Professional Documents
Culture Documents
1 Februari 2018
ENCEP SAEFULLAH
Universitas Bina Bangsa Banten
Email: encepsaefullah80@yahoo.com
LISTIAWATI
Universitas Bina Bangsa Banten
Email: listy234@gmail.com
Abstract
This study intention to determine the effect of leadership style and work motivation on employee
turnover rate in the clinic and pharmacy Buchori Serang. Style of leadership and motivation
that support is needed for organizations or companies to reduce the employee turnover rate. This
research is descriptive and associative by using a quantitative approach. The subjects were all
employees of the pharmacy and clinic Buchori Serang Banten. Collecting data using
questionnaires and scales used is a Likert scale. While the analysis of data using linear
regression and correlation analysis. Based on the results of hypothesis testing leadership style
(H1) proves that the leadership style partial effect on the level of employee turnover. This is
evidenced by thitung 2.751> 2.023 ttabel while Hypothesis testing results of work motivation (H2)
proved that motivation is not partial effect on the level of employee turnover. This is evidenced
by thitung 1.007 < ttabel 2023.
The results of statistical calculations show value of fhitung = 4.761 with significant value 0.014,
significance value less than 0.05. And fhitung 4.761 greater than ftable 3.23. This means that the
style of leadership and motivation to work simultaneously affect the turnover rate of employees
at the Clinic and Pharmacy Buchori Serang. The amount of the percentage influence leadership
style and work motivation on employee turnover rate in the clinic and pharmacy Buchori
Attack of 0.196 or 19.6% using coefficients of determination that is determined by the value of
R Square rest influenced by other variables that are not described in this study.
Keywords: Leadership Style, Work Motivation, Employee Turnover
Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja terhadap Tingkat Turnover Pegawai 68
AKADEMIKA; Vol. 16. No.1 Februari 2018
faktor terpenting dalam setiap organisasi atau Harnoto (2002) menyatakan, turnover
instansi baik pemerintah maupun swasta. intention adalah kadar atau intensitas dari
Hal ini karena berhasil tidaknya keinginan untuk keluar dari perusahaan,
banyak alasan yang menyebabkan timbulnya
suatu organisasi atau instansi sebagian besar
turnover intention ini dan di antaranya adalah
dipengaruhi oleh faktor manusia selaku
pelaksana pekerjaan. Oleh sebab itu, keinginan untuk mendapatkan pekerjaan
kebijakan pengelolaan sumber daya manusia yang lebih baik. Kemudian menurut Steel
khususnya pada upaya meminimalisir (2002) dan Mueller (2003), penelitian
keinganan pegawai untuk keluar atau mengenai proses turnover sebaiknya dimulai
penekanan tingkat turnover intention haruslah ketika karyawan baru mulai bekerja atau
bertitik tolak pemahaman tentang faktor- menjadi anggota perusahaan.
faktor yang mempengaruhinya yaitu sistem Pernyataan tersebut diperkuat oleh
kepemimpinan dan motivasi kerja, yang penelitian yang dilakukan oleh Steel dan
selanjutnya akan dijadikan dasar Ovalle pada tahun 1984 dalam Smither
pengambilan kebijakan pengembangan (1998) yaitu “memiliki intensi untuk
sumber daya manusia. meninggalkan pekerjaan memprediksi
Berhasil atau tidaknya suatu perusahaan turnover lebih baik daripada pengekespresian
dalam penanganan sumber daya yang tepat perasaan terhadap pekerjaan” pekerjaan
tergantung dari bagaimana seorang memprediksi turnover lebih baik daripada
pemimpin dalam mengelola perusahaan pengekespresian perasaan terhadap
tersebut. Suatu perusahaan diharuskan untuk pekerjaan” Turnover dibedakan menjadi
memiliki seorang pemimpin yang handal perilaku berpindah kerja secara sukarela
yang mampu mengantisipasi masa depan (voluntary turnover) dalam dua kelompok,
organisasi dan mengambil peluang dari yang dapat dihindari (avoidable) dan yang
perubahan yang ada serta menyelesaikan tidak dapat dihindari (unvoidable) perusahaan.
