You are on page 1of 10

ISSN: 2442-5486 Volume 6, 07 OKTOBER 2020

REVIEW INTEGRATIF MENGENAI PANDEMI COVID-19 DAN


DAMPAKNYA TERHADAP INDUSTRI MINUMAN KOPI

Cahya Nova Kurniawan1), Ellyn Eka Wahyu2), Siti Nurbaya3)


1)
Universitas Brawijaya
cahyanova@student.ub.ac.id
2)
Politeknik Negeri Malang
ellyn.eka@polinema.ac.id
3)
Politeknik Negeri Malang
siti.nurbaya@polinema.ac.id

Abstract

With the outbreak of the Covid-19 virus since the beginning of 2020, the
government had imposed some restrictions to local people by enabling social
interactions and self-quarantine. This two restriction programs certainly had an
impact on the coffee businesses, especially in cafes, micro roasters, and outdoor
outlets that provides coffe delivery services. Fifty to ninety percent of coffee sales
had been lost from coffee sales services, both from coffee shops that provide dine-
in services or from outdoor outlets. There were some fears among the public about
the transmission of the virus as a result of contact with the outside environment and
from crowds. In addition, the hygene- issues of coffee products had become very
sensitive because at this time there had also been a consumers shifting in coffe
which not only paid attention to the quality of coffee taste but also people were
starting to seek the sanitations of the work environment, packaging sanitation and
workers sanitation along with the spread of the Covid-19 virus. This integrative
review combines articles from various disciplines such as health science,
governance science and business science. Researchers provides some suggestions
in the form of implementing the CHSE (Cleanliness, Healthy, and Safety
Environment) protocols for coffee businesses that still decided to open in the
pandemic era. Researchers was also suggested to build attention on coffee-business
resiliences by providing online webinars / introducing a new-era experiences
regarded to the newly ways of drinking coffee.

Keywords: Covid-19, Coffe Industry, CHSE

Abstrak

Dengan merebaknya virus covid-19 dari sejak awal tahun 2020 menyebabkan
pemerintah memberlakukan pembatasan interaksi sosial dan karantina mandiri.
Dua program pembatasan tersebut tentunya sangat berdampak terhadap bisnis
minuman kopi khususnya pada kafe, micro roasters, dan outlet outdoor yang
menyediakan layanan pesan antar. Sebanyak lima puluh hingga sembilan puluh
persen omzet penjualan kopi dari layanan penjualan kopi baik dari coffe shops yang
menyediakan layanan “dine-in” ataupun dari outdoor outlet menurun. Muncul
ketakutan di kalangan masyarakat terhadap transmisi virus akibat dari adanya
kontak dengan lingkungan luar rumah dan dari kerumunan massa. Selain itu, isu

C.21
ISSN: 2442-5486 Volume 6, 07 OKTOBER 2020

higienitas produk kopi menjadi sangat sensitif karena saat ini muncul pula
pergeseran minat beli masyarakat yang tidak hanya memperhatikan kualitas rasa
kopi namun juga masyarakat mulai memperhatikan sanitasi dari lingkungan kerja,
sanitasi kemasan dan sanitasi pekerja seiring dengan merebaknya virus covid-19.
Review integratif ini menggabungkan artikel dari berbagai disiplin ilmu seperti
ilmu kesehatan, ilmu tata kelola pemerintahan dan ilmu bisnis. Peneliti memberikan
saran berupa penerapan protokol CHSE (Cleanliness, Healthy, and Safety
Environment) bagi usaha kopi yang tetap memutuskan untuk buka di era pandemi.
Saran yang kedua adalah membangun ketahanan usaha kopi dengan memberikan
online webinars / new-era experiences mengenai pengenalan kebaruan cara dalam
meminum kopi.
Kata - Kata Kunci: Covid-19, Industri Kopi, CHSE

