You are on page 1of 18

Putri, et al., Gambaran Kondisi Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus di RSD dr. Soebandi Jember ..........

Gambaran Kondisi Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus di RSD dr.


Soebandi Jember Tahun 2013-2017
(Description of Pregnant Women Condition with Diabetes Mellitus
in RSD dr. Soebandi Jember on 2013-2017)
Meggeria Dyah Matrika Tito Putri1, Pudjo Wahjudi2, Irma Prasetyowati3
1Bagian Epidemiologi dan Biostatistika Kependudukan
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember
Jalan Kalimantan 37 Kampus Tegal Boto Jember 68121
Email korespondensi: meggeriadyahm@gmail.com

Abstract

Diabetes Mellitus or diabetes is a chronic metabolic disease disorder caused by pancreas does not
produce enough insulin or the body can’t effectively use produced insulin. In pregnant women with a
family history of diabetes mellitus, the prevalence of pregnancy with diabetes mellitus is 5.1%. This
research aim to determine description of pregnant women condition with diabetes mellitus in RSD dr.
Soebandi Jember. This research used descriptive method with case series design. The sample size of
19 pregnant women with diabetes mellitus was selected by total sampling technique. The results
showed that the high maternal age (52.6%), low education (89.5%), unemployment or housewife
(89.2%), had a genetic 78.9%), BMI overweight (57.9%), glucosuria (89.5%), history of pre-eclampsia
(57.9%), low parity (79%), never miscarried (84.2%). Based on the result of the research, it was
concluded that maternal education, maternal job, genetic, overweight BMI, glucosuria, and history of
pre-eclampsia had an effect towards the occurrence of pregnant women with diabetes mellitus, also
maternal age, parity and history of miscarriage had no effect on the occurrence of pregnant women with
diabetes mellitus. To raise awareness of the risks of pregnancy with diabetes mellitus can be done with
screening for diabetes mellitus.

Keywords: diabetes mellitus, pregnant women, RSD dr. Soebandi.

Abstrak
Diabetes Mellitus atau disebut diabetes merupakan penyakit gangguan metabolik menahun akibat
pankreas tidak memproduksi cukup insulin atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi
secara efektif. Pada ibu hamil dengan riwayat keluarga diabetes mellitus, prevalensi kehamilan dengan
diabetes mellitus sebesar 5,1%. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran kondisi ibu hamil
dengan diabetes mellitus di RSD dr. Soebandi Jember. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
dengan desain case series. Jumlah sampel 19 ibu hamil dengan diabetes mellitus yang dipilh dengan
teknik total sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa usia ibu risiko tinggi (52,6%), pendidikan
rendah (89,5%), tidak bekerja atau Ibu Rumah Tangga (89,2%), memiliki genetic (78,9%), BMI
overweight (57,9%), glukosuria (89,5%), riwayat pre-eklamsia (57,9%), paritas rendah (79%), tidak
pernah mengalami keguguran (84,2%). Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa pendidikan
ibu, pekerjaan ibu, genetik, BMI overweight, glukosuria, dan riwayat pre-eklamsia berpengaruh
terhadap kejadian ibu hamil dengan diabetes mellitus serta usia ibu hamil, paritas dan riwayat
keguguran tidak berpengaruh terhadap kejadian ibu hamil dengan diabetes mellitus. Untuk
meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko kehamilan dengan diabetes mellitus dengan pemeriksaan
skrining diabetes mellitus.

Kata Kunci: diabetes mellitus, ibu hamil, RSD dr. Soebandi.

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, Vol.6 (No.1) januari, 2018 46


Putri, et al., Gambaran Kondisi Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus di RSD dr. Soebandi Jember ..........

Pendahuluan menderita DM di Asia Tenggara. Jumlah pen-


derita DM terbesar berusia antara 40-59 tahun.
Penyakit tidak menular (PTM) adalah Penderita DM pada tahun 2004 adalah 240 juta
penyebab kematian terbanyak di Indonesia. orang di seluruh dunia dan diperkirakan mening-
Kematian akibat PTM tidak hanya terjadi di kat menjadi 380 juta penderita pada tahun 2025
perkotaan melainkan juga pedesaan [1]. dengan 80% beban kesehatan di negara berkem-
Diabetes Mellitus (DM) atau disebut diabetes bang dan negara miskin. Lebih dari 60% pen-
merupakan penyakit gangguan metabolik derita DM berada di Asia dengan jumlah pender-
menahun akibat pankreas tidak memproduksi itamencapai 110 juta di tahun 2007 bdan preva-
cukup insulin atau tubuh tidak dapat lensinya diperkirakan akan meningkat pesat se-
menggunakan insulin yang diproduksi secara bagai akibat adanya globalisasi [1].
efektif [2]. Diabetes mellitus merupakan satu dari World Health Organization (WHO) mem-
tiga (anemia dan saluran kemih) komplikasi prediksi adanya peningkatan jumlah penyandang
medis pada kehamilan yang paling sering. DM di Indonesia dari 8,4 juta pada tahun 2000
Terdapat beberapa tipe diabetes mellitus yaitu menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun 2030 [1].
tipe 1 (bergantung insulin), tipe 2 (tidak Prevalensi DM meningkat sesuai dengan ber-
bergantung insulin) dan Diabetes Mellitus tambahnya usia. Prevalensi DM lebih tinggi pada
Gestasional [3]. individu yang mempunyai berat badan lebih dan
DM tipe 2 merupakan jenis DM yang paling obesitas, pada kelompok hipertensi dan pada ke-
banyak di temukan yaitu lebih dari 90-95% [4]. lompok yang mempunyai aktifitas fisik kurang [2].
Diabetes dalam kehamilan dibagi menjadi 2 Menurut laporan Riskesdas tahun 2013, Provinsi
macam yaitu diabetes overt (didiagnosa sejak Jawa Timur merupakan salah satu wilayah di In-
sebelum hamil) dan diabetes gestasional donesia dengan prevalensi penderita DM sebe-
(didiagnosa saat kehamilan). Diabetes sar 2,1% [6].
gestasional didefinisikan sebagai intoleransi RSD dr. Soebandi adalah rumah sakit milik
karbohidrat dengan tingkat keparahan bervariasi Pemerintah Daerah. RSD dr. Soebandi ditetap-
dan pertama kali diketahui saat kehamilan. kan menjadi rumah sakit pusat rujukan bagian ti-
Sebagian besar wanita dengan diabetes mur Provinsi Jawa Timur yang meliputi empat Ka-
gestasional sudah menderita diabetes overt yang bupaten yaitu Kabupaten Banyuwangi, Situ-
belum terdeteksi [3]. bondo, Bondowoso, dan Lumajang. Kasus ibu
Ibu hamil dengan diabetes mellitus hamil dengan diabetes mellitus di RSD dr.
merupakan diabetes mellitus tipe 2 dimana Soebandi dari tahun ke tahun terus meningkat.
diabetes mellitus tipe 2 adalah gangguan ketika Ibu hamil dengan diabetes mellitus mempunyai
produksi insulin oleh pankreas tidak mencukupi, dampak buruk yang cukup mengkhawatirkan dan
atau ketika sel-sel tubuh tidak merespon insulin berisiko terhadap ibu dan janin yang dikandung
(resistensi insulin) [3]. Diabetes mellitus dengan sampai dapat menyebabkan kematian ibu dan
kehamilan pada teori yang lain mengatakan janin, oleh karena itu perlu deteksi sedini mung-
bahwa diabetes tipe 2 ini disebut sebagai kin faktor risiko pada ibu hamil, serta kondisi ibu
“unmasked” atau baru ditemukan saat hamil dan hamil dengan diabetes mellitus.
patut dicurigai pada wanita yang memiliki ciri
gemuk, riwayat keluarga diabetes, riwayat
Metode Penelitian
melahirkan bayi >4 kg, riwayat bayi lahir mati, dan
riwayat abortus berulang. Diabetes Mellitus pada Jenis penelitian yang digunakan adalah
kehamilan melibatkan suatu kombinasi dari penelitian deskriptif kuantitatif dengan desain
kemampuan reaksi dan pengeluaran hormon case series. Penelitian dilakukan di RSD dr.
insulin yang tidak cukup. Intoleransi glukosa Soebandi Jember menggunakan data rekam
dapat terjadi dapat kambuh kembali pada medik pasien ibu hamil dengan Diabetes Mellitus
kehamilan berikutnya dan 30-40% akan tahun 2013-2017 yang berjumlah 19 responden.
mengalami diabetes yang nyata (diabetes tipe 2) Penentuan sampel penelitian dengan
khususnya jika obesitas [5]. menggunakan teknik total sampling yaitu teknik
International Diabetes Federation (IDF) penentuan sampel dengan cara mengambil
memperkirakan bahwa sebanyak 183 juta orang seluruh anggota populasi sebagai responden
tidak menyadari bahwa mereka mengidap DM. atau sampel. Variabel penelitian ini meliputi
Sebesar 80% orang dengan DM tinggal di negara karakteristik pasien (usia ibu, pendidikan ibu, dan
berpenghasilan rendah dan menengah. Pada ta- pekerjaan ibu), genetik (riwayat keluarga DM),
hun 2006, terdapat lebih dari 50 juta orang yang riwayat obesitas, glukosuria, riwayat pre

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, Vol.6 (No.1) januari, 2018 47


