You are on page 1of 11

PERBEDAAN WAKTU PEMBEKUAN DARAH KAPILER

DAN VENA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

Manuscript

Oleh:

Siti Rochmah
NIM. G1C216042

PROGRAM STUDI DIV ANALIS KESEHATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2017

http://repository.unimus.ac.id
PERSETUJUAN

Manuskrip dengan judul “Perbedaan Waktu Pembekuan Darah Kapiler dan Vena

pada Ibu Hamil Trimester III” oleh Siti Rochmah ( NIM : G1C216042 )

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Diploma IV

Kesehatan Program Studi Analis Kesehatan

Telah disetujui oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

Tulus Ariyadi, SKM, M.Si Andri Sukeksi, S.KM. M. Si

NIK : 28.6.1026.030 NIK : 28.6.1026.024

Tanggal : .19 April 2018 Tanggal : 19 April 2018

http://repository.unimus.ac.id
PERBEDAAN WAKTU PEMBEKUAN DARAH KAPILER
DAN VENA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

Siti Rochmah

Program Studi DIV Analis Kesehatan


Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Semarang

Sitirochmah130@gmail.com

Abstract

Time of blood clotting is one of the examinations to look for abnormalities in the hemostasis phyla.
In pregnant women this test is necessary for early diagnosis of bleeding abnormalities, so it can be
anticipated if there is a history of bleeding. Examination can use venous blood samples and capillaries.
Capillary blood volume of 55% and venous blood by 75% in the third trimester pregnant women. The
purpose of this study was to determine the difference of capillary blood bleeding time in the third trimester
pregnant women. This type of research is a quantitative research with research type with cross sectional
study design which is aimed to know the difference of capillary blood venous and venous time in pregnant
women Trimester III. The results of Clotting Time venous blood count longer than Clotting Time capillary
blood, the average Clotting Time venous blood of 3.72 minutes and average Clotting Time capillary blood of
2.69 minutes. Normality Test Results with Saphiro-Wilk Test obtained value of significance for Clotting Time
of venous blood was 0.036 while Clotting Time capillary blood was 0.102, due to significance of Clotting
Time venous blood and Clotting Time capillary blood> 0.005, it can be concluded that venous Blood
Clotting Time data and Clotting Time capillary blood were normally distributed. Paired t-test results showed
that there was a significant difference between venous Blood Clotting Time higher than Clotting Time
capillary blood with P 0.001 <0.05

Keywords : Clotting Time Capillary Blood, Clotting Time Venous Blood

1. PENDAHULUAN darah secara keseluruhan membaik, apabila


Massa sel darah merah terus naik proses kelahiran pada ibu hamil trimester III
sepanjang kehamilan. Hemotokrit meningkat terjadinya kehilangan darah pada saat
dari TM I – TM III. Angka kematian ibu hamil melahirkan, diperlukan fungsi sistem koagulan
di Puskesmas Dempet Kec. Dempet Kab. baik. Proses pembekuan darah terjadi dalam
Demak pada tahun 2017 sebesar 0,1%. beberapa tahap yaitu primer, sekunder, tersier.
Kematian ibu hamil disebabkan oleh Pemeriksaan screening koagulasi Clooting
perdarahan dengan diagnosis plasenta previa Time, Bleeding Time, PT, APTT, jumlah
dan anemi dengan rata-rata kadar Hb 8,7 gr/dl. trombosit, fibrinogen dan lain-lain.
(Cunningham et al, 2005). Pemeriksaan diatas tidak bisa dilakukan di
Ibu hamil trimester III untuk semua pelayanan kesehatan, yang bisa
memprediksi beberapa komplikasi yang dapat dilakukan adalah Clooting Time dan Bleeding
dikaitkan dengan perdarahan, dimana diagnosis Time. (Sacher dan Mc Pherson, 2000).
tepat waktu adanya gangguan koagulasi untuk Clotting Time adalah waktu yang
dapat dilakukan pengobatan tindakan yang tepat diperlukan darah untuk membeku atau waktu
untuk melindungi ibu dan bayi saat melahirkan. yang diperlukan saat pengambilan darah sampai
Sistem pembekuan darah secara fisiologis akan saat terjadinya pembekuan, dalam tes ini
membentuk sirkulasi ureto plasenta kehamilan hasilnya menjadi ukuran aktivitas faktor-faktor
merupakan kegiatan normal sistem pembekuan pembekuan darah, terutama faktor-faktor yang

