You are on page 1of 6

Vol. 1 No.

4 Edisi 2 Juli 2019 Ensiklopedia of Journal


http://jurnal.ensiklopediaku.org

PEMBINAAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DITINJAU DARI PSIKOLOGI


ISLAM

SRI HARTATI, RAHMAWATI WAE


IAIN Bukittinggi
virgo.girl2684@gmail.com

Abstract: This study intends to look at a study of the business and activities that have
been carried out in order to foster motivation to learn in one MAN in the city of
Padang. The main problem is how the implementation of student learning motivation
and programs that have been carried out by the school in the school is viewed from the
viewpoint of Islamic Psychology. This research pattern field research with descriptive
methods based on observation and interviews. Sources of data from this study consist
of primary data and secondary data. Primary data are written and unwritten
information from schools, principals, teacher and student assemblies. While the
secondary data are information materials from other parties that have something to do
with the problem under study. The results of the study showed that the school had
designed and implemented a program that was conducted structured in giving
motivation to learn to improve students' achievement through two channels, namely
extra and intra-curricular. Extra-curricular activities in the fields of arts, sports and
languages. To students who excel will be given awards in the form of scholarships,
prizes and others. Whereas through the intra-curricular pathway, among others, the
implementation of a good teaching and learning process and the placement of teaching
staff in accordance with their respective fields of expertise and competence, so that
there are no teachers who teach outside their fields of expertise. In addition, good
cooperation has been carried out between leaders, student council advisers and
counselors with intra-school organizations (OSIS).
Keywords: Development, Learning Motivation, Islamic Psychology

Abstrak: Penelitian ini bermaksud untuk melihat suatu kajian tentang usaha dan
kegiatan yang telah dilakukan dalam rangka membina motivasi belajar pada salah satu
MAN di kota Padang. Adapun yang menjadi pokok masalah adalah bagaimana
pelaksanaan pembinaan motivasi belajar siswa dan program yang telah dilakukan oleh
pihak sekolah di sekolah tersebut ditinjau dari padangan Psikologi Islam.Penelitian ini
bercorak field research dengan metode deskriptif berdasarkan observasi dan
wawancara. Sumber data dari penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder.
Data primer adalah informasi-informasi tertulis dan tidak tertulis dari sekolah, kepala
sekolah, majelis guru dan siswa. Sedangkan data sekundernya adalah bahan-bahan
informasi dari pihak-pihak lainnya yang ada kaitannya dengan masalah yang
diteliti.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pihak sekolah telah merancang dan
melaksanakan program yang dilakukan terstruktur dalam memberi motivasi belajar
untuk meningkatkan prestasi para siswa yang dilakukan melalui dua jalur, yaitu ekstra
dan intra kurikuler. Kegiatan ekstra kurikuler dalam bidang seni, olahraga dan bahasa.
Kepada siswa yang berprestasi akan diberikan penghargaan berupa beasiswa, hadiah
dan lain-lain. Sedangkan melalui jalur intra kurikuler antara lain dengan pelaksanaan
proses belajar mengajar yang baik dan penempatan tenaga pengajar yang sesuai
dengan bidang keahlian dan kompetensi masing-masing, sehingga tidak terdapat guru
yang mengajar di luar bidang keahliannya. Selain itu telah dilakukan kerjasama yang

P-ISSN 2622-9110 Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia 245
E-ISSN 2654-8399
Vol. 1 No.4 Edisi 2 Juli 2019 Ensiklopedia of Journal
http://jurnal.ensiklopediaku.org

baik antar pimpinan, pembina OSIS dan guru BK dengan organisasi intra sekolah
(OSIS).
Kata Kunci:Pembinaan, Motivasi Belajar, Psikologi Islam

