You are on page 1of 11

ANALISIS PENERAPAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA

STEP1 ONE NAILS DENGAN METODE EOQ

( Studi kasus pada Step1 One Nails)


Catherine1, Kiky Aniza Putri2, Shania Sabrina3 & Hengky4
Universitas Internasional Batam1
Email :Catherinezhu07.cz@gmail.com
Universitas Internasional Batam2
Email : Kikyanizap@gmail.com
Universitas Internasional Batam3
Email : Shaniasabrina277@gmail.com
Universitas Internasional Batam4
Email : Chuahengky@gmail.com

ABSTRACT
Inventory is an activity of supplying raw material stock or semi-finished goods
or finished goods to anticipate late arrival of goods, anticipate material delivery errors
from suppliers, anticipate seasonal materials, and others. Step1 One Nails is a nail
beauty salon that provides services to beautify the nails of its customers. In its service,
the most important raw material is called as top coat and according to information
given, the system of the availability of raw materials in Step1 One Nails is still not
adequate enough. Raw material inventory control can be done by using the EOQ
(Economic Order Quantity) method. EOQ is a system that has been systematically
proven to arrive at the lowest cost for ordering and storing supplies to meet the
expected supply needs.
The results showed that the purchase of raw materials in Step1 One Nails
would be optimal, according to EOQ with the quantity of 37 units with the ordering
frequency of 4 times. Quantity of the Safety Stock of Step1 One Nails raw materials that
must be available are as many as 5 units and the Reorder Points according to the EOQ
method is when the raw material that is left in the storage inventory are 3 units.
According to the EOQ method the total cost of raw material for the inventory in Step1
One Nails is smaller than the total cost of raw material for the inventory that is applied
by Step1 One Nails policy, which is Rp.1,644,517,58, -.
Keyword: inventory, economic order quantity, safety stock, reorder point
PENDAHULUAN melambat dibanding kuartal II 2019
sebesar 5,05%. Hal ini disebabkan oleh
1.1 Latar Belakang gejolak ekonomi global. Selama
Perekonomian global sebagian triwulan III 2019, perekonomian
negara pada tahun 2019 ini merosot provinsi Kepulauan Riau diketahui
disebabkan oleh efek perang dagang. tumbuh sebesar 4,89%. Dalam provinsi
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Kepri, pertumbuhan ekonomi di Kota
pertumbuhan ekonomi kuartal III di Batam terlihat jelas dari pertumbuhan
Indonesia pada tahun 2019 hanya UMKM yang kian subur, tercatat
mencapai 5,02% secara tahunan yang hingga kini memiliki 81.486 UMKM.
Persediaan merupakan suatu memaparkan beberapa masalah sebagai
kegiatan penyediaan stok bahan baku berikut :
atau barang setengah jadi ataupun 1. Berapa banyak bahan baku top
barang jadi demi kelancaran proses coat yang optimal yang
produksi dan/atau pemenuhan dibutuhkan oleh Step1 One Nails
permintaan pelanggan. Peran Inventory dalam 1 bulan?
dalam suatu perusahaan yaitu untuk 2. Berapa besar biaya yang akan
mengantisipasi jikalau barang terlambat dikeluarkan untuk pengelolaan
datang, mengantisipasi kesalahan persediaan bahan baku top coat di
pengiriman bahan dari supplier, Step1 One Nails?
mengantisipasi bahan baku musiman, 3. Bagaimana penentuan waktu yang
menjamin kelancaran proses produksi, tepat untuk melakukan pemesanan
pemenuhan kebutuhan pelanggan, dan kembali bahan baku top coat pada
optimalisasi kinerja mesin. Step1 One Nails?
