You are on page 1of 22

PENGARUH KUALITAS MAKANAN, KUALITAS LAYANAN, KUALITAS

SUASANA DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DENGAN


PERAN KARAKTERISTIK PELANGGAN DI RESTORAN KINTAN DAN
HANAMASA BUFFET SURABAYA

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian


Program Pendidikan Sarjana
Program Studi Manajemen

OLEH:

FACHREL FERDIANSYAH
2016210398

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS


SURABAYA
2020
PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

Nama : Fachrel Ferdiansyah

Tempat, Tanggal Lahir : Surabaya, 23 Juli 1998

N.I.M : 2016210398

Program Studi : Manajemen

Program Pendidikan : Sarjana

Konsentrasi : Manajemen Pemasaran

Judul : Pengaruh Kualitas Makanan, Kualitas Layanan,


Kualitas Suasana dan Harga terhadap Kepuasan
Pelanggan dengan Peran Karakteristik Pelanggan di
Restoran Kintan dan Hanamasa Buffet Surabaya

Disetujui dan diterima baik oleh:

Dosen Pembimbing
Tanggal:……………………..

Drs. Ec. Harry Widyantoro, M.Si.


NIDN: 0718026802

Ketua Program Studi Sarjana Manajemen


Tanggal: ……………………..

Burhanudin, SE., M.Si, Ph.D


NIDN: 071904770

ii
IMPACTS OF FOOD QUALITY, SERVICE QUALITY, AMBIENCE,
AND PRICE ON CUSTOMER SATISFACTION WITH CUSTOMER
CHARACTERISTICS AS MODERATOR VARIABLE IN KINTAN
RESTAURANT AND HANAMASA BUFFET SURABAYA

Fachrel Ferdiansyah

STIE Perbanas Surabaya


Email: 2016210398@students.perbanas.ac.id

ABSTRACT
This study aims to examine the significance of impact from Food Quality, Service Quality,
Ambience, and Price on Customer Satisfaction with the moderating role of customer
characteristics at Kintan and Hanamasa Buffet restaurants in Surabaya. This research is a
quantitative study with a questionnaire as the main data source. The sample is as many as
240 customers from Kintan Buffet and Hanamasa Buffet restaurants. The data analysis
techniques to prove the hypothesis are Warp-PLS and SPSS for Windows.

The results showed that in the Kintan Buffet and Hanamasa Buffet restaurants, food quality,
ambience and price have positive and significant effects on customer satisfaction. Service
quality does not have significant effect on customer satisfaction of Kintan Buffet and
Hanamasa Buffet restaurants. Education moderates the effect of ambience on Customer
Satisfaction at Kintan Buffet Restaurant, mean while Education moderates the effect of Price
on Customer Satisfaction. The last finding shows that there is no difference in satisfaction
levels between Kintan Buffet and Hanamasa Buffet restaurant customers.

Keywords: Food Quality, Service Quality, Ambience, Price, Customer Satisfaction

PENDAHULUAN sistem Flat Rate, dimana pengunjung atau


konsumen akan membayar harga yang
Saat ini, bermunculan berbagai
terbilang mahal, tapi konsumen juga bisa
macam restoran makanan, salah satunya
memakan hidangan apapun yang tersaji di
restoran Jepang yang sedang berkembang
meja buffet sepuasnya atau semampu
pesat. Di Indonesia telah mulai banyak
mereka memakannya. Di beberapa restoran
restoran Jepang yang menerapkan sistem
tertentu, ada yang memberikan potongan
layanan all you can eat, terutama di Kota
harga atau diskon hingga 50% untuk
besar termasuk Surabaya. Secara harfiah,
pengunjung anak-anak usia antara 4
all you can eat berarti semua bisa anda
sampai dengan 12 tahun.
makan. Pengertian all you can eat sendiri
Beberapa restoran Jepang yang
adalah sistem penjualan menu di restoran
menggunakan konsep ini antara lain
dimana konsumen hanya membayar satu
menyajikan menu bbq, shabu-shabu, dan
kali untuk dapat menikmati semua menu
dimsum. Namun, setiap restoran all you
yang tersedia dengan konsep prasmanan
can eat memiliki jenis, sistem sajian, dan
atau buffet dengan batasan waktu tertentu.
aturan berbeda-beda. Kintan dan
Harga yang berikan dalam sistem layanan
Hanamasa adalah dua contoh dari sekian
all you can eat relatif lebih mahal dari
banyaknya restoran Jepang di Surabaya.
restoran biasa. Hal ini disebut dengan
Keduanya memiliki lokasi yang berbeda,

1
Kintan berlokasi di Galaxy Mall, Perkembangan restoran dan sistem all
Tunjungan Plaza, dan Pakuwon Mall. you can eat yang saat ini semakin hari
Sedangkan Hanamasa berlokasi di jalan semakin kompleks, persaingan bisnis harus
Gubeng Pojok, dan Tunjungan Plaza. transparan dan konsisten dalam memenuhi
Keduanya juga memiliki target yang sama, kebutuhan konsumennya. Perkembangan
anak muda dan keluarga. Strategi Kintan ini tentunya tidak hanya disebabkan oleh
dan Hanamasa untuk melayani pelanggan satu faktor penentu saja, namun banyak
pun berbeda dari kompetitor, pakaian aspek-aspek yang banyak diperhitungkan
pelayan di restoran Kintan memiliki warna untuk menarik calon konsumen.
seragam khusus yaitu berwarna hitam, Restoran buffet yang lagi popular
sedangkan pakaian seragam pelayan dikalangan masyarakat Surabaya saat ini
restoran Hanamasa adalah kimono, hal ini adalah menu Japanese BBQ dan menu
dilakukan agar budaya Jepang masih terasa shabu-shabu, dimana pelanggan tidak
kental. Sistem buffet nya pun berbeda pada hanya mengambil makanan yang telah
bagian daging, Kintan menerapkan sistem disediakan dimeja panjang, tapi juga
buffet appetizer, shabu-shabu, dessert, pelanggan dapat memperoleh pengalaman
kecuali yakiniku (daging). Sehingga tersendiri dengan ikut terlibat dalam proses
khusus daging, konsumen harus request penyajian makanan yang akan mereka
kepada pelayan terdahulu. Berbeda dengan santap, hal ini menjadi nilai lebih bagi
Hanamasa, yang menerapkan sistem buffet, pelanggan.
termasukyakiniku. Keduanya sama-sama Kintan dan Hanamasa Buffet dipilih
memiliki waktu aturan makan 90 menit. sebagai objek karena melalui artikel yang
Dengan semakin bertambahnya para diperoleh menunjukkan urutan di tiga
pecinta kuliner yang berkunjung ke Kota besar resto all you can eat terfavorit di
Surabaya setiap tahunnya, akan membuat Surabaya adalah restoran Kintan dan
pertumbuhan dan persaingan Restoran Hanamasa. Selain itu menurut banyak
semakin meningkat. Begitu pula dengan orang menyampaikan yang pernah makan
Restoran Hanamasa dan Restoran Kintan di retoran Kintan dan Hanamasa, restoran
di Surabaya, selain memiliki standar all you can eat ini memiliki banyak variasa
bintang yang relative sama, keduanya makanan dan saos yang berbeda
memiliki daya tarik tersendiri untuk dibandingkan resto all you can eat lainnya.
menarik pengunjung. Oleh karena itu Kelebihan yang dimiliki restoran Kintan
pihak restoran dituntut mempelajari apa Buffet yaitu banyaknya variasi harga mulai
yang dibutuhkan oleh konsumen sehingga dari yang terjangkau sampai harga mahal
mau memutuskan makan dan merasa puas yang menggunakan daging premium,
dengan restoran tersebut. Konsumen beberapa pilihan harga disediakan.
memutuskan untuk makan dan merasa Begitupun di Hanamasa Buffet, daging
puas di suatu restoran karena dilandasi yang disediakan di menu all you can eat
pertimbangan-pertimbangan tertentu, yang sangat bervariasi dan makanan tambahan
dinilai sesuai dengan kebutuhan dan grill yang disediakan oleh restoran sangat
keinginan mereka. Bagi pihak pengusaha banayak seperti sosis bakar, jamur enoki
restoran, pertimbangan, kritik, keluhan bakar dll.
serta saran yang diambil dan diberikan Berdasarkan uraian diatas peneliti
konsumen dapat digunakan sebagai ingin meneliti lebih dalam tentang
masukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh dari kualitas makanan, kualitas
kepuasan dan kualitas restorannya dan layanan, kualitas suasana dan harga
memberikan layanan dan fasilitas terhadap kepuasan pelanggan restoran
dibandingkan harga yang harus Kintan dan Hanamasa Buffet di Surabaya
dikeluarkan konsumen. serta ingin mengetahui apakah terdapat
perbedaan tingkat kepuasan pelanggan di

