Professional Documents
Culture Documents
Persyaratan Laboratorium Lingkungan Dan Kondisinya Di Indonesia
Persyaratan Laboratorium Lingkungan Dan Kondisinya Di Indonesia
Abstract
The level of environmental quality is indicated by how much the pollutants enter
into and stay in it, that is whether they are still below or already above the regulated
pollutants standard. In knowing pollutant concentration in the environment, pollutant
measurement must be done by employing appropriate instrument and using
qualified/ certified operator. Therefore, the role of environmental laboratory is
crucial in preparing instrumentation, operator, as well as standard operating
procedure (SOP) in order for sampling and analysis of pollutants to work properly
and result qualified data. This type of laboratory is strongly determined by how
the laboratory is operated with the standard mechanism, called good laboratory
practice (GLP). GLP will be met by the laboratory that owns the current state of
the art instrumentation, capability and experience of the operator/analyst in
conducting sampling and analysis, availability of SOP, capability to control the
quality (Quality Control) and to assure the quality (Quality Assurance) of its work
and the results. Some of laboratory in Indonesia has received certification from
National Committee on Acreditation (KAN). However, the granted certification
from the KAN must be first checked whether it is for all or part of the laboratory
capabilities. Second, whether during the analysis it is already checked the accuracy
and preciseness of the instrument employed. Unlike in developed countries, this
type of such check has not so far been done in Indonesia. In term of Quality
Assurance, the institution that grants the laboratory certification, for example
KAN in Indonesia, will send blind samples to targeted laboratory to analyze how
much the concentration of certain pollutants detected by this laboratory. Third,
whether the operators have strongly followed the existing SOP. Thus, in order to
operate laboratory in a right procedure and accuracy, a lot of work must be done
carefully in order to result a qualified data. This paper is going to describe and to
evaluate how the environmental laboratory is operated and how their condition in
Indonesia.
Key words: good laboratory practice, quality control, quality Assurance.
1. PENDAHULUAN
Pengetahuan tentang lingkungan hidup organisme)1). Oleh karena itu, penguasaan
akan sangat ditentukan oleh sejauh mana sampling analisa kimia dengan teknik
kemampuan kita dalam pengidentifikasian mutakhir sangat penting dalam pekerjaan
dan penentuan kuantitas limbah dan para- bidang lingkungan. Evolusi perkembangan
meter kimia lainnya di dalam sistem kimia analitika sekarang ini sangat
lingkungan (air, udara, tanah dan menakjubkan dengan adanya kemampuan
Di Indonesia sejauh ini belum ada telah ditentukan sehingga tidak semua nilai
pengecekan yang demikian, seperti kebocoran diperbolehkan. Dalam setiap
umumnya dilakukan oleh negara-negara menganalisa apakah dilakukan kalibrasi
maju yang memang sudah mengerti, sebelumnya dan pada waktu-waktu yang
memahami dan melaksanakan dengan baik seharusnya dilakukan kalibrasi, misalnya
apa yang dinamakan GLP tersebut. Dalam setiap setelah menganalisis 14 sampel.
hal Quality Control misalnya, operator Dalam hal Quality Assurance, apakah
laboratorium harus melakukan pengecekan pemberi sertifikat misalnya KAN akan
kebocoran alatnya, agar supaya hasilnya memberikan sampel buta (blind sample) ke
dapat divalidasi/ dikoreksi dengan laboratorium tersebut untuk dianalisis
penyimpangan akibat kebocoran tersebut2). berapa kadar bahan pencemar tertentu
Batas nilai kebocoran suatu alat biasanya dalam sampel tersebut. Ketiga, apakah
114 Kardono. 2008
para operator telah mengikuti SOP baku dengan perundang-undangan yang berlaku
yang ada dengan baik. Dan masih banyak (Keputusan Ka. BAPEDAL No. 113 Tahun
lagi cara untuk mengontrol dan 2000)15).
mengendalikan mutu suatu pekerjaan dalam
laboratorium lingkungan. 4.2. Kondisi Laboratorium Lingkungan
Intinya adalah bahwa untuk di Indonesia
mengoperasikan laboratorium lingkungan
yang benar dan akurat banyak hal yang Jumlah laboratorium penguji di
harus dilakukan dengan kontinyu dan penuh Indonesia yang telah dan pernah mendapat
kehati-hatian. akreditasi dari KAN mencapai ratusan unit.
