You are on page 1of 8

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)

Volume 5, Nomor 4, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346)


http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

Hubungan Kebiasaan Konsumsi Masakan Padang dengan Kadar


Kolesterol
(Studi pada Paguyuban Ikatan Mahasiswa Minang Angkatan 2015 di
Semarang)

1
Nur Asiah Rahmi , M. Zen Rahfiludin2, Dina Rahayuning Pangestuti3
1
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro
2
Bagian Gizi Kesehatan Masyarakat, Fakultas
Kesehatan
Masyarakat Universitas Diponegoro
3
Bagian Gizi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Diponegoro

*NurAsiahRahmi, nurasiahrahmi@gmail.com

ABSTRACT
High cholesterol blood level can form a sediment on the blood vessel wall.
Cholesterol can harm the body when consumed in an excessive amount.
Increased cholesterol in blood is called hypercholesterolaemia. The purpose of
this research was to analyze the correlation of Padang food consumption habit
with cholesterol level in IKAMMI community Semarang. This is a quantitative
research with cross sectional design with population of 82 people. Samples of
this research were 45 people. Sampling technique in this research was using
simple random sampling. The correlation trial was using rank spearman. The
results showed that frequency of padang food consumption habit was often
(75,6%), fat consumption was low (80%), knowledge’s level was adequate
(73,3%), percentage of body fat was normal (31,1%) and percentage of body fat
was overweight (31,1%), physical activity was moderate (48,9%) and cholesterol
level was optimal (73,3%). There were significant correlations of food habit (p
value= 0,024), fat consumption (p value= 0,01) and percentage of body fat ( p
value = 0,046) with cholesterol level. There were no correlations of knowledge’s
level (p value= 0,979) and physical activity (p value= 0,439) with cholesterol level.
This research recommended eating habit of college student should be more
regulated and they need to reduce fatty food in order to keep the cholesterol in
normal level and also increasing physical activity because high physical activity
can reduce fat and cholesterol level.

Keywords : Cholesterol, Padang Food, Consumption Habit

PENDAHULUAN gizi lebih sering dianggap sebagai


Indonesia saat ini mengalami sinyal awal dan munculnya keluhan
permasalahan beban ganda dalam penyakit-penyakit degeneratif/non
menghadapi masalah gizi. infeksi yang sekarang ini banyak
Permasalahan gizi kurang yang terjadi di Indonesia. Tingginya
belum teratasi, dan sekarang muncul prevalensi penyakit
permasalahan baru yaitu degeneratifmenyebabkan tingginya
permasalahan gizi lebih. Gizi kurang angka morbiditas dan mortalitas di
banyak dihubungkan dengan Indonesia.1
penyakit-penyakit infeksi, sedangkan

729
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 4, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