http://repository.unimus.ac.id
membentuk tromboplastin dan faktor yang encer sehingga komponen darah berubah yang
berasal dari trombosit (Gandasoebrata, 2010). kemungkinan besar didapat hasil tidak valid,
Bekuan mulai terbentuk dalam 15-30 detik bila apabila dibutuhkan maka dilakukan
trauma pembuluh sangat hebat dan dalam 1-2 pengambilan darah kapiler.
menit bila traumanya kecil. Dengan alasan yang sudah disebutkan,
Screening pemeriksaan koagulasi sudah maka peneliti ingin mengetahui bagaimana
bisa dilakukan sebelumnya di Puskesmas perbedaan waktu pembekuan darah kapiler dan
Dempet, sampel darah kapiler dan vena vena pada ibu hamil trimester III.
merupakan sampel yang paling mudah dan
efisien dilakukan, tapi keduanya mempunyai 2. KAJIAN LITERATUR DAN
kelebihan dan kekurangan. PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Pengambilan darah vena, yang diambil 2.1 Perbedaan Darah Kapiler dan Darah
dari vena median cubital, pada anterior lengan Vena
(sisi dalam lipatan siku). Vena ini terletak dekat Darah kapiler dan darah vena
dengan permukaan kulit, cukup besar, dan tidak mempunyai susunan darah berbeda.
ada pasokan saraf besar. Vena chepalica atau Spesimen darah kapiler adalah campuran
vena basilica merupakan pilihan berikutnya. dari darah arteri dan darah vena. Darah
Pengambilan darah harus dengan sangat hati- kapiler bersama dengan cairan interstisial
hati dan menggunakan jarum yang ukurannya (cairan diruang-ruang jaringan antara sel)
sesuai dengan kondisi pasien. Penusukan yang dan cairan intraseluler (cairan dalam sel)
tidak sekali kena menyebabkan masuknya kejaringan sekitarnya. Packed Cell Volume
cairan jaringan sehingga dapat mengaktifkan (PCV) atau hematokrit, sel darah merah
pembekuan. Penusukan yang berkali-kali juga dan hemoglobin pada darah kapiler
berpotensi menyebabkan hematoma. Tusukan memiliki nilai sedikit lebih besar daripada
jarum yang tidak tepat benar masuk ke dalam darah vena. Total leukosit dan jumlah
vena menyebabkan darah bocor dengan akibat neutrofil lebih tinggi darah kapiler sekitar
hematoma. Kulit yang ditusuk masih basah oleh 8%, jumlah monosit sekitar 12%,
alkohol menyebabkan hemolisis sampel akibat sebaliknya jumlah trombosit lebih tinggi
kontaminasi oleh alkohol, rasa terbakar dan rasa darah vena dibandingkan darah kapiler.
nyeri yang berlebihan pada pasien ketika Perbedaannya sekitar 9% atau 32% pada
dilakukan penusukan. keadaan tertentu (Dacie and Lewis, 2010).
Alternatif pengambilan darah vena yang 2.2 Pemeriksaan Masa Pembekuan Darah
tidak bisa dilakukan adalah pengambilan darah Clooting time adalah waktu yang
kapiler. Pengambilan darah kapiler yang berarti diperlukan darah untuk membeku atau
proses pengambilan sampel darah dengan waktu yang diperlukan saat pengambilan
tusukan kulit. Tempat yang digunakan untuk darah sampai saat terjadinya pembekuan.
pengambilan darah kapiler adalah ujung jari Terdapat tiga kelompok dalam faktor
tangan (fingerstick). Lokasi pengambilan tidak pembekuan darah, yaitu kelompok
boleh menunjukkan adanya gangguan fibrinogen, kelompok prothrombin, dan
peredaran, seperti vasokonstriksi (pucat), kelompok kontak. Kelompok fibrinogen
vasodilatasi (oleh radang, trauma, dsb), terdiri dari faktor I, V, VIII, dan XIII,
kongesti atau sianosis setempat. Pengambilan Kelompok prothrombin terdiri dari faktor
darah diusahakan tidak terlalu lama dan jangan II, VII, IX, dan X. Kelompok kontak
diperas-peras untuk mencegah terbentuknya terdiri dari faktor XI, XII (Kiswari, 2014).
jendalan. Pemeriksaan darah kapiler perlu Pembekuan darah (koagulasi)
memperhatikan tingkat kedalaman tusukan agar adalah suatu proses kimiawi dimana
volume darah keluar secara bebas tanpa harus protein-protein plasma berinteraksi untuk
memijit-mijit jari. Pijatan pada jari mengubah molekul protein plasma besar
mempengaruhi cairan jaringan keluar bersama yang larut, yaitu fibrinogen menjadi gel
darah berakibat konsentrasi darah menjadi lebih stabil yang tidaklarut yang disebut fibrin