Salah satu UMKM di Batam 4. Berapa banyak persediaan
yang saat ini tengah berkembang berada pengaman bahan baku top coat
dalam sektor kecantikan, terutama yang seharusnya disediakan oleh
dalam kecantikan kuku, yaitu Step1 One Step1 One Nails ?
Nails. Permintaan untuk jasa ini cukup
besar, dikarenakan pasar dari jasa ini 1.3 Tujuan Penelitian
sebagian besar berasal dari wisatawan Berdasarkan rumusan masalah
yang masuk ke Batam. Saat ini, masih tersebut, maka tujuan dari penelitian ini
belum terdapat pencatatan baku untuk adalah sebagai berikut :
pengelolaan persediaan dari Step1 One 1. Untuk menganalisis banyaknya
Nails sehingga penulis tertarik untuk bahan baku yang dibutuhkan oleh
menetapkan sistem EOQ, ROP, dan Step1 One Nails.
Safety Stock pada UMKM ini. Bahan 2. Untuk menganalisis besar biaya
baku yang sering digunakan dalam yang akan dikeluarkan untuk
Step1 One Nails diantaranya top coat, pengelolaan persediaan bahan
nail polish, kuku palsu, pernak-pernik, baku top coat Step1 One Nails .
dan lainnya. Dalam kesempatan ini, 3. Untuk menganalisis waktu yang
peneliti akan meneliti hanya salah satu tepat serta akurat dalam
dari semua bahan baku tersebut, yaitu pemesanan kembali bahan baku
top coat. Menyadari pentingnya top coat yang diperlukan Step1
pengelolaan persediaan bahan baku One Nails.
pada Step1 One Nails, penulis akhirnya 4. Untuk menganalisis banyaknya
melakukan penelitian dengan judul persediaan pengaman bahan baku
“Analisis Penerapan Persediaan Bahan top coat yang disediakan oleh
Baku Pada Step1 One Nails Dengan Step1 One Nails.
Metode EOQ”.
1.4 Manfaat Penelitian
1.2 Rumusan Masalah Berikut beberapa manfaat yang
Berdasarkan uraian yang telah diambil dari penelitian ini, sebagai
dikemukakan, penulis dapat berikut :
1. Memenuhi salah satu syarat untuk Variabel- variabel yang akan
menyelesaikan projek mata kuliah menjadi acuan penelitian, sebagai
Manajemen Rantai Suplai. berikut :
2. Meningkatkan pengetahuan dalam 1. Persediaan kebutuhan bahan baku
pengelolaan dan menganalisa per-unit dalam kurun waktu 1
persediaan bahan baku, bulan.
keakuratan penyediaan, serta 2. Biaya pemesanan bahan baku per-
perkiraan biaya yang akan unit dimaksudkan seberapa besar
dikeluarkan. jumlah biaya yang dikeluarkan
3. Memberikan masukan atas dalam proses pemesanan bahan
pengelolaan persediaan bahan baku per barangnya, yang
baku untuk peningkatan kinerja mencakup :
UMKM yang diteliti. a. Biaya telepon
4. Sebagai media informasi yang b. Biaya transportasi
dapat dijadikan referensi untuk 3. Biaya penyimpanan per
penelitian selanjutnya. barangnya, merupakan biaya yang
dikeluarkan dalam pengurusan
METODOLOGI PENELITIAN penyimpanan bahan baku, antara
lain :
2.1 Tempat dan Waktu Penelitian a. Biaya sewa
Penelitian ini telah b. Biaya operasional gudang
dilaksanakan di Step1 One nails, yang c. Biaya kerusakan
berlokasi di BCS Mall lantai 2 Blok C6 4. Waktu tunggu dalam satuan hari,
No.07, Kota Batam. Mulai dari 13 - 30 lamanya waktu bahan baku akan
November 2019. tiba dimulai dari awal pemesanan
2.2 Metode Pengumpulan Data hingga diterima oleh gudang
Dalam pengumpulan data ini, persediaan.
peneliti menggunakan data primer dan
data sekunder. Data primer merupakan 2.4 Metode Analisis Data
pengambilan data langsung dari subjek Metode yang akan menjadi
yang disebut data tangan pertama dari acuan utama dalam penelitian ini,
perusahaan, dan data sekunder sebagai berikut :
merupakan pengambilan data melalui 1. Economic Order Quantity (EOQ)
