You are on page 1of 40

INTERAKSI ENDOKRIN DALAM

PENGATURAN PERTUMBUHAN
JANIN

Yusrawati

Divisi Fetomaternal Bagian Obstetri - Ginekologi


Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Padang
Pendahuluan
Pertumbuhan Janin ditentukan oleh :
a. Faktor genetik
b. Non genetik
c. Nutrisi maternal
d. Plasenta
e. Maternal and Fetal Endocrine Regulation
FIG. 1. Interactions between the fetus, placenta, and mother during human pregnancy.
Maternal constraint limits fetal growth, whereas the maternal pregnancy state promotes
placental growth, which in turn promotes fetal growth. The fetus and mother communicate
via the placenta.

Murphy, 2006
Gambar 1. Hubungan antara berat badan lahir rendah dan dugaan diabetes
tipe 2 ditentukan oleh genetik dan faktor lingkungan
Gambar 2. Skema peranan hormon sebagai signal epigenetik (Fowden & forehead, 2009)

2
Endocrine Interactions in The Control of Fetal Growth
Normal

 Perubahan sirkulasi growth hormone (GH) dan


prolactine lactogen (hPL) maternal:
menginduksi resistensi insulin  insulin
induksi glukosa dan lemaklebih tinggi.
mendorong adipositas fetus
penghancuran protein
 Pengaruh GH pada tingkat seluler prenatal .

 hPL  stimulasi IG-F:


 Konsentrasi IGF-I trimester tiga 
pertumbuhan fetus

IGF-I efek anabolik terhadap karbohidrat

Tidak normal ???maternal :


nutrisi dan Lingkungan
??Pasenta ?? - Fetal Growth ??
Gambar 5. Schematic representation of concentrations of human chorionic gonadotropin (hCG) and
placental lactogen (hPL) throughout gestation. Note differences in the magnitude of the concentrations of
the two hormones in early and late gestation. LMP, last menstrual period.
Proses Pembentukan Kehamilan

Gambar 3. Cleavage of the zygote and formation of the blastocyst. A to D, Various stages of cell
division. E, Formation of the blastocoele.F, Fully formed blastocyst. (From Jones RE. Human
Reproductive Biology. San Diego, Academic Press, 1997, p 186.)
Gambar 4. Implantation of the human embryo. A, Floating blastocyst. B, Attachment to the uterine epithelium and initial
invasion of the syncytiotrophoblast cells. C, The blastocyst penetrates deeper into the uterine stroma and develops an
amniotic cavity. D, The fully implanted embryo invades the maternal vasculature and the uterine epithelium grows over the
implantation
site and undergoes the decidualization. (From Jones RE. Human Reproductive Biology.San Diego, Academic Press, 1997, p 189.)
Tabel 1. Hormon yang diproduksi Plasenta
Progesteron

• Progesteron penting dalam diferensiasi endometrium dan


pembentukan kehamilan, diproduksi secara eksklusif oleh corpus
luteum (KL) sebagai respon dari hormon Chorionic Gonadotropin
(CG) pada awal kehamilan (minggu ke5-7)

• Setelah minggu ke 6-7 kehamilan plasenta mulai memproduksi


sejumlah progesteron dan pada waktu yang sama produksi oleh
korpus luteum mulai menurun.

• Progesteron diproduksi oleh plasenta dari kolesterol dan


pregnenolon yang diperoleh dari aliran darah ibu
•Fungsi utama progesteron selama kehamilan adalah
untuk mendorong relaksasi miometrium dan
menghambat aksi estrogenik pada miometrium.

•Progesteron merelaksasikan miometrium secara genom


dengan menekan ekspresi kode gen contraction
associated proteins (CAPs)

•Pada penelitian klinis akhir-akhir ini menemukan bahwa


terapi progesteron menurunkan insiden kelahiran
preterm pada wanita dengan serviks pendek.
Estrogen
Pembentukan oleh plasenta  memiliki kapasitas aromatase
aktif yang tinggi.
Sumber : Androgen C19 (dari sirkulasi fetus dan ibu).
Prekursor utama : DHEA-S ( tu. dari kelenjar adrenal janin).

Plasenta dg enzim sulfatase (sulfate-cleaving) :


DHEA-S  DHEA bebas (tidak terkonjugasi)
androstenedionetestosterone dan estron serta 17β-estradiol

Estrogen utama selama kehamilan : Estriol(E3)

Estrogen berperan pada :


1. Perkembangan konsepsi .
2. Adaptasi ibu pada kondisi hamil.
3. Estriol:

Meningkatkan aliran darah uteroplasental.

4. Produksi dan pelepasan prostaglandin


(PGs) menstimulasi ekspresi dari enzim
proteolitik (seperti collagenase) degradasi
matriks ekstraselular  dilatasi serviks saat
persalinan.

5.Meningkatkan kontraksi
uterusmeningkatkan eksitabilitas
miometrium perubahan mb.potensial
istirahat dan pembentukan gap junctions
diantara sel miometrium.
Chorionic Gonadotropin
•Human chorionic gonadotropin (hCG)
adalah hormon glikoprotein yang
secara biologis dan imunologis mirip
dengan pituitary luteinizing hormone
(LH).
•hCG diproduksi oleh trophoblast
segera setelah implantasi
•hCG terdiri dari dua subunit yaitu α dan
β subunit.
• hCG  merupakan luteotropin kuat yang menstimulasi sekresi
progesteron oleh Corpus Luteum (CL).

