You are on page 1of 11

Lahjah Arabiyah [ Ahmad Sirfi Fatoni ]

P-ISSN (2716-2028) | E-ISSN (2716-201X)

FENOMENA PERLUASAN DAN PENYEMPITAN MAKNA DALAM


ILMU SEMANTIK

Ahmad Sirfi Fatoni


Institut Agama Islam Nurul Hakim, Lombok Barat
ahmadsirfi20@gmail.com

Abstract:
This article examines the expansion and narrowing of meaning in the field of semantics. The
reasons that triggers this research because the meaning in one period of time can change and most
likely different at other times, this situation occurs because of the development of thinking of
language users and cultural changes. From there emerged several phenomena such as the expansion
and narrowing of meaning. This research is a qualitative research. As for the research method used
descriptive analysis and critical. The findings of the research are: (1) The expansion of meaning is
certainly closely related to language use. The language-speaking community in expanding the
meaning contained in a word can use analogy or with self-help language itself. Expansion is often
caused by social factors. A word that changes its usage from a limited circle into general usage
sometimes will expand its meaning and lose some of its distinguishing elements, (2) The expansion
of meaning is not only a booster in the development of semantics and method in the development of
linguistic science, but on the other side it shows the weakness of a language, especially for common
people, (3) The expansion of meaning is the result of the abortion of some the distinguishing
features of a word, while the narrowing of meaning is the result of the addition of some the
distinguishing features of a word, (4) Narrowing of meaning is found in the realm of scientific and
artistic terms, in fact it‟s closely related to the phenomena of homonym and polysemy.

Keywords: Expansion of meaning, narrowing of meaning, semantic science, distinguishing feature

PENDAHULUAN Sebagaimana yang kita ketahui bahwa


pemakaian bahasa diwujudkan dalam bentuk
Bahasa merupakan masalah yang cukup
leksem dan kalimat. Masyarakat pemakai
kompleks dan rumit, bukan saja karena
bahasalah yang menggunakan leksem dan
bahasa adalah unsur dan pendukung
kalimat itu. Sehingga, bahasa akan mengalami
kebudayaan, melainkan juga karena masalah
perubahan sesuai dengan kebutuhan dan gerak
bahasa mencakup kepentingan segenap
perkembangan masyarakat tertentu. Dengan
lapisan masyarakat yang mencakup strata
demikian, dapat kita ketahui bahwa perubahan
sosial kelas tinggi, kelas menengah dan kelas
yang terjadi dalam suatu bahasa bisa
rendah. Tidak seorangpun dapat melepaskan
menyebabkan berubah maknanya. Fenomena
keterkaitannya dengan bahasa, baik ditinjau
terkait makna merupakan salah satu isu yang
dari aspek waktu, tempat, keadaan maupun
sangat penting dalam kajian ilmu linguistik.
fungsional. Bahasa mempunyai fungsi yang
Ungkapan tentang makna dianggap sebagai
sangat kompleks dalam kehidupan manusia
masalah yang ambigu. Dalam membahas
baik secara individual maupun secara sosial.
makna terdapat tiga hal penting yang mana
Fungsi utama yang dimiliki bahasa adalah
para filosof dan ahli linguistik menghendaki
sebagai alat komunikasi dan interaksi sosial
antar sesama. Tanpa bahasa manusia akan pengungkapannya dengan adanya proses al-
taudhih atau al-isyrah tentang istilah-istilah
sulit dan kaku dalam berinteraksi antar
terkait makna. Adapun perincian terkait
sesama.
istilah-istilahnya yaitu: 1) Penjabaran makna

Lahjah Arabiyah: Jurnal Bahasa Arab dan Pendidikan Bahasa Arab Januari 2021 | Vol. 2 No. 1 8
Lahjah Arabiyah [Ahmad Sirfi Fatoni ]
P-ISSN (2716-2028) | E-ISSN (2716-201X)

suatu kata secara ilmiah, 2) Pendeskripsian ‫التطور الداليل أو تغيُّ ُر ادلعىن جزء من التطور‬
suatu kata secara ilmiah, dan 3) Penjabaran
terkait makna untuk suatu hubungan. ِ
‫قطاعات اللغة الرئيسية وىي‬ ‫اللغوي الذي يشمل‬
Sementara itu, Ruth Kempson berpendapat
bahwa dalam penjabaran suatu makna ada tiga ‫ ومن القوانٌن‬.‫األصوات والصرف والنحو وادلفردات‬
hal pokok yang perlu diperhatikan yaitu: 1)
Kalam atau kata, 2) Kalimat, dan 3)
‫ادلقررة أن اللغة تتطور وأن ىناك أسبابا كثًنًة لتطور‬
Kebutuhan dari si pembicara untuk suatu ‫ لكن ما يالحظ يف العربية الفصحى خصوصا‬.‫اللغات‬ ِ
hubungan atau korelasi.1
‫من ىذا ادلوضوع يكاد يكون متميزا ومتفرقًا من غًنه مما‬
Pada hakikatnya, makna dari sebuah
kata tidak bersifat statis. Makna secara natural .‫العا ََِل‬
َ ‫يالحظ يف اللغات األخرى يف‬
bisa berubah seirama dengan dinamika dan
mobilitas perkembangan pemikiran manusia Atas dasar hal di atas, penelitian ini
dan derasnya perkembangan laju ilmu perlu dilakukan secara mendalam dan detail.
pengetahuan dan teknologi. Salah satu faktor Perluasan dan penyempitan makna terkadang
yang mengakibatkan adanya pergeseran dan memberikan adanya ketaksaan dalam
perubahan makna sebuah kata yaitu bahasa itu menafsiri atau memberikan makna pada suatu
ditransfer secara turun temurun, bersifat kata. Hal itu dikarenakan satu kata dalam
gradual serta tidak berkesinambungan dari bahasa tertentu bisa bermakna berbeda dalam
satu generasi ke generasi setelahnya.2 Dari fase atau periode yang berbeda pula. Itulah
fakta itu, maka makna bisa mengalami problem penting dalam penelitian ini,
perluasan dan penyempitan. Perluasan dan sehingga nantinya artikel ini bisa menjawab
penyempitan makna juga terjadi akibat dari dan memberikan solusi terkait kondisi
perubahan wilayah dan letak geografis.3 tersebut. Perlu diketahui, penelitian ini
disusun untuk memfokuskan dalam
Ahmad Muhammad Qadur dalam menjelaskan beberapa fenomena perluasan
bukunya yang berjudul Madkhal Ila Fiqhil dan penyempitan makna dalam koridor ilmu
Lughoh al-„Arabiyyah4 menjelaskan sebagai semantik khususnya dalam bahasa Arab,
berikut: contoh-contohnya serta faktor-faktor
penyebab terjadinya. Penelitian ini akan
memberikan kebaruan dalam mengkonstruk
teori perluasan dan penyempitan makna
secara detail dalam bingkai ilmu semantik.
1
Kamal Musthofa dan Ahmad Hidayatullah
Zarkasyi, “Qadhiyyatu Ilmi al-Dalalah „inda Toshihiko
Izutsu”, Jurnal Lisanu ad-Dhad, Vol. 2, No. 1, April METODE PENELITIAN
2015, hal. 102. Penelitian ini termasuk jenis penelitian
2 kualitatif. Metode penelitian yang dipakai
Qorinta Shinta, “Pergeseran dan Perubahan
Makna pada Kolom “Piye Jal” di Harian Suara
yaitu metode deskriptif analisis dan kritis.
Merdeka”, Majalah Ilmiah INFORMATIKA, Vol. 1, Objek penelitiannya yaitu tema-tema tentang
No. 1, Januari 2010, hal. 68. perluasan dan penyempitan makna dalam
bingkai ilmu semantik serta anekavariannya.
3
Stephen Ullmann, Pengantar Semantik, Data-data dalam penelitian ini dirujuk dari
Pent: Sumarsono, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012), buku-buku ilmu dalalah yang bersifat
hal. 228. otoritatif dan orisinil. Adapun terkait teknik
4
pengumpulan data, peneliti menerapkan
Ahmad Muhammad Qadur, Madkhal Ila
metode simak dengan teknik catat. Perlu
Fiqhil Lughoh al-„Arabiyyah, (Damaskus: Daar al-Fikr,
diketahui bersama bahwa metode simak ialah
2010), h. 348.
suatu jenis metode di mana pengumpulan data
dalam suatu penelitian dilaksanakan dengan

