You are on page 1of 25

Ali Anwar Yusuf TANTANGAN METODELOGIS

KUANTIFIKASI SOSIOLOGI

TANTANGAN METODELOGIS
KUANTIFIKASI SOSIOLOGI

Ali Anwar Yusuf

Dosen Sosiologi, Universitas Pasundan

ABSTRACT
Uncertainty in the nature of human behavior and interaction patterns as part of the
community, in sociology, has been avoided by the use of quantitative methods such as chaos
theory, non linearism, and dynamics of complex systems. As for the facts and mutual
dependence globalizing processes and social structures, can be overcome by applying
Bayesian statistical methods and Boolean logic. Similarly, with limited explanation of
statistical methods, can be offset by assessments or base react to these conditions, as explained
by the theory of Black Swan. Overall these facts are methodological challenges faced by
supporters of quantitative sociological research. Theories in sociology more produced by
qualitative research, but with awareness of the limitations of these and deal with adaptation of
curricula and updating methods and techniques of statistical analysis and deepening the skills
in modeling statistical and mathematical, so expect sociological theories results of
quantitative research, will be produced and developed in sociology lesson in all strata of
learning.

Keywords: chaos theory, non linearism, the dynamics of complex systems, the theory of
Black Swan, Bayesian statistics, Boolean logic, quantitative research, qualitative research.

FOKUS MASALAH metodelogi risetnya mengikuti metode yang


kualititatif ataukah kuantitatif.
Perkembangan sosiologi dewasa ini Metode kuantitatif biasanya dimulai
telah melampaui perdebatan awal mazhab dengan silogisme atau deduksi logis, dimana
positivisme dan behavioralisme terhadap terdapat nomotetis (pernyataan
mazhab penelitian kualitatif sosiologi, generalisasi-generalisasi), lalu hipotesis,
dimana telah diterapkan banyak jenis yang pengujiannya diperkuat dengan
metodologi penelitian, baik yang kualitatif, penerapan analisis secara kategoris statistik.
kuantitatif maupun campuran. Sementara pada teknis riset yang kualitatif,
Pada aspek praktisnya dalam kehidupan digunakan paradigma penelitian yang lebih
akademis, mahasiswa-mahasiswa di tingkat beragam lagi, tapi tetap dengan tujuan
strata 1, 2 dan 3 atau doktoral, dapat memilih mewujudkan generalisasi-generalisasi

SOSIO DIALEKTIKA- Jurnal Ilmu Sosial-Humaniora 17


Vol.2, No.1, Januari – Juni 2017
Ali Anwar Yusuf TANTANGAN METODELOGIS
KUANTIFIKASI SOSIOLOGI

sebagai temuan faktual riset melalui produk-produk keilmuan sosiologi lebih


pengujian hipotesis yang kualitatif pula. berdaya guna dan menjadi solusi atas
Adapun penelitian metode kuantitatif masalah-masalah sosial masyarakat.
berkembang lebih sedikit pada bidang Apa saja tantangan-tantangan yang
sosiologi. Hal tersebut merupakan fakta, terdapat dalam metodelogi jenis ini dan
sekaligus tantangan bagi pengembangan bagaimana jalan keluarnya.
metodelogi riset sosiologi. Untuk itulah c) Adakah batas-batas dari penerapan
dilakukan riset dan analisis kepustakaan metode kuantifikasi dalam riset
terhadap tema ini, dengan titik tekan kepada sosiologi. Meliputi aspek apa saja dan
kenyataan, bahwasanya dewasa ini, bagaimana berhadapan dengan kondisi
masyarakat sudah sedemikian terhubungnya tersebut.
baik melalui sosialisasi ide dan ekonomi,
maupun teknologi internet, dan membentuk METODE RISET
jaringan aktif kalau bukan jaringan kerja Adapun dalam penyusunan artikel ini,
(network) yang dinamis dan kompleks pula. digunakan metode riset kepustakaan.
Sehingga, fokus pembahasan dalam Dimana, beberapa buku, baik yang berposisi
artikel ini akan diarahkan pada persoalan; sebagai sumber primer maupun sekunder;
a) Bagaimana konsekuensi dari yaitu ulasan dari penulis atau pembaca
interdependence atau saling terkaitnya lainnya, penulis kaji dan pelajari secara
realitas sosial dewasa ini, melewati mendalam, dikategorikan, lalu penulis
batas-batas nasional, dan identitas lakukan analisis secara kritis dan mendasar
kultural masyarakat tertentu, terhadap sesuai dengan fokus masalah yang ingin
metodelogi penelitian kuantitatif dibahas, yaitu bagaimana dan meliputi apa
sosiologi. Apa pula peluang yang dapat saja tantangan metodelogis kuantitatif
dikembangkan untuk mendukung sosiologi dari perspektif realitas sosial saat
perkembangan metode kuantitatif ini yang saling terkait dan saling
sosiologi di tanah air. membutuhkan baik secara kebudayaan,
b) Bagaimana metodelogi kuantititatif ekonomi maupun visi keberlanjutan
selama ini diterapkan pada bidang kelangsungan dunia yang lebih baik.
sosiologi, adakah ruang bagi
pengembangan metode ini sehingga
mampu membuat preskripsi atau

