You are on page 1of 21

JURNAL PARIWISATA

“PENGARUH PRODUK, CITRA, DAN E-WOM DAYA TARIK WISATA TERHADAP


KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE DAYA TARIK WISATA PANTAI MELASTI,
BALI”

I Nyoman Prisma Anggita


2020010091

Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Tabanan


Jl. Wagimin No. 8,Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan (82121), Bali, Tabanan, Indonesia

Abstract
This study aims to analyze the influence of tourism product, destination image, and E-WOM on the
visiting decision to visit Melasti Beach Tourist Attraction. The study attempts to describe the effect of
these independent variables partially and simultaneously on the dependent variable. These three
variables are some of the main factors that determine the decision making to visit a tourist attraction
nowadays. This research itself is a mixed method using an embedded design with a correlation
approach. The main data in this study is quantitative data with qualitative data as supporting data. The
data collection techniques used in this study consisted of surveys, interviews, observation, and
documentation. The population in this study were visitors of the Melasti Beach Tourist Attraction with
a sample of 100 people taken by accidental sampling technique. The informants in this study were
determined through a purposive sampling technique. The results of this study indicate that each
variable, tourism product (X1), destination image (X2), and E-WOM (X3) have a positive and
significant influence, both partially and simultaneously, on the visiting decision variable (Y). Based on
the results of the correlation test, the independent variables have a very strong connection with the
dependent variable, with a correlation coefficient (R) of 0.843. In general, the independent variables
have 71% influence on the visiting decision variable.

Keyword: tourism product, destination image, E-WOM, visiting decision

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh produk pariwisata, citra destinasi, dan E-WOM
terhadap kunjungan wisatawan keputusan untuk mengunjungi Objek Wisata Pantai Melasti. Penelitian
ini mencoba untuk menggambarkan pengaruh independensi tersebut variabel secara parsial dan
simultan terhadap variabel terikat. Ketiga variabel inilah yang menjadi salah satu faktor utamanya yang
menentukan pengambilan keputusan untuk mengunjungi suatu objek wisata saat ini. Penelitian ini
sendiri merupakan metode campuran menggunakan desain tertanam dengan pendekatan korelasional.
Data utama dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dengan data kualitatif sebagai data pendukung.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari survei, wawancara,

Jurnal @mp | 1
observasi, dan dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini adalah pengunjung Objek Wisata Pantai
Melasti dengan sampel sebanyak 100 orang yang diambil dengan teknik Accidental Sampling. Informan
dalam penelitian ini ditentukan melalui teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa masing-masing variabel produk wisata (X1), citra destinasi (X2), dan E-WOM (X3) mempunyai
pengaruh positif dan signifikan, baik secara parsial maupun simultan, pada variabel keputusan
berkunjung (Y). Berdasarkan hasil uji korelasi, variabel independen mempunyai hubungan yang sangat
hubungan yang kuat dengan variabel terikat, dengan koefisien korelasi (R) sebesar 0,843. Secara umum
independent variabel mempunyai pengaruh sebesar 71% terhadap variabel keputusan berkunjung.

Kata Kunci: produk wisata, citra destinasi, E-WOM, keputusan berkunjung

BAB I dari alam, budaya, hingga buatan. Salah satu


potensi wisata yang paling diminati oleh
PENDAHULUAN pengunjung adalah potensi wisata alam pantai.
Sektor pariwisata memiliki peran yang Pantai Melasti merupakan salah satu daya tarik
sangat penting dalam meningkatkan wisata yang sangat diminati beberapa tahun
perekonomian suatu negara, khususnya dalam terakhir ini.
mengurangi jumlah pengangguran dan Pantai Melasti berlokasi di Desa
meningkatkan produktivitas negara (Jaffe dan Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, yang
Pasternak, 2004). Pembangunan pariwisata berjarak 28 km dari pusat Kota Denpasar. Daya
memiliki tujuan akhir untuk meningkatkan tarik wisata ini menonjolkan potensi alam yang
pendapatan masyarakat, yang kemudian dapat didukung oleh potensi budaya dan buatan.
memperbaiki kesejahteraan masyarakat dan Salah satu daya tarik utama Pantai Melasti
pertumbuhan ekonomi. Hal ini sejalan dengan terletak pada akses jalan menuju lokasi pantai,
pendapat Sanjaya, Wulandari, Sumadi, dan di mana pengunjung harus melewati jalan
Sugianingrat (2019), yakni disamping sebagai turunan berliku-liku yang berada di atas tebing
penghasil devisa negara dan pendapatan asli kapur putih yang menjulang tinggi (Fitriani,
daerah (PAD), pariwisata mampu 2018). Sejak secara resmi dibuka sebagai
meningkatkan perekonomian masyarakat. Di sebuah daya tarik wisata pada tahun 2018,
mana sektor ini memiliki kontribusi yang minat kunjungan sudah terbilang sangat tinggi,
signifikan dalam memacu dan menggerakkan yang mana mencapai 174.353 kunjungan
sektor perekonomian lainnya, yaitu (Bumda Melasti, 2019 dalam Langu dan
perdagangan, kerajinan rumah tangga, Sunarta, 2019). Kemudian pada tahun 2019,
transportasi, dan usaha jasa lainnya, serta jumlah kunjungan tersebut mengalami
memacu pertumbuhan berbagai lapangan kerja peningkatan hingga lebih dari 100% menjadi
(Suyana dan Agung, 2019). 506.372 kunjungan (Krisnayani, Liestiandre
Pariwisata telah lama menjadi sektor dan Pranjaya, 2021).
yang sangat penting di Indonesia, yang mana Terdapat banyak faktor yang
sektor ini merupakan salah satu penyumbang mempengaruhi keputusan berkunjung ke Pantai
devisa terbesar negara. Perkembangan Melasti yang berkontribusi terhadap
pariwisata di Indonesia tidak dapat dilepaskan pertumbuhan tingkat kunjungan. Keputusan
dari pengembangan pariwisata yang ada di berkunjung merupakan perilaku pembelian
provinsi Bali. Hal ini dikarenakan Bali seseorang dalam menentukan suatu pilihan
merupakan barometer bagi kemajuan tempat wisata untuk mencapai kepuasan sesuai
pariwisata Indonesia (Disparda Bali, 2012). kebutuhan dan keinginan (Zulkarnaen, 2018).
Sebagai pusat pengembangan pariwisata, Bali Pada esensinya proses dan tahapan
telah banyak mendapatkan penghargaan, salah pengambilan keputusan seorang calon
satunya adalah penghargaan bergengsi "World's pengunjung diawali dari kebutuhan dan
Best Destination 2017" dari TripAdvisor keinginan untuk melakukan perjalanan wisata.
(Nurjaya, Solihin dan Kanca, 2018). Bali Selanjutnya calon pengunjung akan
memiliki beragam jenis potensi wisata, mulai mengumpulkan informasi dari berbagai sumber

Jurnal @mp | 2
terkait atraksi wisata di suatu tempat atau (Huda, Rachma dan Huffron, 2019).
wilayah tertentu dan kemudian mengevaluasi Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
pilihan daya tarik wisata yang paling sesuai Suwarduki, Yulianto dan Mawardi (2016)
dengan keinginan dan kebutuhan (Kristiutami, menunjukkan bahwa citra tidak memiliki
2017). pengaruh yang signifikan terhadap keputusan
berkunjung. Namun, penelitian yang dilakukan
Memahami proses pengambilan oleh Putra, Kumadji dan Hidayat (2015) di
keputusan sangat penting bagi keberlangsungan Taman Rekreasi Selecta, Kota Batu serta
dan kemajuan destinasi wisata dan bisnis penelitian oleh Huda, Rachma dan Huffron
pariwisata (Rachmadi, 2016). Proses (2019) di Wisata Coban Jahe, menunjukkan
pengambilan keputusan untuk berkunjung ke bahwa citra memiliki pengaruh yang positif dan
suatu daya tarik wisata merupakan bagian yang signifikan terhadap keputusan berkunjung.
sangat penting bagi pengunjung. Namun proses
ini bersifat dinamis, tidak terstruktur, dan penuh Kemudian, electronic word of mouth (E-
kontinjensi. (Sharma dan Christie, 2010) WOM) dikatakan memberikan pengaruh
Sehingga, pengelola daya tarik wisata harus terhadap kepuasan konsumen (Setiawan, dkk.,
mampu menganalisis faktor-faktor yang 2014). E-WOM merupakan pemasaran melalui
berpengaruh terhadap pengambilan keputusan internet untuk menciptakan efek penyampaian
untuk berkunjung. Sebagaimana keputusan informasi dari mulut ke mulut untuk
berkunjung akan secara langsung mendukung usaha dan tujuan pemasaran
mempengaruhi tingkat kunjungan ke suatu daya (Kotler dan Keller, 2016). Berdasarkan
tarik wisata. Keputusan berkunjung dapat penelitian yang telah dilakukan oleh Dani dan
dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti Thamrin (2019) di Kawasan Wisata Mandeh,
produk wisata, citra (Huda, Rachma dan menunjukkan bahwa variabel E-WOM
Huffron, 2019), dan electronic word of mouth memiliki pengaruh positif terhadap keputusan
(Ardiyanto dan Nugraha, 2018). berkunjung wisatawan. Hasil tersebut juga
serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh
Produk daya tarik wisata atau secara Arrazi dan Nugraha (2021) di Kawasan Kota
singkat disebut produk wisata ialah kesatuan Lama Semarang. Namun, penelitian yang
fasilitas dan pelayanan yang berwujud nyata dilakukan oleh Suwarduki, Yulianto dan
(tangible) dan tidak nyata (intangible) disajikan Mawardi (2016) menunjukkan bahwa E-WOM
untuk wisatawan, yang diperoleh, dirasakan, tidak memiliki pengaruh yang signifikan
dan dinikmati agar seluruh rentetan perjalanan terhadap keputusan berkunjung wisatawan.
mampu memberikan pengalaman yang positif
bagi wisatawan sejak meninggalkan tempat Penelitian terdahulu terkait pengaruh
asalnya sampai ke daerah tujuan wisata pilihan variabel produk, citra, dan E-WOM terhadap
hingga kembali ke tempat tinggalnya (Muljadi, keputusan berkunjung tidak secara konsisten
2009; Octaviany, 2016). Berdasarkan penelitian menunjukkan hasil serupa dan dapat
kuantitatif yang dilakukan oleh Huda, Rachma menggambarkan pengaruh faktorfaktor tersebut
dan Huffron (2019), produk wisata memiliki terhadap keputusan berkunjung di setiap daya
pengaruh yang positif terhadap keputusan tarik wisata. Sehingga, penelitian ini berupaya
berkunjung ke Wisata Coban Jahe. Namun, untuk menjawab isu terkait pengaruh produk,
penelitian yang dilakukan oleh Dani dan citra, dan E-WOM daya tarik wisata terhadap
Thamrin (2019) di Kawasan Wisata Mandeh, keputusan berkunjung ke Daya Tarik Wisata
menunjukkan produk wisata memiliki Pantai Melasti. Tujuan utama dari penelitian ini
pengaruh negatif terhadap keputusan adalah untuk mengetahui pengaruh parsial dan
berkunjung. simultan variabel independen, produk wisata
(X1), citra daya tarik wisata (X2), dan E-WOM
Selanjutnya, citra daya tarik wisata dapat (X3), terhadap variabel keputusan berkunjung
dipahami sebagai sesuatu yang tidak hanya (Y).
bagian dari atribut sebuah daya tarik wisata,
akan tetapi juga keseluruhan kesan yang Hasil penelitian ini penting sebagai
ditampilkan oleh daya tarik wisata tersebut bahan masukan bagi pengelola Daya Tarik
(Jorgensen, 2004). Citra juga merupakan Wisata Pantai Melasti untuk mengetahui hasil
ilustrasi dari harapan pengunjung atau analisis terhadap ketiga faktor penting tersebut
wisatawan terhadap suatu daya tarik wisata yang disinyalir memiliki pengaruh besar