2
antara kedua restoran tersebut. Penelitian Kualitas makanan diukur meng-
ini mengambil topik“Pengaruh Kualitas gunakan 11 (sebelas) indikator yang
Makanan, Kualitas Layanan, Kualitas mengacu pada penelitian Ramanathan et al
Suasana dan Harga terhadap Kepuasan (2016:11) : 1) Suhu makanan; 2) Kemu-
Pelanggan dengan adanya peran dahan menjangkau hidangan makanan; 3)
Karakteristik Konsumen pada Restoran Presentasi hidangan makanan; 4) Kese-
Kintan dan Hanamasa Buffet di Surabaya.” garan makanan; 5) Makanan yang aman
dikonsumsi; 6) Makanan rendah kalori; 7)
RERANGKA TEORITIS YANG Makanan vegetarian; 8) Inovasi makanan;
DIPAKAI DAN HIPOTESIS 9) Keunikan hidangan makanan; 10)
Variasi makanan; dan 11) Keaslian dan
Landasan teori berfungsi untuk lokalisasi hidangan makanan
manganalisis dan sebagai dasar dalam
melakukan pembahasan untuk Kualitas Layanan
memecahkan suatu masalah yang akan
dirumuskan dalam sebuah penelitian. Menurut Sureshchandar et al. (2002)
Variabel yang digunakan dalam penelitian dalam Vinita kaura (2015:3), sebagian
ini adalah kualitas makanan, kualitas besar item kualitas layanan fokus pada
layanan, kualitas suasana, harga terhadap aspek manusia dari pemberian layanan
kepuasan pelanggan dengan adanya dengantersisa pada adanya bukti fisik.
perantara karakteristik konsumen. Kualitas mewakili sejauh mana suatu
entitas memenuhi kebutuhan penggunanya
Kualitas Makanan (Batagan etal., 2009 dalam Samuel,
2018:2) dengan demikian, kualitas
Kualitas makanan secara umum dipahami cenderung memainkan peran penting
sebagai konsep multidimensi, tetapi tidak dalam keberhasilan industri jasa,karena
adakonsensus pada dimensi individu yang sifat layanan yang tidak berwujud (George
membentuknya. Misalnya, (Grunert, dan Kumar, 2014 dalam Samuel, 2018:2).
Hartvig, Madsen, dan Baadsgaard, 1996 Kualitas layanan diukur
dalam Jinhyun 2017:6) mengklasifikasikan menggunakan 12 (dua belas) indikator
kualitas makanan menjadi empat dimensi: yang mengacu pada penelitian Ramanathan
hedonis (rasa dan bau), kesehatan (nilai et al (2016:11), yaitu : 1) Pengisian
gizi), kenyamanan (waktu dan usaha), dan makanan di meja buffet; 2) Penarikan
proses (proses produksi) peralatan makanan di atas meja yang tidak
Menurut John dan Pine (2002) dalam terpakai; 3) Saat reservasi karyawan sopan;
Rahmanathan et al, (2016:3) berpendapat 4) Tidak ada kesalahan dalam layanan
bahwa kualitas makanan dievaluasi pembayaran; 5) Komunikasi salam
menggunakan suhu makanan, berbahasa; 6) Informasi berlabel pada
presentasi,kesegaran dan adanya berbagai setiap hidangan menu di meja buffet; 7)
pilihan merupakan faktor penting bagi Penempatan jenis makanan yang terpisah;
kesuksesan restoran. Wasink (2005) dalam 8) Jam buka restoran; 9) Lokasi restoran;
Ramanathan et al (2016:3) telah 10) Informasi restoran dalam website; 11)
menemukan bahwa tampilan hidangan Adanya ketersedian reservasi via website;
makanan sangat penting bagi pengalaman dan 12) Pelayanan yang sesuai.
bersantap seorang pelanggan. Menurut Lin
dan Mattila (2006:3) dalam Ramanathan et Kualitas Suasana
al (2016:3) pelanggan menginginkan
adanya salah satu komponen daya tarik Kualitas suasana adalah suasana terencana
yang diciptakan untuk pengalaman makan dengan pasar sasarannya dan yang dapat
yang harus disediakan oleh restoran menarik seorang pelanggan untuk datang
melalui menawarkan hidangan yang unik. dan membeli, penilaian suasana dapat

3
dilihat dari karakter keadaan toko, tata Menurut Volckner (2008) dalam Hsu
letak, warna dan pencahayaan yang akan dkk (2017:3) menyatakan bahwa harga
meciptakan citra dalam benak konsumen. memainkan dua peran yang berbeda dalam
Rust dan Oliver (1994) dalam penilaian konsumen terhadap alternatif
Ramanathan et al, (2016:4) menyatakan produk, yaitu sebagai ukuran pengorbanan
bahwa pelanggan memberikan penilaian dan isyarat informasi, yang pertama
tentang kualitas layanan keseluruhan dari mengacu pada jumlah uang yang harus
suatu restoran berdasarkan penilaian dikeluarkan oleh konsumen dan yang
pelanggan tentang atribut fisik. Matilla kedua mengacu pada kualitas dan status
(2001) dalam Ramanathan et al (2016:4) yang disimpulkan oleh kepemilikan
menyimpulkan suasana merupakan salah produk. Sebagai akibatnya, banyak
satu faktor yang mempengaruhi kepuasan pengecer mulai berinvestasi dalam kualitas
pelanggan di restoran. Dan menurut Binter merek sendiri, mereka mempertahankan
(1992) dalam Ramanathan et al (2016:4) perbedaan harga yang signifikan,
mengatakan bahwa suasana merupakan mendorong konsumen untuk
jenis komunikasi secara tidak langsung Harga suatu restoran diukur
dengan pelanggan. menggunakan 4 (empat) indikator yang
Kualitas suasana diukur menggunakan mengacu pada penelitian Ramanathan et al
4 (empat) indikator yang mengacu pada (2016:11), yaitu : 1) Harga yang layak; 2)
penelitian Ramanathan et al (2016:11), Harga diskon untuk siswa; dan 3) Harga
yaitu : 1) Seluruh bagian bersih; 2) Antrian tertentu untuk periode waktu tertentu
pelanggan di dekat meja buffet makanan;
3) Ketersediannya ruang tunggu; dan 4) Karakteristik Pelanggan
Pengaturan tempat duduk
Karakteristik pelanggan menunjukkan
dapat memoderasi hubungan antara
Harga
kepuasan dan loyalitas. Karakteristik
Harga merupakan elemen penting dalam individu seperti itu meliputi gender
suatu pembelian pada konsumen, oleh (Homburg dan Giering, 2001; Mittal dan
karena itu harga memiliki pengaruh besar Kamakura, 2001 dalam Emre Sahin
pada penilaian konsumen terhadap layanan 2014:7), usia (Homburg dan Giering,
(Herrmann et al., 2007dalam Vinita Kaura 2001; Mittal dan Kamakura, 2001dalam
2015:3). Emre Sahin 2014:7), pendidikan (Cooilet
Para ahli telah menyatakan bahwa al., 2007; Mittal dan Kamakura,
harga bisa sebagai pengganti untuk 2001dalam Emre Sahin 2014:7) dan
kualitas (Olson, 1977 dalam Ramanathan pendapatan (Homburg dan Giering, 2001;
et al 2016:5). Kriteria terkait adalah Walshet al., 2008dalam Emre Sahin
kewajaran harga dalam makanan. Hal ini 2014:7).
mengacu pada sejauh mana pelanggan Pengaruh karakteristik pelanggan,
mengevaluasi harga yang wajar, tepat secara umum telah diamati bahwa
dapat diterima (Bolton et al, 2003 dalam hubungan antara atribut kualitas pelayanan
Ramanathan et al 2016:5). Konsumen dan kepuasan pelanggan dapat dipengaruhi
cenderung lebih berpengalaman dan oleh karakteristik tertentu pelanggan. Teori
memiliki motivasi untuk mencari nilai tentang perilaku konsumen Holbrook
yang lebih baik untuk konsumsi makanan (1995) dalam Ramanathan et al (2016:6)
(Klara, 2001 dalam Ramanathan et al 2016 menyatakan bahwa karakteristik pelanggan
: 5). Dengan demikian, kualitas makanan yang berbeda-beda mempengaruhi
yang tinggi dan layanan tidak cukup bagi pembelian seorang pelanggan. Hal ini juga
pelanggan untuk mengevaluasi kinerja telah diverifikasi secara empiris. Misalnya
restoran. faktor-faktor seperti jenis kelamin, umur
dan pendapatan memberikan pengaruh