permasalahan yang ada dalam organisasi Menurut Suwandi dan Indrianto (2003),
sehingga dapat mengarahkan organisasi yaitu:
untuk mencapai tujuan yang diharapkannya. 1. Voluntary turnover yang dapat diartikan
Kemudian elemen yang bernilai penting sebagai karyawan meninggalkan
dalam organisasi selain gaya kepemimpinan perusahaan karena alasan sukarela.
adalah motivasi kerja. Memahami motivasi Voluntary turnover dapat dibedakan
sangatlah penting karena kinerja, reaksi menjadi dua:
terhadap kompensasi, dan persoalan SDM a. Voluntary turnover (yang dapat
yang lain dipengaruhi dan mempengaruhi dihindari)
motivasi. Hal ini disebabkan oleh upah yang
Menurut Mathius dan Jackson (2003) lebih baik di tempat lain, kondisi kerja
mengemukakan definisi perpindahan kerja yang lebih baik di perusahaan lain,
sebagai suatu proses dimana karyawan masalah dengan kepemimpinan atau
meninggalkan organisasi dan posisi administrasi yang ada, serta adanya
pekerjaan tersebut harus digantikan orang perusahaan yang lebih baik.
lain. Pindah kerja dapat berupa pengunduran b. Unavoidable turnover (yang tidak dapat
diri, perpindahan keluar dari suatu dihindari)
organisasi, pemberhentian atau kematian Hal ini disebabkan oleh pindah kerja ke
anggota organisasi (Rita Andini, 2011). daerah lain karena mengikuti
Mobley, dkk., (Ferry, 2007) turnover sebagai pasangan, perubahan arah karir
salah satu bentuk penarikan diri karyawan individu, harus tinggal di rumah untuk
merupakan hak individu dalam menentukan menjaga pasangan atau anak, dan
pilihannya. Mobley dalam (Daromes, 2006) kehamilan.
mengemukakan sebelum terjadinya turnover, 2. Involuntary turnover dapat diartikan
perilaku yang mendahuluinya adalah adanya sebagian karyawan meninggalkan
niatan atau intensi turnover yang merupakan perusahaan karena terpaksa. Involuntary
prediktor terbaik dari turnover. turnover diakibatkan oleh tindakan
Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja terhadap Tingkat Turnover Pegawai 69
AKADEMIKA; Vol. 16. No.1 Februari 2018
Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja terhadap Tingkat Turnover Pegawai 70
AKADEMIKA; Vol. 16. No.1 Februari 2018
Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja terhadap Tingkat Turnover Pegawai 71
AKADEMIKA; Vol. 16. No.1 Februari 2018
Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja terhadap Tingkat Turnover Pegawai 72
AKADEMIKA; Vol. 16. No.1 Februari 2018
itu nilai VIF variabel gaya kepemimpinan dari 0.05 dan t hitung sebesar 1.007 < t tabel
(X1) dan motivasi kerja (X2) yakni 1,019 2.023 yang berarti bahwa hipotesis dalam
lebih kecil dari 10, sehingga dapat penelitian ini menerima Ho dan menolak Ha.
disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas. Dengan demikian dapat berarti bahwa
Berdasarkan uji Heteroskedastisitas Dari hipotesis H2 Motivasi kerja tidak
grafik tersebut terlihat titik-titik menyebar berpengaruh secara parsial terhadap tingkat
secara acak, tidak membentuk suatu pola turnover pegawai di Klinik dan Apotek
tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas Buchori Serang. Hasil ini, peneliti tidak
maupun di bawah angka 0 (nol) pada sumbu mendukung penelitian sebelumnya (Arin
Y, hal ini berarti tidak terjadi penyimpangan Dewi Putrianti, Djamhur Hamid, M. Djudi
asumsi klasik heteroskedastisitas pada model Mukzam, 2014) yang menguji pengaruh
regresi yang dibuat, dengan kata lain model motivasi kerja terhadap tingkat turnover
regresi tidak terjadi heteroskedastisitas dan pegawai dengan hasil analisis yaitu adanya
penelitian dapat dilanjutkan. pengaruh yang signifikan dari motivasi kerja
terhadap tingkat turnover pegawai.