pihak lain, yang biasanya berupa data EOQ merupakan sistem yang
laporan ataupun dokumentasi yang telah telah terbukti secara sistematis untuk
tersedia. Selain itu peneliti juga sampai pada biaya terendah untuk
menggunakan sumber data dari pemesanan dan penyimpanan
beberapa literatur artikel yang persediaan untuk memenuhi kebutuhan
berkenaan dengan penelitian yang pasokan yang diharapkan. Yamit
dilakukan. (2011:232), konsep EOQ digunakan
untuk menjawab pertanyaan “berapa
2.3 Konsepsi Pengukuran Variabel jumlah yang harus dipesan”. Untuk
menentukan jumlah pemesanan atau
pembelian yang optimal tiap kali
pemesanan perlu ada perhitungan
kuantitas pembelian optimal yang
ekonomis atau Economic Order
Dimana penjelasan tersebut
Quantity (EOQ).
sebagai berikut:
Rumus perhitungan Economic
 α ialah standar deviasi dari tingkat
Order Quantity (EOQ) menurut
kebutuhan.
Handoko (2000:340) ialah dapat
diuraikan sebagai berikut ini :  x ialah jumlah pemakaian bahan
2 DS baku.
EOQ =√  x garis atas ialah jumlah rata-rata
H
Dimana : pemakaian bahan baku.
 EOQ (Economic Order Quantity)  n ialah periode pemakaian bahan
ialah kuantitas pembelian optimal. baku.
 S ialah biaya pemesanan setiap
kali pesan (Rp/unit). 3. Reorder Point (ROP)
Dermawan Sjahrial (2012:200),
 D ialah penggunaan bahan baku
jumlah persediaan yang harus tetap ada
pertahun (unit/tahun).
pada saat pemesanan dilakukan disebut
 H ialah biaya penyimpanan per-
dengan titik pesan kembali (Reorder
unit (Rp/unit/tahun).
Point ). Menurut Sudana (2011:227),
pada tingkat persediaan berapa
2. Safety Stock (Persediaan
pemesanan harus dilakukan agar barang
Pengaman)
datang tepat pada waktunya disebut
Heizerdan Render (2011:76),
dengan Reorder Point  (ROP).
menjelaskan bahwa konsep persediaan
pengaman merupakan suatu persediaan
Perhitungan ROP adalah
tambahan yang memungkinkan
sebagai berikut:
permintaan yang tidak seragam dan
menjadi sebuah cadangan.
ROP = (demand per day . Lead
Rumus cara menghitung
time)
persediaan pengaman (Safety Stock)
Dimana penjelasan tersebut
menurut ahli atau pakar yakni Heizer
sebagai berikut :
dan Render (2011:322) sebagai berikut:
 ROP ialah titik pemesanan
Safety stock = z x α
kembali.
Dimana penjelasan tersebut
sebagai berikut:  d adalah pemakaian bahan baku
perhari (unit/hari).
 Safety stock ialah persediaan
pengaman.  L adalah lead time atau waktu
tunggu.
 z ialah standar normal deviasi
(standar level).
4. Total Annual Cost ( TAC)
 α ialah standar deviasi dari tingkat
Total Annual Cost (TAC)
kebutuhan.
merupakan perhitungan terhadap biaya
Rumus perhitungan standar
pembelian persediaan bahan baku
deviasinya (α) sebagai berikut:
perusahaan dalam jangka waktu setahun
dengan total biaya yang ekonomis kenaikan harga serta kelangkaan bahan
dengan metode EOQ, yang lebih baik baku yang diperlukan.
dibanding kebijakan yang dilakukan
perusahaan. 1. Pembelian dan Pemakaian Bahan
Baku
D EOQ Tabel 1. Data pembelian dan
TAC= . S+ .H
EOQ 2 pemakaian bahan baku top coat Step1
One Nails.
Dimana penjelasan tersebut Tabel 1
sebagai berikut :
 TAC (Total Annual Cost) ialah No Bulan Pembelian Pemakaian
total biaya yang dikeluarkan
dalam jangka waktu setahun Jan-
1 30 32
Feb
untuk kuantitas pembelian
optimal. Mar-
2 27 25
 EOQ (Economic Order Quantity) Apr
ialah kuantitas pembelian optimal.
Mei-
 S ialah biaya pemesanan setiap 3
Juni
25 30
kali pesan (Rp/unit).
 D ialah penggunaan bahan baku Juli-
4 20 22
Agus
pertahun (unit/tahun).
 H ialah biaya penyimpanan per- Sep-
5 28 24
unit (Rp/unit/tahun). Okt