Kadar kolesterol yang tinggi dan sambal. Masakan padang


dalam darah dapat membentuk memiliki rasa yang cenderung asin,
endapan pada dinding pembuluh berlemak, berminyak dan berbumbu
darah. Kadar kolesterol dalam darah dan tersembunyi ancaman kesehatan
manusia beragam dan mengalami bagi penikmatnya.5 Santan
peningkatan dengan bertambahnya merupakan bahan makanan yang
umur. Faktor makanan yang tinggi lemak jenuh. Jenis lemak ini
berpengaruh terhadap kadar termasuk dalam jenis lemak yang
kolesterol darah adalah LDL, lemak apabila berada dalam suhu ruang
total, lemak jenuh, dan energi total. berubah menjadi bentuk padat.
Kelebihan kadar kolesterol dalam Dalam tubuh manusia, lemak jenuh
darah disebut dengan ini meningkatkan kadar kolesterol
hiperkolesterolemia.2 LDL dan dapat menimbulkan
Data yang dihimpun oleh WHO penyakit jantung koroner (PJK),
dalam Global statusreport on non- tekanan darah tinggi dan stroke.6
communicablediseasestahun 2008 Penelitan terhadap 656
memperlihatkan bahwa faktor resiko responden di 4 kota besaryaitu
hiperkolesterolemia pada wanita di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan
Indonesia lebih tinggi yaitu 37,2 Padang ditemukanbahwa keadaan
persen dibandingkan dengan pria dislipidemia berat (kolesterol total
yang hanya 32,8 persen dan lebih dari sama dengan 240 mg/dl)
diperkirakan sekitar 35 persen paling banyak di kota Padang
penduduk Indonesia memiliki kadar danJakarta (lebih dari sama dengan
kolesterol lebih tinggi dari batas 56 persen), diikuti oleh Bandung
normal yang baik untuk kesehatan.3 (52,2 persen) danYogyakarta (27,7
Menurut Riskesdas tahun 2013, persen).7Penelitian lain juga
proporsi nasional penduduk dengan menyebutkan data prevalensi
perilaku konsumsi makanan hiperkolesterolemia lebih tinggi pada
berlemak, berkolesterol dan makanan etnik Minangkabau sebesar 59,21
gorengan lebih dari sama dengan 1 persen, dibandingkan etnik Sunda
kali per hari sebesar 40,7 persen. yakni 43,84 persen.8
Lima provinsi tertinggi di atas rerata Latar belakang gaya hidup
nasional adalah Jawa Tengah (60,3 modern sangat berkaitan dengan
persen), DI Yogyakarta (50,7 faktor faktor yang dapat
persen), Jawa Barat (50,1 persen), mempengaruhi kadar kolesterol
Jawa Timur (49,5 persen), dan dalam darah. Masakan Padang
Banten (48,8 persen).Sumatera Barat dengan porsi yang besar merupakan
menduduki peringkat ke 12 dengan sahabat bagi para mahasiswa.
rerata (34,3 persen).4 Mahasiswa sering dihadapkan
Perkembangan yang cukup dengan aktivitas-aktivitas yang
pesat dengan merebaknya warung banyak mempergunakan pikiran
masakan Padang di berbagai daerah dibandingkan dengan aktivitas yang
di Indonesia mulai terkenal secara bersifat fisik.9Banyak kalangan
luas sejak tahun 1970-an. Semua mahasiswa maupun masyarakat
masyarakat di Indonesia hampir yang tidak menyadari gejala dari
menyukai masakan padang. kenaikan kadar kolesterol dan
Masakan padang atau masakan mengetahui bahaya dari kadar
minang memiliki rasa yang enak dan kolesterol yang berlebih di dalam
gurih, gurihnyaterdapat pada ramuan tubuh.10
santan yang kental, rempah-rempah

730
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 4, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

Peneliti tertarik meneliti pada langsung melalui wawancara kepada


Paguyuban Ikammi yang merupakan responden berdasarkan kuisioner
sebuah paguyuban Ikatan yang telah disediakan. Data primer
Mahasiswa Minang yang berada di pada penelitian ini meliputi identitas
Semarang. Jauh dari orangtua dan responden, kadar kolesterol,
sudah terbiasa dengan konsumsi kebiasaan konsumsi, aktivitas fisik,
masakan kampung halaman inilah tingkat pengetahuan, Semi food
yang menyebabkan anggota Ikammi frequency questioner, dan persen
tidak bisa jauh dari masakan padang. lemak tubuh. Dan kemudian diolah
Dengan mempertimbangkan masalah menggunakan software Nutrisoft dan
kolesterol pada mahasiswa, peneliti SPSS. Analisis data yang digunakan
ingin meneliti hubungan kebiasaan yaitu berupa analisis univariat dan
konsumsi masakan Padang dengan bivariat dengan menggunakan uji
kadar kolesterol pada Paguyuban korelasi pearson product moment
Ikammi Semarang. dan rank spearman.

