You are on page 1of 20

Tasawuf dan Penyembuhan: Studi atas Air Manaqib

dan Tradisi Pengobatan Jamaah Aolia, Panggang, Gunung Kidul, Yogyakarta

Ida Novianti
Institut Agama Islam Negeri Purwokerto
idanovianti@iainpurwokerto.ac.id
Arif Hidayat
Institut Agama Islam Negeri Purwokerto
arif19hidayat88@gmail.com
Abstract: This paper attempts to examine the values and meanings behind the tradition that developed in the
Jamaah Aolia Panggang, Yogyakarta had strong beliefs related to Banyu Manaqib as a cure for disease. As
a result, First, values and meanings behind the tradition that developed in the Jamaah Aolia Panggang,
Yogyakarta had strong beliefs related to Banyu Manaqib as a cure for disease. The worshipers spread out in
these various regions only have a division of priests in their respective regions. The belief held by the
Jamaah Aolia Panggang is that their need of reading shalawat, pray for aulia through hymns, and prayers
for martyrs and believers since living. Second, Banyu Manaqib as a cure for disease in the praying water in
which the prayer is contained. The particles have been aligned and focused so that it is easier to integrate in
repairing damaged body cells. The performance of water in cleansing the body will be optimized after
having prayers. Dialectics of microcosm and macrocosm based on the method of "reflection"; namely the
symbolic image in humans and the nature of the existence of objects on earth which are shadows from His
sky. Third, dynamics Sufism and Healing related to the use of Manaqib Water as a treatment for Jamaah
Aolia Panggang, Yogyakarta is seen deeply manaqib who practice dhikr to Allah SWT, in addition to prayer,
it is recommended always in a state of purification (berwudhu). This sacred condition is what keeps the
human heart to remain tuma'ninah at the time of zikir or manaqib take place.

Keywords: Manaqib, Jamaah Aolia (Aolia Congregation), KH. Ibnu Hajar, Healing

Abstrak: Tulisan ini berusaha untuk mengkaji tentang nilai-nilai dan meaning di balik tradisi yang
berkembang pada Jamaah Aolia Panggang, Yogyakarta memiliki keyakinan yang kuat terkait dengan Banyu
Manaqib sebagai obat penyembuh penyakit. Hasilnya, Pertama, nilai-nilai dan meaning di balik tradisi yang
berkembang pada Jamaah Aolia Panggang, Yogyakarta memiliki keyakinan yang kuat terkait dengan Banyu
Manaqib sebagai obat penyembuh penyakit. Keyakinan yang dimiliki oleh Jamaah Aolia Panggang bahwa
mereka merasa perlu untuk membaca selawat, mendoakan aulia melalui syair-syair pujian, dan doa untuk
para syuhada dan orang-orang beriman. Kedua, Banyu Manaqib sebagai obat penyembuh penyakit di dalam
air yang telah didoakan dalam manaqib tersebut terkandung doa-doa. Partikel-partikelnya telah terarah
lurus dan fokus sehingga lebih mudah bersatu dalam memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak. Kinerja air
dalam membersihkan tubuh akan menjadi maksimal setelah mendapat sentuhan doa. Dialektika
mikrokosmos dan makrokosmos berdasarkan metode “pencerminan”; yakni citra simbolik dalam diri
manusia dan hakekat keberadaan benda-benda di bumi yang merupakan pembayangan dari langit-Nya.
Ketiga, dinamika Sufism dan Healing terkait dengan penggunaan Air Manaqib sebagai pengobatan pada
Jamaah Aolia Panggang, Yogyakarta terlihat dalam manaqib yang mengamalkan zikir kepada Allah swt.
Selain salat, dianjurkan senantiasa dalam keadaan bersuci (berwudu. Keadaan suci inilah yang menjaga
hati manusia untuk tetap tuma’ninah pada saat zikir atau manaqib berlangsung.

Kata Kunci: Manaqib, Jamaah Aolia, KH. Ibnu Hajar, Penyembuhan.

151
152 Ilmu Ushuluddin, Volume 7, Nomor 2, Juli 2020

Pendahuluan membawa berkah lantara doa yang telah


Ada fenomena menarik di Jamaah Aolia masuk dalam air.2
Panggang, Dusun Panggang III, Desa Dalam konteks banyu manāqib, KH.
Giriharjo, Kecamatan Panggang, Kabupaten Ibnu Hajar3 menjelaskan bahwa doa hamba
Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa yang ikhlās mampu menciptakan harmoni
Yogyakarta terkait dengan manaqib. Mereka kosmik. Menurutnya, doa dapat
berasal dari Yogyakarta, Bantul, Purworejo, menyelaraskan partikel-partikel terkecil
Solo, Kebumen, dan daerah di sekitarnya dalam air. Baginya setiap yang ada di alam
dengan membawa air (botol, galon, wadah (termasuk air) ini memiliki tiga komponen
lain) ke tempat manaqib. Manaqib adalah utama, yakni proton, neutron, dan electron.
pembacaan sejarah kehidupan Wali Qutb Proton dan neutron adalah inti atom yang
Syeikh Abd al-Qādir al-Jilānī. Jamah Aolia di disebut juga dengan nucleus. Proton adalah
bawah arahan Kiai Haji Raden Ibnu Hajar arus (kekuatan) positif, electron adalah arus
Sholeh Pranolo (Mbah Benu) dilakukan pada (kekuatan) negatif, sementara neutron adalah
setiap tanggal 11 bulan hijriah. Mereka datang netral. Proton dan neutron membentuk
ke tempat manaqib dengan membawa air nucleus. Nucleus, baginya adalah jiwa (rūḥ)
yang disebut dengan Banyu Manaqib. Air ini universal yang menjadi merupakan inti
diyakini sebagai “air berkah” yang secara kehidupan. Dalam kehidupan yang kondisinya
sosial bisa digunakan untuk pengobatan. beragam, salah satu ketiga komponen tersebut
Dalam pandangan jamaah,1 air ini atas izin ada yang cenderung lebih dominan. Bisa jadi
Allah bisa digunakan untuk mengobati proton yang dominan, atau bahkan
penyakit-penyakit yang ringan hingga yang electronnya. Kalau electronnya yang dominan
berat, mulai dari sakit demam hingga kanker, menurutnya adalah sebuah kekacauan
dari sakit perut hingga mengobati susah tidur. universal. Dengan doa, elemen-elemen dari
Adanya penyakit datang dan perginya karena partikel-partikel dalam alam semesta menjadi
kuasa dari Allah sehingga air hanyalah selaras dan seimbang.4
sebagai mediasi atas kesembuhan. Sedikit berbeda perspektif antara Ibnu
Keberkahan dari doa-doa itulah yang diyakini Hajar dengan Emoto. KH. Ibnu Hajar melihat
ada dan tertampung dalam kesucian air kualitas air dari perspektif keteraturan dan
manaqib Jamaah Aolia. Dalam fenomena keselarasan partikel (proton, neutron dan
yang unik ini, hampir semua jamaah elektron), sementara Emoto dari kualitas
membawa air kemasan (botol atau galon). kristalnya. Bagi Emoto, semakin baik kristal
Bahkan, sering dijumpai beberapa jamaah air, maka semakin baik kualitasnya, demikian
membawa lebih dari satu botol air. Botol atau juga sebaliknya. Keteraturan semesta (dalam
galon tersebut kemudian ditaruh di depan kyai
2
dalam posisi tanpa tutup. Air-air salam botol Observasi Partisipan, 1 Oktober 2017 di Desa
Giriharjo, Kecamatan Panggang, Kabupaten
tersebut setelah usai kegiatan dikenal dengan
Gunungkidul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
banyu (air) manāqib. Air ini diyakini 3
Wawancara pada Oktober 2017 di Desa
Giriharjo, Kecamatan Panggang, Kabupaten
Gunungkidul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
4
Wawancara dengan KH. Ibnu Hajar, 1 Oktober
1
Observasi pada 1 Oktober 2017 di Desa 2017 di Desa Giriharjo, Kecamatan Panggang,
Giriharjo, Kecamatan Panggang, Kabupaten Kabupaten Gunungkidul, Propinsi Daerah Istimewa
Gunungkidul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta
Ida Novianti, Arif Hidayat, Tasawuf dan Penyembuhan: Studi atas Air Manaqib... 153

air) yang kemudian membentuk kristal terkait dengan dinamika sufi dalam air yang
disebut Emoto dengan istilah hado.5 Bagi dapat ditinjau dari Living Qur’an secara
Emoto, air yang terdapat kualitas hado dapat simbolis menjadi relasi sosilogis. Hal itu
digunakan untuk mengobati orang sakit. karena ada dialektika yang dibentuk oleh
Dalam riset Emoto, doa yang tulus dapat Mbah Benu untuk mendekatkan diri kepada
memperbaiki kualitas air.6 Demikian juga Tuhan dengan memahami ruang gerak alam
dalam keyakinan Ibnu Hajar dan jamaah semesta. Untuk mengungkap hal semua, juga
Aolia bahwa banyu manāqib dari doa yang perlu dijelaskan mengenai teknik penggunaan
tulus efektif digunakan untuk mengobati Banyu Manaqib secara rasional dan ilmiah
orang sakit.7 sebagai amalan para jamaah.
Dengan demikian, menarik kiranya
untuk mengkaji tentang keyakinan yang Kosmologi
dimiliki oleh Jamaah Aolia mengingat Kosmologi dipahami sebagai ilmu yang
manaqib tidak ada dalam al-Qur’an, tetapi mempelajari tentang struktur hidup dengan
menjadi tradisi dalam kalangan masyarakat lingkungan yang memiliki dialektika.
Panggang, Kabupaten Gunungkidul. Selai ini, Pemahaman ini mulanya terarah pada alam itu
terbentuk seperti dalam Big-Bang, namun
5
Hado adalah energi yang ada di alam semesta. seiring dengan perkembangan mengarah pada
Lihat Masaru Emoto, The True Power of the Water dinamika alam semesta itu ada dalam pola
(terj. Azam Translator, Cet. V, 2006), 25-44. Bagi
hidup manusia. Henryk Skolimowski8
Engkus Kuswarno Hado diartikan sebagai fluktuasi
gelombang energi. Dasar teori hado adalah Mekanika memahami kosmologi baru sebagai ilmu yang
Kuantum (Quantum Mechanics) atau Fisika Kuantum memiliki keberanian besar untuk mengungkap
(Quantum Physics) tentang bentuk vibrasi (getaran
gelombang) intrinsik tingkat atom pada semua benda. hubungan alam semesta dengan manusia.
Getaran gelombang tersebut membentuk unit energi Alam semesta yang tak berhingga mengalami
terkecil. Sentanu (2007) mengatakan, ilmuwan fisika evolusi dalam dimensi fisik.
kuantum menjelaskan bahwa energi terhalus yang
dinamakan quark, string, atau biasa disebut quanta Pandangan kosmologi secara spesifik
yang “tak tampak” perwujudannya ternyata merupakan juga diungkap oleh dalam tata kehidupan
bahan baku dasar dari semua benda yang "tampak"
wujudnya. Energi quanta ini secara menyeluruh dan
yang saling berkomnikasi. Sentanu dan
built-in menyelimuti dan merasuki semua benda yang Kuswarno9 mengungkapkan tentang
tampak maupun tak tampak. Quanta adalah “bahan komunikologi hado. Baginya, dengan hado,
baku” semua benda di alam semesta. Quanta
merupakan vibrasi energi yang memiliki kecerdasan manusia dapat berkomunikasi dengan
dan kesadaran hidup. manusia lain (human) dan non manusia (non-
6
Dalam eksperintasi Emoto (1999) tercatat human) atau alam yakni meliputi komunikasi
bahwa kualitas air danau Biwa sebelum dibacakan doa
menunjukkan kristal yang sangat buruk. Kemudian dengan binatang (communication with
secara periodik meningkat kualitas kristalnya pada animals), komunikasi dengan tanaman
tahun 2000 seiring dengan aktivitas pembacaan doa.
Doa bagi Emoto secara signifikan dapat menjernihkan
(biocommunication with plants), termasuk
(purifikasi) air dan mengendapkan bahan-bahan komunikasi dengan lingkungan
berbahaya di dalamnya. Lihat Masaru Emoto, The (communication with the environment). Hado
True, 184-185.
7
Observasi Partisipan Pengajian di 1 Oktober
8
2017 di Desa Giriharjo, Kecamatan Panggang, Henryk Skolimowski, Filsafat Lingkungan:
Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa merancang Taktik untuk Menjalani Kehidupan
Yogyakarta. Peneliti juga pernah dititipi banyu (Yogyakarta: Bentang Budaya, 2004), hal. 99.
manāqib untuk menyampaikan kepada salah seorang 9
Engkus Kuswarno “Komunikologi Hado”,
jamaah yang sakit. (Diakses, 30 Nopember 2009).
154 Ilmu Ushuluddin, Volume 7, Nomor 2, Juli 2020

