You are on page 1of 14

Jurnal Gizi Indonesia, 5 (2), 2017 : 75-81 Hubungan status iodium ibu hamil trimester iii…

Hubungan status iodium ibu hamil trimester III dengan status iodium dan
nilai antropometri bayi baru lahir di daerah GAKI
Kartika Pibriyanti1, Darmono SS2, Tjokorda Gde Dalem Pemayun3

ABSTRACT

Background: Iodine essential for thyroid hormone synthesis. Women in their pregnancy are susceptible of Iodine Deficiency
Disorder (IDD) since they are facing metabolism and hormonal alteration. IDD in pregnant women gave bad impact to the
growth and development of the fetus. Determinant of the life continuity of the newborn babies and their life qualities could be
seen through the newborn baby condition based on their body size proportions right after the birth.
Objective : Explaining the impact of the iodine status of the pregnant women in their third trimester to the iodine status and
anthropometric values of the newborn babies.
Method : This research used non experimental study design cross sectional to 52 pregnant women in their third trimester with
the babies. The Urinary Excretion of Iodine (UEI) for the examination of iodine status. To the newborn babies, UEI examination
and anthropometric measurement, consists of weight birth (WB), length birth (LB), head circumference (HC) were done.
Result : There is a significant correlation between the mothers’ UEI and the LB of the newborn babies (p=0,018). There is no
significant correlation between mothers’ UEI and the babies’ UEI (p=1,000), mothers’ UEI and the WB of the newborn babies
(p=0,548), mothers’ UEI and the newborn babies’ HC (p=0,885).
Conclusion : There is a significant correlation iodine status of the pregnant women in their third trimester <150 µg/L with the
LB of the newborn babies <48 cm, but there is no significant correlation with the UEI of the newborn babies <100 µg/L, WB
<2500 gram, HC<34 cm.

Keywords : Urinary Excretion of Iodine, weight birth, length birth, head circumference

ABSTRAK

Latar Belakang : Iodium esensial untuk sintesa hormon tiroid. Ibu hamil rentan kekurangan iodium karena mengalami
perubahan metabolik dan hormonal. Defisiensi iodium pada ibu hamil berdampak pada tumbuh kembang janin. Determinan
dari kelanjutan hidup bayi baru lahir dan kualitas hidupnya dapat dilihat dari keadaan bayi saat dilahirkan dinilai berdasar
ukuran proporsi tubuh saat lahir.
Tujuan : Menjelaskan pengaruh status iodium ibu hamil trimester III dengan status iodium dan nilai antropometri bayi baru
lahir.
Metode : Penelitian menggunakan desain studi non experimental rancangan cross sectional pada 52 ibu hamil trimester III
beserta bayinya. Pada ibu hamil dilakukan pemeriksaan Urinary Excretion of Iodine (UEI) untuk menilai status iodium. Pada
bayi baru lahir dilakukan pemeriksaan UEI dan pengukuran antropometri, meliputi berat badan (BB), panjang badan (PB) dan
lingkar kepala (LK).
Hasil : Ada hubungan yang bermakna antara UEI ibu dengan PB bayi baru lahir (p=0,018). Tidak ada hubungan yang
bermakna antara UEI ibu dengan UEI bayi (p=1,000), UEI ibu dengan BB bayi (p=0,548), UEI ibu dengan LK bayi (p=0,885).
Simpulan : Hubungan status iodium ibu hamil trimester III <150 µg/L dengan PB bayi baru lahir <48 cm bermakna, namun
tidak berhubungan bermakna dengan UEI bayi <100 µg/L, BB <2500 gram, LK <34 cm.

Kata Kunci : Urinary Excretion of Iodine, Berat Badan, Panjang Badan, Lingkar Kepala

PENDAHULUAN yang sebagian besar tinggal di Indonesia mengalami


kekurangan iodium.1
Gangguan Akibat Kurang Iodium (GAKI) Hasil studi di Indonesia, 42 juta penduduk tinggal
merupakan masalah kesehatan di Indonesia maupun di di daerah endemis, 10 juta diantaranya menderita
dunia yang disebabkan ketidakcukupan asupan iodium gondok, 3,5 juta menderita GAKI lain dan terdapat
secara terus menerus dalam jangka waktu lama. Data 9000 bayi kretin.2Pemetaan GAKI di Jawa Tengah
menunjukkan bahwa 4% dari 200 juta orang di dunia Tahun 1996 memaparkan bahwa Kabupaten
Temanggung dinyatakan sebagai daerah endemis
1. Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Bangun sedang (TGR 25,5%).3 Tahun 2004 Kabupaten
Nusantara, Sukoharjo (email : dkartika.02@gmail.com) Temanggung merupakan satu-satunyawilayah di Jawa
2. Bagian Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran Universitas Tengah dengan status endemis berat (TGR 44,82%).4
Diponegoro, Semarang Iodium adalah komponen esensial yang
3.
Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran dibutuhkan oleh tubuh guna sintesa hormon
Universitas Diponegoro/RSUP Dr. Kariadi, Semarang tiroid.5Orang dengan defisiensi iodium, hampir 100%

75 Copyright © 2017, Jgizindo, ISSN : 1858-4942


Kartika Pibriyanti, Darmono SS, Tjokorda Gde Dalem Pemayun Jurnal Gizi Indonesia, 5 (2), 2017 : 75-81