Putri, et al., Gambaran Kondisi Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus di RSD dr. Soebandi Jember ..........

eklamsia, paritas dan riwayat keguguran. pendidikan tinggi (D3/S1). Pasien berdasarkan
Sumber data penelitian adalah data sekunder. pekerjaan ibu paling banyak yaitu tidak bekerja
Data sekunder yaitu data jumlah data atau sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT) sebanyak
keseluruhan dan data rekam medik individu 16 pasien (89,2%). Sedangkan ibu yang bekerja
pasien ibu hamil rawat jalan RSD dr. Soebandi sebanyak 3 pasien (15,8%).
Jember dari tahun 2013-2017 yang terdiagnosis
Diabetes Mellitus. Teknik pengumpulan data Kondisi Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus
menggunakan studi dokumentasi. Analisis data Berdasarkan Genetik/Riwayat Keluarga DM
yang dilakukan menggunakan statistik deskriptif.
Tabel 2. Kondisi ibu hamil dengan diabetes
Hasil Penelitian mellitus berdasarkan genetik/riwayat
keluarga DM
Dari data yang telah diuraiakan dalam latar Riwayat Keluarga Diabetes Mellitus n %
belakang maka didapatkan hasil karakteristik Ada yang menderita DM 15 78,9
pasien yang meliputi usia ibu, pendidikan ibu, dan Tidak ada yang menderita DM 4 21,1
pekerjaan ibu serta kondisi ibu hamil dengan dia- Total 19 100
betes mellitus yang meliputi genetik/riwayat
keluarga DM, obesitas, glukosuria, riwayat pre- Tabel 2 menunjukkan bahwa kondisi ibu
eklamsia, parita, dan riwayat keguguran di RSD hamil dengan diabetes mellitus berdasarkan
dr. Soebandi Jember sebagai berikut: genetik/riwayat keluarga DM paling banyak ada
riwayat keluarga yang menderita DM yaitu
Karakteristik Pasien Ibu Hamil dengan Diabe- sebanyak 15 pasien (78,9%) dari total 19 pasien.
tes Mellitus di RSD dr. Soebandi Jember Sedangkan, tidak ada riwayat keluarga yang
Karakteristik pasien ibu hamil dengan menderita DM yaitu sebanyak 4 pasien (21,1%).
diabetes mellitus meliputi usia ibu, pendidikan ibu
dan pekerjaan ibu. Berikut karakteristik pasien Tabel 3. Kondisi ibu hamil dengan diabetes
berdasarkan usia ibu, pendidikan ibu, dan mellitus berdasarkan obesitas
Obesitas n %
pekerjaan ibu disajikan dalam Tabel 1.
Underweight: < 18,5 kg/m2 - -
Normal: 18,5-22,9 kg/m2 8 42,1%
Tabel 1. Distribusi karakteristik pasien Overweight : 23-24,9 kg/m2 11 57,9%
berdasarkan usia ibu, pendidikan ibu, Obese: ≥ 25 kg/m2 - -
dan pekerjaan ibu Total 19 100
No. Karakteristik Pesien n (%)
1 Usia Ibu Tabel 3 menunjukkan bahwa kondisi ibu
Usia risiko tinggi 10 52,6 hamil dengan diabetes mellitus berdasarkan
Usia risiko rendah 9 47,4
obesitas paling banyak pada ibu hamil yang BMI
Total 19 100
2 Pendidikan Ibu overweight (23-24,9 kg/m2) yaitu sebanyak 11
Pendidikan dasar/rendah 17 89,5 pasien (57,9%) dari total 19 pasien. Sedangkan,
Pendidikan menengah 2 10,5 ibu hamil yang BMI normal (18,5-22,9 kg/m2)
Pendidikan tinggi - - yaitu sebanyak 8 pasien (42,1%).
Total 19 100
3 Pekerjaan Ibu
Bekerja 3 15,8 Tabel 4. Kondisi ibu hamil dengan diabetes
Tidak bekerja (IRT) 16 84,2 mellitus berdasarkan glukosuria
Total 71 100 Glukosuria n %
Ya 17 89,5
Tabel 1 menunjukkan bahwa pasien yang Tidak 2 10,5
Total 19 100
paling banyak berada pada rentang usia risiko
tinggi <20 tahun atau >35 tahun sebanyak 10
Tabel 4 menunjukkan bahwa kondisi ibu
pasien (52,6%), kemudian pada rentang usia
hamil dengan diabetes mellitus berdasarkan
risiko rendah 20-35 tahun sebanyak 9 pasien
glukosuria paling banyak yaitu ibu hamil yang
(47,4%). Pasien berdasarkan pendidikan ibu
terkena glukosuria sebanyak 17 pasien (89,5%)
paling banyak yaitu lulusan pendidikan
dari total 19 pasien. Sedangkan, ibu hamil yang
dasar/rendah (SD-SMP/MTs) sebanyak 17
tidak terkena glukosuria yaitu sebanyak 2 pasien
pasien (89,5%). Sedangkan lulusan pendidikan
(10,5%).
menengah (SMA/SMK) sebanyak 2 pasien
(10,5%), dan tidak ada pasien yang lulusan

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, Vol.6 (No.1) januari, 2018 48


Putri, et al., Gambaran Kondisi Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus di RSD dr. Soebandi Jember ..........

Tabel 5. Kondisi ibu hamil dengan diabetes kehamilan terakhir yang tercatat dalam data
mellitus berdasarkan riwayat pre-eklamsia rekam medik. Pasien yang paling banyak berada
Riwayat Pre-eklamsia n % pada rentang usia risiko tinggi yaitu <20 tahun
Ya 11 57,9 atau >35 tahun sebanyak 10 pasien (52,6%).
Tidak 8 42,1
Total 19 100
Pada usia <18 tahun, keadaan alat reproduksi
belum siap untuk menerima kehamilan. Hal ini
Tabel 5 menunjukkan bahwa kondisi ibu akan meningkatkan terjadinya keracunan
hamil dengan diabetes mellitus berdasarkan kehamilan. Sedangkan pada usia 35 tahun atau
riwayat pre-eklamsia paling banyak pada ibu lebih, rentan terjadinya berbagai penyakit dalam
hamil yang memiliki riwayat pre-eklamsia yaitu bentuk hipertensi, dan eklamsia [7]. Hal ini
sebanyak 11 pasien (57,9%) dari total 19 pasien. disebabkan karena terjadinya perubahan pada
Sedangkan, ibu hamil yang tidak memiliki riwayat jaringan alat-alat kandungan dan jalan lahir tidak
pre-eklamsia yaitu sebanyak 8 pasien (42,1%). lentur lagi [7]. Hasil penelitian ini sejalan dengan
hasil penelitian lain yang didapatkan hasil bahwa
Tabel 6. Kondisi ibu hamil dengan diabetes umur ibu hamil ≥ 35 tahun berisiko 4,05 kali untuk
mellitus berdasarkan paritas menderita diabetes melitus gestasional
Paritas n % dibandingkan dengan umur ibu hamil < 35 tahun
Risiko Tinggi (Paritas 1 dan paritas [8]. Diabetes melitus merupakan penyakit yang
4 21%
tinggi/lebih dari 3) terjadi akibat penurunan fungsi organ tubuh
Risiko Rendah (Paritas 2-3) 15 79% (degeneratif) terutama gangguan organ pankreas
Total 19 100
dalam menghasilkan hormon insulin, sehingga
DM akan meningkat kasusnya sejalan dengan
Tabel 6 menunjukkan bahwa kondisi ibu
pertambahan usia [9].
hamil dengan diabetes mellitus berdasarkan
Pendidikan ibu paling banyak yaitu lulusan
paritas paling banyak pada ibu hamil yang
pendidikan dasar/rendah (SD-SMP/MTs)
memiliki risiko rendah (paritas 2-3) yaitu
sebanyak 17 pasien (89,5%). Secara teori tingkat
sebanyak 15 pasien (79%) dari total 19 pasien.
pendidikan ikut menentukan atau mempengaruhi
Sedangkan, ibu hamil yang memiliki risiko tinggi
mudah tidaknya seseorang menerima suatu
(paritas 1 dan paritas tinggi/lebih dari 3) yaitu
pegetahuan, semakin tinggi tingkat pedidikan
sebanyak 4 pasien (21%).
semakin baik pula tingkat pengetahuan yang
dimiliki seseorang [9]. Hasil dari data rekam
Tabel 7. Kondisi ibu hamil dengan diabetes
medik pasien menunjukkan bahwa tingkat
mellitus berdasarkan riwayat
pendidikan responden paling banyak adalah
keguguran
lulusan pendidikan dasar/rendah (SD-SMP/MTs)
Riwayat Keguguran n %
Pernah keguguran 3 15,8 sehingga tingkat pegetahuan responden masuk
Tidak pernah keguguran 16 84,2 kedalam kategori rendah. Hal ini berpengaruh
Total 19 100 pada pengetahuan ibu mengenai pola konsumsi
yang benar untuk ibu hamil dengan diabetes
Tabel 7 menunjukkan bahwa kondisi ibu mellitus. Semakin rendah pendidikan ibu,
hamil dengan diabetes mellitus berdasarkan semakin rendah pula tingkat pengetahuan
riwayat keguguran paling banyak pada ibu hamil mengenai pola makan dan hal-hal lainnya yang
yang tidak pernah mengalami keguguran yaitu harus dihindari dan yang harus dilakukan oleh ibu
sebanyak 16 pasien (84,2%) dari total 19 pasien. hamil dengan diabetes mellitus. Hasil penelitian
Sedangkan, ibu hamil yang pernah mengalami ini tidak sejalan dengan hasil penelitian bahwa
keguguran yaitu sebanyak 3 pasien (15,8%). terdapat peningkatan prevalensi ibu hamil
dengan diabetes mellitus yang signifikan dengan
meningkatnya tingkat pendidikan [9]. Pada studi
lainnya Yang et al tidak menemukan hubungan
antara ibu hamil dengan diabetes mellitus dan
Pembahasan pendidikan pada wanita hamil di Cina.
Jenis pekerjaan juga erat kaitannya
Karakteristik Pasien Ibu Hamil dengan dengan kejadian DM. Pekerjaan seseorang
Diabetes Mellitus di RSD dr. Soebandi Jember mempengaruhi tingkat aktivitas fisiknya. Semakin
Penentuan usia didapatkan dari data berat pekerjaan, semakin berat juga aktivitas
rekam medik pasien saat penelitian, terhitung fisiknya, contoh pekerjaan berat seperti buruh,
sejak dilahirkan sampai dengan pada saat petani, PNS, dah pegawai swasta. Hasil