secara alamiah bersifat netral, tetapi ketika tetapi tidak ada keraguan dalam lagi dalam
mendapatkan pemaknaan (sentuhan) manusia, diri saya mereka adalah perangkat yang
hado tersebut dapat berubah menjadi positif sangat sensitif untuk mengukur emosi
atau negatif. Hado dapat mudah berpindah manusia. Mereka memancarkan daya energi
dan berubah, seperti secara fisik terjadi yang bermanfaat pada manusia. Lebih lanjut,
perubahan energi atas semua benda. Akan dia mengatakan bahwa ”daya kehidupan” dan
tetapi, tidak mudah energi ini dapat dilihat ”energi kosmis” yang menyelimuti semua
oleh manusia. benda hidup dapat dibagi (sharing) antara
Doa yang dipanjatkan oleh hamba yang tanaman, binatang, dan manusia. Melalu
ikhlas tidak hanya berdampak pada sharing semacam ini, seseorang dan tanaman
keselarasan partikel air, tetapi seluruh partikel dapat menjadi satu. ”Kesatuan” inilah yang
dan unsur pembentuk alam semesta, termasuk memungkinkan adanya ”sensitivitas mutual”
manusia, hewan, tumbuhan, bahkan benda- sehingga manusia dan tanaman tidak hanya
benda mati. Visi spiritual doa yang saling berkomunikasi, tetapi juga merekam
dipanjatkan hamba akan menjadikan partikel komunikasi dalam diagram.12 Temuan inilah
dalam diri manusia selaras dan seimbang. yang kemudian mendasari sebuah konsep
Keteraturan dan keseimbangan ini akan tentang relasi cinta semesta.13
mengakibatkan seluruh perbuatan manusia Senada dengan Vogel, dalam konteks
selaras dan terarah, yakni mudah diajak untuk ini Byrne mengatakan bahwa pikiran bersifat
melakukan ketaatan. Ketaatan akan magnetis dan memiliki frekuensi. Ketika
merangsang hati menjadi peka terhadap ilham seseorang berpikir, maka pikiran-pikiran itu
malakutī. Hati yang peka akan sensitif dikirim ke semesta. Pikiran-pikiran itu
(lembut) terhadap kilatan-kilatan cahaya menarik semua hal yang serupa yang berada
rabbanī.10 pada frekuensi yang sama.14 Teori ini Byrne
Demikian juga, jika keselarasan dan selaras dengan teori resonansi15 sebagaimana
keseimbangan ini ada pada tumbuhan maka diusung Emoto dalam menyusun teori tentang
akan mengakibatkan tumbuhan menjadi sehat, hado.
berbuah banyak, rimbun, dan responsif. Visi
spiritual ini senada dengan riset Vogel11 yang
berhasil merumuskan teori ”energi psikis” dan 12
Peter Tompkinn & Christopher Bird, Secret,
”medan energi” yang mengatakan bahwa 35.
13
Peter Tompkinn & Christopher Bird, Secret,
manusia dapat berkomunikasi dengan dunia 43.
tanaman. Tanaman adalah objek hidup, 14
Rhonda Byrne, The Secret, Terj. Susi
sensitif, dan punya keterikatan emosional Purwoko (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2007),2-
20.
kepada ruang. Mereka (tanaman) bisa saja 15
Dalam teori resonansi dikatakan bahwa
buta, tuli, bodoh, dalam pandangan manusia, semua benda yang ada di muka bumi ini memiliki
vibrasi gelombang. Benda yang satu dapat menerima
gelombang energi dari benda lainnya, jika masing-
10
Wawancara dengan KH. Ibnu Hajar, 1 masing dalam frekuensi yang sama. Sebagai ilustrasi
Oktober 2017 di Desa Giriharjo, Kecamatan Panggang, dapat dilakukan uji coba pada 3 buah garpu tala, yang
Kabupaten Gunungkidul, Propinsi Daerah Istimewa intinya bahwa garputala akan mengeluarkan bunyi
Yogyakarta (berupa resonansi atau gaung) jika mendapat resonansi
11
Peter Tompkinn & Christopher Bird, Secret gaung pada frekuensi yang sama. Lihat Masaru Emoto,
Life of the Plant (Terj. Shohifullah), (Jogjakarta: The True, 62. Lihat juga Engkus Kuswarno,
Kutub, Cet. II, 2008), 32-38. ”Kumunikologi”, (Diakses 30 Nopember 2009).
Ida Novianti, Arif Hidayat, Tasawuf dan Penyembuhan: Studi atas Air Manaqib... 155

Berdasarkan prinsip kesamaan dikatakan oleh Ibnu Hajar. Bagi Coelho,


gelombang tersebut, lahirlah konsep manusialah yang harus merawat Jiwa Dunia
homeopathy, yaitu konsep penyembuhan yang dan yang menentukan dunia sebagai tempat
didasarkan kepada hukum persamaan- tinggal yang baik, atau sebaliknya.18
persamaan alami,16 atau istilah lain Teori ini mendasari pentingnya jamaah.
penyembuhan melalui teori hado. Intinya, Energi kosmis tercipta dari frekuensi antara
membuat proses penstabilan gelombang. kyai dan jamaahnya. “Frekuensi” jiwa kyai
Untuk mencapai kondisi seimbang (stabil), kemudian dipantulkan pada jamaah. Inilah
perlu diberi resonansi yang sama dengan pesan yang sebenarnya disampaikan oleh
bentuk gelombang yang diterima, tetapi pada sebuah syair kuno tentang tamba ati,19 yang
posisi kebalikannya. Prinsip penyetabilan salah satunya poin terapinya adalah wong
melalui kebalikan energi ini sebagaimana kang solihkumpulana (Jawa: berkumpullah
temuan Yoshio Yamasaki tentang teknik dengan orang-orang saleh). Frekuensi jiwa
menghilangkan suara dengan suara. orang shalih akan memancar pada siapa saja,
Temuan Vogel ini memperkuat terlebih mereka yang berada di zona
keyakinan Boehme yang mengatakan bahwa terdekatnya.
ia dapat melihat pergerakan halus tanaman Berkaitan dengan energi kosmik ini, ada
yang sedang tumbuh. Suatu saat ia pernah sebuah referensi menarik yang patut
merasakan pengalaman spiritual bersatu diperhatikan. ‘Abd Allāh ibn Humayd RA
dengan tanaman. Ia merasa kebahagiaannya, meriwayatkan sebuah hadis dalam Ṣaḥīḥ al-
berbagai hasrat dengan tanaman.17 Bukhārī yang mengatakan bahwa, “Nabi saw.
Berkaitan dengan hukum tarik menarik bersandar pada sebatang pohon kurma ketika
dan energi kosmis, mengilhami perjalanan melakukan khotbah Jumat, kaum Anṣār
The Alchemist karya Coelho. Menurutnya, di dengan hormat menawarkan kepada Nabi,
dalam alam semesta terdapat Jiwa Dunia kami dapat membuat sebuah mimbar untukmu
(nucleus, ruhsemesta) sebagaimana yang jika engkau menyetujui”. Nabi menyetujuinya
dan sebuah mimbar yang terdiri dari tiga anak
16
Disebut juga Homoeopathy atau tangga dibuat. Ketika Nabi saw. duduk di atas
Homœopathy, yakni alternatif pengobatan yang mimbar ini untuk berkhotbah, para sahabat
dikenalkan oleh Samuel Hahnemann (1796) that treats
patients with heavily diluted preparations which are mendengar batang pohon kurma itu menangis
thought to cause effects similar to the symptoms seperti anak kecil. Nabi kemudian
presented. Lihat http://en.wikipedia.org/
wiki/Homeopathy. Lihat juga
memeluknya. Pohon ini lalu tenang setelah
http://www.lintasberita.com/ sebelumnya terisak-isak menangis. Pohon
Lifestyle/Kesehatan/homeo pathy-trend-baru- kurma tersebut menangis karena ia tidak
pengobatan-alternatif- (Diakses, 30 Nopember 2009).
Lihat juga Ernst E, "A Systematic Review of
Systematic Reviews of Homeopathy", Br J Clin
18
Pharmacol 54, (2002): 577–582. Lihat juga Altunç U, Paulo Coelho, The Alchemist (Jakarta:
Pittler MH, Ernst E, "Homeopathy for childhood and Gramedia Pustaka Utama, Cet. III, 2006), 193.
19
adolescence ailments: systematic review of randomized Tamba atiiku lima ing wenane: 1) maca quran
clinical trials", Mayo Clin Proc 82 (2007): 69–75. angen-angen sak maknane, 2) shalat wengi lakonana,
Lihat juga http://www.mayo 3) wong kang soleh kumpulana, 4) kudu weteng
clinicproceedings.com/content/82/1/69.full.pdf+html ingkang luwe, 5) dhikir wengi ingkang suwe, (Jawa:
(Diakses, 30 November 2009) obat hati ada lima macam, 1) membaca al-Qur’an dan
17
Peter Tompkinn & Christopher Bird, Secret, maknanya, 2) shalat malam, 3) berkawan/dekat dengan
36. orang shalih, 4) puasa, 5) dzikir malam yang lama.
156 Ilmu Ushuluddin, Volume 7, Nomor 2, Juli 2020

