KALKULUS DASAR IIA 2020/2021

BAB 9 DERET TAK HINGGA 𝑎

𝑆𝑛 = (1 − 𝑟 𝑛 )
1−𝑟
KEKONVERGENAN BARISAN KE L → lambat
laun nilai suku barisan mendekati L 𝑙𝑖 𝑚𝑛→∞ 𝑆𝑛
𝑎
, 𝑗𝑖𝑘𝑎 |𝑟| < 1
= {1 − 𝑟
𝑑𝑖𝑣𝑒𝑟𝑔𝑒𝑛, 𝑗𝑖𝑘𝑎 |𝑟| ≥ 1
ARITMATIKA LIMIT → 𝑙𝑖 𝑚𝑛→∞ (𝑎)𝑛 = 𝐿
{𝑎𝑛 } dan {𝑏𝑛 } adalah barisan konvergen dan
𝜅 adalah konstan UJI KEDIVERGENAN DERET HARMONIK
∞
(𝑖) lim 𝑘 = 𝑘 Jika Σ𝑘=1 𝑎𝑘 kovergen, maka lim 𝑎𝑛 = 0
𝑛→∞ 𝑛→∞
∞
(𝑖𝑖)𝑙𝑖 𝑚𝑛→∞ 𝑘𝑎𝑛 = 𝑘 ⋅ 𝑙𝑖 𝑚𝑛→∞ 𝑎𝑛 Jika 𝑙𝑖𝑚𝑛→∞ 𝑎𝑛 ≠ 0, maka Σ𝑛=1 𝑎𝑛 divergen

(𝑖𝑖𝑖)𝑙𝑖 𝑚𝑛→∞ 𝑎𝑛 ± 𝑏𝑛
= 𝑙𝑖 𝑚𝑛→∞ 𝑎𝑛 ± 𝑙𝑖 𝑚𝑛→∞ 𝑏𝑛
Deret harmonik →
(𝑖𝑣)𝑙𝑖 𝑚𝑛→∞ 𝑎𝑛 × 𝑏𝑛 1 1 1 1 1 1
∞
= 𝑙𝑖 𝑚𝑛→∞ 𝑎𝑛 × 𝑙𝑖 𝑚𝑛→∞ 𝑏𝑛 Σ𝑛=1 ( ) = 1 + + + + + ⋯+ + ⋯
𝑛 2 3 4 5 𝑛
(𝑣)𝑙𝑖 𝑚𝑛→∞ 𝑎𝑛 ÷ 𝑏𝑛 1 1 1 1 1 1 1
= 𝑙𝑖 𝑚𝑛→∞ 𝑎𝑛 ÷ 𝑙𝑖 𝑚𝑛→∞ 𝑏𝑛 𝑆𝑛 = 1 + + ( + ) + ( + + + )
2 3 4 5 6 7 8
1 1 1
+ ( + ⋯+ ) + ⋯+
9 16 𝑛
TEOREMA BARISAN 1 1 1 1
> 1 + + + + ⋯ + ⇒ ∞ → Divergen
2 2 2 2
Teorema apit → 𝑎𝑛 ≤ 𝑏𝑛 ≤ 𝑐𝑛 , 𝑏𝑛 Konvergen
menuju L apabila 𝑎𝑛 dan 𝑐𝑛 konvergen
menuju L ∞ 1
Deret Teleskoping → Σ𝑛=1 ( ) =
(𝑘+2)(𝑘+3)
1 1
( )−( )
𝑘+2 𝑘+3
Teorema kemonotonan → ekor {𝑎𝑛 }
monoton naik dan terbatas di atas ∞
1 1
𝑆𝑛 = Σ𝑘=1 ( − )
𝑘+2 𝑘+3
(𝑎𝑛 < 𝑎𝑛+1 )
1 1 1 1 1 1
atau monoton turun dan terbatas di bawah ( − ) + ( − ) + ⋯+ ( − )
3 4 4 5 𝑛+2 𝑛+3
(𝑎𝑛 > 𝑎𝑛+1 ) 1 1
𝑆𝑛 = −
3 𝑛+3
⇒ Konvergen
1 1 1
𝑙𝑖 𝑚𝑛→∞ − ( )=
3 𝑛+3 3
DERET DAN JUMLAH PARSIAL Konvergen
𝑆𝑛 = Jumlah barisan sampai suku ke-n
𝑙𝑖 𝑚𝑛→∞ 𝑎𝑘 = 𝑆 SIFAT DERET
Deret divergen: 𝐿 = ∞ (Tidak menuju suatu Kelinearan Deret Konvergen
nilai)
∞ ∞
Misalkan Σ𝑘=1 𝑎𝑘 dan Σ𝑘=1 𝑏𝑘 konvergen dan
2 𝑛
Deret geometri → 𝑎 + 𝑎𝑟 + 𝑎𝑟 + 𝑎𝑟 𝑐 konstanta. Maka
∞ ∞
Σ𝑘=1 𝑐𝑎𝑘 = 𝑐Σ𝑘=1 𝑎𝑘
KALKULUS DASAR IIA 2020/2021