Jumlah 130 133


HASIL DAN PEMBAHASAN
Rata- rata 26 27
Step 1 One Nails merupakan
salah satu usaha yang bergerak dibidang Sumber : Data diolah tahun
kecantikan yaitu salon kuku yang (2019)
menyediakan jasa medicure dan Tabel 1 tersebut menunjukkan
pedicure baik untuk pria maupun bahwa pemakaian bahan baku top coat
wanita. Step1 One Nails ini sudah pada Step1 One Nails lebih banyak
didirikan pada tahun 2007 oleh ibu dibanding pembeliannya. Diketahui
Linda Wati. Salon ini memiliki 12 penggunaan bahan baku bulan Jan- Feb
karyawati, dengan jam kerja 10.00- meningkat karena mendekati hari raya
21.30. Dalam pengelolaan persediaan Imlek. Pemakaian bahan baku pada
bahan baku pada Step1 One Nails masih Step1 One Nails tahun 2019 sebesar 133
tergolong sederhana yaitu pemesanan unit dengan rata-rata 27 unit. Frekuensi
bahan baku didasarkan pada keinginan pemesanan bahan baku sebanyak 5 kali,
konsumen serta trending warna pasar sebab pemesanan dilakukan setiap 2
yang paling banyak diincar kaum hawa. bulan sekali.
Pemesanan dilakukan 1 kali setiap 2
bulannya untuk mengantisipasi 1. Biaya Pemesanan
Biaya yang dikeluarkan setiap 2. Biaya Penyimpanan
kali pemesanan ialah biaya telepon , dan Tabel 3. Biaya penyimpanan
biaya transportasi. bahan baku Step1 One Nails
Tabel
Tabel 2. Biaya pemesanan bahan baku Step 3 Nails.
1 One
No Jenis Biaya Total (Rp)
Tabel 2 4.540.00
Total 1 Biaya sewa 0
No Jenis Biaya (Rp) Biaya Operasional
1.270.000
1 Biaya Telepon 493.000 2 Gudang
Biaya 3 Biaya Kerusakan 140.000
2 Transportasi 643.270 Jumlah 5.950.000
Jumlah 1.136.270 Rp/unit 44.736,84
Setiap Pemesanan 227.254 Sumber : Data diolah
Sumber : Data diolah tahun tahun (2019)
(2019) ya sewa, biaya odan biaya ke
Tabel 3 menunjukkan terdapat
Dari Tabel 2 menunjukkan tiga jenis biaya penyimpanan pada
bahwa biaya yang dikeluarkan salon Step1 One Nails yaitu biaya sewa, biaya
Step1 One Nails setiap pemesanan ialah operasional gudang dan biaya
Rp.227,254. kerusakan. Untuk biaya penyimpanan
per unit yang dikeluarkan Step1 One
Nails sebesar Rp.44.736,84

ANALISA DATA

Tabel 4
Pemakaian
Biaya Biaya
Tahu
Penyimpana Pemesanan
n Jumla Harga n (Rp) (Rp)
h (Rp/unit) Total (Rp)
2019 133 70.000 9.310.000 44.736,84 227.254
Sumber : Data diolah tahun (2019)
2 x 227.254 x 133
1. Perhitungan EOQ
Dengan metode EOQ dapat
EOQ =
√ 44.736,84
EOQ = 36, 76 » 37 unit
membantu perusahaan dalam Maka perhitungan diatas
menentukan kuantitas pemesanan bahan menunjukkan bahwa total pembelian
baku top coat yang ekonomis. bahan baku top coat Step1 One Nails
Dari Tabel 4 dapat dihitung yang optimal setiap pembelian adalah
kuantitas pemesanan yang optimal. 37 unit. Dengan Frekuensi pembelian
bahan baku yang dapat dilakukan Step1 Nilai deviasi yang telah
One Nails sebanyak 4 kali. ditemukan, kemudian dikalikan dengan
nilai z dimana 90% merupakan peluang
2. Perhitungan Safety Stock tidak terjadinya kekurangan persediaan
Dengan perhitungan persediaan bahan baku Step1 One Nails selama
pengaman bahan baku mengantisipasi waktu tunggu, nilai z yang diperoleh
kekurangan bahan baku yang sebesar 1,28.
dibutuhkan. Dimana tidak dapat
diprediksi kemungkinan terjadinya Safety Stock = 3,79 x 1,28
kekurangan bahan baku (Stock Out). = 4,86 » 5 unit
Sebelum dilakukan Perhitungan standar
deviasi diperlukan perhitungan Dari perhitungan diatas
perbandingan penggunaan bahan baku diperoleh bahwa Safety Stock top coat
top coat pada Step1 One Nails dengan yang optimal yang harus tersedia pada
rata-rata penggunaannya yang Step1 One Nails sebanyak 5 unit.
kemudian dicari simpangannya.
3. Perhitungan ROP
Merupakan perhitungan untuk
menentukan titik pemesanan kembali
Tabel 5 persediaan bahan baku dalam suatu
N
Bulan
Penggunaa Devias Kuadrat perusahaan, sehingga dalam
o n (unit) i (x-x̅) (x-x̅)^2 operasionalnya tetap berjalan sambil
Jan- menunggu bahan baku yang dipesan
1
Feb 32 5 25 datang tepat waktu.
Mar- Diketahui bahwa waktu tunggu
2
Apr 25 (2) 4
dalam pemesanan bahan baku top coat
pada Step1 One Nails (lead time) adalah
Mei-
3 5 hari , waktu kerja pada salon Step1
Juni 30 3 9 One Nails adalah 258 hari. Untuk
4
Juli- menentukan waktu pemesanan kembali
Agus yang tepat pada Step1 One Nails dapat
22 (5) 25
Sep- dihitung dengan rumus sebagai berikut :
5
Okt 24 (3) 9
Jumlah 133   72,00 133
d= =0,52
Rata-rata 27   14,40
258
Sumber : Data diolah tahun (2019)
Dari perhitungan diatas
diketahui penggunaan bahan baku top
Dari tabel 5 menunjukkan rata- coat per-hari pada Step1 One Nails
rata (x-x̅)2 sebesar 14,40 sehingga sebanyak 0,52. Maka untuk perhitungan
standar deviasi dapat dihitung sebagai ROP sebagai berikut :
berikut :
72
α=
√ 5
= 3,79 ROP =( 0,52 x 5 )
= 2,57 » 3 unit
Step1 One Nails dapat TIC = 27 x 44.736,84 + 227.254 x 5
melakukan pemesanan kembali pada = 2.344.164,74
saat persediaan bahan baku top coat di
gudang tersisa 3 unit. Diperoleh total biaya
persediaan top coat Step1 One Nails
4. Perhitungan TAC pada tahun 2019 sebesar
Memperhitungkan total biaya Rp.2.344.164,74,-
pembelian bahan baku persediaan
perusahaan dalam jangka waktu setahun Untuk mengetahui lebih jelas
dengan metode EOQ, yang perbandingan antara kebijakan
meminimaliskan pengeluaran biaya persediaan bahan baku yang dilakukan
persediaan bahan baku perusahaan. Step1 One Nails dan persediaan bahan
Untuk perhitungan total biaya baku dengan menggunakan metode
persediaan bahan baku dapat dilakukan EOQ dapat terlihat di tabel 6.
sebagai berikut:

133 37 Tabel 6
TAC= x 227.254+ x 44.736,84
37 2
Kebijakan Metode
Perihal
Perusahaan EOQ
= 1.644.517,58
Kuantitas
Total biaya persediaan top coat Pembelian 27 37
yang dikeluarkan oleh Step1 One Nails (unit)
sebesar Rp. 1.644.517,58,-. Frekuensi
Pemesanan 5 4
Sedangkan untuk perhitungan (kali)
total biaya persediaan top coat menurut
kenijakan yang dijalankan oleh Step1 2.344.164,7
1.644.517,58
One Nails akan dihitung dengan rumus TAC - TIC (Rp) 4
Safety Stock
persediaan rata-rata yang umumnya - 5
(unit)
dilakukan perusahaan sebagai berikut : Reorder Point
- 3
(unit)
TIC = (penggunaan rata-rata ) (H) + Sumber : Data diolah tahun
(S) (F) (2019)
Dari data tersebut dapat terlihat
Dimana penjelasan tersebut perbandingan antara kebijakan Step1
sebagai berikut : One Nails dengan metode EOQ, yaitu
 S ialah biaya pemesanan setiap seharusnya Step1 One Nails melakukan
kali pesan (Rp/unit). pemesanan kembali ketika persediaan
 F ialah frekuensi pembelian yang bahan baku top coat sebanyak 3 unit ,
dilakukan. sehingga ketika menunggu (lead time)
 H ialah biaya penyimpanan per- selama 5 hari sebelum bahan baku yang
unit (Rp/unit/tahun). dipesan tiba, persediaan top coat
digudang masih tersisa 5 unit. Ketika pemesanan bahan baku selalu
pemesanan kembali dilakukan dilakukan setiap 2 bulan sekali.
sebaiknya kuantitasnya sebanyak 37 4. Total biaya persediaan bahan
unit. Total persediaan bahan baku baku top coat menurut metode
dengan metode EOQ sebesar EOQ sebesar Rp. 1.644.517,58,-
Rp.1.644.517,58,- sedangkan total biaya sedangkan menurut kebijakan
persediaan bahan baku top coat dengan Step1 One Nails sebesar Rp.
kebijakan perusahaan sebesar Rp. 2.344.164,74,-. Dengan metode
2.344.164,74,- EOQ, Step1 One Nails dapat
menghemat biaya sebesar Rp.
Dari perbandingan harga diatas 699.647,16.
dapat disimpulkan dengan metode EOQ
dapat menekan pengeluaran biaya yang B. Saran
dilakukan Step1 One Nails. Sehingga Beberapa saran yang dapat
terdapat penghematan dalam persediaan diberikan kepada Step1 One Nails
bahan bakunya. berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan yang dilakukan peneliti
KESIMPULAN DAN SARAN sebagai berikut :
1. Step 1 One Nails perlu melakukan
A. Kesimpulan pengkajian kembali untuk
Berdasarkan penelitian yang kebijakan yang selama ini
dilakukan dapat dipaparkan kesimpulan dilakukan, karena berdasarkan
sebagai berikut : metode EOQ , total biaya
1. Pembelian persediaan bahan baku pemesanan persediaan bahan baku
top coat yang optimal menurut dapat diminimaliskan biayanya,
EOQ sebanyak 37 unit sedangkan dengan metode EOQ dapat
menurut kebijakan Step1 One dijadikan acuan pada tahun 2020
Nails sebanyak 27 unit untuk kuantitas pembelian bahan
2. Persediaan pengaman (safety baku yang optimal dengan biaya
stock) bahan baku top coat yang minimum dibanding dengan
menurut EOQ sebanyak 5 unit kebijakan sebelumnya.
sedangkan kebijakan Step1 One 2. Step1 One Nails sebaiknya sudah
Nails tidak menerapkan sistem mulai menerapkan Safety Stock
safety stock. pada tahun 2020 agar dalam
3. Pada waktu pemesanan kembali operasional tidak terkendala
(reorder point) menurut EOQ dalam persediaan bahan baku
waktu yang tepat adalah ketika serta sistem pemesanan kembali
sisa bahan baku top coat di (reorder point) untuk menentukan
gudang sebanyak 3 unit dengan waktu yang tepat dalam
frekuensi pemesanan yang dapat pemesanan kembali.
dilakukan sebanyak 4 kali 3. Dalam pemesanan kembali bahan
sedangkan menurut kebijakan baku sebaiknya dilakukan dalam
Step1 One Nails tidak jumlah yang besar untuk
menerapkan reorder point , karena mengurangi frekuensi pemesanan
guna meminimaliskan biaya
persediaan.