digunakan lagi (pensiun) untuk mengingat Bagi al-Ghazālī (w.1111 M) perbuatan


Allah.20 akan berdampak dan membuat “hubungan”
dengan pelakunya sebagaimana dikatakan
20
Vogel dengan istilah energi kosmis. Bagi al-
Al-Bukhārī meriwayatkan hadis ini dengan
lafaz sebagai berikut: Ghazālī merujuk dari pernyataan Ayyūb al-
Syakhtiyānī mengatakan bahwa niat telah
‫حدثنا محمد بن المثنى حدثنا يحيى بن كثير أبو غسان‬3390 -
memiliki dampak kosmik yang luar biasa.21
‫حدثنا أبو حفص واسمه عمر بن العلاء أخو أبي عمرو بن العلاء‬ Teori medan energi kosmis ala Vogel, hukum
‫ كان النبي صلى‬: ‫قال سمعت نافعا عن ابن عمر رضي اهلل عنهما‬ tarik menarik ala Byrne, Coelho, relasi niat
dan energi yang dikonsepsikan al-Ghazālī
‫اهلل عليه و سلم يخطب إلى جذع فلما اتخذ المنبر تحول إليه فحن‬ (w.1111), dan teori tentang hado Emoto
‫الجذع فأتاه يمسح يده عليه‬ menyatu dalam realitas eco-healing yang
Lihat al-Bukhārī, al-Jāmi‘ al-S{aḥīḥ al- dilakukan di Panggang.
Mukhtaṣar Juz 12 (Bayrūt: Dār Ibn Kathīr, 1987), 330.
sementara itu teks lain dari al-Buṣarī meriwayatkan Jamaah Aolia Panggang
sebagai berikut: Pusat dari Jamaah Aolia Panggang
‫ه‬
‫ صلى اهلل عليه‬- ‫وعبد بن حميد ولفظه قال "كان رسول اهلل‬ terletak Panggang III, Desa Giriharjo, di
‫ يا‬:‫ فقال له الناس‬،‫ يخطب يوم الجمعة إلى جذع نخلة‬- ‫وسلم‬ Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunung
‫ه‬ Kidul, DI Yogyakarta. Jamaah ini mulai
‫ وإنهم ليحبون أن‬- ‫ المسلمين‬:‫ يعني‬- ‫ قد كثر الناس‬،‫رسول اهلل‬ berdiri pada 12 Agustus 1984 di bawah
ً
‫ من‬،‫ نعم‬:‫منبرا تقوم عليه فيراك الناس؟ قال‬ ‫ فلو اتخذت‬،‫يروك‬ asuhan KH. R. Ibnu Hajar Sholeh Prenolo.
Dengan konsep sosiologis yang dilakukan
:‫ تجعله؟ قال‬:‫ قال‬.‫ أنا‬:‫يجعل لنا هذا المنبر؟ فقام إليه رجل فقال‬
oleh KH. R. Ibnu Hajar Sholeh Prenolo
‫ه‬
.‫ اقعد‬:‫ قال‬.‫ فلان‬:‫ ما اسمك؟ قال‬:‫ قال‬.‫ ولم يقل إن شاء اهلل‬.‫نعم‬ mampu menjadikan jamaah berkembang
dengan pesat. Jamaah ini mulanya hanya
‫ من يجعل لنا هذا المنبر؟ فقام إليه رجل‬:‫ ثم عاد فقال‬،‫فقعد‬
‫ه‬
jamaah biasa dalam shalat lima waktu dan
‫ ما‬:‫ قال‬.‫ ولم يقل إن شاء اهلل‬.‫ نعم‬:‫ تجعله؟ قال‬:‫ قال‬.‫ أنا‬:‫فقال‬

‫ من يجعل لنا‬:‫ ثم عاد فقال‬،‫ فقعد‬.‫ اقعد‬:‫ قال‬.‫ فلان‬:‫اسمك؟ قال‬ Lihat Aḥmad ibn Abī Bakar ibn Isma‘‘īl al-
Bushayrī, “Itḥāf al-Khayrah al-Muhirrah bi Zawā’id al-
‫ نعم إن‬:‫ تجعله؟ قال‬:‫ فقال‬.‫ أنا‬:‫هذا المنبر؟ فقام إليه رجل فقال‬ Masānid al-‘Ashrah” dalam Maktabah Syāmilah (CD-
‫ه‬ ROM). Bandingkan dengan redaksi yang dikemukakan
‫ فلما كان يوم‬.‫ اجعله‬:‫ إبراهيم قال‬:‫ ما اسمك؟ قال‬:‫ قال‬.‫شاء اهلل‬ oleh ‘Abd Allāh ibn ‘Abd al-Raḥmān Abū Muḥammad
al-Dārimī, Sunan al-Dārimī, Juz 1 (Bayrūt: Dār al-
‫ في آخر‬- ‫ صلى اهلل عليه وسلم‬- ‫الجمعة اجتمع الناس للنبي‬ Kitāb al-‘Arabī, 1407H), 40. Juga ‘Abd Allāh ibn ‘Abd
‫ه‬ al-Raḥmān Abū Muḥammad al-Dārimī, Sunan al-
‫ المنبر‬- ‫ صلى اهلل عليه وسلم‬- ‫ فلما صعد رسول اهلل‬،‫المسجد‬ Dārimī, Juz 4, 495. Lihat juga Abū al-Qāsim Sulaymān
ibn Aḥmad al-T{abrānī, al-Mu‘jam al-Awsāt} Juz 6
‫واستوى عليه استقبل القبلة حنت النخلة حتى أسمعتني وأنا في‬ (al-Qāhirah: Dār al-Haramayn, 1415H), 109.
‫ه‬ Lihat Imtiaz Ahmad, Lesson for Every Sensible
‫ عن‬- ‫ صلى اهلل عليه وسلم‬- ‫ فنزل رسول اهلل‬:‫ قال‬.‫آخر المسجد‬ Person (Madinah: al-Rasyeed Printers, 2008), 5-8.
21
Al-Ghazālī, Iḥyā’ Juz IV, 366. Dalam
‫ فلم يزل حتى سكنت ثم عاد إلى المنبر فحمد‬،‫المنبر فاعتنقها‬ penjelasannya, al-Ghazālī memberikan dampak niat
ً ‫ه‬ pada amal. Seekor kucing yang mati menjadi jalan
‫ إن هذه النخلة إنما حنت شوقا إلى رسول‬:‫اهلل وأثنى عليه ثم قال‬ kebaikan bagi seseorang karena niat baik, sebaliknya
‫ه‬ ‫ه‬ keledai dan peci sutera justru tidak terhitung sebagai
‫ فواهلل لو لم أنزل إليها‬،‫ لما فارقها‬- ‫ صلى اهلل عليه وسلم‬- ‫اهلل‬ amal kebaikan. Artinya, sekecil apapun pikiran baik
akan menjadi “energi kosmis” dan berelasi antara yang
".‫فأعتنقها لما سكنت إلى يوم القيامة‬ dilakukan dengan pelakunya.
Ida Novianti, Arif Hidayat, Tasawuf dan Penyembuhan: Studi atas Air Manaqib... 157

jamaah dalam shalat jum’at. KH. R. Ibnu Agustus 1986.23 Masjid ini diresmikan
Hajar Sholeh Prenolo mampu memhami dengan pentas Orkes Dangdut, Pentas Tari,
kebutuhan masyarakat Panggang terkait alam Wayang Kulit, Pertunjukan Pencak Silat dan
dan dimensi kebatinan yang menjadi poin Pengajian. Hal ini memang seolah
pokok dalam kehidupan orang Jawa. bertentangan dengan konsep masjid secara
Seiring aktivitas kegiatan bersama umum, namun dengan adanya pertunjukan itu
dalam jamaah yang mulai banyak, maka banyak orang dan anak-anak muda yang
mulai digagas tentang aktivitas untuk datang dan mengenal masjid tersebut. Orang
memperingati hari-hari besar Islam, acara yang dalam peresmian masjid untuk melihat
kegiatan masyarakat secara bersama seperti aneka hiburan itu, asumsinya sudah datang ke
tahlil, manaqib, dan doa bersama. Kegiatan masjid. Masjid harus menjadi rumah bagi
itu dirasa penting dan dibutuhkan oleh masyarakat sekitar. Hal yang terpenting dari
masyarakat sekitar. Dalam perlahan, jumlah pendirian masjid ini adalah orang datang dulu
jamaah menjadi bertambah dari daerah ke masjid.
sekitar, luar kabupaten, dan luar provinsi. Selain itu, upaya lain yang dihadirkan
Pada tahun 2009, diperkirakan Jamaah Aolia dari masjid Aolia ini adalah adanya air bersih
Panggang ada sekitar 1.500 orang.22 yang ditampung begitu berlimpah. Di bawah
masjid dibuat tempat penyimpanan air yang
banyak sekali dari air hujan, yang bisa
digunakan oleh jamaah untuk berwudu. Selain
itu, untuk terus menunjang debit air tetap
bertahan, KH Ibnu Hajar melakukan
penghijauan dengan penanaman pohon jati
ada lahan berbatu karang. Pohon jati yang bila
musim kemarau banyak menggugurkan daun-
daunnya itu tidak mati. Daun-daun itu di
Gambar Lokasi Masjid Aolia Panggang musim hujan akan menjadi pupuk. Dengan
begitu, masyarakat sekitar menyadari
Gambar tersebut merupakan lokasi
pentingnya sirkulasi air dalam kehidupan.
Masjid Aolia Panggang sebagai pusat
aktivitas Jamaah Aolia dalam beberapa
kegiatan. Kegiatan yang terpusat di Masjid
Aolia Panggang salah satunya adalah
manaqiban pada malam sewelasan. Eksistensi
Jamaah Aolia Panggang tidak lepas dari
Masjid Aolia di Panggang. Masjid ini dibuat
pada 12 Agustus 1984 dan selesai pada 12