4
juga pada pembelian pelanggan, menurut Colgate dan Lang (2001) ; Iglesias
Slama dan Tashcian, (1985) dalam dan Guillen (2004) dalam Ramanathan et
Ramanathan et al (2016:6). Menurut Chow al (2016:5) mengemukakan bahwa niat
et al (2007) dalam Ramanathan et al pembelian pelanggan di masa depan
(2016:6) pada konteks restoran telah ditentukan oleh pembelian yang dilakukan
menemukan bahwa jenis kelamin, umur pelanggan saat ini untuk dijadikan
dan pendapatan mempengaruhi pembelian pengalaman pembelian mereka. Hansen et
ulang pelanggan. Sebaliknya beberapa al (2004) dalam Ramanathan et al (2016:5)
peneliti lain menemukan hasil yang tidak menyatakan jika pelanggan yang puas
memuaskan misalnya, Soriano (2002) cenderung tidak memberikan pujian
dalam Ramanathan et al (2016:6) sudah langsung kepada perusahaan tetapi akan
menyelidiki kepuasan pelanggan di berbagia perasaan puasnya pada
restaurant Spanyol hasilnya adalah tingkat lingkungan sekitarnya. Dalam konteks
dari kepuasan pelanggan berjenis kelamin restoran, kepuasan pelanggan dapat
pria dan wanita tidak memiliki tingkat menjadi pendorong niat pelanggan untuk
kepuasan yang berbeda-beda secara kembali mengunjungi restoran tersebut dan
signifikan. Namkung dan Jang (2008) juga dengan suka rela memberikan
dalam Ramanathan et al (2016:6) rekomendasi kepada orang lain. Dengan ini
mengamati 4 restoran yang berbeda yaitu, dapat disimpulkan kepuasan pelanggan
dua restoran Amerika. Restoran Jepang bisa diukur melalui seberapa besar niat
dan restoran Korea dari hasil pengamatan pelanggan untuk mengunjungi kembali
tidak menunjukkan adanya perbedaan yang suatu restoran dan juga kesedian pelanggan
signifikan terhadap kepuasan pelanggan memberikan rekomendasi suatu restoran
terkait dengan usia dan juga pendapatan kepada lingkungannya , (Colagte dan Lang
pelanggan. Dengan demikian bisa (2001) ; Hansen et al (2004) ; Iglesias dan
disimpulkam pengaruh moderat Guillen (2004) dalam Ramanatahan et al
karakteristik pelanggan terhadap kualitas 2016:5).
layanan bukan suatu konklusif. Kepuasan pelanggan diukur
menggunakan 3 (tiga) indikator yang
Kepuasan Pelanggan mengacu pada penelitian Ramanathan et al
(2016:11), yaitu : 1) Pelanggan yang puas;
Kepuasan pelanggan adalah perasaan
2) Pelanggan yang kembali lagi; dan
senang seseorang atau kekecewaan yang
3) Pelanggan yang merekomendasikan
dihasilkan dari membandingkan kinerja
restoran kepada teman
yang dirasakan suatu produk (atau hasil)
sehubungan dengan harapannya (Kotler,
Kerangka Pemikiran
2000 dalam Vinita Kaura ,2015:2).
Berdasarkan landasan teori yang telah
Kepuasan pelanggan secara luas
dibahas dan diuraikan diatas, maka
diakui sebagai kuncipengaruh dalam
penelitian ini meneliti tentang pengaruh
pembentukan niat pembelian masa depan
Kepuasan Pelanggan di Restoran Kintan
konsumen (Taylor dan Baker, 1994 dalam
dan Hanamasa Buffet di Surabaya.
Samuel 2018:2 ).Kepuasan pelanggan
Dimensi-dimensi Kepuasan Pelanggan
semakin menjadi tujuan perusahaan karena
tersebut dapat tertuang dalam kerangka
sekarang ini semakin banyak
pemikiran yang sesuai pada gambar 1.
perusahaanberjuang untuk kualitas dalam
produk dan layanan mereka (Bitner dan
Hubbert, 1994 dalam Samuel 2018:2).

5
Karakteristik Responden (Pekerjaan,
Kualitas pendidikan, usia, jenis kelamin
Makanan H1a
KINTAN BUFFET H5a
Kualitas H2a
Layanan
Kepuasan
Pelanggan
Kualitas H3a
Suasana
H4a
LIZCOM, bukan sekedar mengetik

Harga

H6
Karakteristik Responden (Pekerjaan,
Kualitas pendidikan, usia, jenis kelamin
Makanan H1b
HANAMASA BUFFET

H5b
Kualitas H2b
Layanan
Kepuasan
Pelanggan
Kualitas H3b
Suasana
H4b
Harga

Gambar 1.
Kerangka Pemikiran Fachrel Ferdiansyah (2020)

METODE PENELITIAN dalam Maxwell Sandada dan Bright


Matibiri, 2016:45). Teknik pengambilan
Rancangan Penelitian sampel dari penelitian ini menggunakan
teknik non probability sampling dengan
Penelitian ini menguji hubungan enam
metode purposive sampling. Data yang
variabel yaitu kualitas makanan, kualitas
didapatkan dalam penelitian ini dilihat dari
layanan, kualitas suasana, harga dan
berbagai aspek penelitian.
kepuasan pelanggan dengan adanya peran
karakteristik konsumen disempurnakan
Batasan Penelitian
peran moderasi pada kualitas makanan,
kualitas layanan, kualitas suasana dan Penelitian ini memiliki batasan-
harga. Penelitian ini akan dilakukan batasan tertentu. Penelitian ini hanya
dengan mengumpulkan data dari berfokus untuk meneliti bagaimana
pelanggan restoran Kintan Buffet dan signifikan pengaruh kualitas makanan,
Hanamasa Buffetdi Surabaya. Penelitian ini kualitas layanan, kualitas suasana dan
merupakan penelitian kuantitatif karena harga terhadap kepuasan pelanggan dengan
penelitian ini menggunakan metode adanya peran karakteristik konsumen pada
pengumpulan data, menganalisis dengan kualitas makanan, kualitas layanan,
metode analisis statistik dan menggunakan kualitas suasana dan harga terhadap
instrument penelitian untuk mengukur kepuasan pelanggan di restoran Kintan
variabel yang akan di uji (Malhotra, 2007 Buffet dan Hanamasa Buffet di Surabaya

6
serta untuk mengetahui apakah terdapat dilakukan dengan pertimbangan atau
perbedaan kepuasan pelanggan di antara tujuan tertentu (Sugiyono, 2019:133).
pelanggan restoran Kintan Buffet dengan Sampel penelitian ini adalah
restoran Hanamasa Buffet. responden dengan karakteristik yaitu :
1. Berusia minimal 19 tahun
Populasi (Ramanathan et al 2016:10)
2. Konsumen sudah pernah membeli di
Populasi adalah keseluruhan elemen yang
restoran Kintan dan Hanamasa Buffet.
akan dijadikan wilayah generalisasi.
3. Responden berdomisili di Surabaya .
Elemen populasi adalah keseluruhan
subyek yang akan di ukur, yang
merupakan unit yang di teliti. Dalam hal
HASIL PENELITIAN DAN
ini populasi adalah wilayah generalisasi
PEMBAHASAN
yang terdiri atas: obyek atau subyek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik Analisa Statistik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti Analisa data yang digunakan pada
untuk dipelajari dan kemudian ditarik penelitian ini dilakukan untuk pembuktian
kesimpulannya (Sugiyono, 2019:126). hipotesis yang telah diajukan, Program
Populasi pada penelitian ini adalah yang digunakan adalah Warp-PLS versi
pelanggan restoran Kintan dan Hanamasa 6.0.
Buffet di Surabaya.
Evaluasi Outer Model
Sampel
Langkah pertama analisa data dengan
Dalam perencanaannya pengambilan program Warp-PLS adalah evaluasi outer
sampel dalam penelitian ini akan diambil model, yaitu spesifikasi atau persyaratan
sebanyak 90 responden yang sesuai dengan hubungan antara variabel laten dengan
kriteria penghitungan. Menurut Green indikatornya yang bersifat reflektif
(1991) yang dikutip oleh Pricilia Adji dan (Solimun, dkk, 2017:112). Pengujian
Hartono Subagio (2013) menyatakan Outer Model dilakukan dengan melakukan
bahwa untuk mengetahui jumlah sampel evaluasi pada uji validitas dan uji
yang di pakai tersebut dapat menggunakan reliabilitas. Uji Validitas terdiri dari
50+8(n) sehingga didapatkan sebanyak 90 validitas konvergen, validitas diskriminan
sampel. Kemudian hasil dari perhitungan dan validitas diskriminan pada nilai varian.
tersebut ditambah dengan sampel kecil
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Uji validitas
sebanyak 30 responden, maka responden Uji validitas ini dilakukan untuk menguji
yang digunakan dalam penelitian ini 120 suatu konstruk mempunyai
responden untuk restoran Kintan Buffet unidimensionalitas atau apakah indikator-
dan120 responden untuk restoran indikator yang digunakan dapat
Hanamasa Buffet. mengkonfirmasi sebuah konstruk atau
variabel.
Teknik Pengambilan Sampel
Teknik yang digunakan untuk Validitas Konvergen
pengambilan sampel yaitu purposive Output dari program WarpPLS yaitu
sampling. Purposive sampling adalah loading factor digunakan untuk
teknik pengambilan sampel yang menunjukkan hasil pengujian validitas
konvergen dari instrumen pengukuran.