http://repository.unimus.ac.id
(Sacherdan McPherson, 2000). Koagulasi pembekuan darah afibrinogen
terjadi melalui tiga langkah utama. emiaatauhypo fibrinogenemia.
Pertama, sebagai respon terhadap b. Prothrombin : sebuah faktor koagulasi
rupturnya pembuluh darah atau kerusakan yang merupakan protein plasma dan
sel darah itu sendiri. Rangkaian reaksi diubah menjadi bentuk aktif thrombin
kimiawi kompleks yang melibatkan lebih (faktor IIa) oleh pembelahan dengan
dari 12 faktor pembekuan terjadi dalam mengaktifkan faktor X (Xa) dijalur
darah. Hasil akhirnya adalah aktivator umum dari pembekuan. Fibrinogen
protrombin. Kedua aktivator protrombin thrombin kemudian memotong ke
mengkatalisis pengubahan protrombin bentuk aktif tibrin. Kekurangan faktor
menjadi trombin, selanjutnya thrombin menyebabkan hypoprothrombinemia.
akan bekerja sebagai enzim untuk c. Tromboplastin : koagulasi faktor yang
mengubah fibrinogen menjadi benang berasal dari beberapa sumber yang
fibrin yang merangkai trombosit, sel darah, berbeda dalam tubuh, seperti otak dan
dan plasma untuk membentuk bekuan. paru-paru; jaringan tromboplastin
Kecepatan pembentukan serta banyaknya penting dalam pembentukan
jendalan fibrin yang terbentuk diatur oleh prothrombin ekstrinsik yang
mekanisme inhibitor dan sistem mengkonversi prinsip di jalur
fibrinolitik. koagulasi ekstrinsik disebut juga
Pembekuan terjadi melalui tiga faktor jaringan.
langkah utama. Pertama, sebagai respon d. Kalsium : sebuah faktor koagulasi
terhadap rupturnya pembuluh darah atau diperlukan dalam berbagai fase
kerusakan sel darah itu sendiri dan terjadi pembekuan darah.
rangkaian reaksi kimiawi kompleks yang e. Proaccelerin : sebuah faktor koagulasi
dapat dikelompokkan menjadi jalur penyimpanan yang relatif labil dan
ekstrinsik dan intrinsik, pada rangkaian panas yang hadir dalam plasma tetapi
reaksi ini melibatkan banyak faktor tidak dalam serum dan fungsi baik di
pembekuan yang hasil akhirnya adalah intrinsik dan ekstrinsik koagulasi
aktivator prothrombin. Kedua, aktivator jalur. Proaccelerin mengkatalisis
prothrombin yang mengkatalisis tabung, pembelahan prothombin thrombin
menggoyang-goyangkan tabung yang tidak yang aktif. Kekurangan faktor ini,
sedang diperiksa, semprit atau tabung sifat resesif autosomal, mengarah
kotor, serta pemakaian obat yang pada kecendrungan berdarah yang
mempengaruhi hasil. Semakin lebar langka yang disebut parahemofilia,
tabung, semakin lama waktu pembekuan dengan berbagai derajat keparahan
(Pramudianti, 2011). Penetapan masa disebut juga akselerator globulin.
pembekuan dengan menggunakan darah f. Sebuah faktor koagulasi sebelumnya
lengkap sebenarnya satu tes yang kasar, dianggap suatu bentuk aktif faktor V,
membutuhkan waktu yang lama, ketelitian tetapi tidak lagi dianggap dalam
yang buruk dan sensitive hanya pada skema hemostasis.
defisiensi faktor pembekuan yang berat, g. Proconvertin : sebuah faktor koagulasi
tapi diantara tes-tes yang menggunakan penyimpanan yang relative stabil dan
darah lengkap cara ini dianggap yang panas dan berpartisipasi dalam jalur
terbaik (Gandasoebrata, 2010). koagulasi ekstrinsik. Hal ini
2.3 Faktor Pembekuan Darah (Koagulasi) : diaktifkan oleh kontak dengan
a. Fibrinogen : sebuah faktor koagulasi kalsium, dan bersama dengan
yang tinggi berat molekul protein mengaktifkan faktor III itu faktor X.
plasma dan diubah menjadi fibrin Defisiensi faktor proconvertin, yang
melalui aksi thrombin. Kekurangan mungkin herediter (autosomal resesif)
faktor ini menyebabkan, masalah atau di peroleh (yang berhubungan