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, Vol.6 (No.1) januari, 2018 49


Putri, et al., Gambaran Kondisi Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus di RSD dr. Soebandi Jember ..........

penelitian menunjukkan bahwa pekerjaan ibu overweight berisiko 6,952 kali menderita
paling banyak yaitu tidak bekerja atau sebagai prediabetes/diabetes mellitus gestasional
Ibu Rumah Tangga (IRT) sebanyak 16 pasien diabandingkan dengan ibu hamil yang tidak
(89,2%). Penelitian ini diperkuat penelitian memiliki riwayat overweight dimana nilai besar
sebelumnya tentang aktivitas fisik berdampak risiko tersebut bermakna secara statistic [15].
terhadap aksi insulin pada orang yang beresiko Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian
diabetes mellitus [10]. Kurangnya aktivitas dimana didapatkan hasil bahwa, ibu yang
merupakan salah satu faktor yang ikut berperan memiliki riwayat overweight berisiko 1,53 kali
meyebabkan resistensi insulin pada diabetes untuk menderita diabetes mellitus gestasional
melitus. Individu yang aktif memiliki insulin dan sedangkan ibu yang memiliki risiko obesitas
profil glukosa yang lebih baik dari pada individu berisiko 2,59 kali untuk menderita diabetes
yang tidak aktif. Hasil penelitian ini diperkuat mellitus gestasional dibandingkan dengan ibu
dengan penelitian sebelumnya dimana pola yang tidak memiliki riwayat overweight [8].
aktivitas fisik dengan kadar gula darah ada Gangguan pada kerja insulin, baik secara
hubungan karena responden dengan pola kualitas maupun kuantitas keseimbangan
aktivitas ringan dapat mengakibatkan tersebut akan terganggu dan kadar glukosa
meningkatnya kadar gula darah [11]. darah akan meningkat, kelebihan glukosa akan
dikeluarkan melalui urin sehingga terjadi
Kondisi Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus di glukosuria. Kondisi ibu hamil dengan diabetes
RSD dr. Soebandi Jember mellitus berdasarkan glukosuria paling banyak
Riwayat penyakit keluarga dapat menjadi yaitu ibu hamil yang terkena glukosuria sebanyak
pendeteksi bagi orang yang memiliki keluarga 17 pasien (89,5%) dari total 19 pasien. Hasil ini
dengan diabetes mellitus. Kondisi ibu hamil tidak sesuai dengan teori dimana kadar glukosa
dengan diabetes mellitus berdasarkan darah pada ibu hamil dengan diabetes mellitus
genetik/riwayat keluarga DM paling banyak ada tinggi seharusnya kadar glukosa dalam urin juga
riwayat keluarga yang menderita DM yaitu tinggi. Dimungkinkan pada 2 pasien yang tidak
sebanyak 15 pasien (78,9%) dari total 19 pasien. terkena glukosuria, datanya tidak tertulis pada
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian lain buku rekam medik, namun sebenarnya pasien
yaitu antara riwayat keluarga DM dengan tersebut juga terkena glukosuria.
kejadian penyakit diabetes melitus gestasional Kondisi ibu hamil dengan diabetes mellitus
bahwa ada hubungan yang signifikan [12]. berdasarkan riwayat pre-eklamsia paling banyak
Penelitian lain bahwa ada hubungan antara pada ibu hamil yang memiliki riwayat pre-
riwayat penyakit keluarga dengan kejadian eklamsia yaitu sebanyak 11 pasien (57,9%) dari
diabetes mellitus [13]. Namun penelitian ini tidak total 19 pasien. Sedangkan, ibu hamil yang tidak
sejalan dengan penelitian oleh Pamolango memiliki riwayat pre-eklamsia yaitu sebanyak 8
bahwa ibu hamil yang tidak memiliki riwayat DM pasien (42,1%). Penyakit diabetes mellitus terjadi
pada keluarga 2,3 kali lebih beresiko untuk peningkatan substansial risiko pada ibu dan janin
terkena DM kehamilan dibandingkan ibu hamil [16]. Risiko pada ibu mencakup kerusakan retina,
yang memiliki riwayat DM pada keluarga [14]. ginjal, dan jantung, infeksi saluran kemih,
Obesitas adalah agen utama dan faktor ketoasidosis diabetes, dan seksio sesarea.
penyebab ibu hamil dengan diabetes mellitus. Hipertensi sering dijumpai dan wanita diabetes
Lemak sub kutan dan visceral pada tubuh ibu dengan penyakit ginjal sehingga beresiko tinggi
calon hamil dengan obesitas, akan menghasilkan mengalami pre-eklamsia. Pendapat ini juga
hormon adipositokin yang melawan kerja insulin. diperkuat bahwa diabetes mellitus gestasional
Hasil penelitian diketahui bahwa kondisi ibu hamil merupakan gangguan metabolisme pada
dengan diabetes mellitus berdasarkan obesitas kehamilan yang ringan, tetapi hiperglikemia
paling banyak pada ibu hamil yang BMI ringan dapat memberikan penyulit pada ibu
overweight (23-24,9 kg/m2) yaitu sebanyak 11 berupa pre-eklamsia [17]. Hal ini terjadi
pasien (57,9%) dari total 19 pasien. Sedangkan, dimungkinkan karena adanya riwayat kejadian
ibu hamil yang BMI normal (18,5-22,9 kg/m2) pre-eklamsia yang lalu untuk ibu hamil multipara
yaitu sebanyak 8 pasien (42,1%). Riwayat dan grandemultipara yaitu pada kehamilan yang
overweight juga merupakan salah satu faktor dulu mempunyai riwayat pre-eklamsia sehingga
yang dapat berkontribusi secara tidak langsung berisiko terjadinya pre-eklamsia untuk kehamilan
pada kejadian prediabetes/ diabetes mellitus selanjutnya.
gestasional. Hasil uji statistik menunjukkan Paritas yang tinggi akan berdampak pada
bahwa ibu hamil yang memiliki riwayat timbulnya berbagai masalah kesehatan baik bagi

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, Vol.6 (No.1) januari, 2018 50


Putri, et al., Gambaran Kondisi Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus di RSD dr. Soebandi Jember ..........