∞ (𝑎 ∞ ∞
Σ𝑘=1 𝑘 + 𝑏𝑘 ) = Σ𝑘=1 𝑎𝑘 + Σ𝑘=1 𝑏𝑘 keduanya konvergen atau keduanya
∞ divergen
Jika Σ𝑘=1 𝑎𝑘 divergen dan 𝑐 ≠ 0, maka
∞
Σ𝑘=1 𝑐𝑎𝑘 divergen
∞ 1
Deret-p → Deret Σ𝑛=1 ( 𝑝 ) konvergen untuk
𝑛
Pengelompokan Ulang Deret p>1 dan divergen untuk p≤ 1

Deret 𝑎1 + 𝑎2 + 𝑎3 + 𝑎4 + ⋯ dapat ∞ 1
1 , 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑝 > 1
dikelompokkan ulang jika dari deret ∫ 𝑝 𝑑𝑥 = { 𝑝 − 1
1 𝑥 ∞, 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑝 < 1
tersebut dihasilkan deret baru yang setiap
sukunya adalah penjulamhan beberapa suku
berurutan
MENAKSIR JUMLAH DERET
Jika deret konvergen dikelompokkan ulang,
hasilnya adalah deret konvergen ke jumlah Jika 𝑓(𝑥) memenuhi asumsi uji integral,
deret yang sama maka
∞
𝐸𝑛 (𝑒𝑟𝑟𝑜𝑟) = 𝑆 − 𝑆𝑛 < ∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥
UJI JUMLAH TERBATAS 𝑛

Suatu deret non-negatif Σ𝑎𝑘 konvergen jika

dan hanya jika jumlah parsialnya terbatas di UJI BANDING BIASA
atas
𝑓(𝑥)
Jika lim = 0, maka untuk semua x cukup
Jika Σ𝑎𝑘 konvergen ke S, maka 𝑛→∞ 𝑔(𝑥)
besar |𝑓(𝑥)| < |𝑔(𝑥)|
∞
𝑆𝑛 < Σ𝑘=1 𝑎𝑘 = 𝑆
Misalkan 0 ≤ 𝑎𝑛 ≤ 𝑏𝑛 untuk 𝑛 ≥ 𝑁
Jika 𝑆𝑛 < 𝑆 untuk setiap n, barisan
{𝑆𝑛 } terbatas di atas oleh S (𝑖) jika Σ𝑏𝑛 konvergen, maka Σ𝑎𝑛 juga

Karena deret non-negatif, (𝑖𝑖) jika Σ𝑎𝑛 divergen, maka Σ𝑏𝑛 juga

𝑆𝑛+1 = 𝑆𝑛 + 𝑎𝑛+1 ≥ 𝑆𝑛 Pembanding: Deret geometri

{𝑆𝑛 } adalah monoton naik, ∞

Σ𝑘=1 𝑎𝑘 ∞ 𝑘𝑜𝑛𝑣𝑒𝑟𝑔𝑒𝑛 𝑗𝑖𝑘𝑎 |𝑟| < 1
Σ𝑘=1 𝑎𝑟 𝑘−1 = {
konvergen 𝑑𝑖𝑣𝑒𝑟𝑔𝑒𝑛 𝑗𝑖𝑘𝑎 |𝑟| ≥ 1

lim 𝑎𝑛 = 0 Pembanding: Deret-p

𝑛→∞
∞
1 𝑘𝑜𝑛𝑣𝑒𝑟𝑔𝑒𝑛 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑝 > 1
Jika ≠ 0 maka divergen. Σ𝑘=1 ( )={
𝑘 𝑝 𝑑𝑖𝑣𝑒𝑟𝑔𝑒𝑛 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑝 ≤ 1

UJI INTEGRAL
UJI BANDING LIMIT
Misalkan 𝑓(𝑥) kontinu, non-negatif, dan 𝑎
Misalkan 𝑎𝑛 ≥ 0, 𝑏𝑛 > 0, dan 𝑙𝑖 𝑚𝑛→∞ 𝑏𝑛 =
monoton turun pada [1, ∞) (tunjukkan 𝑛

turunan pertama). Misalkan pula 𝑓(𝑘) = 𝑎𝑘 𝐿. Jika 0 < 𝐿 < ∞, maka Σ𝑎𝑛 dan Σ𝑏𝑛
untuk setiap k bulat positif. Maka keduanya konvergen atau keduanya
∞
divergen. Jika L = 0, dan Σ𝑏𝑛 konvergen,
∞
∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 dan Σ𝑘=1 𝑎𝑘 maka Σ𝑎𝑛 konvergen
1
KALKULUS DASAR IIA 2020/2021

UJI RASIO 1 1
Agar 𝑛+1 = 𝑎𝑛+1 < 0,01 = 100
𝑎𝑛+1
Misalkan 𝑙𝑖 𝑚𝑛→∞ 𝑎𝑛
=𝜌 𝑛 ≥ 100
𝑘𝑜𝑛𝑣𝑒𝑟𝑔𝑒𝑛 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝜌 < 1
Σ𝑎𝑛 = { 𝑑𝑖𝑣𝑒𝑟𝑔𝑒𝑛 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝜌 > 1
𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑡𝑎ℎ𝑢 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝜌 = 1 UJI KEKONVERGENAN MUTLAK

Ketika 𝜌 = 1, gunakan uji lain Jika deret Σ|𝑢𝑛 | konvergen, maka deret Σ𝑢𝑛
juga konvergen
Dipakai Ketika ada factorial, pangkat.

UJI RASIO MUTLAK

Deret berayun/ganti tanda → 𝑎1 − 𝑎2 + 𝑎3 −
|𝑎𝑛+1 |
𝑎4 + 𝑎5 − ⋯ Misalkan lim =𝜌
𝑛→∞ |𝑎𝑛 |

Jika syarat berikut terpenuhi, dengan 𝑘𝑜𝑛𝑣𝑒𝑟𝑔𝑒𝑛 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝜌 < 1

mengabaikan tandanya Σ𝑎𝑛 = { 𝑑𝑖𝑣𝑒𝑟𝑔𝑒𝑛 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝜌 > 1
𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑡𝑎ℎ𝑢 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝜌 = 1
(𝑖) 𝑎𝑛 > 0
Ketika 𝜌 = 1, gunakan uji lain
(𝑖𝑖) |𝑎𝑛 | > |𝑎𝑛+1 |
(𝑖𝑖𝑖) lim 𝑎𝑛 = 0
𝑛→∞
KONVERGEN MUTLAK DAN BERSYARAT
maka deret berayun di atas konvergen ke S
Deret Σ𝑎𝑛 dikatakan
Juga
1. Konvergen mutlak, jika Σ|𝑎𝑛 |
|𝑆 − 𝑆𝑛 | ≤ 𝑎𝑛+1 konvergen
|𝑆 ′′ − 𝑆 ′ | < |𝑆𝑛+1 − 𝑆𝑛 | = 𝑎𝑛+1 → 0 2. Konvergen bersyarat, jika Σ|𝑎𝑛 |
divergen tetapi Σ𝑎𝑛 konvergen
𝑆 ′′ = 𝑆 ′ →konvergen menuju S