http://repository.unimus.ac.id
dengan kekurangan vitamin K), hasil dari koagulasi dengan mengaktifkan
dalam kecendrungan perdarahan. faktor 11. Kekurangan faktor ini
disebut juga serum prothrombin menghasilkan kecendrungan
konversi faktor akselerator dan stabil. thrombosis.
h. Antihemofilic faktor, sebuah faktor m. Fibrin-faktor yang menstabilkan,
koagulasi penyimpanan yang relatif sebuah faktor koagulasi yang merubah
labil dan berpartisipasi dalam jalur fibrin monomer untuk polimer
intrinsik dari koagulasi, bertindak sehingga mereka menjadi stabil dan
(dalam konser dengan faktor von tidak larut dalam urea, fibrin yang
Willebrand) sebagai kofaktor dalam memungkinkan untuk membentuk
aktivasi faktor 10. defisiensi, sebuah pembekuan darah. Kekurangan faktor
resesif terkait-10 sifat, penyebab ini memberikan kecendrungan
hemophilia A. disebut juga seseorang hemorrhagik. Disebut juga
antihemophilic globulin dan faktor fibrinase dan protransgultaminase.
antihemophilic A. Bentuk yang diaktifkan juga disebut
i. Tromboplastin plasma komponen, transglutaminase.
sebuah faktor koagulasi penyimpanan 2.4 Ibu Hamil Trimester III
yang relative stabil dan terlibat dalam Kehamilan adalah suatu masa yang
jalur intrinsic dari pembekuan. dimulai dari konsepsi sampai lahirnya
Setelah aktivasi, diaktifkan defisiensi janin. Kehamilan trimester III yaitu
faktor 10. hasil di hemophilia B. periode 3 bulan terakhir kehamilan yang
disebut juga faktor natal dan faktor dimulai pada minggu ke-28 sampai
antihemophilic B. minggu ke-40. Ibu hamil cenderung
j. Stuart faktor, sebuah faktor koagulasi menderita ADB (Anemi Defisiensi Besi)
penyimpanan yang relative stabil dan karena pada masa tersebut janin menimbun
berpartisipasi dalam baik intrinsik dan cadangan besi untuk dirinya dalam rangka
ekstrinsik jalur koagulasi, menyatukan persediaan segera setelah lahir (Sin sin,
mereka untuk memulai jalur umum 2008). Ibu hamil dengan anemi terjadi
dari pembekuan. Setelah diaktifkan gangguan penyaluran oksigen dan zat
membentuk kompleks dengan makanan dari ibu ke plasenta dan janin,
kalsium, fosfolipid dan faktor 7 yang yang mempengaruhi fungsi plasenta.
disebut prothrombinase hal ini dapat Fungsi plasenta yang menurun dapat
membelah dan mengaktifkan mengakibatkan gangguan tumbuh
prothrombin untuk thrombin. kembang janin. Anemi pada ibu hamil
Kekurangan faktor ini dapat dapat mengakibatkan gangguan tumbuh
menyebabkan gangguan koagulasi kembang janin, abortus, partus lama, sepsis
sistemik disebut juga power stuart- puerperalis, kematian ibu dan janin
faktor. Bentuk yang diaktifkan disebut (Cunningham et al, 2005).
juga thrombokinase. Pertumbuhan janin dipengaruhi
k. Tromboplastin plasma yang diatas, oleh ibu, janin, dan plasenta.Plasenta
faktor koagulasi yang stabil yang berfungsi untuk nutritive, oksigenasi,
terlibat dalam jalur intrinsik dari ekskresi (Wiknjosastro, 2005; Rompas,
koagulasi sekali diaktifkan itu 2008). Kapasitas pertumbuhan berat janin
mengaktifkan faktor 9. Lihat juga dipengaruhi oleh pertumbuhan plasenta,
kekurangan 11. Disebut juga faktor dan terdapat korelasi kuat antara berat
antihemophilic. plasenta dengan berat badan lahir (Knare et
l. Hagamen faktor; faktor koagulasi al., 2007)
yang stabil diaktifkan oleh kontrak
dengan kaca atau permukaan asing
lainnya dan memulai jalur intrinsic