Jurnal @mp | 3
terhadap keputusan berkunjung. Sehingga destinasi atau daya tarik wisata. Menurut Qu,
pihak pengelola dapat mengaplikasikan dkk. (2010), citra destinasi dapat dibagi ke
rencana dan tindakan yang efisien dalam dalam 3 dimensi, yakni:
menjaga dan atau meningkatkan persentase
kunjungan. Dengan itu, penelitian ini a. Cognitive image merupakan kepercayaan
mengangkat judul “Pengaruh Produk, Citra, wisatawan dan pengetahuan tentang objek,
dan E-WOM Daya Tarik Wisata terhadap yang meliputi atraksi wisata yang dapat
Keputusan Berkunjung ke Daya Tarik Wisata dinikmati di daya tarik wisata,
Pantai Melasti, Bali”. infrastruktur, dan pengalaman yang
didapatkan oleh wisatawan.
BAB II b. Unique image ialah citra unik atau khas dari
sebuah daya tarik wisata, yang dapat
TINJAUAN PUSTAKA mencakup daya tarik, atraksi lokal, dan
Produk Wisata lingkungan alam. c.
c. Affective image berkaitan dengan kondisi
Menurut Yoeti (2002), produk wisata emosional seseorang, yang mana
ialah gabungan produk yang terintegrasi, di menggambarkan perasaan seseorang
mana terdiri atas atraksi wisata, objek wisata, terhadap suatu destinasi atau daya tarik
akomodasi, dan hiburan, yang mana setiap wisata, seperti senang, membangkitkan
unsur dipersepsikan oleh masing-masing semangat, menarik, dan santai.
perusahaan serta dijual secara terpisah. Yoeti
(2016) juga menjelaskan bahwa produk wisata Electronic Word of Mouth (E-WOM)
adalah sebuah line product, yakni produk yang Menurut Thurau, dkk. (2004), E-WOM
digunakan pada waktu yang berbarengan. ialah pernyataan positif dan atau negatif yang
Produk wisata sendiri terbagi ke dalam 3 dibuat oleh pelanggan aktual, potensial,
dimensi (Yoeti, 2005); Huda, Rachma dan ataupun mantan pelanggan terkait sebuah
Huffron, 2019), yakni: produk maupun perusahaan, di mana
a. Atraksi wisata merupakan segala sesuatu pernyataan tersebut dapat diakses oleh banyak
yang menjadi daya tarik bagi wisatawan orang melalui internet. Pengertian tersebut
untuk mengunjungi suatu tempat wisata bersesuaian dengan pendapat yang
tertentu. dikemukakan oleh Christie dan Krisjanti
b. Amenitas atau fasilitas ialah segala jenis (2016), yakni E-WOM merupakan komentar
sarana dan prasarana yang digunakan untuk yang mengandung informasi terkait jasa
menunjang kegiatan pariwisata di suatu maupun barang yang tersedia pada forum
daerah, karena sarana dan prasarana ini online. Goyette, dkk. (2010) menyatakan
merupakan penunjang kebutuhan wisatawan bahwa E-WOM dapat dibagi ke dalam tiga
di sebuah destinasi (Cooper, 1993 dalam dimensi, yaitu:
Suwena, 2010) a. Intensity atau intensitas menyangkut
c. Aksesibilitas ialah segala hal yang dapat banyaknya jumlah komentar yang
memberikan kemudahan bagi seluruh diunggah oleh konsumen pada sebuah situs
wisatawan untuk mengunjungi suatu daya media online atau media sosial.
tarik wisata tertentu b. Valence of opinion atau kapasitas opini
Citra Daya Tarik Wisata menyangkut tingkat komentar positif dan
negatif seorang konsumen terhadap suatu
Citra daya tarik wisata atau secara luas produk dan merek pada sebuah media
dikenal dengan sebutan citra destinasi online.
(destination image) merupakan hal yang sangat c. Content berkaitan dengan kualitas konten
penting untuk dibangun dan dikomunikasikan yang disajikan, di mana pada umumnya
kepada wisatawan dan pemangku kepentingan dilihat dari sisi kemenarikan, isi,
demi kemajuan suatu daya tarik wisata. informatif, dan sebagainya.
Sebagaimana menurut Fakaye dan Crompton
(dalam Chen dan Tsai, 2007), bahwasanya citra Keputusan Berkunjung Keputusan
destinasi adalah gambaran pikiran, persepsi, berkunjung ialah sebuah adaptasi dari
perasaan, dan kepercayaan terhadap suatu keputusan pembelian. Schiffman dan Kanuk
(2008) mendefinisikan keputusan pembelian

Jurnal @mp | 4
sebagai aktivitas memilih dari dua atau lebih dengan penelitian yang dilakukan oleh Safitri,
alternatif pilihan keputusan pembelian. Ramdan dan Sunarya (2020), di mana jika
Selanjutnya Dharmmesta dan Handoko (2012) variabel produk wisata mengalami
mengemukakan bahwa keputusan pembelian peningkatan, baik dalam hal kualitas maupun
yang ditentukan oleh konsumen adalah kuantitas, maka akan terjadi peningkatan pula
kumpulan beberapa keputusan, yang mana pada keputusan berkunjung wisatawan ke suatu
terdiri atas tujuh buah komponen, seperti jenis daya tarik wisata.
produk, merek, bentuk produk, jumlah atau
ketersediaan, waktu pembelian, metode Hubungan Citra Daya Tarik Wisata dengan
pembelian, dan penjualan. Menurut Kotler Keputusan Berkunjung
(2012), pengambilan keputusan pembelian Menurut Rahayu (2015), saat
melalui lima buah tahapan proses, yaitu: pengunjung akan membuat sebuah keputusan
a. Pengenalan masalah, proses pengenalan berkunjung, maka citra adalah kenyataan yang
masalah berkaitan dengan kebutuhan dijadikan dasar dalam mengambil keputusan
pembeli terhadap suatu produk tertentu. untuk mengunjungi suatu daya tarik wisata.
Kebutuhan tersebut dapat berasal dari Sebagaimana pengunjung memiliki
faktor eksternal maupun internal. kecenderungan untuk memilih produk yang
b. Pencarian informasi, intensitas upaya sudah terkenal, dibandingkan mengunjungi
konsumen dalam mencari informasi suatu daya tarik wisata yang tidak kenali
berkaitan dengan kuat lemahnya dorongan sebelumnya. Berdasarkan hasil penelitian yang
kebutuhan yang dimilikinya; kemudahan dilakukan oleh Ghaitsani dan Prinatini (2020),
informasi; kuantitas dan kualitas informasi; variabel citra destinasi wisata memiliki
serta kepuasan yang didapat dalam proses pengaruh positif dan signifikan terhadap
pengumpulan informasi. keputusan berkunjung ke Pantai Bandengan
c. Evaluasi alternatif, informasi yang Jepara. Hal ini sejalan dengan penelitian yang
diperoleh dari potential buyer dilakukan oleh Nafis (2020), di mana variabel
dimanfaatkan oleh produsen untuk citra destinasi memiliki pengaruh yang positif
mendapatkan ilustrasi yang lebih jelas dan signifikan terhadap keputusan berkunjung
terkait alternatif lain yang ditemui oleh wisatawan domestik ke Pantai Balekambang,
konsumen. Produsen harus selalu berusaha Malang.
mengetahui cara konsumen mengolah Hubungan E-WOM dengan Keputusan
informasi yang didapatkannya. Berkunjung
d. Keputusan pembelian, dalam upaya untuk
meningkatkan keputusan pembelian, Menurut Prasetyo dan Kusumawati
produsen harus mampu memahami pola (2018), electronic word of mouth merupakan
konsumen memperoleh informasi sebuah metode penyampaian pesan atau
e. Perilaku pasca pembelian, jika produk yang informasi secara elektronik kepada orang lain,
dibeli tidak mampu memberikan kepuasan yang mana mampu mempengaruhi minat beli
yang diharapkan konsumen, maka akan dan keputusan pembelian. Berdasarkan
terjadi perubahan sikap terhadap produk penelitian yang dilakukan oleh Ardiyanto dan
yang bersangkutan menjadi sikap negatif. Nugraha (2018), menunjukkan bahwa variabel
E-WOM berpengaruh positif dan signifikan
Hubungan Produk Wisata dengan terhadap keputusan berkunjung ke Objek
Keputusan Berkunjung Wisata Pantai Bondo Jepara. Di mana variabel
Produk wisata merupakan unsur vital tersebut memiliki pengaruh sebesar 45,1% dari
yang digunakan pengunjung sebagai dasar keseluruhan variabel yang berpengaruh
dalam mengambil keputusan untuk berkunjung terhadap keputusan berkunjung. Kemudian,
ke suatu daya tarik wisata (Surgawi dan Sutopo, penelitian lainnya yang dilakukan oleh
2016; Huda, Rachma dan Huffron, 2019). Ayuningtyas dan Nugraha (2019) juga
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh menunjukkan hasil serupa. Di mana variabel E-
Surgawi dan Sutopo (2016), variabel produk WOM memiliki pengaruh sebesar 66,9% dari
wisata memiliki pengaruh yang positif dan keseluruhan faktor yang mempengaruhi
signifikan terhadap keputusan berkunjung keputusan berkunjung ke Pantai Menganti
wisatawan ke Puri Maerokoco. Hal ini sejalan Kebumen.