7
Tabel 2
Uji Validitas Konvergen
Variabel Laten Indikator Loading Factor P value
KM1 0,800 <0,001
KM2 0,777 <0,001
KM3 0,794 <0,001
KM4 0,831 <0,001
KM5 0,874 <0,001
Kualitas Makanan KM6 0,823 <0,001
KM7 0,810 <0,001
KM8 0,777 <0,001
KM9 0,714 <0,001
KM10 0,775 <0,001
KM11 0,788 <0,001
KL1 0,797 <0,001
KL2 0,711 <0,001
KL3 0,800 <0,001
KL4 0,862 <0,001
KL5 0,832 <0,001
KL6 0,815 <0,001
Kualitas Layanan
KL7 0,806 <0,001
KL8 0,805 <0,001
KL9 0,775 <0,001
KL10 0,772 <0,001
KL11 0,756 <0,001
KL12 0,770 <0,001
KS1 0,821 <0,001
KS2 0,822 <0,001
Kualitas Suasana
KS3 0,774 <0,001
KS4 0,812 <0,001
H1 0,823 <0,001
Harga H2 0,857 <0,001
H3 0,836 <0,001
KP1 0,797 <0,001
Kepuasan Pelanggan KP2 0,816 <0,001
KP3 0,853 <0,001
Sumber : Lampiran, diolah
Berdasarkan temuan tersebut maka validitas yang baik. Variabel Kualitas
konstruk Kualitas Makanan memiliki Suasana memiliki loading factor antara
validitas yang baik. Variabel Kualitas yang terkecil 0,774 sampai dengan yang
Layanan memiliki loading factor antara terbesar 0,822 dengan masing-masing
yang terkecil 0,711 sampai dengan yang dukungan signifikansi (p) < 0,001.
terbesar 0,862 dengan masing-masing Berdasarkan temuan tersebut maka
dukungan signifikansi (p) < 0,001. konstruk Kualitas Suasana memiliki
Berdasarkan temuan tersebut maka validitas yang baik. Variabel Harga
konstruk Kualitas Layanan memiliki memiliki loading factor antara yang

8
terkecil 0,823 sampai dengan yang terbesar maka konstruk Kepuasan Pelanggan
0,857 dengan masing-masing dukungan memiliki validitas yang baik.
signifikansi (p) < 0,001. Berdasarkan
temuan tersebut maka konstruk Harga Validitas Diskriminan
memiliki validitas yang baik. Terakhir, Kriteria validitas diskriminan yaitu nilai
variabel Kepuasan Pelanggan memiliki loading factor indikator terhadap konstruk
loading factor antara yang terkecil 0,797 harus lebih besar dibandingkan nilai
sampai dengan yang terbesar 0,853 dengan loading factor indikator kepada konstruk
masing-masing dukungan signifikansi (p) lainnya (Solimun, 2017:115).
< 0,001. Berdasarkan temuan tersebut

Tabel 3.
Cross Loading Variabel Laten
Variabel Laten Indikator Makanan Layanan Suasana Harga Kepuasa
KM1 0,800 0,020 0,062 0,020 -0,122
KM2 0,777 0,107 0,061 -0,108 -0,054
KM3 0,794 -0,031 0,057 0,102 -0,034
KM4 0,831 -0,031 -0,097 -0,008 0,009
KM5 0,874 0,010 0,016 0,087 -0,102
Kualitas
KM6 0,823 -0,102 -0,020 0,039 0,126
Makanan
KM7 0,810 -0,054 -0,046 -0,006 0,076
KM8 0,777 0,000 0,043 -0,164 0,074
KM9 0,714 0,023 -0,037 0,066 -0,061
KM10 0,775 0,087 -0,035 -0,115 0,097
KM11 0,788 -0,016 -0,002 0,077 -0,006
KL1 0,006 0,797 -0,005 -0,024 -0,034
KL2 0,130 0,711 0,170 0,090 -0,190
KL3 -0,022 0,800 0,080 -0,124 0,006
KL4 -0,044 0,862 -0,060 -0,074 0,095
KL5 -0,086 0,832 0,003 -0,048 0,064
KL6 -0,029 0,815 -0,094 -0,006 0,079
Kualitas Layanan
KL7 0,076 0,806 -0,087 0,028 -0,128
KL8 -0,084 0,805 0,006 0,011 0,083
KL9 0,024 0,775 -0,043 0,046 0,033
KL10 -0,025 0,772 0,019 0,096 0,055
KL11 0,026 0,756 0,042 0,007 -0,003
KL12 0,052 0,770 -0,002 0,021 -0,094
KS1 0,049 0,040 0,800 -0,074 -0,088
KS2 0,094 -0,053 0,777 -0,063 0,067
Kualitas Suasana
KS3 -0,047 0,033 0,794 0,153 -0,174
KS4 -0,100 -0,019 0,831 -0,008 0,187
H1 -0,016 -0,080 0,002 0,800 0,209
Harga H2 0,032 0,086 0,028 0,777 -0,156
H3 -0,018 -0,009 -0,031 0,794 -0,046
KP1 0,010 0,202 -0,032 -0,037 0,800
Kepuasan
KP2 0,112 -0,152 -0,015 0,008 0,777
Pelanggan
KP3 -0,116 -0,043 0,044 0,026 0,794
Sumber : Lampiran, diolah

9
Berdasarkan hasil perhitungan penelitian ini telah didukung oleh
program Warp-PLS, diketahui bahwa indikator-indikator yang telah memenuhi
elemen indikator KM1 sampai dengan kriteria validitas diskriminan secara baik.
KM11 memiliki loading factor terbesar
pada konstruk laten Kualitas Makanan. Validitas Diskriminan Keseluruhan
Elemen indikator KL1 sampai dengan (AVE)
KL12 memiliki loading factor terbesar Parameter lain yang digunakan untuk
pada konstruk laten Kualitas Layanan. melihat validitas keseluruhan adalah
Demikian pula dengan indikator-indikator dengan melihat nilai Average Variance
pendukung variabel lainnya yang ExtraHed (AVE). Disarankan nilai AVE
memberikan kontribusi besar pada masing- harus > 0,50. Nilai AVE yang didapat dari
masing konstruk latennya.. Temuan ini output model adalah sebagai berikut:
menunjukkan bahwa setiap konstruk serta
variabel laten yang digunakan pada

Tabel 4
Uji Validitas Diskriminan
Variabel Laten AVE Nilai Kritis Keterangan
Kualitas Makanan 0,636 0,5 Valid
Kualitas Layanan 0,628 0,5 Valid
Kualitas Suasana 0,652 0,5 Valid
Harga 0,703 0,5 Valid
Kepuasan Pelanggan 0,677 0,5 Valid
Sumber : Lampiran, diolah
Berdasarkan Tabel 4, AVE pada Reliabilitas
variabel laten Kualitas Makanan sebesar
Uji reliabilitas dilakukan untuk
0,636 (> 0,50), Kualitas Layanan sebesar
menguji reliabilitas suatu konstruk.
0,628 (> 0,50), Kualitas Suasana sebesar
Uji reliabilitas dilakukan untuk
0,652 (> 0,50), Harga sebesar 0,703 (>
membuktikan akurasi, konsistensi dan
0,50), dan Kepuasan Pelanggan sebesar
ketepatan instrument dalam mengukur
0,677 (> 0,50). Hasil tersebut
konstruk (Ghozali, 2012:79).
memperlihatkan bahwa nilai AVE masing-
masing variabel laten sudah memenuhi
kriteria yaitu nilainya > 0,50.
Tabel 5
Uji Reliabilitas Pada Variabel Laten
Composite Cronbach
No Variabel Keterangan
Reliability 
1. Kualitas Makanan 0,950 0,942 Reliabel
2. Kualitas Layanan 0,953 0,946 Reliabel
3. Kualitas Suasana 0,882 0,822 Reliabel
4. Harga 0,877 0,789 Reliabel
5. Kepuasan Pelanggan 0,862 0,760 Reliabel
Sumber : Lampiran, diolah
Berdasarkan hasil perhitungan pada sebesar 0,953, Kualitas Suasana memiliki
Tabel 5, tampak bahwa Kualitas Makanan reliabilitas sebesar 0,882, Harga memiliki
memiliki reliabilitas sebesar 0,950, reliabilitas sebesar 0,877, serta Kepuasan
Kualitas Layanan memiliki reliabilitas Pelanggan memiliki reliabilitas sebesar 0,862.