1. PENDAHULUAN
Dalam kurun waktu sejak Bulan Februari
hingga Juni 2020, ekonomi dunia mengalami
kejatuhan ketika Virus Covid-19 menyebar
secara global dari Tiongkok. Dampak dari
virus terhadap respons ekonomi telah
menciptakan guncangan terbesar bagi
perekonomian Indonesia sejak krisis Gambar 1. Dampak Pandemi Terhadap
keuangan Asia dua dekade sebelumnya Industri Restoran di Indonesia
Sumber : Potia & Dahiya (2020)
(Olivia et al., 2020). COVID-19
menimbulkan krisis besar untuk bisnis Dengan munculnya pembatasan interaksi
perhotelan seperti hotel, restoran, dan bar sosial, maka pendapatan bersih dari kegiatan
(Kim & Lee, 2020). Beliau menambahkan, operasional restoran dipastikan menurun
banyak restoran terpaksa tutup karena drastis. Mengacu kepada gambar 1,
kebijakan lockdown dan pembatasan interaksi pendapatan dari sektor restoran turun sebesar
sosial pada awal tahun 2020. Selain itu, 70 persen disusul dengan restoran cepat saji
konsumen cenderung menghindari interaksi yang turun sebesar 66 persen.
dengan orang lain di depan umum. Sebagai gambaran, pada Rencana
Indonesia masih berada dalam masa Kerja Pemerintah Republik Indonesia tahun
penyesuaian terhadap pandemi covid-19. 2020 sektor penyediaan akomodasi dan
Dengan meningkatnya tantangan terhadap makan minum merupakan salah satu sektor
penanganan kesehatan manusia, Indonesia yang diharapkan tumbuh tinggi (6,0 persen)
juga mengalami berbagai macam dampak seiring dengan prioritas pembangunan di
akibat covid-19. Berdasarkan survey lembaga sektor pariwisata. Namun pembatasan
McKinsey yang ditulis oleh Potia & Dahiya pergerakan manusia, penutupan perbatasan,
(2020), dinyatakan bahwa hampir seluruh dan penghentian sebagian besar penerbangan
sektor bisnis yang berkaitan dengan food and internasional dan domestik menyebabkan
beverages terkena dampak dari pandemi aktivitas pariwisata, baik wisatawan
covid-19. Bisnis restoran menjadi sektor mancanegara maupun domestik, turun tajam.
terparah pertama disusul dengan sektor Selain itu, pembatasan pergerakan manusia
restoran cepat saji dan layanan pesan antar. berdampak pula terhadap restoran yang hanya
Hal ini dapat dilihat pada gambar berikut ini: bisa melayani delivery atau take away.
Tidak cukup sampai disitu saja, pandemi
covid-19 juga membawa dampak yang
signifikan termasuk pada industri minuman
kopi. Dengan merebaknya virus covid-19 dari

C.22
ISSN: 2442-5486 Volume 6, 07 OKTOBER 2020

sejak awal tahun 2020 menyebabkan tahun dan telah menyuplai sekitar 9%
pemerintah memberlakukan pembatasan produksi kopi dunia. Seiring dengan
interaksi sosial dan karantina mandiri. Dua perkembangan industri kopi, produk kopi saat
program pembatasan tersebut tentunya sangat ini tidak hanya berupa kopi bubuk (sangrai
berdampak terhadap bisnis minuman kopi dan bubuk) tetapi terdapat berbagai macam
khususnya pada kafe, micro roasters, dan produk kopi olahan yang beragam seperti
outlet outdoor yang menyediakan layanan kopi instan, kopi three in one, minuman kopi
pesan antar (Maspul, 2020). Sebanyak lima dengan berbagai rasa seperti vanilla, cocoa,
puluh hingga sembilan puluh persen omzet dan lainnya. Pertumbuhan industri
penjualan kopi dari layanan penjualan kopi pengolahan kopi diwarnai dengan keberadaan
baik dari coffe shops yang menyediakan roastery, cafe, dan coffee shop. Salah satu
layanan “dine-in” ataupun dari outdoor outlet trend yang sedang berkembang saat ini adalah
menurun. Muncul ketakutan di kalangan kedai kopi. Kedai tersebut merupakan tempat
masyarakat terhadap transmisi virus akibat yang menyediakan kopi dengan turunannya
dari adanya kontak dengan lingkungan luar sebagai minuman utama dan berbagai jenis
rumah dan dari kerumunan massa. Selain itu, minuman (side drink) seperti coklat, matcha,
isu higienitas produk kopi menjadi sangat dan lain-lain. Coffee shop juga ditempatkan
sensitif karena saat ini muncul pula untuk orang-orang yang hanya ingin bersantai
pergeseran minat beli masyarakat yang tidak atau melakukan aktivitas lain seperti diskusi,
hanya memperhatikan kualitas rasa kopi membaca media cetak, online atau buku,
namun juga masyarakat mulai menyelesaikan beberapa tugas akademis atau
memperhatikan sanitasi dari lingkungan non akademis, atau sekadar menikmati
kerja, sanitasi kemasan dan sanitasi pekerja hiburan yang ditawarkan.
seiring dengan merebaknya virus covid-19
(Apostolopoulos, 2020). 2.2. Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap
Dengan mengacu kepada latar belakang Industri Kopi
diatas, maka peneliti menentukan research A. Penurunan Harga Kopi
question antara lain : Brodjonegoro (2020) menjelaskan pada
1. Dampak apa sajakah yang muncul triwulan ketiga tahun 2020 menyatakan
terhadap Industri Kopi dengan adanya bahwa akibat pandemi Covid-19, harga
komoditas kopi robusta dan kopi arabika
Pandemi Covid-19? melemah masing-masing menjadi USD 2,8
2. Langkah apa sajakah yang dapat dilakukan (Rp. 41,734) dan USD 1,5 (Rp. 22,357) per
agar usaha kopi dapat bertahan dalam masa kilogram. Penurunan harga komoditas di
Pandemi Covid-19? tingkat konsumen ritel ini tidak menurun
tajam seperti harga komoditas non-pertanian
2. KAJIAN LITERATUR karena proses distribusi produk kopi tidak
mengalami kendala berarti. Penurunan harga
2.1. Sekilas Mengenai Industri Kopi
masih disebabkan karena serapan produk kopi
Kopi telah menjadi salah satu
yang rendah di tingkat konsumen karena
minuman yang paling terkenal dan menjadi
adanya pembatasan sosial.
favorit sejak dahulu hingga saat ini.
B. Pergeseran Minat Beli Konsumen Kopi
Mengkonsumsi kopi tidak hanya menjadi
Kim & Lee (2020) mengungkapkan
kebiasaan orang tua, bahkan saat ini anak
bahwa secara umum, masyarakat memiliki
muda Indonesia saat ini juga merupakan salah
motivasi yang kuat untuk melakukan interaksi
satu generasi yang memiliki tingkat konsumsi
sosial secara fisik di tempat umum seperti
kopi yang tinggi (Sudiartini et al.,2020).
restoran dan kafe. Namun pandemi covid-19
Beliau juga menambahkan bahwa Indonesia
memberikan ancaman tersendiri dan
merupakan negara yang mampu
memaksa masyarakat untuk melakukan
menghasilkan lebih dari 400 ribu ton kopi per
restriksi sosial dengan tidak melakukan