∞
Deret pangkat → Σ𝑛=0 𝑎𝑛 𝑥 𝑛 = 𝑎0 + 𝑎1 𝑥 +
TAKSIRAN GALAT DERET BERAYUN 𝑎2 𝑥 2 + ⋯
1 1
Misalkan 1 − 2 + 3 − 4 + 5 − ⋯
1 1 𝑎
𝑗𝑖𝑘𝑎 |𝑥| < 1
= {1 − 𝑥
Karena jelas > 0,
1 𝑑𝑖𝑣𝑒𝑟𝑔𝑒𝑛 𝑗𝑖𝑘𝑎 |𝑥| ≥ 1
𝑛
1 1
Dikatakan himpunan kekonvergenan deret
dan 𝑛 < 𝑛 + 1 ⇒ > geometri adalah himpunan −1 < 𝑥 < 1
𝑛 𝑛+1
1 (diluar himpunan berarti divergen)
serta lim =0
𝑛→∞ 𝑛
Deret Pangkat Dalam 𝑥 − 𝑎 →
Maka deret konvergen
Σ𝑛=0 𝑎𝑛 (𝑥 − 𝑎)𝑛
Agar error taksiran S oleh S kurang dari 0,01,
Selang kekonvergenan deret pangkat dalam
|𝑆 − 𝑆𝑛 | ≤ 𝑎𝑛+1 𝑥 − 𝑎 berbentuk: Himpunan satu titik {a},
selang (c, d) (bisa dengan ujungnya), atau
|𝑆 − 𝑆𝑛 | < 0,01 (−∞, ∞)
Buat 𝑎𝑛+1 < 0,01
KALKULUS DASAR IIA 2020/2021

MANIPULASI DERET PANGKAT Misalkan 𝑓(𝑥) bisa dituliskan sebagai deret

∞
pangkat Σ𝑛=0 𝑎𝑛 (𝑥 − 𝑎)𝑛 maka 𝑎𝑛 nya harus
1
1 + 𝑥 + 𝑥2 + 𝑥3 + 𝑥4 + ⋯ = tertentu
1−𝑥
𝑓(𝑥) = 𝑎0 + 𝑎1 (𝑥 − 𝑎) + 𝑎2 (𝑥 − 𝑎)2
Untuk −1 < 𝑥 < 1; 𝑥 ⇒ 𝑦
+ 𝑎3 (𝑥 − 𝑎)3 + ⋯
∞ (𝑐)
= Σ𝑛=0 ⋅ 𝑦𝑛
𝑓(𝑎) = 𝑎0
Kekonvergenan:
𝑓 ′ (𝑥) = 𝑎1 + 2𝑎2 (𝑥 − 𝑎) + 3𝑎3 (𝑥 − 𝑎)2 +. ..
Daerah kekonvergenan,|𝑥 − 𝑎| < 𝑟
𝑓 ′ (𝑎) = 𝑎1
−𝑟 < 𝑥 − 𝑎 < 𝑟
Maka
Jari – jari kekonvergenan, r
𝑓 (𝑛) (𝑎)
Misalkan daerahnya 𝑏 < 𝑥 < 𝑎 𝑎𝑛 =
𝑛!
𝑏+𝑎
Maka 𝑟 = TEOREMA TAYLOR
2

|𝑏𝑥 − 𝑎| < 𝑚 maka jari – jarinya adalah Misalkan 𝑓 dapat mempunyai turunan ke-n
untuk setiap n pada (𝑎 − 𝑟, 𝑎 + 𝑟)
𝑚
𝑟= 𝑓 ′ (𝑎) 𝑓 ′′ (𝑎)
𝑏 𝑓(𝑎) + (𝑥 − 𝑎) + (𝑥 − 𝑎)2 + ⋯
1! 2!
Menggunakan uji rasio mutlak, lalu cek batas
atas dan bawahnya apakah < atau ≤ Jika dan hanya jika lim 𝑅𝑛 (𝑥) = 0
𝑛→∞

Bila bentuk deret pangkat tidak 𝑥 𝑛 Deret Maclaurin → Ketika 𝑎 = 0

Maka LEMMA
1 𝑥𝑛 Jika 𝑓 (𝑛+1) (𝑥) kontinu pada [𝑎 − 𝑟, 𝑎 + 𝑟],
∫ 𝑑𝑥 = Σ ( )
1−𝑥 𝑛 maka lim 𝑅𝑛 (𝑥) = 0
𝑛→∞
Sehingga
|𝑓 (𝑛+1) (𝑥)| ≤ 𝑀, 𝑑𝑖 (𝑎 − 𝑟, 𝑎 + 𝑟)
𝑥𝑛 1
∞
Σ𝑛=1 ( ) = ln ( ) 𝑀(|𝑥 − 𝑎|𝑛+1 )
𝑛 1−𝑥 |𝑅𝑛 (𝑥)| ≤
(𝑛 + 1)!
𝑀(|𝑥−𝑎|𝑛+1 )
Karena Σ (𝑛+1)!
Konvergen untuk setiap
∞
Misalkan 𝑆(𝑥) = Σ𝑛=0 𝑎𝑛 𝑥 𝑛 pada I, maka (|𝑥−𝑎|)𝑛
𝑥, maka lim 𝑀 𝑛!
=0
∞
(𝑖) 𝑆 ′ (𝑥) = Σ𝑛=0 𝐷𝑥 (𝑎𝑛 𝑥 𝑛 ) 𝑛→∞