Jurnal @mp | 5
Hipotesis Penelitian method yang digunakan pada penelitian ini
adalah embedded design, yakni memanfaatkan
Berdasarkan hasil kajian pustaka dan sebagian data sebagai pendukung dalam
studi penelitian terdahulu yang telah dilakukan, penelitian, yang mana data utama didasarkan
maka dapat ditarik hipotesis sebagai berikut: pada bentuk data yang lain (Creswell, 2012).
H1 = Produk wisata memiliki pengaruh yang Pada penelitian ini, data kuantitatif berperan
positif dan signifikan terhadap keputusan sebagai data utama dengan data kualitatif
berkunjung ke Daya Tarik Wisata Pantai sebagai data pendukung. Kemudian, sumber
Melasti. data penelitian terdiri atas data primer yang
berupa hasil observasi, penyebaran kuesioner,
H2 = Citra daya tarik wisata memiliki pengaruh dan wawancara serta data sekunder berasal dari
yang positif dan signifikan terhadap keputusan buku, jurnal, dan arsip.
berkunjung ke Daya Tarik Wisata Pantai
Melasti. Populasi dalam penelitian ini adalah
pengunjung Daya Tarik Wisata Pantai Melasti
H3 = E-WOM memiliki pengaruh yang positif dengan kriteria sampel meliputi: (1) pernah
dan signifikan terhadap keputusan berkunjung melakukan kunjungan ke Daya Tarik Wisata
ke Daya Tarik Wisata Pantai Melasti. Pantai Melasti untuk tujuan leisure and
recreation; (2) pengguna media sosial; dan (3)
H4 = Produk wisata, citra daya tarik wisata, dan
berusia minimal 17 tahun. Jumlah sampel
EWOM secara simultan memiliki pengaruh
ditentukan melalui rumus slovin dengan tingkat
yang positif dan signifikan terhadap keputusan
kelonggaran 10%, sehingga didapatkan nilai
berkunjung ke Daya Tarik Wisata Pantai
akhir sebesar 99,97, yang kemudian dibulatkan
Melasti.
menjadi 100 orang responden. Teknik
pengumpulan data yang digunakan pada
penelitian ini meliputi kuesioner, wawancara,
observasi dan dokumentasi. Teknik penentuan
responden yang digunakan adalah accidental
sampling, sedangkan penentuan informan
dilakukan dengan teknik purposive sampling.
Informan dalam penelitian ini adalah ketua
pengelola dan 3 orang pengunjung Daya Tarik
Wisata Pantai Melasti. Selanjutnya, data dalam
penelitian ini dianalisis melalui SPSS V.26
dengan model analisis regresi linier berganda.
BAB IV
PEMBAHASAN
Gambar 1. Kerangka Berpikir Penelitian
Uji Persyaratan Instrumen
Sumber: Hasil Analisis
a. Uji Validitas
BAB III Interpretasi hasil uji validitas harus
METODE PENELITIAN disesuaikan dengan syarat yang telah
ditetapkan, yakni apabila nilai probabilitas
Penelitian ini berlangsung selama 1 (sig.) < α (0,05), maka butir pernyataan
bulan, yakni dari bulan Mei hingga bulan Juni ditanyakan valid. Berdasarkan hasil olah
2022 dengan lokasi penelitian di Daya Tarik data menggunakan perangkat lunak SPSS
Wisata Pantai Melasti, Kabupaten Badung, 26.0, setiap butir pernyataan pada kuesioner
Bali. Jenis penelitian ini adalah penelitian dinyatakan memenuhi persyaratan uji
mixed method dengan pendekatan korelasi validitas. Di mana, nilai signifikansi
yang berusaha menganalisis pengaruh parsial masing-masing pernyataan memiliki nilai di
dan simultan variabel independen produk bawah 0,05, yakni dengan rentang 0,000
wisata (X1), citra daya tarik wisata (X2), dan E- sampai dengan 0,008.
WOM (X3) terhadap variabel dependen b. Uji Reliabilitas
keputusan berkunjung (Y). Desain mixed

Jurnal @mp | 6
Uji reliabilitas dimaksudkan untuk Apabila nilai Asymp. Sig, (2-tailed)
mengetahui apabila sebuah kuesioner dapat bernilai > 0,05, maka sebuah data dikatakan
dipercaya, dalam artian kuesioner telah memiliki distribusi yang normal (Nuryadi,
bersangkutan akan memberikan hasil yang Astuti, Utami, dan Budiantara, 2017).
sama jika digunakan berkali-kali baik oleh Berdasarkan asumsi tersebut, maka dapat
orang yang sama ataupun orang yang disimpulkan bahwa data residu pada penelitian
berbeda. Sebuah kuesioner dikatakan ini sudah berdistribusi dengan normal. Di mana
reliabel apabila memiliki nilai Cronbach’s nilai Asymp. Sig. (2- tailed) memiliki nilai lebih
Alpha lebih dari 0,60 (Sujarweni, 2016). dari 0,05, yakni 0,066 > 0,05.
Kuesioner yang digunakan pada penelitian
ini telah memenuhi syarat uji reliabilitas. Di b. Uji Multikolinearitas
mana setelah data sampel diolah dengan Uji multikolinearitas dimaksudkan
perangkat lunak SPSS 26.0, pernyataan untuk mengetahui korelasi antar variabel
kuesioner pada masing-masing variabel independen yang diteliti pada sebuah
memiliki nilai di atas 0,60. penelitian. Variabel bebas yang diteliti
seharusnya tidak memiliki hubungan satu
sama lain atau tidak terjadi gejala
multikolinearitas. Uji ini dilakukan dengan
Tabel 1. Hasil Uji Reliabilitas berpodoman pada nilai VIF (variance
Variabel Alpha Keterangan inflation factor) dan tolerance value.
X1 0,824 Reliabel Sebuah model regresi dikatakan bebas dari
X2 0,780 Reliabel gejala multikolinearitas apabila memiliki
X3 0,901 Reliabel tolerance value lebih dari 0,1 dan nilai VIF
Y 0,852 Reliabel kurang dari 10 (Kusumah, 2016).
Sumber: Hasil Analisis
Tabel 3. Hasil Uji Multikolinearitas
Uji Persyaratan Analisis Data Coefficientsa
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk
mengetahui apabila data berdistribusi
dengan normal. Data dikatakan
berdistribusi secara normal apabila
distribusi data simetris dengan mean,
median, dan modus berada di pusat
(Nuryadi, Astuti, Utami dan Budiantara,
2017).
Apabila tidak, maka uji regresi tidak
valid dengan jumlah sampel yang diteliti.
Uji normalitas pada penelitian ini
dilakukan dengan analisis statistik, yakni
sebagai berikut: Sumber: Hasil Analisis
Tabel 2. Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Berdasarkan hasil analisis pada tabel 3,
dapat diketahui bahwa masing-masing variabel
independen memiliki tolerance value lebih dari
0,1 dengan nilai VIF kurang dari 10. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa variabel produk
wisata (X1), citra daya tarik wisata (X2), dan E-
WOM (X3) tidak memiliki masalah
multikolinearitas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dimaksudkan
untuk mengetahui apabila terdapat
Sumber: Hasil Analisis perbedaan variance dari residual satu

Jurnal @mp | 7
pengamatan ke pengamatan yang lainnya Berdasarkan hasil analisis pada tabel 5,
(Ghozali, 2013). Bila variance bernilai maka diperoleh hasil persamaan sebagai
tetap, maka disebut homoskedastisitas dan berikut:
apabila berbeda maka disebut dengan
heteroskedastisitas. Model regresi Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e
dikatakan baik apabila tidak terjadi Y = 0,016 + 0,222X1 + 0,672X2 + 0,365X3 + e
masalah heteroskedastisitas dan memiliki Dari persamaan di atas, dapat ditarik
sifat homoskedastisitas (Kusumah, 2016). kesimpulan analisis sebagai berikut:
Pengujian heteroskedastisitas pada
penelitian ini dilakukan melalui uji glejser, 1. Nilai konstanta sebesar 0,016 memiliki
yakni sebagai berikut: makna bahwa, jika variabel-variabel
independen yang diteliti, produk wisata
(X1); citra daya tarik wisata (X2); dan
Tabel 4. Hasil Uji Glejser E-WOM (X3), dianggap nol (0), maka
Coefficientsa keputusan berkunjung telah ada
sebesar 0,016 atau 1,6%.
2. Nilai koefisien X1 adalah sebesar 0,222
bermakna bahwa setiap terjadi
peningkatan variabel produk wisata
sebesar 1%, maka keputusan
berkunjung akan mengalami
peningkatan sebesar 0,222 atau 22,2%.
Begitu juga sebaliknya, apabila terjadi
penurunan variabel produk wisata
Sumber: Hasil Analisis sebesar 1%, maka keputusan
berkunjung akan mengalami
Apabila nilai signifikansi lebih dari 0,05,
maka model regresi sudah homoskedastisitas penurunan sebesar 22,2% atau 0,222.
dan tidak terjadi masalah heteroskedastisitas 3. Koefisien X2 memiliki nilai sebesar
(Setiawati, 2021). Data pada tabel 4 0,672 bermakna bahwa setiap terjadi
menunjukkan bahwa masing-masing variabel peningkatan variabel citra daya tarik
bebas memiliki nilai lebih besar dari 0,05, wisata sebesar 1%, maka keputusan
berkunjung akan mengalami
sehingga dapat dikatakan bahwa tidak terjadi
masalah heteroskedastisitas. peningkatan sebesar 0,672 atau 67,2%.
Begitu juga sebaliknya, apabila terjadi
Analisis Regresi Linier Berganda penurunan variabel citra daya tarik
wisata sebesar 1%, maka keputusan
Analisis regresi linier berganda digunakan berkunjung akan mengalami
untuk mengetahui arah dan besaran pengaruh penurunan sebesar 67,2% atau 0,672.
seluruh variabel independen terhadap variabel 4. Koefisien X3 bernilai sebesar 0,365
dependen (Ghozali, 2018). Hasil pengolahan bermakna bahwa setiap terjadi
data dapat dilihat pada tabel berikut: peningkatan variabel E-WOM sebesar
Tabel 5. Hasil Analisis Regresi Coefficientsa 1%, maka akan terjadi peningkatan
keputusan berkunjung ke Daya Tarik
Wisata Pantai Melasti sebesar 0,365
atau 36,5%. Namun, apabila terjadi
penurunan variabel E-WOM sebesar
1%, maka keputusan berkunjung akan
mengalami penurunan sebesar 36,5%
atau 0,365.
Uji T
Uji T disebut juga dengan uji parsial,
sebagaimana uji ini bertujuan untuk
Sumber: Hasil Analisis mengetahui pengaruh masing-masing
variabel independen terhadap variabel