18 SOSIO DIALEKTIKA- Jurnal Ilmu Sosial-Humaniora


Vol.2, No.1, Januari – Juni 2017
Ali Anwar Yusuf TANTANGAN METODELOGIS
KUANTIFIKASI SOSIOLOGI

TINJAUAN PUSTAKA analisis statistik multivariat tetap jarang


digunakan sampai tahun 70-an [2].
1. ASAL USUL, PERDEBATAN - Peranan metode-metode kuantitatif
PERDEBATAN METODELOGIS dalam ilmu sosial selalunya tidak terlalu
DAN TEORETIS DALAM dominan. Adapun perdebatan utama yang
KUANTIFIKASI SOSIOLOGI. muncul dalam hal ini adalah
Cabang-cabang ilmu sosial berbeda ketidaksepakatan para pakar terhadap (1)
secara periode, tahapan, dan bentuk metode tujuan-tujuan dari dilakukannya riset sosial,
kuantifikasi yang lebih digandrungi. Tidak (2) isu-isu filosofis dan teoretis, dan (3)
terlepas pula dari fakta bahwa pergeseran pertimbangan-pertimbangan praktis,
metodologis dari yang kualitatif ke khususnya mengenai kualitas data yang
kuantitatif dalam sosiologi juga berlangsung digunakan dalam riset.
dramatis. Psikologi sebagai salah satu Pilihan-pilihan metodologis harus
cabang sosiologi, secara massif diarahkan oleh asumsi-asumsi teoretis dan
mengadopsi metode-metode eksperimental ontologis [3], tetapi perdebatan ini juga
dan statistika. Metode kuantitatif pada merefleksikan nilai-nilai dan
ekonomi menggunakan model-model formal keyakinan-keyakinan yang ada pada
juga eksperimen dan statistik. masing-masing pakar tersebut [4] plus
Bagi sosiologi, aktifitas penelitian pertimbangan-pertimbangan praktis [5].
selama masa Perang Dunia ke II ditandai Dimensi-dimensi ontologis dan
oleh meningkatnya penelitian survei, normatif dari pilihan-pilihan metodelogis
eksperimen dan bentuk-bentuk analisis sesungguhnya hanya diketahui terbatas [6].
statistika [1]. Paska perang, ilmu politik Sebagai hasilnya, perdebatan ilmu sosial
antusias pula dalam melakukan penelitian mengenai metode-metode seringkali
survei dan analisis statistik, sementara memuat kesalahpahaman, akibat setiap
modeling formal luas digunakan hanya pakar akhirnya memiliki kecenderungan
sekitar tahun 80-an dan 90-an. pendekatan sendiri-sendiri yang saling
Dalam antropologi sosiokultural, berbeda satu sama lain [7]. Lebih jauh lagi,
beberapa ketertarikan mulai diarahkan karena diskusi-diskusi metodelogis sangat
kepada model-model matematika pada masa jarang membahas aspek pertimbangan -
awal paska perang, akan tetapi penggunaan pertimbangan praktis dan profesional,
sehingga sedikit sekali petunjuk atau

SOSIO DIALEKTIKA- Jurnal Ilmu Sosial-Humaniora 19


Vol.2, No.1, Januari – Juni 2017
Ali Anwar Yusuf TANTANGAN METODELOGIS
KUANTIFIKASI SOSIOLOGI

