Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
Background: Materials and modules, learning strategies and the implementation of learning in the field (practice field)
correlates strongly with professional skill. One of the methods to increase participation, liveliness and skills student are
learning method with the family approach in community midwifery practice. Family approach is expected to provide an
effective learning experience for enhancing student competence. Currently, not all midwifery school implementing the
approach as part of the activities in community midwifery practice. Yogyakarta academy of midwifery has implemented
the family approach as a part of community midwifery practice.
Purpose: To show the benefits and challenges of implementating active learning with the family approach in com-
munity midwifery practice.
Research methods: qualitative study with focus group discussion and content analysis of student field work report.
Data analysis using an explanatory building.
Result and discussion: in their report, student wrote that they can find the problems in the family, think critically and
creatively, practicing effective communication, approach and continuous care. In the focus group discussion, students
explain how they feel happy with the famlily approach learning strategy. Its can proveide real experience for midwife in
community setting. They felt this strategy would support their midwifery competencies, such as communication skills,
problem solving, tend to be longlife learner. Perceived barriers were lack ot time setting to implementation family ap-
proach and ask to their lecturer.
Conclussions and suggestions: family approach is fun learning activities for students and provide benefits for the
improvement of midwifery skill competence in community setting. This strategy is expected to remain in community
midwifery practice.
INTISARI
Latar belakang: Materi atau modul, strategi pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran di lapangan (practice field)
berkorelasi kuat dengan kemampuan profesionalnya. Salah satu metode pembelajaran yang dapat meningkatkan
partisipasi, keaktifan dan keterampilan mahasiswa adalah metode pembelajaran praktik kebidanan komunitas den-
gan strategi family approach. Pendekatan melalui keluarga secara intensif (Family Approach) diharapkan dapat mem-
berikan pengalaman belajar yang efektif untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa. Saat ini belum semua institusi
pendidikan kebidanan melaksanakan family approach sebagai bagian dari kegiatan praktik kebidnankomunitas. Aka-
demi Kebidanan Yogyakarta telah melaksanakan family approach sebagai bagian dari praktik kebidanan komunitas.
Tujuan penelitian: Menunjukkan manfaat dan tantangan pelaksanaan pembelajaran aktif mahasiswa dalam praktik
kebidanan komunitas dengan stategi pendekatan keluarga/Family Approach.
Metode penelitian: Metode deskriptif analitik secara kualitatif dengan subjek penelitian mahasiswa dan dosen pem-
bimbing yang telah melaksanakan praktik kebidanan komunitas. Teknik pengumpulan data melalui Focus group dis-
cussion dan melihat data sekunder yaitu laporan praktik kebidanan komunitas. Analisa data menggunakan content
analysis dan explanatory building
Hasil dan pembahasan: Analisi isi laporan mahasiswa menyebutkan bahwa dari family approach mereka dapat
menemukan masalah, berfikir kritis dan kreatif, berlatih komunikasi efektif, pendekatan dan pemantauan secara terus
menerus. Hasil focus group discussion pada mahasiswa dan dosen menghasilkan data bahwa mahasiswa merasa
senang dengan strategi pembelajaran family approach karena dapat memberikan pengalaman nyata tugas bidan di
komunitas dan merasakan adanya peningkatan ketrampilan yang menunjang kompetensi bidan, seperti ketrampilan
komunikasi, pemecahan masalah, memacu untuk teus belajar, lebih kreatif dan percaya diri. Hambatan yang dirasa-
kan adalah terbatasnya waktu untuk pelaksanaan family approach dan proses bimbingan dosen.
Kesimpulan dan saran: Strategi family approach merupakan kegiatan belajar yang menyenangkan bagi mahasiswa
dan memberikan manfaat untuk peningkatan ketrampilan yang menunjang kompetensi bidan di komunitas. Strategi
ini diharapkan tetap dilaksanakan dan merupakan bagian terpenting dari praktik kebidanan komunitas.
bagian dari komponen reflective learning melakukan kegiatan family approach sebagai
memberikan peluang untuk dapat dianalisis salah satu kegiatan dalam pembelajaran da-
guna melihat langkah essensial dalam pe- lam praktik kebidanan komunitas.. Akademi
nyelesaian experiental learning cycle (Kolb`s Kebidanan Yogyakarta (AKBIDYO) telah
Learning Cycle)4). Oleh karena itu pendidik menerapkan family approach dengan pembi-
(dosen) diharapkan berjuang untuk melibat- naan keluarga secara intensif dalam pembe-
kan semua mahasiswa dalam proses refleksi lajaran asuhan kebidanan komunitas selama
baik dalam perkuliahan maupun praktek 4). tiga tahun ini. Inisiatif ini merupakan sebuah
Strategi pembelajaran yang bervariasi usaha untuk memperbaharui kinerja bidan
dapat mendukung pembelajaran aktif dalam di komunitas dan sebagai hasil dari gerakan
kegiatan praktik, namun kombinasi strategi untuk memperbaiki problem based learning.