http://repository.unimus.ac.id
memiliki kriteria ditentukan berdasarkan rumus
perhitungan Federer:
2.5 Kerangka Teori (t – 1) (r – 1) ≤ 15
Faktor yang mempengaruhi pembekuan
(2 – 1) (r – 1) ≤15
darah 2r – r – 1 ≤15
r ≤16
Keterangan :
Faktor ekstravaskuler Faktor vaskuler Faktor intravaskuler t = perlakuan
yaitu faktor jaringan yaitu dinding yaitu zat yang terdapat
seperti kulit,otot, pembuluh darah dalam pembuluh darah:
r = replikasi
subkutis, dan jaringan trombosit, fibrinogen, Jumlah percobaan (N) = t x r
lain dsb
= 2 x 16 = 32
3.4. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada penelitian
meliputi objek gelas, kapas alcohol 70 %, spuit,
Metode slide (objek Perbedaan stopwatch, lidi, darah vena dan darah kapiler.
Pengambilan sampel darah pada glass) waktu 3.5. Prosedur Penelitian
ibu hamil trimester III :
1. Kapiler 3.5.1. Cara Pengambilan Darah Kapiler
2. Vena Tempat yang akan diambil dibersihkan
dengan alkohol 70% dan biarkan sampai kering
Gambar 1. Kerangka Teori Penelitian lagi, bagian yang akan ditusuk dipegang supaya
tidak bergerak dan tekan sedikit supaya rasa
2.6 Hipotesis nyeri berkurang. Ditusuk dengan cepat
Terdapat perbedaan hasil pemeriksaan memakai lanset steril (pada jari tusuklah dengan
masa pembekuan darah kapiler dan vena pada dengan arah tegak pada garis-garis sidik kulit
ibu hamil trimester III metode slide (objek jari, jangan sejajar dengan itu. Jalankan
glass). stopwatch pada saat darah mulai keluar dari
luka.
3. METODE PENELITIAN 3.5.2. Cara Pengambilan Darah Vena
3.1. Jenis Penelitian Tempat yang akan diambil darahnya
Jenis penelitian ini merupakan dibersihkan dengan kapas alkohol 70% dan
penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian dibiarkan kering, tourniquet dipasang pada
observasional analitik dengan desain penelitian lengan atas kemudian tangan dikepalkan dan
Studi potong lintang (cross sectional) yang dibuka supaya vena terlihat jelas. Jarum
bertujuan mengetahui perbedaan waktu ditusukkan sampai mengenai lumen vena
pembekuan darah kapiler dan vena pada ibu dengan perlahan penghisap spuit ditarik secara
hamil Trimester III. perlahan-lahan sampai didapatkan 1 ml darah,
3.2. Variabel Penelitian tourniquet dilepaskan kemudian diatas jarum
3.2.1 Variabel Bebas diberi kapas alkohol dan spuit ditarik, jarum
Variabel bebas dalam penelitian ini dipisahkan dari spuit dan darah dituang pada
adalah darah kapiler dan vena ibu hamil tabung reaksi melalui dinding secara perlahan-
Trimester III. lahan. Jalankan stopwatch pada saat darah
3.2.2 Variabel Terikat mulai keluar dari luka.
Variabel terikat dalam penelitian ini 3.5.3. Prosedur KerjaMetode Slide (Objek
adalah waktu pembekuan darah kapiler Glass)
dan vena ibu hamil Trimester III. 1) Disiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan
3.3. Populasi dan Sampel 2) Didesinfeksi ujung jari dengan kapas
Populasi penelitian adalah pada ibu hamil alcohol 70% dan dibiarkan kering
usia trimester III. Besar sampel penelitian ini 3) Ujung jari ditusuk dengan lanset sedalam 3
mm hingga keluar darah