C.23
ISSN: 2442-5486 Volume 6, 07 OKTOBER 2020

kegiatan tatap muka dengan harapan untuk untuk mengurangi penyebaran virus di tempat
mengurangi tingkat penyebaran virus. Lebih umum.
lanjut, Kim & Lee (2020) menyebutkan
bahwa jika masyarakat berkunjung ke tempat 3. METODOLOGI PENELITIAN
umum seperti restoran atau kafe di masa Artikel ini merupakan sebuah kajian
pandemi covid-19, masyarakat akan literatur yang bersifat integratif. Kajian ini
cenderung untuk melakukan private tables. memiliki arti bahwa dalam penyusunannya
Dalam temuannya, masyarakat menginginkan literatur yang digunakan tidak hanya
jumlah pengunjung pada kafe / restoran bersumber dari satu disiplin ilmu namun dari
dibatasi serta dilakukan modifikasi terhadap berbagai keilmuan yang saling terkait satu
posisi jarak antar meja kursi agar aman dari sama lain (Cronin & George, 2020). Beliau
penyebaran virus. menambahkan bahwa sebuah ulasan integratif
Selain itu, pergeseran minat beli ini yang baik diharapkan mampu memberikan
ditandai dengan adanya peningkatan wawasan tentang suatu topik dengan
perhatian konsumen terhadap kualitas mensintesa pengetahuan di seluruh
pengolahan, penyajian, hingga pengemasan community practices. Kajian atau ulasan
dan pengantaran makanan atau minuman (de tersebut tidak hanya mengarahkan peneliti
Freitas & Stedefeldt, 2020). Lebih lanjut, kepada sebuah lanskap baru tetapi juga
beliau mengungkapkan bahwa konsumen memungkinkan peneliti untuk melihat
saat ini sangat strict terhadap kualitas fenomena yang sudah ada dari perspektif
kebersihan makanan yang sesuai dengan yang berbeda. Juntunen & Lehenkari (2019)
peraturan sanitasi yang diberlakukan dari menjelaskan bahwa terdapat beberapa
pemerintah, sampai dengan kualitas langkah yang harus ditempuh oleh seorang
pengiriman makanan dengan meminimalisir penulis dalam menyusun sebuah review
kontak antara kurir dengan penerima paket integratif. Langkah tersebut dijelaskan dalam
pesanan makanan (contactless delivery). bagan alur berikut:
Konsumen juga mulai menanyakan apakah
makanan tersebut diolah dengan tingkat Memilih Topik Penelitian
sanitasi yang baik seperti menggunakan Menentukan research
sarung tangan khusus, plastic wrap dan objective
lingkungan kerja restoran yang bersih dan Membuat Protokol Kajian
steril. Literatur
Pergeseran yang ketiga adalah
pergeseran terhadap produk kopi itu sendiri. Mencari Artikel Ilmiah
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Menyaring Artikel Ilmiah
Maspul (2020) ditemukan bahwa dalam masa yang Relevan
pandemi Covid-19, konsumen lebih Menganalisis Informasi yang
cenderung untuk mengkonsumsi minuman ditemukan pada Literatur
kopi dalam bentuk sachet yang tidak Melakukan Sintesis Temuan
membutuhkan waktu lama dalam Studi
penyajiannya. Lebih lanjut, beliau
Menyimpulkan Hasil Temuan
mengemukakan bahwa di masa pandemi
Covid-19 terdapat kecenderungan
Mempublikasikan Temuan
peningkatan konsumsi kopi instan siap
minum seperti cold coffee beverages, ready- Gambar1. Tahapan Review Integratif
to-drink coffee, dan specialty instant coffee. Sumber : Juntunen & Lehenkari (2019)
Konsumen kopi memandang bahwa di saat
pandemi seperti sekarang ini, konsumsi kopi Berpatokan pada tahapan yang telah
instant menjadi pilihan terbaik daripada harus disebutkan pada Gambar 1, maka selanjutnya
mengunjungi coffee shops karena bertujuan