asupan iodium dipakai untuk sintesa hormon tiroid dan Jawa Tengah tahun 1996 terdapat 13 kecamatan, dari
disekresikan kedalam sirkulasi. Pada target organ 13 kecamatan dipilih berdasar kategori endemisitas
iodium akan dilepas dari hormon tiroid kembali ke berat yaitu Kecamatan Parakan (TGR 36%),
sirkulasi, diekskresikan oleh ginjal kedalam urin lebih Kecamatan Kaloran (TGR 30,8%), Kecamatan Kedu
dari 90%. Urinary Excretion of Iodine (UEI) (TGR 52,8%) dan Kecamatan Jumo (TGR 38,2%).
merefleksikan asupan iodium, sehingga dapat Pada setiap cluster terpilih, sampel diambil secara
digunakan sebagai indikator yang sangat sensitif untuk consecutive sampling yaitu semua sampel memenuhi
mengukur asupan iodium perhari.6,7 kriteria inklusi dimasukkan hingga jumlah sampel yang
Ibu hamil merupakan kelompok yang paling diperlukan mencukupi. Populasi pada penelitian ini
rentan terhadap kekurangan iodium.8 Hipotiroid yang adalah ibu hamil trimester III, diperoleh besar sampel
terjadi pada masa kehamilan di daerah endemik 49 orang.
berkaitan dengan meningkatnya insiden abortus Variabel bebas terdiri dari status iodium ibu hamil,
spontan, lahir mati, anomali kongenital, kelahiran variabel terikat terdiri dari status iodium pada bayi dan
prematur, kematian bayi dini, juga terjadi peningkatan status antropometri yang terdiri dari berat badan,
angka kejadian hipertirotropinemia neonatal sementara panjang badan dan lingkar kepala.
dibanding daerah cukup iodium.9,10 Kriteria inklusi ibu dengan usia kehamilan 32
Defisiensi iodium pada trimester III kehamilan minggu, memiliki buku KMS, tidak memiliki penyakit
berdampak buruk terhadap perkembangan tonus bayi kronis atau dalam pengobatan, berdomisili di daerah
dan dapat menimbulkan hipotoni pada otot-otot penelitian minimal satu tahun, bersedia menjadi subyek
ekstremitas pada bulan-bulan pertama postnatal penelitian. Sedangkan kriteria ekslusi adalah mencabut
sehingga dapat mengakibatkan lingkar kepala anak kesediaan mengikuti penelitian, ibu pindah ke kota lain
yang lebih kecil waktu lahir.11 Pada neonatus defisiensi dan meninggal.
iodium menyebabkan kenaikan mortalitas perinatal, Variabel yang diukur pada ibu hamil trimester III
berat badan lahir rendah, terlambatnya pertumbuhan meliputi status iodium. Pada bayi baru lahir variabel
tulang-tulang panjang akibat rendahnya metabolisme yang diukur adalah status iodium (UEI) dan nilai
tubuh, retensi nitrogen berkurang, fungsi sebagian antropometri. Pengukuran berat badan menggunakan
organ dibawah normal serta jaringan tulang yang baby scale, pengukuran panjang badan menggunakan
imatur karena terlambatnya maturasi epifise.6 length board, pengukuran lingkar kepala bayi dan
Masalah GAKI merupakan problem gizi laten, lingkar lengan atas ibu menggunakan measuring metlin
artinya setiap saat dapat muncul apabila tidak roll, tinggi badan ibu diukur microtoise.
diperhatikan. Dampak negatif bermukim di daerah Status iodium pada ibu hamil merupakan
endemik GAKI diduga berhubungan dengan kualitas gambaran jumlah iodium yang masuk ke dalam tubuh
bayi lahir dikaitkan kasus BBLR di Kabupaten melalui makanan, minuman atau sumber iodium lain,
Temanggung yang merupakan salah satu penyebab ditentukan berdasarkan ekskresinya dalam urin (UEI)
Angka Kematian Bayi (AKB). AKB di Kabupaten dengan metode ceric ammonium sulfat di Laboratorium
Temanggung tahun 2013 sebesar 15,41/1.000 kelahiran GAKI UNDIP. UEI Normal pada ibu hamil dengan
hidup (jumlah kematian sebesar 173), meningkat dari nilai ≥ 150 µg/L. Status iodium pada bayi baru lahir
tahun 2012 dengan angka 12,21/1.000 kelahiran merupakan gambaran jumlah iodium yang masuk ke
hidup.12 Hubungan ini belum sepenuhnya diketahui, dalam tubuh melalui makanan, minuman atau sumber
oleh sebab itu penelitian ini dilakukan untuk iodium lain, ditentukan berdasarkan ekskresinya dalam
membuktikan hubungan status iodium ibu hamil urin (UEI) dengan metode ceric ammonium sulfat di
trimester III dengan status iodium dan nilai Laboratorium GAKI UNDIP. Nilai UEI pada bayi
antropometri bayi baru lahir di daerah GAKI. normal, bila ≥ 100 µg/L.

BAHAN DAN METODE HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian menggunakan desain studi non Univariat


experimental rancangan cross sectional pada 52 ibu Menyimak tabel 1, penelitian ini dari 52 bayi
hamil trimester III beserta bayinya. Pengumpulan data ditemukan kasus 4 lahir dengan kondisi BBLR, 22 bayi
dilakukan setelah memperoleh persetujuan dari Komisi dengan panjang badan <48 cm dan 38 bayi dengan
Etik Penelitian Kesehatan FK UNDIP. ukuran lingkar kepala < 34 cm.
Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster
random sampling. Berdasar survei pemetaan GAKI di

Copyright © 2017, Jgizindo, ISSN : 1858-4942 76


Jurnal Gizi Indonesia, 5 (2), 2017 : 75-81 Hubungan status iodium ibu hamil trimester iii…

Tabel 1. Distribusi Nilai Antropometri Bayi


Variabel Jumlah (n) Persen (%) Rerata ± SB
Berat Badan
1. BBLR (<2500 gr) 4 7,7 3065,38±424,55
2. BBLN (≥ 2500gr) 48 92,3
Panjang Badan 47,94 ±2,38
1. Kurang (<48 cm) 22 42,3
2. Normal (≥ 48 cm) 30 57,7
Lingkar Kepala 32,96 ±0,90
1. Kurang (<34 cm) 38 73,1
2. Normal (≥ 34 cm) 14 26,9

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Karakteristik Subjek


No Karakteristik Subjek Frekuensi (n) Persentase (%) Rerata±Simpangan Baku
1. Konsumsi Iodium / hari 91,62±35,71
a. Kurang (<220 µg) 51 98,1
b. Cukup (≥ 220 µg) 1 1,9
2. Tingkat Kecukupan Energi/ hari 54,34±13,89
a. Kurang, bila <100 % 52 100
b. Baik, bila ≥ 100 % 0 0
3. Tingkat Kecukupan Protein/ hari 57,22±14,53
a. Kurang, bila <80 % 45 86,5
b. Baik, bila 80-100% 6 11,5
c. Lebih, ≥ 100% 1 1,9
4. Asupan Zat Besi/ hari 12,59±13,10
a. Kurang, bila <80 % 45 86,5
b. Baik, bila ≥ 80 % 7 13,5
5. Asupan Folat/ hari 25,87 ±15,78
a. Kurang, bila <80 % 51 98,1
b. Baik, bila ≥ 80 % 1 1,90

Tabel 3. Distribusi UEI


Persentase
No Variabel Jumlah (n) Rerata±Simpangan Baku
(%)
1. UEI ibu 167,58±92,18
a. Kurang (< 150 µg/L) 25 48,1
b. Cukup (150-249 µg/L) 20 38,5
c. Diatas Kebutuhan (≥250µg/L) 7 13,5
2. UEI bayi 232,73±108,37
a. Kurang (< 100 µg/L) 4 7,7
b. Cukup (100-199 µg/L) 18 34,6
c. Lebih dari cukup (200-299 14 26,9
µg/L)
d. Berlebih (≥300 µg/L) 16 30,8

