Professional Documents
Culture Documents
PENYEBAB TURNOVER INTENTION PADA PEGAWAI INSTALASI GIZI RUMAH SAKIT PHC SURABAYA
ABSTRACT
Turnover data on 2010 until 2012 showed that there were high numbers of employee turnover in nutrition
division of PHC Hospital. This research aimed to search the cause of turnover intention on employee of nutrition
division PHC Hospital. This was analytical study with cross sectional approach. Sample was taken by simple
random sampling with sample size 43 respondents that has been proportionate on each profession. The result of
this research used regression logistic test showed that variables on structural factors showed significant influence
towards job satisfaction (p<0,05). Job satisfaction variable also had significant influence towards organizational
commitment (p<0,05). Otherwise, the results indicate that organizational commitment did not show significant
influence towards job search activity. Job satisfaction, commitment organization, environmental factors, and job
search activity also did not show significant influence towards turnover intention (p>0,05). The conclusion from
this research is most of respondents showed good score on structural factor, jab satisfaction, and organizational
commitment. However, most of respondents also claimed that they have intention to turnover from PHC Hospital.
All of the variables on structural factor showed significant influence towards job satisfaction. But variables on the
steps towards turnover intention did not showed significant influence.
dengan sumber daya yang dimilikinya (Nasution, tersedia di luar perusahaan, kebiasaan
masalah sumber daya manusia yang sering menjadi 4. Faktor Serikat Pekerja
indikator efektifitas suatu organisasi adalah Faktor serikat pekerja adalah keanggotaan
absenteeism dan turnover. Apabila angka seorang pegawai terhadap serikat pekerja yang
absenteeism dan turnover meningkat, maka perlu dapat mempengaruhi keputusan pegawai untuk
karena sebab lain. Terjadinya turnover selalu diawali Orientasi pekerja adalah kepuasan kerja,
dengan munculnya turnover intention atau keinginan komitmen organisasi dan aktifitas atau usaha
berpindah pada pegawai yang bisa disebabkan oleh pegawai untuk mencari pekerjaan alternatif
berbagai macam faktor. Menurut Iverson dan Deery diluar organisasi tempat bekerja saat ini.
berhubungan dengan pekerjaan maupun TP = Jumlah yang keluar selama 1 periode x 100%
Jumlah rata-rata karyawan selama 1 periode
organisasi, misalnya dukungan rekan kerja,
Kepuasan Kerja
dukungan atasan, rutinitas pekerjaan,
Kepuasan kerja adalah keadaan emosional
pemerataan keadilan, ambiguitas peran, beban
yang menyenangkan atau tidak menyenangkan
kerja, ketrampilan pegawai, imbalan, keamanan
mengenai bagaimana para pegawai memandang
kerja, dan pengembangan karir.
pekerjaannya. Kepuasan kerja mencerminkan
2. Faktor Pre-entry
perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Hal ini
Faktor pre-entry meliputi kepribadian positif
ditunjukkan pada sikap seorang pegawai terhadap
seperti kecenderungan untuk bahagia, dan juga
pekerjaannya dan segala sesuatu yang dihadapi di
kepribadian negatif seperti kecenderungan
lingkungan kerjanya (Sunyoto, 2012).
untuk mengalami ketidaknyamanan, dan
Kepuasan kerja merupakan suatu cara
sebagainya.
pandang seseorang, baik secara positif maupun
3. Faktor Lingkungan
negatif, tentang pekerjaannya. Kepuasan atau
Faktor Lingkungan berhubungan dengan hal
ketidakpuasan seseorang terhadap pekerjaannya
diluar pekerjaan dan organisasi. Faktor
merupakan keadaan yang sifatnya subyektif.