C.24
ISSN: 2442-5486 Volume 6, 07 OKTOBER 2020

peneliti berusaha untuk membuat protokol pembatasan hingga bulan Juni tahun 2020.
Kajian Literatur melalui tabel kriteria kajian Setelah peneliti melakukan penelusuran
literatur yang akan disajikan pada Tabel 1 terhadap beberapa database jurnal, ditemukan
dibawah ini: sejumlah artikel ilmiah terbaru dalam jurnal
internasional yang relevan dengan topik studi.
Tabel 1.Kriteria Dalam Kajian Literatur
Hasil tersebut disajikan pada Tabel 2. berikut:
No Kriteria Keterangan
1 Bidang Manajemen Tabel 2. Rekapitulasi Bahan Artikel Ilmiah
Studi Produksi No Nama Jurnal Jumlah
2 Jenis Studi Review Integratif Artikel
1 International 1
3 Bahasa Indonesia dan Research Journal of
Inggris. Management, IT and
4 Lingkup Bisnis, Social Sciences
Literatur Manajemen Risiko 2 Food Research 1
Pandemi, FnB International
Safety 3 Journal of Hospitality 1
5 Batasan Hingga tahun 2020 and Tourism
Tahun Management
Literatur 4 Studies in Higher 1
6 Relevansi a. Menjelaskan Education
bagaimanakah 5 Organizational 1
dampak Research Methods
pandemi covid- 6 Bulletin of Indonesian 1
19 terhadap Economic Studies
industri Jumlah 6
minuman kopi. Sumber: Diolah Penulis, 2020
b. Level Analisis :
dapat Selain memanfaatkan artikel ilmiah, peneliti
memberikan juga memanfaatkan sumber dari beberapa
kontribusi publikasi yang diunggah oleh lembaga survei
tambahan Mc Kinsey dan Kementerian Pariwisata dan
terhadap Ekonomi Kreatif antara lain sebagai berikut:
perkembangan Tabel 3. Rekapitulasi Bahan Non-Artikel
bisnis kopi di No Judul Penerbit
era pandemi 1 How Restaurants can Mc Kinsey &
covid-19. Thrive in the Next Company
Sumber: Diolah Penulis, 2020 Normal
2 Optimistic, digital, Mc Kinsey &
Peneliti melakukan review ini dengan generous : COVID-19 Company
’ s impact on
memanfaatkan beberapa artikel jurnal
Indonesian consumer
bereputasi yang diunduh dari beberapa sentiment.
database seperti Taylor and Francis dan 3 Panduan Pelaksanaan Kemenparekraf
Science Direct. Dalam proses pengumpulan Kebersihan, Republik Indonesia
literatur, peneliti memasukkan berbagai kata Kesehatan,
Keselamatan dan
kunci yang terkait dengan topik penelitian
Kelestarian
seperti “Covid-19 and Restaurants” serta kata Lingkungan di
kunci lain seperti “Covid-19 and Coffee” dan Restoran / Rumah
“How Restaurants Survive in Covid-19 Makan
Pandemic”. Mengenai batasan tahun Sumber: Diolah Penulis, 2020
penerbitan artikel ilmiah, peneliti melakukan