Lahjah Arabiyah: Jurnal Bahasa Arab dan Pendidikan Bahasa Arab Januari 2021 | Vol. 2 No. 1 9
Lahjah Arabiyah [Ahmad Sirfi Fatoni ]
P-ISSN (2716-2028) | E-ISSN (2716-201X)

menyimak penggunaan bahasa, dalam konteks Perubahan makna dalam koridor ilmu
ini bahasa tulisan yang ada dalam buku-buku semantik acapkali bersamaan dengan
semantik. Metode simak juga dikenal dengan perubahan sosial yang disebabkan oleh
sebutan metode observasi. Langkah- perpindahan penduduk, kemajuan teknologi
langkahnya yaitu buku-buku yang dan ilmu pengetahuan, mobilitas ekonomi,
mengandung tema perluasan dan penyempitan budaya global, peperangan, geopolitik, tradisi
makna dalam bingkai ilmu semantik diteliti, lokal, adat istiadat dan lain-lainnya. Perlu
diamati dan dianalisis secara tepat dan matang diketahui bersama bahwa perubahan makna
oleh peneliti. Hasil pengamatannya yang bisa dikelompokkan menjadi enam macam
sudah dilakukan secara bertahap dan kontinu yaitu: generalisasi, spesialisasi, ameliorasi,
lalu dituangkan dalam sebuah narasi tulisan peyorasi, sinestesia dan asosiasi.7
secara runtut sehingga mudah dipahami oleh Ada dua faktor yang menyebabkan
pembaca secara tepat. Pada akhir tulisan, terjadinya perubahan makna suatu kata atau
peneliti mengintisarikan seluruh hasil ujaran yakni faktor kebahasaan (linguistik)
penelitiannya dalam sebuah kesimpulan yang dan faktor sosial. Faktor penyebab terjadinya
sistematis. perubahan makna kata yang bersifat
kebahasaan adalah faktor yang ada di dalam
atau terkait langsung dengan kata atau ujaran
PEMBAHASAN tersebut. Sedangkan faktor sosial adalah
Secara sinkronis, makna sebuah kata faktor yang berkaitan dengan masyarakat
atau leksem tidak akan berubah, tetapi secara penutur, yaitu perkembangan sosial budaya,
diakronis5 ada kemungkinan dapat berubah. adat istiadat, tradisi, kondisi psikologis dan
Maksudnya, dalam masa yang relatif singkat, lain-lain. Faktor-faktor ini menimbulkan
makna sebuah kata akan tetap sama, tidak perubahan maknanya, baik meluas atau
berubah, akan tetapi dalam waktu yang relatif menyempit. Hal itu bisa kita lihat dalam kasus
lama ada kemungkinan makna sebuah kata penyempitan makna umum seperti kata ،‫ادلؤمن‬
akan berubah. Ada kemungkinan ini bukan
berlaku untuk semua kosakata yang terdapat ‫ الصالة‬،‫ ادلسلم‬dan juga kasus perluasan makna
dalam sebuah bahasa, melainkan hanya terjadi
pada sejumlah kata saja yang disebabkan oleh khusus, seperti kata : ُ‫ ادلنيحة‬،‫ النجعة‬،‫ الرائد‬،‫الورد‬.
berbagai faktor dalam beberapa kondisi. Hal penting yang perlu ditekankan juga
Sebagaimana juga yang dikatakan oleh bahwa perluasan makna maupun penyempitan
Herakleitos: “Semua mengalir, semua makna sangat erat kaitannya dengan wilayah
berubah,” hal itu juga terjadi pada kata-kata makna bukan wilayah kata.
dan makna-maknanya yang mana ikut Merujuk pada bukunya Ahmad Mukhtar
berubah secara otomatis sesuai dengan Umar, Ilmu ad-Dalalah,8 diuraikan sebagai
perkembangan derasnya zaman.6 berikut:

‫أشكال تغًن ادلعىن ينقسم إىل أربعة أقسام‬


5
Hal yang perlu diutarakan bahwa penelitian
yang bersifat diakronis diperlukan adanya pemahaman
yang mendalam dan detail mengenai sejarah dan asal ‫) نقل‬3( ،‫) تضييق ادلعىن‬2( ،‫) توسيع ادلعىن‬1( :‫وىي‬
usul kata dari awal lahir sampai sekarang ini serta perlu
adanya pengetahuan tentang kondisi sosial budaya
tatkala makna pada sebuah kata berubah. Itulah yang
menjadi karakteristik dari penelitian diakronis (Lihat
Alan Cruse, A Glossary of Semantics and Pragmatics, 7
(Edinburgh: Edinburgh University Press Ltd, 2006), Henry Guntur Tarigan, Pengajaran
hal. 2). Semantik, (Bandung: Angkasa Bandung, 1986), hal. 85.
8
6
Henry Guntur Tarigan, Pengajaran Ahmad Mukhtar Umar, Ilmu ad-Dalalah,
)Kairo: „Alamul Kutub, 1998), hal. 243.
Semantik, (Bandung: Angkasa Bandung, 1986), hal. 85.

