Professional Documents
Culture Documents
Key word: Contextual Teaching and Learning (CTL), Teaching materials, Experience
Berdasarkan pasal 1 ayat 1 UU RI No. 20 Tahun sesuai dengan lingkungan sekitar siswa, banyak
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan ketidaksesuaian antara KD dan indikator, dan ada beberapa
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan kata yang terlalu tinggi bahasanya untuk siswa sekolah dasar.
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik Berdasarkan hasil tukar pendapat bersama teman-
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk teman guru Gugus Kecamatan, menunjukkan fakta dari
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, penggunaan buku guru dan buku siswa yang ada, banyak guru
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang mengeluhkan kekurangan referensi sebagai bahan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. pembelajaran di kelas dikarenakan materi yang terdapat pada
Oleh karena itu, pemerintah berusaha untuk meningkatkan buku siswa sangat sedikit. Siswa dituntut untuk mencari
pendidikan dengan sebaik-baiknya, salah satunya dengan sumber belajar lain selain yang terdapat pada buku, sedangkan
penyempurnaan kurikulum yaitu mengubah Kurikulum buku sumber lainnya sebagai buku referensi masih sangat
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menjadi Kurikulum 2013. terbatas.
Praktik pendidikan dan pembelajaran yang kurang Penerapan pembelajaran tematik di sekolah dasar
menghargai kemanusiawian manusia (Akbar. 2014:). Praktik menuntut tersedianya bahan ajar yang dapat digunakan untuk
pendidikan dan pembelajaran yang behavioristik yakni memenuhi kebutuhan pembelajaran yang terintegrasi antar
pendidikan dan pembelajaran yang mengandalkan kekuatan satu mata pelajaran dengan pelajaran lainnya, bahkan dengan
eksternal untuk mengembangkan perilaku peserta didik dan kehidupan siswa sehari-hari. Meskipun buku ajar yang
kurangnya mengembangkan kesadaran diri peserta didik tersedia saat ini masih dapat digunakan dalam proses
masih cukup dominan dalam praktik pendidikan dan pembelajaran, namun pada masa mendatang perlu diupayakan
pembelajaran. adanya bahan ajar khusus yang memuat bahan ajar yang
Esensi kurikulum 2013 salah satunya adalah terintegrasi untuk membantu siswa sejak dini memahami
pembelajaran kontekstual dan pendidikan karakter. Menurut berbagai ilmu pengetahuan yang berpangkal dari tema-tema
Mulyasa (2009) pembelajaran kontekstual merupakan yang melekat dalam kehidupan siswa dan lingkungannya
pembelajaran yang mengkaitkan materi pembelajaran Pembelajaran kontekstual adalah sebuah sistem yang
dengan konteks dunia nyata yang dihadapi siswa dalam dapat merangsang otak untuk menyusun pola-pola yang
kehidupan sehari-hari. Dalam pembelajaran kontekstual, mewujudkan makna (Johsnon. 2014: 58). Lebih lanjut ia
guru berusaha memberikan sesuatu yang nyata sesuai menyebutkan bahwa pembelajaran kontekstual adalah sistem
dengan lingkungan sekitar anak sehingga pengetahuan pembelajaran yang menghasilkan makna dengan
yang diperoleh anak dengan proses belajar mengajar di menghubungkan muatan akademis dengan konteks kehidupan
kelas merupakan pengetahuan yang dibangun dan dimiliki siswa sehari-hari.
sendiri. Shoimin (2014:44) menyatakan bahwa dalam
Pembelajaran yang efektif dan berkualitas akan pembelajaran kontekstual, guru harus mampu menghadirkan
mendukung tercapainya hasil belajar yang maksimal bagi dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong siswa untuk
siswa. Untuk meningkatkan hasil belajar diperlukan membuat hubungan antara pengetahuan yag dimiliki dan
penguasaan konsep. Penguasaan konsep membutuhkan penerapan ke dalam kehidupan nyata mereka sebagai bagian
kemampuan berpikir dengan bantuan dan bimbingan dari dari anggota keluarga dan masyarakat.