22
Berdasarkan hasil penelitian Dr. Suwito,
M.Ag dengan KH Ibnu Hajar pada 28 Agustus 2009
23
yang ditulis dalam buku Eko Sufisme: Konsep, Strategi Suwito, Eko Sufisme: Konsep, Strategi dan
dan Dampak (Purwokerto: STAIN Press, 2011), 68. Dampak (Purwokerto: STAIN Press, 2011), 71.
158 Ilmu Ushuluddin, Volume 7, Nomor 2, Juli 2020

Masjid Aolia Tampak dari Luar Masjid Aolia Tampak dari Dalam

Nama Jamaah Aolia Panggang berasal bermula dari hanya turut menyaksikan. Selain
dari nama Masjid Aolia. Konsep kuno dan itu, jamaah juga ada yang bergabung karena
sederhana melekat pada masjid ini. Jamaah kesembuhan dari sakit setelah doa bersama.
laki-laki dan perempuan dipisah. Dalam Jamaah Aolia Panggang berasal dari
shalat lima waktu biasa, jamaah perempuan berbagai macam kalangan. Sebagian besar
berada di belakang, sementara bila ada acara jamaah berasal dari daerah Panggang itu
jumlah besar maka jamaah perempuan berada sendiri, tetapi ada juga yang berasal dari
di sebelah kiri yang tertutup tembok. Di Jakarta, Purwokerto, Bandung, dan beberapa
sebelah barat, ada bangunan kecil serupa daerah lainnya. Ada yang dari petani, PNS,
makam dengan harapan jamaah dapat selalu buruh, anggota legislatif, maupun
mengingat mati. Bahwa hidup di dunia ini pengangguran. Mereka juga sangat bervariatif
tidak abadi. Masjid ini terletak di Panggang, dari segi pendidikan dengan semua jenjang
tepatnya di pertigaan Giriharjo, jalan ke pendidikan ada. Variasi jamaah ini sifatnya
Parangtritis. Karena letaknya di Panggang III, semuanya sama dan tidak ada yang
maka ditambahi nama Jamaah Aolia diistimewakan dalam derajat tertentu.
Panggang. Nama ini kemudian terus Hubungan yang dibangun oleh Jamaah
menyebar dan dikenal oleh masyarakat. Aolia Panggang ini hanyalah hubungan antara
Jumlah jamaah menjadi bertambah imam dan makmum atau jamaah saja. Jamaah
banyak dikarenakan kegiatan-kegiatan yang tersebar dalam berbagai daerah ini
keagamaan yang dilakukan tidak hanya di hanya ada pembagian imam pada daerah
Desa Giriharjo, di Kecamatan Panggang saja. masing-masing. Imam daerah sebagai upaya
Kegiatan itu kadang dilakukan di tempat- agar tidak selalu bergantung kepada KH Ibnu
tempat lain, yakni di tempat para jamaah. KH. Hajar Soleh Prenolo. Harapannya, ada orang
Ibnu Hajar sering diundang oleh jamaah lain yang bisa memimpin dengan amalan-
untuk mengisi pengajian, untuk mendoakan, amalan dan pola yang sama. Tidak menutup
dan manaqib. Hal lain yang turut mendorong kemungkinan KH Ibnu Hajar sebagai imam
bertambahnya jumlah jamaah, yakni biasanya
Ida Novianti, Arif Hidayat, Tasawuf dan Penyembuhan: Studi atas Air Manaqib... 159

pusat turut hadir dalam kegiatan yang KH. Ibnu Hajar Soleh Pranolo
diadakan di daerah. membaca kitab Nūr al-Burhān fī Manāqib al-
Para jamaah memang tidak setiap waktu Syaykh ’Abd Qādir al-Jīlāni sekalipun bukan
senantiasa dapat hadir berjamaah shalat lima pengikut Tarekat Qadiriyah. Namun, ayahnya,
waktu di Masjid Aolia. Dalam shalat jamaah adalah pengikut Tarekat Qadiriyah. Sebagai
lima waktu yang terlihat hanya warga sekitar upaya untuk menghormati ayahnya, juga
saja. Itu pun tidak sampai masjid penuh. kecintaan pada Nabi Muhammad SAW dan
Jamaah akan hadir dalam manaqib bersama Syekh Abdul Qadir Jaelani, maka KH. Ibnu
pada tanggal sebelas (sewelasan) setelah Hajar secara rutin mengadakan manaqib. Ia
shalat isya. Puncak manaqib sewelasan yang dengan seksama ingin mengajarkan
terbanyak, biasanya pada saat bulan puasa. kesalehan-kesalehan dari Syekh Abdul Qadir
Jamaah dari berbagai kalangan berkumpul Jaelani semasa hidupnya. Hal itu berdasarkan
untuk mengingat, mendalami, dan memahami pada firman Allah berikut ini.
rasa cinta kasih sayang Nabi Muhammad “Sesungguhnya Allah dan Malaikat-
SAW dan para aulia. Bulan puasa dianggap malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi.
sebagai bulan yang mulia untuk beribadah Wahai orang-orang yang beriman,
dengan penuh limpahan pahala. bershalawatlah kalian untuk Nabi dan
ucapkanlah salam penghormatan
Konsep Manaqib dan Penyembuhan kepadanya.” [Al-Aḥzāb: 56]
Jamaah Aolia Panggang melakukan “Ingatlah, sesungguhnya wali-wali
manaqib secara rutin pada setiap malam 11 Allah itu, tidak ada kekhawatiran
Hijriyah di bawah arahan dari KH. Ibnu Hajar terhadap mereka dan tidak (pula)
Soleh Pranolo. Kegiatan ini dilakukan di mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-
masjid Aolia, Panggang, Kabupaten Gunung orang yang beriman dan mereka selalu
Kidul, DI Yogyakarta. Pembacaan manaqib bertakwa." (QS. Yūnus: 62-63)
Syekh Abdul Qadir Jaelani dilakukan setelah Dari dua ayat tersebut, dapat dicermati
isya sampai tengah malam, yakni dengan tentang hakikat untuk bershalawat kepada
membaca kitab Nūr al-Burhān fī Manāqib al- Nabi Muhammad SAW dan orang-orang yang
Syaykh ’Abd Qādir al-Jīlānī, yang merupakan dianggap merupakan wali-wali Allah.
saduran dari Kitab al-Lujjayn al-Dānī.24 Di Pengertian tentang wali dalam banyak
dalam kitab ini berisi tentang kisah hidup dari anggapan orang Islam secara umum sering
Syekh Abdul Qadir Jaelani dalam dikaitkan dengan orang-orang yang memiliki
menemukan jati diri hidup hingga sampai Karamah. Kisah-kisah para nabi sering
menjadi kekasih Allah. Di dalamnya, ada memperlihatkan bahwa orang-orang yang
ajaran mengenai doa-doa bagi yang memiliki memiliki Karamah dari Allah adalah orang
harapan tertentu. Manaqib ini dilakukan untuk yang terpilih dengan kebersihan hati. Oleh
menjadikan jiwa dari jamaah bersih melalui karena itu, setelah Nabi Muhammad SAW
rasa cinta dan doa dengan mencontoh wafat, beberapa imam yang memiliki
kehidupan Nabi Muhammad SAW dan Syekh keistimewaan sering dianggap sebagai wali
Abdul Qadir Jaelani.
Allah. Hal ini juga tidak lepas dari kisah-
kisah dalam dunia sufi yang menuliskan
24
Suwito, Eko Sufisme: Konsep, Strategi dan amalan dan perbuatan wali. Dalam buku
Dampak (Purwokerto: STAIN Press, 2011), 74.
160 Ilmu Ushuluddin, Volume 7, Nomor 2, Juli 2020

Keagungan Syaikh Abul Qodir Jailani: menyebarkan di Nusantara memberikan


Wejangan & Karamah Syaikh Abdul Qodir amalan-amalan berupa zikir secara rutin.
Jailani dituliskan begitu banyak Karamah Dengan konsep seperti itu, ternyata
yang dimiliki oleh Syikh Abdul Qodir mengenalkan pada pembimbing zikir yang
Jailani.25 Hal inilah yang menjadi dasar tertinggi berasal dari Syaikh Abdul Qodir Al-
Jamaah Aolia dilakukan manaqiban.26 Jailani.
Mereka memandang bahwa pintu hidayah Jamaah Aolia dalam membaca manaqib
tidak terbuka begitu saja, melainkan ada berada di bawah bimbingan dan arahan dari
perantara sehingga Allah membuka KH. Ibnu Hajar Soleh Pranolo. Manaqib bagi
penghalang di dalam hati. Dalam semasa para jamaah dapat berarti permohonan, doa,
hidup Syaikh Abdul Qodir Al-Jailani petunjuk/hidayah, dan upaya untuk
mengajarkan banyak sekali keilmuan, yakni mendekatkan diri kepada Allah swt. Usaha
di antaranya tafsir, hadis, fikih, perbandingan untuk mendekatkan diri ini melalui perantara
mazhab, ushul, dan nahwu, juga al-Qur’an kecintaan kepada wali Allah swt.
dengan berbagai qira’at. Ajaran-ajaran inilah Selain manaqib yang dilakukan pada 11
yang diikuti oleh Jamaah Aolia dalam Hijriah, Jamaah Aolia Panggang juga
manaqib. melakukan manaqib pada hari-hari lain
Sejarah manaqib di Indonesia sendiri berdasarkan permintaan dari jamaah. Manaqib
tidak lepas dari proses penyebaran Islam yang seperti ini dilakukan oleh jamaah dari sekitar
dilakukan dengan pendekatan tasawuf. saja, jumlah peserta tidak banyak, bahkan
Konstelasi di Nusantara yang masih dekat dilakukan di tempat jamaah. Biasanya,
dengan mistik membuat pendekatan dengan jamaah akan menyiapkan jamuan kecil seperti
jalur kebersihan hati dan jiwa menjadi mudah halnya jamuan yang disediakan di Masjid
diterima karena adanya kesepemahaman Aolia. Jamuan sebagai upaya untuk
tentang ketenangan diri. Ulama-ulama yang menghormati dan memuliakan tamu yang
sudah turut ikut dalam manaqiban.
25
Syaikh Abi Danif al-Baghdadi, Keagungan Dalam melakukan manaqib, jamaah
Syaikh Abdul Qodir Al-Jailani (Hilyatul Jalalah), terj. biasanya membawa air putih untuk
oleh Ibnu Sofwan (Jombang: Darul Hikmah, 2015). mengharapkan berkah doa. Air itu dibuka dari
26
Suatu kegiatan membaca biografi ulama dan
rasa kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai awal manaqib dilakukan sampai manaqib
upaya mendekat pada Allah SWT. Manaqib berasal selesai. Banyaknya air, tergantung pada
dari bahasa Arab, adapun artinya adalah biografi atau
riwayat hidup. Secara umum manaqib adalah membaca
kemampuan jamaah membawa, ada yang
sejarah kehidupan seseorang yang telah dikenal menggunakan galon, dirigen, botol minuman,
kebaikannya kepada Allah SWT, sesama manusia, dan lain-lain. Mereka percaya bahwa di dalam
maupun alam semesta. Dalam tarekat, Qadiriyah ada
ulama yang sangat lengendaris, yakni Syaikh Abdul air yang telah didoakan dalam manaqib
Qadir Jailani yang memiliki berbagai Karamah. tersebut terkandung doa-doa. Menurut KH.
Dengan mengenal riwayat kehidupan dari Syaikh Ibnu Hajar27 bahwa di dalam air yang telah
Abdul Qadir Jailani, diharapkan para jamaah dapat
meniru amalan perbuatan dan sifat-sifat untuk memiliki didoakan dalam manaqib, partikel-partikelnya
hati dan jiwa yang bersih. Lihat pada M.A. Ghozali, telah terarah lurus dan fokus sehingga lebih
Syaikh Abdul Qodir al-Jailani: Perjalanan Hidupnya,
Nasib-nasibnya, Karomah-karomahnya, Pesan- mudah bersatu dalam memperbaiki sel-sel
pesan/Fatwa-fatwanya dan Syair-syair/Sanjungan
27
yang Dituju Kepadanya (Kediri: Lembaga Kajian Wawancara dengan KH. Ibnu Hajar pada 24
Islam Taman Langit PP. Al Muslih, 2019). Agustus 2019 di Panggang.
Ida Novianti, Arif Hidayat, Tasawuf dan Penyembuhan: Studi atas Air Manaqib... 161