ibu maupun bayi yang dilahirkan. Kehamilan dan dengan diabetes mellitus adalah paritas dan
persalinan yang berulang-ulang menyebabkan riwayat keguguran.
kerusakan pembuluh darah di dinding rahim dan Berdasarkan hasil kesimpulan saran yang
kemunduran daya lentur (elastisitas) jaringan dapat diberikan yaitu meningkatkan peran
yang sudah berulang kali diregangkan kehamilan Puskesmas dalam pemberian arahan kepada ibu
sehingga cenderung timbul kelainan letak hamil dengan diabetes mellitus untuk aktif
ataupun kelainan pertumbuhan plasenta dan melakukan pemeriksaaan kesehatannya supaya
pertumbuhan janin. Hasil penelitian diketahui dapat meminimalisir dampak buruk dari diabetes
bahwa kondisi ibu hamil dengan diabetes mellitus mellitus tersebut. Selain itu lebih aktif dalam
berdasarkan paritas paling banyak pada ibu memberikan pendidikan kesehatan bagi ibu
hamil yang memiliki risiko rendah (paritas 2-3) hamil tentang kehamilan dengan DM dan faktor
yaitu sebanyak 15 pasien (79%) dari total 19 risiko yang mempengaruhinya sebab masih
pasien. Sedangkan, ibu hamil yang memiliki banyak ibu hamil yang berpendidikan rendah
risiko tinggi (paritas 1 dan paritas tinggi/lebih dari serta meningkatkan program skrining diabetes
3) yaitu sebanyak 4 pasien (21%). Penelitian ini mellitus.
sejalan dengan penelitian Istiarti bahwa tidak ada
hubungan antara paritas ibu hamil dengan Daftar Pustaka
kejadian diabetes mellitus dengan kehamilan, hal
ini disebabkan bahwa paritas bukan satu-satunya [1]. Kemenkes. 2012. Buletin Jendela Data
faktor penyebab diabetes mellitus dengan dan Informasi Kesehatan Penyakit Tidak
kehamilan melainkan ada faktor lain yaitu faktor Menular. Jakarta: Kementerian Kesehatan
dasar (sosial ekonomi, pengetahuan, pendidikan Republik Indonesia.
dan budaya) dan faktor langsung (pola konsumsi, [2]. Infodatin. 2014. Diabetes. [serial online].
penyakit infeksi) [18]. Penelitian menyatakan http://www.depkes.go.id/resources/downlo
bahwa jumlah paritas tidak berhubungan dengan ad/pusdatin/infodatin/infodatin-
kejadian asfiksia neonatorum [19]. diabetes.pdf [25 April 2017].
Pada ibu hamil dengan diabetes melitus, [3]. Tandra, Hans. 2014. Strategi Mengalahkan
jumlah insulin kurang atau tidak berfungsi Komplikasi Diabetes dari kepala sampai
sehingga siklus Kreb tidak berlangsung dengan kaki. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
baik. Metabolisme terbalik terjadi sehingga akan Utama.
dijumpai hiperglikemia pada maternal yang akan [4]. American Diabetes Association. 2015.
berpengaruh terhadap janin [16]. Kondisi ibu Diagnosis and classification of diabetes
hamil dengan diabetes mellitus berdasarkan mellitus. Diabetes care. Vol. 29(S1):5-10.
riwayat keguguran paling banyak pada ibu hamil [serial online].
yang tidak pernah mengalami keguguran yaitu http://phc.mui.ac.ir/sites/phc.mui.ac.ir/files
sebanyak 16 pasien (84,2%) dari total 19 pasien. /daryaft-
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan teori file/8)%20ADA%20Diagnosis%20and%20
yang ada karena dimungkinkan ibu hamil yang Classification%20of%20Diabetes%20Melli
tidak pernah mengalami keguguran memiliki tus.pdf [27 April 2017].
faktor risiko lain yang lebih dominan sehingga
[5]. Greenspan, Francis S. & Baxter, John D.
mengakibatkan ibu tersebut terdiagnosis
2001. Endokrinologi Dasar & Klinik. Edisi
diabetes mellitus.
4. Jakarta: EGC.
[6]. Riskesdas. 2013. Riset Kesehatan Dasar.
Simpulan dan Saran Jakarta: Badan Penelitian dan
Kesimpulan pada penelitian ini adalah Pengembangan Kesehatan Kementerian
sebagian besar usia ibu termasuk risiko tinggi Kesehatan RI.
yaitu <20 tahun atau >35 tahun, berpendidikan [7]. Rochjati, P., 2003. Skrining Antenatal
dasar/rendah, bekerja sebagai ibu rumah tangga. Pada Ibu Hamil. Surabaya.
Kondisi ibu hamil yang berpengaruh terhadap [8]. Hosler et al. 2011. Stressful events,
kejadian ibu hamil dengan diabetes mellitus smoking exposure and other maternal risk
adalah genetik/riwayat keluarga DM, obesitas ibu factors associated with gestational
hamil dengan BMI overweight, glukosuria, dan diabetes mellitus. Journal of Paediatric and
riwayat pre-eklamsia. Kondisi ibu hamil yang Perinatal Epidemiology. No. 25: 566–574.
tidak berpengaruh terhadap kejadian ibu hamil [serial online].
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/219

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, Vol.6 (No.1) januari, 2018 51


Putri, et al., Gambaran Kondisi Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus di RSD dr. Soebandi Jember ..........

[9]. 80946 [2 Mei 2017]. M.D. 2015. Faktor-faktor yang


[10]. Zahtamal, dkk. 2007. Faktor-Faktor Risiko berhubungan dengan Kejadian Asfiksia
Pasien Diabetes Mellitus. Riau: FK Neonatorum (Studi Di RSUD Tugurejo
Universitas Riau; Vol. 23, No. 3, Halaman Semarang). Fakultas Kedokteran
142-147. [serial online] Universitas Muhammadiyah Semarang.
https://media.neliti.com/media/publication
s/163844-ID-faktor-faktor-risiko-pasien-
diabetes-mel.pdf [4 Oktober 2017
[11]. Kriska, A. 2007. Physical activity and the
prevention of type II (Non-insulin
dependen) diabetes. [serial online].
http://www.fitness.gov/diabetes.pdf [4
Oktober 2017].
[12]. Paramitha, M.G. 2014. Hubungan Aktivitas
Fisik dan Kadar Gula Darah Pada Pasien
Diabetes Mellitus Tipe II di RSUD
Karanganyer. Jurnal Fakultas Kedokteran
Muhammadiyah Surakarta.
[13]. Trisnawati, Shara Kurnia dan Setyorogo,
Soedijono. 2013. Faktor Risiko Kejadian
Diabetes Melitus Tipe II Di Puskesmas
Kecamatan Cengkareng Jakarta Barat
Tahun 2012. Jurnal Ilmiah Kesehatan,
5(1).
[14]. Etika, Arif Nurma dan Monalisa, Via. 2016.
Riwayat Penyakit Keluarga dengan
Kejadian Diabetes Mellitus. Jurnal Care;
Vol. 4, No.1.
[15]. Pamolango, Wantouw & Sambeka. 2013.
Hubungan Riwayat Diabetes Mellitus pada
Keluarga dengan Kejadian Diabetes
Mellitus Gestasional pada Ibu Hamil di
PKM Bahu Kec. Malalayang Kota Manado.
Manado: Universitas Sam Ratulangi
ejournal keperawatan (e-Kp). Vol. 1, No. 1.
[serial online].
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/
article/view/2203 [24 April 2017].
[16]. Pratama, Wahiduddin & Sidik. 2008.
Faktor Risiko Kejadian Prediabetes/
Diabetes Melitus Gestasional Di RSIA Sitti
Khadijah I Kota Makassar. [serial online].
http://repository.unhas.ac.id/bitstream/han
dle/123456789/4298/IFAN%20PRATAMA
%20SALDAH_K11109020.pdf?sequence=
1 [24 April 2017].
[17]. Cunningham, FG., et al. 2013. Obstetri
Williams (Williams Obstetri). Jakarta: EGC.
[18]. Saifuddin, Abdul Bahri. 2008. Pelayanan
Kesehatan Maternal Dan Neonatal.
Jakarta : Bina Pustaka.
[19]. Istiarti, Tinuk. 2000. Menanti Buah Hati.
Yogyakarta: Media Persindo.
[20]. Gilang., Notoatmojo R., dan Rakhmawatie

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, Vol.6 (No.1) januari, 2018 52


JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 1, Januari 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

FAKTOR RISIKO YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN HIPERENSI


PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
KEDUNGMUNDU, KOTA SEMARANG TAHUN 2017

Istiana Islahul Imaroh, Sri Achadi Nugraheni, Dharminto


Bagian Kesehatan Ibu dan Anak, Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Diponegoro
Email: istianaimaroh24@gmail.com

ABSTRACT
Hypertension is the most common medical problem encountered during
pregnancy, complicating up tp 2-3% of pregnancies. Hypertensive disorder during
pregnancy is still become one of the major causes for maternal mortality in
Indonesia. The aim of this research was to analyzed risk factors for hypertensive
disorder of pregnancy in Kedungmundu Health Center Area, Semarang City. This
research was an analytical descriptive with case control design. The sample of
this research were 44 pregnant, which were consisted of 22 cases and 22
controls. They were analyzed using chi square test with continuity correction
(Yates). Results of this research showed that were correlatoions and risk factors
for maternal age (CI =1,345-18,205; OR=4,911), mother’s education (CI =1,203-
23,158; OR=5,278), employment (CI=1,732-33,347; OR=7,600), income
(CI=1,560-20,929); OR=5,714), gravida (CI=2,306-35,650); OR=4.667), family
hypertension history (CI=1,586-22,328; OR= 5,950), body mass index (CI=1,299-
16,761; OR=4,667), consumption of sodium (CI=1,905-27,861; OR=7,286), but
abortion history (CI=0,518-7,291; OR=1,943) was not correlate and was not risk
factor. Thisresearch recommends that health officers should gave routine
counseling about risk factors of pregnancy hypertension for group pregnant who
had risk of hypertension, and pregnant is expected to routinely conduct
examination in health center, and for further research can dig deeper cause of
risk factor and use another variable.