lingkungan meliputi kesempatan kerja yang
Penilaian kepuasan merupakan hasil kesimpulan Utami dan Bonussyeani (2009) menyatakan
berdasarkan perbandingan mengenai apa yang bahwa komitmen organisasi adalah sikap loyalitas
secara nyata diterima oleh pegawai dan apa yang karyawan pada organisasi yang ditunjukkan dengan
diharapkan atau diinginkan pegawai (Nasution, kepercayaan dan penerimaan pegawai terhadap
Terdapat beberapa faktor yang demi kepentingan organisasi, serta keinginan untuk
Faktor hubungan antar pegawai meliputi antara faktor karakteristik personal, karakteristik
hubungan antar manajer dengan pegawai, peran dan pekerjaan, karakteristik struktural, dan
faktor fisik dan kondisi kerja, serta sugesti pengalaman kerja menghasilkan output pada
Menurut Udiyana (2011), komitmen proporsi untuk tiap profesi yang terdapat di Instalasi
organisasi merupakan peristiwa dimana individu Gizi Rumah Sakit PHC Surabaya. Dengan
sangat tertarik pada tujuan, nilai, dan sasaran penghitungan tersebut, diperoleh sampel sebanyak
menguntungkan organisasi, sikap selalu berorientasi untuk menganalisis pengaruh antar variabel
Faktor struktural terdiri atas variabel penilaian terhadap variabel tersebut diuji secara
dukungan rekan kerja, dukungan atasan, rutinitas statistik untuk melihat pengaruh tiap variabel
Tabel 1 Hasil Uji Regresi Antara Faktor Struktural Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Instalasi Gizi RS
PHC Surabaya Tahun 2013
besar responden memberikan penilaian yang baik variabel pada faktor struktural terhadap kepuasan
pada setiap variabel di dalam faktor struktural. Hasil kerja, dilakukan uji statistik serupa untuk melihat
uji statistik menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pengaruh antara kepuasan kerja dan komitmen
yang signifikan antara setiap variabel pada faktor organisasi pada pegawai Instalasi Gizi Rumah Sakit
Berdasarkan Tabel 1 dapat disimpulkan bahwa Hasil uji statistik antara kepuasan kerja
semakin baik penilaian pada faktor struktural akan terhadap komitmen organisasi menunjukkan hasil
meningkatkan kepuasan kerja pegawai. Dukungan signifikansi sebesar 0,0001 (p<0,05) dan nilai Exp(B)
kerja dan atasan yang tinggi, rutinitas pekerjaan sebesar 4,964. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
yang bervariasi, keadilan yang merata, peran dan terdapat pengaruh signifikan antara kepuasan kerja
tugas yang jelas, beban kerja yang sesuai, terhadap komitmen organisasi pegawai. Hal ini
ketrampilan yang baik, imbalan yang sesuai, sesuai dengan penelitian sebelumnya oleh Udiyana
pekerjaan yang aman, dan adanya kesempatan (2011) pada pegawai operasional hotel. Hasil
untuk mengembangkan karir akan meningkatkan penelitian tersebut menyatakan bahwa karyawan
Penilaian kepuasan kerja dilakukan tercermin dari kualitas pelayanan yang diberikan. Hal
menggunakan Faces Job Satisfaction Scale. tersebut terjadi karena ketika seorang pegawai
Kepuasan kerja yang dimaksud pada penelitian ini memiliki kepuasan yang tinggi, maka pegawai
adalah kepuasan kerja pegawai secara tersebut memiliki kepercayaan positif terhadap
organisasi sehingga pegawai tersebut akan pekerjaan alternatif. Hal ini disebabkan karena
meningkatkan komitmennya terhadap organisasi. komitmen organisasi menunjukkan hasil yang baik
Penilaian komitmen organisasi dilakukan alternatif cukup banyak responden yang menyatakan
menggunakan kuesioner berdasarkan teori Mowday, bahwa dalam waktu dekat pernah mencari pekerjaan
dkk. Hasil penilaian komitmen organisasi lain diluar organisasi tempat bekerja saat ini.