10
Berdasarkan nilai Composite Reliability, Pengaruh Langsung antar Variabel
masing-masing variabel telah memenuhi Berikut ini adalah model persamaan
kriteria reliability yang baik. (> 0,7). struktural yang telah dianalisa
Selanjutnya, besarnya hasil menggunakan program WarpPLS 6.0.
perhitungan Cronbach Alpha (CA) dimana Model tersebut telah diuji dengan berbagai
 pada Kualitas Makanan sebesar 0,942, asumsi dan persyaratan sebelumnya
 pada Kualitas Layanan sebesar 0,946,  sekaligus menggambarkan pembuktian
pada Kualitas Suasana sebesar 0,822,  seluruh hipotesis yang diajukan dalam
pada Harga sebesar 0,789, serta pada penelitian ini.
Kepuasan Pelanggan sebesar 0,760.
Dengan demikian, maka semua variabel a. Restoran Kintan Buffet Buffet
laten yang digunakan pada penelitian ini telah Hasil perhitungan nilai atau bobot jalur
memenuhi persyaratan reliabilitas yang baik. dihitung dengan program Warp-PLS.

Tabel 4.29
Koefisien Jalur Model Persamaan Struktural Di Restoran Kintan Buffet
Pengaruh antar Variabel  p value Keterangan
Kualitas Makanan => Kepuasan Pelanggan 0,409 <0,001 Signifikan
Kualitas Layanan => Kepuasan Pelanggan 0,138 0,061 Tidak Signifikan
Kualitas Suasana => Kepuasan Pelanggan 0,234 0,004 Signifikan
Harga => Kepuasan Pelanggan 0,261 0,001 Signifikan
Sumber : Lampiran, diolah

Berdasarkan hasil klasifikasi koefisien sebesar 0,061 yang nilainya lebih besar
jalur pada Tabel 4.29, tampak bahwa jalur- dari 0,05.
jalur yang membentuk hipotesis penelitian ini 3. Kualitas Suasana berpengaruh positif
telah terlihat besaran dan tingkat sebesar 0,234 terhadap Kepuasan
signifikansinya. Pengaruh antar variabel Pelanggan. Pengaruh langsung ini
berdasarkan analisa SEM dengan Warp-PLS signifikan karena dukungan p value
tersebut bila dirinci sebagai berikut : sebesar 0,004 yang nilainya lebih kecil
1. Kualitas Makanan berpengaruh positif dari 0,05.
sebesar 0,409 terhadap Kepuasan 4. Harga berpengaruh positif sebesar 0,261
Pelanggan. Pengaruh langsung ini terhadap Kepuasan Pelanggan. Pengaruh
signifikan karena dukungan p value langsung ini signifikan karena dukungan p
sebesar < 0,001 yang nilainya lebih value sebesar 0,001 yang nilainya lebih
kecil dari 0,05. kecil dari 0,05.
2. Kualitas Layanan berpengaruh positif
sebesar 0,138 terhadap Kepuasan b. Hanamasa Buffet
Pelanggan. Pengaruh langsung ini tidak Hasil perhitungan nilai atau bobot jalur
signifikan karena dukungan p value dihitung dengan program Warp-PLS.

Tabel 4.30
Koefisien Jalur Model Persamaan Struktural Di Restoran Hanamasa Buffet
Pengaruh antar Variabel  p value Keterangan
Kualitas Makanan => Kepuasan Pelanggan 0,298 <0,001 Signifikan
Kualitas Layanan => Kepuasan Pelanggan 0,138 0,06 Tidak Signifikan
Kualitas Suasana => Kepuasan Pelanggan 0,207 0,009 Signifikan
Harga => Kepuasan Pelanggan 0,255 0,002 Signifikan
Sumber : Lampiran 7, diolah

11
Berdasarkan hasil klasifikasi koefisien sebesar 0,009 yang nilainya lebih kecil
jalur pada Tabel 4.30, tampak bahwa jalur- dari 0,05.
jalur yang membentuk hipotesis penelitian 4. Harga berpengaruh positif sebesar
ini telah terlihat besaran dan tingkat 0,261 terhadap Kepuasan Pelanggan.
signifikansinya. Pengaruh antar variabel Pengaruh langsung ini signifikan
berdasarkan analisa SEM dengan Warp- karena dukungan p value sebesar 0,002
PLS tersebut bila dirinci sebagai berikut : yang nilainya lebih kecil dari 0,05.
1. Kualitas Makanan berpengaruh positif
sebesar 0,298 terhadap Kepuasan Pengaruh Moderasi
Pelanggan. Pengaruh langsung ini
Sebagaimana yang diobservasi pada
signifikan karena dukungan p value
kuesioner, karakteristik responden terdiri
sebesar < 0,001 yang nilainya lebih
dari pendidikan terakhir, pekerjaan, usia,
kecil dari 0,05.
dan jenis kelamin. Masing-masing
2. Kualitas Layanan berpengaruh positif
karakteristik responden ini satu per satu
sebesar 0,138 terhadap Kepuasan
dimoderasikan ke dalam model utama
Pelanggan. Pengaruh langsung ini tidak
penelitian. Hasil masing-masing peran
signifikan karena dukungan p value
moderasi di masing-masing restoran
sebesar 0,06 yang nilainya lebih besar
tersebut tampak pada visualisasi model
dari 0,05.
maupun pada tabel output Warp-PLS.
3. Kualitas Suasana berpengaruh positif
a. Restoran Kintan Buffet
sebesar 0,207 terhadap Kepuasan
Perhitungan di Restoran Kintan Buffet
Pelanggan. Pengaruh langsung ini
Buffetdilakukan sebagaimana proses yang
signifikan karena dukungan p value
dilalui dan hasilnya dirangkum pada Tabel
4.31.

Tabel 4.31
Moderasi Kategori Responden Pada Kintan Buffet
Kualitas Kualitas Kualitas
Harga
Kategori Makanan Layanan Suasana
Keterangan => Kepuasan
Responden => Kepuasan => Kepuasan => Kepuasan
Pelanggan
Pelanggan Pelanggan Pelanggan
Status Koefisien -0,116 0,078 0,023 -0,010
Responden p value 0,096 0,192 0,399 0,458
Koefisien -0,003 -0,063 -0,185 -0,002
Pendidikan
p value 0,485 0,243 0,018 0,493
Koefisien -0,076 -0,131 -0,109 0,025
Usia
p value 0,198 0,070 0,110 0,391
Jenis Koefisien -0,002 0,089 -0,019 0,023
Kelamin p value 0,491 0,160 0,418 0,402
Sumber : Lampiran 8, diolah

Dari kesemua peran moderasi yang kualitas suasana yang akan mempengaruhi
diuji model struktural di restoran Kintan kepuasan pelanggan. Peran moderasi ini
Buffet, hanya kategori Pendidikan yang bersifat negatif yang artinya bahwa
memiliki peran moderasi pada pengaruh semakin tinggi tingkat pendidikan
Kualitas Suasana terhadap Kepuasan pelanggan akan menurunkan pengaruh
Pelanggan. Artinya, variasi pada kategori Kualitas Suasana terhadap Kepuasan
Pendidikan memberikan perbedaan pada Pelanggan. Sebaliknya, semakin rendah

12
tingkat pendidikan pelanggan akan Restoran Hanamasa Buffet
mendorong pengaruh Kualitas Suasana Hasil perhitungan peran moderasi restoran
terhadap Kepuasan Pelanggan. Hanamasa Buffet dirangkum pada Tabel
4.32.

Tabel 4.32
Moderasi Kategori Responden Pada Hanamasa Buffet
Kualitas Kualitas Kualitas
Harga
Kategori Makanan Layanan Suasana
Keterangan => Kepuasan
Responden => Kepuasan => Kepuasan => Kepuasan
Pelanggan
Pelanggan Pelanggan Pelanggan
Koefisien -0,007 -0,020 0,058 -0,093
Status Responden
p value 0,469 0,413 0,261 0,149
Koefisien -0,138 0,031 -0,121 -0,177
Pendidikan
p value 0,061 0,366 0,087 0,023
Koefisien -0,076 0,041 0,058 0,043
Usia
p value 0,199 0,327 0,262 0,319
Koefisien 0,009 -0,118 -0,053 -0,083
Jenis Kelamin
p value 0,459 0,093 0,280 0,179
Sumber : Lampiran 8, diolah
Dari kesemua peran moderasi yang Kepuasan Pelanggan akan semakin
diuji model struktural di restoran Kintan menurun pada pelanggan dengan
Buffet, hanya kategori Pendidikan yang pendidikan yang lebih tinggi. Sebaliknya,
memiliki peran moderasi pada pengaruh semakin rendah tingkat pendidikan
Persepsi Harga terhadap Kepuasan pelanggan akan mendorong pengaruh
Pelanggan. Artinya, variasi pada kategori Persepsi harga untuk mempengaruhi
Pendidikan memberikan perbedaan pada Kepuasan Pelanggan. Dengan kata lain,
pengaruh Persepsi Harga yang akan pengaruh Persepsi Harga akan semakin
mempengaruhi kepuasan pelanggan. Peran meningkat terhadap
moderasi ini bersifat negatif yang artinya
bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan Perbedaan variabel Kepuasan
pelanggan akan menurunkan pengaruh Pelanggan pada kedua Restoran
Persepsi Harga untuk mempengaruhi Hasil perhitungan uji beda tersebut
Kepuasan Pelanggan. Dengan kata lain, ditampilkan sebagai berikut :
pengaruh Persepsi Harga terhadap