10 Januari 2021 | Vol. 2 No. 1 Lahjah Arabiyah: Jurnal Bahasa Arab dan Pendidikan Bahasa
Arab
Lahjah Arabiyah [Ahmad Sirfi Fatoni ]
P-ISSN (2716-2028) | E-ISSN (2716-201X)

ِ
‫البحث سنشرح عن توسيع‬ ‫ ويف ىذا‬،‫) ادلبالغة‬4( ،‫ادلعىن‬ meluas maknanya dan kehilangan beberapa
unsur pembedanya.12 Contohnya:
ِ
.‫الداللة‬ ‫ادلعىن وتضييقو يف إطا ِر علم‬
- Kata “Mahasiswa” dan kata “Siswa” dalam
pemakaian bahasa Indonesia tidak hanya
‫حاول رجال القواعد العربية وعلماء البالغة‬ mengacu pada mahasiswa atau pelajar
yang berkelamin pria, tetapi juga pelajar
‫جاىدين منذ أرسطو أن خيضعوا تغًنات ادلعىن لشيء‬ yang berkelamin wanita.
‫ غًن أهنم حصروا جهودىم لقرون‬،‫من التنظيم والتعقيد‬ - Kata “Bapak/ Ibu” sebenarnya maknanya
sebutan untuk orang tua kandung, namun
.‫طويلة يف تصنيف اجملازات ألسباب مجالية أو أسلوبية‬ sekarang maknanya digunakan kepada
orang yang sudah pantas dipanggil bapak
‫وحٌن انتقل األمر إىل علماء اللغة حاولوا تنظيم البحث‬ atau ibu, seperti guru, dosen, bos, manager
‫من عمليات انتقال ادلعىن دون اعتبار دلضموناهتا‬ perusahaan, kepala sekolah, rektor kampus,
kepala-kepala birokrasi pemerintahan dan
.‫األدبية‬ yang serupa dengan itu.
- “Berlayar” dulu maknanya adalah
mengarungi laut dengan menggunakan
1. Perluasan Makna (Generalisasi) kapal layar tanpa mesin. Adapun makna
yang sekarang meluas menjadi mengarungi
Perluasan makna atau generalisasi laut dengan alat apa saja, baik memakai
adalah proses perubahan makna kata dari layar maupun yang tidak memakai layar,
yang lebih khusus ke yang lebih umum.9 seperti menggunakan tenaga mesin atau
Cakupan makna sekarang lebih luas dari pada motor bahkan ada yang memakai tenaga
makna yang lama atau dapat juga dikatakan nuklir.13
perubahan makna dari yang lebih sempit ke - “Manuskrip” dulu maknanya yaitu tulisan
yang lebih luas (general).10 tangan dan sekarang makanya meluas
menjadi naskah baik ditulis tangan maupun
Perluasan makna tentu berhubungan
diketik di komputer.
erat dengan pemakaian bahasa. Masyarakat
- “Saudara” dulu maknanya seibu sebapak
pemakai bahasa dalam memperluas makna
saja dan sekarang maknanya meluas
yang terdapat pada sebuah kata dapat
menjadi orang yang sama derajat
menggunakan jalan analogi atau dengan
kedudukannya ataupun pangkatnya.14
swadaya bahasa itu sendiri.11 Perluasan sering
- “Putra/ putri” dulu maknanya anak raja
juga disebabkan oleh faktor sosial. Sudah kita
saja yang disebut sebagai putra atau putri,
ketahui bahwa sebuah kata yang berpindah
tetapi sekarang maknanya meluas menjadi
pemakaiannya dari kalangan terbatas ke
anak siapa saja baik anak bangsawan, guru,
dalam pemakaian umum kadang-kadang akan

12
Stephen Ullmann, Pengantar Semantik,
Pent: Sumarsono, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012),
9
Sarwiji Suwandi, Semantik Pengantar hal. 284.
Kajian Makna, (Yogyakarta: Penerbit Media Perkasa,
13
2008), hal 130. Sarwiji Suwandi, Semantik Pengantar
Kajian Makna, (Yogyakarta: Penerbit Media Perkasa,
10
Ibid..., hal 130. 2008), hal 131.
11 14
Mansoer Pateda, Semantik Leksikal, Henry Guntur Tarigan, Pengajaran
(Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 188. Semantik, (Bandung: Angkasa Bandung, 1986), hal. 87.

Lahjah Arabiyah: Jurnal Bahasa Arab dan Pendidikan Bahasa Arab Januari 2021 | Vol. 2 No. 1 11
Lahjah Arabiyah [Ahmad Sirfi Fatoni ]
P-ISSN (2716-2028) | E-ISSN (2716-201X)

dosen, petani, buruh pabrik, pedagang dan - Kata ٌ‫كلمة‬, dulu maknanya sebelum adanya
lain-lain.15
- “Nasi” dulu maknanya beras yang sudah perubahan ialah ‫اشتقاق من "جرح" يف اللغة‬
ٌ
َ‫ وتُسمى الكلمةُ اجلارحةُ الكلم َة السيئة‬،‫العِ رِْبي ِة‬.
dimasak, sekarang maknanya meluas
menjadi makanan, tidak terbatas pada
beras yang sudah dimasak saja. Sekarang setelah adanya perubahan
- “Ikan, dulu maknanya lauk pauk, sekarang maknanya meluas secara fushah menjadi
maknanya meluas menjadi kawan nasi atau ِ
‫كالعادة‬ ُ‫الكلمة‬ (kata sebagaimana biasanya)
temannya nasi, dalam artian tidak terbatas
pada ikan saja.16 dalam ilmu linguistik.
- Kata ‫جل‬ ِ ‫جيش‬
ُ ‫ر‬, ‫احلرب‬
- “Adik” dulu maknanya yaitu saudara
kandung yang lebih muda, sekarang َ dulu maknanya yaitu
ٌ ُ
meluas menjadi semua orang yang lebih ‫كب احلصا َن‬
ُ ‫ال ير‬ (prajurit perang yang tidak
muda usianya atau lebih rendah kelas dan menunggang kuda), sekarang maknanya
kedudukannya.
- “Kakak” dulu maknanya saudara kandung meluas menjadi ‫البالغ‬
ُ ‫الرجل‬ُ (laki-laki yang
yang lebih tua, sekarang maknanya meluas sudah baligh).
ُ‫القافلة‬, dulu maknanya adalah ‫اجلَ َم ُل‬
menjadi semua orang yang lebih tua
- Kata
usianya atau lebih tinggi kelas dan
kedudukannya. ِ ‫( الذي رجع إىل مسقط ر‬unta yang mana
‫أسو‬
- “Anak” dulu maknanya keturunan yang َ َ
kedua, sekarang meluas menjadi semua kembali ke kota kelahirannya atau tanah
orang yang lebih muda, perlu pembinaan, tumpah darahnya), sekarang maknanya
bimbingan atau nasehat.17 meluas menjadi ‫( اجلمل‬unta) secara umum.
Perlu ditekankan di sini bahwa
ُ
Sementara itu contoh terkait ta‟mimu
perluasan makna terbagi menjadi dua: 1) amiyah sebagai berikut:
Ta‟mimu fushah, ialah perubahan makna
suatu kata dari hal yang bersifat khusus - Kata ‫اف‬
ٌ ‫ش‬,
َ dulu maknanya sebelum
menuju ke yang umum dengan syarat dalam
perubahan tersebut tidak ditemukan lahn
adanya perubahan ialah ‫تطَ ُاوٌل ونَظرٌر‬
khususnya dalam hal kosakatanya, 2) (pemanjangan dan pandangan), setelah
Ta‟mimu amiyah, ialah perubahan makna adanya perubahan secara amiyah
suatu kata dari hal yang bersifat khusus maknanya meluas menjadi ‫أي‬
ٌ‫ر‬
menuju ke hal yang umum dengan syarat
(pandangan/ pendapat).
dalam perubahan tersebut ditemukan adanya
lahn khususnya dalam hal kosakatanya. - Kata ‫اح‬
َ ‫ر‬,
َ dulu maknanya ialah ‫بالع ِشي‬
َ ‫سار‬َ
Adapun contoh konkret terkait (berjalan di waktu petang/ senja/ sore),
ta‟mimu fushah sebagai berikut: sesudah adanya perubahan secara amiyah
maknanya meluas menjadi ‫( ذىب‬pergi).
َ
15
Mohamad Jazeri, Semantik Teori - Kata ‫اذلََر ُج‬, dulu maknanya ialah ‫الكالم‬
ُ
‫ط‬
ُ َ‫( الر ُم رختَ ل‬perkataan yang
Memahami Makna Bahasa, (Tulungagung: STAIN
Tulungagung Press, 2013), hal. 53.
bercampur),
16
Henry Guntur Tarigan, Pengajaran sekarang maknanya meluas menjadi ‫الكالم‬
ُ
18
Semantik, (Bandung: Angkasa Bandung, 1986), hal. 87. (perkataan) secara umum.
17
Sarwiji Suwandi, Semantik Pengantar
18
Kajian Makna, (Yogyakarta: Penerbit Media Perkasa, Arina Istiqomah, Tadyiqul Ma‟na fi al-
2008), hal 131. Mu‟jam al-„Ashri li Atabik Ali wa Ahmad uhdi
Muhdhar: Dirasah Tahliliyyah Dalaliyyah, Skripsi,