Nilai UEI ibu hamil <150 µg/L dan UEI bayi <100 kadar iodium dalam urin. Median UEI ibu hamil 162,50
µg/L µg/L dan sebesar 48,1% subjek memiliki kadar UEI
Tabel 4 (terlampir) menyajikan nilai UEI ibu dan kurang. Nilai median UEI menunjukkan bahwa status
bayi kurang dari kecukupan. Hal tersebut merupakan iodium ibu hamil berada dalam kisaran optimal, akan
gambaran tidak tercukupinya asupan iodium ibu sehari- tetapi masih terdapat kekurangan iodium pada
hari dan tren terkait dengan beberapa parameter beberapa subjek. Hasil ini konsisten dengan hasil
penilaian antropometri pada bayi baru lahir. penelitian lain yang menunjukkan di daerah dengan
Refleksi asupan iodium pada ibu hamil dan asupan iodium cukup, tetap terdapat proporsi
bayi dapat diketahui lebih jauh dengan pemeriksaan signifikan UEI ibu hamil dibawah tingkat yang

77 Copyright © 2017, Jgizindo, ISSN : 1858-4942


Kartika Pibriyanti, Darmono SS, Tjokorda Gde Dalem Pemayun Jurnal Gizi Indonesia, 5 (2), 2017 : 75-81

direkomendasikan. Wanita dengan UEI kurang mental. Janin dan bayi baru lahir dapat terpapar
diketahui berisiko mengalami gangguan fungsi konsentrasi iodium ibu yang tinggi dengan cara melalui
tiroid.13Median UEI pada bayi sebesar 229,50 plasenta atau setelah kelahiran melalui sekskresi
µg/L,mencapai kriteria UEI sesuai rekomendasi iodium dalam ASI. Kelebihan iodium memiliki efek
WHO.14 Pada tabel 2, diketahui sebanyak 7,7 % bayi antitiroid yang disebut Wollf-Chaikoff dimana terjadi
dengan kategori UEI kurang dan 30,8% bayi dengan efek penghambatan iodium oleh kelenjar tiroid
kadar UEI berlebih. Iodium berlebih merupakan faktor sehingga menyebabkan berkurangnya T4 dan
risiko dari hipotiroid kongenital. Kekurangan dan meningkatnya TSH.15 Dalam sebuah studi di Iran oleh
kelebihan iodium mempengaruhi fungsi tiroid Ordookhan et al(2008)melaporkan, bahwa hipotiroid
neonatal. Hipotiroid kongenital adalah penyebab paling kongenital sementara terjadi karena UEI yang
umum yang dapat dicegah dari keterbelakangan berlebih.16

Tabel 4. Nilai UEI ibuhamil <150 µg/L dan UEI bayi <100 µg/L
Variabel
No Nilai UEI
Nilai UEI BB (gr) PB (cm) LK (cm)
UEI Bayi UEI Ibu
1. 30 3000 46 33 270
2. 42 2500 47 32 317
3. 57 2000 44 31 238
4. 58 3500 48 34 373
5. 60 3200 42 32 145
6. 66 3200 48 34 270
7. 73 3300 49 33 196
8. 80 3300 48 33 384
9. 81 2800 40 32 110
10. 86 3000 46 33 417
11. 92 3000 47 33 101
12. 96 3100 51 33 86
13. 98 3800 50 34 383
14. 108 3000 48 33 204
15. 111 3200 49 32 324
16. 111 3200 50 34 270
17. 116 2900 46 32 204
18. 120 2400 46 33 113
19. 122 2800 49 33 394
20. 122 2200 45 31 360
21. 126 2500 46 30 376
22. 130 3450 47 34 77
23. 135 3000 46 33 112
24. 135 3500 49 33 226
25. 149 3000 45 34 101
UEI Bayi UEI Ibu
1. 75 3800 50 33 174
2. 77 3100 47 34 130
3. 85 3100 51 33 96
4. 89 2700 51 33 439

Status iodium ibu memprediksi kandungan iodium Demak (2010), menyatakan ibu dengan kadar UEI
ASI. Hasil penelitian Sri Supadmi et al di Kabupaten tinggi dapat menyebabkan nilai kadar iodium dalam

Copyright © 2017, Jgizindo, ISSN : 1858-4942 78


Jurnal Gizi Indonesia, 5 (2), 2017 : 75-81 Hubungan status iodium ibu hamil trimester iii…