METODE A. Analisis Univariat


Penelitian ini menggunakan jenis Tabel 1. Distribusi Frekuensi
penelitian kuantitatif dengan desain berdasarkan kebiasaan makan
studi cross sectional yang digunakan Kebiasaan
n % Rerata SD
untuk menentukan hubungan antara makan
variable bebas dan variable terikat. Sering 34 75,6
Populasi adalah wilayah generalisasi 1,65
Tidakserin 2,93
yang terdiri atas obyek yang 11 24,4 7
g
mempunyai kuantitas dan Total 45 100
karakteristik yang ditetapkan oleh
peneliti untuk di pelajari dan Berdasarkan tabel 1 menunjukkan
kemudian ditarik kesimpulan. Dalam bahwa dari 45 responden, terdapat 34
penelitian ini populasi yang diambil orang (75,6%) yang memiliki kebiasaan
adalah paguyuban ikatan mahasiswa makan masakan padang yang sering.
minang di Semarang angkatan 2015
yang berjumlah 82 orang. Tabel 2. Distribusi Frekuensi
Berdasarkan perhitungan besar berdasarkan asupan lemak
sampel menggunakan rumus Asupanle
n % Rerata SD
Lemeshow, maka di dapatkan bahwa mak
sampel pada penelitian ini adalah 45 Kurang 36 80,0 13,6
71,851
orang.Adapun criteria insklusi sampel 145
Baik 9 20,0 8
yang dibutuhkan yaitu mahasiswa 9
aktif paguyuban ikatan mahasiswa Total 45 100
minang Semarang 2015, mahasiswa
keturunan Minang asli (Bapak / Ibu Berdasarkan tabel 2 menunjukkan
Minang), bersedia menjadi sampel bahwa dari 45 responden , terdapat 36
penelitian dengan mengisi form pada orang (80,0%) yang memiliki asupan
lemak yang kurang.
saat akan dilakukan penelitian.
Kriteria eksklusi yaitu responden
memiliki riwayat penyakit seperti
penyakit diabetes mellitus dan
penyakit lain yang dapat
mempengaruhi kadar kolesterol. Data
primer yaitu data yang diambil secara

731
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 4, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Tabel 6. Distribusi Frekuensi


berdasarkan aktifitas fisik berdasarkan kadar kolesterol
Aktifitasfisi Kadar
n % Rerata SD n % Rerata SD
k kolesterol
Ringan 15 33,3 0,21 Optimal 33 73,3
1,8484 30,5
Sedang 22 48,9 058 Diambang 170,80
12 26,7 86
Berat 8 17,8 batas
Total 45 100 Tinggi 0 0
Total 45 100
Berdasarkan tabel 3
menunjukkan bahwa dari 45 Berdasarkan tabel 6
responden , terdapat 22 orang menunjukkan bahwa dari 45
(48,9%) yang memiliki aktifitas fisik responden , terdapat 12 orang
kategori sedang dan 15 orang (26,7%) yang memiliki kadar
(33,3%) kategori ringan. kolesterol diambang batas tinggi dan
33 orang (73,3%) yang memiliki
Tabel 4. Distribusi Frekuensi kadar kolesterol optimal.
berdasarkan persen lemak tubuh
Persenlem B. AnalisisBivariat
n % Rerata SD
aktubuh
Atletik 3 6,7 7,10 Tabel 7. Analisis Hubungan
23,549
Baik 2 4,4 75 kebiasaan makan dengan kadar
Normal 14 31,1 kolesterol
Beratbada Variab
14 31,1 el Variabel Bebas r P
nlebih
Obesitas 12 26,7 Terikat
Total 45 100 Kebiasaan
0,337 0,024
makan
Asupanlemak 0,517 0,01
Berdasarkan tabel 4 Kadar Aktifitasfisik 0,004 0,979
menunjukkan bahwa dari 45 koleste Persenlemaktubu
responden , terdapat 12 orang rol 0,299 0,046
h
(26,7%) yang memikili persen lemak Tingkat
tubuh kategori obesitas dan terdapat -0,118 0,439
pengetahuan
14 orang (31,1%) berat badan lebih. Uji Rank Spearman
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Berdasarkan tabel 7 bahwa ada
berdasarkan tingkat pengetahuan hubungan kebiasaan makan dengan
Tingkat kadar kolesterol. Ada hubungan
pengetahu n % Rerata SD asupan lemak dengan kadar
a kolesterol. Tidak ada hubungan
Baik 8 17,8 10,3 aktifitas fisik dengan kadar kolesterol.
71,33
Cukup 33 73,3 02 Ada hubungan persen lemak tubuh
Kurang 4 8,9 dengan kadar kolesterol. Tidak ada
Total 45 100 hubungan tingkat pengetahuan
dengan kadar kolesterol.
Berdasarkan tabel 5
menunjukkan bahwa dari 45 PEMBAHASAN
responden , terdapat 4 orang (8,9%) 1. Hubungan kebiasaan makan
yang memiliki tingkat pengatahuan masakan Padang dengan kadar
rendah dan 33 orang (73,3%) yang kolesterol pada Paguyuban
memiliki tingkat pengetahuan cukup. IKAMMI Semarang