Jurnal @mp | 8
dependen. Menurut Muhid (2019), Apabila Nilai thitung pada hasil analisis juga
nilai signifikansi < 0,05 dan atau nilai thitung menunjukkan hal serupa, di mana variabel X2
> nilai ttabel, maka terdapat hubungan yang memiliki nilai thitung yang lebih besar
signifikan antara variabel independen dibandingkan dengan ttabel. Nilai thitung variabel
dengan variabel dependen. Nilai ttabel X2 bernilai sebesar 5,817, yang mana 5,817 >
didapatkan dengan perhitungan matematis 1,984. Hasil uji t variabel E-WOM (X3) pada
berikut: tabel 6 menunjukkan bahwa terdapat hubungan
yang signifikan antara variabel X3 dengan
variabel Y. Hal ini dibuktikan dari nilai
signifikansi variabel X3 yang bernilai lebih
kecil dibandingkan nilai alpha, yakni 0,000 <
Di mana, 0,05. Nilai thitung pada hasil pengujian juga
α = 0,05 membuktikan hal serupa, di mana thitung
memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan
n = jumlah sampel nilai ttabel, yakni 6,245 > 1,984.
k = jumlah variabel bebas Uji F
sehingga didapatkan hasil sebagai berikut: Uji F disebut juga dengan uji simultan,
sebagaimana uji ini digunakan untuk
mengetahui pengaruh variabel independen
secara bersama-sama terhadap variabel
dependen. Menurut Suyono (2015), bila nilai
signifikansi < 0,05 dan atau nilai Fhitung > Ftabel,
maka variabel bebas memiliki pengaruh yang
signifikan secara simultan terhadap variabel
terikat. Nilai Ftabel didapatkan dengan
Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel perhitungan matematis berikut:
berikut:
Tabel 6. Hasil Uji T Coefficientsa
Di mana,
k = jumlah variabel terikat
n = jumlah sampel penelitian
sehingga didapatkan nilai Ftabel sebagai berikut:

Sumber: Hasil Analisis


Hasil uji t pada tabel 6 menunjukkan bahwa
nilai signifikansi variabel produk wisata (X1)
Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel berikut:
adalah 0,044. Hal ini menunjukkan bahwa
terdapat hubungan yang signifikan antara Tabel 7. Hasil Uji F ANOVAa
variabel produk wisata (X1) dengan variabel
keputusan berkunjung (Y), sebagaimana 0,044
< 0,05. Kemudian nilai thitung juga menunjukkan
nilai yang lebih tinggi dibandingkan nilai ttabel,
yakni 2,038 > 1,984. Hasil uji t variabel citra
daya tarik wisata (X2) pada tabel 6 memiliki
nilai signifikansi 0,000. Hal ini menunjukkan
Sumber: Hasil Analisis
bahwa terdapat hubungan yang signifikan
antara variabel citra daya tarik wisata (X2) Hasil uji F pada variabel produk wisata
dengan variabel dependen keputusan (X1), citra daya tarik wisata (X2), dan E-
berkunjung (Y), sebagaimana 0,000 < 0,05. WOM(X3) terhadap variabel keputusan

Jurnal @mp | 9
berkunjung (Y) memiliki nilai signifikansi hingga 1. Hasil uji koefisien determinasi
0,000 dan nilai Fhitung yang jauh lebih besar terhadap 100 data pada penelitian ini dapat
dibandingkan dengan nilai Ftabel, yakni 78,499 > dilihat pada tabel di berikut ini:
2,70. Hal ini menunjukkan bahwa variabel
bebas yang diuji pada penelitian ini secara Tabel 9. Hasil Uji Koefisien Determinasi
simultan atau secara bersama-sama memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap keputusan
berkunjung ke Daya Tarik Wisata Pantai
Melasti.
Uji Koefisien Korelasi
Koefisien korelasi (R) menunjukkan
derajat hubungan atau korelasi antara variabel
dependen dengan variabel independen. Nilai Sumber: Hasil Analisis
koefisien korelasi berada pada rentang -1 Hasil analisis pada tabel 9 menunjukkan
hingga 1, yakni -1 < R ≤ 1. Koefisien korelasi bahwa R Square memiliki nilai yang tinggi,
memiliki interval koefisien yang terbagi ke yakni sebesar 0,710 atau 71%. Hal ini
dalam 5 bagian rentang nilai. Bila nilai mengindikasikan bahwa variabel produk wisata
koefisien korelasi semakin mendekati nilai 1, (X1), citra daya tarik wisata (X2), dan E-WOM
maka semakin kuat korelasi antar variabel (X3) memiliki pengaruh simultan terhadap
bebas dengan variabel terikat. Hasil uji keputusan berkunjung ke Daya Tarik Wisata
koefisien korelasi pada penelitian ini dapat Pantai Melasti sebesar 71%. Sedangkan, 29%
dilihat pada tabel berikut: sisanya dipengaruhi oleh variabel lainnya yang
Tabel 8. Hasil Uji Koefisien Korelasi tidak diteliti dalam penelitian ini.
Model Summary Secara lebih spesifik, persentase
pengaruh masing-masing atau sumbangan
efektif variabel independen dapat dihitung
dengan menggunakan rumus berikut:
SE = Beta x Koefisien Korelasi x 100

Sumber: Hasil Analisis Melalui rumus tersebut didapatkan hasil


sumbangan efektif sebagai berikut:
Hasil olah data pada tabel 8
menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang Tabel 10. Sumbangan Efektif Variabel
sangat kuat antara variabel independen produk Independen
wisata (X1), citra daya tarik wisata (X2), dan E-
WOM (X3) dengan variabel dependen
keputusan berkunjung (Y). Hal ini ditunjukkan
oleh nilai koefisien korelasi (R) yang bernilai
0,843. Sebagaimana menurut Sugiyono (2018),
model regresi dengan interval koefisien 0,80 -
1,000 memiliki korelasi yang sangat tinggi atau
sangat kuat.
Sumber: Hasil Analisis
Uji Koefisien Determinasi
Uji koefisien determinasi dimaksudkan
untuk mengetahui kemampuan model dalam
menerangkan variasi dari variabel independen
(Ghozali, 2018). Sehingga, uji ini digunakan Pengaruh Produk Wisata Terhadap
untuk mengetahui persentase pengaruh variabel Keputusan Berkunjung ke Daya Tarik
bebas, baik secara simultan maupun secara Wisata Pantai Melasti
parsial, terhadap variabel terikat. Nilai uji Secara umum, produk ialah suatu hal
koefisien determinasi selalu berkisar antara 0 yang dapat dipasarkan untuk mendapatkan

Jurnal @mp | 10
perhatian, penggunaan, konsumsi, dan atau “Tapi kenyataannya selama ini tamu yang
akuisisi yang dapat memenuhi keinginan atau datang, apalagi tamu bule, hampir setiap hari
kebutuhan konsumen yang meliputi objek fisik, mereka ke Pantai Melasti untuk berjemur,
tempat, organisasi, dan gagasan (Kotler, 2009). mandi, ya gitu-gitu aja.” (Wawancara dengan I
Produk wisata sendiri merupakan komponen Wayan Karnawa, 5 Mei 2022).
yang paling penting dari sebuah daya tarik
wisata yang dapat dinikmati oleh pengunjung Berkaitan dengan amenitas, Daya Tarik
atau wisatawan ketika berkunjung ke daya tarik Wisata Pantai Melasti telah memiliki fasilitas
wisata bersangkutan. Sehingga, produk wisata wisata yang cukup lengkap dan dapat
tentu memiliki pengaruh terhadap keputusan memenuhi kebutuhan pengunjung saat berada
berkunjung wisatawan ke suatu daya tarik di daya tarik wisata. Fasilitas Daya Tarik Wisata
wisata. Pantai Melasti terdiri atas fasilitas umum dan
fasilitas kepariwisataan. Fasilitas umum yang
“Sangat berpengaruh, hal ini karena produk dimiliki berupa tempat cuci tangan, toilet,
wisata menjadi keseluruhan dari fasilitas atau pemandian umum, mushola, area parkir, tempat
pelayanan yang berbentuk nyata atau tidak sampah, mini mart, dan layanan keamanan.
nyata yang disediakan bagi wisatawan Selanjutnya, fasilitas kepariwisataan yang
sehingga menjadi pelengkap dalam perjalanan dimiliki terdiri atas tourist information center
bagi wisatawan sampai kembali ke daerah (TIC), fasilitas pre-wedding, dan penyediaan
asalnya. Jika produk wisata yang ditawarkan makanan dan minuman.
menarik dan dibutuhkan untuk liburan
wisatawan maka hal tersebut menjadi faktor “Menurut saya, fasilitas DTW Pantai Melasti
untuk memilih DTW untuk dikunjungi.” cukup lengkap namun masih belum ada secara
(Wawancara dengan Ni Komang Sri Wahyuni, khusus disediakan fasilitas untuk penyandang
17 Mei, 2022). disabilitas.” (Wawancara dengan Ni Komang
Sri Wahyuni, 17 Mei 2022)
Beberapa penelitian telah membuktikan
eksistensi pengaruh tersebut, seperti penelitian Kemudahan akses menuju daya tarik
yang dilakukan oleh Ramadhan dan Susanta wisata turut memegang peranan yang penting
(2016) serta Sianturi dan Paludi (2022). dalam penentuan keputusan berkunjung.
Penelitian yang dilakukan oleh Ramadhan dan Sebelum dikembangkan menjadi sebuah daya
Susanta (2016) menunjukkan bahwa variabel tarik wisata, Pantai Melasti memiliki akses
produk wisata memiliki pengaruh yang positif yang sangat buruk. Di mana akses jalan menuju
dan signifikan terhadap keputusan berkunjung kawasan pantai masih berupa batu kapur yang
ke Objek Wisata Pantai Klayar. Hal serupa juga belum dilapisi dengan aspal. Namun, sejak
terjadi pada penelitian yang dilakukan oleh dikelola menjadi sebuah daya tarik wisata,
Sianturi dan Paludi (2022), di mana produk perbaikan dan pengembangan akses jalan
wisata memiliki pengaruh yang positif dan secara perlahan dilakukan. Hingga saat ini
signifikan terhadap keputusan berkunjung ke akses jalan menuju pantai sudah sangat
Snowbay Waterpark TMII. nyaman, luas, dan menjadi sebuah daya tarik
tersendiri bagi para pengunjung. Pada tahun
Produk wisata sendiri terdiri atas 2022 ini pihak pengelola sedang mengadakan
beberapa komponen utama, yakni atraksi, proyek pembangunan jalan untuk lebih
amenitas, dan aksesibilitas. Atraksi utama Daya memperlancar arus lalu lintas di kawasan Pantai
Tarik Wisata Pantai Melasti adalah alam pantai Melasti.
yang masih terjaga dengan baik. Lingkungan
alam pantai yang sangat bersih membuat para “Akses jalan ke sini menurut Saya nyaman
pengunjung sangat antusias untuk dilalui” (Wawancara dengan Michelle Maria
menghabiskan waktu di Pantai Melasti. Natisha, 17 Mei 2022)
Pengelola Pantai Melasti mengatakan bahwa “I think this place is easy to reach”
banyak pengunjung, khususnya wisatawan (Wawancara dengan Noelle, 16 Mei 2022)
mancanegara melakukan kunjungan ulang
hanya untuk menikmati dan merasakan Terjemahan: “Menurut saya tempat ini (Daya
keindahan alam Pantai Melasti. Tarik Wisata Pantai Melasti) memiliki akses
yang mudah dan memadai”