ASI meningkat dan kadar iodium dalam urin pada bayi Ngargoyoso lereng Gunung Lawu dengan berat badan
juga ikut meningkat. Terdapat hubungan antara iodium bayi, menemukan bahwa tidak ada hubungan antara
ASI dengan iodium urin pada bayi (p 0,001).17 iodium urin ibu dengan berat badan bayi.21
Berbeda dengan studi kohort yang dilakukan oleh
Bivariat Pedrerol et al di Sabadell-Spanyol (2009), meneliti
status iodium dan hormon tiroid pada wanita hamil
Hubungan Status Iodium Ibu Hamil dengan Status sehat dengan berat badan bayi. Penelitian tersebut
Iodium Bayi Lahir menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan
Status iodium dinilai berdasar kadar iodium urin. antara iodium urin wanita hamil trimester III dengan
UEI merupakan indikator yang paling sensitif menilai berat badan bayi yang dilahirkan (p=0,01). Wanita
kecukupan iodium sehari-hari karena hampir hamil dengan median UEI antara 100-149 µg/L pada
seluruhiodium yang diabsorpsi dalam tubuh, 90% akan trimester III melahirkan bayi dengan berat badan lebih
diekskresi melalui urin.18 tinggi dibandingkan dengan yang memiliki median
Hasil uji statistik chi square diperoleh nilai p=1,000 UEI dibawah 50 µg/L.22
menunjukkan hubungan tidak bermakna, yang berarti Perbedaan hasil penelitian berdasar hasil
tidak ada hubungan status iodium ibu dengan status observasi dan wawancara diduga perbedaan konsumsi
iodium bayi. Nilai median UEI bayi pada penelitian ini makanan sumber iodium subjek yang mempengaruhi
dalam kategori cukup dengan angka sebesar 229,50 kadar UEI, dimana pada lokasi penelitian keragaman
µg/L. Hal ini dapat dijelaskan karena kadar iodium menu makanan sehari-hari sangat kurang. Subjek
dalam kelenjar susu diawal laktasi lebih tinggi mengkonsumsi makanan sumber iodium yang berasal
dibandingkan setelah 6 bulan menyusui. Hal ini akan dari air laut dan air tawar paling sering satu kali dalam
menyebabkan peningkatan yang signifikan kadar satu minggu berdasar dari hasil wawancara dengan ffq
iodium dalam ASI yang disertai dengan sedikit semi kuantitatif. Diketahui bahwa makanan yang
peningkatan iodium diseluruh tubuh. Secara bertahap berasal dari laut seperti rumput laut, ikan, kepiting,
hal ini memungkinantingginya asupan iodium oleh udang dan tanaman yang ada di dekat laut merupakan
bayi yang baru lahir.15 sumber yang baik akan iodium.
Status iodium bayi dipengaruhi oleh status iodium
ibu. Status iodium ibu dapat digunakan untuk Hubungan Status Iodium Ibu Hamil dengan
memprediksi konsentrasi iodium ASI. Diperkirakan Panjang Badan Bayi Lahir
kandungan iodium dalam ASI sekitar 60% dari Pada penelitian ini ditemukan ada hubungan
kandungan iodium yang terdapat dalam urin bermakna antara status iodium ibu dengan panjang
ibu.19Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh badan bayi berdasar hasil analisis dengan uji statistik
Hashemipour et al di Iran (2010), diperoleh hasil korelasi pearson (p=0,018). Derajat kelambatan
terdapat korelasi positif antara UEI bayi dengan iodium penulangan mencerminkan seberapa besar gangguan
ASI.15Proporsi iodium yang diekskresikan dalamASI fungsi tiroid bayi dan ketidakcukupan transfer hormon
pada awal laktasi tetap stabil selama 6 bulan dan akan tiroid ibu. Kadar tiroksin dalam darah dan
berkurang sekitar 40% setelah 6 bulan.20 keterlambatan maturasi tulang biasa dipakai sebagai
Perbedaan hasil penelitian ini dikarenakan terdapat tolak ukur berat ringannya hipotiroid
indikator lain yang berhubungan dengan UEI bayi, neonatal.23Ukuran tubuh pada saat lahir mampu
yaitu UEI ibu setelah melahirkan dan kadar iodium memprediksi pertumbuhan janin. Panjang badan yang
dalam ASI yang belum diperhitungkan. Faktor jauh dibawah rata-rata disebabkan karena mengalami
konsumsi sumber iodium subjek juga berpengaruh retardasi pertumbuhan saat dalam kandungan. Status
pada hasil UEI ibu maupun bayi. Dari hasil penelitian kelahiran terutama panjang badan dan berat badan saat
diketahui sebanyak 51 ibu hamil (98,1%) menyatakan dilahirkan berkontribusi untuk mengalami stunting.24
konsumsi iodium dalam tingkat Kurang (<220 µg) Iodium merupakan komponen penting bagi
(tertera pada tabel 2). pertumbuhan dan perkembangan normal juga untuk
sintesis hormon tiroid. Hormon tiroid berperan penting
Hubungan Status Iodium Ibu Hamil dengan Berat dalam pertumbuhansomatik dan pertumbuhan tulang
Badan Bayi Lahir secara tidak langsung melalui stimulasi baik sintesis
Hasil uji statistik chi square hubungan status maupun daya kerja hormon pertumbuhan seperti
iodium ibu dengan berat badan bayi menunjukkan insulin, atau secara langsung dengan mempengaruhi
hubungan tidak bermakna dengan nilai p=0,548 yang gen target melalui reseptor nuklir tertentu. Gangguan
berarti tidak ada hubungan status iodium ibu dengan dari poros hipotalamus, hipofisis, kelenjar tiroid
berat badan bayi. Sejalan dengan penelitian Yulia et al sampai organ sasaran selama pertumbuhan sangat
(2013) yang mengkaji hubungan iodium urin pada ibu mempengaruhi perkembangan tulang.25Ekspresi
hamil yang terdaftar di Puskesmas Kecamatan reseptor hormon tiroidpada sel-sel tulang merupakan

79 Copyright © 2017, Jgizindo, ISSN : 1858-4942


Kartika Pibriyanti, Darmono SS, Tjokorda Gde Dalem Pemayun Jurnal Gizi Indonesia, 5 (2), 2017 : 75-81

respon hormon tiroidpada sel kultur menjadi bukti DAFTAR PUSTAKA


nyata pengaruh hormon tiroid pada jaringan tulang.26
Ada kemungkinan bahwa wanita dengan kadar 1. Sulchan M. Goiter in the coastal areas (case study
iodium urin rendah diikuti asupan harian lainnya in pati regency) : An ecological nutrition problem.
misalkan energi, protein serta zat gizi lain yang Journal of Iodine Deficiency Disorders
bermanfaat bagi pertumbuhan janin. Dari 52 ibu hamil 2007;6(1):17-22.
diketahui 52 (100%) dengan tingkat kecukupan energi 2. Ratnaningrum P, Widodo US, Dwi DP. Status
kurang, 45 ibu hamil (86,5%) dengan tingkat GAKI Ibu hamil kaitannya dengan pola konsumsi
kecukupan protein kurang, 45 ibu hamil (86,5%) pangan dan aktivitas fisik di Kecamatan Pakis
dengan asupan zat besi kurang dan 51 ibu hamil Kabupaten Magelang. Indonesian Journal of
(98,1%) dengan asupan folat kurang (tabel 2). Iodine Deficiency Disorders 2013;2(1):15-27.
3. Hadisaputro S. Survei pemetaan gangguan akibat
Hubungan Status Iodium Ibu Hamil dengan kekurangan iodium (GAKI) di Jawa Tengah.
Lingkar Kepala Bayi Lahir Semarang 1996.
Hasil analisis dengan uji statistik chi square 4. Dinkes Kab. Temanggung Data hasil palpasi pada
diperoleh nilai p=0,885 yang berati hubungan antara anak sekolah tahun 2007. Kabupaten
status iodium ibu dengan lingkar kepala bayi tidak Temanggung: Dinas Kesehatan 2007.
bermakna. Berbeda dengan studi di Argentina yang 5. Jameson L. Harrison's Endocrynologi. USA:
dilakukan oleh Olivares et al (2012), menunjukkan McGraw; 2006.
bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara 6. World Health Organization. Assesment of iodine
rendahnya nilai UEI pada ibu dengan lingkar kepala deficiency disorder and monitoring their
bayi (p=0,019). Pada subjek yang memiliki rerata UEI elimination, A guide for programme managers.
normal (279±70,22µg/L) melahirkan anak dengan Geneva 2007.
rerata lingkar kepala 36,05±0,55cm, sedangkan subjek 7. Zimmerman MB. Methods to assess iron and
dengan nilai rerata UEI rendah iodine status. British journal of nutrition.
(94±31,49µg/L)melahirkan anak dengan rerata lingkar 2008;3:2-9.
kepala 33,93±15,0 cm.27 8. Chakraborty I, Chatterjee S, Bhadra D,
Terkait ukuran lingkar kepala dengan berat Mukhopadhayaya B, Dasgupta A, Purkait B.
plasenta, hal tersebut dapat dijelaskan bahwa ukuran Iodine deficiency disorders among the pregnant
plasenta yang lebih kecil berhubungan dengan women in a rural hospital of west bengal. Indian
penurunan asupan gizi dan transportasi iodium journal Med Res 123. 2006:825-9.
sehingga menyebabkan penurunan sintesis hormon 9. Hartono B. Perkembangan fetus dalam kondisi
tiroid janin.27 defisiensi iodium dan cukup iodium. Jurnal GAKI
Indonesia (Indonesian Journal of Iodine
SIMPULAN Deficiency Disorders). 2002;1(1):19-31.
10. Casey BM, Dashe JS, Well CE, McIntere DD,
Ada hubungan bermakna antara status iodium Byrd W, Leveno KJ, et al. Subclinical
ibu hamil trimester III <150 µg/L dengan PB bayi baru hypothyroidism and pregnancy outcomes. Obstet
lahir <48 cm. Tidak ada hubungan bermakna antara Gynecol. 2005:239-45.
status iodium ibu hamil trimester III <150 µg/L dengan 11. Hartono B. The influence of iodine deficiency
UEI bayi <100 µg/L. Tidak ada hubungan bermakna during pregnancy on child neurodevelopment 0-
antara status iodium ibu hamil trimester III <150 µg/L 24 mounth of age in East Java, Indonesia
dengan BB <2500 gram. Tidak ada hubungan Neurologi Asia. 2005;10:113-24.
bermakna antara status iodium ibu hamil trimester III 12. Dinas Kesehatan. Profil Kesehatan Kabupaten
<150 µg/L dengan LK <34 cm. Temanggung Tahun 2013. Kabupaten
Temanggung2013.
SARAN 13. Djokomoeljanto R. Fisiologi kelenjar tiroid
(sintesis, sekresi, metabolisme dan efek hormon
Disarankan bagi masyarakat khususnya ibu tiroid serta faal tiroid pada berbagai kondisi).
hamil agar lebih memperhatikan asupan makan terkait Buku ajar tiroidologi klinik. Semarang BP
jenis dan jumlah agar tercukupi zat gizi selama UNDIP; 2007. p. 11-52.
kehamilan. Bagi Pelayanan Kesehatan Melakukan 14. World Health Organization. Assesment of iodine
monitoring terkait asupan iodium pada ibu hamil yang deficiency disorder and monitoring their
sesuai rekomendasi kaitannya pada panjang badan bayi elimination, A guide for programme managers.
lahir. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan Geneva 2007.
pertimbangan untuk deteksi dini kasus stunting.

