You are on page 1of 12

Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis (JEPA) ISSN: 2614-4670 (p), ISSN: 2598-8174 (e)

Volume 5, Nomor 1 (2021): 245-256

TINGKAT KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP SAPTA PESONA WISATA AIR


TERJUN SEDUDO

TOURIST PERCEPTIONS OF OBJECTS AND ATTRACTIONS


OF SEDUDO WATERFALL

Teti Sugiarti1*, Mohammad Ali Fikri2


1*
Progam Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura
Email: tetisugiarti@gmail.com
2
Progam Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura
Email: alifikri970@gmail.com

*Penulis Korespondensi: tetisugiarti@gmail.com

ABSTRACT

The number of tourists visiting the Sedudo Waterfall tourist object in the last five years has
fluctuated. The purpose of the study was to determine and analyze the level of tourist satisfaction
with enchantment sapta in the attractions of Sedudo Waterfall in Sawahan District, Nganjuk
Regency. Descriptive analysis is used to achieve these objectives. The results showed that most
tourists came from the Nganjuk area. Age of tourist’s ranges from 15-25 years with the last high
school education equivalent and visits are made on weekends at noon. The level of tourist
satisfaction with attractions based on safety, order, cleanliness, coolness and memories gets a
moderate rating from tourists. The level of tourist satisfaction based on beauty and hospitality
received high ratings. The level of satisfaction of tourists with the lowest value is based on
cleanliness. The level of satisfaction about cleanliness is influenced by the awareness of visitors
about not littering or in its place so that it affects the environment of the tourist attraction.

Keywords: attraction, level of satisfaction, sapta enchantmen, tourist.

ABSTRAK

Jumlah kunjungan wisatawan objek wisata Air Terjun Sedudo lima tahun terakhir mengalami
fluktuasi. Tujuan penelitian untuk mengetahui serta menganalisis tingkat kepuasan wisatawan
terhadap sapta pesona di objek wisata Air Terjun Sedudo di Kecamatan Sawahan Kabupaten
Nganjuk. Analisis Deskriptif dipergunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Hasil penelitian
menunjukkan wisatawan kebanyakan berasal dari daerah Nganjuk. Usia wisatawan berkisar
antara 15-25 tahun dengan pendidikan terakhir SMA sederajat dan kunjungan dilakukan di akhir
pekan pada waktu siang hari. Tingkat kepuasan wisatawan terhadap objek wisata berdasarkan
keamanan, ketertiban, kebersihan, kesejukan dan kenangan mendapat penilaian sedang dari
wisatawan. Tingkat kepuasan wisatawan berdasarkan keindahan dan keramah tamahan
mendapat penilaian tinggi. Tingkat kepuasan wisatawan dengan nilai terendah adalah
berdasarkan kebersihan. Tingkat kepuasan tentang kebersihan dipengaruhi oleh kesadaran
pengunjung tentang tidak membuang sampah sembarangan atau pada tempatnya sehingga
berpengaruh terhadap keadaan lingkungan objek wisata.

https://doi.org/10.21776/ub.jepa.2021.005.01.23
246 JEPA, 5 (1), 2021: 245-256

Kata kunci: objek wisata, sapta pesona, tingkat kepuasan, wisatawan.

PENDAHULUAN

Sektor pariwisata memiliki posisi strategis dalam berbagai kebijakan pembangunan,


khususnya bagi negara Indonesia yang memiliki aset kepariwisataan untuk diperkuat dan
diberdayakan sebagai pilar negara. Pariwisata dianggap sebagai sektor industri yang mampu
membangun kemandirian suatu negara dan merupakan pendorong kemajuan pertumbuhan
sektor-sektor lainnya (Nugraha, 2013). Perilaku seseorang dalam melakukan wisata akan
membuat sektor pariwisata semakin berkembang. Subianto (2007) perilaku konsumen
merupakan suatu tindakan konsumen atau individu yang di pengaruhi oleh faktor internal dan
eksternal yang mengarahkan mereka dalam memilih, menilai, mendapatkan, menggunakan dan
mengevaluasi barang atau jasa yang di inginkan. Menurut Swasta (2000) dalam Pratiwi (2019),
salah satu faktor yang dapat membuat pelanggan puas adalah kualitas jasa. Dalam jangka
panjang kualitas seperti ini memungkinkan perusahaan untuk memahami dengan seksama
harapan serta kebutuhan konsumen. Sektor pariwisata akan berkembang jika pengelolaan
destinasi dilakukan secara berkesinambungan dan pelayanan yang diberikan tepat guna (Jayanti,
2019).
Menurut Oliver (Suprapto, 2001) Kepuasan pelanggan bermakna perbandingan antara
apa yang diharapkan konsumen dengan apa yang dirasakan konsumen ketika menggunakan
produk tersebut. Bila konsumen merasakan performa produk sama atau melebihi ekspektasinya,
berarti mereka puas. Sebaliknya jika performa produk kurang dari ekspektasinya, berarti mereka
tidak puas. Mencapai tingkat kepuasan pelanggan tertinggi adalah tujuan utama pemasaran.
Ketika pelanggan merasa puas atas pelayanan yang didapatkan, maka besar kemungkinan
mereka akan kembali lagi dan melakukan pembelian-pembelian yang lain dan mereka juga akan
merekomendasikan pada teman-teman dan keluarganya tentang perusahaan tersebut. Pemasaran
bukanlah semata-mata membuat penjualan, melainkan tentang bagaimana memuaskan
pelanggan terus-menerus. Hasil penelitian Ariani dan Aryati (2018) menunjukkan kepuasan
wisatawan pasca kunjungan di destinasi pariwisata Bali berpengaruh sebesar 62,87%. Hal ini
berarti semakin tinggi kepuasan tersebut akan semakin tinggi mempengaruhi pasca kunjungan
wisatawan di destinasi pariwisata Bali. Niat berprilaku wisatawan juga berpengaruh terhadap
pasca kunjungan wisatawan, dimana kepuasan berpengaruh dominan terhadap pasca kunjungan
tersebut. Hal ini dapat diartikan bahwa kepuasan yang dirasakan oleh wisatawan akan
mempengaruhi niat berprilakunya secara intrinsik.
Destinasi wisata yang yang ada di Jawa Timur terdapat di beberapa kabupaten kota mulai
dari destinasi wisata pantai, air terjun, bukit, goa, serta destinasi wisata lainnya. Pada tahun 2017
jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Jawa Timur sebanyak 239.411 orang
(dengan visa sebanyak 51.175 orang dan tanpa visa sebanyak 188.236 orang). Sukana (2014)
menjelaskan bahwa wisatawan adalah orang yang berpergian dari tempat tinggalnya untuk
berkunjung ke tempat lain dengan menikmati perjalanan dari kunjungannya itu. Nganjuk
merupakan salah satu kabupaten berada di Jawa Timur yang memiliki potensi wisata alam
menarik. Kabupaten Nganjuk memiliki destinasi wisata yang beragam mulai dari keindahan
alamnya seperti air terjun, bukit, goa, dan lainnya. Objek wisata beragam yang dimiliki
Kabupaten Nganjuk tentunya menjadi daya tarik wisata untuk menambah pendapatan daerah.
Daya tarik wisata merupakan suatu tempat atau daerah yang memiliki daya tarik bagi kunjungan