http://repository.unimus.ac.id
4) Darah diteteskan sebanyak 2 tetes pada ditabulasikan dan dihitung dengan bantuan
objek glass dan stopwatch dijalankan perangkat lunak komputer SPSS 16.0 for
5) Darah tadi diangkat dengan jarum tiap 30 windows, menunjukkan ada perbedaan yang
detik sampai terlihat adanya benang fibrin bermakna antara Clotting Time darah vena lebih
6) Dicatat waktunya tinggi dibandingkan dengan Clotting Time
7) Nilai rujukan : 2- 6 menit darah kapiler dengan nilai p = 0.001 (p<0.05).
3.6. Alur Penelitian 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengambilan Sampel
4.1 Hasil Penelitian
Penelitian dilakukan di Puskesmas
Dempet Kabupaten Demak. Data penelitian
Darah Vena Darah Kapiler didapatkan dari hasil pemeriksaan pembekuan
darah kapiler dan vena yang diambil dari
sampel ibu hamil trimester III dengan metode
Metode Slide (Objek Glass)
objek glass.
Data yang diperoleh kemudian
dianalisis dan disajikan secara deskriptif dalam
Waktu Pembekuan Darah
bentuk tabel dan grafik berikut.
Tabel 1. Data Deskriptif Rerata Hasil
Pengukuran Pembekuan Darah
Hasil Pemeriksaan
Clotting Time Menggunakan
Gambar 3. Alur Penelitian Metode Objek Glass
3.7. Teknik Pengumpulan dan Analisis Descriptive Statistics
Data Std.
3.7.1. Teknik Pengumpulan Data N Minimum Maximum Mean Deviation
Data yang diperoleh dari hasil CT_KAPILER 32 1.15 5.45 2.69 1.11706
penelitian adalah data primer, disajikan dalam CT_VENA 32 1.30 5.50 3.72 1.33156
bentuk tabulasi yang mencakup waktu Valid N
32
(listwise)
pembekuan dari jumlah sampel yang diperiksa
Tabel 1. menunjukkan 32 sampel
baik dari hasil pembekuan darah kapiler dan
vena dengan metode slide (objek glass). Hasil didapatkan nilai rata-rata Clotting Time (CT)
masa pembekuan darah kapiler dan vena darah kapiler adalah 2.69 menit dan nilai rata-
dengan metode slide (objek glass). Data yang rata Clotting Time (CT) darah vena adalah 3.72
menit. Selisih rerata antara CT darah kapiler
diperoleh untuk membandingkan antara hitung
waktu pembekuan darah kapiler dan vena dan CT darah vena didapatkan hasil = 3.72 –
dengan metode slide (objek glass). 2.69 = 1.03 menit. Berdasarkan hasil tersebut
dapat diketahui rata-rata CT darah vena lebih
3.7.2. Analisa Data
Untuk melihat distribusi dan normalitas memanjang dibandingkan dengan CT darah
kapiler.
data waktu pembekuan darah kapiler dan vena
dengan metode slide (objek glass) pada masing Grafik perbedaan Clotting Time darah
masing periode dari hasil penelitian, dipakai uji vena dan Clotting Time darah kapiler sebagai
berikut:
Shapiro-Wilk diperoleh nilai signifikansi untuk 6
Clotting Time darah vena sebesar 0.138 5
sedangkan Clotting Time darah kapiler sebesar 4
0.786, karena nilai signifikansi Clotting Time 3
Waktu (Menit)

darah vena dan Clotting Time darah kapiler > 2


0.005, maka dapat disimpulkan bahwa data 1

Clotting Time darah vena dan Clotting Time 0


Max Min Mean
darah kapiler berdistribusi normal. CT KAPILER 5.45 1.15 2.69
Perbandingan mean/rata-rata di antara CT VENA 5.5 1.3 3.72

kedua perlakuan diuji dengan paired t-test,


Clotting Time (CT)