12 Januari 2021 | Vol. 2 No. 1 Lahjah Arabiyah: Jurnal Bahasa Arab dan Pendidikan Bahasa
Arab
Lahjah Arabiyah [Ahmad Sirfi Fatoni ]
P-ISSN (2716-2028) | E-ISSN (2716-201X)

Ahmad Mukhtar Umar dalam bukunya ‫ظ ما يشبو تعميم الداللة‬


ُ ‫نلح‬
َ ‫وىف اللغة العربية‬
yang berjudul Ilmu ad-Dalalah menjelaskan
tentang perluasan makna sebagai berikut: ‫لدى األطفال حٌن يطلقون اسم الشيء على كل ما‬
‫يقع توسيع ادلعىن أو امتداده عندما حيدث‬ ‫ وذلك لقصور زلصوذلم‬،‫يشبهو ألدىن مالبسة أو مماثلة‬
‫ ويعد ىذا‬،‫االنتقال من معىن خاص إىل معىن عام‬ ‫ وقد يطلق الطفل لفظ "األب" على كل رجل‬.‫اللغوي‬
‫الشكل على قدم ادلساوة يف األمهية مع الشكل اآليت‬ ‫ وقد يطلق لفظ "األم" على كل‬،‫يشبو أباه يف ىيئتو‬
:‫ وإن كان الدكتور إبراىيم أنيس يرى أن‬،)‫(تضييق ادلعىن‬ ‫ وقد عقد السيوطي مبحثا يف‬.‫امرأة تشبو أمو يف ىيئتها‬
،‫"تعميم الدالالت أقل شيوعا يف اللغات من ختصيصها‬ ‫خاصا مث‬
ًّ ‫ "فيما وضع يف األصل‬:‫كتابو "ادلزىر" عنوانو‬
ُِّ ‫وأقل أثرا يف تطور الدالالت‬
".‫وتغًنىا‬ ".‫عاما‬ ِ ُ‫است‬
ًّ ‫عم َل‬
Muhammad Dawud berpendapat bahwa
‫عدد ما تشًن إليو‬
ُ ‫ويعين توسيع ادلعىن أن يصبح‬ perluasan makna meskipun mencerminkan
‫ أو يصبح رلال استعماذلا‬،‫أكثر من السابق‬ َ ُ‫الكلمة‬
fenomena dari beberapa fenomena
perkembangan semantik, dan jalan untuk
‫ واألمثلة على ذلك كثًنة يف لغة الصغار‬.‫أوسع من قبل‬ memperluas bahasa dari satu sisi, tetapi di sisi
lain terkadang juga mencerminkan fenomena
‫ كانت‬picture ‫) كلمة‬-( :‫والكبار ويف كل اللغات‬ dari kelemahan sebuah bahasa, khususnya
bagi masyarakat awam. Adapun bukti-bukti
‫لتشم َل الصور‬
َ ‫امتدت‬
‫ر‬ ‫ واآلن‬،‫تطلق على اللوحة ادلرسومة‬ konkretnya yaitu kebanyakan orang awam
‫ "البأس‬:‫ قال ابن سيده‬،‫البأس‬ُ )-( 19،‫الفوتوغرافية‬
َ
menggunakan kosakata-kosakata secara
general tidak ada batasan dan perincian di
‫ أى "ال‬..... ‫احلرب مث كثر حىت قيل ال بأس عليك‬ antara beberepa kosakata tersebut. Mereka
ِ
‫احلرب مث استعمل للداللة‬ ‫ وأصلها الشدةُ يف‬،"‫خوف‬
َ
cenderung menyamaratakan beberapa istilah
yang bersinonim meskipun secara hakikatnya
‫) يف اللغات األ رَوروبية كلمة‬-( 20،ٍ‫على كل شدة‬ berbeda. Beginilah watak manusia awam
dalam kehidupan sehari-harinya, mereka ingin
‫“ اليت كانت تعين الوصول إىل شاطئ‬arrived” serba praktis tanpa adanya kerepotan dan
kerumitan dalam mengucapkan kosakata
ِ ‫النهر مث بعد ذلك أصبحت اآلن‬
.‫جملرد الوصول‬ َ
21
tertentu. Mereka secara otomatis
memindahkan suatu kata yang mempunyai
dalalah khusus menuju ke dalalah yang
umum, hal itu dalam rangka untuk
Jurusan Bahasa dan Sastra Arab, Fakultas Humaniora,
kemudahan dalam dirinya dan dalam rangka
UIN Malang, 2015, hal. 19-20. Lihat juga
Taufiqurrahman, Leksikologi Bahasa Arab, (Malang:
menghindari hal-hal yang bersifat kompleks.
UIN Malang Press, 2008), hal. 118-119.
Itulah watak orang awam dari dulu hingga
sekarang ini.22
19
Ahmad Mukhtar Umar, Ilmu ad-Dalalah,
(Kairo: „Alamul Kutub, 1998), hal. 243-244. Perlu ditekankan di sini bahwa kasus
perluasan makna masih banyak memicu
20
Farid „Iwad Haidar, Ilmu ad-Dalalah perdebatan di antara pakar semantik. Sebagian
Dirasah Nadzariyyah wa Tathbiqiyyah, (Kairo: berpendapat bahwa perluasan makna lebih
Maktabatul adab, 2005), hal. 78.
21 22
Ibrahim Anis, Dalalah al-Alfadz, (Mesir: Muhammad Muhammad Dawud, Al-
Maktabah al-Anjalo al-Mishriyyah, 1958), hal.155- „Arabiyyah wa Ilmu al-Lughoh al-Hadist, (Kairo: Daar
156. Ghorib, 2001), hal. 211-212.