JEPA, ISSN: 2614-4670 (p), ISSN: 2598-8174 (e)


Teti Sugiarti – Tingkat Kepuasan Wisatawan ...................................................................................... 247

wisatawan yang mencakup keadaan alam, flora, fauna, seni dan budaya ciptaan tuhan yang maha
esa (Mahagangga, 2015). Air Terjun Sedudo merupakan satu dari beberapa air terjun yang ada
di Kabupaten Nganjuk yang sering di kunjungi wisatawan. Berdasarkan data dari Dinas
Pariwisata Nganjuk, jumlah wisatawan yang berkunjung ke objek wisata Air Terjun Sedudo dari
tahun 2014-2018 mengalami fluktuasi.
Tingkat kepuasan yang beragam dapat mempengaruhi pada jumlah wisatawan yang
berkunjung ke objek wisata Air Terjun Sedudo. Berdasarkan hasil penelitian Hadi (2016) salah
satu faktor yang mempengaruhi kepuasaan pengunjung yang datang di Pesona Alam Dusun
Sendang Kumitir adalah aspek pelayanan yang ditinjau dari kebersihaan, kerapihan, kehandalan,
ketanggapan, kesopanan, keyakinan dan komunikasi yang baik dari pengelola dan karyawannya.
Kepuasaan pengunjung juga dilihat dari aspek penilainya dalam penataan ruang/tempat,
bangunan, pencahayaan dan pewarnaan serta ketersediaan tempat ibadah, toilet dan tempat
parkir yang dinilai sudah baik karena kesungguhaan pengelola Pesona Alam Dusun Sendang
Kumitir dalam mengelola tempat tersebut demi memberi kesan yang nyaman bagi
pengunjungnya. Sapta Pesona merupakan tujuh kondisi yang harus diwujudkan dan
dibudayakan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari sebagai salah satu upaya untuk
memperbesar daya tarik dan daya saing pariwisata Indonesia (Suyadi, 2015).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis tingkat kepuasan wisatawan
terhadap objek wisata Air Terjun Sedudo. Diharapkan setelah tercapainya tujuan tersebut dapat
digunakan dalam penyusunan strategi pengembangan Air Terjun Sedudo yang sesuai dengan
keinginan konsumen sehingga pihak pengelola wisata atau dinas terkait mampu meningkatkan
daya tarik wisatawan untuk berkunjung.

METODE PENELITIAN

Tempat penelitian ini dilakukan di objek wisata Air Terjun Sedudo yang berada di Desa
Ngliman Kecamatan Sawahan Kabupaten Nganjuk. Penentuan lokasi dilakukan secara sengaja
(purposive) dengan alasan objek wisata Air Terjun Sedudo merupakan wisata alam yang
memiliki jumlah pengunjung terbanyak di banding objek wisata alam lainnya yang ada di
Nganjuk. Responden yang di gunakan dalam penelitian ini adalah setiap pengunjung yang ada
di objek wisata Air Terjun Sedudo. Metode untuk menentukan sampel yang diambil
menggunakan metode Insidental Sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan
kebetulan dimana siapa saja yang di temui peneliti dan di pandang orang yang di temui tersebut
cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2014). Dalam penelitian ini sampel yang di gunakan
sebanyak 50 wisatawan dengan batasan usia minimal 15 tahun.
Metode untuk menjawab permasalahan menggunakan analisis deskriptif. Analisis
deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang sudah terkumpul tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang
berlaku untuk umum. Untuk melihat persepsi wisatawan terhadap objek wisata Air Terjun
Sedudo menggunakan bantuan skala likert. Adapun skala yang diukur menggunakan sapta
pesona yang djabarkan dalam 7 variabel yaitu: aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah tamah,
kesenangan (Putri, 2011). Data interval dapat dihitung dengan nilai skor terbesar atau maksimal
dikurangi skor terkecil dari jawaban yang diberikan oleh responden, kemudian dibagi dengan
kelas yang di inginkan. Mempergunakan tiga kelas yaitu memuaskan, cukup memuaskan, dan
tidak memuaskan.
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝛸−𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑀𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙
Indeks : 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙−𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑀𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑥 100%...........................................................(1)