Jurnal @mp | 11
Berdasarkan hasil olah data yang telah Citra daya tarik wisata tentu memiliki
dilakukan, diketahui bahwa produk wisata pengaruh yang sangat besar terhadap keputusan
memiliki pengaruh yang positif dan signifikan berkunjung wisatawan atau pengunjung.
terhadap keputusan berkunjung ke Daya Tarik Semakin baik citra suatu daya tarik wisata maka
Wisata Pantai Melasti. Hasil analisis regresi semakin tinggi pula minat atau tingkat
linier yang telah dilakukan membuktikan keputusan berkunjung. Sedangkan, jika citra
bahwa terdapat hubungan yang positif antara daya tarik wisata memburuk atau mengalami
variabel produk wisata (X1) dan variabel penurunan, maka keputusan berkunjung juga
keputusan berkunjung (Y) dengan nilai regresi akan cenderung mengalami penurunan pula.
sebesar 0,222. Selanjutnya pada uji T yang telah Sehingga sangat penting bagi suatu pengelola
dilakukan sebelumnya menunjukkan bahwa daya tarik wisata untuk mengetahui pandangan
terdapat pengaruh yang signifikan pada dan kesan publik terhadap keseluruhan
variabel produk wisata (X1) terhadap variabel komponen yang berada di kawasan daya tarik
keputusan berkunjung (Y). Hal ini dibuktikan wisata, baik itu melalui penyebaran guest
dengan nilai signifikansi yang lebih kecil dari comment; penyediaan kotak saran; observasi di
nilai alpha dan nilai thitung yang lebih besar internet, seperti melalui platform TripAdvisor
dibandingkan nilai ttabel. Di mana nilai dan Google Reviews; dan lain sebagainya.
signifikansi variabel produk wisata (X1) adalah
0,044 < 0,05 dan nilai thitung sebesar 2,038 > Terdapat banyak penelitian yang telah
1,984. Kemudian, hasil uji koefisien membuktikan bahwa citra daya tarik wisata
determinasi menunjukkan bahwa variabel memiliki pengaruh terhadap keputusan
produk wisata (X1) memiliki sumbangan berkunjung. Beberapa di antaranya adalah
efektif sebesar 9,4% terhadap keputusan penelitian yang dilakukan oleh Roselinawati
berkunjung ke Daya Tarik Wisata Pantai (2019) serta Riyadi dan Susilowati (2021).
Melasti. Penelitian yang dilakukan oleh Roselinawati
(2019) menunjukkan bahwa variabel citra
Dengan demikian, H1 yang berbunyi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan
“Produk wisata memiliki pengaruh yang positif terhadap keputusan berkunjung ke Objek
dan signifikan terhadap keputusan berkunjung Wisata Tanjung Lesung. Penelitian yang
ke Daya Tarik Wisata Pantai Melasti” dapat dilakukan Riyadi dan Susilowati (2021) juga
diterima dan terbukti benar. menunjukkan hasil yang serupa, di mana
variabel citra destinasi memiliki pengaruh yang
Pengaruh Citra Daya Tarik Wisata terhadap positif dan signifikan terhadap keputusan
Keputusan Berkunjung ke Daya Tarik berkunjung ke Heritage Palace Katasura. Selain
Wisata Pantai Melasti itu, salah satu pengunjung Daya Tarik Wisata
Citra merupakan perasaan, kesan, dan Pantai Melasti, Ni Komang Sri Wahyuni, juga
gambaran diri publik terhadap suatu organisasi, menyampaikan bahwa citra suatu daya tarik
lembaga, atau perusahaan; di mana perasaan, wisata merupakan salah faktor yang
kesan, dan gambaran diri tersebut secara menentukan keputusannya dalam berkunjung.
sengaja dibuat oleh suatu objek, organisasi, “Cukup besar karena saya juga melihat citra
perusahaan, lembaga, atau orang yang daya tarik wisata sebagai faktor untuk saya
bersangkutan (Ardianto, 2011). Dengan itu citra berkunjung ke suatu daya tarik wisata agar
daya tarik wisata dapat diartikan sebagai tidak merasa rugi ketika berkunjung untuk
pandangan dan kesan publik terhadap menikmati liburan” (Wawancara dengan Ni
keseluruhan komponen kepariwisataan yang Komang Sri Wahyuni, 17 Mei 2022)
terdapat di suatu daya tarik wisata, di mana
pandangan dan kesan tersebut dengan sengaja Citra Daya Tarik Wisata Pantai Melasti
diciptakan oleh pengelola daya tarik wisata dapat dianalisis melalui 3 dimensi, yakni
yang bersangkutan. Citra yang diciptakan pada cognitive image, unique image, dan affective
umumnya bersifat positif dengan tujuan untuk image. Jika ditinjau dari dimensi cognitive
membangun hubungan yang saling image, sebagian besar para pengunjung sudah
menguntungkan antara pihak pengelola dengan memiliki pengetahuan yang baik terhadap Daya
para pengunjung, sehingga terjadi Tarik Wisata Pantai Melasti. Hal ini dapat
keberlangsungan usaha. dilihat dari hasil olah data kuesioner yang
menunjukkan 37% responden menjawab setuju

Jurnal @mp | 12
dan 31% menjawab sangat setuju terhadap pengalaman yang sangat menyenangkan.
pernyataan “Saya mengetahui dengan baik Sedangkan 66% responden merasa bahwa Daya
informasi gambaran umum DTW Pantai Tarik Wisata Pantai Melasti sangat menarik
Melasti”. Kemudian, hasil olah data kuesioner untuk dikunjungi. Namun, affective image
juga menunjukkan bahwa kualitas pengalaman tersebut tentu akan mengalami perubahan
berwisata para pengunjung adalah baik. Hal ini seiring berjalannya waktu. Perubahan tersebut
direpresentasikan responden penelitian yang dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti kualitas
mayoritas memberikan jawaban setuju (44%) produk wisata, kualitas pelayanan dan
terhadap variasi atraksi di Daya Tarik Wisata keamanan, serta hal lainnya yang terkait.
Pantai Melasti. Kemudian, sebanyak 46% Sehingga, pihak pengelola harus sebisa
responden merasa bahwa infrastruktur mungkin mempertahankan dan meningkatkan
bangunan di Daya Tarik Wisata Pantai Melasti kualitas daya tarik wisata.
sudah sangat memadai, dalam artian mampu
memenuhi kebutuhan wisatawan. Kemudian, hasil analisis regresi linier
telah membuktikan bahwa terdapat hubungan
Kemudian, keunikan (unique image) positif antar variabel X2 dengan variabel Y,
Daya Tarik Wisata Pantai Melasti terletak pada yakni dengan nilai regresi sebesar 0,672.
kualitas alam yang masih asri dan tebing tinggi Selanjutnya, hasil uji T yang dilakukan
yang memiliki estetika tinggi untuk keperluan menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang
fotografi. Selain itu, daya tarik wisata ini juga signifikan antara variabel citra daya tarik wisata
menyediakan atraksi wisata budaya yang rutin (X2) dengan variabel keputusan berkunjung
dipentaskan setiap akhir pekan (weekend). (Y). Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi
Berdasarkan hasil olah data kuesioner terhadap variabel yang lebih kecil dari besaran alpha,
100 orang responden, dapat diketahui bahwa yakni 0,000 < 0,05. Kemudian nilai thitung
pengunjung memiliki persepsi yang baik memiliki nilai lebih besar dibandingkan dengan
terhadap citra unik (unique image) yang nilai ttabel, yang mana semakin memperkuat
dimiliki oleh Daya Tarik Wisata Pantai Melasti. asumsi bahwa terdapat hubungan yang
Hal ini ditunjukkan oleh mayoritas responden signifikan antara variabel X2 dengan variabel
memberikan jawaban sangat setuju (48%) dan Y. Nilai thitung yang didapatkan adalah 5,817 >
setuju (44%) terhadap pernyataan “DTW Pantai 1,984. Kemudian, berdasarkan hasil uji
Melasti memiliki lingkungan alam yang unik koefisien determinasi menunjukkan bahwa
dan menarik”. variabel citra daya tarik wisata memiliki
sumbangan efektif paling tinggi terhadap
“Bagi saya, panorama alam baik itu hamparan keputusan berkunjung, yakni sebesar 32,75%.
pasir putih, suara ombak yang teduh, ditutup
dengan sunset yang indah menjadi daya tarik Dengan demikian, H2 yang berbunyi
utama Pantai Melasti.” (Wawancara dengan “Citra daya tarik wisata memiliki pengaruh
Michelle Maria Natisha, 17 Mei 2022). yang positif dan signifikan terhadap keputusan
berkunjung ke Daya Tarik Wisata Pantai
“The view of course, well I like the Balinese Melasti” terbukti benar dan dapat diterima.
touch, but the best part is the nature I think”
(Wawancara dengan Noelle, 16 Mei 2022). Pengaruh E-WOM terhadap Keputusan
Berkunjung ke Daya Tarik Wisata Pantai
Terjemahan: “Tentu saja panoramanya, saya Melasti
suka dengan sentuhan budaya Bali yang ada di
tempat ini, tapi saya pikir alamnya adalah hal Electronic word of mouth (E-WOM)
terbaik”. merupakan bentuk modern dari komunikasi
WOM (word of mouth), di mana E-WOM
Berdasarkan hasil jawaban 100 orang dilakukan dengan menyebarkan informasi
responden, dapat diketahui bahwa Daya Tarik secara mulut ke mulut melalui bantuan media
Wisata Pantai Melasti memiliki affective image online, baik itu website, media sosial, blog dan
yang sangat tinggi. Hal ini dapat dibuktikan dari lain sebagainya. Pada masa sekarang ini
90% pengunjung merasa dapat bersantai di informasi sangat mudah diakses, masyarakat
Daya Tarik Wisata Pantai Melasti selama dapat mengakses beragam jenis informasi
melakukan kunjungan. Kemudian terdapat 51% dalam hitungan detik. Masyarakat juga dapat
responden merasa bahwa berkunjung ke Daya menyebarkan informasi secara cepat dan
Tarik Wisata Pantai Melasti merupakan