Keywords : risk factors, hypertension, pregnant

PENDAHULUAN merupakan sumber utama penyebab


Hipertensi pada kehamilan kematian pada ibu.(3)
didefinisikan sebagai adanya tekanan Provinsi Jawa Tengah
darah 140mmHg atau lebih setelah merupakan salah satu provinsi yang
kehamilan 20 minggu pada wanita menyumbangkan angka kematian ibu
yang sebelumnya normotensif, atau terbesar pada tahun 2015 sebesar
kenaikan tekanan sistolik 30 mmHg 111,16/100.000 kelahiran hidup
dan tekanan diastolik 15mmHg diatas dengan jumlah kasus sebanyak 619
nilai normal.(1) Hipertensi merupakan kasus.(4)
salah satu masalah medis yang sering Kota Semarang termasuk dalam
kali muncul selama kehamilan dan salah satu kota dengan angka
dapat juga menimbulkan komplikasi 2- kematian ibu tertinggi di Jawa Tengah
3% kehamilan.(2) Selain itu hipertensi dari tahun ke tahun. Angka kematian
pada kehamilan juga masih ibu (AKI) di Kota Semarang pada
tahun 2014 sebesar 122,25/100.000
570
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 1, Januari 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

KH. Kemudian meningkat pada tahun METODE PENELITIAN


2015 sebesar 128,05/100.000 KH. Penelitian ini merupakan jenis
Pada tahun 2016 menurun tapi penelitian deskriptif analitik dengan
terbilang tinggi yakni sebesar desain dengan desain penelitian case
121,5/100.000 KH, dengan rincian 18 control study yang dilakukan pada
kasus paling banyak terjadi pada masa bulan Agustus 2017. Populasi dalam
kehamilan.(7) penelitian ini adalah ibu hamil di
Dalam Profil Kesehatan Wilayah Kerja Puskesmas
Indonesia tahun 2015 diketahui bahwa Kedungmundu pada tahun 2017.
hipertensi (27,1%) adalah persentasi Dalam penelitian ini sampel yang
tertinggi kedua penyebab kematian ibu diambil dibagi menjadi dua kelompok,
setelah perdarahan (30,3%). yaitu kelompok kasus dan kelompok
Berdasarkan Profil Kesehatan Kota kontrol. Sampel pada kelompok kasus
Semarang 2015 tingginya kematian ibu dalam penelitian ini adalah ibu hamil
disebabkan karena eklampsia (34%), dengan diagnosa hipertensi di Wilayah
perdarahan (28%), penyakit (26%) dan Kerja Puskesmas Kedungmundu.
lain-lain sebesar 12%.(9) Sedangkan Jumlah sampel menjadi 22 ibu hamil
pada tahun 2016 penyebab kematian karena setelah termasuk kriteria inklusi
ibu disebabkan oleh pre eklampsia penelitian. Teknik pengambilan sampel
(22%), perdarahan (16%), penyakit ini menggunakan total sampling.
(47%), infeksi (6%), lain-lain (6%) dan Sampel pada kelompok kontrol dalam
yang tidak diketahui 3%.(10) Di Wilayah penelitian ini adalah ibu hamil yang
Kerja Puskesmas Kedungmundu tidak menderita hipertensi dan
merupakan salah satu wilayah dengan bertempat tinggal di kelurahan dan
kasus kematian ibu tertinggi pada trimester yang sama dengan setiap
tahun 2016 sebesar 3 kasus kematian sampel kasus yang ada (matching).
ibu pada masa kehamilan disebabkan Teknik pengambilan sampel ini
hipertensi dan perdarahan. menggunakan purposive sampling.
Salah satu kasus dari komplikasi Jumlah sampel kontrol pada penelitian
kehamilan sebagai penyumbang AKI di ini menggunakan perbandingan
Indonesia adalah hipertensi dalam kelompok kasus: kelompok kontrol
kehamilan. Faktor risiko untuk yaitu 1:1.
terjadinya hipertensi pada wanita hamil Kuesioner digunakan peneliti
adalah memiliki riwayat keluarga untuk mengetahui faktor risiko yang
hipertensi mengidap hipertensi, usia berhubungan dengan kejadian
reproduksi yang terlalu muda atau tua, hipertensi pada ibu hamil di Wilayah
primigravida, kehamilan yang berulang Kerja Puskesmas Kedungmundu.
kali, penyakit diabetes, penyakit/ Selain itu menggunakan kuesioner
gangguan ginjal, hipertensi sejak penyaring untuk pemilihan responden
sebelum kehamilan, penambahan dan pengambilan sampel penelitian
berat badan berlebih selama yang sesuai denga kriteria inklusi dan
kehamilan (>1 kg/minggu).(11) eksklusi. Pada tingkat konsumsi
Oleh karena itu tujuan dari natrium ibu hamil dilakukan
penelitian ini adalah menganalisis menggunakan FFQ-Semiquantitative.
tentang faktor resiko yang Data yang terkumpul dianalisis
mempengaruhi kejadian hipertensi secara univariat dan bivariat. Dalam uji
pada ibu hamil di Wilayah Kerja ini kemaknaan hubungan dapat
Puskesmas Kedungmundu. diketahui, pada dasarnya uji chi square
menggunakan Continuity Correction
(Yates).

571
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 1, Januari 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 2 menunjukkan bahwa


1. Umur Ibu dengan Hipertensi pada kejadian hipertensi pada ibu hamil
Ibu Hamil lebih banyak terjadi dengan pendidikan
Tabel 1 Tabulasi Silang Umur Ibu >9 tahun sebanyak 12 responden
Hamil dengan Kejadian (54,4%), dibandingkan dengan
Hipertensi pada Ibu Hamil pendidikan ≤9 tahun sebanyak 10
responden (45,5%). Berdasarkan hasil
Kejadian Hipertensi uji statistik menggunakan uji Chi
Umur Ibu
Kasus Kontrol Square dengan Continuity Correction
Hamil
f % f % menunjukkan nilai p=0,047 (p > 0,05),
<20 atau
13 59,1 5 22,7
bahwa ada hubungan yang signifikan
>35 tahun antara pendidikan dengan kejadian
20-35 hipertensi kehamilan pada ibu hamil.
9 40,9 17 77,3
tahun Selain itu diperoleh nilai OR = 5,278
Total 22 100 22 100 (95% CI =1,203 – 23,158).
p=0,032; OR=4,911; 95% CI= 1,325 – 18,205 Berdasarkan nilai OR menunjukkan
Tabel 1 menunjukkan bahwa bahwa pendidikan ibu hamil ≤9 tahun
kejadian hipertensi pada ibu hamil berisiko 5,2 kali lebih besar untuk
lebih banyak pada kelompok umur <20 mengalami kejadian hipertensi
atau >35 tahun sebanyak 13 kehamilan daripada ibu hamil dengan
responden (59,1%), dibandingkan pendidikan <9 tahun.
dengan kelompok umur 20-35 tahun
sebanyak 9 responden (40,9%). 3. Pekerjaan dengan Hipertensi pada
Berdasarkan hasil uji statistik Ibu Hamil
menggunakan uji Chi Square dengan Tabel 3 Tabulasi Silang Pekerjaan Ibu
Continuity Correction diperoleh nilai Hamil dengan Kejadian
p=0,032 (p <0,05), bahwa ada Hipertensi pada Ibu
hubungan yang signifikan antara umur Kejadian Hipertensi
ibu hamil dengan kejadian hipertensi Pekerjaa
Kasus Kontrol
kehamilan pada ibu hamil. Selain itu n
f % f %
diperoleh nilai OR = 4,911 (95% CI = Bekerja 19 86,4 10 45,5
1,325 – 18,205). Berdasarkan nilai OR Tidak
menunjukkan bahwa ibu hamil dengan 3 13,6 12 54,5
bekerja
umur <20 atau > 35 tahun berisiko 4,9 Total 22 100 22 100
kali lebih besar untuk mengalami p= 0,011; OR= 7,600 95% CI= 1,732 – 33,347
hipertensi pada kehamilan dibanding Tabel 3 menunjukkan bahwa
ibu hamil dengan umur 20-35 tahun. kejadian hipertensi pada ibu hamil
lebih banyak terjadi dengan kelompok
2. Pendidikan dengan Hipertensi pada bekerja sebanyak 19 responden
Ibu Hamil (86,4%), dibandingkan kelompok ibu
Tabel 2 Tabulasi Silang Pendidikan Ibu tidak bekerja sebanyak 3 responden
Hamil dengan Kejadian (13,6%). Berdasarkan hasil uji statistik
Hipertensi pada Ibu Hamil ini menggunakan uji Chi Square
Kejadian Hipertensi dengan Continuity Correction
Pendidika
n Kasus Kontrol menunjukkan nilai p sebesar 0,011
f % f % (p<0,05), bahwa ada hubungan yang
≤ 9 tahun 10 45,5 3 13,6 signifikan antara pekerjaan dengan
kejadian hipertensi kehamilan pada ibu
> 9 tahun 12 54,5 19 86,4
hamil. Selain itu diperoleh nilai OR =
Total 22 100 22 100
7,600 (95% CI = 1,732 – 33,347).
p=0,047; OR=5,278 95% CI=1,203 – 23,158
Berdasarkan nilaii OR menunjukkan
572
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 1, Januari 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