Copyright © 2017, Jgizindo, ISSN : 1858-4942 80


Jurnal Gizi Indonesia, 5 (2), 2017 : 75-81 Hubungan status iodium ibu hamil trimester iii…

15. Hashemipour M, Nasri P, Hovsepian S, Hadian R, 27. Olivares JL, Olivi GI, Verdasco C, Ortis VA,
Heidari K, Attar HM, et al. Urine and milk iodine Mayer MA, Cresto JC. Low iodine intake during
concentrations in healthy and congenitally pregnancy relationship to placental development
hypothyroid neonates and their mothers. Journal and head circumference in newborn. J Endocrinol
of Endocrinology. 2010;61(4):371-6. Nutr 2012;59(5):326-30.
16. Ordookhan A, Pearce EN, Mirmiran P, Azizi F,
Braverman LE. Transient congenital
hypothyroidism in an iodine-replete area is not
related to parental consanguinity, mode of
delivery, goitrogens, iodine exposure, or
thyrotropin receptor autoantibodies. J Endocrinol
Invest. 2008;31:29-34.
17. Supadmi S, Kartono D, Sugianto, Samsudin,
Setyani A, Nurcahyani DC. Hubungan Kadar
Iodium Air Susu Ibu dengan Iodium Urin Ibu
Menyusui di Daerah dengan Kadar Ekskresi
Iodium Urin Tinggi. Magelang: BP2GAKI 2010.
18. Barrett K, Brooks H, Boitano S, Barman S.
Ganong's review of medical physiology. 23 rd ed.
United States of America McGraw-Hill
Companies; 2010.
19. Muhilal. Perubahan kandungan iodium dalam ASI
setelah pemberian iodium dosis tinggi per oral
pada ibu menyusui: Pusat Penelitian dan
Pengembangan Gizi & Makanan 2003.
20. Yanling Wang, Zhang Z, Pengfei Ge, Yibo W,
Shigong W, Wang S. Iodine status and thyroid
function of pregnant, lactating women and infants
(0-1 yr) residing in areas with an effective
Universal Salt Iodization program. Asia Pac J Clin
Nutr. 2009;18(1):34-40.
21. Yulia Lanti RD, Retno Sawartuti, Sunarto.
Maternal Urinary Iodine and Pregnancy Outcomes
in Ngargoyoso Sub-District, Central Java,
Indonesia. Journal of Biology, Agriculture and
Healthcare. 2013;3(8):92-5.
22. Islam. Association of Maternal Body Mass Index
(BMI) and Mid Upper Circumference (Muac) and
Birth Weight of Newborn in The Southwest
Region Bangladesh. International Journal of Food
and Nutritional Sciences. 2014;3.
23. Rustama DS. Neonatal Hypothyroidism. Jurnal
GAKI Indonesia (Indonesian Journal of Iodine
Deficiency Disorders). 2002;2(1):31-40.
24. Kusharisupeni. Peran status kelahiran terhadap
stunting pada bayi : sebuah studi prospektif. J
Kedokter Trisakti. 2008;23(3):73-80.
25. Bassett JH WG. Critical role of the hypothalamic–
pituitary–thyroid axis in bone. J Bone.
2008;43(3):418-26.
26. Capelo LP, Beber EH, Huang SA, Zorn TM,
Bianco AC, Gouveia CH. Deiodinase-mediated
thyroid hormone in activation minimizes thyroid
hormone signaling in the early development of
fetal skeleton. J Bone. 2008;43:921-30.

81 Copyright © 2017, Jgizindo, ISSN : 1858-4942


Jurnal Kesehatan Tadulako Vol. 3 No. 2, Juli 2017 : 1-75

FAKTOR RISIKO KEJADIAN PREEKLAMPSIA PADA IBU HAMIL DI


RSU ANUTAPURA KOTA PALU

A. Fahira Nur1*, Adhar Arifuddin2

1.Kebidanan STIKES Widya Nusantara Palu


2.Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Tadulako

*Email : andifahiranur@yahoo.com

ABSTRAK
Preeklampsia meruakan salah satu penyebab kematian ibu hamil, dengan predisposisi yaitu kehamilan
ganda, diabetes melitus, riwayat hipertensi ibu, molahidatidosa, obesitas, sosial ekonomi rendah, paritas
ibu dan primigravida muda umur < 20 tahun dan pada primigravida tua umur > 35 tahun. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui Risiko Kejadian Preeklampsia Pada Ibu Hamil di RSU Anutapura Palu pada
tahun 2016. Jenis penelitian menggunakan Survey Analitikdengan pendekatan Case Control. Jumlah
sampel yaitu sebanyak 104 responden dengan perbandingan 1:3. Teknik pengambilan sampel dilakukan
dengan cara accidental sampling. Penelitian menunjukkan bahwa Pimigravida (OR=4,594;95% CI 1,594-
13,593) berisiko 5,594 kali terhadap preeklampsia. Obesitas (OR=5,632;95% CI 2,028-15,640) berisiko
5,632 kali terhadap preeklampsia. Riwayat Hipertensi (OR= 1.591;95% CI 0,652-3,883) berisiko 1,591
kali terhadap preeklampsia dan Kunjungan Kehamilan/ANC (OR=7,933;95% CI 2,531-21,240) berisiko
7,933 kali terhadap preeklampsia. Primigravida, obesitas, riwayat hipertensi, kunjungan kehamilan/ANC.
Perlu perhatian bagi ibu hamil untuk rutin melakukan kunjungan ANC, mencari informasi dari pelayanan
kesehatan agar dapat meminimalisir kejadian yang berakibat buruk terhadap penyakit dan komplikasi
yang diderita pada saat kehamilan, serta memperhatikan pola makan agar teteap terjaga berat badan
selama masa kehamil.
Kata Kunci : ANC, Obesitas, Preeklampsi, Primigravida, Riwayat Hipertensi