Jurnal @mp | 13
mudah dengan bantuan internet. Hal ini Pengaruh E-WOM terhadap keputusan
memudahkan orang-orang untuk mencari berkunjung ke Daya Tarik Wisata Pantai
informasi terkait destinasi atau daya tarik Melasti dapat dianalisis melalui 3 dimensi,
wisata tanpa harus bertemu atau bertanya secara yakni intensity, valence of opinion, dan content.
langsung dengan orang lain yang memiliki Intensity berkaitan dengan jumlah komentar
informasi tersebut. Misalnya, masyarakat dunia yang diunggah oleh pengunjung terdahulu pada
dapat mengakses informasi dan ulasan terkait berbagai platform internet. Dewasa ini,
suatu daya tarik wisata dari belahan dunia komentar pengunjung terdahulu pada media
manapun melalui media sosial, website, Google online memiliki pengaruh yang cukup besar
Reviews, TripAdvisor, dan lain sebagainya. terhadap keputusan berkunjung. Berdasarkan
hasil olah data terhadap 100 buah kuesioner,
Kemudahan ini membuat orang-orang mayoritas pengunjung melakukan riset terlebih
semakin selektif dalam memilih tempat wisata dahulu sebelum melakukan kunjungan ke Daya
untuk berekreasi dan menghabiskan waktu Tarik Wisata Pantai Melasti. Di mana 58%
luang (leisure and recreation). Sehingga dapat responden membaca ulasan pengunjung
diasumsikan bahwa komunikasi E-WOM terdahulu melalui internet. Kemudian, 64%
memiliki pengaruh terhadap keputusan responden setuju bahwa terdapat banyak ulasan
berkunjung. Semakin banyak komentar positif atau komentar pengunjung terdahulu di internet
yang dimuat dalam media internet, maka yang memudahkan calon pengunjung
semakin tinggi pula tingkat keputusan mengumpulkan informasi terkait Daya Tarik
wisatawan dalam mengunjungi suatu daya tarik Wisata Pantai Melasti dan pengalaman
wisata. Begitu juga sebaliknya, apabila terdapat berkunjung. Hal ini dibuktikan dari hasil
banyak komentar negatif maka keputusan akumulasi platform review terbesar di bidang
berkunjung akan mengalami penurunan. Salah pariwisata, yakni terdapat 8.584 ulasan pada
seorang wisatawan yang berkunjung ke Daya Google Reviews dan 456 ulasan pada platform
Tarik Wisata Pantai Melasti, Michelle Maria TripAdvisor tertanggal 23 Juni 2022.
Natisha, menyampaikan bahwa variabel E-
WOM merupakan faktor yang paling Selanjutnya, valence of opinion
berpengaruh di masa sekarang ini. berkaitan dengan kuantitas komentar positif
maupun negatif yang dibagikan oleh
“Semuanya berpengaruh sih, tapi menurut pengunjung pada media online. Hasil olah data
saya E-WOM paling berpengaruh di zaman pada 100 buah kuesioner menunjukkan bahwa
sekarang ini. Karena informasi produk wisata 67% responden menyatakan bahwa banyak
dan citra daya tarik wisata kebanyakan ditemukan komentar positif terkait Daya Tarik
datangnya dari internet. Jadi secara tidak Wisata Pantai Melasti di internet. Hal ini
langsung E-WOM memiliki pengaruh yang menunjukkan bahwa banyak pengunjung
besar. Saya pribadi sering cek informasi dan terdahulu yang mendapatkan pengalaman
ulasan di Google Review terkait daya tarik positif saat berkunjung di Daya Tarik Wisata
wisata” (Wawancara dengan Michelle Maria Pantai Melasti. Dari sekian banyak komentar
Natisha, 17 Mei 2022). positif di internet terkait Daya Tarik Wisata
Selain itu, terdapat banyak penelitian Pantai Melasti, sebanyak 63% responden
yang membuktikan eksistensi pengaruh mengaku bahwa kunjungan ke Daya Tarik
variabel E-WOM terhadap variabel keputusan Wisata Pantai Melasti direkomendasikan oleh
berkunjung, seperti penelitian yang dilakukan pengunjung terdahulu melalui internet.
oleh Susilawati (2017) serta Mahaputra dan Kemudian, content berkaitan dengan
Setiawan (2019). Penelitian Susilawati (2017) kualitas konten yang tersedia di internet, yang
membuktikan bahwa variabel EWOM memiliki ditinjau dari sisi kemenarikan, isi, dan sisi
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap informatif. Terhitung sejak bulan Mei 2022,
keputusan berkunjung ke Sindu Kusuma jumlah konten foto dan video terkait Daya Tarik
Edupark. Penelitian oleh Mahaputra dan Wisata Pantai Melasti yang tersedia di
Setiawan (2019) juga menunjukkan hasil yang Instagram telah mencapai angka lebih dari
serupa, di mana variabel E-WOM memiliki 105.000 dengan penggunaan hashtag
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap #melastibeach. Penggunaan hashtag
keputusan berkunjung ke Eco Bike Coffee #melastibeach juga ditemukan di media sosial
Kintamani.

Jurnal @mp | 14
TikTok, di mana konten dengan hashtag juga harus terus mengajak pengunjung untuk
tersebut secara keseluruhan mendapatkan lebih meramaikan konten di internet, khususnya
dari 15.7 juta penonton (views) pada bulan Mei media sosial. Hal ini bertujuan agar konten-
2022. Secara riil, tentu jumlah konten yang konten yang tersedia di internet mengalami
tersedia lebih dari 105.000, sebagaimana tidak pembaharuan.
semua user menggunakan hashtag tersebut
untuk membagikan momen liburan di Daya Berdasarkan hasil analisis regresi linier
Tarik Wisata Pantai Melasti. Di mana terdapat yang telah dilakukan menunjukkan bahwa
user yang sama sekali tidak menggunakan terdapat hubungan yang positif antara variabel
hashtag, ataupun menggunakan hashtag E-WOM (X3) dengan variabel keputusan
lainnya seperti #pantaimelasti berkunjung (Y), yakni dengan nilai regresi
#melastibeachbali #pantaimelastibali dan sebesar 0,365. Hasil uji T menunjukkan bahwa
lainnya. variabel E-WOM memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap keputusan berkunjung ke
Admin pengelola media sosial Daya Daya Tarik Wisata Pantai Melasti. Hal ini
Tarik Wisata Pantai Melasti yang dikenal dibuktikan melalui nilai signifikansi lebih kecil
dengan Tim Kriya Patraning Mahottama juga dibandingkan dengan nilai alpha, yaitu 0,000 <
menggunakan hashtag pada konten-konten 0,05. Kemudian, nilai thitung jauh lebih besar
yang diunggah dalam upaya menyampaikan dibandingkan dengan nilai ttabel, yakni 6,245 >
informasi dengan efektif dan efisien serta 1,984. Selanjutnya, uji koefisien determinasi
mampu menciptakan komunikasi E-WOM menunjukkan bahwa variabel E-WOM
melalui media sosial. Hashtag yang sering memiliki pengaruh yang besar terhadap
digunakan adalah #melastibeach keputusan berkunjung ke Daya Tarik Wisata
#stunningbeachinbali #melastibeachungasan Pantai Melasti, yakni sebesar 28,83%.
#pantaimelasti #pantaimelastiungasan
#kecakdancemelasti dan #melastibeachbali. Dengan demikian, H3 yang berbunyi “E-
Keberadaan hashtag ini merupakan upaya WOM memiliki pengaruh yang positif dan
untuk meningkatkan komunikasi E-WOM yang signifikan terhadap keputusan berkunjung ke
memungkinkan orang asing saling berinteraksi Daya Tarik Wisata Pantai Melasti” terbukti
pada media online. Selain itu, hashtag juga benar dan dapat diterima.
memudahkan calon pengunjung untuk Pengaruh Produk, Citra, dan E-WOM Daya
mengumpulkan informasi terkait Daya Tarik Tarik Wisata terhadap Keputusan
Wisata Pantai Melasti. Berkunjung ke Daya Tarik Wisata Pantai
Konten-konten terkait Daya Tarik Wisata Melasti
Pantai Melasti yang diunggah baik oleh tim Hasil analisis regresi yang telah
kreatif maupun pengunjung pada umumnya dilakukan menunjukkan bahwa masing-masing
bersifat menarik dan informatif, di mana variabel independen memiliki pengaruh positif
sebagian besar konten tersebut melalui proses terhadap variabel keputusan berkunjung ke
pengeditan (editing). Pada konten video Daya Tarik Wisata Pantai Melasti. Kemudian
umumnya ditambahkan soundtrack dan teks hasil uji F menunjukkan bahwa seluruh variabel
singkat yang informatif. Sedangkan pada independen berpengaruh secara simultan
konten foto dilakukan color grading untuk terhadap keputusan berkunjung. Hal ini
menarik perhatian calon pengunjung. Hasil ditunjukkan dengan nilai signifikansi lebih
olah data pada 100 buah kuesioner kecil dibandingkan nilai alpha, yakni 0,000 <
menunjukkan bahwa 72% responden mengaku 0,05 dan nilai Fhitung bernilai lebih besar
bahwa mendapatkan informasi terkait produk dibandingkan dengan nilai Ftabel, yakni 78,499 >
wisata dan keunggulan Daya Tarik Wisata 2,70.
Pantai Melasti dari internet. Di mana, 71% di
antaranya menjawab bahwa sangat mudah Kemudian hasil uji determinasi
dapat mengumpulkan informasi melalui menunjukkan bahwa variabel independen yang
internet, sebagaimana ditemukan banyak diteliti, produk wisata (X1); citra daya tarik
konten terkait Daya Tarik Wisata Pantai wisata (X2); dan E-WOM (X3), memiliki
Melasti. Kendati jumlah konten yang tersedia persentase pengaruh yang sangat besar, yakni
terus mengalami peningkatan, pihak pengelola 71%. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat satu
atau lebih variabel lainnya yang tidak diteliti