𝑥 ∞ 𝑥 Deret Binomial → Deret Maclaurin bagi

(𝑖𝑖) ∫0 𝑆(𝑡)𝑑𝑡 = Σ𝑛=0 ∫0 𝑎𝑛 𝑡 𝑛 𝑑𝑡 (1 + 𝑥)𝑝 untuk setiap bilangan real p
Untuk setiap 𝑥 di interior I 𝑓 ′ (𝑥) = 𝑝(1 + 𝑥)𝑝−1 ;

𝑓 ′′ (𝑥) = 𝑝(𝑝 − 1)(1 + 𝑥)𝑝−2 ;

Deret Taylor → Deret pangkat dalam 𝑥 − 𝑎 𝑓 (𝑛) (𝑥) = 𝑝(𝑝 − 1) … (𝑝 − 𝑛 − 1)(1 + 𝑥)𝑝−𝑛
untuk 𝑓(𝑥)
Lemma hanya menjamin kekontinuan pada
[−𝑟, 𝑟] untuk 𝑟 < 1
KALKULUS DASAR IIA 2020/2021

𝑓 (𝑛) (0) 𝑝 … (𝑝 − 1) 𝑝
𝑎𝑛 = = 𝑝… = (𝑛 )
𝑛! 𝑛!
∞ 𝑝
(1 + 𝑥)𝑝 = Σ𝑛=0 ( 𝑛)𝑥 𝑛 untuk |𝑥| < 1

HAMPIRAN TAYLOR
Jika sebuah fungsi sama dengan deret
Taylornya di sekitar 𝑎, maka

∞
𝑓 (𝑛) (𝑎)
𝑓(𝑥0 = Σ𝑘=0 (𝑥 − 𝑎)𝑛
𝑛!
Maka

𝑛
𝑓 (𝑘) (𝑎)
𝑓(𝑥) ≈ Σ𝑘=0 (𝑥 − 𝑎)𝑘
𝑘!
Polinom Taylor Orde 1
Hampiran linear dari fungsi 𝑓 di sekitar 𝑎
POLINOM MACLAURIN
adalah
Polinom Taylor Orde 𝑛
𝑃1 (𝑥) = 𝑓(𝑎) + 𝑓′(𝑎)(𝑥 − 𝑎)
𝑓 ′′ (0) 2
Polinom Taylor Orde 2 𝑃𝑛 (𝑥) = 𝑓(0) + 𝑓 ′ (0)𝑥 + 𝑥 +⋯
2
Fungsi kuadrat di sekitar 𝑎 𝑓 (𝑛) (0) 𝑛
+ 𝑥
𝑓 ′′ (𝑎) 𝑛!
𝑃2 (𝑥) = 𝑓(𝑎) + 𝑓 ′ (𝑎)(𝑥 − 𝑎) + (𝑥 − 𝑎)2
2 Polinom Maclaurin dapat digunakan untuk
menaksir nilai fungsi di sekitar 𝑥 = 0.
Polinom Taylor Orde 𝑛
𝑓 ′′ (𝑎)
𝑃𝑛 (𝑥) = 𝑓(𝑎) + 𝑓 ′ (𝑎)(𝑥 − 𝑎) + (𝑥 − 𝑎)2
2 ANALISIS GALAT
(𝑛)
𝑓 (𝑎)
+⋯+ (𝑥 − 𝑎)𝑛 Ada 2 jenis galat:
𝑛!
1. Galat metoda
2. Galat perhitungan
Galat dapat diperkecil dengan menambah orde
lebih besar, tetapi dapat memperbesar galat
perhitungan.
Rumus Taylor dengan sisa:
𝑓(𝑥) = 𝑃𝑛 (𝑥) + 𝑅𝑛 (𝑥)
𝑓(𝑛+1) (𝑐)
Dengan 𝑅𝑛 (𝑥) = (𝑛+1)!
(𝑥 − 𝑎)𝑛+1 untuk suatu
c diantara a dan x
Menaksir galat adalah dengan mencari batas atas
bagi |𝑅𝑛 (𝑥)|
KALKULUS DASAR IIA 2020/2021