JEPA, ISSN: 2614-4670 (p), ISSN: 2598-8174 (e)


248 JEPA, 5 (1), 2021: 245-256

Rumus Indeks =
Keterangan :
Nilai maksimal = 5 x jumlah responden
= 5 x 50 = 250
Nilai minimal = 1 x jumlah responden
= 1 x 50 = 50

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝛸−𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑀𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙 250−50 200


Indeks : 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙−𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑀𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑥 100% = 3
= 3
= 67

Keterangan :
Rendah = indeks < 34
Sedang = indeks 34-67
Tinggi = indeks >67

HASIL DAN PEMBAHASAN

Keamanan Objek Wisata Air Terjun Sedudo


Aman merupakan kondisi dimana wisatawan merasa tentram dan keadaan yang memberi
ketenangan bagi wisatawan di lokasi wisata. Aman juga dapat diartikan tejamin keselamatan
jiwa dan fisik, termasuk barang milik wisatawan (Engriani, 2015). keamanan di uraikan melalui
keamanan dari ancaman kecelakaan alam, keamanan dalam menggunakan fasilitas yang ada di
objek wisata, keamanan kendaraan di area parkir, ketersediaan pos keamanan dan kesiagaan
petugas dalam memantau aktifitas pengunjung serta keamanan dari akses menuju objek wisata.
Berikut adalah Tabel 1 berisi penjelasan tingkat kepuasan wisatawan terhadap keamanan di
objek wisata Air Terjun Sedudo:
Tabel 1
Tingkat Kepuasan Wisatawan Terhadap Variabel Aman
Indikator Indeks Kategori
Ancaman kecelakaan alam 60,5 Sedang
Keamanan sarana dan prasarana 64,5 Sedang
Keamanan area parker 68,5 Tinggi
Pos keamanan & kesiagaan petugas 61,5 Sedang
Keamananan menuju akses lokasi 67,0 Sedang
Rata-rata 64,4 Sedang
Sumber : Data Primer Diolah, 2020
Berdasarkan Tabel 1 tingkat kepuasan wisatawan terhadap keamanan objek wisata adalah
sedang. Hal ini dilihat dari nilai rata-rata total indeks sebesar 64,4. Sejalan dengan penelitian
Saputri (2017) keamanan objek wisata memiliki pos keamanan yang siap siaga memantau
kegiatan yang di lakukan wisatawan selama berada di lokasi objek wisata, bebas dari ancaman
kejahatan kekerasan dan keamanan sarana prasarana.
Keamanan akses lokasi menuju objek wisata ini memanglah cukup menantang karena
lokasinya yang berada di ketinggian dengan jalan berkelok dan menanjak sehingga menjadi
pertimbangan tersendiri bagi pengunjung yang tidak terbiasa berkendara di daerah pegunungan
dengan medan menanjak dan berkelok. Arif (2017) menyatakan aksesibilitas yang baik akan

JEPA, ISSN: 2614-4670 (p), ISSN: 2598-8174 (e)


Teti Sugiarti – Tingkat Kepuasan Wisatawan ...................................................................................... 249

menentukan mudah atau tidaknya lokasi untuk dijangkau. Meskipun dengan medan yang
menanjak dan berkelok, terdapat batas pengaman jalan dan papan peringatan atau informasi
tentang jalan berkelok, menanjak, dan penggunaan gigi 1 pada kendaraan roda dua serta papan
peringatan terhadap motor matic yang mana sering terjadi rem blong yang menyebabkan
kecelakaan.
Dari keamanan kecelakan alam, pihak pengelola wisata melakukan penutupan tempat
bermain air di bawah air terjun saat cuaca tidak baik dan peringatan untuk meninggalkan lokasi
objek wisata apabila cuaca buruk. Hal ini di maksudkan untuk menjaga keamanan dari
pengunjung itu sendiri karena kecelakaan alam merupakan faktor eksternal yang datang dari
luar dan tidak bisa di kendalikan namun dapat dilakukan pencegahan dan antisipasi. Hal ini
sejalan dengan penelitian Hermawan (2017) yang menjelaskan bahawa jaminan keselamatan
merupakan hal yang wajib diupayakan pengelola dalam menjamin keselamatan wisatawan.
Keamanan sarana prasarana, area parkir dan pos keamanan juga mendapat penilaian sedang dari
wisatawan. Karena wisata ini memiliki pos keamanan, sarana yang tidak membahayakan dan
pengecekan tiket kendaran saat akan keluar objek wisata sehingga keamanan dari kendaaraan
terjamin.