http://repository.unimus.ac.id
Grafik 1. diatas menunjukkan nilai darah (Clotting Time) yang signifikan antara
tertinggi Clotting Time darah kapiler yaitu 5.45 darah kapiler dan darah vena.
menit, nilai terendah Clotting Time darah 4.2 Pembahasan
kapiler yaitu 1.15 menit dan rata-rata Clotting Hasil Clotting Time darah vena lebih
Time darah kapiler yaitu 2.69 menit. Nilai memanjang dibandingkan dengan Clotting Time
tertinggi Clotting Time darah vena yaitu 5.50 darah kapiler, yaitu rata-rata Clotting Time
menit, nilai terendah Clotting Time darah vena darah vena sebesar 3.72 menit lebih memanjang
yaitu 1.30 menit dan rata-rata Clotting Time dibandingkan dengan rata-rata Clotting Time
darah vena yaitu 3.72 menit. darah kapiler sebesar 2.69 menit. Hasil Clotting
Hasil uji normalitas dengan uji Sapiro- Time darah vena lebih memanjang
Wilk dapat dilihat pada tabel di bawah : dibandingkan dengan rata-rata Clotting Time
Tabel 2. Hasil Uji Normalitas dengan Uji darah kapiler karena ada beberapa faktor yang
Saphiro-Wilk mempengaruhi Clotting Time menjadi lebih
Tests of Normality memanjang dibandingkan dengan Clotting Time
Shapiro-Wilk darah vena yaitu : Volume darah yang keluar
N P dari tubuh, sedikit atau banyak, bila banyak bisa
CT_KAPILER 32 .102 jadi waktu untuk Clotting Time akan lebih lama
CT_VENA 32 .036 dari waktu normal. Teknik pengambilan juga
Berdasarkan tabel 2. didapatkan hasil sangat berpengaruh waktu darah akan
Uji Normalitas dengan Uji Saphiro-Wilk dikeluarkan dan dilihat waktu untuk Clotting
diperoleh nilai signifikansi untuk Clotting Time Time-nya. Agregasi trombosit dan
darah kapiler sebesar 0.102 sedangkan Clotting tombositonema, bisa juga kandungan lemak
Time darah vena sebesar 0.036, karena nilai yang ada di setiap orang berbeda ketebalannya,
signifikansi Clotting Time darah kapiler dan sehingga bisa berperngaruh pada saat
Clotting Time darah vena > 0.005, maka dapat pengambilan darah dan proses/waktu yang
disimpulkan bahwa data Clotting Time darah diperlukan untuk darah sampai berhenti. Ada
kapiler dan Clotting Time darah vena kelainan dalam darah orang tersebut.
berdistribusi normal. Dari hasil yang diperoleh, nilai Clotting
Hasil tes Paired t-test dapat dilihat pada Time darah vena dan Clotting Time darah
tabel di bawah : kapiler pada ibu hamil trimester III ini masih
Tabel 3. Hasil tes Paired t-test normal bila dilihat dari nilai rujukan yang
Paired Samples Test berkisar 2-6 menit untuk metode slide (objek
df P glass).
Mean
Std. Hasil tersebut sesuai dengan teori
Deviation
Clotting Time adalah waktu yang diperlukan
CT_KAPILER - darah untuk membeku atau waktu yang
Pair 1 -1.03125 1.51874 31 .001
CT_VENA
diperlukan saat pengambilan darah sampai saat
Berdasarkan tabel 3. hasil tes Paired t- terjadinya pembekuan. Hasil tes ini menjadi
test diatas bisa diketahui apabila nilai P < 0.05, ukuran aktivitas faktor-faktor pembekuan
maka terdapat perbedaan waktu pembekuan darah, terutama faktor-faktor yang membentuk
darah (Clotting Time) yang signifikan antara tromboplastin dan faktor yang berasal dari
darah kapiler dan darah vena, apabila nilai P > trombosit (Gandasoebrata, 2010). Pembekuan
0.05, maka tidak terdapat perbedaan waktu darah memerlukan sistem penguatan biologis
pembekuan darah (Clotting Time) yang dimana zat pemula secara beruntun diaktifkan
signifikan antara darah kapiler dan darah vena. dengan proteolisis, yang beredar (enzim-enzim
Berdasarkan tabel 4.3 Paired t-test pembekuan) yang memuncak pada pembekuan
diatas didapatkan hasil ada perbedaan yang thrombin selanjutnya mengubah fibrinogen
bermakna antara Clotting Time darah vena lebih plasma yang larut menjadi fibrin. Bekuan mulai
memanjang dibandingkan dengan Clotting Time terbentuk dalam 15-30 detik bila trauma
darah kapiler dengan nilai P yaitu 0.001 < 0.05,
maka terdapat perbedaan waktu pembekuan