UCAPAN TERIMA KASIH


Dalam menyelesaikan tugas
ini, kami berterima kasih kepada pihak
yang telah turut kontribusi dalam
penyelesaian tugas ini dan kami juga
mengucapkan terima kasih kepada
Bapak Hery selaku dosen mata kuliah
rantai suplai berkat saran dan kritikan
yang diberikan memberi pengetahuan
kepada kami mengenai pemahaman
yang lebih mendalam mengenai
perhitungan EOQ.

DAFTAR PUSTAKA

Batampos.co.id. (2019, Juni 24). Ada 81.486 Usaha Mikro Kecil dan Menengah di
Kota Batam. Retrieved November 20, 2019, from Batampos.co.id :
https://batampos.co.id/2019/06/24/ada-81-486-usaha-mikro-kecil-dan-menengah-di-kota-batam/

Irwadi, S. M. (n.d.). Penerapan Reorder point untuk persediaan bahan baku produksi
alat pabrik kelapa sawit pada PT Swakarya Adhi Usaha Kabupaten Banyuasin. Jurnal ACSY
Vol. 2 No 1, 2-4.

Kontan.co.id. (2019, November 05). Pertumbuhan ekonomi kuartal III-2019 5,02%,


BPS: Tertekan perang dagang. Retrieved November 20, 2019, from Kontan.co.id:
https://nasional.kontan.co.id/news/pertumbuhan-ekonomi-kuartal-iii-2019-502-bps-tertekan-
perang-dagang

Lawi, G. F. (2019, November 05). BPS : Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III/2019


Capai 5,02 Persen. Retrieved November 20, 2019, from Ekonomi Bisnis:
https://ekonomi.bisnis.com/read/20191105/9/1166959/bps-pertumbuhan-ekonomi-kuartal-
iii2019-capai-502-persen

Meowwhoney. (2018, Juni 19). Pengertian economic order quantity berdasarkan


para ahli. Retrieved November 20, 2019, from Meowwhoney:
https://meowwwhoney.blogspot.com/2018/06/pengertian-economic-order-quantity.html

Pelajar, M. (2017, Agustus). Pengertian, Rumus Persediaan Pengaman (Safety Stock).


Retrieved November 20, 2019, from Materi Pelajar:
https://www.materipelajar.com/2017/08/persediaan-pengaman-safety-stock.html
LAMPIRAN

You might also like