pembelajaran yang digunakan harus yang Tujuan penelitian ini adalah menunjukkan
paling menyerupai kondisi riil agar lebih efektif manfaat dan peluang pelaksanaan problem
dan membantu mahasiswa mencapai tujuan based learning dengan keaktifan mahasiswa
pembelajaran3. Family approach merupakan di Akademi Kebidanan Yogyakarta.
suatu strategi pembelajaran yang mengha
ruskan mahasiswa melakukan pendekatan BAHAN dan CARA PENELITIAN
terhadap kelompok kecil dari masyarakat, Jenis penelitian ini adalah penelitian
dan diharapkan mampu melakukan pendeka- deskriptif kualitatif. Penelitian dilakukan di
tan yang komprehensif terhadap masalah desa Gulurejo Lendah Kulon Progo dan di
dalam keluarga. Strategi family approach Akdemi Kebidanan Yogyakarta, dengan in-
ini bisa menjadi jawaban untuk melibatkan forman adalah mahasiswa semester V yang
para mahasiswa menciptakan interaktivitas telah melaksanakan praktik kebidanan komu-
lebih dalam proses reflektif selama proses nitas dan dosen pembimbing praktik asuhan
pembelajaran4,5,6). Peningkatan status kese- kebidanan komunitas.
hatan keluarga tentunya akan merupakan tu- Data diambil dengan survey ke tempat
juan akhir yang diharapkan dapat dicapai dari praktik kebidanan komunitas di desa Gulure-
pelayanan/asuhan kebidanan keluarga yang jo Lendah kulon Progo untuk melihat secara
diberikan. Karena dengan meningkatnya langsung dan mendokumentasikan aktifitas
status kesehatan seluruh anggota keluarga mahasiswa saat melakukan kegiatan family
pasti akan meningkatkan pula produktivitas approach. Pengambilan data yang lain di-
keluarga tersebut dan dengan meningkatnya lakukan di Akademi Kebidanan Yogyakarta
produktivitas keluarga, maka kesejahteraan dengan menganalisis isi laporan mahasiswa
keluarga juga akan semakin meningkat. (newsletter) dan mengadakan focus group
Berdasarkan hasil studi pendahuluan discussion pada kelompok mahasiswa dan
yang dilakukan dengan mewawancarai pe kelompok dosen.
nanggungjawab praktik kebidanan komunitas Data dianalisis secara kualitatif, dengan
di Daerah Istimewa dan Jawa Tengah, dike- melakukan content analysis pada newsletter
tahui bahwa masih adanya penyelengga- mahasiswa dan explanatory building pada
raan praktik kebidanan komunitas yang tidak hasil focus group discussion.
dialami oleh salah satu anggota keluarga Newsletter mahasiswa memuat tulisan ung
sedangkan konteks keluarga dimaksudkan kapan keberhasilan mereka memberikan ma-
bahwa masalah yang ditemukan merupakan teri pendidikan kesehatan yang disampaikan
permasalah yang berdampak untuk kesehat dengan komunikasi yang baik dan media yang
an seluruh anggota keluarga. dibuat seperti brosur maupun dengan media
Permasalahan yang ditemukan dalam contoh-contoh makanan dan alat peraga lain-
konteks individu antara lain; tentang masalah nya. Mahasiswa menuliskan teknik komu-
ibu hamil dengan komplikasi, remaja dengan nikasi baik verbal maupun non verbal yang
permasalahan gangguan haid, balita dengan dilakukan selama asuhan kebidanan pada
masalah gizi, kegiatan family approach. Gambar dibawah
ini menunjukkan proses komunikasi yang te-
b. Berfikir Kritis dan Kreatif lah dilakukan mahasiswa.