C.25
ISSN: 2442-5486 Volume 6, 07 OKTOBER 2020

4. HASIL DAN PEMBAHASAN g) Menyediakan peralatan dan perlengkapan


4.1. Penerapan Protokol CHSE pada keselamatan dan keamanan,
Kedai Kopi h) Makanan dan minuman disajikan secara a
Mengacu kepada temuan studi yang la carte atau family style. Tidak
dikemukakan pada bab 2 diatas, maka yang
menerapkan sistem prasmanan/buffet.
menjadi bahan diskusi dalam artikel ini
adalah bagaimana cara industri minuman kopi i) Diimbau untuk menyediakan peralatan
untuk bisa survive di masa pandemi covid-19 makan sekali pakai yang ramah
saat ini. Peneliti mengacu kepada protokol lingkungan.
CHSE (Cleanliness, Health and Safety j) Karyawan menggunakan masker, sarung
Environment) yang dikeluarkan oleh tangan, atau penjepit makanan pada saat
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif penyajian untukmengurangi kontak
(Kusubandio, 2020) untuk restoran atau
dengan makanan/minuman
rumah makan. Secara garis besar protokol
kesehatan CHSE tersebut meliputi: k) Membawa makanan dan minuman dari
a) Selalu mengikuti perkembangan terkini dapur / tempat penyiapan makanan /
mengenai Covid-19. minuman ke area pelayanan makan/minum
b) Memiliki standar operasional prosedur dengan menggunakan penutup yang aman
(SOP) untuk kebersihan, kesehatan, dan dan ditutup tisu.
kelestarian lingkungan karyawan dan tamu l) Memastikan tidak ada kerumunan pada
yang beraktivitas di lingkungan restoran. setiap aktivitas yang berlangsung di dalam
c) Melatih setiap karyawan untuk dan sekitar restoran/rumah makan.
melaksanakan SOP kebersihan restoran. m) Mengatur jarak minimal 1 (satu) meter
d) Menyediakan dan memasang imbauan pada saat antre masuk restoran/rumah
tertulis untuk tidak berjabat tangan, tidak makan dan sejenisnya, memesan, dan
menyentuh area muka, menjaga jarak membayar di kasir, dengan memberikan
aman minimal 1 meter, mencuci tangan tanda khusus di lantai. Bila memungkinkan
dengan sabun, memakai masker, ada pembatas pengunjung dengan kasir
menerapkan etika bersin dan batuk, serta berupa dinding plastik atau kaca.
mengkonsumsi makanan sehat dan Pengaturan jarak antarkursi minimal 1
vitamin. (satu) meter atau melakukan rekayasa
e) Menyediakan peralatan dan perlengkapan teknis seperti pemasangan partisi
kebersihan dan kesehatan, seperti sarana antartamu di atas meja makan.
Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), masker, n) Meningkatkan pelayanan pemesanan
sarung tangan, peralatan pengukur suhu makanan dan minuman secara daring,
tubuh, kotak obat, penanda posisi berdiri layanan antar makanan dan minuman,
dan duduk untuk menjaga jarak aman 1 drive thru, dan lain sebagainya.
(satu) meter, serta tempat sampah tertutup. o) Menjaga kualitas udara di tempat usaha
f) Melakukan pemeriksaan suhu tubuh di atau di tempat kerja dengan
pintu masuk. Jika ditemukan karyawan mengoptimalkan sirkulasi udara dan sinar
atau tamu dengan suhu ≥ 37,3ºC(2 kali matahari masuk, pembersihan filter AC
pemeriksaan dengan jarak 5 menit) secara berkala.
dan/atau memiliki gejala demam, batuk, p) Memastikan seluruh lingkungan
pilek, nyeri tenggorokan, dan/atau sesak restoran/rumah makan dalam kondisi
napas tidak diperkenankan masuk. bersih dan saniter dengan melakukan