732
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 4, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

Hasil ini sejalan dengan ada hubungan antara asupan


penelitian yang dilakukan oleh lemak dengan kadar kolesterol
Ratna Djuwita Hatma yang total pada pekerja usia 20-40 di
berjudul profil lipid antar PT. Sidomuncul dengan nilai
kelompok di Indonesia yang r=0,028 dengan kekuatan
menyatakan etnik minangkabau hubungan lemah dengan arah
lebih beresiko positif.12 Hasil ini sejalan dengan
hiperkolesterolemia dibanding penelitian yang dilakukan oleh
etnik sunda, jawa, dan bugis Filandita, dkk yang menyatakan
karena konsumsi asam lemak bahwa ada hubungan positif
jenuh orang minang lebih tinggi.8 antara asupan lemak dengan
Hasil ini tidak sejalan dengan kadar kolesterol dengan p =
penelitian dalam buku yang 0,026.13Hasil penelitian ini
ditulis oleh Nur Indrawaty Lipoeto menununjukkan bahwa kadar
yang menyatakan orang Minang kolesterol diambang batas tinggi
tahu rahasia sehat masakan lebih banyak pada asupan lemak
Padang. Bumbu-bumbu pada yang dikonsumsi 80-100% AKG.
santan seperti jahe, kunyit,
lengkuas, bawang merah, 3. Hubungan aktifitas fisik dengan
bawang putih, cabe, serai, daun kadar kolesterol pada
salam, daun limau dan daun- Paguyuban IKAMMI semarang
daun lainnya berfungsi sebagai Hasil ini sejalan dengan
antioksidan yang dapat penelitian Utari Febrina
menetralisir lemak jenuh yang Supomo,dkk pada masyarakat
terdapat pada santan dan daging pedesaan yang mengatakan
hewan.6Hasil penelitian ini bahwa tidak ada hubungan yang
menujukkan terdapat bermakna antara aktifitas fisik
kecendrungan bahwa kadar terhadap rasio kolesterol
kolesterol diambang batas tinggi total/HDL dengan p = 0,038.56
lebih banyak terjadi pada Hasil ini tidak sejalan dengan
kebiasaan makan sering. Alasan penelitian yang dilakukan oleh
lain Paguyuban IKAMMI lebih Siti Fatimah,dkk pada
memilih masakan Padang adalah masyarakat Jatinangor yang
porsi masakan Padang yang mengatakan bahwa ada
besar dan bumbu masakan hubungan aktifitas fisik dengan
padang lebih kuat dibandingkan kadar kolesterol total dan LDL
masakan-masakan lainnya. dengan nilai r = -0,302 dan p =
0,001.14 Hasil ini tidak sejalan
2. Hubungan asupan lemak dengan dengan penelitian Tunggul
kadar kolesterol pada Waloya, dkk yang menyatakan
Paguyuban IKAMMI Semarang bahwa tingkat aktifitas fisik
Hal ini sejalan dengan berpengaruh nyata terhadap
penelitian Emi Yulianti,dkk yang kadar kolesterol darah dengan
menyatakan ada hubungan p=<0,05.15 Berdasarkan Form
bermakna antara asupan energi, aktifitas fisik bahwa sebagian
lemak jenuh, lemak tak jenuh responden menghabiskan
dan kolesterol dengan rasio waktunya untuk kuliah, membuat
kadar kolesterol total/HDL.11 Hal tugas, main game, nongkrong,
ini sejalan dengan penelitian dan tidur. Responden sangat
Giyanti,dkk yang menyatakan jarang olahraga dan melakukan

