Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
The number of tourists visiting the Sedudo Waterfall tourist object in the last five years has
fluctuated. The purpose of the study was to determine and analyze the level of tourist satisfaction
with enchantment sapta in the attractions of Sedudo Waterfall in Sawahan District, Nganjuk
Regency. Descriptive analysis is used to achieve these objectives. The results showed that most
tourists came from the Nganjuk area. Age of tourist’s ranges from 15-25 years with the last high
school education equivalent and visits are made on weekends at noon. The level of tourist
satisfaction with attractions based on safety, order, cleanliness, coolness and memories gets a
moderate rating from tourists. The level of tourist satisfaction based on beauty and hospitality
received high ratings. The level of satisfaction of tourists with the lowest value is based on
cleanliness. The level of satisfaction about cleanliness is influenced by the awareness of visitors
about not littering or in its place so that it affects the environment of the tourist attraction.
ABSTRAK
Jumlah kunjungan wisatawan objek wisata Air Terjun Sedudo lima tahun terakhir mengalami
fluktuasi. Tujuan penelitian untuk mengetahui serta menganalisis tingkat kepuasan wisatawan
terhadap sapta pesona di objek wisata Air Terjun Sedudo di Kecamatan Sawahan Kabupaten
Nganjuk. Analisis Deskriptif dipergunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Hasil penelitian
menunjukkan wisatawan kebanyakan berasal dari daerah Nganjuk. Usia wisatawan berkisar
antara 15-25 tahun dengan pendidikan terakhir SMA sederajat dan kunjungan dilakukan di akhir
pekan pada waktu siang hari. Tingkat kepuasan wisatawan terhadap objek wisata berdasarkan
keamanan, ketertiban, kebersihan, kesejukan dan kenangan mendapat penilaian sedang dari
wisatawan. Tingkat kepuasan wisatawan berdasarkan keindahan dan keramah tamahan
mendapat penilaian tinggi. Tingkat kepuasan wisatawan dengan nilai terendah adalah
berdasarkan kebersihan. Tingkat kepuasan tentang kebersihan dipengaruhi oleh kesadaran
pengunjung tentang tidak membuang sampah sembarangan atau pada tempatnya sehingga
berpengaruh terhadap keadaan lingkungan objek wisata.
https://doi.org/10.21776/ub.jepa.2021.005.01.23
246 JEPA, 5 (1), 2021: 245-256
PENDAHULUAN
wisatawan yang mencakup keadaan alam, flora, fauna, seni dan budaya ciptaan tuhan yang maha
esa (Mahagangga, 2015). Air Terjun Sedudo merupakan satu dari beberapa air terjun yang ada
di Kabupaten Nganjuk yang sering di kunjungi wisatawan. Berdasarkan data dari Dinas
Pariwisata Nganjuk, jumlah wisatawan yang berkunjung ke objek wisata Air Terjun Sedudo dari
tahun 2014-2018 mengalami fluktuasi.
Tingkat kepuasan yang beragam dapat mempengaruhi pada jumlah wisatawan yang
berkunjung ke objek wisata Air Terjun Sedudo. Berdasarkan hasil penelitian Hadi (2016) salah
satu faktor yang mempengaruhi kepuasaan pengunjung yang datang di Pesona Alam Dusun
Sendang Kumitir adalah aspek pelayanan yang ditinjau dari kebersihaan, kerapihan, kehandalan,
ketanggapan, kesopanan, keyakinan dan komunikasi yang baik dari pengelola dan karyawannya.
Kepuasaan pengunjung juga dilihat dari aspek penilainya dalam penataan ruang/tempat,
bangunan, pencahayaan dan pewarnaan serta ketersediaan tempat ibadah, toilet dan tempat
parkir yang dinilai sudah baik karena kesungguhaan pengelola Pesona Alam Dusun Sendang
Kumitir dalam mengelola tempat tersebut demi memberi kesan yang nyaman bagi
pengunjungnya. Sapta Pesona merupakan tujuh kondisi yang harus diwujudkan dan
dibudayakan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari sebagai salah satu upaya untuk
memperbesar daya tarik dan daya saing pariwisata Indonesia (Suyadi, 2015).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis tingkat kepuasan wisatawan
terhadap objek wisata Air Terjun Sedudo. Diharapkan setelah tercapainya tujuan tersebut dapat
digunakan dalam penyusunan strategi pengembangan Air Terjun Sedudo yang sesuai dengan
keinginan konsumen sehingga pihak pengelola wisata atau dinas terkait mampu meningkatkan
daya tarik wisatawan untuk berkunjung.