A. Pendahuluan
Generasi muda adalah orang-orang yang sangat menentukan prospek masa depan
keluarga, masyarakat, bahkan bangsa dan negara. Pentingnya ilmu pengetahuan bagi
manusia dalam Islam, terlihat pada motivasi yang diberikan Allah Swt untuk menuntut
ilmu pengetahuan, bahkan Allah menempatkan orang-orang yang berilmu pada posisi
yang sangat tinggi dan terhormat sebagaimana firman Allah SWT dalam surat al-
Mujadilah (58): yang artinya “Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu:
"Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan
memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka
berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu
dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Manusia sebagai makhluk yang paling sempurna mempunyai potensi yang sama
untuk menuntut ilmu pengetahuan dan kepribadian baik. Oleh sebab itu, ada peluang
untuk meningkatkan motivasi belajar. Untuk meningkatkan motivasi belajar tidak bisa
datang dari siswa itu sendiri, melainkan harus ada dukungan dari keluarga juga pihak
sekolah dimana siswa tersebut menuntut ilmu. Disini sekolah harus melakukan
pembinaan yang baik terhadap siswa untuk meningkatkan motivasi belajar siswa,
pembinaan yang dilakukan oleh sekolah sangat besar manfaatnya untuk terciptanya
motivasi belajar siswa yang nantinya akan menghasilkan prestasi siswa yang bagus,
sehingga siswa berhasil dalam proses belajar mengajar.
Dalam kajian ilmu psikologi, sebagaimana dikemukakan oleh E. Koeswara
(1989), bahwa motivasi mengacu pada konsep yang digunakan untuk menerangkan
kekuatan-kekuatan yang ada dan bekerja pada diri organisme atau individu yang
menjadi penggerak dan pengarah tingkah laku individu. Dengan demikian, motivasi
juga dapat dipkai untuk menggerakkan kekuatan seseorang untuk belajar, yang pada
akhirnya akan berpengaruh kepada prestasi.David McCleiland dan Jonh Atkinson
(1995)adalah orang yang pertama berkosetrasi pada kajian motivasi dan prestasi.
Keduanya orang yang berjuang untuk keunggulan di dalam lapangan kepentingan
prestasi, bukan karena hadiah tapi karena dipertimbangkan memiliki kebutuhan akan
prestasi yang tinggi.

B. Metodologi Penelitian
Penelitian ini bercorak field research dengan teknik pengumpulan data observasi
(pengamatan) dan wawancara. Artinya penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan
observasi secara langsung maupun tidak langsung dan melakukan wawancara dengan
pihak-pihak yang bersangkutan. Untuk pengolahan data yang berhasil diperoleh
dipergunakan pendekatan deksriptif analisis.Teknik pengumpulan data dilakukan
melalui tiga cara, yaitu: (Arikunto, 1990): 1) Observasi. Observasi adalah pengamatan
secara langsung dan sistematis terhadap berbagai program dan kegiatan yang terjadi di
lokasi penelitian yang berhubungan dengan objek penelitian; 2) Wawancara. Teknik
wawancara ini digunakan untuk mendapatkan data dengan cara berhadapan langsung
dengan responden, yaitu mengumpulkan data dengan jalan mengajukan sejumlah
pertanyaan, baik melalui tulisan dan lisan; 3) Dokumnetasi sekolah. Dokumentasi
sekolah berisikan arsip-arsip sekolah mulai sejak berdirinya sampai sekarang.

246 Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia P-ISSN 2622-9110
E-ISSN 2654-8399
Vol. 1 No.4 Edisi 2 Juli 2019 Ensiklopedia of Journal
http://jurnal.ensiklopediaku.org

