Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
ABSTRAK
Tujuan penelitian :untuk mengetahui efektivitas layanan bimbingan kelompok terhadap kebiasaan belajar
siswa SMK Negeri 4 Kendari. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, model pre-eksperimental design
one group pretest-postest. Hipotesis penelitian ini adalah layanan bimbingan kelompok efektif terhadap
kebiasaan belajar siswa kelas X jurusan Desain Komunikasi Visual SMK 4 Negeri Kendari. Subjek dalam
penelitian ini berjumlah 8 siswa dari 50 siswa kelas X jurusan Desain Komunikasi SMK Negeri 4 Kendari.
Metode pengumpulan data menggunakan skala kebiasaan belajar siswa. Berdasarkan analisis inferensial
dengan menggunkan uji Wilcoxon Match Pairs dengan menunjukan nilai Z = -2,533ª dengan nilai Asymp.
Sig. (2-tailed) = 0,011 (p<0,05). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan kelompok
efektif terhadap kebiasaan belajar siswa kelas X SMK Negeri 4 Kendari.
ABSTRACT
The purpose of this study: The purpose of the effectiveness of group guidance service on the students learning
habit of the grade tenth of vocational high school 4 Kendari. The research used quantitative method with Pre-
Experimental One-Group Pre-Test-Post-Test Designs. The Hypothesis of the research was that group
guidance counseling is effective to improve the students’ learning habit of the Graders Tenth of the Visual
Communication Design of Vocational High School 4 Kendari. Off 50 students who have been studying at the
Grade Tenth of the Visual Communication Designs of Vocational High school 4 Kendari, They were 8
students taken as samples. The method of data collections used the scale of the students’ learning habit. Based
on the result of analysis of Wilcoxon Match Pairs Test, it was found that the score was Z = -2.533a with its
Asymp.Sig. (2-Tailed) = 0.011 (p˂0.05). The result of the research can therefore be concluded that group
guidance service is effective to improve the students’ learning habit of the graders tenth of vocational high
school 4 Kendari.
kembali ke beberapa aspek tahap pertama seluruh anggota kelompok berkomitmen penuh
atau tahap pembentukan. untuk melaksanakannya.
3) Tahap ketiga: Kegiatan 2. Asas keterbukaan
Meliputi kegiatan: (a) pemimpin Para anggota bebas dan terbuka
kelompok mengemukakan suatu masalah mengemukakan pendapat, ide, saran, tentang
atau topik, (b) tanya jawab antara apa saja yang dirasakan dan dipikirannya tanpa
anggota dan pemimpin kelompok tentang adanya rasa malu dan ragu-ragu.
hal-hal yang belum jelas yang 3. Asas kesukarelaan
menyangkut masalah atau topik yang Kesukarelaan anggota kelompok dimulai
dikemukakan pimpinan kelompok, (c) sejak awal rencana pembentukan kelompok
anggota membahas masalah atau topik oleh konselor (pimpinan kelompok).
tersebut secara mendalam dan tuntas, (d) Kesukarelaan terus menerus dibina melalui
kegiatan selingan. upaya pimpinan kelompok mengembangkan
4) Tahap keempat: Pengakhiran syarat-syarat kelompok yang efektif dan
Meliputi kegiatan: (a) pemimpin penstrukturan tentang layanan bimbingan
kelompok mengemukakan bahwa kelompok. Dengan kesukarelaan itu anggota
kegiatan akan segera diakhiri, (b) kelompok akan mewujudkan peran aktif diri
pemimpin dan anggota kelompok mereka masing-masing untuk mencapai tujuan
mengemukakan kesan dan hasil-hasil layanan.
kegiatan, (c) membahas kegiatan 4. Asas kenormatifan
lanjutan, (d) mengemukakan pesan dan Asas kenormatifan dipraktikan berkenaan
harapan. dengan cara-cara berkomunikasi dan
bertatakrama dalam kegiatan kelompok, dan
Berdasarkan pendapat ahli tersebut, dalam mengemas isi bahasan.
disimpulkan bahwa layanan bimbingan kelompok
dilaksanakan melalui beberapa tahapan yaitu: Metode Penelitian
langkah awal, perencanaan kegiatan, pelaksanaan Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 4
kegiatan, dan pelaksanan pengakhiran. Kendari dari bulan Januari sampai bulan Februari
tahun 2018. Subjek dalam penelitian ini adalah 8
Asas layanan bimbingan kelompok siswa kelas X Jurusan Desain Komunikasi Visual
Kegiatan layanan bimbingan kelompok juga SMK Negeri 4 Kendari yang memiliki tingkat
terdapat asas-asas yang merupakan ketentuan- kebiasaan belajar yang buruk yang ditentukan
ketentuan yang harus diterapkan dalam berdasarkan hasil analisis pre-test.