ABSTRACT
Preeclampsia is one of the causes of maternal mortality, with a predisposition multiple pregnancy,
diabetes mellitus, history of maternal hypertension, molar pregnancy, obesity, low socioeconomic,
parity mother and young primigravida aged <20 years and elderly primigravida aged >35 years. This
study aims to determine the incidence of Preeclampsia Among Pregnant Mother in Anutapura General
Hospital, Palu 2016. This study uses Analytical Survey with Case Control approachment. Total samples
are 104 respondent with a ratio 1:3. The sampling technique used is accidental sampling. The results
showed that Pimigravida (OR = 4.594; 95% CI 1.594 to 13.593) 4.594 times against the risk of
preeclampsia. Obesity (OR = 5.632; 95% CI 2.028 to 15.640) 5,632 times against the risk of
preeclampsia. A history of hypertension (OR = 1,591; 95% CI 0.652 to 3.883) 1.591 times against the
risk of preeclampsia and Pregnancy visit/ANC (OR = 7.933; 95% CI 2.531 to 21.240) 7.933 times
against the risk of preeclampsia. Primigravidae, obesity, history of hypertension, pregnancy visit/ANC
are a risk factors of preeclampsia in Anutapura General Hospital Palu. Necessary attention for
pregnant mother to make routine ANC visits, looking for information from health care so that can
minimize negative impact of diseases and complications during pregnancy, as well as pay attention to
diet in order to maintain weight during pregnancy.
Keywords: ANC, Obesity, Preeclampsia, primigravida, history of hypertension

Healthy Tadulako Journal (A. Fahira Nur, Adhar Arifuddin: 69-75) 69


Jurnal Kesehatan Tadulako Vol. 3 No. 2, Juli 2017 : 1-75

Berdasarkan laporan hasil rekap


PENDAHULUAN tahunan RSU Anutapura Palu jumlah
Masalah kesehatan adalah suatu kunjungan di Poli KIA secara
masalah yang sangat kompleks yang keseluruhan dari Januari - Desember
saling berkaitan dengan masalah- Tahun 2015 terdiri dari 3.632
masalah lain di luar kesehatan sendiri. kunjungan dengan penderita
Banyak faktor yang mempengaruhi preeklampsia sebnyak 125 kasus.
kesehatan, baik kesehatan individu Angka kejadian ibu hamil penderita
maupun kesehatan masyarakat. Faktor preeklampsia di RS Umum Anutapura
yang mempengaruhi derajat kesehatan Palu pada tahun 2012 sebanyak 72
adalah lingkungan, perilaku, pelayanan kasus dngan kematian ibu sebanyak 5
kesehatan, dan herediter. Keempat orang. Tahun 2013 sebanyak 130
faktor tersebut disamping berpengaruh dengan kematian ibu sebanyak 4 orang,
langsung kepada kesehatan, juga saling tahun 2014 sebanyak 78 [3].
berpengaruh satu sama lainnya. Status Berdasarkan permasalahan tersebut,
kesehatan akan tercapai secara optimal, penulis tertarik untuk melakukan
bilamana keempat faktor tersebut secara penelitian dengan judul “Analisis Faktor
bersama-sama mempunyai kondisi yang Risiko Kejadian Preeklampsia Pada Ibu
optimal. [1] Hamil di RSU Anutapura Palu”.
Kematian ibu dibagi menjadi
kematian langsung dan tidak langsung. BAHAN DAN CARA
Kematian ibu langsung adalah sebagai Desain penelitian menggunakan
akibat komplikasi kehamilan, persalinan Survey Analitik dengan pendekatan
atau masa nifas dan segala intervensi Case Control. Jumlah sampel yaitu
atau penanganan tidak tepat dari sebanyak 104 responden dengan
komplikasi tersebut. Kematian ibu tidak perbandingan 1:3. Teknik pengambilan
langsung merupakan akibat dari sampel dilakukan dengan cara
penyakit yang sudah ada dan atau accidental sampling. Pengumpulan data
penyakit yang timbul sewaktu melalui observasi langsung, kuesioner
kehamilan yang berpengaruh terhadap dan data dari instansi terkait. Analisis
kehamilan. Misalnya malaria, anemia, data menggunakan program komputer.
HIV/AIDS dan penyakit kariovaskuler.
Secara global 80% kematian ibu HASIL PENELITIAN
tergolong pada kematian ibu langsung. Hasil analisis Odds Ratio (OR)
Pola penyebab langsung kematian ibu dengan Confidence Interval (CI) 95%
yang paling umum di Indonesia yaitu menunjukan adanya risiko primigravida
perdarahan (25%, biasaanya pendarahan terhadap preeklampsia OR = 4,654
pasca persalinan), hipertensi dalam (1.594-13.593), obesitas terhadap
kehamilan 24% sepsis (15%), partus preeklampsia OR = 5,632 (2,028-
macet (8%) ,infeksi 11 %, komplikasi 15,640), hipertensi terhadap
aborsi tidak aman (13%) dan sebab- preklampsia OR = 1,591 (0,652-3,883)
sebab lain (8%). [2] dan kunjungan kehamilan/ANC

Healthy Tadulako Journal (A. Fahira Nur, Adhar Arifuddin: 69-75) 70


Jurnal Kesehatan Tadulako Vol. 3 No. 2, Juli 2017 : 1-75

terhadap preeklampsia OR = 7,933 (2,963-21,249).