tubuh yang rusak. Partikel-partikel air yang ini, ada mikrokosmos dan makrokosmos
tidak mendapatkan doa bergerak secara tidak saling bertemu untuk menjelaskan kehadiran-
beraturan. Air adalah makhluk hidup ciptaan Nya. Dialektika mikrokosmos dan
dari Allah yang mampu menetralisir. Kinerja makrokosmos berdasarkan metode
air dalam membersihkan tubuh akan menjadi “pencerminan”; yakni citra simbolik dalam
maksimal setelah mendapat sentuhan doa. Air diri manusia dan hakikat keberadaan benda-
adalah komponen penting dalam tubuh benda di bumi yang merupakan pembayangan
manusia, binatang, dan hewan. Kehidupan ini dari langit-Nya. Hakekat cermin bekerja
tidak lepas dari air. Hal itu sejalan dengan dalam pembayangan seperti bias (pantulan).
pandangan orang Jawa bahwa air sangat Segala sesuatu yang berada di dunia ini hanya
penting untuk kehidupan. milik Allah. Indikasi ini mendekatkan kepada
Jawa dalam sejarahnya telah konsep ruang-waktu yang mengikat alam
membentuk peradaban yang maju dengan fenomenal mengenai penciptaan.
logika dan ilmu pengetahuan yang berbeda Berdasarkan pendekatan unsur alam dan
dari Barat. Orang Jawa juga telah memiliki kehidupan itulah, dipahami kerja dari
perhitungan untuk membaca musim, baik partikel-partikel air yang mendapat sentuhan
digunakan untuk melaut maupun bercocok doa dan air yang tidak mendapat apa-apa.
tanam. Hal ini berarti ada kesadaran dari Orang Jawa memahami bahwa air itu
orang-orang Jawa untuk berpikir dan makhluk hidup yang memiliki kosmos
memahami antara dirinya dengan alam tersendiri. Masyarakat Jawa memandang
semesta. Pembacaan terhadap musim bisa bahwa air sebagai kosmologi yang terkait
karena kebiasaan, maupun pengetahuan yang dengan dunia material dan dunia pikir sebagai
didapat dengan cara belajar kepada alam atau fenomena yang menakjubkan. Ada wawasan
juga belajar langsung kepada Tuhan. teologis dan epistemologis di dalam air yang
Kemampuan memahami musim (alam menjadi penyebab lain kehidupan dapat
semesta) membentuk kepercayaan dan terbentuk. Di dalam air ada proses perputaran
pandangan dunia terhadap susunan alam yang yang membentuk penciptaan. Untuk
berdialektika dengan kehidupan. Analoginya, mengungkapkan pengetahuan seperti itu,
perhitungan antara musim dan tumbuhan saja dibutuhkan kesadaran antara realitas dan
dapat dihitung pasti dan membentuk kedekatan dengan cinta kasih sayang secara
pengetahuan ilmiah. Pemahaman yang baik sinergis. Kesadaran diri ini penting untuk
dari sisi letak dan perhitungan bagi orang menumbuhkan kepekaan dalam hal apa pun.
Jawa ini membawa pengaruh yang besar Melalui kesadaran cinta kasih sayang,
dalam mendapatkan makanan, juga peranan akal dan hati (perasaan) menjadi
kelangsungan hidup. Bentuk pengetahuan ini membuka tabir pengetahuan yang
menjadi ideologi yang diwariskan dari leluhur tersembunyi.
hingga ke anak cucu mereka. Sisi di mana subjek sebagai pelaku
Alam semesta menampilkan apa yang sosial mengalami kejadian metafisik. Sebuah
ada di bumi ini sebagai cermin, pengetahuan fenomena yang terjadi di luar dimensi ruang-
yang menunjukkan “rupa” (bayangan/image), waktu karena tubuh pada awalnya telah
namun esensi-Nya dapat tampilkan sebagai menjadi “bangkai”. Seolah dunia ini tidak ada
tanda-tanda yang berwujud. Di dalam hidup lagi batas yang mampu mendorong subjek
162 Ilmu Ushuluddin, Volume 7, Nomor 2, Juli 2020

bertemu dengan kekasihnya. Di sinilah, percaya bahwa pada diri Tuhanlah semua
sebuah imajinasi dari diri (mikro) menemukan impian, harapan, dan kenyataan dapat
esensi dari alamnya (kosmos). Secara terwujud tanpa adanya halangan apa pun. Di
konteksnya kita dihadapkan dengan simbol dalam doa, ada ketidakmampuan manusia
Islam Jawa. Dalam hal ini, pemahaman dan dalam mewujudkan realitas. Orang-orang
pengetahuan budaya mesti terlibat sebagai percaya bahwa tubuh ini tidak hanya terdiri
proses simbolisasi. Tujuan penyatuan dari badan saja, melainkan adanya ruh.
pemahaman dan pengetahuan budaya untuk Dimensi ruh melekat dalam ekologi hidup.
menemukan esensi yang melekat. Ruh ada dalam tubuh, tetapi ia menjalin
Realitas ini menyiratkan posisi hubungan dengan dimensi semesta yang luas.
mikrokosmos dan makrokosmos yang saling Ada mikrokosmos dan makrokosmos yang
bertemu. Untuk menembus realitas ini bertaut sehingga kesemestaan itu terjalin dan
manusia harus bisa melatih suprasensori dan terbentuk.
sensori karena manusia tersusun atas tubuh
dan ruh. Karena itu, sering muncul pelukisan Tasawuf dan Penyembuhan
mengenai “realitas gaib yang memiliki atribut Doa adalah konsep penting dalam
berkenaan dengan dunia yang diindra, kehidupan manusia. Mereka percaya bahwa
misalnya seperti malaikat yang dikabarkan dalam hidup ini ada kekuatan lain yang
memiliki sayap”. Secara ringkasnya, di dalam membentuk keberhasilan atas impian,
realitas ini terbuka fenomena mistik yang tak harapan, dan kenyataan. Doa menjadi
dapat dijangkau dengan alam berpikir keyakinan bahwa apa yang dilakukan oleh
rasional. seseorang akan berhasil karena adanya
Fenomena-fenomena yang terjadi di sini kekuatan lain. Orang yang memiliki Tuhan
menyiratkan berbagai kejadian yang bisa percaya bahwa pada diri Tuhanlah semua
ditangkap dengan panca indra dan intuisi. impian, harapan, dan kenyataan dapat
Selain itu, dalam ruang kosmos tersebut juga terwujud tanpa adanya halangan apa pun. Di
terdapat keikutsertaan dari perpaduan antara dalam doa, ada ketidakmampuan manusia
tubuh dan ruh. Tubuh terikat ruang-waktu, dalam mewujudkan realitas. Orang-orang
tetapi ruh mampu menembus pengetahuan percaya bahwa tubuh ini tidak hanya terdiri
tentang kehadiran-Nya. Akan tetapi, secara dari badan saja, melainkan adanya ruh.
eksistensinya ruh masih terikat oleh tubuh Dimensi ruh melekat dalam ekologi hidup.
ketika manusia masih hidup sehingga tubuh Ruh ada dalam tubuh, tetapi ia menjalin
dapat merasakan dahsyatnya pengalaman hubungan dengan dimensi semesta yang luas.
spiritual. Ada mikrokosmos dan makrokosmos yang
Doa adalah konsep penting dalam bertaut sehingga kesemestaan itu terjalin dan
kehidupan manusia. Mereka percaya bahwa terbentuk.
dalam hidup ini ada kekuatan lain yang Jamaah Aolia Panggang meyakini
membentuk keberhasilan atas impian, bahwa tidak ada kekuatan lain, selain
harapan, dan kenyataan. Doa menjadi kekuatan Allah.28 Mereka percaya kepada
keyakinan bahwa apa yang dilakukan oleh Allah beserta dengan semua ciptaan-Nya.
seseorang akan berhasil karena adanya
28
kekuatan lain. Orang yang memiliki Tuhan Wawancara dengan KH. Ibnu Hajar pada 24
Agustus 2019 di Panggang.
Ida Novianti, Arif Hidayat, Tasawuf dan Penyembuhan: Studi atas Air Manaqib... 163