memiliki komitmen yang tinggi terhadap Rumah Sakit Hasil penilaianTurnover Intention
Selain dilakukan uji pengaruh antara memiliki keinginan untuk berpindah dari pekerjaan
kepuasan kerja dan komitmen organisasi, uji statistik yang dimiliki saat ini. Pada penelititan ini dilakukan
regresi juga dilakukan antara komitmen organisasi uji statistik untuk mengetahui pengaruh dari
terhadap aktifitas mencari pekerjaan alternatif pada kepuasan kerja, komitmen organisasi, faktor
pegawai di Instalasi Gizi Rumah Sakit PHC lingkungan (kesempatan kerja yang tersedia di
Surabaya. Hasil uji statistik menunjukkan nilai organisasi lain, kebiasaan turnover orang sekitar,
signifikan 0,076 (p>0,05), hal ini menunjukkan bahwa dan anggota keluarga yang ditanggung), serta
tidak terdapat pengaruh signifikan antara variabel aktifitas mencari pekerjaan alternatif di luar
Tabel 2 Hasil Uji Pengaruh Regresi Terhadap Variabel Turnover Intention pada Pegawai Instalasi Gizi RS
PHC Surabaya Tahun 2013
Tabel 2 menunjukkan hasil signifikansi pada Pada variabel kepuasan kerja, hasil tabulasi
setiap variabel melebihi angka 0,05. Sehingga dapat silang dengan Turnover Intention menunjukkan
disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang bahwa sebagian besar responden yang merasa puas
signifikan antara variabel kepuasan kerja, komitmen terhadap pekerjaannya memiliki keinginan untuk
organisasi, kesempatan kerja yang tersedia, keluar. Sehingga hasil uji regresi juga tidak
kebiasaan turnover orang sekitar, anggota keluarga menunjukkan pengaruh signifikan antara kepuasan
yang ditanggung dan aktifitas mencari pekerjaan lain kerja terhadap Turnover Intention.
terhadap variabel Turnover Intention. Salah satu kelemahan pada penelitian ini
kepuasan kerja dilakukan secara umum, tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap
spesifik pada setiap faktor. Oleh karena itu hasil turnover intention.
penilaian kepuasan menunjukkan hasil yang baik, Selain variabel kepuasan kerja dan
sangat berbeda dengan penilaian terhadap aktifitas komitmen organisasi, dilakukan analisis pengaruh
mencari pekerjaan lain dan Turnover Intention. pada variabel dalam faktor lingkungan terhadap
Sehingga hasil uji statistik antara kepuasan kerja dan variabel Turnover Intention. Faktor Lingkungan yang
Turnover Intention menunjukkan hasil yang tidak pertama adalah kesempatan kerja yang tersedia
besar responden menyatakan memiliki keinginan keinginan untuk turnover menyatakan bahwa tidak
untuk pindah atau keluar walaupun memilki tersedia kesempatan kerja dengan posisi yang sama
komitmen organisasi yang tinggi. Oleh karena itu uji namun keuntungan yang lebih baik diluar organisasi
regresi antara komitmen organisasi dan Turnover tempat bekerja saat ini. Sehingga hasil uji statistik
Intention menunjukkan hasil yang tidak signifikan. juga menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang
Penelitian sebelumnya oleh Safitri dan Nursalim signifikan antara kesempatan kerja yang tersedia di
(2013) pada guru juga menunjukkan hal serupa. organisasi lain dan turnover intention.