733
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 4, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

aktifitas-aktifitas berat lainnya Responden juga masih belum


disebabkan oleh rasa malas dan mengetahui apa saja pemicu
tidak ada waktu untuk melakukan kenaikan kadar kolesterol dan
hal tersebut. makanan apa saja yang
dianjurkan untuk menurunkan
4. Hubungan persen lemak tubuh kadar kolesterol. Rata-rata
dengan kadar kolesterol pada responden tidak mau
Paguyuban IKAMMI Semarang memeriksakan kadar kolesterol
Hasil ini sejalan dengan disebabkan karena takut dalam
penelitian yang dilakukan oleh pengambilan darah.
Seock Whan Lee yang
menyatakan bahwa persen KESIMPULAN
lemak tubuh berkorelasi positif 1. Ada hubungan kebiasaan
dengan kolesterol total.16 Hasil makan masakan Padang
ini tidak sejalan dengan dengan kadar kolesterol pada
penelitian yang dilakukan oleh Paguyuban IKAMMI
Yeni Miranti di Kabupaten Semarang
Karanganyer yang menyatakan 2. Ada hubungan asupan lemak
bahwa tidak ada hubungan dengan kadar kolesterol pada
persentase lemak tubuh dan Paguyuban IKAMMI
indeks massa tubuh dengan Semarang
kadar kolesterol darah.17 3. Tidak ada hubungan aktifitas
fisik dengan kadar kolesterol
5. Hubungan tingkat pengetahuan pada Paguyuban IKAMMI
dengan kadar kolesterol pada Semarang
Paguyuban IKAMMI Semarang 4. Ada hubungan persen lemak
Hasil ini sejalan dengan tubuh dengan kadar kolesterol
penelitian yang dilakukan oleh pada Paguyuban IKAMMI
Sunarti pada pegawai Rumah Semarang
Sakit Mata Cicendo Bandung 5. Tidak ada hubungan tingkat
yang menyatakan bahwa tidak pengetahuan dengan kadar
ada hubungan bermakna antara kolesterol pada Paguyuban
pengetahuan, sikap, dan pola IKAMMI Semarang
makan dengan profil kolesterol
total, LDL, dan HDL.18 Hasil ini REFERENSI
tidak sejalan dengan penelitian 1. Hamam. Beban Ganda Masalah
yang dilakukan oleh Winiey Gizi dan Implikasinya Terhadap
Tillich yang mengatakan dimana Kebijakan Pembangunan
tingkat pengetahuan mahasiswa Kesehatan Nasional. 2005.
Fakultas Ilmu Kesehatan 2. Mayes. P. A. Pengangkutan Dan
Universitas Muhammadiyah Penyimpanan Lipid D. Dalam:
Palangkaraya tentang penyakit Murray R.K., Granner D.K., Mayes
kolesterol dengan P.A., Rodwell V.W., Ed: Biokimia
kategori/kriteria mengetahui Haper. Jakarta: EGC; 2003.
dengan nilai rata-rata responden 3. Roger VL et al 2011;123:e18-
adalah 79,53%.19 Perbedaan e209. AHA Heart Disease and
hasil penelitian ini dapat Stroke Statistics 2011 update. a
disebabkan karena kurangnya Rep from Am Hear Assoc Circ.
informasi dan pengetahuan 2011;123:e18-e2.
responden tentang kolesterol. 4. Riset Kesehatan

734
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 4, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