C. Hasil Dan Pembahasan


Dari hasil wawancara dengan pihak sekolah, di mana ada beberapa program dan
usaha sekolah untuk meningkatkan motivasi belajar siswa di antaranya adalah: 1)
Kegiatan belajar mengajar (kegiatan pokok). Guru-guru yang mengajar sesuai dengan
keahlian masing-masing, seperti guru matematika merupakan lulusan dari jurusan
matematika, begitu juga guru yang lainnya. Sehingga siswa tidak bingung dan cepat
mengerti tentang pelajaran yang telah diajarkan; dan 2) Diadakan kegiatan ekstra
kurikuler. Kegiatan ekstra kurikuler tersebut diantaranya: a) Bidang seni, diantaranya
seni tari, qasidah, pidato, nasyid, kaligrafi, rebana dan lain sebagainya; b) Bidang
olahraga, diantaranya bela diri, sepakbola dan basket; c) Bidang bahasa, diantaranya
bahasa inggris, bahasa arab dan bahasa jepang; dan d) Pengumpulan infak setiap hari
jumat yang dipergunakan untuk kepentingan sosial dan keagamaan.
Dari berbagai kegiatan ekstra kurikuler ini diharapkan supaya siswa memiliki
rasa percaya diri yang tinggi dan mempunyai rasa bangga menjadi siswa salah satu
MAN di kota Padang. Dengan itu akan membuat siswa termotivasi untuk belajar dan
memperoleh prestasi yang tinggi. Pembinaan mental siswa: a) Memberikan pembinaan
bagaimana cara belajar yang baik; dan b) Memberikan beasiswa bagi yang mendapat
juara atau berprestasi tinggii yang diberikan oleh pihak sekolah. Usaha-usaha yang
harus dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dapat dianalisis sebagai
berikut:

Sudah ada program terstruktur dari sekolah untuk untuk pembinaan motivasi
belajar siswa.
Hal itu berarti sudah di programkan oleh sekolah. Hal itu berarti bahwa
pembinaan itu sudah diprogramkan oleh sekolah. Program tersebut melalui dua jalur,
yaitu intra kurikuler dan ekstra kurikuler. Secara intra kurikuler antara lain penempatan
guru yang memegang bidang studi sudah sesuai dengan kompetensinya masing-
masing, sehingga sudah tidak ada lagi guru yang mengajar di luar biang keahliannya,
khususnya dalam bidang studi umum. Langkah yang diberi guru-guru bidang studi
umum yang bukan berasal dari tamatan perguruan tinggi umum ke universitas negeri
umum. Bahkan program ini mendapat dukungan beasiswa dari Kementrian Agama.
Dalam hal ini sudah tepat, sebab agama Islam memang menghendaki agar sesuatu
persoalan ditangani oleh ahlinya. Kalau sesuatu bukan dikelola oleh ahlinya, maka
kehancuran menunggu, sebagaimana dicantumkan dalam sebuah hadist yang artinya
(bila sesuatu diserahkan kepada bukan ahlinya, maka tunggulah
kehancurannya.Dalam hal ini Allah berfirman dalam surat Al-Nahl ayat 43 yang
artinya :”dan kami tidak mengutus sebelum engkau (Muhammad), melainkan orang
laki-laki yang kami beri wahyu kepada mereka, maka bertanyalah kepada orang yang
mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui”.
Diantara kandungan ayat diatas adalah bahwa Allah memerintahkan kepada
orang-orang musyrikin agar bertanya kepada orang-orang ahli kitab sebelum
kedatangan nabi Muhammad Saw, baik kepada orang-orang Yahudi ataupun kepada
orang-orang Nasrani. Sebab pada waktu itu, merekalah yang disebut ahl-dzikr (orang
yang berpengetahuan). Dengan demikian, isyarat umum dari ayat ini adalah agar
seseorang bertanya kepada orang yang ahli dan paham terhadap sesuatu masalah yang
dipertanyakan itu. Dalam kaitannya dengan proses belajar mengajar, maka guru adalah
tempat bertanya murid (siswa ataupun mahasiswa). Oleh sebab itu sampaikan dan
jangan diikuti sesuatu yang tidak kita ketahui. Jadi, bila guru yang mengajarkan bidang