bahwa ibu yang bekerja berisiko 7,6 Kejadian Hipertensi


kali lebih besar untuk mengalami Gravida Kasus Kontrol
kejadian hipertensi kehamilan daripada
ibu hamil dengan tidak bekerja. f % f %
Primigravida 16 72,7 5 22,7
Multigravida 6 27,3 17 77,3
4. Penghasilan dengan Hipertensi
Total 22 100 22 100
pada Ibu Hamil p= 0,003; OR= 9,067 95% CI= 2,306 – 35,650
Tabel 4 Tabulasi Silang Penghasilan Tabel 14 menunjukkan bahwa
dengan Kejadian Hipertensi kejadian hipertensi pada ibu hamil
pada Ibu Hamil lebih banyak terjadi dengan kelompok
Kejadian Hipertensi primigravida sebanyak 16 responden
Penghasil
an Kasus Kontrol (72,7%), dibandingkan dengan
f % f % kelompok multigravida sebanyak 6
≤ Rp responden (27,3%). Berdasarkan hasil
16 72,7 7 31,8 uji statistik menggunakan uji Chi
2.125.000
> Rp
6 27,3 15 68,2
Square dengan Continuity Correction
2.125.000 menunjukkan nilai p=0,003 (p<0,05),
Total 22 100 22 100 bahwa ada hubungan yang signifikan
p= 0,016; OR= 5,714 95% CI= 1,560 – 20,929 antara gravida dengan kejadian
Tabel 4 menunjukkan bahwa hipertensi kehamilan. Selain itu
kejadian hipertensi pada ibu hamil diperoleh nilai OR = 9,067 (95% CI =
lebih banyak terjadi dengan 2,306 – 35,650). Berdasarkan nilai OR
penghasilan dibawah UMR (≤ Rp menunjukkan bahwa ibu hamil
2.125.000) sebanyak 16 responden primigravida berisiko 9,1 kali lebih
(72,7%), dibandingkan dengan besar untuk mengalami hipertensi
penghasilan > Rp 2.125.000 sebanyak pada kehamilan dibanding ibu hamil
6 responden (27,4%). Berdasarkan dengan multigravida.
hasil uji statistik menggunakan uji Chi
Square dengan Continuity Correction 6. Riwayat Hipertensi Keluarga
menunjukkan nilai p=0,016 (p<0,05), dengan Hipertensi pada Ibu Hamil
bahwa ada hubungan yang signifikan Tabel 6 Tabulasi Silang Riwayat
antara penghasilan dengan kejadian Hipertensi Keluarga
hipertensi kehamilan pada ibu hamil. dengan Kejadian
Selain itu diperoleh nilai OR = 5,714 Hipertensi pada Ibu Hamil
(95% CI = 1,560 – 20,929).
Riwayat Kejadian Hipertensi
Berdasarkan nilai OR menunjukkan
bahwa besar penghasilan dibawah hipertensi Kasus Kontrol
UMR (≤ Rp 2.125.000) lebih berisiko keluarga
f % f %
5,7 kali lebih besar untuk mengalami Ada
kejadian hipertensi kehamilan daripada 14 63,6 5 22,7
riwayat
ibu hamil dengan penghasilan diatas Tidak ada
8 36,4 17 77,3
UMR (> Rp 2.125.000). riwayat
Total 22 100 22 100
5. Gravida dengan Hipertensi pada Ibu p= 0,015; OR= 5,950 95% CI= 1,586 – 22,328
Hamil Tabel 6 menunjukkan bahwa
Tabel 5 Tabulasi Silang Gravida kejadian hipertensi pada ibu hamil
dengan Kejadian lebih banyak terjadi dengan kelompok
Hipertensi pada Ibu Hamil ada riwayat hipertensi keluarga
sebanyak 14 responden (63,6%),
dibandingkan dengan kelompok tidak
ada riwayat hipertensi keluarga
573
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 1, Januari 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

sebanyak 8 responden (36,4%). kehamilan karena interval kepercayaan


Berdasarkan hasil uji statistik mencakup angka satu.
menggunakan uji Chi Square dengan
Continuity Correction menunjukkan 8. Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan
nilai p=0,015 (p < 0,05), bahwa ada Hipertensi pada Ibu Hamil
hubungan yang signifikan antara Tabel 8 Tabulasi Silang Indeks Massa
riwayat hipertensi keluarga dengan Tubuh (IMT) dengan Kejadian
kejadian hipertensi. Selain itu Hipertensi pada Ibu Hamil
diperoleh nilai OR = 5,950 (95% CI =
1,586 – 22,328). Berdasarkan nilai OR Indeks Kejadian Hipertensi
menunjukkan bahwa ibu hamil yang Massa
Tubuh Kasus Kontrol
memiliki riwayat hipertensi keluarga
(IMT) f % f %
berisiko 5,9 kali lebih besar untuk 2
mengalami hipertensi pada kehamilan ≥25 kg/m 14 63,6 6 27,3
2
dibanding ibu hamil yang tidak memiliki <25 kg/m 8 36,4 16 72,7
hipertensi keluarga. Total 22 100 22 100
p= 0,034; OR= 4,667 95% CI= 1,299 – 16,761
Tabel 8 menunjukkan bahwa
7. Riwayat Abortus dengan Hipertensi
kejadian hipertensi pada ibu hamil
pada Ibu Hamil
lebih banyak terjadi dengan kelompok
Tabel 7 Tabulasi Silang Riwayat
IMT ≥25 kg/m2 sebanyak 14 responden
Abortus dengan Kejadian
(63,6%), dibandingkan dengan
Hipertensi pada Ibu Hamil
kelompok IMT <25 kg/m2 sebanyak 8
Kejadian Hipertensi
Riwayat responden (36,4%). Berdasarkan hasil
Abortus Kasus Kontrol uji statistik menggunakan uji Chi
f % f % Square dengan Continuity Correction
Ada riwayat 8 36,4 5 22,7 menunjukkan nilai p sebesar 0,034 (p
Tidak ada < 0,05), bahwa ada hubungan yang
14 63,6 17 77,3
riwayat signifikan antara indeks massa tubuh
Total 22 100 22 100 (IMT) dengan kejadian hipertensi
p= 0,509; OR= 1,943 95% CI= 0,518 – 7,291 kehamilan pada ibu hamil. Selain itu
Tabel 7 menunjukkan bahwa diperoleh nilai OR = 4,667 (95% CI =
kejadian hipertensi pada ibu hamil 1,299 – 16,761). Berdasarkan nilai OR
lebih banyak terjadi dengan kelompok menunjukkan bahwa ibu hamil dengan
tidak ada riwayat abortus sebanyak 14 indeks massa tubuh (IMT) ≥25 kg/m2
responden (63,6%), dibandingkan berisiko 4,7 kali lebih besar untuk
dengan kelompok ada riwayat abortus mengalami hipertensi pada kehamilan
sebanyak responden (36,4%). dibanding ibu hamil IMT <25 kg/m2.
Berdasarkan hasil uji statistik
menggunakan uji Chi Square dengan 9. Konsumsi Natrium dengan
Continuity Correction menunjukkan Hipertensi pada Ibu Hamil
nilai p=0,509 (p > 0,05), bahwa tidak Tabel 9 Tabulasi Silang Konsumsi
ada hubungan yang signifikan antara Natrium dengan Kejadian
riwayat abortus dengan kejadian Hipertensi pada Ibu Hamil
hipertensi kehamilan pada ibu hamil.
Selain itu diperoleh nilai OR = 1,943
(95% CI = 0,518 – 7,291).
Berdasarkan nilai OR menunjukkan
bahwa riwayat abortus belum tentu
merupakan faktor risiko maupun faktor
protektif dari kejadian hipertensi
574
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 1, Januari 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

Kejadian Hipertensi Indonesia sekitar 6-12% serta sangat


Konsumsi bervariasi dari disetiap masing-masing
Natrium Kasus Kontrol
daerah dan rumah sakit.(14)
f % f %
≥ 2300 2. Umur Ibu Hamil dengan Hipertensi
17 77,3 7 31,8
mg/hari
< 2300
pada Ibu Hamil
5 22,7 15 68,2 Berdasarkan analisis univariat
mg/hari
Total 22 100 22 100 didapatkan rata-rata kehamilan terjadi
p= 0,006; OR= 7,286 95% CI= 1,905 – 27,861 pada umur reproduksi aman yaitu 20-
Tabel 9 menunjukkan bahwa 35 tahun. Dari hasil uji statistik uji Chi-
kejadian hipertensi pada ibu hamil square terhadap penelitian ini
lebih banyak terjadi dengan kelompok menyebutkan bahwa terdapat
konsumsi natrium tinggi ibu hipertensi hubungan yang bermakna/signifikan
sebanyak 17 responden (77,3%), antara umur ibu hamil dengan kejadian
dibandingkan dengan konsumsi hipertensi kehamilan yaitu
natrium cukup sebanyak 5 responden menunjukkan dengan nilai p <0,05
(22,7%). Berdasarkan hasil uji statistik yaitu 0,032 (OR = 4,911; 95% CI =
menggunakan uji Chi Square dengan 1,325-18,205). Sehingga pada
Continuity Correction menunjukkan penelitian ini didapat bahwa umur ibu
nilai p sebesar 0,006 (p < 0,05), bahwa <20 tahun atau ≥35 tahun
ada hubungan yang signifikan antara mempengaruhi faktor risiko kejadian
konsumsi natrium dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil dengan risiko
hipertensi kehamilan pada ibu hamil. 4,9 kali lebih besar terjadinya
Selain itu diperoleh nilai OR = 7,286 hipertensi.
(95% CI = 1,905 – 27,861). Penelitian ini sejalan dengan
Berdasarkan nilai OR menunjukkan Radjamuda (2014) menunjukkan
bahwa ibu hamil dengan tingkat terdapat hubungan antara umur ibu
konsumsi natrium ≥ 2300 mg/hari hamil dengan kejadian hipertensi pada
berisiko 7,3 kali lebih besar untuk umur <20 tahun (56,6%) dengan nilai
mengalami hipertensi pada kehamilan p=0,002 (p<0,05).(15) Hasil penelitian
dibanding ibu hamil dengan tingkat Sukfitianty (2016) mengenai umur ibu
konsumsi natrium <2300 mg/hari. hamil sebagai faktor risiko hipertensi
kehamilan dengan nilai OR=2,566,
PEMBAHASAN yang berarti bahwa ibu hamil yang
1. Kejadian Hipertensi pada Ibu menyatakan umur risiko tinggi beresiko
Hamil 2,566 kali menderita hipertensi
Kejadian hipertensi kehamilan di dibandingkan dengan ibu hamil yang
wilayah kerja Puskesmas menyatakan umur risiko rendah.(16)
Kedungmundu selama periode Januari
sampai Juni tahun 2017 terdapat 3. Pendidikan dengan Hipertensi pada
sebanyak 27 kasus (4,8%) dari 537 ibu Ibu Hamil
hamil. Seperti yang telah digambarkan Dari hasil uji statistik
dari hasil analisis data RISKESDAS menggunakan uji Chi Square
2013 hipertensi pada wania hamil di penelitian ini menyebutkan bahwa ada
Indonesia pada tahun 2013 sebesar hubungan yang bermakna/signifikan
6,3% dan menurut Sirait (2012) antara pendidikan dengan kejadian
prevalensi hipertensi pada ibu hamil hipertensi kehamilan yaitu
sebesar 12,7%.(12)(13) Sama halnya menunjukkan dengan nilai p<0,05 yaitu
seperti pernyataan perkiraan kejadian 0,047 (OR=5,278; 95% CI: 1,203-
hipertensi dalam kehamilan di 23,158). Pada kelompok kasus