Tabel 1. Analisis Faktor Kejadian Preeklampsia Pada Ibu Hamil


Di RSU Anutapura Palu Tahun 2016
Preeklampsia
OR
Variabel Kasus Kontrol
CI 95%
n % n %
Primigravida
4,654
Primigravida 21 36,2 37 63,8
(1.594-13.593)
Multigravidaa 5 10,9 41 89,1
Obesitas
5,632
Obesitas 20 40,8 29 59,2
(2,028-15,640)
Tidak obesitas 6 10,9 49 89,1
Riwayah Hipertensi
1,591
Memiliki riwayat hipertensi 14 29,8 33 70,2
(0,652-3,883)
Tidak memeliki riwayat hipertensi 12 21,1 45 78,9
Kunjunagan Kehamilan/ANC
7,933
1 kali 17 53,1 15 46,9
(2,963-21,249)
>1 Kali 9 12,5 63 87,5
Sumber : Data Primer, 2016
dengan preeklamsia, tidak terjadi
PEMBAHASAN penurunan sensitivitas terhadap
Primigravida vasopeptida-vasopeptida tersebut,
Pada primigravida atau ibu yang sehingga peningkatan besar volume
pertama kali hamil sering mengalami darah langsung meningkatkan curah
stress dalam menghadapi persalinan. jantung dan tekanan darah[4].
Stress emosi yang terjadi pada Hasil penelitian diperoleh bahwa
primigravida menyebabkan peningkatan primigravida merupakan faktor risiko
pelepasan corticotropic-releasing kejadian preeklampsia. Berdasarkan
hormone (CRH) oleh hipothalamus, hasil uji statistik diperoleh nilai OR
yang kemudian menyebabkan yaitu 4,654. Hal ini menunjukan bahwa
peningkatan kortisol. Efek kortisol primigravida merupakan faktor risiko
adalah mempersiapkan tubuh untuk kejadian preeklampsia atau dengan kata
merespon terhadap semua stressor lain primigravida berisiko 4,654 kali
dengan meningkatkan respons simpatis, lebih besar untuk mengalami
termasuk respons yang ditujukan untuk preeklampsia dibanding multigravida.
meningkatkan curah jantung dan Nilai lower limit dari uji statistik yaitu
mempertahankan tekanan darah. 1,549 dan upper limit yaitu 13,593.
Hipertensi pada kehamilan terjadi akibat Penelitian ini sejalan dengan
kombinasi peningkatan curah jantung penelitian yang menyatakan bahwa
dan resistensi perifer total. Pada wanita primigravida merupakan salah satu

Healthy Tadulako Journal (A. Fahira Nur, Adhar Arifuddin: 69-75) 71


Jurnal Kesehatan Tadulako Vol. 3 No. 2, Juli 2017 : 1-75

faktor risiko kejadian preeklampsia ditujukan jika orang telah menjadi


dengan OR = 4,751; 95% CI 2,227 - gemuk [8]
10,134. Karena primigravida Hasil yang diperoleh bahwa
mempunyai risiko untuk terjadi obesitas merupakakn faktor risiko
preeklampsia sebesar 4,751 kali, kejadian preeklampsia. Berdasarkan uji
dibandingkan dengan multigravida. Ibu statistik diperoleh nilai OR yaitu 5.632.
hamil primigravida memiliki faktor Hal ini menunjukan bahwa obesitas
risiko 4,458 kali lebih besar untuk memiliki risiko 5.632 kali lebih besar
terkena preeklamsia dibandingkan ibu untuk mengalami preeklampsia di
hamil multigravida. Namun, penelitian banding ibu yang tidak obesitas. Nilai
ini tidak sejalan dengan penelitian yang lower limit dari uji statistik yaitu 2.028
dilakukan oleh Sutrimah, dan upper limit yaitu 15.640.
Mifbakhuddin, Dwi Wahyuni (2015) di Penelitian ini sejalan dengan
Semarang yaitu primigravida bukan penelitian yang dilakukan oleh Nursal,
merupakan faktor risiko kejadian Tamela dan Fitrayeni di Padang tahun
preeklampsia dengan OR = 0,600; CI 2014 hasil didaptkan nilai OR sebesar
95%= 0,222-1,625. Menunjukan bahwa 4,060. Penelitian ini sesuai dengan teori
ibu yang primigravida bukan yang menyatakan bahwa obesitas
merupakan faktor risiko kejadian disebapkan oleh banyak faktor seperti
preeklampsia[5][6][7] fakor genetik, gangguan metabolik dan
Obesitas konsumsi makanan yang berlebihan,
Obesitas diartikan sebagai suatu semakin gemuk seseorang semakin
keadaan dimana terjadi penimbunan banyak pula darah yang terdapat
lemak yang berlebihan di jaringan didalam tubuh yang berarti semakin
lemak tubuh dan dapat mengakibatkan berat fungsi pemompa jantung.
terjadinya beberapa penyakit. Hubungan Sehingga dapat mengakibatkan
obesitas dan hipertensi dalam kehamilan terjadinya preeklampsia. Hasil
telah diketahui sejak lama dan kedua penelitian ini juga sejalan dengan
keadaan ini sering dikaitkan dengan penelitian sebelumnya yang
peningkatan risiko penyakit memperoleh hasil bahwa obesitas dalam
kardiovaskular. Diketahui terjadinya kehamilan merupakan faktor risiko
resistensi leptin merupakan penyebab kejadain preeklampsia sebesar 3,974
yang mendasari beberapa perubahan kali dibanding dengan yang tidak
[9][10]
hormonal, metabolik, neurologi dan menderita obesitas .
hemodinamik pada hipertensi dengan Riwayat Hipertensi
obesitas. Obesitas adalah salah satu Hipertensi merupakan salah satu
faktor yang paling umum menyebabkan penyakit yang mengakibatkan kesakitan
umur harapan hidup (UHH) lebih yang tinggi. Hipertensi atau penyakit
pendek dan beberapa penyakit. Strategi darah tinggi adalah gangguan pada
untuk mencegah kenaikan berat badan pembuluh darah yang mengakibatkan
dan obesitas telah terbukti menjadi lebih suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa
mudah dan murah daripada terapi yang oleh darah terhambat sampai ke