Ketertiban Objek Wisata Air Terjun Sedudo


Tertib merupakan kondisi dimana suatu kegiatan, tindakan dan prilaku yang
mencerminkan suasana yang teratur dan tidak melanggar norma atau aturan yang ada di
masyarakat. Tingkat kepuasan wisatawan terhadap ketertiban di objek wisata dilihat dari
pelayanan petugas yang di berikan, tidak adanya pungutan liar dan ketertiban pengunjung dalam
mentaati peraturan selama berada di objek wisata. Berikut adalah Tabel 2 berisi penjelasan
tingkat kepuasan wisatawan terhadap ketertiban di objek wisata Air Terjun Sedudo:
Tabel 2
Tingkat Kepuasan Wisatawan Terhadap Variabel Tertib
Indikator Indeks Kategori
Penataan parkir kendaraan 66,0 Sedang
Pelayanan petugas 66,5 Sedang
Ketertiban pengunjung 58,5 Sedang
Pungutan liar 64,0 Sedang
Rata-rata 63,75 Sedang
Sumber : Data Primer Diolah, 2020
Tabel 2 menunjukkan tingkat kepuasan wisatawan terhadap ketertiban objek wisata
memiliki penilaian sedang dengan nilai rata-rata total indeks 63,75. Sejalan dengan penelitian
Saputri (2017) ketertiban objek wisata berkaitan dengan penataan kendaraan pada tempat parkir,
kinerja pegawai yang bertugas dalam memberi pelayanan, ketertiban pengunjung dalam
menggunakan sarana prasarana dan mematuhi aturan yang ada, serta dapat menerima informasi
yang cepat dan akurat selama berada di objek wisata.
Berdasarkan penataan parkir, kendaran tertata rapi berjejer di area parkir objek wisata.
Objek wisata ini memiliki keterbatasan tempat pakir dikarenakan berada di lereng gunung dan
di pinggir tebing sehingga tempat yang ada sempit untuk memuat kendaraan yang banyak.
Penataan kendaraan yang tepat dan tertib menjadi solusi dari keterbatasan area parkir. Hal
tersebut sudah di terapkan pada objek wisata Air Terjun Sedudo dan mendapat penilaian yang
cukup memuaskan dari wisatawan yang berkunjung. Ketertiban dari pengunjung yang ada di
lokasi objek wisata sedang. Hal tersebut dilihat dari pengunjung yang tertib dalam menggunakan
fasilitas sarana dan prasarana yang ada serta wisatawan tertib dalam mematuhi larangan bermain

JEPA, ISSN: 2614-4670 (p), ISSN: 2598-8174 (e)


250 JEPA, 5 (1), 2021: 245-256

air di bawah air terjun saat kondisi cuaca mulai tidak baik dan meninggalkan lokasi objek wisata
saat keadaan cuaca sedang buruk.
Pelayanan petugas dan pungutan liar di sini saling berkaitan. Pelayanan petugas yang di
maksud adalah petugas tertib dalam melakukan tugasnya, yaitu petugas sudah tertib dalam
melakukan pelayanan tiket masuk dan pengecekan tiket kendaraan saat keluar dari objek wisata.
Wiratini (2018) menyatakan kepuasan wisatawan dapat dilihat dari kualitas pelayanan yang
mempengaruhi keinginannya untuk melakukan kunjungan kembali. Selain itu petugas juga
tertib dalam melakukan menjaga kebersihan yang mana proses kebersihan dilakukan pada dua
waktu yaitu pagi dan sore hari. Sedangkan pungutan liar yang di maksud adalah tidak ada biaya
tambahan yang harus di keluarkan wisatawan dalam melakukan kunjungan di objek wisata ini,
baik itu pungutan yang dilakukan oleh petugas ataupun orang lain. Pelayanan yang baik akan
membuat wisatawan puas dengan kunjungan yang dilakukan. Sejalan dengan penelitian Kalebos
(2016) menyatakan bahwa wisatawan yang puas terhadap pelayanan maka akan cenderung
kembali dan mengajak kerabat atau yang lainnya.

Kebersihan Objek Wisata Air Terjun Sedudo


Bersih merupakan kondisi dimana suatu tempat atau barang berada pada keadaan yang
baik, terbebas dari kotoran atau mencerminkan keadaan yang bersih dan nyaman. Tingkat
kepuasan wisatawan terhadap kebersihan objek wisata diukur berdasarkan kebersihan
lingkungan dan sarana prasarana yang ada di lokasi objek wisata, jumlah tempat sampah yang
memadai atau mencukupi, kebersihan mushola dan toilet, kebersihan dan kehigenisan
makananan yang di jual dan kesadaran pengunjung akan kebersihan lingkungan dengan tidak
membuang sampah sembarangan. Berikut adalah Tabel 3 berisi penjelasan tingkat kepuasan
wisatawan terhadap kebersihan di objek wisata Air Terjun Sedudo:
Tabel 3
Tingkat Kepuasan Wisatawan Terhadap Variabel Bersih
Indikator Indeks Kategori
Kebersihan lokasi 53,0 Sedang
Jumlah tempat sampah 56,0 Sedang
Mushola dan toilet 58,0 Sedang
Makanan yang di jual 55,0 Sedang
Kesadaran pengunjung 53,5 Sedang
Rata-rata 55,1 Sedang
Sumber : Data Primer Diolah, 2020
Berdasarkan Tabel 3 tingkat kepuasan wisatawan terhadap kebersihan objek wisata
memiliki penilaian sedang dengan nilai rata-rata total indeks 55,1. Sejalan dengan penelitian
Evelianti (2018) kebersihan objek wisata meliputi lingkungan harus bersih yang bebas dari
sampah dan kotoran lainnya yang membuat wisatawan merasa nyaman, kebersihan dan
kehigenisan makanan yang di jual di lokasi objek wisata, serta kebersihan dari fasilitas sarana
dan prasarana yang tersedia.
Berdasarkan kesadaran pengunjung mendapatkan penilaian sedang dari wisatawan. Hal
ini di karenakan masih banyaknya pengunjung yang membuang sampah sembarangan dan masih
kurangnya kesadaraan pengunjung menjaga kebersihan. Marcelina (2018) menyatakan sampah
yang berserakan di sekitarnya membuat wisatawan enggan untuk membuang sampah di tempat
sampah dan mendorong keinginan untuk membuang di sembarang tempat. Hal tersebut
berpengaruh terhadap indikator kebersihan lingkungan yang ada di objek wisata tersebut karena
dengan minimnya kesadaran pengunjung terhadap kebersihan dan masih membuang sampah
tidak pada tempatnya atau buang sampah sembarangan membuat lokasi objek wisata menjadi