METODE PENELITIAN
Tempat penelitian ini dilakukan di objek wisata Air Terjun Sedudo yang berada di Desa
Ngliman Kecamatan Sawahan Kabupaten Nganjuk. Penentuan lokasi dilakukan secara sengaja
(purposive) dengan alasan objek wisata Air Terjun Sedudo merupakan wisata alam yang
memiliki jumlah pengunjung terbanyak di banding objek wisata alam lainnya yang ada di
Nganjuk. Responden yang di gunakan dalam penelitian ini adalah setiap pengunjung yang ada
di objek wisata Air Terjun Sedudo. Metode untuk menentukan sampel yang diambil
menggunakan metode Insidental Sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan
kebetulan dimana siapa saja yang di temui peneliti dan di pandang orang yang di temui tersebut
cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2014). Dalam penelitian ini sampel yang di gunakan
sebanyak 50 wisatawan dengan batasan usia minimal 15 tahun.
Metode untuk menjawab permasalahan menggunakan analisis deskriptif. Analisis
deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang sudah terkumpul tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang
berlaku untuk umum. Untuk melihat persepsi wisatawan terhadap objek wisata Air Terjun
Sedudo menggunakan bantuan skala likert. Adapun skala yang diukur menggunakan sapta
pesona yang djabarkan dalam 7 variabel yaitu: aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah tamah,
kesenangan (Putri, 2011). Data interval dapat dihitung dengan nilai skor terbesar atau maksimal
dikurangi skor terkecil dari jawaban yang diberikan oleh responden, kemudian dibagi dengan
kelas yang di inginkan. Mempergunakan tiga kelas yaitu memuaskan, cukup memuaskan, dan
tidak memuaskan.
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝛸−𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑀𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙
Indeks : 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙−𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑀𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑥 100%...........................................................(1)
Rumus Indeks =
Keterangan :
Nilai maksimal = 5 x jumlah responden
= 5 x 50 = 250
Nilai minimal = 1 x jumlah responden
= 1 x 50 = 50
Keterangan :
Rendah = indeks < 34
Sedang = indeks 34-67
Tinggi = indeks >67
menentukan mudah atau tidaknya lokasi untuk dijangkau. Meskipun dengan medan yang
menanjak dan berkelok, terdapat batas pengaman jalan dan papan peringatan atau informasi
tentang jalan berkelok, menanjak, dan penggunaan gigi 1 pada kendaraan roda dua serta papan
peringatan terhadap motor matic yang mana sering terjadi rem blong yang menyebabkan
kecelakaan.
Dari keamanan kecelakan alam, pihak pengelola wisata melakukan penutupan tempat
bermain air di bawah air terjun saat cuaca tidak baik dan peringatan untuk meninggalkan lokasi
objek wisata apabila cuaca buruk. Hal ini di maksudkan untuk menjaga keamanan dari
pengunjung itu sendiri karena kecelakaan alam merupakan faktor eksternal yang datang dari
luar dan tidak bisa di kendalikan namun dapat dilakukan pencegahan dan antisipasi. Hal ini
sejalan dengan penelitian Hermawan (2017) yang menjelaskan bahawa jaminan keselamatan
merupakan hal yang wajib diupayakan pengelola dalam menjamin keselamatan wisatawan.
Keamanan sarana prasarana, area parkir dan pos keamanan juga mendapat penilaian sedang dari
wisatawan. Karena wisata ini memiliki pos keamanan, sarana yang tidak membahayakan dan
pengecekan tiket kendaran saat akan keluar objek wisata sehingga keamanan dari kendaaraan
terjamin.
air di bawah air terjun saat kondisi cuaca mulai tidak baik dan meninggalkan lokasi objek wisata
saat keadaan cuaca sedang buruk.