Besarnya hubungan antara variabel X1
dan X2 secara bersama-sama terhadap Pengaruh gaya kepemimpinan dan
tingkat turnover pegawai ditunjukkan oleh motivasi kerja terhadap tingkat turnover
nilai R Square sebesar 0,196 hal ini pegawai, Hasil perhitungan statistik
menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan menunjukkan nilai F hitung = 4.761 dengan
dan motivasi kerja memiliki hubungan nilai signifikansi 0.014, maka diperoleh nilai
sebesar 19,6% terhadap tingkat turnover signifikansi tersebut lebih kecil dari 0.05. Dan
pegawai. F hitung 4.761 lebih besar dari F tabel 3.23
sesuai dengan dasar pengambilan keputusan
Pengaruh gaya kepemimpinan
dalam uji F maka dapat disimpulkan bahwa
terhadap tingkat turnover pegawai, Hasil
Gaya kepemimpinan (X1) dan motivasi kerja
pengujian hipotesis (H1) membuktikan
(X2) secara simultan atau bersama-sama
adanya pengaruh antara gaya kepemimpinan
berpengaruh terhadap tingkat tingkat
dengan turnover pegawai. hasil pengujian
turnover pegawai.
hipotesis gaya kepemimpinan menunjukan
nilat t hitung 2.751 dengan taraf signifikansi
0.009. Taraf signifikansi tersebut lebih kecil
dari 0.05 dan t hitung sebesar 2.751 > t tabel Simpulan
2.023 yang berarti bahwa hipotesis dalam Berdasarkan penelitian yang telah
penelitian ini H0 ditolak dan Ha diterima. dilakukan oleh penulis mengenai pengaruh
Artinya ada pengaruh antara gaya gaya kepemimpinan dan motivasi kerja
kepemimpinan dengan tingkat turnover terhadap tingkat turnover pegawai di Klinik
pegawai di Klinik dan Apotek Buchori dan Apotek Buchori Serang, penulis
Serang. menyimpulkan: 1) Hasil pengujian hipotesis
Hasil ini, peneliti mendukung gaya kepemimpinan (H1) membuktikan
bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh
penelitian sebelumnya (Fatemeh
Aghajanpoor Chahardeh, Mehrdad secara parsial terhadap tingkat turnover
Goodarzvand Chegini, 2015) yang menguji pegawai ; 2) Besarnya pengaruh gaya
pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kepemimpinan terhadap tingkat turnover
tingkat turnover pegawai dengan hasil analisis pegawai sebesar 16.24%; 3) Hasil pengujian
yaitu gaya kepemimpinan ada pengaruh hipotesis motivasi kerja (H2) membuktikan
secara signifikan terhadap tingkat turnover bahwa motivasi kerja tidak berpengaruh
pegawai. secara parsial terhadap tingkat turnover
pegawai;4)Besarnya pengaruh motivasi kerja
Pengaruh motivasi kerja terhadap terhadap tingkat turnover pegawai sebesar
tingkat turnover pegawai, hasil pengujian 2.52%; 5) Gaya Kepemimpinan (X1) dan
hipotesis motivasi kerja (H2) menunjukan motivasi kerja (X2) secara simultan atau
nilai t hitung 1.007 dengan taraf signifikansi bersama-sama mempunyai pengaruh
0.320. Taraf signifikansi tersebut lebih besar terhadap tingkat turnover pegawai.
Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja terhadap Tingkat Turnover Pegawai 73
AKADEMIKA; Vol. 16. No.1 Februari 2018
Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja terhadap Tingkat Turnover Pegawai 74