Dasar(Riskesdas). Badan Bogor. Dep Gizi Masyarakat, Fak


Penelitian dan Pengembangan Ekol Mns (FEMA), Inst Pertan
Kesehatan Kementerian RI tahun Bogor. 2013;8.
2013. Departemen Kesehatan 14. Utari Febrina Supomo Sunu,
Republik Indonesia. Galih Permadi F. Hubungan
5. Habsari R. Info Boga Jakarta. Antara Aktifitas Fisik dan Angka
Jakarta: Gramedia Pustaka Kecukupan Gizi Makronutrien
Utama; 2007. Terhadap Rasio Kolesterol
6. Lipoeto NI. Menu Sehat Makanan Total/HDL pada Masyarakat
Minang. Jakarta: Gramedia Pedesaan. Fak Farm Univ Sanata
Pustaka Utama; 2013. Dharma, Kampus III Maguwoharjo
7. Kamso S. Nutritional Aspectts of Depok Sleman, Yogyakarta.
Hypertension in the Indonesian 2017;14.
Elderly : A Community Study in 6 15. Siti Fatimah Zuhroiyyah,
Big Cities. Diss Post Grad Progr Hadyana Sukandar SBS.
Univ Indones ,Depok. 2000. Hubungan Aktivitas Fisik dengan
8. Hatma R. Lipid Profiles Among Kadar Kolesterol Total, Kolesterol
Diverse Ethnic Groups in Low- Density Lipoprotein, dan
Indonesia. Acta Med Indones. Kolesterol High-Density
2011;43:4-11. Lipoprotein pada Masyarakat
9. Hardjono. Awas Kolesterol. Jatinangor. Fak Kedokt Univ
yogyakarta: Maximus; 2008. Padjadjaran, Dep Ilmu Kesehat
10. Emi, Yulianti dkk. Hubungan Masyarakat, Fak Kedokt Univ
Asupan Energi, Lemak dan Serat Padjadjaran, Dep Ilmu Kedokt Fis
dengan Rasio kadar Kolesterol dan Rehabil Med Fak Kedokt Univ
Total-HDL. Poltekkes Kemenkes Padjadjaran. 2017;Volume 2.
Bengkulu. 2015. 16. Seock Whan Lee, Tae Yoon
11. Giyanti, Galeh Septiar Hwang CYK. Relationship of Body
Pontang P. Hubungan Asupan Fat Percent with Serum Lipid
Lemak dan Asupan Serat dengan Level and Blood Pressure in
Kadar Kolesterol Total pada Adults. Korean J Prev Med.
Pekerja Usia 20-40 Tahun di PT. 1995;4:783-794.
Sidomuncul Pupuk Nusantara. 17. Yeni Miranti. Hubungan
Progr Stud Ilmu Gizi Gizi STIKes Persentase Lemak Tubuh, Indeks
Ngudi Waluyo. 2015. Massa Tubuh, Asupan Lemak Dan
12. Filandita Nur Septianggi, Tatik Serat Dengan Kadar Kolesterol
Mulyati HS. Hubungan Asupan Darah (Studi Pada Wanita
Lemak dan Asupan Kolesterol Dewasa Di Perumahan Madu Asri
dengan Kadar Kolesterol Total Kabupaten Karanganyer).
pada Penderita Jantung Koroner Semarang: Universitas
Rawat Jalan di RSUD Tugurejo Diponegoro; 2008.
Semarang. Progr Stud D III Gizi 18. Wahyuni WT. Tingkat
Fak Ilmu Keperawatan dan Pengetahuan Mahasiswa Fakultas
Kesehat Univ Muhammadiyah Ilmu Kesehatan Universitas
Semarang. 2013;2. Waloya Muhammadiyah Palangkaraya
13. T, Rimbawan, nuri Tentang Penyakit Kolesterol.
andarwulan. Hubungan Antara Palangkaraya: Universitas
Konsumsi Pangan dan Aktivitas Muhammadiyah Palangkaraya
Fisik dengan Kadar Kolesterol Fakultas Ilmu Kesehatan Program
Darah Pria dan Wanita Dewasa di Studi DIII Farmasi; 2014.

735
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 4, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

19. Sunarti. Hubungan Tingkat


Pengetahuan Gizi, Sikap, Dan
Pola Makan Dengan Profil Lipid
Darah Pada Pegawai Rumah Sakit
Mata Cicendo Bandung.
Universitas Esa Unggul; 2014.

736

You might also like