JEPA, ISSN: 2614-4670 (p), ISSN: 2598-8174 (e)


Teti Sugiarti – Tingkat Kepuasan Wisatawan ...................................................................................... 251

kurang bersih. Hal ini sejalan dengn penelitian Meirina (2017) yang menyatakan bahwa
kebersihan yang kurang berpengaruh nyata terhadap keinginan wisatawan membuang sampah
sembarangan. Terlepas dari kurangnya kesadaran pengunjung akan kebersihan, lokasi objek
wisata sudah bersih karena petugas kebersihan melaksanakan tugasnya dengan tertib yaitu
melakukan bersih-bersih setiap pagi dan sore hari.
Jumlah tempat sampah yang tersedia di objek wisata Air Terjun Sedudo sudah
mencukupi. Tempat sampah yang ada di lokasi wisata tersebar di seluruh area wisata mulai dari
erea parkir, gazebo tempat istirahat, mushola dan toilet, serta di warung-warung yang
menjajakan makanan dan minuman di lokasi wisata tersebut. Dengan jumlah tempat sampah
yang memadai di harapkan mampu menciptakan lingkungan yang bersih dari sampah dengan
harapan pengunjung membuang sampah pada tempatnya dan tidak sembarangan membuang
sampah.
Fasilitas mushola dan toilet memperoleh penilaian sedang dari wisatawan. Kebersihan
dan fasilitas wisatawan yang higenis sangat membantu terpeliharanya kondisi kesehatan
wisatawan, terjaganya keindahan dan kelestarian suatu daerah tujuan wisatawan (Buana, 2015).
Kebersihan mushola dan toilet dilihat dari bangunannya yang terawat dan bebas dari sampah.
Selain itu, kebersihan dan kehigenisan makanan dan minuman yang di jual di lokasi objek wisata
juga mendapat penilaian sedang. tersebut sesuai dengan kondisi warung yang bersih bebas dari
sampah. Keadaan lingkungan objek wisata secara umum bersih dari sampah dan bebas dari
kotoran lain seperti dedaunan dan ranting pohon yang jatuh karena setiap pagi dan sore selalu
dilakukan kegiatan bersih-bersih oleh petugas kebersihan. Kondisi lingkungan yang bersih
membuat wisatawan nyaman dan betah di lokasi wisata sehingga wisatawan merasa puas
melakukan kunjungan di objek wisata Air Terjun Sedudo.

Kesejukan Objek Wisata Air Terjun Sedudo


Sejuk merupakan kondisi dimana lingkungan atau suatu tempat memberi suasana yang
segar dan teduh yang membuat nyaman. Untuk mengukur tingkat kepuasan wisatawan terhadap
kesejukan objek wisata menggunakan penataan pepohonan yang ada di lokasi objek wisata,
keberagaman tanaman atau tumbuhan yang ada di taman ataupun di lokasi objek wisata, serta
keasrian dan kealamian dari objek wisata yang masih terjaga. Berikut adalah Tabel 4 berisi
penjelasan tingkat kepuasan wisatawan terhadap kesejukan di objek wisata Air Terjun Sedudo:
Tabel 4
Tingkat Kepuasan Wisatawan Terhadap Variabel Sejuk
Indikator Indeks Kategori
Penataan pepohonan 68,5 Tinggi
Keberagaman tanaman 68,5 Tinggi
Keasrian dan kealamian 67,0 Sedang
Rata-rata 68,0 Tinggi
Sumber : Data Primer Diolah, 2020
Tabel 4 menunjukkan hasil tingkat kepuasan wisatawan terhadap kesejukan objek wisata
adalah tinggi dengan nilai rata-rata total indeks 68. Sejalan dengan penelitian Saputri (2017)
yang menyatakan penataan pepohonan yang bagus menciptakan suasana menjadi sejuk dan
penataan tanaman yang indah membuat orang nyaman serta merasakan sejuk. Suasana yang ada
pada objek wisata Air Terjun Sedudo yang berada di pegunungan dan dikelilingi oleh pohon-
pohon yang alami membuat kesejukan di objek wisata tersebut mendapat penilaian yang tinggi.
Kondisi pepohononan yang ada lokasi objek wisata di tata dan di rawat oleh petugas
pengelola wisata. Hal tersebut dilihat dari masih banyak pohon-pohon besar yang ada di lokasi
objek wisata yang membuat tempat tersebut menjadi teduh dan sejuk. Berdasarkan keberagaman

JEPA, ISSN: 2614-4670 (p), ISSN: 2598-8174 (e)