Pendekatan kepada keluarga telah mem-
berikan kesempatan pada mahasiswa untuk d. Pendekatan & pemantauan secara
menemukan masalah, memahami masalah terus menerus
dan mencari solusi pemecahan masalah- Family approach pada praktik kebidanan
nya. Masalah yang ditemukan tidak hanya komunitas di Akademi Kebidanan Yogykarta
satu atau dua, tetapi banyak masalah yang merupakan tugas individu dengan ketentuan
ditemukan mahasiswa. Dalam pengambilan bahwa mahasiswa diwajibkan untuk melaku-
keputusan untuk memberikan asuhan kebi- kan kunjungan rumah minimal 5 kali pada
danan, mahasiswa mencoba membuat pri- 3 keluarga yang sudah dipilh. Kunjungan
oritas masalah, berdasarkan besar kecilnya minimal 5 kali ini bertujuan untuk memper-
masalah dan kemampuan untuk melaksana- oleh data yang akurat dan memberikan asu-
kan solusinya. Tahap inilah yang memberikan han kebidanan yang tepat dan mengevalu-
pengalaman berarti bagi mahasiswa untuk asi kegiatan dengan baik. Dalam newsletter
berfikir kritis, mengkaitkan dengan teori yang mahasiswa menuliskan proses kontinuitas
sudah diperoleh dan mengimplementasikan- asuhan dari kunjungan pertama hingga tera-
nya. Kemampuan berfikir kritis ini tampak da- khir. Mahasiswa menuliskan runtutan asuhan
lam laporan mahasiswa seperti berikut ini. kebidanan yan telah dilaksanakan beserta
evaluasinya. Mahasiswa menuliskan setting
c. Berkomunikasi Secara Efektif waktu secara lengkap di laporan mereka.
Setiap mahasisiwa membuat laporan Keberhasilan dan kegagalan mereka tuliskan
asuhan kebidanan pada keluarga yang men- secara runtut sesuai kunjungan yang telah
ceritakan pengalaman belajar mereka melalui mereka laksanakan pada keluarga.
kegiatan family approach pada praktik kebi-
danan komunitas. Hapir seluruh isi laporan 2. Wawancara pada kelompok mahasiswa
mahasiswa berisi tentang asuhan kebidanan Wawancara dilakukan pada kelompok
dalam bentuk pendekatan yang komunikatif mahasiswa yang telah selesai melaksanakan
dan penyuluhan tentang kesehatan sesuai praktik kebidanan komunitas dan telah me-
konteks permasalahan yang ditemukan. nyelesaikan pula kegiatan family approach.
Jumlah mahasiswa yang telah diwawancari di komunitas menjadi sangat penting dalam
sebanyak 6 orang wawancara kelompok atau kompetensi bidan, disamping kompetensi
focus group discussion ini dilakukan dengan medis yang mereka pelajari di rumah sakit
menggunakan panduan wawancara yang atau di unit pelayanan kebidanan.
berisi pertanyaan-pertanyaan untuk meng- Mahasiswa 5:
gali manfaat dan kekurangan serta pendapat “ rasanya tu senang, trus kedua apayaa..rasanya
tu beda sekali kalau kita bisa dekat dan keluarga
mahasiswa tentang program family approach itu bisa menerima kita, jadi lebih percaya diri bu,
dalam praktik kebidanan komunitas. Perta belajar mendalami karakter oranglain”
nyaan telah dikembangkan sesuai jawaban
mahasiswa dan mengacu pada tujuan pene- Mahasiswa 6:
“ ya..sangat tepat karena kita lebih bisa mendala-
litian. Hasil dari wawancara atau focus group
mi dan mengajak keluarga untuk bisa memecah-
discussion pada mahasiswa adalah sebagai kan masalah”
berikut :
Mahasiswa 4;
a. Tentang Strategi Family Approach “ Sangat bisa,karena meurut saya seorang bidan
itu tanggungannya bukan hanya masalah medis
dalam Praktik Kebidanan Komunitas pasien, tetapi ke masyarakatpun juga harus dipe-
Mahasiswa menyampaikan bahwa strate- gang teguh, karena pendekatan ke masyarakat itu
gi family approach memberikan kesan yang jauh lebih penting..”
di daerah, bidan dituntut untuk bisa mening masalah dan memberikan solusi, melakukan
katkan pelayanan kepada masyarakat. Ke- pemantauan secara terus menerus sehingga
bidanan komunitas merupakan salah satu memacu untuk terus belajar, dan melatih ke-
pelayanan kebidanan yang harus selalu mandirian dalam mengambil keputusan asu-
ditingkatkan. Pendekatan dengan keluarga han kebidanan. Hambatan yang dihadapai
merupakan langkah kecil yang dapat ber- mahasiswa maupun pembimbing dalam keg-
dampak besar bagi kesehatan masyarakat iatan family approach yang merupakan tantan-
(komunitas), oleh karena itu diperlukan upaya gan untuk pengembangan selanjutnya adalah
untuk perbaikan diri bidan pada setiap asuh terbatasnya alokasi waktu kegiatan yang men-
an yang diberikan. Penelitian sebelumnya gakibatkan terbatasnya asuhan yang diberikan
menyebutkan bahwa selama ini petugas kepada keluarga dan terbatasnya bimbingan
pelayanan dasar (seperti puskesmas) ter- oleh dosen pembimbing.