Tabel 4.33
Rekapitulasi Hasil Uji Beda Independen
Sig. Mean1 =
F Sig. t df
(2-tailed) 4,1807
Equal variances assumed 0,383 0,537 0,631 238 0,529
Kepuasan Mean2 =
Equal variances not assumed 0,631 236,76 0,529 4,1388
Sumber : Lampiran 9, diolah

Kepuasan Pelanggan pada kedua tidak berbeda jauh antar kedua restoran.
restoran tersebut masing-masing tampak Fhitung didapatkan sebesar 0,383 dengan

13
tingkat signifikansi 0,537 (p>0,05), dinilai tinggi oleh pelanggan. Akhirnya,
sehingga uji beda independen yang semakin tinggi kualitas makanan yang
digunakan adalah uji beda dengan asumsi dirasakan oleh pelanggan akan
nilai variansi tidak seragam. Hasil thitung mempengaruhi peningkatan kepuasan
pada asumsi variansi tidak seragam adalah pelanggan secara signifikan.
0,631 dengan tingkat signifikansi (p)
0,529. Karena p > 0,05 sehingga dapat Pengaruh Kualitas Layanan terhadap
hasil perhitungan dapat disimpulkan tidak Kepuasan Pelanggan
terdapat perbedaan tingkat kepuasan pada Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan
Restoran Kintan Buffet Buffet maupun hasil penelitian Ramakrishnan Ramanathan
Hanamasa. Yun Di Usha Ramanathan (2016), Faizan
Ali, Bidit Lal Dey, Raffaele Filieri(2015),
Pembahasan maupun Aidin Namin (2017). Hasil
penelitian saat ini menunjukkan bahwa
Berdasarkan pemaparan data-data dan hasil Kualitas Layanan tidak memberi pengaruh
perhitungan dalam analisis data, maka kepada Kepuasan Pelanggan di Kintan
penelitian ini mendapatkan temuan sebagai Buffet maupun Hanamasa Buffet
berikut : dikarenakan Kualitas Layanan yang
diberikan oleh restoran bercita rata
Pengaruh Kualitas Makanan terhadap makanan Jepang ini pun sebenarnya adalah
Kepuasan Pelanggan layanan yang sama yang dihadirkan oleh
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil restoran-restoran lainnya. Pelanggan yang
penelitian yang telah dilakukan oleh berbelanja di restoran ini tidak
Ramakrishnan Ramanathan Yun Di Usha memperhatikan kualitas layanan yang
Ramanathan (2016), Faizan Ali, Bidit Lal disajikan di restoran tetapi lebih
Dey, Raffaele Filieri(2015), maupun Aidin memperhatikan kepada kekhususan
Namin (2017). Peri (2006) dalam Bashir makanan, terutama kualitas makanan dan
(2015) menyatakan bahwa kualitas cita rasa makanan Jepang yang tidak dapat
makanan adalah kondisi yang diperlukan ditemukan oleh para pelanggan di restoran
untuk memenuhi kebutuhan dan harapan lainnya. Kualitas layanan standar, baik itu
pelanggan. Kualitas makanan berkaitan berada di bawah rata-rata maupun
dengan harapan dan pemenuhan harapan melampaui rata-rata kualitas layanan di
ketika seorang pelanggan menyantap restoran lain tidak membuat pelanggan
makanan di restoran tertentu. Aidin Namin puas atau tidak puas. Dengan kata lain,
(2017:80) mengadakan pengukuran upaya-upaya yang dilakukan demi
kualitas makanan berdasarkan gizi dari meningkatkan Kualitas Layanan tidak akan
makanan. Semakin tinggi gizi yang memberi pengaruh yang signifikan kepada
terkandung dalam makanan di restoran peningkatan Kepuasan Pelanggan.
maka semakin baik pula makanan tersebut
untuk dinikmati oleh pelanggan. Kualitas Pengaruh Kualitas Suasana terhadap
makanan juga dapat dilihat dari citra rasa Kepuasan Pelanggan
yang kuat. Semakin kuat citra rasa yang Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil
terkandung dalam makanan yang disajikan Ramakrishnan Ramanathan Yun Di Usha
restoran, maka kualitas tinggi dinilai oleh Ramanathan (2016). Menurut Wade (2006)
konsumen. Bahan baku juga menentukan dalam Saufiyudin (2015:2) saat datang ke
kualitas dari makanan yang disajikan oleh restoran, makanan itu sendiri mungkin
restoran. Semakin tinggi kualitas bahan bukan alasan utama orang datang ke
baku, yang meliputi kesegaran, kebersihan restoran pada saat pertama tetapi
dan keamanan dari bahan-bahan godaannya mungkin desain eksterior yang
berbahaya, maka kualitas makanan akan

14
menarik. Suasana yang baik tergambar dari persepsi harga konsumen meningkat, maka
ruangan yang bersih, antrian tertata rapi, kepuasan pelanggan akan turut meningkat.
ruang makan atau ruang tunggu nyaman
dan tempat duduk yang luas dan nyaman. Peran Moderasi Karakteristik
Walaupun sebuth restoran menyediakan Responden pada Restoran Kintan
varian makanan khusus, dalam hal ini Karakteristik responden selebihnya, yaitu
makanan khas Jepang, tidak semua status responden, usia, dan jenis kelamin
pelanggan mendambakan hanya kepada tidak memiliki peran moderasi sehingga
makanan khas Jepang itu sendiri, tetapi keberadaan karakteristik responden ini
pelanggan banyak yang menganggap tidak memberi peran untuk merubah
suasana yang disediakan oleh kedua Tingkat Kepuasan yang dipengaruhi oleh
restoran bergaya Jepang ini memberikan Kualitas Makanan, Kualitas Layanan,
kepuasan. Ketika Kualitas Suasana
Kualitas Suasana dan Harga di restoran
ditingkatkan, otomatis Kepuasan Kintan Buffet.
Pelangggan akan turut meningkat. Kualitas suasana secara langsung
berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan
Pengaruh Harga terhadap Kepuasan Pelanggan. Holbrook (1995) dalam
Pelanggan Ramanathan et al. (2016:6) menyatakan
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil bahwa karakteristik pelanggan yang
penelitian yang telah dilakukan oleh berbeda-beda mempengaruhi kepuasan
Ramakrishnan Ramanathan Yun Di Usha seorang pelanggan. Hal ini terjadi di
Ramanathan (2016) maupun Aidin Namin restoran Kintan Buffet, peningkatan pada
(2017). Kriteria terkait adalah kewajaran Kualitas Suasana akan turut
harga dalam makanan. Hal ini mengacu mempengaruhi Kepuasan Pelanggan tetapi
pada sejauh mana pelanggan mengevaluasi pengaruh Kualitas Suasana tersebut
harga yang wajar, tepat dapat diterima semakin menurun terhadap Kepuasan
(Bolton et al., 2003 dalam Ramanathan et Pelanggan pada pelanggan dengan tingkat
al. 2016:5). Pengertian tersebut mengacu pendidikan yang lebih tinggi.
bahwa penetapan harga harus diusahakan
wajar di mata konsumen, dapat diterima Pengaruh Kualitas Makanan terhadap
oleh berbagai kalangan konsumen Kepuasan Pelanggan
sehingga dari hal ini Kepuasan Pelanggan Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil
akan lebih ditingkatkan. Volckner (2008 penelitian yang telah dilakukan oleh
dalam Hsu dkk., 2017:3) menyatakan Ramakrishnan Ramanathan Yun Di Usha
bahwa harga memainkan dua peran yang Ramanathan (2016), Faizan Ali, Bidit Lal
berbeda dalam penilaian konsumen Dey, Raffaele Filieri(2015), maupun Aidin
terhadap alternatif produk, yaitu sebagai
Namin (2017). Peri (2006) dalam Bashir
ukuran pengorbanan dan isyarat informasi, (2015) menyatakan bahwa kualitas
yang pertama mengacu pada jumlah uang makanan adalah kondisi yang diperlukan
yang harus dikeluarkan oleh konsumen dan untuk memenuhi kebutuhan dan harapan
yang kedua mengacu pada kualitas dan pelanggan. Kualitas makanan berkaitan
status yang disimpulkan oleh kepemilikan dengan harapan dan pemenuhan harapan
produk. Pengertian ini menekankan bahwa ketika seorang pelanggan menyantap
harga akan dievaluasi oleh konsumen dari makanan di restoran tertentu. Aidin Namin
pengorbanan dan hasil yang diterima (2017:80) mengadakan pengukuran
konsumen. Semakin hasil melampaui kualitas makanan berdasarkan gizi dari
pengorbanan uang yang dikeluarkan maka makanan. Semakin tinggi gizi yang
Kepuasan Pelanggan akan semakin terkandung dalam makanan di restoran
meningkat. Dengan kata lain, ketika maka semakin baik pula makanan tersebut