252 JEPA, 5 (1), 2021: 245-256

tanaman, objek wisata ini memiliki aneka jenis tanaman dan pepohonan baik yang tumbuh
dengan sendirinya atau tanaman yang di tanam oleh pengelola wisata. Dengan banyaknya aneka
ragam tanaman yang ada membuat objek wisata menjadi lebih sejuk karena semakin banyak
pohon atau tanamanan akan mebuat udara menjadi lebih segar.
Keasrian dan kealamian objek wisata mendapat penilaian yang memuaskan di buktikan
dengan masih terjaganya tumbuhan yang tumbuh liar apa adanya yang ada di lokasi objek
wisata. Tumbuhan yang di maksud adalah tumbuhan yang tumbuh di lereng atau tebing yang
mengelilingi air terjun. Selain itu objek wisata Air Terjun Sedudo juga masih menjaga
kealamian dari tempat bermain yang berada di lokasi air terjunnya dengan membiarkan keadaan
apa adanya sehingga masih terjaga kealamiannya. Berdasarkan keadaan yang ada di lokasi objek
wisata dapat di simpulkan bahwa wisata tersebut memiliki kondisi kesejukan yang baik dan
membuat wisatawan merasa cukup puas dengan hasil penilaian sedang.

Keindahan Objek Wisata Air Terjun Sedudo


Indah merupakan kondisi yang mencerminkan lingkungan yang sedap di pandang mata
sehingga memancarkan suatu keindahan. Muljadi (2009) menjelaskan lingkungan yang indah
dikarenakan pemeliharaan dan pelestarian yang teratur dan terus-menerus. Untuk mengukur
tingkat kepuasan wisatawan terhadap keindahan objek wisata menggunakan pemandangan alam
yang di tawarkan dan spot-spot foto yang ada di lokasi objek wisata menambah keindahan pada
objek wisata. Berikut adalah Tabel 5 berisi penjelasan tingkat kepuasan wisatawan terhadap
keindahan di objek wisata Air Terjun Sedudo:
Tabel 5
Tingkat Kepuasan Wisatawan Terhadap Variabel Indah
Indikator Indeks Kategori
Pemandangan air terjun 64,0 Sedang
Spot foto 57,5 Sedang
Rata-rata 60,75 Sedang
Sumber : Data Primer Diolah, 2020
Berdasarkan Tabel 5 menunjukkan hasil tingkat kepuasan wisatawan terhadap keindahan
objek wisata memliki penilaian sedang dengan nilai rata-rata total indeks 60,75. Rosita (2018)
keindahan memiliki perananan penting untuk menarik minat pengunjung agar tertarik untuk
berwisata di suatu objek wisata. Pemandangan yang di tawarkan oleh objek wisata Air Terjun
Sedudo untuk wisatawan yang berkunjung adalah pemandangan air terjunnya yang tinggi.
Keindahan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan karena keindahan air terjun yang
menjulang tinggi dengan aliran air yang cukup besar yang tidak dimiliki oleh air terjun lain yang
ada di Kabupaten Nganjuk. Penilaian sedang yang diberikan wisatawan terkait pemandangan
Air Terjun Sedudo membuktikan bahwa pemandangan yang ada di objek wisata ini memiliki
penilaian yang baik dan menjadi daya tarik yang bagus untuk menarik minat wisatawan untuk
berkunjung.
Spot foto mendapat penilaian sedang dari wisatawan menunjukkan wistawan merasa
cukup puas dengan spot foto yang ada di objek wisata ini. Objek wisata Air Terjun Sedudo
sendiri memiliki beberapa spot foto yang di sediakan bagi para wisatawan yang ingin bersuwa
foto. Spot foto yang ada pada objek wisata ini adalah spot foto dengan latar belakang
pemandangan air terjun. Spot foto yang ada diantaranya spot foto tulisan sedudo dengan latar
belakang air terjun yang menjulang tinggi. Selain spot foto dengan tulisan sedudo, juga terdapat
spot foto dari bangunan tempat istirahat sambil menikmati kuliner yang di jual di objek wisata
ini.

JEPA, ISSN: 2614-4670 (p), ISSN: 2598-8174 (e)


Teti Sugiarti – Tingkat Kepuasan Wisatawan ...................................................................................... 253

Sikap Ramah Tamah di Objek Wisata Air Terjun Sedudo


Ramah tamah merupakan sikap seseorang kepada orang lain yang mencerminkan
keakraban, sopan dalam berkomunikasi dan saling menghormati. Untuk mengukur tingkat
kepuasan wisatawan terhadap sikap ramah tamah objek wisata menggunakan pelayanan yang di
berikan oleh petugas, pelayanan yang di berikan oleh penjual yang ada di objek wisata, dan
sikap dari para wisatawan yang berwisata di objek wisata tersebut. Berikut adalah Tabel 6 berisi
penjelasan tingkat kepuasan wisatawan terhadap sikap ramah tamah di objek wisata Air Terjun
Sedudo:
Tabel 6
Tingkat Kepuasan Wisatawan Terhadap Variabel Ramah Tamah
Indikator Indeks Kategori
Pelayanan petugas 73,5 Tinggi
Pelayanan penjual 74,0 Tinggi
Sikap wisatawan 71,5 Tinggi
Rata-rata 73,0 Tinggi
Sumber : Data Primer Diolah, 2020
Berdasarkan Tabel 6 menunjukkan hasil tingkat kepuasan wisatawan terhadap sikap
ramah tamah di objek wisata memiliki penilaian tinggi dengan nilai rata-rata total indeks 73.
Berbeda dengan penelitian Saputri (2017) menunjukkan bahwa petugas maupun masyarakat
kurang ramah terhadap wisatawan yang berkunjung ke objek wisata. Hasil penelitian yang
mendapat penilaian yang memuaskan dilihat dari sikap ramah tamah yang dilakukan oleh
petugas, penjual dan pengunjung sudah baik dan mencerminkan sikap saling menghormati.
Sikap pelayanan yang dilakukan oleh petugas adalah bersikap ramah dalam memberi
pelayanan tiket masuk dan pengecekan saat akan keluar objek wisata. Untuk sikap pelayanan
penjual adalah sikap penjual dalam melayani kosumen yang ada di objek wisata ini dengan
ramah dan murah senyum serta mudah diajak untuk berbincang. Pelayanan yang ramah telah
diterapkan oleh para penjual yang di objek wisata dan mendapat penilaian yang tinggi dari
wisatawan. Sementara sikap wisatawan yang ada di objek wisata ini ramah terhadap pengunjung
lain, yaitu murah senyum terhahadap wisatawan lain dan saling menghargai terhadap sesama
pengunjung.

