Professional Documents
Culture Documents
2, Juni 2017
213
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 5 no.2, Juni 2017
214
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 5 no.2, Juni 2017
215
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 5 no.2, Juni 2017
216
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 5 no.2, Juni 2017
bermakna; (6) menyeluruh, dan tawar, asin, termasuk wilayah dengan air
berkelanjutan (Hamdayama, 2016). laut yang kedalamannya pada saat
Faktor-faktor yang mempengaruhi pasang surut tidak melebihi enam meter.
terhadap sistem pembelajaran yaitu: (1) Terdapat beberapa klasifikasi lahan-
guru adalah memiliki peranan penting basah. Klasifikasi itu tampaknya bersifat
dalam proses pembelajaraan. Tanpa dinamis. Terdapat 3 kategori lahan-
seorang guru bagaimanapun bagusnya basah berdasarkan pada letaknya secara
metode, maka tidak mungkin bsia umum dan kaitannya dengan aktivitas
diaplikasikan. (2) siswa adalah termasuk manusia, yaitu lahan basah laut, lahan-
yang mempengaruhi faktor proses basah daratan, dan lahan-basah buatan
pembelajaran karena siswa meiliki (Soendjoto, 2015).
kemampuan dan keterampilan yang
berbeda, sebab itu ada siswa yang aktif METODE PENELITIAN
dan ada juga yang pasif. Jadi dalam Penelitian ini yakni penelitian
interaksi guru dan siswa sangat pengembangan. Disebut penelitian
diperlukan saat proses pembelajaran. (3) pengembangan karena mengembangkan
sarana dan prasarana merupakan bahan ajar berorientasi masalah lahan
pendukung secara langsung dan tidak basah pada siswa kelas XI IPA SMA
langsung mendukung keberhasilan PGRI 4 Banjarmasin dengan
proses pembelajaran terhadap menggunakan model pembelajaran
kelancaran proses belajar mengajar. (4) penemuan terbimbing dan melalui
faktor lingkungan yaitu faktor pendekatan CTL pada materi hukum
organisme siswa yang merupakan Archimedes dan asas Bernoulli. Bahan
jumlah siswa dan faktor iklim sosial- ajar yag dikembangkan terdiri dari:
psikologis adalah hubungan baik yang rencana pelaksanaan pembelajaran
terjalin antara orang yang terlibat dalam (RPP), LKS, materi ajar siswa, dan THB
aktivitas belajar tersebut yaitu antara yakni pretest dan post-test yang
siswa dengan siswa, anatara siswa dikembangkan
dengan guru (Sanjaya, 2006). Data yang diperoleh dari hasil
Lahan Basah penilaian bahan ajar berupa materi ajar
Lahan-basah adalah mencakup siswa, rencana pelaksanaan
wilayah payau, rawa, gambut, dan pembelajaran (RPP), lembar kegiatan
perairan, alami maupun buatan, siswa (LKS), dan tes hasil belajar (THB)
permanen atau sementara, air yang dianalisis secara deskriptif kualitatif dan
mengalir atau diam (menggenang), kuantitaitf. Menganalisis hasil validasi
217
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 5 no.2, Juni 2017
218
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 5 no.2, Juni 2017
219
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 5 no.2, Juni 2017
perbedaan massa jenis air yang keruh Adapun keseluruhan total validasi
dan jernih, pada LKS kedua deskripsi dapat dilihat pada Tabel 4.
masalah terkait dengan dua perahu yang Tabel 4. Hasil validitas THB
melaju sejajar. Hal ini dikaitkan dengan Aspek Rata-
Kategori
Penilaian rata
kegiatan yang biasa ditemui siswa
Kontruksi umum 3,2 Sangat baik
disekitar lingkungannya. Sesuai dengan Validitas butir 3,5 Sangat baik
Relibilitas 0,750 Cukup
definisi Contextual Teaching and
Learning (CTL) bahwa pembelajaran
CTL diperlukan agar siswa mudah Tabel 4. menunjukkan bahwa
mengerti, karena dihubungkan dengan hasil penilaian validasi tes hasil belajar
kehidupan sehari-hari. Siswa mudah yang meliputi aspek kontruksi umum
mengerti manfaatnya, sehingga dapat dan validitas butir dengan kategori
termotivasi. Pengalaman belajar lebih validitas sangat baik dan besar realibitas
bermakna, karena dapat diterapkan adalah 0,750 dengan kategori cukup.
dalam kehidupan sehari-hari.
Tabel 6. Hasil validasi butir tes belajar Tabel 5. Hasil validasi materi ajar
220
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 5 no.2, Juni 2017
221
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 5 no.2, Juni 2017
222