Professional Documents
Culture Documents
2021;9(2):208-214
Terakreditasi Nasional: SK Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan DOI: https://doi.org/10.35790/ebm.9.2.2021.31888
KemenRistekdikti RI No. 30/E/KPT/2019 Available from: https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/ebiomedik
1
Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
Manado, Indonesia
2
Bagian Kimia Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado, Indonesia
Email: tiaracpradani@gmail.com
Abstract: At the end of 2019 the world was shocked by the emergence of a new virus, namely
the corona virus (SARS-CoV 2) which is called Corona Virus Disease 2019 or COVID-19.
The origin of the emergence of this virus is known to have originated in the city of Wuhan,
Hubei Province, China in December 2019.1 Research shows a close relationship with the
corona virus that causes Severe Acute Respitatory Syndrome (SARS) which broke out in
Hong Kong in 2003, until WHO named it the novel corona virus ( nCoV19). Turmeric
(Curcuma longa L.) is a tropical plant that has many benefits and is found in many parts of
Indonesia. Turmeric is widely used by the community as a traditional medicine to treat several
diseases, such as: anti-inflammatory, antioxidant, hepatoprotective, and others. This study
aims to determine the content in several compounds in the turmeric plant that have the
potential to inhibit COVID-19 by using the molecular docking method. Using the In Silico
method, namely molecular docking with the compounds taken were curcumin and ar-
turmerone and the main protease COVID-19 (6LU7). This study obtained the binding affinity
of curcumin compounds, namely -7.2 and Ar-turmerone -5.8 compounds against Mpro
COVID-19. Remdesivir, which was used as a positive control, had a binding affinity of -7.7.
In conclusion, remdesivir got better results compared to curcumin and Ar-turmerone
compounds.
Keywords: Molecular Docking, Turmeric, COVID-19.
Abstrak: Pada akhir tahun 2019 dunia digemparkan dengan munculnya virus baru yaitu
corona virus (SARS-CoV 2) yang disebut dengan Corona Virus Disease 2019 atau COVID-
19. Awal mula munculnya virus ini diketahui berasal dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China
pada Desember 2019.1 Penelitian menunjukkan hubungan yang dekat dengan virus corona
penyebab Severe Acute Respitatory Syndrome (SARS) yang mewabah di Hongkong pada
tahun 2003, hingga WHO menamakannya sebagai novel corona virus (nCoV19). Kunyit
(Curcuma longa L.) merupakan salah satu jenis tanaman tropis yang banyak memiliki manfaat
dan banyak ditemukan di wilayah Indonesia. Kunyit banyak dimanfaatkan masyarakat sebagai
obat tradisional untuk mengobati beberapa penyakit seperti: antiinflamasi, antioksidan,
hepatoprotektor, dan lain-lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan dalam
beberapa senyawa pada tumbuhan kunyit yang berpotensi menghambat COVID-19 dengan
metode molecular docking. Menggunakan metode In Silico yaitu molecular docking dengan
senyawa yang diambil adalah kurkumin dan ar-Turmerone dan main protease COVID-19
(6LU7). Penelitian ini didapatkan hasil binding affinity senyawa kurkumin yaitu -7.2 dan
senyawa ar-turmeron -5.8 terhadap Mpro COVID-19. Remdesivir yang digunakan sebagai
control positif mendapatkan hasil binding affinity yaitu -7.7. Sebagai simpulan, remdesivir
mendapat hasil yang lebih baik dibandingkan dengan senyawa kurkumin dan ar-turmeron.
Kata Kunci: Molecular Docking, Kunyit, COVID-19.
208
Pradani, Fatimawali, Manampiring, Kepel, Budiarso, Bodhi: Molecular docking …209
Infectious Peritonitis Virus (FIPV), virus meng-klik menu scrip kemudian pilih
stomatitis vesikular (VSV), virus simpleks selection selanjutnya select water molekul
herpes (HSV), feline herpesvirus (FHV), dan terakhir tekan delete pada keyboard.
dan virus sinsitium pernafasan (RSV) yang Langkah kedua, klik menu scrip kemudian
telah dinilai dengan uji MTT dan pilih selection dan selanjutnya select ligan.
menunjukkan aktivitas antivirus yang kuat.6 Jika reseptor sudah bersih secara
keseluruhan, langkah terakhir yaitu tekan
Penambatan Molekul pada menu file kemudian save as reseptor
Penambatan molekul (Molecular tersebut dalam dormat PDB.