P-ISSN 2622-9110 Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia 247
E-ISSN 2654-8399
Vol. 1 No.4 Edisi 2 Juli 2019 Ensiklopedia of Journal
http://jurnal.ensiklopediaku.org

studi seorang tenaga pengajar yang ahli di bidangnya, maka pada diri sang guru akan
timbul rasa percaya dirinya. Apalagi kalau menguasai metodik dan didaktik yang baik,
serta penampilan yang simpatik. Bila demikian halnya, para siswa juga akan
menjadikan guru sebagai idolanya. Akan terjadilah interaksi yang mengembirakan dan
menggairahkan dalam proses belajar mengajar.
Salah satu yang mempengaruhi motivasi siswa adalah motivasi eksternal. Faktor
eksternal yang mempengaruhi motivasi menurut Uno (2007) adalah: 1) Adanya
penghargaan dalam belajar. Seseorang biasanya ingin dihargai, dikagumi, dihormati
oleh orang lain. Perasaan ini dapat menjadi motivasi kuat bagi seseorang untuk
melakukan kegiatan belajar. Prayitno (1989:17) menyatakan penghargaan secara
efektif untuk memotivasi siswa dalam mengerjakan tugas-tugas belajar. Gloria (dalam
Prayitno, 1989:17) membuktikan sebagian siswa menampakkan hasil belajar yang
lebih baik jika mereka dipuji. Pemberian penghargaan terhadap siswa dalam belajar
mempunyai dampak positif terhadap kegiatan belajar yang dilakukannya; 2) Adanya
kegiatan yang menarik dalam belajar. Kegiatan yang menarik dalam belajar mampu
menumbuhkan kesadaran siswa akan pentingnya belajar dan membuat tugas yang
mampu diterima sebagai tantangan sehingga siswa akan bekerja keras dengan
mempertaruhkan harga diri adalah salah satu bentuk motivasi yang cukup penting.
Sebuah kegiatan yang menarik seperti membuat tugas akan mendorong siswa untuk
berusaha dengan segenap tenaga untuk mencapai prestasi yang baik, (Sardiman,
2009:93); dan 3) Adanya lingkungan belajar yang kondusif. Lingkungan belajar bagi
siswa adalah suatu unsur yang datang dari luar diri siswa. Lingkungan belajar dapat
berasal dari lingkungan keluarga, sekolah, maupun lingkungan masyarakat.
Lingkungan yang kondusif memberikan kenyamanan bagi siswa untuk dapat belajar
dengan baik, (Uno, 2007:23).
Adapun motivasi belajar di sekolah ini, nampaknya tidak hanya tumbuh karena
pembinaan dari luar (eksternal), akan tetapi juga tumbuh dari siswa sendiri (internal).
Faktor internal: 1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil, Hasrat untuk belajar berarti
ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk belajar. Hal ini akan lebih baik, bila
dibandingkan segala sesuatu kegiatan yang tanpa maksud. Hasrat untuk belajar berarti
pada diri siswa ada motivasi untuk belajar, dengan adanya hasrat untuk belajar tersebut
siswa menginginkan hasil yang lebih baik (Sardiman, 2009:94); 2) Adanya dorongan
dan kebutuhan dalam belajar, Setiap siswa berbeda dorongan dan kebutuhannya untuk
berhasil, ada siswa yang memiliki motivasi yang tinggi dan ada pula siswa yang
rendah, (Prayitno, 1989:39). Perbedaan dorongan dan kebutuhan dikarenakan setiap
siswa juga berbeda-beda, perbedaan inilah yang menyebabkan perbedaan tingkah laku
belajar di kalangan siswa. Dalam kelas siswa yang memiliki dorongan dan kebutuhan
untuk berhasil akan memperlihatkan sikap yang baik dan perhatian yang tinggi
terhadap semua bahan pelajaran yang diberikan guru. Siswa yang memiliki motivasi
belajar rendah cenderung takut gagal dan kurang mau menanggung resiko dalam
mencapai keberhasilan. Dorongan dan kebutuhan untuk berhasil pada dasarnya ada
pada semua siswa yang melakukan kegiatan belajar; 3) Adanya harapan dan cita-cita
masa depan. Harapan dan cita-cita masa depan merupakan motivasi yang sangat
penting dalam diri siswa. Dengan adanya harapan dan cita-cita yang diinginkan siswa
maka siswa akan lebih bergairah untuk belajar lebih baik, (Sardiman, 2009:95).
Hal itu diawali dengan pemilihan untuk masuk sekolah ini memang kebanyakan
pilihan mereka sendiri, bukan paksaan orang tua dan lain-lain. Dalam hal ini fungsi
orang tua nampaknya merespon keinginan anak atau sebagai penguat. Dengan
demikian dari diri siswa akan timbul kebanggaan pada diri mereka sebagai siswa di