Kenangan Objek Wisata Air Terjun Sedudo


Kenangan merupakan kesan yang di timbulkan dari apa yang telah di lakukan. Engraini
(2015) menjelaskan Kenangan adalah kesan yang melekat dengan kuat pada ingatan dan
perasaan seseorang yang disebabkan oleh pengalaman yang diperolehnya. Kenangan atau kesan
yang baik dalam melakukan kunjungan di objek wisata dapat menimbulkan rasa untuk
mengunjungi objek wisata tersebut di lain waktu yang akan datang. Berikut adalah Tabel 7 berisi
penjelasan tingkat kepuasan wisatawan terhadap kenangan di objek wisata Air Terjun Sedudo:
Tabel 7
Tingkat Kepuasan Wisatawan Terhadap Variabel Kenangan
Indikator Indeks Kategori
Kesan wisata 66,0 Sedang
Ketersediaan souvenir 58,0 Sedang
Rata-rata 62,0 Sedang
Sumber : Data Primer Diolah, 2020
Berdasarkan Tabel 7 menunjukkan hasil tingkat kepuasan wisatawan terhadap kenangan
di objek wisata memiliki penilaian sedang dengan nilai rata-rata total indeks 62 sejalan dengan

JEPA, ISSN: 2614-4670 (p), ISSN: 2598-8174 (e)


254 JEPA, 5 (1), 2021: 245-256

penelitian Saputri (2017) yang menyatakan wisatawan merasa cukup puas dengan aspek
kenangan pada objek wisata yang diteliti.
Kesan wisata mendapat penilaian sedang yang menunjukkan bahwa wisatawan merasa
kesan yang di peroleh dari melakukan kunjungan di objek wisata ini cukup baik. Kesan yang
sedang tersebut di timbulkan dari kegiatan yang dilakukan oleh wisatawan selama berada di
objek wisata tersebut tidak mendapat gangguan, aman dalam melakukan wisata dan cukup puas
dengan kunjungan yang telah dilakukan. Ketersedian Souvenir atau oleh-oleh khas juga
mendapatkan penilaian yang sedang dari wisatawan yang di sebabkan souvenir yang ada pada
objek wisata ini masih kurang beragam dan masih memerlukan penambahan. Salah satu oleh-
oleh khas atau souvenir yang di jual di objek wisata ini diantaranya adalah kuliner nasi
jagungnya. Nasi jagung merupakan kuliner khas yang di tawarkan dalam objek wisata ini
sehingga orang yang berkunjung ke objek wisata Air Terjun Sedodo kurang lengkap kalau tidak
mencicipi kuliner khas dari objek wisata ini.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Tingkat kepuasan wisatawan terhadap objek dan daya tarik wisata Air Terjun Sedudo
berdasarkan sapta pesona memperoleh penilaian Sedang dari wisatawan. Tingkat
kepuasan wisatawan berdasarkan kebersihan memiliki penilaian terendah yang
diberikan oleh wisatawan. Tingkat kepuasan terhadap kebersihan dipengaruhi oleh
kesadaran pengunjung tentang tidak membuang sampah sembarangan atau pada
tempatnya sehingga berpengaruh terhadap keadaan lingkungan objek wisata.

Saran
Saran terhadap hasil penelitian sebaiknya perlu penambahan papan informasi terkait larangan
membuang sampah sembarangan agar pengunjung tidak membuang sampah
sembarangan.

DAFTAR PUSTAKA

Ariani, N. Made., dan Aryanti. S. N. 2018. Peran Kepuasan dan Niat Berperilaku Wisatawan
Pasca Kunjungan Pada Destinasi Pariwisata Bali. Jurnal Kepariwisataan dan Hospitalitas.
Vol. 2 No. 2: 110-119.
Arif, Muhammad A. S. 2017. Strategi Pengembangan Objek Wisata Pantai Sumedang Di
Kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan. Jurnal Kepemimpinan Dan
Pengurusan Sekolah, Vol.2 No.2: 191–200.
Buana, D. W. W., dan Sunarta, I. N. 2015. Peranan Sektor Informal Dalam Menjaga Kebersihan
Lingkungan di Daya Tarik Wisata Pantai Sanur. Jurnal Destinasi Pariwisata. Vol.3 No.1:
35–44.
Engriani, Y. 2015. Meningkatkan Kunjungan Wisata Dengan Sosialisasi Sapta Pesona Wisata
Di Daerah Tujuan Wisata. Jurnal Praktik Bisnis, Vol. 4 No: 171–182.
Evelianti, D., dan Heldayani, E. 2018. Persepsi Pengunjung Terhadap Sapta Pesona Wisata