Healthy Tadulako Journal (A. Fahira Nur, Adhar Arifuddin: 69-75) 72


Jurnal Kesehatan Tadulako Vol. 3 No. 2, Juli 2017 : 1-75

jaringan tubuh yang membutuhkannya. sangat membantu petugas kesehatan


Secara umum, hipertensi merupakan untuk membedakan antara hipertensi
suatu keadaan tanpa gejala, dimana kronis dengan preeklsampsia.[13]
tekanan darah yang tinggi di dalam Hasil yang diperoleh bahwa
arteri menyebabkan meningkatnya kunjungan kehamilan/ANC merupakan
risiko terhadap penyakit-penyakit yang faktor risiko kejadian preeklampsia.
berhubungan dengan kardiovaskuler Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh
seperti stroke, gagal ginjal, serangan nilai OR yaitu 7,933. Hal ini
jantung, dan kerusakan ginjal.[11] menunjukan bahwa Kunjungan
Hasil yang diperoleh bahwa riwayat kehamilan Antenatal Care (ANC)
hipertensi merupakan faktor risiko merupakan faktor risiko kejadian
kejadian preeklampsia. Berdasarkan preeklampsia dengan kata lain berisiko
hasil uji statistik diperoleh nilai OR 7,933 kali lebih besar untuk mengalami
yaitu 1,591. Hal ini menunjukan bahwa preeklampsia di banding dengan yang
riwayat hipertensi merupakan faktor tidak melakukan kunjungna
risiko kejadian preeklampsia dengan kehamilan/ANC > 2 kali. Nilai lower
kata lain riwayat hipertesnsi berisiko limit dari uji statistik yaitu 2,963 dan
1,591 kali lebih besar untuk mengalami upper limit yaitu 21,240.
preeklampsia dibanding dengan yang Hasil penelitian ini sejalan dengan
tidak memiliki riwayat hipertensi. Nilai penelitian yang dilakukan oleh Ernina,
lower limit dari uji statistik yaitu 0,652 Metria dan Mussafah yang dilakukan di
dan upper limit yaitu 3,883. Hal ini banjarmasin pada tahun 2014 hasil
menunjukan bahwa riwayat hipertensi perhitungan yang telah dilakukan
merupakan faktor risiko tetapi didapat OR sebesar 9,6 kali untuk
dinyatakan tidak signifikan, karena nilai mengalami preeklampsia, yaitu bagi ibu
upperlower<1 yaitu 0,652 sedangkan hamil yang tidak rutin memeriksakan
nilai upper limit >1 yaitu 3,883. Hasil kehamilannya mempunyai risiko 9,6
analisis statistik diketahui bahwa tidak kali untuk mengalami preeklampsia
ada hubungan yang bermakna antara dibanding dengan ibu hamil yang rutin
riwayat hipertensi dengan terjadinya ANC. Pelayanan ANC berpengaruh
preeklampsia. Hal ini tidak sesuai pada kejadian preeklampsia dapat
dengan teori yang menyatakan bahwa terjadi karena masih belum
riwayat hipertensi merupakan salah maksimalnya pelayanan ANC yang
faktor predisposisi terjadinya diberikan kepada ibu hamil. Namun
[12]
preeklampsia atau eklampsia . penelitian ini tidak sejalan dengan
Kunjungan kehamilan / ANC penelitian yang dilakukan oleh Nurlia,
Kunjungan kehamilan / ANC Rizanda dan Yuzrawati di Padang pada
(Antenatal Care) merupakan salah satu tahun 2015 dengan hasil analisis untuk
upaya yang dapat dilakukan sebagai jumlah kunjungan ANC dapat dilihat
pencegahan awal dari preeklampsia. bahwa didapatkan nilai peluang Odd
Data atau informasi awal terkait dengan Ratio (OR) dengan Confidence Interval
tekanan darah sebelum hamil akan 95% sebesar 0,545 yang artinya ibu

Healthy Tadulako Journal (A. Fahira Nur, Adhar Arifuddin: 69-75) 73


Jurnal Kesehatan Tadulako Vol. 3 No. 2, Juli 2017 : 1-75

dengan jumlah kunjungan ANC <2 kali Geneva, witzerland & Sw


memiliki peluang sebesar 0,545 kali Armstrong ( Freelance Journalis
lebih besar mengalami preeklampsia, London, England ), 2005.
yang artinya bukan merupakan faktor 6. Rozikhan. 2007. Faktor-faktor
risiko dari kejadian preeklampsia. [14][15] risiko terjadinya preeklampsia.
Skripsi.
KESIMPULAN 7. Saraswati, N., & Mardiana. (2016).
Primigravida, obesitas, riwayat Faktor Risiko yang Berhubungan
hipetensi dan kunjungan dengan Kejadian Preeklampsia
kehamilan/ANC merupakan faktor Pada Ibu Hamil (Studi Kasus di
risiko dari kejadian preeklampsia pada RSUD Kabupaten Brebes Tahun
ibu hamil. 2014). Unnes Journal of Public
Perlu perhatian bagi ibu hamil Health, 5(2).
untuk rutin melakukan kunjungan ANC, 8. Siswono
mencari informasi dari pelayanan 9. Purnama, W.J, 2015. Analisis
kesehatan agar dapat meminimalisir Pelaksanaan Program Antenatal
kejadian yang berakibat buruk terhadap Care Di Puskesmas Ciputat Timur
penyakit dan komplikasi yang diderita Tahun 2015. Jakarta: Universitas
pada saat kehamilan, serta Islam Negeri Syarif Hidayatullah
memperhatikan pola makan agar teteap Jakarta.
terjaga berat badan selama masa
kehamilan. 10. Dewi M.S, 2014. Hubungan
Dukungan Keluarga Terhadap
UCAPAN TERIMAKASIH Frekuensi Kunjungan Antenatal
Penulis mengucapkan terimakasih Care Pada Komunitas Ibu Slum
kepada ibu Reny A. Lamadjido yang Area Kelurahan Selapajang Raya
telah membantu dalam proses penelitian Kota Tangerang. UIN Syarif
ini. Hidayatullah Jakarta.
11. Nyirenda T., GS Cusack., BM
DAFTAR PUSTAKA Mtimuni., 2013. The Effect of
1. Notoatmodjo, S. 2014. Kesehatan Mother’s Age, Parity and Antenatal
Masyarakat : Ilmu dan Seni. clinic Attendance on Infant Birth
Jakarta: Rineka Cipta. Weight. Malawi Medical Journal.
2. Prawirohardjo, S. 2011. Ilmu December 2013. Vol. 7. No. 3.
Kebidanan. Jakata. 12. Purnama, W.J, 2015. Analisis
3. RSU Anutapura 2014. Laporan Pelaksanaan Program Antenatal
tahunan data rekam medis rumah Care Di Puskesmas Ciputat Timur
sakit anutapura. Palu Tahun 2015. Jakarta: Universitas
4. Corwin, Elizabeth J. 2001. Dalam Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Buku Saku Patofisiologi. Jakarta. 13. Saifudin, 2006, Buku Acuan
Penerbit Buku Kedokteran EGC Nasional Pelayanan Kesehatan
5. Royston Erica ( Division of family Maternal dan Neonatal, Edisi I
health World Health Organization )

Healthy Tadulako Journal (A. Fahira Nur, Adhar Arifuddin: 69-75) 74


Jurnal Kesehatan Tadulako Vol. 3 No. 2, Juli 2017 : 1-75

Cetakan Ke empat, Jakarta;


Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo, 2006.
14. Sarminah, 2012. Faktor-Faktor
Yang Berhubungan Dengan
Kunjungan Antenatal Care Di
Provinsi Papua Tahun 2010
(Analisis Data Sekunder Riskesdas,
2010). Depok: Universitas
Indonesia
15. Syafrudin dan Hamidah, 2007.
Kebidanan Komunitas. Jakarta:
EGC

Healthy Tadulako Journal (A. Fahira Nur, Adhar Arifuddin: 69-75) 75

You might also like