C.26
ISSN: 2442-5486 Volume 6, 07 OKTOBER 2020

pembersihan dan disinfeksi secara berkala x) Memastikan seoptimal mungkin


minimal 2 (dua) kali sehari (saat sebelum penggunaan perlengkapan dan bahan yang
buka dan tutup) menggunakan ramah lingkungan sehingga dapat
disinfektan/cairan pembersih lain yang dilakukan recycle, reduce, reuse, dan
aman dan sesuai. replace.
q) Meningkatkan frekuensi pembersihan dan
disinfeksi dengan cara yang aman dan 4.2. Pengembangan Produk Kopi
sesuai minimal 3 (tiga) kali sehari, Selain menerapkan protokol CHSE
terutama pada permukaan perlengkapan diatas, peneliti berusaha memberikan
gambaran terkait dengan produk kopi itu
dan peralatan yang sering
sendiri. Pada kajian literatur yang telah
disentuh/dilewati orang seperti meja dan diungkap diatas, ditemukan kecenderungan
kursi di ruang makan, pegangan pintu, masyarakat untuk beralih mengonsumsi kopi
stopkontak & sakelar, keran air, tuas flush instan. Maspul (2020) mengemukakan
toilet, toilet, meja kasir, mesin penghitung bahwa, meskipun kopi instan dari segi
uang/kasir, lantai ruang makan, dan lain kualitas masih berada di bawah kopi yang
lain. disajikan langsung dari coffeshops,
masyarakat lebih memilih untuk
r) Menyediakan pelayanan reservasi melalui
mengonsumsi kopi instant dibandingkan
telepon, media sosial, dan/atau media dengan mengunjungi coffe shops dengan
daring lainnya. alasan untuk mengurangi penyebaran virus.
s) Menyarankan tamu untuk melakukan Fenomena ini yang harus ditangkap oleh
pembayaran secara nontunai. pengusaha kopi lokal untuk mempertahankan
t) Sediakan pelindung / partisi untuk kegiatan operasionalnya dengan :
membatasi kontak antara petugas kasir 1. Membuat kopi bubuk versi instan dari
dengan tamu yang akan membayar. coffe shops yang bersangkutan dengan
mengutamakan jaminan hygienitas
u) Sediakan kotak pengiriman khusus yang
produk.
bisa menjaga makanan/minuman agar
2. Memberikan online webinars dengan tajuk
tetap panas/dingin dan bebas kontaminasi
mengolah kopi instant menjadi kopi yang
atau sertakan informasi mengenai lama
kualitas rasanya setara dengan kopi yang
waktu simpan pada lemari pendingin dan
dibuat langsung oleh barista di coffee
suhu ruang di kemasan makanan/minuman
shops. Para barista juga dapat mengadakan
v) Bila menyelenggarakan pertunjukan seni,
kelas online untuk memberikan sesi latihan
harus mengikuti protokol kesehatan,
untuk cara baru untuk menyeduh kopi
Panduan Khusus Subsektor Musik dan
dengan tetap berada di rumah masing-
Seni Pertunjukan, serta SOP Kebersihan,
masing dan menggunakan peralatan dapur
Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian
pribadi bukan berada di coffeeshops.
Lingkungan yang berlaku di restoran /
(Maspul, 2020). Pelatihan ini pernah
rumah makan.
dilakukan oleh Specialty Coffee
w) Berkoordinasi intensif dengan Dinas
Association (SCA) pada bulan Juli tahun
Kesehatan, Badan Penanggulangan
2020 dengan memberikan pelatihan online
Bencana Daerah, Dinas Pemadam
tentang bagaimana cara membuat
Kebakaran, dan kepolisian setempat untuk
vietnamese coffee dengan memanfaatkan
penanganan kondisi darurat.
peralatan dapur pribadi dirumah seperti