Lahjah Arabiyah: Jurnal Bahasa Arab dan Pendidikan Bahasa Arab Januari 2021 | Vol. 2 No. 1 13
Lahjah Arabiyah [Ahmad Sirfi Fatoni ]
P-ISSN (2716-2028) | E-ISSN (2716-201X)

besar terjadi daripada penyempitan makna. Di menyempit yaitu penda‟wah saja. Contoh lain
sisi lain, sebagian besar pakar semantik adalah:
berpendapat bahwa perluasan makna kurang
menarik karena manusia dewasa ini - Kata “Motor” makna aslinya semua alat
cenderung untuk mempersempit makna dalam penggerak. Kemudian mengalami
dunia spesialisasi dan konkretisasi. penyempitan makna sebagai sepeda motor.
Dampaknya banyak kosa kata baru yang - Kata “Kitab” dalam bahasa Arab semula
muncul belakangan karena adanya kasus bermakna semua jenis buku, namun
penyempitan makna23 sekarang digunakan untuk menunjuk pada
buku-buku suci atau keagamaan.
Proses perluasan makna ini dapat terjadi - Kata “Sarjana” mulanya berarti orang
dalam waktu yang relatif singkat, tetapi juga pandai atau cendekiawan, kemudian
dapat terjadi dalam kurun waktu yang cukup maknanya menyempit menjadi orang yang
lama. Namun, yang perlu diingat adalah lulus dari Perguruan Tinggi saja.
bahwa makna-makna lain yang terjadi sebagai - Kata “Pendeta” mulanya dipakai untuk
hasil dari perluasan ini masih berada dalam orang yang pandai atau orang yang
lingkup poliseminya. Jadi, makna-makna itu berilmu, kemudian maknanya menyempit
masih ada hubungannya dengan makna menjadi ulama kristen atau pemimpin
aslinya, dalam artian tidak lepas begitu saja.24 agama kristen.27 Dalam bahasa Malaysia
masih ada sisanya, yaitu Za‟ba, seorang
2. Penyempitan Makna (Spesialisasi) tokoh penulis tata bahasa Melayu sering
disebut sebagai pendeta bahasa. Akan
Penyempitan makna atau spesialisasi
tetapi dalam bahasa Indonesia kata
adalah proses perubahan makna dari yang
“pendeta” sudah menyempit maknanya
lebih umum menuju yang lebih khusus.25
karena hanya berarti “guru agama
Proses spesialisasi atau pengkhususan
kristen.”28
mengacu pada suatu perubahan yang
- Kata “Bau” dulu maknanya ialah aroma
mengakibatkan makna kata menjadi lebih
wangi maupun busuk, tetapi sekarang
khusus atau lebih sempit dalam aplikasinya.
bemakna aroma busuk saja.
Suatu kata pada waktu tertentu dapat
- Kata “Ahli” dulu makna lamanya ialah
diterapkan pada suatu kelompok umum, tetapi
anggota dalam satu keluarga, akan tetapi
belakangan mungkin saja semakin terbatas
atau kian sempit dan menjadi lebih khusus maknanya sekarang menyempit menjadi
orang yang pandai saja.
dalam kaitannya dengan makna.26 Contoh:
- Kata “Romo” dulu makna lamanya adalah
kata “Da‟i” dalam bahasa Arab. Kata ini
orang tua atau bapak, tetapi sekarang
memiliki makna yang banyak diantaranya,
maknanya yaitu pemimpin agama katholik
orang yang berdoa, orang yang berda‟wah,
saja.
orang yang memanggil dan lain sebagainya.
- Kata “Ustadz” dulu makna lamanya ialah
Namun kata ini maknanya semakin
guru, tetapi sekarang maknanya
23
Parera, Teori Semantik, (Jakarta: Erlangga,
menyempit menjadi guru agama islam
2004), hal. 127. saja.29
27
24
Abdul Chaer, Pengantar Semantik Bahasa Henry Guntur Tarigan, Pengajaran
Indonesia, (Jakarta: Rineka Cipta, 1990), hal. 141. Semantik, (Bandung: Angkasa Bandung, 1986), hal. 88.
28
25
Sarwiji Suwandi, Semantik Pengantar Abdul Chaer, Pengantar Semantik Bahasa
Kajian Makna, (Penerbit Media Perkasa, 2008), hal Indonesia, (Jakarta: Rineka Cipta, 1990), hal. 142.
132. 29
Mohamad Jazeri, Semantik Teori
26 Memahami Makna Bahasa, (Tulungagung: STAIN
Henry Guntur Tarigan, Pengajaran
Semantik, (Bandung: Angkasa Bandung, 1986), hal. 88. Tulungagung Press, 2013), hal. 54.

14 Januari 2021 | Vol. 2 No. 1 Lahjah Arabiyah: Jurnal Bahasa Arab dan Pendidikan Bahasa
Arab
Lahjah Arabiyah [Ahmad Sirfi Fatoni ]
P-ISSN (2716-2028) | E-ISSN (2716-201X)