15
untuk dinikmati oleh pelanggan. Kualitas bukan alasan utama orang datang ke
makanan juga dapat dilihat dari citra rasa restoran pada saat pertama tetapi
yang kuat. Semakin kuat citra rasa yang godaannya mungkin desain eksterior yang
terkandung dalam makanan yang disajikan menarik. Suasana yang baik tergambar dari
restoran, maka kualitas tinggi dinilai oleh ruangan yang bersih, antrian tertata rapi,
konsumen. Bahan baku juga menentukan ruang makan atau ruang tunggu nyaman
kualitas dari makanan yang disajikan oleh dan tempat duduk yang luas dan nyaman.
restoran. Semakin tinggi kualitas bahan Walaupun sebuth restoran menyediakan
baku, yang meliputi kesegaran, kebersihan varian makanan khusus, dalam hal ini
dan keamanan dari bahan-bahan makanan khas Jepang, tidak semua
berbahaya, maka kualitas makanan akan pelanggan mendambakan hanya kepada
dinilai tinggi oleh pelanggan. makanan khas Jepang itu sendiri, tetapi
pelanggan banyak yang menganggap
Pengaruh Kualitas Layanan terhadap suasana yang disediakan oleh kedua
Kepuasan Pelanggan restoran bergaya Jepang ini memberikan
kepuasan. Ketika Kualitas Suasana
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan
ditingkatkan, otomatis Kepuasan
hasil penelitian Ramakrishnan Ramanathan
Pelangggan akan turut meningkat.
Yun Di Usha Ramanathan (2016), Faizan
Ali, Bidit Lal Dey, Raffaele Filieri(2015),
maupun Aidin Namin (2017). Hasil Pengaruh Harga terhadap Kepuasan
penelitian saat ini menunjukkan bahwa Pelanggan
Kualitas Layanan tidak memberi pengaruh Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil
kepada Kepuasan Pelanggan di Kintan penelitian yang telah dilakukan oleh
Buffet maupun Hanamasa Buffet Ramakrishnan Ramanathan Yun Di Usha
dikarenakan Kualitas Layanan yang Ramanathan (2016) maupun Aidin Namin
diberikan oleh restoran bercita rata (2017). Kriteria terkait adalah kewajaran
makanan Jepang ini pun sebenarnya adalah harga dalam makanan. Hal ini mengacu
layanan yang sama yang dihadirkan oleh pada sejauh mana pelanggan mengevaluasi
restoran-restoran lainnya. Pelanggan yang harga yang wajar, tepat dapat diterima
berbelanja di restoran ini tidak (Bolton et al., 2003 dalam Ramanathan et
memperhatikan kualitas layanan yang al. 2016:5). Pengertian tersebut mengacu
disajikan di restoran tetapi lebih bahwa penetapan harga harus diusahakan
memperhatikan kepada kekhususan wajar di mata konsumen, dapat diterima
makanan, terutama kualitas makanan dan oleh berbagai kalangan konsumen
cita rasa makanan Jepang yang tidak dapat sehingga dari hal ini Kepuasan Pelanggan
ditemukan oleh para pelanggan di restoran akan lebih ditingkatkan. Volckner (2008
lainnya. Kualitas layanan standar, baik itu dalam Hsu dkk., 2017:3) menyatakan
berada di bawah rata-rata maupun bahwa harga memainkan dua peran yang
melampaui rata-rata kualitas layanan di berbeda dalam penilaian konsumen
restoran lain tidak membuat pelanggan terhadap alternatif produk, yaitu sebagai
puas atau tidak puas. ukuran pengorbanan dan isyarat informasi,
yang pertama mengacu pada jumlah uang
Pengaruh Kualitas Suasana terhadap yang harus dikeluarkan oleh konsumen dan
Kepuasan Pelanggan yang kedua mengacu pada kualitas dan
status yang disimpulkan oleh kepemilikan
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil
produk. Pengertian ini menekankan bahwa
Ramakrishnan Ramanathan Yun Di Usha
harga akan dievaluasi oleh konsumen dari
Ramanathan (2016). Menurut Wade (2006)
dalam Saufiyudin (2015:2) saat datang ke pengorbanan dan hasil yang diterima
konsumen. Semakin hasil melampaui
restoran, makanan itu sendiri mungkin
pengorbanan uang yang dikeluarkan maka

16
Kepuasan Pelanggan akan semakin Kintan Buffet maupun Hanamasa Buffet,
meningkat. Dengan kata lain, ketika akan menyebabkan tingkat Kepuasan
persepsi harga konsumen meningkat, maka Pelanggan pada taraf yang serupa.
kepuasan pelanggan akan turut meningkat.
Kesimpulan
Peran Moderasi Karakteristik
Berdasarkan hasil analisis data dan
Responden pada Restoran Hanamasa
pembahasan yang telah diungkapkan
Karakteristik responden selebihnya, yaitu sebelumnya maka dapat disimpulkan
status responden, usia, dan jenis kelamin bahwa : Kualitas makanan secara parsial
tidak memiliki peran moderasi sehingga berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
keberadaan karakteristik responden ini pelanggan pada pengunjung restoran
tidak memberi peran untuk merubah Kintan Buffet di Surabaya. Artinya,
Tingkat Kepuasan yang dipengaruhi oleh peningkatan pada Kualitas Makanan akan
Kualitas Makanan, Kualitas Layanan, menyebabkan tingkat Kepuasan Pelanggan
Kualitas Suasana dan Harga di restoran di Kintan Buffet. Sebaliknya, bilamana
Hanamasa Buffet. terjadi penurunan pada Kualitas Makanan
Harga secara langsung berpengaruh akan menyebabkan tingkat Kepuasan
signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan di Pelanggan di restoran Kintan Buffet akan
restoran Hanamasa Buffet. Evaluasi turut meningkat secara signifikan. Kualitas
mengenai efek moderasi pada dasarnya layanan secara parsial tidak berpengaruh
adalah untuk mengadakan segmentasi signifikan terhadap kepuasan pelanggan
konsumen (Anable, 2005 dalam Arnound pada pengunjung restoran Kintan Buffet di
2015:3). Segmentasi ditujukan untuk Surabaya. Artinya, peningkatan atau
memutuskan tindakan pemasaran tertentu penurunan pada Kualitas Layanan tidak
atau kebijakan untuk kelompok tertentu mampu mendorong perubahan Kepuasan
dan untuk memprediksi menanggapi Pelanggan Kintan Buffet. Kualitas suasana
rangsangan ini. Hal ini terjadi di restoran secara parsial berpengaruh signifikan
Hanamasa Buffet Buffet, peningkatan pada terhadap kepuasan pelanggan pada
persepsi Harga akan turut mempengaruhi pengunjung restoran Kintan Buffet di
Kepuasan Pelanggan tetapi pengaruh Surabaya. Artinya, peningkatan pada
persepsi harga terhadap Kepuasan Kualitas Suasana akan menyebabkan
Pelanggan akan mengalami penurunan Kepuasan Pelanggan di Kintan Buffet turut
pada responden dengan tingkat pendidikan meningkat secara signifikan. Sebaliknya,
yang semakin meningkat. bilamana terjadi penurunan pada Kualitas
Suasana akan menyebabkan Kepuasan
Perbedaan Tingkat Kepuasan Pelanggan di Kintan Buffet akan turut
Pelanggan pada masing-masing menurun secara signifikan. Harga secara
Restoran parsial berpengaruh signifikan terhadap
Hasil perhitungan analisis data kepuasan pelanggan pada pengunjung
memperlihatkan bahwa tingkat kepuasan restoran Kintan Buffet di Surabaya.
antar masing-masing restoran tidak Artinya, peningkatan pada persepsi Harga
berbeda satu sama lain. Artinya, ketika akan menyebabkan Kepuasan Pelanggan
Kepuasan Pelanggan yang disebabkan Kintan Buffet turut meningkat secara
pengaruh variabel Kualitas Makanan, signifikan. Sebaliknya, bilamana terjadi
Kualitas Layanan, Kualitas Suasana, dan penurunan pada persepsi Harga akan
Harga tercapai dengan baik di Kintan menyebabkan Kepuasan Pelanggan Kintan
Buffet, maka hal yang sama akan berlaku Buffet turut menurun secara signifikan.
pula di Hanamasa Buffet. Dengan kata lain, Kualitas makanan secara parsial
pengelolaan variabel-variabel yang sama di berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
pelanggan pada pengunjung restoran