pedoman mengenai bagaimana berurusan menyaingi departemen-departemen


dengan permasalahan batasan-batasan sosiologi, ilmu politik, dan ekonomi, maka
asumsi teoretis dan ontologis. perbedaan-perbedaan tujuan diperkuat
Kita bahas sekilas mengenai melalui proses pelembagaan
pertimbangan-pertimbangan praktis dan program-program kajian yang lebih terfokus
profesional tersebut disini. Selama tahun dan spesifik lagi.
1920-an dan 1930-an, ilmu sosial menjadi Proses pelembagaan tersebut membuat
lebih terlembaga di wilayah Amerika Utara. permasalahan mengenai aspek perbedaan
Ilmu sosial mencapai pengenalannya antara praksis dan teori tidak menjadi
sebagai sain, dan tiap disiplin membangun sebegitu penting dalam perdebatan
identitas profesional [8]. Proses metodelogis. Para sarjana dengan
pelembagaan ini mempengaruhi perdebatan tujuan-tujuan umum tidak setuju dengan
metodelogis. Semasa sebelum Perang Dunia metode-metode yang ada lalu menggunakan
I, perdebatan metodelogis sain sosiologi metode tersebut untuk menghasilkan
berfokus pada soal tujuan-tujuan dari tujuan-tujuan riset sosial yang berbeda.
dilaksanakannya penelitian sosial. Apakah Lemahnya konsensus mengenai isu-isu
riset sosiologis harus mendukung pekerjaan filosofis mendasar berkontribusi pada
sosial untuk meningkatkan kondisi sosial terjadinya ketidaksepakatan terhadap
yang ada, mencari pemahaman subjektif dari beberapa metode yang ada. Apa yang dapat
pengalaman keseharian hidup, atau untuk disebut sains? Apa model-model sebab
mengidentifikasi pola-pola umum --general akibat dan eksplanasi yang masuk akal
patterns---? [9]. untuk fenomena sosial? Dalam beberapa
Jika dalam ilmu politik, terdapat kasus, model-model saintifik dan eksplanasi
pertanyaan: apakah kajian politik harus dibangun mengikuti kriteria ilmu alam dan
diarahkan untuk memberikan pedoman ilmu pasti lalu diterapkan pada ilmu sosial.
normatif dan praktis bagi pemerintah atau Hampir seabad lebih, ilmu sosial dan
cukup menyediakan pemahaman objektif sosiologi telah menggunakan model-model
mengenai fenomena politik yang ada? [10]. deduktif sains yang diinspirasi ilmu-ilmu
Seiring perkembangan universitas - alam, sebagai cara untuk mendapatkan
universitas yang membangun pandangan-pandangan yang lebih terpercaya
sekolah-sekolah pekerjaan sosial, mengenai proses-proses sosial [11]. Deduksi
administrasi publik, dan administrasi bisnis melibatkan turunan logis dari terma-terma

20 SOSIO DIALEKTIKA- Jurnal Ilmu Sosial-Humaniora


Vol.2, No.1, Januari – Juni 2017
Ali Anwar Yusuf TANTANGAN METODELOGIS
KUANTIFIKASI SOSIOLOGI

universal, statement-statement hukum dari dianggap sebagai teori terhadap beragam


serangkaian kondisi-kondisi yang presuposisi, dari disiplin-disiplin berbeda,
berasosiasi dengan hal-hal yang ingin diteliti menjadi bagaimana perbedaan-perbedaan
sebagai turunan pula dari asumsi-asumsi dalam pendekatan penelitian dapat diatasi,
teoretis. Generalisasi-generalisasi dan digunakan dan ditemui solusinya secara
konsep (lawlike statements) dapat menguntungkan. Walau secara kritis,
diturunkan dari model-model formal atau banyak pakar sosiologi berpendapat bahwa
matematis, sebagaimana yang diterapkan metode-metode deduktif tidak
pada pendekatan pilihan rasional, analisis memungkinkan penggunaan konsep-konsep
logikal, sebagaimana juga diterapkan dalam human agency, refleksifitas, maupun
kajian-kajian kualitatif. hubungan contingent [13]. Jika agensi
Evaluasi-evaluasi empiris bertitik tekan dipertimbangkan secara serius, maka kita
kepada analisis korelasi, sebagaimana harus membebaskan kreatifitas dari ikatan
diterapkan pula pada riset behavioral atau sudut pandang yang digunakan. Walaupun
perbandingan berganda (paired kreatifitas dan perbedaan dalam interpretasi
comparisons). Jurnal Public Choice bermakna bahwa pola-pola sosial yang
mengelurakan edisi spesial pada Desember sudah berderajat hukum tersebut tidak akan
2008 mengambil topik: “Homo Economicus muncul. Contingent relationships atau
and Homo Politicus” (diedit oleh Geoffrey hubungan-hubungan yang terus berubah dan
Brennan and Michael Gillespie) dengan 9 menyesuaikan searah perkembangan waktu,
artikel yang berusaha menjawab pertanyaan tetap mungkin untuk ditemukan dan
mengenai bagaimana merekonsiliasi digunakan sekalipun aspek agensi
perbedaan-perbedaan mendasar antara dikesampingkan. Perbedaan-perbedaan ini
teori-teori human behavior dalam ekonomi mengenai natur dari hukum sebab akibat ini,
dan ilmu politik. Pada sesi introduksinya, telah membuat situasi perdebatan
Brennan [12] merefleksikan ambisi untuk metodelogis lebih memanas lagi.
menemukan dasar yang sama dimana para Pada ilmu politik, baik revolusi
pendukung teori public choice dan behavioral pada awal masa paska perang
“political theorists” yang lebih tradisional dunia, maupun kala kebangkitan teori
dapat mengambil manfaat yang besar rational-choice pada tahun 1980-an dan
melalui pertukaran: seni Barat dari 1990-an, membuat semakin bernilainya
konsepsi-konsepsi yang berbeda dan asumsi-asumsi metode reasoning yang