Taksir 𝑒 0,8 dengan polinom Maclaurin berorde n BAB 10 IRISAN KERUCUT

𝑓 (𝑛+1) (𝑐) 𝑒𝑐 𝑦 = 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 atau 𝑦 2 = 𝑎𝑥 + 𝑐 : Parabola

𝑅𝑛 (𝑥) = (𝑥)𝑛+1 = 𝑥 𝑛+1
(𝑛 + 1)! (𝑛 + 1)!
Karena polinom Maclaurin, 𝑎 = 0, 0 < 𝑐 < 0,8,
maka 𝑒 𝑐 < 31 = 3 (𝑒 = 2,718 … < 3) sehingga
𝑐<1
3
Dan (0,8)𝑛+1 < 1𝑛+1 = 1, jadi |𝑅𝑛 (0,8)| < (𝑛+1)!

Agar galat kurang dari 0,001, maka

3
< 0,001
(𝑛 + 1)!
𝑥2 𝑦2
Dipenuhi saat 𝑛 ≥ 6. 𝑎
+ 𝑏
= 1 : Elips

Jadi, taksir 𝑒 0,8 ≈ 𝑃6 (0,8) ≈ 2,2254948

Jika c diketahui diantara [2,4], batas atas yang

baik bagi
𝑐 2 − sin 𝑐
| |
𝑐

Adalah tinjau

𝑐 2 − sin 𝑐 |𝑐|2 + |sin 𝑐| 42 + 1 17

| |≤ ≤ = 𝑥2 𝑦2
𝑐 |𝑐| 2 2 − = 1 : Hiperbola
𝑎 𝑏

Ambil penyebut terkecil c, ambil pembilang

terbesar, ambis batas maksimum trigonomteri.
Bisa juga

𝑐 2 − sin 𝑐 |sin 𝑐| 1 9
| | ≤ |𝑐| + ≤4+ =
𝑐 |𝑐| 2 2

Misal diberi 𝑥(𝑡) dan 𝑦(𝑡)

𝑑𝑦
𝑑𝑦 𝑑𝑡
𝑚= =
𝑑𝑥 𝑑𝑥
𝑑𝑡
𝑦 = 𝑚𝑥 + 𝑐

Diberi nilai t, maka (𝑥(𝑡), 𝑦(𝑡))

Luas daerah:
𝑎
∫ 𝑦 𝑑𝑥
𝑏
KALKULUS DASAR IIA 2020/2021

BAB 11 VEKTOR Hasil kali silang selalu TEGAK LURUS

terhadap u dan v
𝑎 𝑏
[ ] = 𝑎𝑑 − 𝑏𝑐
𝑐 𝑑

Sifat hasil kali silang

SIFAT VEKTOR

Panjang vector

||𝑣|| = √Δ𝑥 2 + Δ𝑦 2 + Δ𝑧 2

Vektor satuan
𝑣⃗
𝑣̂ =
||𝑣||

Berlawanan arah: 𝑢
⃗⃗ = −𝑣⃗ PARAMETRIK VEKTOR
Diberi, 𝑥 = 𝑎𝑡 + 𝑥0 ; 𝑦 = 𝑏𝑡 + 𝑦0 ; 𝑧 = 𝑐𝑡 + 𝑧0
HASIL KALI VEKTOR Maka vector arahnya: 〈𝑎, 𝑏, 𝑐〉
Hasil kali dot Dan titik yang dilalui garis: (𝑥0 , 𝑦0 , 𝑧0 )
𝑎⃗ ⋅ 𝑏⃗⃗ = 〈𝑎1 , 𝑎2 , 𝑎3 〉 ⋅ 〈𝑏1 , 𝑏2 , 𝑏3 〉