Jurnal @mp | 15
dalam penelitian ini mempengaruhi keputusan platform yang memuat pengalaman
berkunjung ke Daya Tarik Wisata Pantai pengunjung selama berada di daya tarik
Melasti sebesar 29%. Selain itu, juga dilakukan wisata, seperti media sosial, TripAdvisor,
uji koefisien korelasi untuk mengetahui kuat dan Google Reviews. Dengan itu, pihak
lemahnya pengaruh ketiga variabel independen pengelola dapat melakukan evaluasi
terhadap variabel dependen. Dari uji korelasi terhadap kualitas layanan dan produk
tersebut dapat diketahui bahwa nilai R adalah wisata yang dimiliki. Selain itu, pihak
0,843, yang mana menandakan bahwa variabel pengelola juga dapat melakukan klarifikasi
independen memiliki hubungan yang sangat pada ulasan-ulasan yang negatif dan tidak
kuat dengan variabel keputusan berkunjung. sesuai dengan fakta di lapangan, dengan
tujuan mencegah tersebarluasnya informasi
Dengan demikian, H4 yang berbunyi tidak benar yang dapat menurunkan citra
“Produk wisata, citra daya tarik wisata, dan E- daya tarik wisata. Pihak pengelola juga
WOM secara simultan memiliki pengaruh yang dapat membalas ulasan-ulasan pengunjung
positif dan signifikan terhadap keputusan yang merasa kurang puas dengan
berkunjung ke Daya Tarik Wisata Pantai pemangalam berwisatanya, sehingga
Melasti” terbukti benar dan dapat diterima. pengunjung akan merasa diperhatikan.
BAB V c. Pihak pengelola diharapkan terus berupaya
untuk meningkatkan promosi melalui E-
PENUTUP WOM, sebagaimana pengguna internet
konstan meningkat. Peningkatan E-WOM
Simpulan
dapat dilakukan dengan membuat konten
Simpulan Berdasarkan hasil olah data menarik dan dilakukan secara rutin, baik
yang dilakukan pada 100 buah kuesioner dapat pada setiap media sosial maupun website
disimpulkan bahwa variabel produk wisata resmi daya tarik wisata. Hal ini akan
(X1), citra daya tarik wisata (X2), dan E-WOM membuka kesempatan terjadinya
(X3) memiliki pengaruh yang positif dan komunikasi antara pihak pengelola dengan
signifikan baik secara parsial maupun simultan pengunjung dan antar pengunjung.
terhadap keputusan berkunjung ke Daya Tarik Kemudian, pihak pengelola juga dapat
Wisata Pantai Melasti. Sehingga seluruh mengadakan monthly mini event dengan
hipotesis penelitian terbukti benar dan dapat mengajak pengunjung membuat konten
diterima. Variabel independen yang diteliti pada terkait Pantai Melasti, sehingga hal ini
penelitian ini memiliki pengaruh yang kuat dapat meningkatkan E-WOM daya tarik
terhadap keputusan berkunjung ke Daya Tarik wisata dan lebih terkesan alami.
Wisata Pantai Melasti, yakni dengan persentase
REFERENSI
pengaruh sebesar 71%. Di mana, variabel X1
memiliki pengaruh sebesar 9,4%, variabel X2 Ardianto, Elvinaro. 2011. Metodologi
berpengaruh sebesar 32,75%, dan pengaruh Penelitian Untuk Public Relations
variabel X3 sebesar 28,83%. Kuantitatif Dan Kualitatif. Bandung:
Simbiosa rekatama media.
Saran
Ardiyanto, Nidienna Singgih dan Hari S.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
Nugraha. (2018). Pengaruh Produk
dilakukan, terdapat beberapa saran yang
Wisata dan Electronic Word of Mouth
diajukan, yakni:
Terhadap Keputusan Berkunjung (Studi
a. Dalam upaya menjaga kelestarian atraksi Pada Pengunjung Objek Wisata Pantai
wisata, khususnya alam Daya Tarik Wisata Bondo Jepara). Jurnal Ilmu Administrasi
Pantai Melasti yang rentan, pihak pengelola Bisnis, vol. 7, no. 1, pp. 199- 208.
harus membuat aturan yang jelas untuk
Arrazi, I. M. dan H. S. Nugraha. (2021).
memelihara ekosistem pantai, yakni
Pengaruh Daya Tarik dan Electronic
dengan mengharuskan pengunjung untuk
Word of Mouth Terhadap Keputusan
menggunakan produk ramah lingkungan
Berkunjung pada Kawasan Kota Lama
saat melakukan aktivitas di air.
Semarang. Jurnal Administrasi Bisnis,
b. Pihak pengelola juga harus rutin
Vol. X, No. I.
melakukan pemeriksaan pada berbagai

Jurnal @mp | 16
Asworowati, R. dan A. Widarjono. 2016. Ghaitsani, S dan A. E Prihatini. Pengaruh
Pengaruh Sektor Pariwisata terhadap Produk Wisata, Citra Destinasi Dan
Perekonomian Studi Kasus di Bali, DIY, Word of Mouth Terhadap Keputusan
NTB dan Sumut. Yogyakarta: Universitas Berkunjung Pada Pantai Bandengan
Islam Indonesia. URI: Jepara (Studi Pada Pengunjung Pantai
https://dspace.uii.ac.id/handle/12345678 Bandengan Jepara). Jurnal Administrasi
9/5971 Bisnis, Vol. 9, No. 3. DOI:
https://doi.org/10.14710/jiab.2020.2808
Ayuningtyas, L. S dan H. S. Nugraha. (2019). 1.
Pengaruh EWord of Mouth, Lokasi, dan
Daya Tarik Wisata Terhadap Kepuasan Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis
Pengunjung Dengan Keputusan Multivariate dengan Program IBM SPSS
Berkunjung Sebagai Variabel 21 Update PLS Regresi. Semarang:
Intervening (Studi Kasus Pada Pantai Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Menganti Kebumen). Jurnal
Administrasi Bisnis, Vol. 10, No. 1. Ghozali, Imam. 2018. Aplikasi Analisis
Multivariate dengan Program IBM SPSS
Chen, C. F., dan Tsai, D. C. (2007). How 25. Semarang: Badan Penerbit
Destination Image and Evaluative Universitas Diponegoro.
Factors Affect Behavioral Intentions?.
Tourism Management, 28(4), 1115– Goyette, dkk. (2010). E-WOM : Word of Mouth
1122. Measurement Scale for E-Service
Context. Journal of Administrative
Christie, Chandramely Novi dan Mahestu N. Sciences, Volume 27: 5-23.
Krisjanti. (2016). Analisis Pengaruh
Electronic Word of Mouth dan Citra Hennig- Thurau, Thorsten, Kevin P. Gwinner,
Merek terhadap Niat Pembelian Ulang Gianfranco Walsh, and Dwayne D.
pada Merek Smartphone Samsung dan Gremler. (2004). Electronic Word-of-
Iphone. URI: http://e- Mouth via Consumer-Opinion Platforms:
journal.uajy.ac.id/id/eprint/10388. What Motivates Consumers to Articulate
Themselves on the Internet?. Journal of
Creswell, John W. 2012. Research Design Interactive Marketing, 18 (1): 38-52.
Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan
Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Huda, Kamal Musthofa, Rachma, N., dan
Hufron, M. (2019). Pengaruh Citra
Dani, Yudi Purnama dan Thamrin. (2019). Destinasi,Produk Wisata dan Word of
Pengaruh Atribut Produk Wisata dan Mouth Terhadap Keputusan Berkunjung
Electronic Word of Mouth (EWOM) ke Wisata Coban Jahe. E- Jurnal Riset
Terhadap Keputusan Berkunjung pada Manajemen, 8(1), 90–101.
Kawasan Wisata Mandeh. Jurnal Kajian
Manajemen dan Wirausaha Volume 01 Jaffe, E., dan Pasternak, H. (2004). Developing
Nomor 01 2019 ISSN: Online 2655- Wine Trails as a Tourist Attraction in
6499. Israel. International Journal of Tourism
Research, 6(4), 237-249. DOI:
Dharmmesta, Basu Swastha dan Handoko, T. https://doi.org/10.1002/jtr.485.
Hani. 2012. Manajemen Pemasaran:
Analisis Perilaku Konsumen. Jorgensen, Louise Gylling. 2004. An Analysis of
Yogyakarta: BPFE. A Destination “S Image and Language of
tourism”. Cand Ling Merc (ii) Thesis
Dinas Pariwisata Provinsi Bali. 2012. Data Department of English.
Kunjungan Wisatawan Bali 2012. Bali:
Pemerintah Provinsi Bali. Julyantara, I P. W. E. dan I N. Sunarta. (2019).
Strategi Pengembangan Pantai Melasti
Fitriani, Nisa. 2018. Pengembangan Pantai sebagai Daya Tarik Wisata di Desa
Melasti sebagai Surga Tersembunyi di Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan,
Bali. Yogyakarta: STIPRAM. URI: Kabupaten Badung. Jurnal Destinasi
http://repository.stipram.ac.id/id/eprint/ Pariwisata Vol. 7 No 1, 2019.
276.