JEPA, ISSN: 2614-4670 (p), ISSN: 2598-8174 (e)


Teti Sugiarti – Tingkat Kepuasan Wisatawan ...................................................................................... 255

Alam Gasing Water Bay Barca Banyuasin. Jurnal Swarnabhumi, Vol.3 No.2: 124–129.
Hadi, Wisnu. 2016. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasaan Pengunjung Wisata
Pemancingan Pesona Alam Dusun Sendang Kumitir Kembang Arum Turi Sleman. Jurnal
Khasanah Ilmu. Vol. 7: No.1. 45-54.
Hermawan, H. 2017. Pengaruh Daya Tarik Wisata, Keselamatan dan Sarana Wisata Terhadap
Kepuasan serta Dampaknya terhadap Loyalitas Wisatawan. Jurnal Media Wisata, Vol.15
No.1: 562–577.
Jayadi, E. K., Mahadewi, N. P. E., dan Mananda, S. 2017. Karakteristik Dan Motivasi
Wisatawan Berkunjung Ke Pantai Green Bowl , Ungasan , Kuta Selatan , Bali. Jurnal
Analisis Pariwisata, Vol.17 No.2: 69–77.
Jayanti, N. Putri. 2019. Pengembangan Objek Wisata Pantai Gandoriah Kota Pariaman. Jurnal
Pariwisata. Vol. 6 No. 2: 141-146.
Kalebos, F. 2016. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Wisatawan Yang Berkunjung
Ke Daerah Wisata Kepulauan. Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen. Vol.4 No. :489–502.
Mahagangga, K. H. dan G. A. O. 2015. Persepsi Masyarakat terhadap Pengembangan Kawasan
Goa Peteng sebagai Daya Tarik Wisata di Desa Jimbaran Kuta Selatan Kabupaten Badung.
Jurnal Destinasi Pariwisata, Vol.3 No.1: 24–34.
Marcelina, Shinta D., Febryano, Indra G., A. S. dan S. B. Y. 2018. Persepsi Wisatawan Terhadap
Fasilitas Wisata Di Pusat Latihan Gajah Taman Nasional Way Kambas. Jurnal Belantara.
Vol.1 No.2:45–53.
Meirina, I., Fitri, D., Pariwisata, J., Pariwisata, F., dan Padang, U. N. (2019). Implementation of
“Sapta Pesona” at Arta Indah Beach of Sungai Limau District Padang Pariaman. Jurnal
Sains Terapan Pariwisata, Vol.2 No. : 103–110.
Muljadi. A. J. 2009 Kepariwisataan dan Perjalanan. Penerbit: PT Raja Grafindo Persada.
Jakarta
Nugraha, H. P., Indarjo, A., dan Helmi, M. 2013. Studi Kesesuaian Dan Daya Dukung Kawasan
Untuk Rekreasi Pantai Di Pantai Panjang Kota Bengkulu. Journal Of Marine Research
Vol.2 No. : 130–139.
Pauwah, Y., Kumurur, V. A., Sela, R. L. E., dan Rogi, O. H. A. 2013. Persepsi dan Preferensi
Pengunjung Terhadap Kawasan Wisata Pantai Malalayang. Sabua. Vol.5 No.1: 16–27.
Pratiwi, T. Venny dan Yuliawati. 2019. Analisis Tingkat Kepuasan Pengunjung Terhadap
Kinerja dan Tingkat Kepentingan Pengunjung Pada Objek Wisata Agro Hortimart Agro
Center Bawen, Kabupaten Semarang. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian “AGRIKA”. Vol.13
No.1: 59-71.
Putri, Eka Trisna I. . D. N. M. A. 2011. Penerapan Sadar Wisata Dan Penguatan Citra Wisata
Melalui Penanamaan Tanaman Upakara Di Kerambitan Kabupaten Tabanan. Udayana
Mengabdi. Vol.10 No.2: 90–94.
Saputri, Y. 2016. Penerapan Program Sapta Pesona Pada Objek Wisata Taman Panorama
Bukittinggi. IOSR Journal of Economics and Finance. Vol.3 No.1: 56.
Subianto, T. 2007. Studi Tentang Perilaku Konsumen Beserta Implikasinya Terhadap
Keputusan Pembelian. Ekonomi Modernisasi. Vol.3 No.3: 165–182.
Sugiyono. 2014. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sukana, N. K. P. Y. dan I. M. 2014. Ekspektasi Wisatawan Mancanegara Terhadap Kenyamanan
Areal Parkir Dikawasan Daya Tarik Wisata Pantai Kuta Kabupaten Badung. Jurnal
Destinasi Pariwisata. Vol.2 No.2:115–127.
Suprapto. 2001 . Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan. Edisi Baru. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Suyadi. 2015. Pengaruh Program Sapta Pesona terhadap P eningkatan Pengunjung Obyek

JEPA, ISSN: 2614-4670 (p), ISSN: 2598-8174 (e)


256 JEPA, 5 (1), 2021: 245-256

Wisata Guci Tegal. Junal Utilitas. Vol.1 No.2:191–197.


Wiratini M, N. N. A., Setiawan, N. D., dan Yuliarmi, N. N. 2018. Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Niat Kunjungan Kembali Wisatawan Pada Daya Tarik Wisata Di
Kabupaten Badung. E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana. Vol.1 No. : 279–
308.

JEPA, ISSN: 2614-4670 (p), ISSN: 2598-8174 (e)

You might also like