= 𝑎1 𝑏1 + 𝑎2 𝑏2 + 𝑎3 𝑏3 = ||𝑎||||𝑏|| cos 𝜃 PROYEKSI VEKTOR

Saat tegak lurus (orthogonal) 𝑎⃗ ⋅ 𝑏⃗⃗ = 0 Proyeksi 𝑎⃗ pada 𝑏⃗⃗

Saat searah 𝑎⃗ ⋅ 𝑏⃗⃗ = ||𝑎||||𝑏|| (𝑎⃗ ⋅ 𝑏⃗⃗)

𝑃𝑟𝑜𝑗𝑏 𝑎 = 𝑏⃗⃗
||𝑏||
KALKULUS DASAR IIA 2020/2021

Diberi bidang Diketahui titik (𝑎, 𝑏, 𝑐) dan tegak lurus

dengan bidang 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 + 𝑐𝑧 = 𝐶 dan
𝐴𝑥 + 𝐵𝑦 + 𝐶𝑧 = 𝐷
𝑚𝑥 + 𝑛𝑦 + 𝑜𝑧 = 𝐶
Maka vector normalnya: 〈𝐴, 𝐵, 𝐶〉
𝐴⃗ = 〈𝑎, 𝑏, 𝑐〉 dan 𝐵
⃗⃗ = 〈𝑚, 𝑛, 𝑜〉
Luas segitiga oleh 3 titik PQR
𝑛⃗⃗ = 𝐴⃗ × 𝐵
⃗⃗ = 〈𝑑, 𝑒, 𝑓〉
1
𝐿 = ||𝑃𝑄||||𝑃𝑅|| sin 𝜃 𝑑(𝑥 − 𝑎) + 𝑒(𝑦 − 𝑏) + 𝑓(𝑧 − 𝑐) = 0
2
Dengan sinus dapat dicari dari segitiga
istimewa, dari cosinus hasil kali dot. Atau
MEMBUAT PERSAMAAN PARAMETRIK
dari hasil kali silang.
Diketahui titik (𝑥0 , 𝑦0 , 𝑧0 ) dan sejajar dengan
〈𝑎, 𝑏, 𝑐〉
MEMBUAT PERSAMAAN BIDANG
𝑥 = 𝑎𝑡 + 𝑥0 ; 𝑦 = 𝑏𝑡 + 𝑦0 ; 𝑧 = 𝑐𝑡 + 𝑧0
Diketahui titik (𝑎, 𝑏, 𝑐) dan vector normal
Diketahui 2 titik (𝑎, 𝑏, 𝑐) dan (𝑚, 𝑛, 𝑜)
〈𝑚, 𝑛, 𝑜〉
𝑣⃗ = 〈𝑎 − 𝑚, 𝑏 − 𝑛, 𝑐 − 𝑜〉
𝑚(𝑥 − 𝑎) + 𝑛(𝑦 − 𝑏) + 𝑜(𝑧 − 𝑐) = 0
𝑥 = (𝑎 − 𝑚)𝑡 + 𝑎; 𝑦 = (𝑏 − 𝑛)𝑡 + 𝑏;
Diketahui 3 titik (𝑎, 𝑏, 𝑐), (𝑚, 𝑛, 𝑜), (𝑖, 𝑗, 𝑘)
𝑧 = (𝑐 − 𝑜)𝑡 + 𝑐
Buat terlebih dahulu vector normalnya
Diketahui titik (𝑥0 , 𝑦0 , 𝑧0 ) dan sejajar dengan
⃗⃗ = ⃗⃗⃗⃗⃗⃗
𝑢 𝐴𝐵 = 〈𝑎 − 𝑚, 𝑏 − 𝑛, 𝑐 − 𝑜〉 parameter
𝑥 = 𝑎𝑡 + 𝑢; 𝑦 = 𝑏𝑡 + 𝑣; 𝑧 = 𝑐𝑡 + 𝑤
𝑣⃗ = ⃗⃗⃗⃗⃗⃗
𝐴𝐶 = 〈𝑎 − 𝑖, 𝑏 − 𝑗, 𝑐 − 𝑘〉
𝑥 = 𝑎𝑡 + 𝑥0 ; 𝑦 = 𝑏𝑡 + 𝑦0 ; 𝑧 = 𝑐𝑡 + 𝑧0
Maka vector normalnya 𝑛⃗⃗ = 𝑢
⃗⃗ × 𝑣⃗
Diketahui titik (𝑥0 , 𝑦0 , 𝑧0 ) dan tegak lurus
𝑛⃗⃗ = 〈𝑑, 𝑒, 𝑓〉
dengan parameter
𝑑(𝑥 − 𝑎) + 𝑒(𝑦 − 𝑏) + 𝑓(𝑧 − 𝑐) = 0
A: 𝑥 = 𝑎𝑡 + 𝑢; 𝑦 = 𝑏𝑡 + 𝑣; 𝑧 = 𝑐𝑡 + 𝑤
Diketahui titik (𝑎, 𝑏, 𝑐) dan sejajar dengan
B: 𝑥 = 𝑎2 𝑡 + 𝑢2 ; 𝑦 = 𝑏2 𝑡 + 𝑣2 ; 𝑧 = 𝑐2 𝑡 + 𝑤2
bidang 𝑚𝑥 + 𝑛𝑦 + 𝑜𝑧 = 𝐶
𝑚(𝑥 − 𝑎) + 𝑛(𝑦 − 𝑏) + 𝑜(𝑧 − 𝑐) = 0 𝑛⃗⃗ = 𝐴⃗ × 𝐵
⃗⃗ = 〈𝑑, 𝑒, 𝑓〉