Pelayanan petugas dan pungutan liar di sini saling berkaitan. Pelayanan petugas yang di
maksud adalah petugas tertib dalam melakukan tugasnya, yaitu petugas sudah tertib dalam
melakukan pelayanan tiket masuk dan pengecekan tiket kendaraan saat keluar dari objek wisata.
Wiratini (2018) menyatakan kepuasan wisatawan dapat dilihat dari kualitas pelayanan yang
mempengaruhi keinginannya untuk melakukan kunjungan kembali. Selain itu petugas juga
tertib dalam melakukan menjaga kebersihan yang mana proses kebersihan dilakukan pada dua
waktu yaitu pagi dan sore hari. Sedangkan pungutan liar yang di maksud adalah tidak ada biaya
tambahan yang harus di keluarkan wisatawan dalam melakukan kunjungan di objek wisata ini,
baik itu pungutan yang dilakukan oleh petugas ataupun orang lain. Pelayanan yang baik akan
membuat wisatawan puas dengan kunjungan yang dilakukan. Sejalan dengan penelitian Kalebos
(2016) menyatakan bahwa wisatawan yang puas terhadap pelayanan maka akan cenderung
kembali dan mengajak kerabat atau yang lainnya.
kurang bersih. Hal ini sejalan dengn penelitian Meirina (2017) yang menyatakan bahwa
kebersihan yang kurang berpengaruh nyata terhadap keinginan wisatawan membuang sampah
sembarangan. Terlepas dari kurangnya kesadaran pengunjung akan kebersihan, lokasi objek
wisata sudah bersih karena petugas kebersihan melaksanakan tugasnya dengan tertib yaitu
melakukan bersih-bersih setiap pagi dan sore hari.
Jumlah tempat sampah yang tersedia di objek wisata Air Terjun Sedudo sudah
mencukupi. Tempat sampah yang ada di lokasi wisata tersebar di seluruh area wisata mulai dari
erea parkir, gazebo tempat istirahat, mushola dan toilet, serta di warung-warung yang
menjajakan makanan dan minuman di lokasi wisata tersebut. Dengan jumlah tempat sampah
yang memadai di harapkan mampu menciptakan lingkungan yang bersih dari sampah dengan
harapan pengunjung membuang sampah pada tempatnya dan tidak sembarangan membuang
sampah.
Fasilitas mushola dan toilet memperoleh penilaian sedang dari wisatawan. Kebersihan
dan fasilitas wisatawan yang higenis sangat membantu terpeliharanya kondisi kesehatan
wisatawan, terjaganya keindahan dan kelestarian suatu daerah tujuan wisatawan (Buana, 2015).
Kebersihan mushola dan toilet dilihat dari bangunannya yang terawat dan bebas dari sampah.
Selain itu, kebersihan dan kehigenisan makanan dan minuman yang di jual di lokasi objek wisata
juga mendapat penilaian sedang. tersebut sesuai dengan kondisi warung yang bersih bebas dari
sampah. Keadaan lingkungan objek wisata secara umum bersih dari sampah dan bebas dari
kotoran lain seperti dedaunan dan ranting pohon yang jatuh karena setiap pagi dan sore selalu
dilakukan kegiatan bersih-bersih oleh petugas kebersihan. Kondisi lingkungan yang bersih
membuat wisatawan nyaman dan betah di lokasi wisata sehingga wisatawan merasa puas
melakukan kunjungan di objek wisata Air Terjun Sedudo.
tanaman, objek wisata ini memiliki aneka jenis tanaman dan pepohonan baik yang tumbuh
dengan sendirinya atau tanaman yang di tanam oleh pengelola wisata. Dengan banyaknya aneka
ragam tanaman yang ada membuat objek wisata menjadi lebih sejuk karena semakin banyak
pohon atau tanamanan akan mebuat udara menjadi lebih segar.