Docking) merupakan salah satu metode in Proses molekular docking mengguna-
silico berbasis struktur yang paling populer kan aplikasi Autodock tools dan Autodock
dan sukses, yang membantu memprediksi Vina. Struktur reseptor dan ligan yang telah
interaksi yang terjadi antara molekul dan di optimasi secara terpisah disimpan dalam
target biologis. Proses ini umumnya dicapai satu folder yang sama. Untuk molekular
dengan terlebih dahulu memprediksi docking menggunakan Autodock Tools
orientasi molekuler ligan dalam reseptor, terlebih dahulu dengan mempersiapkan
dan kemudian memperkirakan untuk saling reseptor tahapan sebagai berikut:
melengkapi melalui penggunaan fungsi Buka aplikasi Autodock Tools
penilaian. Metode berbasis struktur yang kemudian klik read molecular pada menu
bergantung pada informasi yang diperoleh file dan pilih reseptor yang akan di
dari pengetahuan tentang struktur 3D target docking. Reseptor yang sudah ada
yang diminati, dan memungkinkan ditambahkan dengan hydrogen dan centang
peringkat database molekul sesuai dengan pada pilihan all hydrogen, method on
struktur dan komplementaritas elektronik Bondorer, yes renumber atom in clude new
ligan ke target tertentu.7 hydrogen, kemudian klik OK. Setelah
reseptor sudah ketambahan hydrogen, klik
grid macromolekuler kemudian klik choose
METODE PENELITIAN lalu klik reseptor dan terakhir select
Struktur senyawa aktif Kunyit yaitu molekul. Reseptor yang disimpan
Curcumin dan Ar-Turmerone dan protease formatnya dalam bentuk PDBQT.
utama COVID-19 (6LU7) didapat dari Selanjutnya untuk prsiapan ligannya, tahap-
Protein Data Bank. Menggunakan nya adalah sebagai berikut: klik ligan
perangkat komputer dengan spesifikasi kemudian klik input baru klik open dan
Windows 10 (64 bit) dilengkapi program pilih ligan yang ada pada folder.
Autodock 4.2, BIOVIA Discovery Studio Selanjutnya jika ligan sudah keluar pada
Visualizer, Open Babel 2.0, dan AutoDock layer kerja klik torsion tree untuk mengatur
Vina. number of torison pada ligan, selanjutnya
Persiapan Senyawa. Senyawa pada simpan ligan dalam format PDBQT.
tanaman kunyit yang akan dijadikan ligan Langkah selanjutnya yaitu
diperoleh melalui situs website yaitu mempersiapkan tempat dimana ligan akan
PubChem, kemudian didwonload dengan menambat pada reseptor dengan langkah
format SDF 3D. Selanjutnya buka aplikasi sebagai berikut: Pilih reseptor format
Open Babel untuk mengubah format SDF PDBQT kemudian klik grid box pada menu
tadi menjadi PDB. grid, selanjutnya sesuaikan number of point
Persiapan Reseptor. Reseptor pada sumbu X (merah), Y (hijau), dan Z
COVID-19 didapat dari situs website PDB (biru). Buka discovery Studio Visualizer
(Protein Dara Bank) yang kemudian untuk melihat sisi aktif atau tempat
didwonload dengan format PDB. penambatan area reseptor tersebut
Selanjutnya buka aplikasi Discovery Studio kemudian klik kanan dan mencari sampai
Visualisasi untuk membersihkan reseptor area tersebut ditemukan. Selanjutnya buka
yang masih kotor. Langkah pertama yaitu kembali aplikasi Autodock Tools dan
Pradani, Fatimawali, Manampiring, Kepel, Budiarso, Bodhi: Molecular docking …211
masukkan nilai X,Y,Z yang ditemukan adalah proses docking yang dilakukan
pada reseptor di Discovery Studio tanpa mengetahui letak sisi aktif atau
Visualizer. tempat penambatan dari reseptor. Penelitian
