adalah selama 17 menit, jika tidak Data meteorologi yang terukur di titik
menggunakan APD atau upaya pengurangan sampling, nilai kelembapan udara yang
kebisingan. Titik 12 merupakan titik dengan terukur pada area proses produksi dengan
kebisingan tertinggi, karena titik tersebut tingkat kebisingan tertinggi yaitu pada titik 12
jaraknya sangat dekat dengan mesin yang dengan intensitas kebisingan 99,4 dB dan
sedang beroperasi. Titik yang tingkat temperatur udara 35,50C sebesar 68,6 %.
kebisingan yang melebihi baku mutu Sedangkan nilai kelembapan udara yang
kebisingan sehingga lama waktu pemaparan terukur pada area proses produksi dengan
yang diperbolehkan kurang dari 8 jam kerja. tingkat kebisingan terendah pada titik 120
Pada titik-titik ini diperlukan penanganan dengan intensitas kebisingan 79,0 dB dan
lebih lanjut sehingga tidak menyebabkan temperatur udara 300C sebesar 75,7 %.
penyakit akibat kerja, khususnya resiko Kecepatan angin salah satu media perantara
kerusakan atau gangguan pendengaran yang bunyi. Semakin kencang kecepatan angin
disebabkan oleh waktu terpapar kebisingan maka secara tidak langsung akan
yang melebihi standar. mempengaruhi hasil pengukuran kebisingan.
Dari hasil pengukuran diketahui bahwa
Pengaruh Kondisi Meteorologi dan kecepatan angin tertinggi mencapai 1,2 m/s
Lingkungan terhadap Kebisingan yang terletak pada salah titik yaitu titik 55 dan
Saat pengukuran tingkat kebisingan juga kecepatan angin terendah yaitu 0 m/s yang
dilakukan pengambilan data pendukung terletak pada salah satu titik yaitu titik 27.
meteorologi meliputi temperatur, Menurut Mediastika (2005) bahwa kebisingan
kelembapan, dan kecepatan angin. Data sangat bergantung pada salah satunya adalah
tersebut disajikan pada Tabel 3. kecepatan angin. Di kondisi ini, kecepatan
angin pada saat pengukuran tidak lebih dari 5
Tabel 3. Data Meteorologi saat Penelitian m/s, menyebabkan tidak ada pengaruh
Kondisi Meteorologi Nilai Terukur terhadap perubahan tingkat tekanan suara
Temperatur 290 C – 37,10 C yang terukur pada alat Sound Level Meter
Kelembapan udara 48,9 % - 77 %
Kecepatan angin 0 – 1,2 m/s
(PermenLH No 7, 2009).