Keasrian dan kealamian objek wisata mendapat penilaian yang memuaskan di buktikan
dengan masih terjaganya tumbuhan yang tumbuh liar apa adanya yang ada di lokasi objek
wisata. Tumbuhan yang di maksud adalah tumbuhan yang tumbuh di lereng atau tebing yang
mengelilingi air terjun. Selain itu objek wisata Air Terjun Sedudo juga masih menjaga
kealamian dari tempat bermain yang berada di lokasi air terjunnya dengan membiarkan keadaan
apa adanya sehingga masih terjaga kealamiannya. Berdasarkan keadaan yang ada di lokasi objek
wisata dapat di simpulkan bahwa wisata tersebut memiliki kondisi kesejukan yang baik dan
membuat wisatawan merasa cukup puas dengan hasil penilaian sedang.
penelitian Saputri (2017) yang menyatakan wisatawan merasa cukup puas dengan aspek
kenangan pada objek wisata yang diteliti.
Kesan wisata mendapat penilaian sedang yang menunjukkan bahwa wisatawan merasa
kesan yang di peroleh dari melakukan kunjungan di objek wisata ini cukup baik. Kesan yang
sedang tersebut di timbulkan dari kegiatan yang dilakukan oleh wisatawan selama berada di
objek wisata tersebut tidak mendapat gangguan, aman dalam melakukan wisata dan cukup puas
dengan kunjungan yang telah dilakukan. Ketersedian Souvenir atau oleh-oleh khas juga
mendapatkan penilaian yang sedang dari wisatawan yang di sebabkan souvenir yang ada pada
objek wisata ini masih kurang beragam dan masih memerlukan penambahan. Salah satu oleh-
oleh khas atau souvenir yang di jual di objek wisata ini diantaranya adalah kuliner nasi
jagungnya. Nasi jagung merupakan kuliner khas yang di tawarkan dalam objek wisata ini
sehingga orang yang berkunjung ke objek wisata Air Terjun Sedodo kurang lengkap kalau tidak
mencicipi kuliner khas dari objek wisata ini.
Kesimpulan
Tingkat kepuasan wisatawan terhadap objek dan daya tarik wisata Air Terjun Sedudo
berdasarkan sapta pesona memperoleh penilaian Sedang dari wisatawan. Tingkat
kepuasan wisatawan berdasarkan kebersihan memiliki penilaian terendah yang
diberikan oleh wisatawan. Tingkat kepuasan terhadap kebersihan dipengaruhi oleh
kesadaran pengunjung tentang tidak membuang sampah sembarangan atau pada
tempatnya sehingga berpengaruh terhadap keadaan lingkungan objek wisata.
Saran
Saran terhadap hasil penelitian sebaiknya perlu penambahan papan informasi terkait larangan
membuang sampah sembarangan agar pengunjung tidak membuang sampah
sembarangan.
DAFTAR PUSTAKA
Ariani, N. Made., dan Aryanti. S. N. 2018. Peran Kepuasan dan Niat Berperilaku Wisatawan
Pasca Kunjungan Pada Destinasi Pariwisata Bali. Jurnal Kepariwisataan dan Hospitalitas.
Vol. 2 No. 2: 110-119.
Arif, Muhammad A. S. 2017. Strategi Pengembangan Objek Wisata Pantai Sumedang Di
Kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan. Jurnal Kepemimpinan Dan
Pengurusan Sekolah, Vol.2 No.2: 191–200.
Buana, D. W. W., dan Sunarta, I. N. 2015. Peranan Sektor Informal Dalam Menjaga Kebersihan
Lingkungan di Daya Tarik Wisata Pantai Sanur. Jurnal Destinasi Pariwisata. Vol.3 No.1:
35–44.
Engriani, Y. 2015. Meningkatkan Kunjungan Wisata Dengan Sosialisasi Sapta Pesona Wisata
Di Daerah Tujuan Wisata. Jurnal Praktik Bisnis, Vol. 4 No: 171–182.
Evelianti, D., dan Heldayani, E. 2018. Persepsi Pengunjung Terhadap Sapta Pesona Wisata
Alam Gasing Water Bay Barca Banyuasin. Jurnal Swarnabhumi, Vol.3 No.2: 124–129.
Hadi, Wisnu. 2016. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasaan Pengunjung Wisata
Pemancingan Pesona Alam Dusun Sendang Kumitir Kembang Arum Turi Sleman. Jurnal
Khasanah Ilmu. Vol. 7: No.1. 45-54.