Penelitian tersebut menyatakan bahwa tidak ada Pada variabel kebiasaan berpindah orang
hubungan signifikan antara komitmen organisasi dan sekitar, dianalisis apakah semakin banyak orang
Turnover Intention.Hal ini bisa disebabkan karena sekitar yang berpindah akan meningkatkan
responden mengisi kuesioner komitmen organisasi keinginan responden untuk berpindah. Hasil
cenderung sesuai normatif. Sehingga hasil penilaian penelitian menyatakan bahwa cukup banyak
pada variabel komitmen organisasi sangat berbeda responden yang mengaku bahwa orang disekitarnya
dengan aktifitas mencari pekerjaan alternatif dan jarang berpindah, namun responden tersebut
Penelitian sebelumnya juga telah dilakukan saat ini.Hasil uji regresi juga menunjukkan hasil yang
oleh Widahardhana (2012) mengenai pengaruh tidak signifikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
komitmen organisasi dan turnover intention. Pada kebiasaan berpindah orang sekitar tidak
menjadi komitmen afektif, komitmen normatif, dan berpindah pada pegawai Instalasi Gizi Rumah Sakit
bahwa terdapat hubungan signifikan antara Hasil penelitian terhadap variabel jumlah
komitmen afektif dan turnover intention. Sedangkan anggota keluarga yang ditanggung menunjukkan
komitmen normatif dan kontinuans tidak hasil yang serupa pada setiap kategori. Jumlah
untuk berpindah dan menanggung baya hidup Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil
keluarga kecil jumlahnya tidak terlalu berbeda penilaian pada faktor struktural, kepuasan kerja, dan
dengan responden yang menanggung biaya hidup komitmen organisasi tergolong baik. Namun cukup
keluarga besar. Hal yang sama terjadi pada banyak pegawai yang pernah mencari pekerjaan
responden yang menyatakan tidak memiliki alternatif di luar organisasi dan memiliki keinginan
keinginan untuk berpindah. Jumlah responden yang untuk keluar (Turnover Intention) dari pekerjaan saat
menanggunng biaya hidup keluarga kecil tidak jauh Berdasarkan hasil uji regresi, dapat
berbeda dengan responden yang tidak memiliki disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang
keinginan berpindah namun menanggung biaya signifikan antara variabel pada faktor struktural
hidup keluarga dengan anggota 5 orang atau lebih. terhadap kepuasan kerja. Selain itu, juga terdapat
Secara umum, seharusnya responden yang pengaruh signifikan antara variabel kepuasan kerja
sudah mulai mencari pekerjaan alternatif akan mulai terhadap komitmen organisasi pada pegawai
memiliki keinginan untuk keluar dan berpindah Instalasi Gizi Rumah Sakit PHC Surabaya.
pekerjaan. Karena jika seorang pegawai sudah Namun, hasil uji pengaruh antara kepuasan
menemukan pekerjaan lain yang dinilai lebih cocok, kerja, komitmen organisasi, faktor lingkungan dan
pegawai tersebut akan memiliki keinginan yang aktifitas mencari pekerjaan lain terhadap turnover
semakin kuat untuk pindah dari pekerjaan yang intention menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh
Namun, hasil penelitian pada variabel aktifitas intention. Sehingga penyebab munculnya keinginan
mencari pekerjaan alternatif dan turnover intention untuk berpindah (Turnover Intention) hingga
menunjukkan hal yang berbeda. Berdasarkan uji terjadinya Turnover pada pegawai belum dapat
statistik, tidak terdapat pengaruh yang signifikan disimpulkan. Karena itu dibutuhkan penelitian lebih
antara variabel aktifitas meencari pekerjaan alternatif lanjut untuk mencari penyebab tingginya angka
dan keinginan untuk berpindah. Hal ini disebabkan turnover di Instalasi Gizi Rumah Sakit PHC
karena dari keseluruhan responden yang Surabaya. Selain itu, pihak manajemen Instalasi Gizi
menyatakan memiliki keinginan untuk berpindah dan Rumah Sakit PHC Surabaya disarankan untuk
mencari pekerjaan alternatif dalam waktu dekat melakukan penilaian kepuasan kerja yang lebih
menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda dengan spesifik untuk melihat tingkat kepuasan kerja
alternatif.
DAFTAR PUSTAKA