Komite Akreditasi Nasional (KAN) yang Walaupun demikian, yang kira-kira termasuk
mewakili Badan Standarisasi Nasional laboratorium penguji parameter lingkungan
(BSN) adalah instansi yang berwenang dan hidup hanya sedikit jumlahnya (sekitar 35
bertanggung jawab dalam akreditasi di unit), dan beberapa contoh yang
bidang metrology standard, testing and diantaranya berlokasi di Jabodetabek
quality (MSTQ) di Indonesia. Khusus untuk disajikan dalam Tabel berikut.
menentukan kompetensi laboratorium Laboratorium yang terdapat di
penguji, KAN menggunakan pedoman SNI- Jabodetabek ini tersebar di beberapa tempat
19-17025-2000. Pedoman ini diadopsi dari saja, yaitu 6 (enam) di Jakarta, 1 (satu) di
standar internasional ISO/IEC 17025-2000, Bekasi, 2 (dua) di Tangerang, 3 (tiga) di
yaitu – General Requirement for the Bogor, dan 1 (satu) di Kota Depok.
Competence of Testing and Calibration Terlihat dalam Tabel dibawah ini bahwa
Laboratories. sebagian terbesar dari laboratorium yang
Pedoman SNI 19-17025-2000 terakreditasi di Jabodetabek tersebut
merupakan standar sistem mutu yang berisi mempunyai kemampuan menganalisis air
persyaratan manejemen dan persyaratan dan air limbah, hanya 6 (enam) laboratorium
teknis yang harus dipenuhi oleh yang mampu melakukan sampling dan
laboratorium penguji yang ingin menerapkan menganalisis contoh udara ambien, dan
sistem mutu, mempunyai kompetensi hanya 2 (dua) laboratorium yang mampu
secara teknis, serta menghasilkan data melakukan sampling dan analisis emisi.
pengujian yang dapat dipercaya. Demi Perlu difahami bahwa akreditasi dari
keabsahan data secara formal setidaknya KAN hanya diberikan untuk sekelompok
analisis sampel tidak dapat dilakukan oleh parameter tertentu sesuai dengan
sembarang laboratorium, tetapi oleh kemampuan lobaratorium yang
laboratorium yang mendapatkan akreditasi bersangkutan. Dengan demikian suatu
yang dianggap kompeten. Walaupun laboratorium tidak selalu mempunyai
demikian, secara substansi harus tetap kewenangan menguji untuk semua
dilihat apakah laboratorium itu melakukan parameter, tetapi hanya parameter yang
GLP dengan melakukan QA/QC yang diakreditasi saja. Tetapi yang terjadi dalam
disebutkan di atas. praktek di lapangan adalah sangat berbeda,
Untuk melaksanakan pengujian atau setiap laboratorium yang terakreditasi
analisis sampel yang berkaitan dengan tersebut menawarkan pengujian paramater
limbah maka sebaiknya dilakukan oleh kepada para pelanggan dalam jumlah
laboratorium lingkungan. Laboratorium parameter yang lebih banyak dan lebih
lingkungan adalah laboratorium yang beragam, jauh melebihi kewenangannya.
mempunyai kemampuan dan kewenangan Keberadaan laboratorium selain
untuk melakukan analisis parameter fisik, tersebar di kota-kota besar, juga ditemukan
kimiawi, biologik dalam menunjang di daerah Kabupaten/ Kota. Laboratorium itu
pengelolaan lingkungan hidup sesuai umumnya berada di bawah naungan instasi