pelaksanaan layanan bimbingan kelompok. Penelitian ini merupakan jenis penelitian
Penggunaan asas-asas ini akan mengarah pada pre-eksperimental dengan metode pre-test and
pencapaian tujuan yang optimal dalam post-test one group design. Peneliti menggunakan
pelaksanaannya. Prayitno (2015: 115) menjelaskan pendekatan dan jenis penelitian tersebut karena
bahwa asas-asas yang digunakan dalam pelayanan berdasarkan pendapat Latipun (2015: 68) bahwa
bimbingan kelompok, diantaranya: pre-eksperimental adalah eksperimen yang
1. Asas Kerahasiaan dilakukan dengan tanpa melakukan pengendalian
Segala sesuatu yang dibahas dan muncul terhadap variabel-variabel yang berpengaruh,
dalam kegiatan kelompok hendaknya menjadi dengan penelitian yang mengutamakan perlakuan
rahasia kelompok yang hanya boleh diketahui tanpa ada kelompok kontrol.
oleh anggota kelompok dan tidak Teknik pengumpulan data yang digunakan
disebarluaskan ke luar kelompok. Seluruh dalam penelitian ini adalah angket. Peneliti
anggota kelompok hendaknya menyadari benar memberikan seperangkat pernyataan tertulis yang
hal ini dan bertekad untuk melaksanakannya. berkaitan dengan masalah kebiasaan belajar untuk
Aplikasi asas kerahasiaan ini lebih dirasakan dijawab. Angket yang akan digunakan terlebih
pentingnya dalam bimbingan kelompok dahulu dilakukan uji coba untuk memenuhi kriteria
mengingat pokok bahasan adalah masalah yang telah ditetapkan dalam penelitian ilmiah yaitu
pribadi yang dialami anggota kelompok. validitas dan reliabilitas. Uji validitas
Pimpinan kelompok dengan sungguh-sungguh menggunakan bantuan program komputer
hendaknya memantapkan asas ini sehingga microsoft excel 2007 dan uji reliabilitas pada
instrumen menggunakan bantuan program Deskripsi data hasil post test siswa
komputer Statistical Packages for Social Science Kebiasaan belajar buruk siswa kelas X
(SPSS) versi 16.0. Adapun kriteria yang digunakan Jurusan Desain Komunikasi Visual di SMK Negeri
untuk uji validitas adalah apabila nilai r xy > rtabel 4 Kendari setelah diberikan layanan bimbingan
dengan taraf signifikan sebesar 5% maka kelompok, peneliti memberikan post test siswa
instrument dikatakan valid, sedangkan uji kelas X Jurusan Desain Komunikasi Visual di
reliabilitas ini didasarkan pada ketentuan bahwa SMK Negeri 4 Kendari dengan menggunakan
apabila nilai rhitung > rtabel maka instrumen dikatakan skala kebiasaan belajar, sebagaimana yang tertera
reliabel. pada tabel berikut:
Teknik analisis data menggunakan analisis Tabel 2
deskriptif persentase untuk mengetahui gambaran Skor Post Test Setelah Diberikan Layanan
kebiasaan belajar buruk siswa dan statistik Bimbingan Kelompok
inferensial digunakan untuk menguji hipotesis No Nama Skor Kriteria
penelitian. 1 MA 113 Rendah
2 MI 108 Rendah
Hasil Penelitian dan Pembahasan 3 JT 107 Rendah
Hasil Penelitian 4 SPM 110 Rendah
Deskripsi data hasil pre test siswa 5 RJ 143 Rendah
Deskripsi pre test pada penelitian ini 6 RS 103 Sangat Rendah
bertujuan untuk mengetahui kebiasaan belajar 7 KR 110 Rendah
8 MAT 95 Sangat Rendah
buruk siswa kelas X jurusan Desain Komunikasi
Rata-rata 111.12 Rendah
Visual di SMK Negeri 4 Kendari sebelum
dilakukan perlakuan peneliti mengadakan pre test
Berdasarkan tabel tersebut kebiasaan belajar
kepada siswa kelas X jurusan Desain Komunikasi
buruk siswa setelah diberikan perlakuan (post test)
Visual di SMK Negeri 4 Kendari dengan
dengan pemberian layanan bimbingan kelompok
menggunakan pengisian skala kebiasaan belajar
sebanyak 3 kali pertemuan mengalami perubahan
siswa yang disebar pada 8 orang siswa,
dari kategori tinggi menjadi kategori rendah. Hal
sebagaimana yang tertera pada tabel berikut:
ini dapat dilihat dari rata-rata skor siswa sekitar
111.12 dari 8 orang subjek penelitian. Jadi dapat
Tabel 1
disimpulkan bahwa skor yang diperoleh dari post
Skor Pre Test Siswa Sebelum Diberikan
test sebelum diberikan layanan bimbingan
Layanan Bimbingan Kelompok
kelompok menunjukan tingkat kebiasaan belajar
No Nama Skor Kriteria
buruk siswa tinggi, setelah diberikan perlakuan
1 MA 172 Tinggi berupa layanan bimbingan kelompok menjadi
2 MI 179 Tinggi rendah.
3 JT 156 Tinggi
4 SPM 160 Tinggi
Perbandingan data pre test dan post test
5 RJ 166 Tinggi
Setelah melakukan pre test, pemberian
6 RS 154 Tinggi
7 KR 150 Tinggi perlakuan berupa layanan bimbingan kelompok
8 MAT 133 Tinggi dan melakukan post test, dapat diketahui bahwa
adanya kebiasaan belajar yang buruk sebelum dan
Rata-rata 147.64 Tinggi
setelah mengikuti layanan bimbingan kelompok.
Hal ini berati bahwa kebiasaan belajar siswa
Berdasarkan tabel di atas kebiasaan belajar mengalami peningkatan sehingga siswa memunyai
buruk siswa kelas X Jurusan Desain Komunikasi kebiasaan belajar yang lebih baik. Berikut ini
Visual di SMK Negeri 4 Kendari sebelum
merupakan perbandingan hasil pre test dan post
diberikan pre test termasuk kategori tinggi. Hal ini test secara keseluruhan siswa kelas X jurusan
dapat dilihat dari rata-rata persentase kebiasaan Desain Komunikasi Visual di SMK Negeri 4
belajar yang buruk siswa mencapai 84.43% dari 8 Kendari. Data selngkapnya dapat dilihat pada tabel
orang subjek penelitian. Jadi dapat disimpulkan
berikut ini:
bahwa subjek penelitian memiliki tingkat
kebiasaan belajar buruk siswa yang tinggi.
menyelesaikan segala tugas dan permasalahan Sukardi, Dewa Ketut. (2000). Pengantar
belajarnya. Pelaksanaan Program Bimbingan dan
Layanan bimbingan kelompok yang Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka
diberikan kepada siswa mampu mengembangkan Cipta.
dan memberikan pemahaman kepada siswa akan
kebutuhan belajarnya dalam upaya menurunkan Syah,Muhibbin.(2006). Psikologi Pendidikan
kebiasaan belajar yang buruk serta meningkatkan dengan Pendekatan Baru. Bandung:
mutu layanan bimbingan kelompok. Dengan Remaja Rosdakarya.
adanya bimbingan ini, siswa diberikan langkah-
langkah proses mengatasi masalah yang secara Tohirin. (2015). Bimbingan dan Konseling di
sistematis kepada guru bimbingan dan konseling Sekolah dan Madrasah. Jakarta: Rajawali
maupun memberikan pelajaran kepada siswa agar Pers.
dapat menerapkan kebiasaan belajarnya di
kehidupan sehari-hari.
Saran
Berdasarkan data hasil penelitian yang telah
dilakukan di kelas X Jurusan Desain Komunikasi
Visual di SMK Negeri 4 Kendari. Maka saran yang
dapat diberikan sebagai berikut:
1. Untuk guru, terus mendorong dan memotivasi
siswa untuk mendukung kebiasaan belajar
siswa agar siswa dapat termotivasi untuk lebih
giat belajar.
2. Untuk siswa, aplikasikan apa yang telah
diperoleh melalui layanan bimbingan kelompok
dan berusaha mengembangkan kemampuan
keterampilan belajar dan kebiasaan belajar agar
dapat mengatasi hambatan yang muncul
Daftar Pustaka
Latipun. (2015). Psikologi Eksperimen. Malang:
UMM Press.