Doa-doa dipanjatkan dalam bentuk zikir, hidup di masa sekarang terinspirasi oleh
membaca al-Qur’an, membaca Hadis, orang-orang terdahulu. Mereka telah
shalawat kepada Nabi SAW, berkirim fatihah memberikan petunjuk yang banyak. Mereka
kepada para aulia, para syuhada dan orang- telah memberikan penerang dan cahaya.
orang Islam yang telah meninggal dunia. Apalagi Nabi yang memiliki mukjizat dan
Pusat dari segala doa itu memang Allah, para aulia yang memiliki Karamah dari Allah.
tetapi doa-doa dari hamba yang masih banyak Jamaah Aolia Panggang bahwa mukjizat dan
dosa akan sulit untuk langsung sampai. Karamah yang dimiliki oleh orang-orang yang
Jamaah Aolia Panggang meyakini bahwa doa telah meninggal dunia masih tetap ada. Secara
bisa menjadi cepat sampai dan efektif ragawi, orang itu telah meninggal dunia,
manakala ada perantara. Perantara doa yang namun ruh mereka masih ada pada dimensi
baik adalah makhluk Allah yang dekat dengan alam lain. Dikarenakan amalan-amalan yang
Allah. Dalam hal ini, makhluk yang paling baik selama di dunia, mereka terbebas dari
dekat adalah Nabi, para aulia, para syuhada, siksa kubur sehingga senantiasa berzikir
dan orang-orang yang beriman. kepada Allah. Ruh mereka masih berada pada
Bershalawat dilakukan oleh Jamaah ambang batas. Doa dari Jamaah Aolia
Aolia Panggang kepada Nabi Muhammad Panggang dilakukan dalam banyak hal, yakni:
SAW yang memberikan banyak sekali 1. Doa Setelah Selesai Sembahyang.
pertolongan kepada umat manusia. Nabi Jamaah Aolia Panggang memiliki
sebagai utusan Allah pastilah sering keyakinan bahwa setelah selesai
berkomunikasi dengan Allah.29 Oleh karena shalat lima waktu, menjadi momen
itu, bershalawat akan menimbulkan kecintaan yang baik untuk berdoa. Mereka
kepada Nabi Muhammad SAW yang telah berzikir terlebih dulu sebagai bentuk
memberikan banyak sekali petunjuk. kecintaan kepada Allah. Zikir
Mencintai makhluk Allah yang juga dicintai diucapkan sebanyak 33 kali,
Allah turut menjadikan kecintaan kepada terkecuali zikir tahlil yang diucapkan
Allah bertambah besar. Dengan menaburkan sampai 99 kali. Setelah itu, mereka
rasa cinta yang tinggi, Jamaah Aolia berdoa untuk memohon diterimanya
Panggang berdoa sesuai dengan keinginan shalat mereka kepada Allah, doa
masing-masing. Pembacaan shalawat untuk orang yang beriman, orang-
dilakukan kapan pun, walaupun ada momen orang Islam, doa keselamatan, dan
manaqib yang secara khusus digunakan untuk beberapa doa lainnya. Doa dalam
membaca shalawat, mendoakan aulia melalui shalat jamaah diucapkan atau
syair-syair pujian, dan doa untuk para dilisankan oleh imam sehingga
syuhada dan orang-orang beriman. terdengar oleh makmum, yang
Keyakinan yang dimiliki oleh Jamaah diamini oleh makmum. Dengan
Aolia Panggang bahwa mereka merasa perlu hanya turut mengamini doa saja,
untuk membaca shalawat, mendoakan aulia maka sudah dianggap turut berdoa.
melalui syair-syair pujian, dan doa untuk para Semakin banyak orang yang ada
syuhada dan orang-orang beriman karena dalam jamaah dan semakin banyak
yang mengamini, maka semakin
29
Wawancara dengan KH. Ibnu Hajar pada 24 bagus doa tersebut untuk terkabul.
Agustus 2019 di Panggang.
164 Ilmu Ushuluddin, Volume 7, Nomor 2, Juli 2020

2. Doa dalam Bentuk Zikir. Doa atas permintaan dari jamaah apabila
dalam bentuk zikir dilafalkan setelah memiliki hajat tertentu.
selesai shalat atau dalam target 4. Doa Secara Khusus Bersama
secara khusus. Setelah selesai shalat, Imam dari Jamaah Aolia
Jamaah Aolia Panggang melafalkan Panggang. Jamaah Aolia Panggang
zikir sebelum berdoa. Bacaan kadang datang secara khusus kepada
zikirnya berupa tasbih, takbir, KH. Ibnu Hajar Sholeh Pranolo
hamdalah, tahmid, shalawat, dan (Mbah Benu) untuk didoakan secara
tahlil. Dalam shalat berjamaah, zikir khusus. Biasanya, orang-orang yang
itu dilafalkan dengan keras secara memohon doa secara khusus adalah
bersama-sama dengan dibimbing, orang yang memiliki keinginan atau
diarahkan dan dikondisikan oleh sedang bermasalah. Sebagai contoh,
imam. Apabila shalat sendiri, orang ingin menjual tanah supaya
biasanya zikir diucapkan dengan cepat laku memohon kepada Mbah
suara yang pelan, hanya terdengar Benu untuk didoakan. Mereka
bisik-bisik, atau hanya di dalam batin percaya bahwa Mbah Benu sebagai
atau hati saja. Sementara itu, zikir imam pusat pada Jamaah Aolia
dalam target jumlah secara khusus Panggang memiliki kedekatan
dilakukan secara tersembunyi (yakni kepada Allah sehingga mampu
di dalam hati atau batin saja). Missal, menjadi perantara doa.
tasbih di waktu pagi sebanyak 1.000 Masalah-masalah lain yang berkaitan
kali dilakukan secara diam. dengan alam yang berbeda juga kadang
3. Doa melalui Manaqib. Manaqib membutuhkan doa dari Mbah Benu. Sebagai
dilakukan oleh Jamaah Aolia contoh, Heri Purwanto selalu diganggu oleh
Panggang mulanya untuk mengenang jin, sementara dirinya ingin hidup normal.
ayah dari KH. Ibnu Hajar Sholeh Dalam kesempatan tersebut, Mbah Benu tidak
Pranolo yang merupakan pengikut mengusir jin melainkan mengajak jin dan
sekaligus mursyid Tharīqah Heri Purwanto untuk menjadi jamaah.
Qādiriyah. Bagi para pengikut Dengan mereka menjadi jamaah, maka tidak
Tharīqah Qādiriyah, mereka terbiasa saling mengganggu karena hidup ini hanya
untuk membaca riwayat hidup, puji- milik Allah.
pujian kepada Syaikh Abdul Qadir Jamaah Aolia Panggang meyakini
Jailani dan shalawat kepada Nabi bahwa tidak ada kekuatan lain, selain
Muhammad SAW. KH. Ibnu Hajar kekuatan Allah.30 Mereka percaya kepada
Sholeh Pranolo bukanlah pengikut Allah beserta dengan semua ciptaan-Nya.
Tharīqah Qādiriyah, tapi lebih Doa-doa dipanjatkan dalam bentuk zikir,
melestarikan apa yang telah membaca al-Qur’an, membaca Hadis,
dilakukan oleh ayahnya pada malam shalawat kepada Nabi SAW, berkirim fatihah
sewelasan (malam sebelas pada kepada para aulia, para syuhada dan orang-
kalender hijriah). Manaqib juga orang Islam yang telah meninggal dunia.
dilakukan di luar tanggal tersebut,
30
Wawancara dengan KH. Ibnu Hajar pada 24
Agustus 2019 di Panggang.
Ida Novianti, Arif Hidayat, Tasawuf dan Penyembuhan: Studi atas Air Manaqib... 165

Pusat dari segala doa itu memang Allah, para aulia yang memiliki Karamah dari Allah.
tetapi doa-doa dari hamba yang masih banyak Jamaah Aolia Panggang bahwa mukjizat dan
dosa akan sulit untuk langsung sampai. Karamah yang dimiliki oleh orang-orang yang
Jamaah Aolia Panggang meyakini bahwa doa telah meninggal dunia masih tetap ada. Secara
bisa menjadi cepat sampai dan efektif ragawi, orang itu telah meninggal dunia,
manakala ada perantara. Perantara doa yang namun ruh mereka masih ada pada dimensi
baik adalah makhluk Allah yang dekat dengan alam lain. Dikarenakan amalan-amalan yang
Allah. Dalam hal ini, makhluk yang paling baik selama di dunia, mereka terbebas dari
dekat adalah Nabi, para aulia, para syuhada, siksa kubur sehingga senantiasa berzikir
dan orang-orang yang beriman. kepada Allah. Ruh mereka masih berada pada
Bershalawat dilakukan oleh Jamaah ambang batas.
Aolia Panggang kepada Nabi Muhammad Manaqib Syekh Abdul Qadir Jailani,
SAW yang memberikan banyak sekali menurut Muhibbudin, mirip dengan sejarah.
pertolongan kepada umat manusia. Nabi Karena di dalamnya disajika riwayat, mulai
sebagai utusan Allah pastilah sering dari kelahirannya, orang tuanya, tempat dan
berkomunikasi dengan Allah.31 Oleh karena tahun kelahirannya, pendidikan hingga kisah-
itu, bershalawat akan menimbulkan kecintaan kisah hikmah dan Karamah yang dimilikinya,
kepada Nabi Muhammad saw. yang telah semenjak lahir hingga wafat.32 Manaqib tidak
memberikan banyak sekali petunjuk. diberlakukan ke semua orang. Hanya nabi,
Mencintai makhluk Allah yang juga dicintai sufi agung dan orang-orang yang selama
Allah turut menjadikan kecintaan kepada hidupnya memberikan kemanfaatan dan
Allah bertambah besar. Dengan menaburkan kebaikan yang di-manaqibi.
rasa cinta yang tinggi, Jamaah Aolia Dalam kegiatan manaqib, selain sketsa
Panggang berdoa sesuai dengan keinginan biografis, umumnya Karamah wali yang
masing-masing. Pembacaan shalawat diceritakan, sebagai ibrah (pelajaran) yang
dilakukan kapan pun, walaupun ada momen dapat dipetik oleh masyarakat. Artinya,
manaqib yang secara khusus digunakan untuk manaqib Syekh Abdul Qadir Jailani berupaya
membaca shalawat, mendoakan aulia melalui untuk menyampaikan kembali Karamah dan
syair-syair pujian, dan doa untuk para kemuliaan beliau untuk kemudian
syuhada dan orang-orang beriman. dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Keyakinan yang dimiliki oleh Jamaah Bagi masyarakat pedesaan misalnya, tradisi
Aolia Panggang bahwa mereka merasa perlu manaqiban dan atau berzanjenan (maulid Al-
untuk membaca shalawat, mendoakan aulia Barzanji) biasanya diselenggarakan
melalui syair-syair pujian, dan doa untuk para bertepatan dengan hajat-hajat masyarakat
syuhada dan orang-orang beriman karena tertentu misalnya, pernikahan, khitanan, haul
hidup di masa sekarang terinspirasi oleh Syekh Abdul Qadir Jailani, haul desa, serta
orang-orang terdahulu. Mereka telah ijazah turun-temurun manaqib Syekh Abdul
memberikan petunjuk yang banyak. Mereka Qadir Jailani dari para guru (wali dan kiai)
telah memberikan penerang dan cahaya. yang diselenggarakan pada waktu tertentu.
Apalagi Nabi yang memiliki mukjizat dan