248 Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia P-ISSN 2622-9110
E-ISSN 2654-8399
Vol. 1 No.4 Edisi 2 Juli 2019 Ensiklopedia of Journal
http://jurnal.ensiklopediaku.org

sekolah ini. Kebanggaan tersebut juga akan menjadi motivasi tersendiri bagi mereka
untuk berprestasi lebih baik, dalam lingkungan sekolah maupun diluar sekolahnya,
termasuk dalam masyarakat.Adapun secara intra kurikuler, pihak sekolah telah
menyusun seperangkat program untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, antara
lain dengan memberikan beasiswa bagi siswa yang berprestasi di sekolah dan luar
sekolah. Bagi para siswa yang meraih prestasi dalam berbagai even dengan prediket
juara, kepada merekapun disediakan bonus khusus, walaupun jumlahnya tidak bsar. Ini
merupakan penghargaan sekolah terhadap prestasi, dan akan berdampak pula kepada
peningkatan prestasi, dimana antar siswa akan terjadi kompetisi yang sehat dan
dinamis. Bila ditinjau dari psikologi secara umum, hal itu dinamakan reward
(penghargaan), sedangkan dalam psikologi islami disebut dengan targhib (upaya
menimbulkan ransangan/motivasi). Dalam islam, sekecil apapun prestasi seseorang
akan mendapat penghargaan, begitu juga sekecil apapun kesalahan yang dilakukan
mesti mendapatkan hukuman yang setimpal.
Begitu juga telah terjadi kerjasama yang baik antara sekolah dibawah koordinasi
Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah Bidang kesiswaan dan Guru Pembina OSIS
serta guru BK dengan lembaga kesiswaan, khususnya OSIS. Hhal itu berarti bahwa
masing-masing pihak telah melaksanakan tugas sesuai dengan bidang tugas masing-
masing. Suatu program yang telah diputuskan bersama, dijalankan secara bersama-
sama, dikontrol pula secara bersama-sama akan mendatangkan hasil yang baik. Apa
yang telah dilakukan di sekolah ini, nampaknya telah mulai membuahkan hasil,
meskipun belum optimal

Upaya pihak sekolah meningkatkan motivasi belajar siswa


Upaya sekolah ini melalui pemenuhan sarana dan prasarana penunjang. Dalam
hal ini, perpustakaan sebagai jantung sekolah telah dibenahi. Begitu juga lingkungan
sekolah yang setahap demi setahap telah ditingkatkan kebersihan, ketertiban dan
keindahannya (K.3). untuk ketertiban, sekolah telah dipagar sekeliling, sehingga siswa
tidak leluasa berkeliaran ke luar sekolah. Dalam hal kebersihan, dipraktekkan Jum’at
bersih, disamping ada petugas khusus kebersihan. Begitu jugataman-taman sekolah
dibenahi. Dalam ajaran Islam keindahan dan kenyamanan juga sangat di prioritaskan,
bahkan saat menginformasikan tentang surga, Allah gambarkan keindahan, misalnya
tajri min tahtiha (anak-anak sungai mengalir didalamnya). Hal itu adalah lambang
keindahan yang akan mendatangkan ketentraman dan kenyamanan. Belajar
menghendaki suasana tenang dan nyaman. Oleh karena itu, suasana yang
mendatangkan ketenangan dan kenyamanan merupakan motivasi tersendiri bagi para
siswa untuk belajar dan berprestasi.