http://repository.unimus.ac.id
pembuluh sangat hebat dan dalam 1-2 menit Gandasoebrata, 2010. Penuntun Laboratorium
bila traumanya kecil. (Sutedjo, 2009) Klinik. Jakarta : Dian Rakyat
Hasil penelitian ini, sudah sesuai Hoffbrand, AV, d anLumut, PAH 2011. Kapita
dengan teori dilakukan pemeriksaan Clotting Selekta Hematologi, Edisi 6. Terjemahan
Oleh Brahm U. Pendit, Liana Setiawan,
Time yaitu pemeriksaan yang bertujuan untuk Anggraini Iriani. 2013. Jakarta : EGC
menentukan lama waktu/masa pembekuan Joyce Lefever. 2013. Pedoman Pemeriksaan
darah pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Laboratorium dan Diagnostik. Edisi 6.
Dempet Kecamatan Dempet Kabupaten Demak. Jakarta : EGC.
Hal tersebut menunjukkan seberapa baik keping Kiswari, R. 2014. Hematologi Dan Tranfusi.
darah (trombosit) berinteraksi dengan dinding Jakarta : Erlangga.
pembuluh darah untuk membentuk pembekuan Muttaqin, A. 2009. Asuhan Keperawatan Klien
darah. Nilai normal masa pembekuan darah dengan Gangguan Sistem
yaitu 2-6 menit. Pemeriksaan masa pembekuan Kardiovaskular dan Hematologi. Jakarta
: Salemba Medika.
darah ini merupakan salah satu tes penyaring Nolan. Mary. 2003. Kehamilan dan
dalam pemeriksaan faal hemostasis. Melahirkan. Jakarta : Arcan.
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mencari Nugraha, Gilang, 2015. Panduan Pemeriksaan
riwayat perdarahan abnormal, mencari kelainan Laboratorium Hematologi Dasar.
yang mengganggu faal hemostatis, riwayat Jakarta : CV Trans Info Medika.
pemakaian obat serta riwayat perdarahan dalam Nugraha, Gilang, 2015. Panduan Pemeriksaan
keluarga. Pemeriksaan faal hemostatis sangat Laboratorium Hematologi Dasar.
penting dalam mendiagnosis diatesis Jakarta : CV Trans Info Medika..
hemoragik. Pearce, EC 2013. Anatomi Dan Fisiologi
Untuk Paramedis. Jakarta : PT Gramedia
5. SIMPULAN Pustaka Utama.
a. Rata-rata Clotting Time darah kapiler Pramudianti, M. I . D . 2011 “Pemeriksaan
sebesar 2.69 menit. Hemostasis dan Pranalitik “. Makalah di
b. Rata-rata Clotting Time darah vena sebesar Sajikan dalam Workshop Hematologi
3.72 menit. PITX PDS PATKLIN. Pontianak, 22
c. Berdasarkan hasil Uji Normalitas dengan September.
Uji Saphiro-Wilk diperoleh nilai Prihadi, H 2007. “ Pengaruh Waktu Aktivitas
signifikansi Clotting Time darah kapiler Fisik Ringan Terhadap Beda Rerata
sebesar 0.102 dan Clotting Time darah Waktu Pembekuan dalam Sistem
Koagulasi “. Karya Tulis Ilmiah.
vena sebesar 0.036, karena nilai semarang : Falkutas Kedokteran,
signifikansi Clotting Time darah kapiler Universitas Diponegoro Semarang.
dan Clotting Time darah vena > 0.005, Sacher, R. A ; MC Pherson, R.A.2000.
maka dapat disimpulkan bahwa data Tinjauan klinis Pemeriksaan
Clotting Time darah kapiler dan Clotting laboratorium, edisi II. Terjemahan OLeh
Time darah vena berdistribusi normal. Brahm U. Pendit, Dewi Wulandari.
d. Berdasarkan hasil tes Paired t-test 2004. Jakarta : EGC.
didapatkan hasil ada perbedaan yang Sutedjo, AY . 2009. Mengenal Penyakit
bermakna antara Clotting Time darah vena Melalui Hasil Pemeriksaan
Laboratorium. Yogyakarta : Amara
lebih tinggi dibandingkan dengan Clotting Books.
Time darah kapiler dengan nilai P yaitu Syaifuddin, H. 2009. Anatomi dan Fisiologi
0.001 < 0.05, maka terdapat perbedaan untuk Mahasiswa Keperawatan, Jakarta :
waktu pembekuan darah (Clotting Time) EGC.
yang signifikan antara darah kapiler dan Tarwoto, 2008. Keperawatan Medikal Bedah
darah vena. Gangguan Sistem Hematologi, Jakarta :
Trans Info Media.
6. REFERENSI Waterbury, L. 2001. Buku Saku Hematologi,
Dacie JW, Lewis SM. 2011. Practical Edisi 3. Terjemahan oleh Sugi Suhandi .
Haematology. Edisi 11, Singapura : 1998. Jakarta : EGC.
ELBS Longman Group Ltd.

http://repository.unimus.ac.id
Wirawan, R. 2011. Pemeriksaan Laboratorium
Hematologi. Jakarta : FKUI.

http://repository.unimus.ac.id

You might also like