17
Hanamasa Buffet di Surabaya. Artinya, dengan tingkat pendidikan yang lebih
peningkatan pada Kualitas Makanan akan rendah, sebaliknya tingkat Kepuasan
menyebabkan tingkat Kepuasan Pelanggan Pelanggan yang telah dipengaruhi oleh
di Hanamasa Buffet. Sebaliknya, bilamana Kualitas Suasana akan semakin menurun
terjadi penurunan pada Kualitas Makanan pada responden dengan tingkat pendidikan
akan menyebabkan tingkat Kepuasan yang lebih tinggi.
Pelanggan di restoran Hanamasa Buffet Kualitas makanan, kualitas layanan,
akan turut meningkat secara signifikan. kualitas suasana dan harga berpengaruh
Kualitas layanan secara parsial tidak positif signifikan terhadap kepuasan
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan yang dimoderasi oleh
pelanggan pada pengunjung restoran karakteristik konsumen pada restoran
Hanamasa Buffet di Surabaya. Artinya, Hanamasa Buffet di Surabaya. Pendidikan
peningkatan atau penurunan pada Kualitas responden responden di restoran Hanamasa
Layanan tidak mampu mendorong Buffet memiliki peran moderasi negatif
perubahan Kepuasan Pelanggan Hanamasa pada hubungan Harga terhadap Kepuasan
Buffet. Kualitas suasana secara parsial Pelanggan. Artinya, tingkat Kepuasan
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan Pelanggan yang telah dipengaruhi oleh
pelanggan pada pengunjung restoran Persepsi Harga akan semakin meningkat
Hanamasa Buffet di Surabaya. Artinya, pada responden dengan tingkat pendidikan
peningkatan pada Kualitas Suasana akan yang lebih rendah, sebaliknya tingkat
menyebabkan Kepuasan Pelanggan di Kepuasan Pelanggan yang telah
Hanamasa Buffet turut meningkat secara dipengaruhi oleh Persepsi Harga akan
signifikan. Sebaliknya, bilamana terjadi semakin menurun pada responden dengan
penurunan pada Kualitas Suasana akan tingkat pendidikan yang lebih tinggi.
menyebabkan Kepuasan Pelanggan di Tidak terdapat perbedaan secara
Hanamasa Buffet akan turut menurun signifikan antara kepuasan pelanggan pada
secara signifikan. Harga secara parsial pelanggan restoran Kintan Buffet dengan
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kepuasan pelanggan pada restoran
pelanggan pada pengunjung restoran Hanamasa Buffet di Surabaya. Artinya,
Hanamasa Buffet di Surabaya. Artinya, ketika Kepuasan Pelanggan yang
peningkatan pada persepsi Harga akan disebabkan pengaruh variabel Kualitas
menyebabkan Kepuasan Pelanggan Makanan, Kualitas Layanan, Kualitas
Hanamasa Buffet turut meningkat secara Suasana, dan Harga tercapai dengan baik
signifikan. Sebaliknya, bilamana terjadi di Kintan Buffet, maka hal yang sama akan
penurunan pada persepsi Harga akan berlaku pula di Hanamasa Buffet. Dengan
menyebabkan Kepuasan Pelanggan kata lain, pengelolaan variabel-variabel
Hanamasa Buffet turut menurun secara yang sama di Kintan Buffet maupun
signifikan. Kualitas makanan, kualitas Hanamasa Buffet, akan menyebabkan
layanan, kualitas suasana dan harga tingkat Kepuasan Pelanggan pada taraf
berpengaruh positif signifikan terhadap yang serupa.
kepuasan pelanggan yang di moderasi oleh
karakteristik konsumen pada restoran Saran
Kintan Buffet di Surabaya,. Pendidikan Berdasarkan pembahasan dan
responden di restoran Kintan Buffet kesimpulan yang telah dikemukakan
memiliki peran moderasi negatif pada sebelumnya, maka saran-saran yang
hubungan Kualitas Suasana terhadap berkaitan dengan penelitian ini, antara lain
Kepuasan Pelanggan. Artinya, tingkat : Kepada perusahaan Kintan Buffet dan
Kepuasan Pelanggan yang telah Hanamasa Buffet disarankan agar masing-
dipengaruhi oleh Kualitas Suasana akan masing manajemen mencari cara-cara yang
semakin meningkat pada responden kreatif agar terdapat ciri khas yang

18
membedakan kepuasan pelanggan antar agar memberikan gambaran yang luas
kedua restoran. Kepuasan pelanggan dapat untuk seluruh populasi.
dipengaruhi oleh kualitas makanan, oleh
karena itu kedua restoran ini hendaknya
berlomba-lomba meningkatkan kualitas DAFTAR RUJUKAN
makanan di restorannya. Kepuasan
pelanggan dapat dipengaruhi oleh kualitas Aidin Namin, (2017), “Revisiting
suasana, oleh karena itu kedua restoran ini customers' perception of service
hendaknya memperbaiki dan quality in fast food restaurants”
meningkatkan suasana di restorannya agar Journal of Retailing and Consumer
masing-masing memiliki perbedaan untuk Services 34 (2017) 70–81
mendorong kepuasan pelanggan. Kepuasan
pelanggan dapat dipengaruhi oleh harga, Arnoud Mouwen, (2015), ” Drivers of
oleh karena itu kedua restoran ini customer satisfaction with public
hendaknya menciptakan tingkat harga yang transport services ” , Transportation
khas agar memiliki perbedaan khas antar Research Part A 78 (2015) 1–20
kedua restoran. Tingkat pendidikan Bashir, M. A. A., Zainol, N., & Wahab, A.
memiliki peran moderasi dalam pengaruh M. F, (2015), “The impact of food
kualitas suasana terhadap kepuasan quality and its attributes on
pelanggan di restoran Kintan Buffet. Oleh customers’behavioral intention at
karena itu, disarankan kepada pengelola Malay restaurants”, Faculty of Hotel
restoran untuk menyediakan ruangan- and Tourism Management,
ruangan khusus yang masing-masing UniversitiTeknologi MARA Pulau
memiliki perbedaan suasana kepada Pinang, Malaysia
segmen konsumen berdasarkan
pendidikannya. Misalnya, pada tanggal Biao Zhang, Zetian Fu, Jian Huang,
tertentu restoran Kintan Buffet dapat Jieqiong Wang, Shuyao Xu,
mengadakan promo kepada para lulusan Lingxian Zhang, (2018),
strata satu atau strata dua dan diundang ke “Consumers' perceptions, purchase
ruangan khusus di restoran ini. intention, and willingness to pay a
Diharapkan, dengan program promo ini. premium price for safe vegetables: A
Tingkat pendidikan memiliki peran case study of Beijing, China” ,
moderasi dalam pengaruh kualitas suasana Journal of Cleaner Production
terhadap kepuasan pelanggan di restoran Chia-Lin Hsu, Chi-Ya Chang, Chutinart
Kintan Buffet. Oleh karena itu, disarankan Yansritakul, (2017) , “Exploring
kepada pengelola restoran untuk purchase intention of green skincare
mengadakan program promo potongan products using the theory of planned
haga di saat-saat tertentu kepada para behavior: Testing the moderating
pelanggan dengan pendidikan sarjana atau effects of country of origin and price
pasca sarjana. Diharapkan, di masa sensitivity” , Journal of Retailing
mendatang tingginya tingkat pendidikan and Consumer Services 34 (2017)
tidak menjadikan kendala dalam penetapan 145–152.
harga.
Kepada peneliti selanjutnya,. Faizan Ali, Bidit Lal Dey, Raffaele Filieri,
Disarankan agar mengadakan penelitian di (2015) "An assessment of service
lebih banyak obyek. Misalnya saja, quality and resulting customer
penelitian dilakukan di lebih dari 5 lokasi satisfaction in Pakistan International
restoran, tetapi hasil pengumpulan data Airlines: Findings from foreigners
kemudian dianalisis secara bersama-sama and overseas Pakistani customers",
International Journal of Quality &

19
Reliability Management, Vol. 32 Ramakrishnan Ramanathan Yun Di Usha
Issue: 5,pp.486-502 Ramanathan , (2016),"Moderating
roles of customer characteristics on
Muhamad Saufiyudin Omar, Hashim the link between service factors and
Fadzil Ariffin, Rozila Ahmad (2015) satisfaction in a buffet restaurant",
, “The Relationship between Benchmarking: An International
Restaurant Ambience and Journal, Vol. 23 Iss 2 pp. –
Customers’ Satisfaction in Shah
Alam Arabic Restaurants, Selangor” Samuel Famiyeh, Disraeli Asante-Darko,
, International Journal of Amoako Kwarteng,(2018) "Service
Administration and Governance, quality, customer satisfaction, and
1(4) Special 2015, Pages: 1-8 loyalty in the banking sector: the
moderating role of organizational
Raditha Hapsari, Michael Clemes, David culture", International Journal of
Dean (2016), “The Mediating Role Quality & Reliability Management,
of Perceived Value on the
Relationship between Service
Quality and Customer Satisfaction:
Evidence fromIndonesian Airline
Passengers” ,Procedia Economics
and Finance 35 ( 2016 ) 388 – 395

20

You might also like