Prestasi yang telah diraih


Prestasi yang telah diraih dari berbagai even, baik keagamaan, maupun non
keagamaan cukup menjadi bukti bahwa pembinaan prestasi melalui berbagai usaha
motivasi telah berlangsung disekolah ini. Bakat yang dimiliki oleh siswa apabila dibina
dan diarahkan akan menjadi prestasi.Menurut Reber, bakat adalah kemampuan
potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan
datang. Dengan demikian, seorang siswa yang berbakat dalam bidang tertentu, akan
jauh lebih mudah menyerap informasi, pengetahuan, dan ketrampilan yang
berhubungan dengan bidang tersebut. Bakat seorang siswa selalu diiringi dengan
minat. Minat berati kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang

P-ISSN 2622-9110 Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia 249
E-ISSN 2654-8399
Vol. 1 No.4 Edisi 2 Juli 2019 Ensiklopedia of Journal
http://jurnal.ensiklopediaku.org

besar terhadap sesuatu. Minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar
siswa dalam bidang studi tertentu (Muhibbin, 1999).

D. Penutup
Umumnya program yang telah di programkan atau yang telah direncanakan
semuanya terlaksana dengan baik. Dengan adanya pembinaan motivasi belajar ini
motivasi belajar siswa umumnya mengalami peningkatan yang cukup baik. Adapun
yang terlibat dalam pembinaan motivasi belajar ini adalah guru bidang studi, wali
kelas, guru BK, wakil kepala sekolah dan kepala sekolah. Jadi dapat disimpulkan
bahwa yang terlibat dalam pembinaan motivasi belajar siswa adalam semua komponen
sekolah yang terkait didalam nya. Dalam pembinaan motivasi belajar siswa ini pihak
sekolah selalu bekerja sama dengan OSIS. Dimana OSIS mempunyai program yang
sama dengan sekolah supaya adanya kesinambungan antara kegiatan OSIS dan
kegiatan sekolah, karena dalam prakteknya OSIS selalu bekerja sama dengan pihak
sekolah. Sehingga semua program OSIS didukung sepenuhnya oleh pihak sekolah.
Dalam program OSIS semua kegiatan yang dilakukan selalu menyisipkan motivasi
belajar bagi siswa, sehingga kegiatan tersebut menjadi lebih berguna. Bentuk-bentuk
dari program itu diantaranya adalah mengadakan pertandingan-pertandingan dari
segala bidang, mengadakan pentas seni (pensi), dan pada setiap perpisahan diusahakan
diadakan pergelaran untuk menambah kreatifitas siswa. Adapun bentuk yang diberikan
oleh pihak sekolah adalah memberikan hadiah bagi setiap anak yang berprestasi.
Disamping itu semua uang transportasi dan konsumsi ditanggung oleh pihak sekolah
dan para siswa yang pergi bertanding akan didampingi oleh guru pendamping yang
sesuai dengan bidang yang diperlombakan. Dari program pembinaan yang dilakukan
oleh pihak sekolah sangat banyak dari program itu yang diperlombakan. Diantaranya
adalah lomba drum band, MTQ, lomba karya tulis, puitisasi dan masih banyak yang
lainnya.

Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi. 1990. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Baharuddin. 2004. Paradigma Psikologi Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Chaplin, J. P. 2005. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Departemen Agama RI. 1984. Al Quran dan tafsirnya. Jakarta: Proyek Pengadaan
Kitab Suci Al Quran.
Departemen Agama RI. 2004. Al Quran dan terjemahannya. Jakarta: Proyek
Peningkatan Pelayanan Kehidupan Bergama Pusat Ditjen Limas Islam dan
Penyelenggaraan Haji
Koeswara, E. 1989. Motivasi Teori dan Penelitiannya. Bandung: Angkasa
McDonald, F. J. 1965. Educational Psychology. California: Belmont Publishing
Company Inc.
Muhibbin, Syah. 1999. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Prayitno, E. 1989. Motivasi dalam Belajar. Jakarta: Proyek Pengembangan Lembaga.
Sardiman. 2009. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.
Uno, H. B. 2007. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.

250 Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia P-ISSN 2622-9110
E-ISSN 2654-8399

You might also like