guru. Melalui kegiatan pembelajaran yang memadukan Penelitian tentang pengembangan berbasis
berbagai bidang studi ke dalam satu tema yang terkait dalam kontekstual juga pernah dilakukan oleh Fajri (2015) dalam
kehidupan sehari-hari, siswa dapat memeroleh pengalaman penelitiannya Fajrii menyimpulkan bahwa bahan ajar tematik
langsung dan bermakna dalam pembelajaran. Oleh karena itu berbasis kontekstual dapat diterapkan sebagai sumber belajar
perlu kegiatan pembelajaran yang mengaktifkan siswa dan alternatif dan secara praktis dapat digunakan dalam kegiatan
mengembangkan kemampuan berpikirnya dengan pembelajaran, serta efektif dapat meningkatkan hasil belajar.
menganalisis hasil dari kegiatan pembelajaran. Berbagai Penelitian tentang pengembangan berbasis
pengalaman yang diterapkan dengan menggunakan bahan ajar kontekstual juga pernah dilakukan oleh Nilasari (2016) dari
berupa buku ajar tematik, guru seharusya dapat mengaitkan hasil penelitian menunjukkan bahwa modul pembelajaran
dengan pengalaman siswa dalam kehidupan sehari –hari tematik berbasis kontekstual tersebut dilihat dari seluruh
sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna. aspek yang telah ditetapkan, layak digunakan dengan
Salah satu komponen penting dalam pembelajaran perbaikan kecil.
tematik adalah bahan ajar. Bahan ajar memiliki peran pokok
dalam pembelajaran, termasuk dalam pembelajaran tematik. HASIL KAJIAN
Oleh karena pembelajaran tematik pada dasarnya adalah Prastowo (2013: 298) mengemukakan bahwa bahan
perpaduan dari berbagai disiplin ilmu yang tercakup dalam ajar merupakan segala bahan (baik informasi, alat, maupun
ilmu alam, maka pembelajaran ini memerlukan bahan ajar teks) yang disusun secara sistematis, yang menampilkan
yang lebih lengkap dan komprehensif dibandingkan dengan keseluruhan dari kompetensi yang akan dikuasai siswa,
pembelajaran monolitik. sehingga tercipta suasana yang memungkinkan siswa untuk
Dari hasil wawancara dengan rekan-rekan guru, belajar tidak hanya mengetahui, tetapi juga melakukan
diperoleh data bahwa buku siswa tematik yang ada kurang (learning to do), menjadi (learning to be), hidup bersama
3 Jurnal Pendidikan Humaniora, Vol...,No...,Bln Thn, Hal...
Karakteristik Bahan Ajar Tematik materi pembelajaran dan konteks kehidupan siswa sehari-hari
Bahan ajar tematik harus memunculkan berbagai sehingga siswa mendapatkan pengalaman langsung yang
karakteristik dasar pembelajaran tematik, yaitu menstimulasi membuat pembelajaran tersebut lebih bermakna. Materi yang
siswa agar aktif, menciptakan suasana pembelajaran yang terdapat pada buku siswa disesuaikan dengan keadaan
menyenangkan, menyuguhkan pengetahuan yang holistik lingkungan sekitar siswa.
(tematik) dan memberikan pengalaman langsung. Sesuai dengan karakteristik pembelajaran tematik dan
Karakteristik bahan ajar tematik menurut Prastowo (2013:313) pendekatan kontekstual, maka bahan ajar yang dihasilkan
ada empat macam yaitu aktif, menarik atau menyenangkan, mendorong siswa untuk saling bekerjasama, saling menunjang
holistik, dan autentik/memberikan pengalaman langsung. satu sama lain. Materi yang terdapat di dalamnya haruslah
menyenangkan dan mengaktifkan siswa dan tidak
Konsep Dasar Pembelajaran Kontekstual membosankan bagi siswa sehingga siswa lebih bergairah.