C.27
ISSN: 2442-5486 Volume 6, 07 OKTOBER 2020

teko air dan saringan yang dilengkapi usaha kedai kopi di Kota Malang yang
dengan kain serat khusus. mengalami tekanan serupa akibat pandemi
covid-19. Usaha Roketto Cafe ini merupakan
usaha menengah dengan capaian pendapatan
bersih kurang lebih 2,5 milyar perbulan.
Pemilik kedai kopi roketto juga memiliki unit
usaha yang bergerak di sektor transportasi
pariwisata. Lantas, dengan adanya pandemi
dan munculnya larangan berkumpul di tempat
umum nyaris mematikan usaha roketto
coffee. Bapak Ferry selaku pemilik kedai
Roketto Cafe berusaha untuk mencari solusi
dengan menggabungkan usaha bis wisata
dengan kopi sehingga muncul program
Gambar 2. Pelatihan Specialty Coffee Roketto Bus. Bus wisata ini diperuntukkan
Association
Sumber: SCA, (2020)
bagi mereka yang ingin jalan-jalan keluar
rumah untuk sekedar menghilangkan
4.3. Building Resilience and Leading kebosanan, namun tetap aman karena
your business in crisis memperhatikan protokol kesehatan. Roketto
Secara harfiah, terminologi “building Bus rute Malang-Batu berisi 26 seat dengan
resilience” bermakna membangun ketahanan. jarak antar kursi yang telah diatur sesuai
Dalam konteks industri kopi saat ini, istilah protokol kesehatan dan dilengkapi TV LCD
ini bermakna membangun ketahanan brand dan micro phone untuk karaoke. Berikut
dan produktivitas penjualan kopi meskipun adalah beberapa gambar yang dapat
didera pandemi covid-19. Maspul (2020) mendeskripsikan dari fasilitas Roketto Bus
dalam artikelnya mengemukakan bahwa antara lain sebagai berikut:
dengan adanya pandemi covid-19 merupakan
momentum untuk berbenah / redefining
mengenai bagaimana cara usaha kopi
bertahan di era pembatasan sosial.
Momentum ini dapat dilakukan dengan
melakukan rebranding produk kopi melalui
digital marketing, melalui pemberian kelas
online ataupun melalui webinar tentang
metode konsumsi kopi. Gambar 3. Roketto Bus Tampak Samping
Sumber: Yunus, (2020)
Kita beranjak kepada sebuah studi kasus
pada sebuah kedai kopi di Kota Malang
bernama Roketto Coffee. Dalam artikel
online-nya, Yunus (2020) mengemukakan
bahwa pada masa pandemi Covid-19,
terutama pada April 2020, roda perekonomian
di Malang seolah berhenti berputar. Usaha
kuliner nyaris gulung tikar. Sektor pariwisata
mati suri. Kedai-kedai kafe sepi, jasa
transportasi tak beroperasi, bus-bus
pariwisata dikandangkan, para pekerja
dirumahkan. Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah (UMKM) tertekan. Permasalahan Gambar 4. Interior Roketto Bus
Sumber: Yunus, (2020)
ini juga dihadapi oleh Roketto Cafe, sebuah

C.28
ISSN: 2442-5486 Volume 6, 07 OKTOBER 2020

mempertahankan sustainabilitas kedai namun


juga merupakan usaha untuk melompat
kedepan (bounce forward) dalam usahanya
untuk menciptakan inovasi radikal dikala
pandemi.

5. SIMPULAN DAN SARAN


Pandemi Covid-19 ini telah menguji
kemampuan ekonomi, khususnya sektor
industri minuman kopi untuk tetap bertahan
meskipun banyak sekali kondisi-kondisi yang
dapat menyebabkan penurunan omzet dari
usaha kopi seperti adanya lockdown dan
pembatasan interaksi sosial. Berdasarkan
Gambar 5. FnB Packaging Roketto Bus berbagai literatur yang ditemukan oleh
Sumber: Yunus, (2020) peneliti, terdapat beberapa dampak yang
dialami industri minuman kopi terkait dengan
Merujuk kepada artikel yang dirilis oleh pandemi antara lain penurunan harga kopi dan
Haas et al., (2020) peneliti menggolongkan pergeseran minat beli konsumen kopi. Agar
usaha yang dilakukan oleh Roketto Coffee usaha kopi dapat bertahan dalam kondisi
merupakan sebuah usaha yang dilakukan pandemi covid-19, peneliti mengarahkan
untuk dapat menyelamatkan kegiatan kepada pengusaha kedai kopi untuk mampu
operasionalnya. Usaha ini tergolong dalam menjalankan protokol kesehatan CHSE untuk
kategori “Reactivate customers using a rumah makan dan kedai yang telah dirilis oleh
segmented approach”. Usaha ini ditandai Kemenparekraf pada Juli 2020. Selain itu
dengan proses inovasi dalam terdapat beberapa langkah yang dapat
penyelenggaraan bisnis restoran / kedai dilakukan seperti penyesuaian terhadap
dengan menjurus kepada segmen konsumen produk kopi dan membangun program-
tertentu seperti: program khusus di era pandemi.
a) Loyal Guests. Untuk penelitian yang akan datang,
b) Customers who spent their money peneliti memberikan saran agar peneliti
elsewhere. selanjutnya mampu untuk menganalisis
c) People who became first-time customers secara detail mengenai dampak covid-19
terhadap manajemen distribusi produk kopi
during the crisis.
karena industri minuman kopi terdiri dari
d) Potential customers. proses hulu meliputi pembibitan kopi, proses
Dalam kasus ini, Roketto Bus menyasar distribusi produk kopi, hingga industri hilir
masyarakat yang sudah mulai jenuh dengan kopi meliputi kedai dan coffee shops
program stay at home dan ingin melakukan (Sudiartini et al., 2020). Topik ini menjadi
perjalanan wisata dengan tetap penting untuk dibahas karena proses distribusi
memperhatikan protokol kesehatan, serta memegang peranan penting untuk menjaga
menyasar millenials yang menjadi first keamanan food and beverages agar tidak
customers pada program perjalanan minum terjangkit virus Covid-19 (Apostolopoulos,
kopi bersama Roketto Bus ini. Maspul (2020) 2020).
menambahkan bahwa building resiliency
bukan saja merupakan usaha untuk 6. DAFTAR RUJUKAN
Apostolopoulos, Y. (2020). SCA COVID-19 https://sca.coffee/covid19
Updates & Resources — Specialty Brodjonegoro, B. P. . (2020). Perkembangan
Coffee Association. Ekonomi Indonesia dan Dunia Triwulan