31 32
Wawancara dengan KH. Ibnu Hajar pada 24 Muhammad Muhibbuddin, Manaqib Syekh
Agustus 2019 di Panggang. Abdul Qadir Jaelani, ..., 51.
166 Ilmu Ushuluddin, Volume 7, Nomor 2, Juli 2020

Bimbingan yang diberikan oleh “guru Saw., sebagai simbol agung cinta kepada
pembimbing” atau mursyid dalam tarekat, Allah swt.
manaqib dan lain sebagainya, bukan berarti Mengingat, memahami dan
intervensi, melainkan sebagai rekan atau menjalankan nilai-nilai luhur para wali
kawan dalam perjalanannya menuju sisi mampu menghilangkan perasaan khawatir
Tuhan. Dalam konteks ini, patuh kepada dan gelisah, bahkan bagi pengamal manaqib,
perintah guru menjadi nilai yang subtil dalam mereka merasa hidupnya loss, mengalir, dan
pengamalan ajaran keagamaan, termasuk memiliki keyakinan.35 Situasi psikologis
manaqib. demikian tidak akan tumbuh apabila tidak ada
Krisis moralitas yang menjangkit keyakinan dalam diri masyarakat (khususnya
manusia modern dewasa ini menyiratkan pengamal manaqib) tentang berkah dan
pentingnya pengamalan tradisi manaqib. Dari Karamah para wali yang “meluber” dalam
sanalah manusia memiliki rujukan utama setiap majelis manaqin atau istighotsah.
yaitu sikap dan perilaku mulia Syekh Abdul Dalam manaqib, atau juga pada gelaran
Qadir Jailani semasa hidupnya. Beliau acara tarekat qodiriyah wan naqsyabandiyah,
memberikan nasihat kepada umat Islam orang yang mengamalkan zikir kepada Allah
demikian: “carilah apa yang khusus untuk swt., selain shalat, dianjurkan senantiasa
pribadi, yaitu anugerah-Nya, tetaplah diri dalam keadaan bersuci (berwudhu). Hal
kalian bersama dunia, sedangkan hati bersama tersebut didasarkan pada hadis Al-Muhajir ibn
akhirat dan batin bersama Allah swt.”33 Qunfudz yang diriwayatkan oleh Imam Abi
Amanat beliau tersebut sangat kontekstual Dawud (1/5: 17), Imam al-Nasā’ī (1/37: 38),
dengan kondisi sosial-politik saat ini yang Ibn Hibban (3/86: 806), Hakim (1/272: 592),
sering kehilangan pesona religius. Ad-Darimy (2/287), Al-Baihaqi (1/90),
Salah satu syair yang dipersembahkan Ahmad (5/80) dan Ibn Khuzaimah yang
untuk Syekh Abdul Qadir Jailani artinya: “Nabi Saw. bersabda,
menerangkan bahwa hanya Rahmat Allah “Sesungguhnya aku tidak suka berzikir
SWT. yang diberikan kepada waliyullah yang kepada Allah, kecuali dalam keadaan suci.”36
bisa memberikan jaminan keselamatan: Keadaan suci inilah yang menjaga hati
rahmat Allah hanya diperuntukkan kepada manusia untuk tetap tuma’ninah pada saat
waliyullah/ yang bisa memberikan jaminan/ zikir atau manaqib berlangsung. Bahkan
kecukupan terhadap para pengikutnya dan dalam tradisi Al-Barzanji (berzanjenan), pada
kesejahteraan-Nya/34 Manaqiban merupakan saat mahalul qiyam, beberapa orang yang
representasi adab dalam berdoa kepada Allah telah mukasyaffah, dapat melihat kehadiran
swt. Selain kepada Syekh Abdul Qadir Nabi Muhammad Saw. pada majelis tersebut.
Jailani, dalam manaqib, tawasul juga Manaqib Syekh Abdul Qadir Jailani,
diperuntukkan kepada Nabi Muhammad pun juga dalam tarekatnya, memiliki tujuan
utama yaitu mendekatkan diri kepada Allah
33
M.A. Ghozali, Syaikh Abdul Qadir al-Jailani:
35
Perjalanan Hidupnya, Nasib-nasibnya, Karomah- Wawancara dengan Gus M. Dukhron Istiwa
karomahnya, Pesan-pesan/ Fatwa-fatwanya, dan Syair bin KH. Ahmad Tafsir Wahyudin, tanggal 13 Oktober
–syairnya/ Sanjungan yang dituju kepadanya (Kediri: 2019.
36
Reka Cipta Santri, 2019), 86. Muhammad Hanif Muslih Al-Maroqy,
34
M.A. Ghozali, Syaikh Abdul Qadir Jailani, ..., Tuntunan Thoriqoh Qodiriyah Wan Naqsyabandiyah,
61. (Semarang: Al-Ridla), 49.
Ida Novianti, Arif Hidayat, Tasawuf dan Penyembuhan: Studi atas Air Manaqib... 167

swt. agar bisa melihat (ma’rifat) atau bahkan 1. Pusat dari Jamaah Aolia Panggang
bersatu (al-ittihad) dengan Allah swt. terletak Panggang III, Desa
(tajalli). Allah swt. adalah Zat Yang Maha Giriharjo, di Kecamatan Panggang,
Suci, bersifat immateri. Sesuatu yang bersifat Kabupaten Gunung Kidul, DI
suci dan immateri, harus didekati dengan Yogyakarta. Jamaah ini mulai berdiri
sesuatu yang bersifat suci dan immateri juga, pada 12 Agustus 1984 di bawah
inilah yang dikenal dengan ruh manusia. asuhan KH. R. Ibnu Hajar Sholeh
Dalam konteks inilah, manaqib atau amalan Prenolo. Keyakinan yang dimiliki
tarekat juga bermanfaat bagi pengendalian oleh Jamaah Aolia Panggang bahwa
hawa nafsu. Hal-hal yang diperlukan dalam mereka merasa perlu untuk membaca
pengendalian hawa nafsu adalah shalawat, mendoakan aulia melalui
mengosongkan diri dari ketergantungan syair-syair pujian, dan doa untuk
terhadap dunia (takhalli), kemudian diisi para syuhada dan orang-orang
dengan sifat yang baik (tajalli).37 beriman karena hidup di masa
Barangsiapa yang sanggup memaknai sekarang terinspirasi oleh orang-
manaqib Syekh Abdul Qadir Jailani, menurut orang terdahulu.
Syaikh Abi Danif Al-Baghdadi dan Ibnu 2. Banyu Manaqib sebagai obat
Shofwan, dia rida38 kepada qadla’ dan qadar penyembuh penyakit pada Jamaah
Allah swt. Syaikh Abdul Qadir Jailani Aolia Panggang, Yogyakarta.
berkata: “sesuatu yang ditakdirkan Allah swt. Mereka percaya bahwa di dalam air
pada dirimu wahai anak Adam di dalam yang telah didoakan dalam manaqib
perkara yang kamu benci itu lebih baik bagi tersebut terkandung doa-doa. Di
dirimu dibandingkan takdir Allah swt. pada dalam air yang telah didoakan dalam
hal-hal yang kamu senangi. Oleh karena itu, manaqib, partikel-partikelnya telah
takutlah kepada Allah swt. dan ridalah pada terarah lurus dan fokus sehingga
takdirnya.39 lebih mudah bersatu dalam
memperbaiki sel-sel tubuh yang
Simpulan rusak. Partikel-partikel air yang tidak
Berdasarkan analisis yang telah mendapatkan doa bergerak secara
diuraikan dalam pembahasan, maka simpulan tidak beraturan. Air adalah makhluk
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. hidup ciptaan dari Allah yang
37
Lindung Hidayat Siregar, “Sejarah Tarekat
mampu menetralisir. Kinerja air
dan Dinamika Soisial”, Miqot, Vol. XXXIII, No. 2, dalam membersihkan tubuh akan
Juli-Desember 2009, 180. menjadi maksimal setelah mendapat
38
Syekh Abdul Qadir Jailani berkata pada hari
Selasa sore tanggal 18 Dzul Qa’dah tahun 545 H di sentuhan doa. Dialektika
Madrasah demikian: Allah ‘Azza Wajala itu yang mikrokosmos dan makrokosmos
berhak untuk ditakuti dan diharapkan seandainya Dia berdasarkan metode “pencerminan”;
tidak menciptakan surga dan neraka. Taatilah Dia
karena keridaan-Nya, bukan karena pemberian dan yakni citra simbolik dalam diri
siksaan-Nya. Lihat selengkapnya Muhammad Zuhri, manusia dan hakikat keberadaan
Bimbingan Tasawuf Syaikh Abdul Qadir al-Jailani,
(Semarang: Karya Toha Putra Semarang, 2001), 122. benda-benda di bumi yang
39
Syaikh Abi Danif al-Baghdadi dan Ibnu merupakan pembayangan dari langit-
Shofwan, Keagungan Syaikh Abdul Qadir Jailani,
(Jombang: Darul Hikam, 2015), 74-75.
168 Ilmu Ushuluddin, Volume 7, Nomor 2, Juli 2020