biasa dengan pola 15 menit untuk melayani
pasien, sehingga sangat menghambat upaya saran
peningkatan kinerja sesuai kondisi pasien Institusi pendidikan kebidanan diharap-
yang dilayani. Pada kondisi seperti ini banyak kan tetap melaksanakan family approach
sekali faktor yang mempengaruhi misalnya; sebagai bagian terpenting dari kegiatan pem-
tekanan dari organisasi atau institusi, insentif, belajaran praktik kebidanan komunitasdan
pola kepemimpinan, budaya dan nilai pribadi beban SKS praktikum kebidanan komunitas
setiap petugas kesehatan17).Persiapan untuk diusahakan untuk ditambah hingga alokasi
petugas yang mampu mengembangkan upa- untuk praktik kebidanan komunitas diseleng-
ya peningkatan pelayanan ini perlu disiapkan garakan minimal 1 bulan (4 minggu efektif).
sejak masa pendidikan. Mahasiswa harus Bagi dosen pembimbing praktik kebidanan
diberikan kesempatan untuk belajar tentang komunitas diharapkan bisa menyediakan
tugas dan fungsi bidan di masyarakat dengan waktu yang lebih untuk bimbingan terutama
baik. Ketersediaan waktu untuk belajar lebih pembimbingan tentang teknik pendekatan
lama dan berinteraksi dengan keluarga yang pada keluarga dan masyarakat, teknik meng-
lebih lama akan memaksimalkan pencapaian gali data dan berkomunikasi dengan budaya
tujuan pembelajaran mahasiswa. dan bahasa daerah.
tions concerning interprofessional learn- 10. Heru, Adi; Asih, Yasmin, 1995, Kader Kes-
ing and working, Journal of Interprofes- ehatan Masyarakat, EGC; Jakarta.
sional Care, June 2005; 19(3): 251 – 268 11. Luanaig, O Padraig; Carlson, Cindy, 2008,
3. Gleason, Brenda L., Michael, J.P., Ilmu Kesehatan Masyarakat Untuk Maha-
Beth, H.R.T., Samantha, K., Sarah, siswa Kebidanan, EGC; Jakarta.
McBane.,Kristi, K.,Tyan, T.,Tina, H.D. 12. Setyawan Dodiet Aditya, 2012, Praktik
(2011) An Active-Learning Strategies dan Konsep Dasar Asuhan Keluarga Pol-
Primer for Achieving Ability-Based Edu- tekkes Surakarta, Dikutip: http//bidanko-
cational Outcomes, American Journal of munitas.files.wordpress.com, Diakses
Pharmaceutical Education 2011; 75 (9); Tanggal 18 Maret 2013
Article 186. 13. _________, 2013, Panduan Praktik Ke-
4. Kolb, D.A.(1984) Experiental Learning. bidanan Komunitas Akademi Kebidanan
Experience as the Source of Learning and Yogyakarta, 2013
Development. Englewood Cliffs, NJ: Pre 14. Smith LM, HE Emmett, M Woods, 2008,
tince Hall Hanson, Kami, and Alexander, Experiential learning driving community
Susan. 2010. The Influence of Technology based nursing curriculum, Rural and Re-
on Reflective Learning in Dental Hygiene mote Health 8: 901. (Online), 2008, Avail-
Education. Journal of Dental Education able from: http://www.rrh.org.au
Volume 74, Number 6 15. Aune I, Dahlberg Msc U, Ingebrigtsen,
5. Kemp, Charles E. (2003) Where we Are 2012, Parents’ experiences of midwifery
Going and How to Get There,Community students providing continuity of care. Mid-
Health Nursing Education, Volume 24, wifery, 2012 Aug; Vol. 28 (4), pp. 372-8.
No. 3 16. Forsberg Lars, Denise Ernst, Carl Åke
6. Barnes, Jacqueline, Lisa Neven. (2011) Farbring, 2010, Learning motivational
Providing the Family–Nurse Partnership- interviewing in a real-life setting: A ran-
programme through interpreters in Eng- domised controlled trial in the Swedish
land, Health and Social Care in the Com- Prison Service, Criminal Behaviour and
munity (2011) 19(4), 382–391 Mental Health, 2011, 21: 177–188
7. Yin, Robert K (2006) Studi Kasus Desain 17. Goldberg Debora Goetz, Stepen S. Mick,
dan Metode. Revisi Buku Perguruan Ting- Anton j.Kuzel, Lisa Bo Feng, Linda E Love,
gi. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Why Do Some Primary Care Practices
8. Hamalik, Oemar, 2011, Dasar-dasar pe Engage in Practice improvemen Efforts
ngembangan kurikullum, PT Remaja Ros- Whereas Others Do Not, Health Research
dakarya; Bandung and Educational Trust, DOI:10.1111/1475-
9. Syahlan, 1996, Kebidanan Komunitas, 6773.12000
Yayasan Bina Sumber Daya Kesehatan;
Jakarta