Menurut Sanjaya (2014:255) pembelajaran Pembelajaran terintegrasi dalam satu tema yang diambil dari
kontekstual adalah suatu strategi pembelajaran yanng kehidupan siswa sehari-hari. Materi yang terdapat di dalamnya
menekankan kepada proses keterlibatan siswa untuk mendorong iswa secara aktif mencari berbagai sumber dan
menemukan materi, artinya proses pembelajran lebih menjadikan siswa aktif dan kritis untuk sharing dengan teman
menekankan pada proses pengalaman langsung. Spesifikasi pengembangan bahan ajar berbasis
Lebih lengkap lagi Majid (2014:228) menyatakan kontekstual untuk siswa Sekolah Dasar yang dihasilkan berupa
pembelajaran kontekstual merupakan suatu proses buku siswa dan buku guru yang disusun berdasarkan
pembelajaran yang holistik dan bertujuan untuk memotivasi Kurikulum 2013. Spesifikasi produk yang diharapkan adalah
siswa memahami suatu makna materi pembelajaran dengan berupa fisik dan konten isi. Fisik buku hasil pengembangan
mengaitkan materi tersebut dengan kehidupan siswa sehari- meliputi sampul depan dan belakang menggunakan kertas film
hari. Pembelajaran kontekstual merupakan konsep belajar glossy A4 dicetak dengan tinta warna, isi buku menggunakan
yang membantu guru mengaitkan materi pembelajaran dengan kertas ukuran A4 70 gram (210x297mm), judul setiap bab
dunia nyata siswa dan mendorong siswa untuk membuat menggunakan jenis huruf arial dengan ukuran 14 dan terletak
hubungan antara konsep yang dimilikinya dengan di tengah, sistematika buku ajar terdiri dari sampul depan, tim
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari sebagai bagian penyusun, kata pengantar, daftar isi, petunjuk isi, isi buku,
dari anggota keluarga maupun masyarakat (Shoimin. 2014: daftar pustaka, lampiran, dan sampul belakang.
41). Tipografi buku meliputi: (1) warna yang digunakan
Karakteristik Pembelajaran Kontekstual untuk huruf dan ilustrasi adalah warna hitam dan beberapa
Karakteristik yang terdapat pada pembelajaran warna lainnya; (2) bentuk huruf yang digunakan comic sains
kontekstual menurut Majid (2014: 230) adalah sebagai MS, (4) tata letak pengaturan huruf menggunakan spasi 1,5 dan
berikut: (1) kerjasama; (2) saling menunjang; (3) 2,0 antarkata; (5) font yang digunakan adalah 16 untuk judul
menyenangkan, tidak membosankan; (4) belajar dengan dan yang digunakan dalam teks adalah 12; (7) batas atas buku
bergairah; (5) pembelajaran terintegrasi; (6) menggunakan 3 cm, batas kiri buku 4 cm, batas bawah buku 3 cm, batas
berbagai sumber; (7) siswa aktif; (8) sharing dengan teman; kanan buku 3 cm.