Diketahui titik (𝑎, 𝑏, 𝑐) dan tegak lurus 𝑥 = 𝑑𝑡 + 𝑥0 ; 𝑦 = 𝑒𝑡 + 𝑦0 ; 𝑧 = 𝑓𝑡 + 𝑧0

dengan garis 𝑥 = 𝑚1 𝑡 + 𝑘, 𝑦 = 𝑚2 𝑡 + 𝑘, Diketahui titik (𝑥0 , 𝑦0 , 𝑧0 ) dan tegak lurus
𝑧 = 𝑚3 𝑡 + 𝑘 dengan bidang 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 + 𝑐𝑧 = 𝐶
Buat dalam bentuk Vektor normal = 〈𝑎, 𝑏, 𝑐〉
𝑚1 𝑡 = 𝑥 − 𝑘 𝑥 = 𝑎𝑡 + 𝑥0 ; 𝑦 = 𝑏𝑡 + 𝑦0 ; 𝑧 = 𝑐𝑡 + 𝑧0
𝑚2 𝑡 = 𝑦 − 𝑘
𝑚3 𝑡 = 𝑧 − 𝑘
Maka 𝑛⃗⃗ = 〈𝑚1 , 𝑚2 , 𝑚3 〉
𝑚1 (𝑥 − 𝑎) + 𝑚2 (𝑦 − 𝑏) + 𝑚3 (𝑧 − 𝑐) = 0
KALKULUS DASAR IIA 2020/2021

Diketahui perpotongan bidang Percepatannya

𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 + 𝑐𝑧 = 𝐶 dan 𝑚𝑥 + 𝑛𝑦 + 𝑜𝑧 = 𝐶
𝑎(𝑡) = 〈𝑓′′(𝑡), 𝑔′′(𝑡), ℎ′′(𝑡)〉
Cari titik dalam setiap bidang, misalkan di
bidang 1, 𝑥 = 0 dan di bidang 2, 𝑧 = 0
Dapat 2 titik (𝑥1 , 𝑦1 , 𝑧1 ) dan (𝑥2 , 𝑦2 , 𝑧2 ), cari
vector sejajar
𝑣⃗ = 〈𝑥1 − 𝑥2 , 𝑦1 − 𝑦2 , 𝑧1 − 𝑧2 〉
𝑥 = (𝑥1 − 𝑥2 )𝑡 + 𝑥1 ; 𝑦 = (𝑦1 − 𝑦2 )𝑡 + 𝑦1 ;
𝑧 = (𝑧1 − 𝑧2 )𝑡 + 𝑧1

LIMIT VEKTOR

DIFFERENSIAL VEKTOR

INTEGRAL VEKTOR

LAJU KECEPATAN DAN PERCEPATAN

Diberi 𝑟(𝑡) = 〈𝑓(𝑡), 𝑔(𝑡), ℎ(𝑡)〉
Maka kecepatannya
𝑣(𝑡) = 〈𝑓′(𝑡), 𝑔′(𝑡), ℎ′(𝑡)〉
Lajunya

′ ′ ′
||𝑣(𝑡)|| = √𝑓 2 (𝑡) + 𝑔2 (𝑡) + ℎ2 (𝑡)