Jurnal @mp | 17
Kotler, Philip. 2009. Manajemen Pemasaran 1. Nuryadi, T.D. Astuti, E.S. Utami, M.
Edisi 13. Jakarta: Erlangga Kotler, Budiantara. 2017. Dasar-Dasar Statistik
Philip. 2012. Manajemen Pemasaran Penelitian. Yogyakarta: Gramasurya.
Edisi 13, Bahasa Indonesia Jilid 1 dan 3
Cetakan. Jakarta: Rajawali Octaviany, V. (2016). Pengaruh Kualitas
Produk Pariwisata Terhadap Keputusan
Kotler, Phillip dan Kevin Lane Keller. 2016. Berkunjung Di Bale Seni BarliKota Baru
Manajemen Pemasaran edisi 12 Jilid 1 Parahyangan. Tourism Scientific Journal,
& 2. Jakarta: PT. Indeks. 1(2), 184.
https://doi.org/10.32659/tsj.v1i2.11.
Krisnayani, Ni K., H. K. Liestiandre dan I G. P.
A. Pranjaya. (2021). Pengaruh Media Prasetyo, C. B., dan Kusumawati, A. (2018).
Sosial dan Daya Tarik Wisata Terhadap Pengaruh Vlog Sebagai Electronic Word
Keputusan Berkunjung Wisatawan of Mouth terhadap Minat Beli dan
Domestik di Pantai Melasti, Bali. Jurnal Dampaknya terhadap Keputusan
Kepariwisataan Vol. 20 No. 2, September Pembelian (Survei kepada Konsumen
2021. DOI: yang Menonton Video Youtube Channel
https://doi.org/10.52352/jpar.v20i2.496 “Faris Kota Malang” pada Kuliner
Malang. Jurnal Administrasi Bisnis
Kristiutami, J. P. (2017). Pengaruh Keputusan Vol.62, No.1 (2018).
Berkunjung terhadap Kepuasan
Wisatawan di Museum Geologi Putra, G. B. S., S. Kumadji, K. Hidayat. (2015).
Bandung. Jurnal Pariwisata, Vol. 4. Pengaruh Citra Perusahaan Terhadap
No.1, April 2017. Minat Berkunjung dan Keputusan
Berkunjung (Survei pada Pengunjung
Kusumah, E.P. 2016. Olah Data Skripsi dengan Taman Rekreasi PT.Selecta, Kota Batu,
SPSS 22. Pangkalpinang: LAB KOM Jawa Timur). Jurnal Administrasi Bisnis
MANAJEMEN FE UBB. (JAB)|Vol. 26 No. 2 September 2015.
Mahaputra, D.G.K dan P. Y Setiawan. (2019). Qu, Hailin, dkk. (2010). Tourism Management.
Peran Sikap Memediasi Pengaruh Vol. 3, hlm. 467.
Electronic Word of Mouth Terhadap
Keputusan Berkunjung. E-Jurnal Rachmadi, Hari. (2016). Model Pengambilan
Manajemen, Vol. 8, No. 12, 2019 : 7326- Keputusan Berwisata. Jurnal Media
7348. DOI: Wisata, Volume 14, Nomor 2, November
https://doi.org/10.24843/EJMUNUD.20 2016.
19.v08.i12.p2 1.
Rahayu, Sri. (2015). The Effect of Promotion,
Muhid, Abdul. 2019. Analisis Statistik 5 Service Quality, Brand Image on the
Langkah Praktis Analisis Statistik Satisfaction of the Tourists Visiting the
dengan SPSS for Windows Edisi ke 2. City Palembang and the Implication on
Sidoarjo: Zifatama Jawara. Their Loyalty to the Visited Resorts.
Journal of Business and Economics. 6.
Muljadi, A. J. 2009. Kepariwisataan Dan 770-780. DOI: 10.15341/jbe(2155-
Perjalanan. Jakarta: Raja Grafindo 7950)/04.06.2015/012.
Persada.
Ramadhan, I., dan Susanta, H. (2016).
Nafis, R. (2020). Pengaruh Citra Destinasi dan Pengaruh Produk Wisata Dan Word Of
Kepercayaan Wisatawan terhadap Mouth Terhadap Keputusan Berkunjung
Keputusan Berkunjung. Jurnal Ilmiah (Studi Kasus pada Pengunjung Objek
Ecobuss, 8(1), 40-45. Wisata Pantai Klayar). Jurnal Ilmu
Nurjaya, I Wayan, Solihin, dan I Nyoman Administrasi Bisnis, 5(4).
Kanca. (2018). Layanan Prima Menuju Riyadi, M. S. dan H. Susilowati. (2021).
“Quality Tourism” Bali. Jurnal Bappeda Keputusan Berkunjung Wisatawan
Litbang Vol. 1, No. 1, April 2018. DOI: Ditinjau dari Perspektif Harga Tiket,
10.51172/jbmb.v1i1.10. Citra Destinasi dan Fasilitas Wisata di
Heritage Palace Kartasura. Jurnal Ilmiah

Jurnal @mp | 18
Ekonomi Dan Bisnis, Vol.14, No.1, Juli Snowbay Waterpark TMII. Khasanah
2021, pp. 124 – 134. Ilmu : Jurnal Pariwisata Dan Budaya
Volume 13 Nomor 1, Maret 2022
Roselinawati, Maryoto. (2019). Pengaruh
Electronic Word of Mouth dan Citra Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kombinasi
Destinasi terhadap Keputusan (Mixed Methods). Bandung: CV
Berkunjung Wisatawan di Obyek Wisata Alfabeta.
Tanjung Lesung. Journal of Tourism,
Travel and Hospitality: 1 pp. 79-93 (Vol Sujarweni, V. Wiratna. 2016. Pengantar
1 No 1 (2019): JTTH, Vol.1 January- Akuntansi. Yogyakarta: Pustaka Baru
June 2019). Press.
DOI:10.5281/zenodo.2563598. Surgawi, I. S. dan Sutopo. (2016). Analisis
Safitri, Indri, Asep M. Ramdan, dan Erry Pengaruh Produk Wisata, Persepsi Harga
Sunarya. (2020). Peran Produk Wisata Dan Promosi Terhadap Keputusan
dan Citra Destinasi terhadap Keputusan Wisatawan Dalam Mengunjungi Objek
Berkunjung Wisatawan. Jurnal Ilmu Wisata (Studi pada Objek Wisata Puri
Manajemen Volume 8 Nomor 3 – Jurusan Maerokoco Kota Semarang).
Manajemen Fakultas Ekonomi Diponegoro Journal of Management, 5,
Universitas Negeri Surabaya 1–10.

Sanjaya, P. K. A., Wulandari, N. L. A. A., Susilawati, Heni. (2017). Pengaruh Electronic


Sumadi, N. K., dan Sugianingrat, I. A. W. Word of Mouth Terhadap Keputusan
(2019). Accelerating Regional Economic Berkunjung Di Sindu Kusuma Edupark.
Development through Tourism: The Jurnal Khasanah Ilmu – Vol. 8 No. 2
development of “Alas Kedaton” as a September 2017. DOI:
spiritual tourism destination. Advances https://doi.org/10.31294/khi.v8i2.2297.
in Economics, Business and Suwarduki, P. R., E. Yulianto, M. K. Marwadi.
Management Research, Vol. 88, Hal. (2016). Pengaruh Electronic Word of
180–186, DOI: Mouth Terhadap Citra Destinasi serta
https://doi.org/10.2991/iciir-18.2019.33. Dampaknya Pada Minat dan Keputusan
Schiffman, Leon dan Leslie Lazar Kanuk. Berkunjung (Survei pada Followers
2008. Perilaku Konsumen. Jakarta: PT Aktif Akun Instagram Indtravel yang
Indeks. Telah Mengunjungi Destinasi Wisata di
Indonesia). Jurnal Administrasi Bisnis
Setiawan, P. Y. (2014). The Effect of e-WOM (JAB)|Vol. 37 No. 2 Agustus 2016.
on Destination Image, Satisfaction and
Loyalty. International Journal of Suwena, I Ketut dan I.G.N. Widyatmaja. 2010.
Business and Management Invention, Pengetahuan Dasar Ilmu Pariwisata.
3(1), 22–29. Bali: Udayana University Press.

Setiawati. (2021). Analisis Pengaruh Kebijakan Suyana, U. M., dan Agung, R. M. (2019). The
Deviden Terhadap Nilai Perusahaan Impact of Tourism Growth on Inclusive
Pada Perusahaan Farmasi di Bei. Jurnal Economic Growth and Changes in
Inovasi Penelitian Vol.1 No.8 Januari Economic Structure in Bali Province,
2021. Indonesia. Russian Journal of
Agricultural and SocioEconomic
Sharma, A. dan Christie, I.T. (2010). Sciences, 12(96), Hal. 92-100. December
Performance assessment using value- 2019. DOI: 10.18551/rjoas.2019-12.12.
chain analysis. International Journal of
Contemporary Hospitality Management, Suyono, Suyono. 2015. Analisis Regresi untuk
Vol. 22 No. 3: 282-99. Penelitian. Jakarta: CV Budi Utama.

Sianturi H. C dan S. Paludi. (2022). Signifikasi Yoeti, A. Oka. 2002. Perencanaan dan
Produk Wisata, Persepsi Harga Dan Pengembangan Pariwisata, Cetakan
Lokasi Dalam Mempengaruhi Pertama. Jakarta: Pradnya Paramita.
Keputusan Berkunjung Wisatawan Ke

Jurnal @mp | 19
Yoeti, A. Oka. 2005. Perencanaan Strategi
Pemasaran Daerah Tujuan Wisata.
Jakarta: PT. Pradnya Paramita.
Yoeti, A. Oka. 2013. Pemasaran Pariwisata.
Bandung: CV Angkasa.
Zulkarnaen, I. 2018. Pengaruh Motivasi
terhadap Keputusan Berkunjung ke Kota
Takengon. Medan: Universitas Sumatera
Utara. URI:
http://repositori.usu.ac.id/handle/123456
789/6278.

Jurnal @mp | 20
Jurnal @mp | 21

You might also like