(9) siswa kritis dan guru kreatif; (10) dinding dan lorong- Berdasarkan isinya, pengembangan bahan ajar
lorong penuh dengan hasil kerja siswa, peta-peta, gambar, berbasis kontekstual ini berupa buku teks yang mencakup
artikel, humor, dan lain-lain; (11) laporan kepada orang tua materi pelajaran kelas IV sesuai dengan kurikulum 2013 , yang
bukan hanya rapor tetapi hasil karya siswa, laporan hasil disertai gambar berupa gambar yang diambil dari dokumentasi
praktikum, karangan siswa, dan lain-lain. pribadi dan ilustrai gambar yang menarik dan memotivasi
belajar siswa. Materi dan tugas pembelajaran yang disajikan
PEMBAHASAN dikembangkan dari kompetensi dasar. Buku teks berisi
Berdasarkan hasil kajian di atas tentang bahan ajar beberapa mata pelajaran yang dikolaborasikan menjadi satu
tematik berbasis kontekstual, maka pengembangan bahan ajar berdasarkan tema 4 yaitu Berbagai Peerjaan Subtema 1 Jenis-
tematik berbasis kontekstual untuk siswa sekolah dasar dirasa jenis Pekerjaan yang terdiri dari 6 pembelajaran. Bahasa yang
perlu. Secara umum pembelajaran tematik adalah digunakan merupakan bahasa yang komunikatif agar mudah
pembelajaran yang memadukan beberapa mata pelajaran ke dipahami oleh siswa dan panjang kalimat minimal terdiri atas
dalam satu tema secara holistik. Pembelajaran kontekstual empat kata dan dan maksimal sepuluh kata.
adalah pembelajaran yang mengaitkan antara materi SIMPULAN
pembelajaran dengan konteks kehidupan siswa sehari-hari Dalam proses pembelajaran yang terpenting bukanlah
sehingga mendorong siswa secara aktif menemukan dan transfer pengetahuan dari guru ke siswa tetapi mendorong
membangun konsep yang dimilikinya dengan penerapan dalam siswa secara aktif menemukan dan membangun konsep yang
kehidupan siswa sebagai bagian dari anggota keluarga maupun dimilikinya dan mengaitkan antara materi pembelajaran
masyarakat. dengan konteks kehidupan siswa sehari-hari dengan lebih
Secara keseluruhan bahan ajar tematik berbasis ditekankan kepada suatu proses dimana siswa mendapatkan
kontekstual merupakan segala bahan yang digunakan dalam pengalaman langsung dari suatu pembelajaran sehingga suatu
suatu pembelajaran yang holistik yang mengaitkan antara pembelajaran lebih bermakna terhadap siswa. Berdasarkan
5 Jurnal Pendidikan Humaniora, Vol...,No...,Bln Thn, Hal...
DAFTAR RUJUKAN
Akbar, Sa’dun. 2013.Instrumen Perangkat Pembelajaran.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
Akbar, Sa’dun. 2014. Model Pendidikan Karakte yang Baik
(Studi Lintas Situs Best Practices) endidikan
Karakter di SD. Sekolah Dasar. Tahun 23 Nomor 2
, November 2014, hlm 139-151. Diakses 21
November 2016
Amri & Ahmadi. 2010. Proses Pembelajaran Kreatif dan
Inovatif dalam Kelas. Jakarta: PT Prestasi
Pustakakarya.
Degeng.I.N.S.2001. Pedoman pEenyusunan Bahan Ajar
Menuju Pribadi Unggul. Surabaya: TEP-PPS
Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Fajri, Z. 2015. Pengembangan Bahan Ajar Tematik Kelas II
Berbasis Kontekstual Subtema Tumbuhan di
Sekitarku di SDN Tmanan 2 Bondowoso. Tesis
tidak diterbitkan: PPs UM.
Johnson, Elaine B. 2014. Contextual Teaching and Learning.
Bandung: Mizan Media Utama (MMU) .
Majid, Abdul. 2014. Pembelajaran Tematik
Terpadu.Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
Mulyasa. 2013. Pengembangan dan Implementasi
Kurikulum 2013. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Nilasari, E. 2016. Pengembangan Modul Pembelajaran
Tematik “Lingkungan Sahabat Kita” Berbasis
Kontekstual Untuk Siswa Kelas V SD
Muhhammadiyah 9 Malang. Tesis tidak
diterbitkan:PPs UM.
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Edisi Kelima). 2010.
Malang: Kemdiknas Universitas Negeri Malang
Prastowo, Andi. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Tematik.
Jogjakarta: Diva Press
Sanjaya, Wina. 2014. Stategi Pembelajaran: Berorientasi
Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group
Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam
Kurikulum 2013. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.