Hermawan, H. 2017. Pengaruh Daya Tarik Wisata, Keselamatan dan Sarana Wisata Terhadap
Kepuasan serta Dampaknya terhadap Loyalitas Wisatawan. Jurnal Media Wisata, Vol.15
No.1: 562–577.
Jayadi, E. K., Mahadewi, N. P. E., dan Mananda, S. 2017. Karakteristik Dan Motivasi
Wisatawan Berkunjung Ke Pantai Green Bowl , Ungasan , Kuta Selatan , Bali. Jurnal
Analisis Pariwisata, Vol.17 No.2: 69–77.
Jayanti, N. Putri. 2019. Pengembangan Objek Wisata Pantai Gandoriah Kota Pariaman. Jurnal
Pariwisata. Vol. 6 No. 2: 141-146.
Kalebos, F. 2016. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Wisatawan Yang Berkunjung
Ke Daerah Wisata Kepulauan. Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen. Vol.4 No. :489–502.
Mahagangga, K. H. dan G. A. O. 2015. Persepsi Masyarakat terhadap Pengembangan Kawasan
Goa Peteng sebagai Daya Tarik Wisata di Desa Jimbaran Kuta Selatan Kabupaten Badung.
Jurnal Destinasi Pariwisata, Vol.3 No.1: 24–34.
Marcelina, Shinta D., Febryano, Indra G., A. S. dan S. B. Y. 2018. Persepsi Wisatawan Terhadap
Fasilitas Wisata Di Pusat Latihan Gajah Taman Nasional Way Kambas. Jurnal Belantara.
Vol.1 No.2:45–53.
Meirina, I., Fitri, D., Pariwisata, J., Pariwisata, F., dan Padang, U. N. (2019). Implementation of
“Sapta Pesona” at Arta Indah Beach of Sungai Limau District Padang Pariaman. Jurnal
Sains Terapan Pariwisata, Vol.2 No. : 103–110.
Muljadi. A. J. 2009 Kepariwisataan dan Perjalanan. Penerbit: PT Raja Grafindo Persada.
Jakarta
Nugraha, H. P., Indarjo, A., dan Helmi, M. 2013. Studi Kesesuaian Dan Daya Dukung Kawasan
Untuk Rekreasi Pantai Di Pantai Panjang Kota Bengkulu. Journal Of Marine Research
Vol.2 No. : 130–139.
Pauwah, Y., Kumurur, V. A., Sela, R. L. E., dan Rogi, O. H. A. 2013. Persepsi dan Preferensi
Pengunjung Terhadap Kawasan Wisata Pantai Malalayang. Sabua. Vol.5 No.1: 16–27.
Pratiwi, T. Venny dan Yuliawati. 2019. Analisis Tingkat Kepuasan Pengunjung Terhadap
Kinerja dan Tingkat Kepentingan Pengunjung Pada Objek Wisata Agro Hortimart Agro
Center Bawen, Kabupaten Semarang. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian “AGRIKA”. Vol.13
No.1: 59-71.
Putri, Eka Trisna I. . D. N. M. A. 2011. Penerapan Sadar Wisata Dan Penguatan Citra Wisata
Melalui Penanamaan Tanaman Upakara Di Kerambitan Kabupaten Tabanan. Udayana
Mengabdi. Vol.10 No.2: 90–94.
Saputri, Y. 2016. Penerapan Program Sapta Pesona Pada Objek Wisata Taman Panorama
Bukittinggi. IOSR Journal of Economics and Finance. Vol.3 No.1: 56.
Subianto, T. 2007. Studi Tentang Perilaku Konsumen Beserta Implikasinya Terhadap
Keputusan Pembelian. Ekonomi Modernisasi. Vol.3 No.3: 165–182.
Sugiyono. 2014. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sukana, N. K. P. Y. dan I. M. 2014. Ekspektasi Wisatawan Mancanegara Terhadap Kenyamanan
Areal Parkir Dikawasan Daya Tarik Wisata Pantai Kuta Kabupaten Badung. Jurnal
Destinasi Pariwisata. Vol.2 No.2:115–127.
Suprapto. 2001 . Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan. Edisi Baru. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Suyadi. 2015. Pengaruh Program Sapta Pesona terhadap P eningkatan Pengunjung Obyek