• hCG memperpanjang masa fungsional dari CL and merubah CL pada


siklus menstruasi menjadi CL pada masa kehamilan, memastikan
produksi progesteron yang penting untuk pembentukan kehamilan.

• Pada awal kehamilan kadar Hcg meningkat dua kali lipat setiap 2-3 hari
dan konsentrasinya memuncak pada hari ke 60-90 kehamilan. Setelah
itu kadarnya menurun menjadi mendatar dan bertahan selama sisa
kehamilan.
Gambar 5. Schematic representation of concentrations of human chorionic gonadotropin (hCG) and
placental lactogen (hPL) throughout gestation. Note differences in the magnitude of the concentrations of
the two hormones in early and late gestation. LMP, last menstrual period.
•Fungsi lain hCG adalah meningkatkan aktivitas
tiroid yang terjadi pada kehamilan dimana secara
spesifik mengikat membran kelenjar tiroid dan
menggantikan thyroid-stimulating hormone (TSH).
•hCG juga mempengaruhi perkembangan dan
fungsi adrenal dan testis
•hCG mungkin berperan dalam traktus reproduksi
ibu termasuk respons desidual produksi relaxin
oleh korpus luteum dan relaksasi otot polos
uterus.
ACTIVIN
 Produksi oleh : korpus luteum, desidua, dan membran fetus
selama kehamilan.

 Fungsi : Memodulasi hormogenesis plasenta, sekresi uterotonik


serta proliferasi dan diferensiasi sitotrofoblas

 Beberapa studi mengindikasikan keterlibatan Activin terhadap


beberapa penyakit selama kehamilan seperti tumor plasenta,
hipertensi, intrauterine growth restriction, fetal hypoxia dan
Down syndrome

 Plasenta juga memproduksi follistatin, protein yang berikatan


dengan activin. Faktor ini disekresi ke sirkulasi maternal dan
fetus serta cairan amnion
Gambar 5. Summary of the proposed actions of transforming growth factor (TGF) b
superfamily members during implantation
Gambar 6. Summary of the proposed actions of TGFb superfamily members at the
maternal–foetal interface during establishment of pregnancy.
Human Placental Lactogen (hPL)
1. Polipeptida rantai tunggal, td; 191 aa dg 2 jembatan disulfida.

2. Deteksi hari ke 18 kehamilan.


Kadar rendah; hari ke 20 -40 kehamilan, yaitu (7 -10 ng/mL) .
Kadar ; 5 -10 μg/mL saat akhir kehamilan
3. Sintesa ; sitotrophoblast.
4. Di regulasi oleh Insulin dan GH-RF, dihambat oleh somatostatin
(SS)
Fungsi :
1. stimulasi metabolisme maternal,
2.meningkatkan resistensi insulin.
3. transportasi glukosa melewati plasenta,
4. menstimulasi perkembangan payudara
5.Meningkatkan suplai glukosa dengan menurunkan
penyimpanan asam lemak maternal dengan mengubah
sekresi insulin maternal pertmbuhan janin.
hPL terdeteksi dalam serum dan urin
dan hilang secara cepat setelah
keluarnya plasenta

Setelah keluar dari plasenta waktu paruh


hPL menjadi 9-15 menit dalam sirkulasi.
Gambar 7. Kerja metabolik dari hPL
Human Placental Growth Hormone(hPGH)
Peran:

 Bersama hPLRegulasi pertumbuhan dan perkembangan fetus 


metabolisme maternal (u/ ketersediaan zat bagi fetus

 Disekresi (bersama hPL) : sel sinsitiotropoblas .


 Sirkulasi; 1000-kali lipat lebih rendah dari hPL, dapat dideteksi usia 21
and 26 minggu .
 TS 3 : hPGH maternal meningkat, maksimum 20 ng/mL.

 Defisiensi : hPL dan hPGH  ok mutasi gen kluster GH/PL


 IUGR yang parah.
Faktor-faktor yang terlibat dalam pengaturan leptin

Ahima RS and Osei SY, 2004


Mekanisme Kerja

 Aktifitas leptin pada hipotalamus dan organ-


organ perifer (pankreas, hati dan otot lurik).
 IL-1: interleukin 1; T3: triiodotironin; T4: tiroxin Bouassida A, 2006
Gambar 9.leptin dapat menjadi regulator autokrin/parakrin dari fenotip invasif pada sel
sitotrofoblas selama jalur invasif
Kesimpulan
1. Pertumbuhan janin ditentukan oleh interaksi faktor : Maternal- Plasenta –Fetal.

2. Nutrisi maternal adalah masalah utama dalam pertumbuhan dan perkembangan janin,
transfer nutrient ini hanya dapat terjadi melalui aliran darah palsenta.

3. Pasenta merupakan organ yang sangat penting untuk produksi dan tranfer hormon
pertumbuhan.

4. Pertumbuhan janin diatur oleh interaksi endokrin fetus diantaranya: GH, hPL, Estrogen,
Progesteron, hCG, Activin, IGF-1, Insulin, dan Leptin.

5. Defisiensi dari salah satu hormon endokrin dapat membatasi pertumbuhan janin .

6.Gangguan pengaturan pertumbuhan janin dapat memberikan efek buruk pada


neonatus dan menetap sampai dewasa.

7. Outcome yang baik pada janinakan menghasilkan kesehatan jangka panjang pada
masa dewasa.

You might also like