575
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 1, Januari 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

sebanyak 10 orang (45,5%) 3,9 kali menderita hipertensi kehamilan


berpendidikan rendah, sedangkan 12 dibandingkan ibu hamil yang tidak
orang (38,7%) berpendidikan tinggi. bekerja.(16)
Sehingga pada penelitian ini didapat
bahwa pendidikan rendah <9 tahun 5. Penghasilan dengan Hipertensi
(dibawah SMP) mempengaruhi faktor pada Ibu Hamil
risiko kejadian hipertensi pada ibu Hasil ini dianalisis menggunakan
hamil dengan risiko 5,2 kali lebih besar uji Chi Square (x2) didapatkan nilai
terjadinya hipertensi. p=0,016 (p<0,05) yang berarti bahwa
Hasil penelitian ini sejalan ada hubungan antara penghasilan
dengan penelitian yang dilakukan dengan kejadian hipertensi kehamilan.
Setyawati (2015) bahwa ada Sehingga pada penelitian ini didapat
hubungan antara tingkat pendidikan bahwa penghasilan ibu dibawah UMR
dengan hipertensi pada wanita hamil (≤ Rp 2.125.000) mempengaruhi faktor
dimana ibu hamil dengan tingkat risiko kejadian hipertensi pada ibu
pendidikan SMP kebawah berisiko hamil dengan risiko 5,7 kali lebih besar
sebesar 1,6 kali dengan nilai p=0,001 terjadinya hipertensi.
(p<0,05) dibandingkan ibu dengan Faktor sosial ekonomi yang
tingkat pendidikan SMP keatas.(12) rendah berkaitan dengan masalah gizi,
menurunkan kunjungan antenatal care
4. Pekerjaan dengan Hipertensi pada dan kondisi yang tidak higienis.
Ibu Hamil Demikian pula ibu hamil dengan
Berdasarkan analisis univariat pendapatan bulanan rumah tangga
didapatkan rata-rata ibu hamil bekerja yang <4000 Inr (Rp 825.000) 6,81 kali
sebesar 29 orang (65,9%). Dari hasil berisiko mengalami preeklampsi
uji statistik menggunakan uji Chi dibandingkan dengan mereka yang
Square penelitian ini menyebutkan berpenghasilan >4000 Inr (Rp
bahwa ada hubungan yang 825.000).(17) Di Meksiko status sosio-
bermakna/signifikan antara pekerjaan ekonomi yang rendah meningkatkan
dengan kejadian hipertensi kehamilan risiko preeklampsia dan eklampsia.(18)
yaitu menunjukkan dengan nilai p<0,05
yaitu 0,011 (OR=7,600; 95% CI: 1,732- 6. Gravida dengan Hipertensi pada Ibu
33,347). Sehingga pada penelitian ini Hamil
didapat bahwa ibu bekerja Hasil analisis menggunakan uji
mempengaruhi faktor risiko kejadian Chi Square (x2) didapatkan nilai
hipertensi pada ibu hamil dengan risiko p=0,003 (p<0,05) yang berarti bahwa
7,6 kali lebih besar terjadinya terdapat hubungan antara gravida
hipertensi. dengan kejadian hipertensi kehamilan.
Wanita hamil yang melakukan Sehingga pada penelitian ini didapat
pekerjaan yang mengharuskan untuk bahwa ibu primigravida mempengaruhi
berdiri lama berisiko adanya faktor risiko kejadian hipertensi pada
peningkatan 20-60% hipertensi pada ibu hamil dengan risiko 9,1 kali lebih
pekerjaan yang banyak menuntut besar terjadinya hipertensi.
kegiatan fisik. Hasil penelitian ini Hal ini sama dengan penelitian
sejalan dengan penelitian yang Walidah (2005) dalam Radjamuda
dilakukan Sukfitrianty (2016) bahwa 2014 ada hubungan signifikan antara
ada hubungan antara status pekerjaan paritas dengan kejadian preeklampsi.
ibu dengan hipertensi pada wanita Wanita yang baru menjadi ibu atau
hamil dimana ibu hamil yang berstatus dengan pasangan baru mempunyai
bekerja berisiko lebih tinggi sebesar resiko 6 sampai 8 kali lebih mudah

576
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 1, Januari 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

terkena hipertensi (preeklampsia- dibandingkan subjek penelitian yang


eklampsi) daripada multigravida.(15) tidak obesitas. Subjek penelitian
obesitas yang menderita hipertensi
7. Riwayat Hipertensi Keluarga adalah sebesar 70,0%.
dengan Hipertensi pada Ibu Hamil Hasil uji statistik menggunakan
Berdasarkan hasil uji statistik uji Chi Square menunjukkan bahwa
menggunakan uji Chi Square bahwa ada hubungan antara obesitas dengan
terdapat hubungan antara riwayat kejadian hipertensi kehamilan dengan
hipertensi keluarga terhadap kejadian nilai p=0,034 (p<0,05). Dengan
hipertensi kehamilan dengan besar demikian obesitas merupakan salah
nilai p=0,015 (p<0,05; 95% CI=5,950). satu faktor risiko hipertensi kehamilan
Sehingga pada penelitian ini didapat yang mempengaruhi kejadian
bahwa ibu yang memiliki riwayat hipertensi kehamilan (OR=4,667; 95%
hipertensi keluarga mempengaruhi CI= 1,229 – 16,761). Sehingga pada
faktor risiko kejadian hipertensi pada penelitian ini didapat bahwa ibu yang
ibu hamil dengan risiko 5,9 kali lebih obesitas (IMT ≥25 kg/m2)
besar terjadinya hipertensi. mempengaruhi faktor risiko kejadian
Dalmaz (2011) pada hipertensi pada ibu hamil dengan risiko
penelitiannya di Brazil bagian Selatan 4,7 kali lebih besar terjadinya
menyatakan bahwa riwayat keluarga hipertensi.
PE menjadi faktor risiko terhadap Menurut penelitian
kejadian hipertensi pada kehamilan, Quedarusman (2013) menyatakan
dimana hal tersebut meningkatkan bahwa ibu hamil yang masuk
komplikasi pada pasien disana.(22) kelompok obesitas memiliki risiko 5 kali
lebih besar untuk menderita
8. Riwayat Abortus dengan Hipertensi preeklampsia saat hamil dibandingkan
pada Ibu Hamil dengan ibu hamil yang underweight
Menurut Stone wanita yang dan normal.(24) Seseorang individu
pernah mengalami atau memiliki yang obesitas berisiko 4,02 kali
riwayat abortus mempunyai risiko 0,5 menderita hipertensi dibandingkan
kali lebih besar untuk mengalami dengan individu yang tidak
preeklampsia dengan pasangan suami obesitas.(26)
yang sama.(23)
Hasill analisis bivariat 10. Konsumsi Natrium dengan
menggunakan uji Chi Square Hipertensi pada Ibu Hamil
didapatkan bahwa tidak ada hubungan Hasil analisis statistik
signifikan antara riwayat abortus menggunakan uji Chi Square
dengan kejadian hipertensi dalam menunjukkan adanya hubungan yang
kehamilan dengan nilai p=0,509 bermakna antara konsumsi natrium
(p>0,05; OR=1,9 95% CI 0,518-7,291). dengan hipertensi kehamilan dengan
Hasil tersebut dikarenakan distribusi nilai p=0,006 (p<0,05; OR=7,3; 95%
frekuensi antara kelompok kasus dan CI: 1,905-27,861). Sehingga pada
kelompok kontrol cenderung lebih penelitian ini didapat bahwa ibu yang
banyak kelompok kontrol yang tidak konsumsi natrium tinggi (≥2300
ada riwayat abortus. mg/hari) mempengaruhi faktor risiko
kejadian hipertensi pada ibu hamil
9. Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan dengan risiko 7,2 kali lebih besar
Hipertensi pada Ibu Hamil terjadinya hipertensi.Konsumsi natrium
Subjek penelitian obesitas lebih yang paling banyak dikonsumsi ibu
cenderung menderita hipertensi hamil adalah mi instan dan biskuit