- Kata “Sastra” dulu maknanya adalah Takhshishu fushah, ialah perubahan makna
tulisan, sekarang maknanya menyempit yang terjadi dari hal umum ke hal yang
menjadi karya seni bahasa atau tulisan khusus dengan syarat perubahan tersebut
yang bersifat seni. Ada juga yang khususnya terkait kosakatanya tidak
mengatakan bahwa makna sastra sekarang mengandung lahn. Hal tersebut bisa
ialah cerita yang baik isinya dan bersifat ditemukan pada kosakata-kosakata lampau
imajinatif kreatif. sebelum adanya tadwin al-lugah, 2)
- Kata “Abad” dulu bermakna masa seratus Takhshishu amiyah, ialah perubahan makna
tahun, sekarang maknanya menyempit dari suatu kata yang terjadi dari hal yang
menjadi seratus tahun saja. umum ke hal yang khusus dengan syarat
- Kata “Kembang” dulu maknanya mekar perubahan yang terjadi khususnya terkait
atau mengurai, sekarang maknanya kosakata mengandung adanya lahn. Situasi itu
menyempit menjadi bunga saja. dapat terjadi dengan tidak adanya pemilihan
- Kata “Gadis” dulu maknanya anak dara istilah yang tepat sehingga mengakibatkan
atau anak perempuan yang sudah patut munculnya sebuah lahn.
kawin, sekarang maknanya menyempit
menjadi perawan saja. Adapun contoh dari Takhshishu fushah
- Kata “Pembantu” dulu bermakna semua sebagai berikut:
orang yang memberi bantuan, sekarang
maknanya menyempit menjadi babu atau - Kata ‫الطب‬,
ُّ dulu maknanya ialah ‫العمل‬
pembantu rumah tangga.
- Kata “Preman” dulu mempunyai makna
‫احلاذق‬
ُ (pekerjaan yang tajam atau berat),
partikelir atau bukan tentara, sekarang kemudian setelah adanya perubahan,
/‫الج‬ِ
ُ ‫الع‬
maknanya menyempit menjadi maknanya menyempit menjadi
brandalan.30
- Kata “Nasib” dulu maknanya untung ‫حر‬
ُ ‫( الس‬pengobatan/ sihir).
maupun malang, sementara sekarang
maknanya menyempit menjadi keadaan - Kata ٌ‫مأر َت‬,
َ dulu maknanya yaitu ‫اجتماع‬
yang malang atau buruk saja. (perkumpulan), lalu sesudah adanya
- Kata “Madrasah” dulu maknanya adalah perubahan, maknanya menyempit menjadi
sekolah, sekarang maknanya menyempit
menjadi sekolah agama islam.
‫اجتماعٌ ل رل َعَز ِاء‬ (perkumpulan dalam rangka
- Kata “ke belakang” dulu maknanya pergi hiburan atau kenyamanan).
ke tempat yang memang berada di - Kata ‫ت‬
ُ ‫السرب‬, dulu maknanya adalah ‫الد رى ُر‬
belakang, sekarang berubah maknanya
menyempit menjadi buang air besar atau (masa/ waktu), setelah adanya perubahan
air kecil.31 secara fushah maknanya menyempit
ِ
menjadi ‫السبت‬ ‫يوم‬ 32
Perlu diketahui bahwa penyempitan ُ (hari sabtu).
makna dapat dibagi menjadi dua bagian: 1) Sementara itu, contoh dari Takhshishu
amiyah sebagai berikut:
30
Henry Guntur Tarigan, Pengajaran
Semantik, (Bandung: Angkasa Bandung, 1986), hal.
32
88-89. Lihat juga Sarwiji Suwandi, Semantik Arina Istiqomah, Tadyiqul Ma‟na fi al-
Pengantar Kajian Makna, (Yogyakarta: Penerbit Mu‟jam al-„Ashri li Atabik Ali wa Ahmad uhdi
Media Perkasa, 2008), hal 122. Muhdhar: Dirasah Tahliliyyah Dalaliyyah, Skripsi,
Jurusan Bahasa dan Sastra Arab, Fakultas Humaniora,
31
Sarwiji Suwandi, Semantik Pengantar UIN Malang, 2015, hal. 17-18. Lihat juga
Kajian Makna, (Yogyakarta: Penerbit Media Perkasa, Taufiqurrahman, Leksikologi Bahasa Arab, (Malang:
2008), hal 132. UIN Malang Press, 2008), hal. 115.

Lahjah Arabiyah: Jurnal Bahasa Arab dan Pendidikan Bahasa Arab Januari 2021 | Vol. 2 No. 1 15
‫‪Lahjah Arabiyah‬‬ ‫] ‪[Ahmad Sirfi Fatoni‬‬
‫)‪P-ISSN (2716-2028) | E-ISSN (2716-201X‬‬