C.29
ISSN: 2442-5486 Volume 6, 07 OKTOBER 2020

II 2019 (Vol. 3, Issue 4). Maspul, K. A. (2020). A Brief Overview


https://bappenas.go.id/files/2715/8529/3 Between Coffee and COVID-19
891/Laporan_Perkembangan_Ekonomi Pandemic. May, 11.
_Indonesia_dan_Dunia_Triwulan_IV_2 Olivia, S., Gibson, J., & Nasrudin, R. (2020).
019.pdf.pdf Indonesia in the Time of Covid-19.
Cronin, M. A., & George, E. (2020). The Why Bulletin of Indonesian Economic
and How of the Integrative Review. Studies, 56(2), 143–174.
Organizational Research Methods, 1– https://doi.org/10.1080/00074918.2020.
25. 1798581
https://doi.org/10.1177/1094428120935 Potia, A., & Dahiya, K. (2020, April).
507 Optimistic, digital, generous : COVID-
de Freitas, R. S. G., & Stedefeldt, E. (2020). 19 ’ s impact on Indonesian consumer
COVID-19 pandemic underlines the sentiment. 1–4.
need to build resilience in commercial https://www.mckinsey.com/business-
restaurants’ food safety. Food Research functions/marketing-and-sales/our-
International, 136. insights/survey-indonesian-consumer-
https://doi.org/10.1016/j.foodres.2020.1 sentiment-during-the-coronavirus-
09472 crisis#
Haas, S., Kuehl, E., Mroan, J. R., & Sudiartini, N. W. A., Astari, A. A. E., Kardini,
Venkataraman, K. (2020). How N. L., & Dhani, Y. R. (2020). The
Restaurants can Thrive in the Next feasibility study of coffee house business
Normal. McKinsey & Company, May, 1– opportunity in COVID-19 pandemic: a
8. case study at kulo coffee shop pemogan.
Juntunen, M., & Lehenkari, M. (2019). A International Research Journal of
narrative literature review process for an Management, IT and Social Sciences,
academic business research thesis. 7(5), 38–45.
Studies in Higher Education, 0(0), 1–13. https://doi.org/10.21744/irjmis.v7n5.96
https://doi.org/10.1080/03075079.2019. 6
1630813 Yunus. (2020). Dayakan UMKM, Roketto Bus
Kim, J., & Lee, J. C. (2020). Effects of Buka Kafe Berjalan Rute Malang-Batu
COVID-19 on preferences for private Halaman 2 - Kompasiana. Kompasiana.
dining facilities in restaurants. Journal of https://www.kompasiana.com/m_yunus/
Hospitality and Tourism Management, 5f40a073d541df6c84473d92/dayakan-
45(July), 67–70. umkm-roketto-bus-buka-kafe-berjalan-
https://doi.org/10.1016/j.jhtm.2020.07.0 rute-malang-batu?page=1
08 https://sca.coffee/sca-news/community/how-
Kusubandio, W. (2020). Panduan mexico-coffee-community-deals-with-
Pelaksanaan Kebersihan, Kesehatan, pandemic/ diakses pada September 2020
Keselamatan dan Kelestarian
Lingkungan di Restoran / Rumah Makan
(Juli 2020). Kementerian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.

C.30

You might also like