Langkah selanjutnya buka aplikasi ini dilakukan dengan cara blind docking
Notepad dan masukkan data seperti ligan terjadap reseptor, karena belum
reseptor, ligan, center X, center Y, center mengetahui parameter grid box yang tepat
Z, size X, size Y, size Z, dan keakuratan, dari senyawa kurkumin dan ar-turmerone.8
kemudian save di folder yang telah dibuat. Berat molekul tidak lebih dari 500. Donor
Selanjutnya masukkan aplikasi Autodock ikatan hidrogen tidak lebih dari 5. Akseptor
Vina yang terdiri dari Vina, Vina Split, dan ikatan hidrogen tidak lebih dari 10. Log P
Vina License pada folder yang telah dibuat, tidak lebih dari 5.8
kemudian buka aplikasi Command Prompt Berdasarkan Tabel 1 maka disimpul-
dan masukkan format (contoh: kan bahwa kedua ligan yang digunakan
C:\user\Costumer> D:\ cd Vina..), lalu dari berat molekul kurang dari 500 Da (1
masukkan rumus untuk perhitungan dalam Dalton = 1,6 g), donor ikatan hydrogen,
Command Prompt : --config conf.txt --log akseptor ikatan hydrogen, dan log P
log.txt maka akan muncul hasil binding memenuhi 5 kriteria dari Lipinski. Aturan
affinity dari ligan yang diteliti. Setelah itu dari Lipinski dapat menentukan sifat
gunakan Vina Split untuk memisahkan fisikokimia suatu ligan yang dapat
hasil dari ligan satu per satu dengan menentukan karakter hidrofobik atau
menggunakan rumus D:\vina>vina-split .. hidrofilik suatu senyawa melalui membran
input out. pdbqt. Tahap terakhir yaitu sel oleh difusi pasif.8
visualisasi dengan cara men-drag reseptor
dan out ligan 1 di Doscovery Studio Tabel 1. Sifat ligan berdasarkan 5 kriteria
Visualizer kemudian dilihat hasilnya dalam Lipinski
bentuk 2D dan 3D nya. Donor Akseptor
Berat
Ligan Ikatan Ikatan log P
Molekul
Hidrogen Hidrogen
HASIL PENELITIAN 368.4
Pada penelitian ini digunakan molekul Kurkumin 2 6
g/mol
protein COVID-19 sebagai reseptor yang 3.2
Ar- 216.32
0 1
diambil dari Protein Data Bank. Ligan uji Turmerone g/mol
yang digunakan berupa kurkumin dan ar-
turmerone yang terdapat pada tumbuhan Tabel 2. Hasil Binding Affinity ligan uji
kunyit (Curcuma Longa L.) yang Kurkumin dan Ar-Turmerone dengan
strukturnya diambil dari PubChem. Reseptor COVID-19 (6LU7)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Senyawa Binding Affinity
hasil molecular docking dari senyawa aktif Kurkumin -7.0
yang ada pada kunyit berupa kurkumin dan Ar-tumerone -5.8
ar-turmerone yang nantinya akan dilihat
dari nilai binding affinity dalam satuan Penambatan dilakukan menggunakan
kkal/mol. Nilai binding affinity dikatakan software AutoDock. Molekul Protein yang
kuat apabila memperoleh nilai semakin akan digunakan telah di preparasi terlebih
negatif. dahulu. Ligan ditambatkan pada sisi aktif
Molecular docking merupakan suatu dari reseptor 6LU7. Untuk menentukan
metode simulasi untuk mengetahui tempat penambatan digunakan bantuan
interaksi antara ligan terhadap reseptor. Grid Box yaitu size x = 24, size y = 24,
Proses molecular docking terbagi atas dua size z = 24, dan pusat x = -12, pusat y =
jenis, yaitu blind docking dan oriented 18, pusat z = 68. Spacing angstrom dari
docking. Oriented docking adalah proses kurkumin dan ar-turmerone ada pada angka
docking yang telah diketahui letak sisi aktif 1 dan kemudian mengatur nilai
dari reseptor, sedangkan blind docking keakuratannya yaitu pada angka 8.
212 eBiomedik, Volume 9, Nomor 2, Juli-Desember 2021, hlm.208-214