‫‪- Kata‬‬ ‫‪,‬الطهارةُ‬ ‫‪dulu maknanya ialah‬‬ ‫النظافةُ‬ ‫صارت كلمة ‪ pill‬ضيقةَ ادلعىن وأصبحت تعين فقط‬
‫‪(kebersihan), setelah adanya perubahan‬‬ ‫"قرص من ِع احلَ رم ِل"‪ )-( .‬كلمة ‪ Mete‬يف اإلجنليزية‬
‫ُ‬
‫‪secara amiyah maknanya menyempit‬‬
‫‪ (khitanan).‬اخلتا ُن ‪menjadi‬‬ ‫ت إىل‬ ‫القددية‪ ،‬كانت ُّ‬
‫تدل على مطلق الطعام مث تطوَر ر‬
‫ي ‪- Kata‬‬ ‫ِ‬ ‫‪34‬‬
‫‪ meate‬يف اإلجنليزية احلديثة لتدل على اللحم فقط‪.‬‬
‫‪, dulu maknanya adalah‬احلَرام ُّ‬
‫َ‬ ‫َم رن كا َن‬
‫تكاب احلرِام‬ ‫ِ‬ ‫وديكن تفسًن التخصيص أو التضييق بعكس ما‬
‫من عادتو ار ُ‬ ‫‪(orang‬‬ ‫‪yang‬‬
‫‪kebiasaannya melakukan hal yang haram),‬‬ ‫التوس ُع نتيجةَ إسقاط‬
‫توسيع ادلعىن‪ ،‬فقد كان ُّ‬
‫ُ‬ ‫فُسر بو‬
‫‪sesudah adanya perubahan secara amiyah‬‬
‫السارق‬ ‫التخصيص فنتيجة‬
‫ُ‬ ‫لبعض ادلالمح التمييزية للفظ‪ ،‬وأما‬
‫‪maknanya‬‬ ‫‪menyempit‬‬ ‫‪menjadi‬‬ ‫ُ‬
‫ادلالمح‬ ‫للفظ فكلما ز ِ‬
‫ادت‬ ‫بعض ادلالمح التمييزية ِ‬ ‫ِ‬
‫إضافة ِ‬
‫‪(pencuri).‬‬ ‫ُ‬
‫‪, dulu maknanya yaitu‬احلُررَمةُ ‪- Kata‬‬ ‫ما ال جيوز‬ ‫ِ ‪35‬‬
‫لشيء ما قل عدد أفراده‪.‬‬
‫نفس أو َع رر ٍ‬
‫ض‬ ‫انتها ُكو من ٍ‬
‫مال أو ٍ‬ ‫ويرى الدكتور إبراىيم أنيس أن السبب يف التغًن‬
‫ُ‬ ‫‪(sesuatu‬‬
‫‪yang tidak boleh dilanggar yaitu berupa‬‬ ‫حنو التخصيص يرجع إىل أن الناس يف حياهتم ِ‬
‫ينف ُرون‬
‫‪harta, badan/ jiwa dan kehormatan), setelah‬‬
‫‪adanya‬‬ ‫‪perubahan‬‬ ‫‪secara‬‬ ‫‪amiyah‬‬ ‫وجود ذلا إال يف األذىان‬
‫عادة من تلك الكليات اليت ال َ‬
‫ادلرأةُ ‪maknanya menyempit menjadi‬‬ ‫الزوجة أو‬
‫ويؤثرون الدالالت اخلاصة اليت تعيش معهم فَيَ َروهنا‬
‫‪(istri/ perempuan).33‬‬
‫ويسمعوهنا ويَلمسوهنا ولذا يسهل عليهم تداوذلا والتعامل‬
‫‪Ahmad Mukhtar Umar dalam bukunya‬‬
‫‪yang berjudul Ilmu ad-Dalalah menjelaskan‬‬ ‫هبا يف حياة أكثر ما فيها ملموس زلسوس ‪ ....‬فإذا‬
‫‪penyempitan makna sebagai berikut:‬‬
‫قدر دلثل ىذا االستعمال يف الداللة أن يشيع ويذيع بٌن‬
‫ويُ َع ُّد تضييق ادلعىن )‪ -(narrowing‬ومساه إبراىيم‬ ‫تتطور داللتُو من العموم إىل‬
‫مجهور الناس رأينا اللفظ ُ‬
‫أنيس ختصيص ادلعىن أو تقليص ادلعىن )‪– (restriction‬‬ ‫اخلصوص‪ ،‬ويضيق رلاذلا وتقتصر على ناحية منها‪،‬‬
‫اجتاىا عكس السابق‪ ،‬ويعين ذلك حتويل الداللة من‬ ‫‪36‬‬
‫وذلك ىو العرض الذي نسميو بتخصيص الداللة‪.‬‬
‫تضييق رلاذلا‪ ،‬وعرفو‬
‫ُ‬ ‫ادلعىن الكلي إىل ادلعىن اجلزئي أو‬ ‫ختصيص ادلعىن دورا كبًنا يف رلال‬
‫ُ‬ ‫ويلعب‬
‫بعضهم بأنو حتديد معاين الكلمات وتقليلُها‪ .‬واألمثلة‬ ‫ادلصطلحات العلمية والفنية‪ ،‬فكثًن من العلوم تستدعي‬
‫على ذلك كثًنةٌ منها‪ )-( :‬يف أمريكا منذ عشر سنوات‬
‫أخذت ‪ a pill‬وكان السامع‬ ‫ر‬ ‫مثال كانت ادلرأة تقول إهنا‬ ‫‪34‬‬
‫‪Farid „Iwad Haidar, Ilmu ad-Dalalah‬‬

‫لعالج‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫احلمل‬ ‫ٍ‬
‫غرض دلنع‬ ‫الفضويل يتساءل‪ :‬ألي‬
‫‪Dirasah Nadzariyyah wa Tathbiqiyyah, (Kairo:‬‬
‫‪Maktabatul Adab, 2005), hal. 76.‬‬

‫الص َد ِاع لعالج ادلِرع َدةِ مث مع شيوع استخدام وسيلة‬


‫ُّ‬ ‫‪35‬‬
‫‪Ahmad Mukhtar Umar, Ilmu ad-Dalalah,‬‬
‫‪(Kairo: „Alamul Kutub, 1998), hal. 245-246 .‬‬
‫منع احلمل عن طريق األقراص ‪birth control pill‬‬
‫‪36‬‬
‫‪Musthafa Muhammad Abdul Majid Khudur,‬‬
‫‪Al-Alfadz wa ad-Dalalah fi Bashairi Dzawi at-Tamyiz‬‬
‫‪33‬‬
‫‪Ibid., Tadyiqul Ma‟na fi al-Mu‟jam al-‬‬ ‫‪fi Lathaifil Kitab al-„Aziz li Fairuz Abadi,‬‬
‫‪„Ashri...... hal. 18. Lihat juga Ibid., Leksikologi Bahasa‬‬ ‫‪Muqaddimah: Thahir Sulaiman Hamudah, (Iskandaria:‬‬
‫‪Arab, hal. 115.‬‬ ‫‪Muassasah Huras ad-Dauliyyah, 2010), hal. 198.‬‬

‫‪16‬‬ ‫‪Januari 2021 | Vol. 2 No. 1‬‬ ‫‪Lahjah Arabiyah: Jurnal Bahasa Arab dan Pendidikan Bahasa‬‬
‫‪Arab‬‬
Lahjah Arabiyah [Ahmad Sirfi Fatoni ]
P-ISSN (2716-2028) | E-ISSN (2716-201X)