Nya. Hakekat cermin bekerja dalam Aḥmad ibn Abī Bakar ibn Isma‘‘īl al-
pembayangan seperti bias (pantulan). Bushayrī, “Itḥāf al-Khayrah al-
3. Dinamika Sufism dan Healing terkait Muhirrah bi Zawā’id al-Masānid al-
dengan penggunaan Air Manaqib ‘Ashrah” dalam Maktabah Syāmilah
sebagai pengobatan pada Jamaah (CD-ROM).
Aolia Panggang, Yogyakarta terlihat as-Sakandari, Ibn ‘Athaillah. 2014. Mutiara
dalam manaqib yang mengamalkan Al-Hikam, terj. Imam Jazuli.
zikir kepada Allah SWT, selain Yogyakarta: Fatiha Media.
shalat, dianjurkan senantiasa dalam Ahmad, Imtiaz. 2008. Lesson for Every
keadaan bersuci (berwudhu). Hal Sensible Person. Madinah: al-Rasyeed
tersebut didasarkan pada hadis al- Printers.
Muhajir ibn Qunfudz yang Ahyani, 2012. “Islam Jawa: Varian
diriwayatkan oleh Imam Abi Dawud Keagamaan Masyarakat Muslim dalam
(1/5: 17), Imam Nasa’i (1/37: 38), Tinjauan Antropologi.” Jurnal Salam,
Ibn Hibban (3/86: 806), Hakim 15.1 (2012).
(1/272: 592), al-Darimy (2/287), Al- Anam, Nurul. 2018. “Pembelajaran
Baihaqi (1/90), Ahmad (5/80) dan Pendidikan Karakter Dalam Konteks
Ibn Khuzaimah. Keadaan suci inilah Tasawuf Irfani-Akhlaqi”, Al-Wijdan,
yang menjaga hati manusia untuk Vol. III, Nomor 1, Juni 2018.
tetap tuma’ninah pada saat zikir atau Budianto, Arif. 2016. “Resepsi terhadap
manaqib berlangsung. Realitas ini Ayat-ayat Al-Qur'an pada Manaqib
menyiratkan posisi mikrokosmos dan Syaikh Abd al-Qadir al-Jailani dalam
makrokosmos yang saling bertemu. Kitab Al-Nur al-Burhani fi Tarjamati al-
Untuk menembus realitas ini Lujjaini al-Dani (Studi kasus Jamaah
manusia harus bisa melatih Masjid Aolia Dusun Panggang III, Desa
suprasensori dan sensori karena Giriharjo, Kecamatan Panggang,
manusia tersusun atas tubuh dan ruh. Kabupaten Gunungkidul” dalam
Skripsi. Yogyakarta: UIN Sunan
Pustaka Acuan Kalijaga.
Aceh, Abu Bakar. 1990. Pengantar Sejarah Byrne, Rhonda. 2007. The Secret, Terj. Susi
Sufi dan Tasawuf. Solo: Romadloni Purwoko. Jakarta: Gramedia Pustaka
Al-Bukhārī. 1987. al-Jāmi‘ al-S{aḥīḥ al- Utama.
Mukhtaṣar Juz 12. Bayrūt: Dār Ibn Coelho, Paulo. 2006. The Alchemist. Jakarta:
Kathīr. Gramedia Pustaka Utama.
Al-Ishaqi, Asrori. 2010. Apakah Manaqib David H. Rosmarin, Amy Wachholtz, Amy
Itu? Surabaya: Al-Wava. Ai, “Beyond Descriptive Research:
Al-Hadad, Alawi. 1992. Mishbah al-Anam wa Advancing the Study of Spirituality and
Jala’ azh-Zhulam. Istanbul: Maktabah Health”, Journal of Behavioral
al-Haqiqah. Medicine; New York 34.6 (Dec 2011):
Al-Maroqy, Muhammad Hanif Muslih. T.t.
409-13.
Tuntunan Thoriqoh Qodiriyah Wan Dhofier, Zamakhsyari. 2015. Tradisi
Naqsyabandiyah. Semarang: Al-Ridla. Pesantren. Jakarta: LP3ES.Emoto,
Ida Novianti, Arif Hidayat, Tasawuf dan Penyembuhan: Studi atas Air Manaqib... 169

Masaru. 2006. The True Power of the M.A. Ghozali. 2019. Syaikh Abdul Qodir al-
Water terj. Azam Translator. Jailani: Perjalanan Hidupnya, Nasib-
Eliade, Miracle. 2002. Mitos Gerakan nasibnya, Karamah-Karamahnya,
Kembali Yang Abadi: Kosmos dan Pesan-pesan/Fatwa-fatwanya dan
Sejarah (The Myth of the Eternal or Syair-syair/Sanjungan yang Dituju
Cosmos and History) diterj. oleh Cuk Kepadanya. Kediri: Lembaga Kajian
Ananta. Yogyakarta: Ikon Teralitera. Islam Taman Langit PP. Al Muslih.
Ernst E. 2002. "A Systematic Review of Moh. Masrur. 2014. “Melacak Pemikiran
Systematic Reviews of Homeopathy", Tarekat Kyai Muslih Mranggen (1912-
Br J Clin Pharmacol 54, (2002): 577– 1981 M) Melalui Kitabnya Yawaqit al-
582. Asani Fi Manaqib al-Syeikh Abdul
Geertz, Clifford. 1983. Abangan, Santri, dan Qadir al-Jilani”, Jurnal at-Taqaadun,
Priyayi dalam Masyarakat Jawa. Vol. 6, Nomor 2, November 2014.
Jakarta: Dunia Pustaka Jaya. Möller. 2005. Ramadan in Java: The Joy and
Harold Koening, Michelle Pearce, Bruce Jihad of Ritual Fasting. Vol. 20.
Nelson, Allat Erkanli, “Effects on Daily Almqvist & Wiksell International.
Spiritual Experiences of Religious Muhadjir, Noeng. 1996. Metode Penelitian
Versus Conventional Cognitive Kualtitatif. Yogyakarta: Rakesarasin.
Behavioral Therapy for Depression”, Muhibbuddin, Muhammad. 2018. Manaqib
Journal of Religion and Health, New Syekh Abdul Qadir Jaelani. Araska:
York 55.5 (Oct 2016): 1763-1777. Yogyakarta.
Ihsan, Muhammad. 2016. “Pengobatan Ala Murata, Sachiko. 2003. Kearifan Sufi dari
Rasulullah Saw Sebagai Pendekatan Cina (Chinese Gleams of Sufi Light)
Antropologis Dalam Dakwah Islamiah ditej. oleh Susilo Adi. Yogyakarta:
Di Desa Rensing Kecamatan Sakra Kreasi Wacana.
Barat Palapa” dalam Jurnal Studi Observasi pada 1 Oktober 2017 di Desa
Keislaman dan Ilmu Pendidikan Vol. 4 Giriharjo, Kecamatan Panggang,
No. 2 tahun 2016, :152-210 Kabupaten Gunungkidul, Propinsi
Kaplan, David. 2002. Teori Budaya (The Daerah Istimewa Yogyakarta.
Theory of Culture) diterj. oleh Landung Putra, Armansyah dan Tomi Hidayat. 2017.
Simatupang. Yogyakarta: Pustaka “Isu Metafisika Dalam Sains:
Pelajar. (Kemampuan Air dalam Mentransmisi
Kontjaraningrat. 1977. Beberapa Pokok Emosi Manusia)” dalam Titian Ilmu:
Antropologi Sosial. Yogyakarta: Dian Jurnal Ilmiah Multi Sciences Vol 9 No.
Rakyat. 1 2017, hal 1-6
------. 2006. Budaya dan Masyarakat. Riceour, Paul. 2002. Filsafat Wacana
Yogyakarta: Tiara Wacana. Membelah Makna dalam Anantomi
Lévi-Strauss, Claude. 2005. Antropologi Bahasa (The Interpretation Theory:
Struktural (Anthropologie Structurale) Discuorse and the Surplus of Meaning)
diterj. oleh Ninik Rochani Sjams. diterj. oleh Musnur Hery. Yogyakarta:
Yogyakarta: Kreasi Wacana. IRCiSoD.
170 Ilmu Ushuluddin, Volume 7, Nomor 2, Juli 2020

Syaikh Abi Danif al-Baghdadi, Keagungan dari Serambi Pesantren. Buku Laela:
Syaikh Abdul Qodir Al-Jailani. 2015. Yogyakarta.
Hilyatul Jalalah diterj. oleh Ibnu Thohir, Mudjahirin. 2006. Orang Islam Jawa
Sofwan. Jombang: Darul Hikmah. Pesisiran. Semarang: Fasindo Press.
Schimmel, Annemarie. 2005. Mengurai Ayat- Tompkinn, Peter & Christopher Bird. 2008.
ayat Allah (Deciphering the Sign of Secret Life of the Plant (Terj.
God A Phenomenological Approach to Shohifullah). Jogjakarta: Kutub.
Islam. Depok: Inisiasi Press. Wawancara dengan KH. Ibnu Hajar, 1
Solikhin, 2010. Misteri Bulan Suro Perspektif Oktober 2017 di Desa Giriharjo,
Islam Jawa. Jogjakarta: Penerbit Narasi. Kecamatan Panggang, Kabupaten
Siregar, Lindung Hidayat. 2009. “Sejarah Gunungkidul, Propinsi Daerah Istimewa
Tarekat dan Dinamika Soisial”, Miqot, Yogyakarta.
Vol. XXXIII, No. 2, Juli-Desember Wawancara dengan KH. Ibnu Hajar pada 24
2009. Agustus 2019 di Desa Giriharjo,
Skolimowski, Henryk. 2004. Filsafat Kecamatan Panggang, Kabupaten
Lingkungan: merancang Taktik untuk Gunungkidul, Propinsi Daerah Istimewa
Menjalani Kehidupan. Yogyakarta: Yogyakarta.
Bentang Budaya. Wawancara dengan Gus M. Dukhron Istiwa
Subiantoro, Slamet. 2010. Antropologi Seni bin KH. Ahmad Tafsir Wahyudin,
Rupa: Teori, Metode & Contoh Telaah tanggal 13 Oktober 2019.
Analitis. Surakarta: UNS Press. Woodward, Mark R 1999. Islam Jawa:
Sudardi, Bani dan Afiliasi Ilafi. 2017. Kesalehan Normatif Versus Kebatinan
“Hegemoni Budaya dalam Tradisi (Normatif Piety and Mysticism) ditej.
Manaqiban”, Madaniyah, Vol. 1, Edisi oleh Hairus Salim HS. Yogyakarta:
XII, Januari 2017, hlm. 189-190. LKiS.
Suwito. 2011. Eko Sufisme: Konsep, Strategi Yulianti. 2018. “Tradisi Haul Syekh Abdul
dan Dampak. Purwokerto: STAIN Qadir Jailani dan Pengaruhnya
Press. Terhadap Kehidupan Sosial Keagamaan
Syukur, Muhammad Amin. 2012. “Sufi Masyarakat di Desa Purwosari
Healing: Terapi Dalam Literatur Kecamatan Padang Ratu Kabupaten
Tasawuf” dalam Jurnal Penelitian Lampung Tengah”, Skripsi. Lampung:
Sosial Keagamaan Vol. 20 No. 2 tahun UIN Raden Intan.
2012 DOI 10.21580/ws.2012.20.2.205 Zuhri, Muhammad. 2001. Bimbingan
391-412 Tasawuf Syaikh Abdul Qadir al-Jailani.
Tjandrasasmita, Uka. 2000. Pertumbuhan dan Semarang: Karya Toha Putra Semarang.
Perkembangan Kota-kota Muslim di
Indonesia: dari Abad XIII sampai XVIII
Masehi. Kudus: Menara Kudus, 2000.
Thoha, Zainal Arifin. 2002. Eksotisme Seni
Budaya Islam: Khazanah Peradaban

You might also like