577
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 1, Januari 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

karena makanan tersebut lebih mudah. 6. Ada hubungan antara gravida


diperoleh di sekitar ibu hamil dan juga dengan kejadian hipertensi pada ibu
harga yang cenderung murah. hamil, serta merupakan faktor risiko
Hasil yang sama dilakukan oleh (p=0,003; OR=9,067; 95% CI =
Atun, L (2014) menunjukkan bahwa 2,306 – 35,650).
ada hubungan antara asupan natrium 7. Ada hubungan antara riwayat
dengan hipertensi dengan nilai hipertensi keluarga dengan kejadian
p=0,016 (p<0,05), sehingga subjek hipertensi pada ibu hamil, serta
yang mengonsusmi natrium lebih merupakan faktor risiko (p=0,015;
memiliki rissiko 5,7 kali terkena OR=5,959; 95% CI = 1,586 –
hipertensi daripada subjek yang 22,328).
mengonsumsi natrium cukup.(29) 8. Tidak ada hubungan antara riwayat
abortus dengan kejadian hipertensi
KESIMPULAN pada ibu hamil, serta bukan faktor
Hasil penelitian faktor risiko yang risiko (p=0,509; 95% CI = 0,518 –
mempengaruhi kejadian hipertensi 7,291).
pada ibu hamil di wilayah kerja 9. Ada hubungan antara indeks massa
Puskesmas Kedungmundu Kota tubuh (IMT) dengan kejadian
Semarang Tahun 2017, dapat hipertensi pada ibu hamil, serta
disimpulkan sebagai berikut : merupakan faktor risiko (p=0,034;
1. Sebagian besar ibu hamil berumur OR=4,667; 95% CI = 1,299 –
20-35 tahun, pendidikan >9 tahun, 16,761).
ibu hamil mayoritas bekerja, 10. Ada hubungan antara konsumsi
penghasilan keluarga ibu hamil ≤ natrium dengan kejadian
Rp 2.125.000, kehamilan hipertensi pada ibu hamil, serta
multigravida, tidak ada riwayat merupakan faktor risiko (p=0,006;
hipertensi keluarga, tidak ada OR=7,286; 95% CI = 1,905 –
riwayat abortus, IMT <25 kg/m2, dan 27,861).
konsumsi natrium pada ibu hamil
tinggi (≥2300 mg/hari). DAFTAR PUSTAKA
2. Ada hubungan antara umur ibu 1. Ben-zion T. Kapita Selekta
dengan kejadian hipertensi pada ibu Kedaruratan Obstetri &
hamil, serta merupakan faktor risiko Ginekologi; Alih bahasa; Teddy
(p=0,032; OR=4,911; 95% CI = Supriyadi dkk. Melfiawati, editor.
1,325 – 18,205). Jakarta: EGC; 1994.
3. Ada hubungan antara pendidikan 2. Prawirohardjo S, Dkk. Ilmu
dengan kejadian hipertensi pada ibu Kebidanan. 5th ed. Jakarta:
hamil, serta merupakan faktor risiko YBPSP; 2009.
(p=0,047; OR=5,278; 95% CI 3. Kementerian Kesehatan RI. Profil
=1,203 – 23,158). Kesehatan Indonesia 2014.
4. Ada hubungan antara pekerjaan Kementerian Kesehatan Republik
dengan kejadian hipertensi pada ibu Indonesia. Jakarta: Kementererian
hamil, serta merupakan faktor risiko Kesehatan RI; 2015.
(p=0,011; OR=7,600; 95% CI = 4. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
1,732 – 33,347). Tengah. Profil Kesehatan Provinsi
5. Ada hubungan antara penghasilan Jawa Tengah Tahun 2015.
dengan kejadian hipertensi pada ibu Semarang: Dinas Kesehatan
hamil, serta merupakan faktor risiko Provinsi Jawa Tengah; 2015.
(p=0,016; OR=5,714; 95% CI = 5. World Health Organization. Trends
1,560 – 20,929). in Maternal Mortality: 1990 to

578
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 1, Januari 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

2015. Geneva: World Health Hamil Di Poli Klinik Obs-Gin


Organization; 2015. Rumah Sakit Jiwa. J Ilm Bidan.
6. World Helath Organization. World 2014;2(1):33–40.
Health Statistics 2015. World 16. Sukfitrianty, Aswadi, Lagu AMHR.
Health Organization, editor. Faktor Risiko Hipertensi Pada Ibu
Geneva: World Health Hamil Di Rumah Sakit Hikmah
Organization; 2015. Kota Makassar. Al-Sihah Public
7. Badan Pusat Statistik, Badan Heal Sci J. 2016;8(1):79–88.
Koordinasi Keluarga Berencanan 17. Ramesh K, Gandhi S, Rao V.
Nasional, Departemen Kesehatan, Socio-Demographic and other risk
Macro International. Survei factors of pre eclampsia at a
Demografi dan Kesehatan tertiary care hospital, Karnataka:
Indonesia 2012. Sdki. 2013; Case control study. J Clin
8. Kementerian Kesehatan RI. Diagnostic Res. 2014;8(9):JC01–
Rencana Strategi Kementerian 4.
Kesehatan Tahun 2015-2019. 18. Najman JM, J M, GM W, Al E.
Jakarta; 2015. Unemployment and Reproductive
9. Dinas Kesehatan Kota Semarang. Outcome. J Obs Gynaecol.
Profil Kesehatan Kota Semarang 1989;96:308–13.
2015. Semarang: Dinas 19. Fajarsari D, Prabandari F. ISSN
Kesehatan Kota Semarang; 2015. 2407-9189 The 4 th Univesity
10. Dinas Kesehatan Kota Semarang. Research Coloquium 2016
Laporan Tahunan Program KIA. Determinan Risk Factor Wich
Semarang; 2016. Influence Occurence ISSN 2407-
11. British Columbia Reproductive 9189 The 4 th Univesity Research
Care Program. BCRCP Obstetric Coloquium 2016. 2016;365–71.
Guideline 11: Hypertension in 20. Bangkele EY, Kintin G, Anjar SA.
Pregnancy. Canada; 2006. Analisis Faktor-Faktor Yang
12. Setyawati B, Fuada N, Salimar, Berhubungan dengan Preeklamsia
Rosha BC. Faktor Risiko pada Ibu Hamil Di Rumah Sakit
Hipertensi Pada Wanita Hamil di Undata Palu Tahun 2014. Med
Indonesia (Analisis Data TADULAKO, J Ilm Kedokt.
Riskesdas 2013). J Kesehat 2016;3(1):52–62.
Reproduksi. 2015;6(2):77–87. 21. Kartaka M. Faktor Risiko
13. Sirait AM. Prevalensi Hipertensi Terjadinya Hipertensi. Maj Obstet
pada Kehamilan di Indonesia dan Ginekol Indones [Internet].
Berbagai Faktor Yang 2006;30(1):55–8. Available from:
Berhubungan (Riset Kesehatan www.
Dasar 2007). Bul Penelit Sist 22. Dalmáz CA, Santos KG dos,
Kesehat [Internet]. 2012;15(2 April Botton MR, Roisenberg I. Risk
2012):103–9. Available from: factors for hypertensive disorders
http://ejournal.litbang.depkes.go.id of pregnancy in Southern Brazil.
/index.php/hsr/article/download/29 Rev Assoc Med Bras [Internet].
83/2216 2011;57(6):692–6. Available from:
14. Manuaba IB., Dkk. Pengantar http://linkinghub.elsevier.com/retrie
Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC; ve/pii/S0104423011704134
2007. 23. Stone J. Risk Factor For Severe
15. Radjamuda N. Faktor-Faktor Preeclampsia. Geneva: Obstetry
Risiko Yang Berhubungan Dengan and Gynaecology; 2008.
Kejadian Hipertensi Pada Ibu 24. Quedarusman H, Wantania J,

579
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 1, Januari 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

Kaeng J. Hubungan indeks massa


tubuh ibu dan peningkatan berat
badan saat kehamilan dengan
preeklampsia 1. J e-Biomedik.
2013;1(1):305–11.
25. Roslina. Analisa Determinan
Hipertensi Esensial Di Wilayah
Kerja Tiga Puseksmas Kabupaten
Deli Serdang Tahun 2007. 2008.
26. Sugiharto A. Faktor-faktor Risiko
Hipertensi Grade II Pada
Masyarakat (Studi Kasus Di
Kabupaten Karangnganyar.
27. Putro W. Hubungan Pola
Konsumsi Makanan Bernatrium
terhadap Kadar Tekanan Darah
pada Penderita Hipertensi di
Puskesmas Kecamatan Mampang
Prapatan Jakarta Selatan.
Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia; 2008.
28. Sugihartono A. Faktor-Faktor
Risiko Hipertensi Grade II pada
Masyarakat (Studi Kasus di
Kabupaten Karanganyar).
Semarang;
29. Atun L, Siswati T, Kurdanti W.
Sources of Sodium Intake ,
Sodium Potassium Ratio ,
Physical Activity , and Blood
Pressure of Hypertention Patients
Dinas Kesehatan Kabupaten
Sleman. MGMI. 2014;6(1):63–71.

580

You might also like