ِ
‫الكلمات وجتردىا من معناىا اللغوي وتقصرىا على‬ masyarakat pemakainya. Hal ini merupakan
sebagian dari penyebab terjadinya makna
‫ حىت إن الكلمة الواحدة يصبح ذلا‬،‫معناىا االصطالحي‬ suatu kata berubah, baik menjadi meluas atau
malah semakin menyempit. Kata yang dahulu
‫ يقصد بو يف‬،‫ ادلضارع‬:‫ مثل‬،‫أكثر من معىن اصطالحي‬ bermakna X sekarang dapat bermakna Y, dan
mungkin kelak dapat berubah lagi bermakna
‫ الفعل الدال على حدوث شيء يف زمن‬،‫علم النحو‬ Z atau bermakna lain. Oleh karena itu, dari
‫حبر من حبور‬ٌ ،‫ ويراد بو يف العروض‬،‫التكلم أو بعده‬
peristiwa tersebut dapat menimbulkan
perluasan dan penyempitan makna suatu kata
"‫"ادلزىر‬
ُ ‫ وقد عقد السيوطي مبحثا يف كتابو‬.‫الشعر‬ kepada makna yang lain. Akan tetapi antara
beberapa makna yang timbul dari satu kata
37
".‫خاصا‬
ًّ ‫ "فيما ُوضع عاما واستُعمل‬:‫عنوانو‬ tadi masih ada keterkaitan dan relasi yang
Perlu diketahui di sini bahwa signifikan, hal itu bisa dianalisis dengan teori
penyempitan makna yang terjadi pada suatu medan makna dalam ilmu semantik; (2)
kata dapat berhubungan langsung dan juga Perluasan makna sering terjadi di kalangan
dapat tidak berhubungan sama sekali dengan orang-orang awam, karena mereka cenderung
makna yang dirumuskan sebelumnya. Proses mengambil sikap untuk menggeneralisir, tidak
liku-liku yang cukup lama dan panjang serta suka dengan hal-hal yang spesifik dan rumit.
adanya kesepakatan bersama dari suatu Bahkan perluasan makna ini sering terjadi di
masyarakat merupakan tantangan dan kalangan anak-anak balita, sekitar umur satu
rintangan berat yang perlu dihadapi dan sampai 5 tahunan. Adapun penyempitan
diatasi supaya peyempitan makna dapat makna sering terjadi di kalangan orang-orang
diterima secara bersama tanpa adanya yang berkutat dan berkecimpung di dunia
kejanggalan dan kesalahpemahaman.38 tertentu, misal orang yang ahli dalam dunia
Sehingga rentang waktu yang cukup panjang kedokteran, dunia pelayaran, dunia teknik
meskipun makna suatu kata itu berubah industri, dunia teknik mesin dan lain-lain.
misalnya maknanya menjadi sempit tidak mereka cenderung berpikir untuk
akan memicu gejolak yang pelik dalam hal menyempitkan makna, karena mereka
penggunaannya di dunia nyata. termasuk orang-orang peneliti yang mana
dituntut untuk mencari fitur-fitur pembeda
)‫(ادلالمح التمييزية‬ antara satu kata dengan yang
KESIMPULAN
lain, sehingga terciptalah temuan-temuan
Berdasarkan penelitian di atas, maka baru; (3) Perluasan makna terjadi jika fitur-
dapat disimpulkan beberapa hal pokok fitur pembeda semakin sedikit, hal itu akan
diantaranya: (1) Sejalan dengan sifat memicu keterlambatan munculnya kosakata
masyarakat yang dinamis, bahasa yang baru. Sementara itu penyempitan makna
dipergunakan masyarakat pemakaiannya terjadi dengan cepat jika fitur-fitur pembeda
untuk berkomunikasi juga senantiasa tersebut ditemukan dan jumlahnya sangat
berkembang. Bahasa berkembang selaras banyak. Situasi itulah yang menyebabkan
dengan perkembangan pemikiran manusia, timbulnya banyak kosakata baru dalam suatu
perkembangan kebudayaan dan peradaban bahasa ataupun dalam bidang tertentu. Oleh
karena itu, bisa kita katakan bahwa antara
37 perluasan dan penyempitan makna akan selalu
Muhammad Muhammad Dawud, Al-
terjadi tarik menarik antara keduanya, mana
„Arabiyyah wa Ilmu al-Lughoh al-Hadist, (Kairo: Daar
yang kuat itulah yang nantinya menang.
Ghorib, 2001), hal. 212-213.
Dalam era modern sekarang banyak terjadi
38
Erlan Aditya Ardiansyah, “Penyempitan penyempitan makna, karena perkembangan
Makna Amelioratif pada Nomina dalam Bahasa ilmu pengetahuan dan teknologi yang amat
Inggris”, Diglosia, Vol. 3, No. 3, 2020, hal. 331. pesat. Hal itu bisa kita lihat dalam dunia
elektronik, seperti hp, laptop, netbook,

Lahjah Arabiyah: Jurnal Bahasa Arab dan Pendidikan Bahasa Arab Januari 2021 | Vol. 2 No. 1 17
Lahjah Arabiyah [Ahmad Sirfi Fatoni ]
P-ISSN (2716-2028) | E-ISSN (2716-201X)

gadget, kamera, tv, tablet, komputer dan lain- Mohamad Jazeri, Semantik Teori Memahami
lainnya. Di situ kalau diteliti secara Makna Bahasa, (Tulungagung: STAIN
mendalam, kita akan mendapatkan banyak Tulungagung Press, 2013).
sekali fitur-fitur pembedanya. Dampaknya Muhammad Muhammad Dawud, Al-
bahasa akan selalu berkembang mengikuti „Arabiyyah wa Ilmu al-Lughoh al-
perjalanan zaman. Hadist, (Kairo: Daar Ghorib, 2001).
Musthafa Muhammad Abdul Majid Khudur,
DAFTAR PUSTAKA Al-Alfadz wa ad-Dalalah fi Bashairi
Dzawi at-Tamyiz fi Lathaifil Kitab al-
Abdul Chaer, Pengantar Semantik Bahasa „Aziz li Fairuz Abadi, Muqaddimah:
Indonesia, (Jakarta: Rineka Cipta, Thahir Sulaiman Hamudah, (Iskandaria:
1990). Muassasah Huras ad-Dauliyyah, 2010).
Ahmad Muhammad Qadur, Madkhal Ila
Parera, Teori Semantik, (Jakarta: Erlangga,
Fiqhil Lughoh al-„Arabiyyah, 2004).
(Damaskus: Daar al-Fikr, 2010).
Qorinta Shinta, “Pergeseran dan Perubahan
Ahmad Mukhtar Umar, Ilmu ad-Dalalah, Makna pada Kolom “Piye Jal” di
(Kairo: „Alamul Kutub, 1998). Harian Suara Merdeka”, Majalah
Alan Cruse, A Glossary of Semantics and Ilmiah Informatika, Vol. 1, No. 1,
Pragmatics, (Edinburgh: Edinburgh Januari 2010.
University Press Ltd, 2006). Sarwiji Suwandi, Semantik Pengantar Kajian
Arina Istiqomah, Tadyiqul Ma‟na fi al- Makna, (Yogyakarta: Media Perkasa,
Mu‟jam al-„Ashri li Atabik Ali wa 2008).
Ahmad Zuhdi Muhdhar: Dirasah Stephen Ullmann, Pengantar Semantik, Pent:
Tahliliyyah Dalaliyyah, Skripsi, Jurusan Sumarsono, (Yogyakarta: Pustaka
Bahasa dan Sastra Arab, Fakultas Pelajar, 2012).
Humaniora, UIN Malang, 2015.
Taufiqurrahman, Leksikologi Bahasa Arab,
Erlan Aditya Ardiansyah, “Penyempitan (Malang: UIN Malang Press, 2008).
Makna Amelioratif pada Nomina dalam
Bahasa Inggris”, Diglosia, Vol. 3, No.
3, 2020.
Farid „Iwad Haidar, Ilmu ad-Dalalah Dirasah
Nadzariyyah wa Tathbiqiyyah, (Kairo:
Maktabatul Adab, 2005).
Henry Guntur Tarigan, Pengajaran Semantik,
(Bandung: Angkasa Bandung, 1986).
Ibrahim Anis, Dalalah al-Alfadz, (Mesir:
Maktabah al-Anjalo al-Mishriyyah,
1958).
Kamal Musthofa dan Ahmad Hidayatullah
Zarkasyi, “Qadhiyyatu Ilmi al-Dalalah
„inda Toshihiko Izutsu”, Jurnal Lisanu
ad-Dhad, Vol. 2, No. 1, April 2015.
Mansoer Pateda, Semantik Leksikal, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2010).

18 Januari 2021 | Vol. 2 No. 1 Lahjah Arabiyah: Jurnal Bahasa Arab dan Pendidikan Bahasa
Arab

You might also like