SOSIO DIALEKTIKA- Jurnal Ilmu Sosial-Humaniora 21


Vol.2, No.1, Januari – Juni 2017
Ali Anwar Yusuf TANTANGAN METODELOGIS
KUANTIFIKASI SOSIOLOGI

deduktif-nomologis (konstruktivis berbasis menyesuaikan respon-responnya terhadap


generalisasi). kondisi sosial yang ada [15]. Teori-teori
Para sarjana yang menggunakan intensional perilaku manusia
metode-metode yang merefleksikan mengasumsikan bahwa adaptasi terjadi
asumsi-asumsi ontologis yang alternatif seketika seseorang berjuang untuk
memiliki kesulitan untuk mendapatkan memecahkan puzzles yang berhubungan
pengakuan saintifik atas karya dengan upayanya dalam mencapai
penelitian-penelitian mereka. Kefrustasian tujuan-tujuan tertentu [16]. Sementara
kelompok ini telah membangkitkan gerakan beberapa teoritis intensional menitik
keterbukaan, dimana para pendukung beratkan pada aspek rutinitas dan heuristik,
konstruktifis dan lainnya telah menantang selalu terdapat kemungkinan untuk
kebenaran konsep universalitas pola-pola berlangsungnya kreatifitas dan inovasi [17].
sosial yang diasumsikan oleh pendukung Para teoritisi evolusionaris tidak
teori pilihan rasional dan behavioralis, dan membutuhkan intensionalitas (kesengajaan
dominasi metode - metode formal dan dan keterencanaan) melainkan
statistik yang mengikuti membutuhkan rangkaian penseleksian
pendekatan-pendekatan ini secara profesi mekanisme, seperti kompetisi pasar atau
[14]. kompetisi pemilihan umum, untuk
Logika alasan (reasoning) mengarahkan proses adaptasi. Kedua bentuk
deduktif-nomologis melihat dunia secara adaptasi mengimplikasi kondisi-kondisi
mekanis, dimana satu rangsangan atau yang sama yang pada proses berikutnya
stimulan yang sama akan menghasilkan efek akan menghasilkan respon-respon berbeda
yang sama pula, sementara yang lainnya diantara para aktor dan perubahan yang
tetap atau konstan, ceteris paribus. terbentuk dalam perilaku individual secara
Teori-teori yang melihat fenomena waktu, walaupun adaptasi-adaptasi tersebut
sosial sebagai produk-produk evolusioner akan merefleksikan trajektori-trajektori
dari proses dan tindakan terencana yang historis. Stimulan-stimulan yang sama tidak
diniatkan (intentional action) mengkritik akan memproduksi efek yang sama secara
pandangan mekanis ini. Keduanya, baik rata-rata, dan efek-efek konstan tidak boleh
proses evolusioner maupun teori-teori diasumsikan. Kedua perspektif ini
intensional mengasumsikan bahwa menghadirkan pertanyaan mengenai
individu-individu dan organisasi-organisasi kecocokan metode-metode riset yang

22 SOSIO DIALEKTIKA- Jurnal Ilmu Sosial-Humaniora


Vol.2, No.1, Januari – Juni 2017
Ali Anwar Yusuf TANTANGAN METODELOGIS
KUANTIFIKASI SOSIOLOGI

mengasumsikan mungkinnya terdapat mensasar problema metode sebagai metode,


efek-efek yang konstan [18]. melainkan lebih merupakan sebuah upaya
Pilihan metode cenderung untuk menitikberatkan pentingnya faktor
membenarkan perspektif teoretis atau asumsi-asumsi teoretis yang memang harus
paradigma keteorian, sebagaimana juga terefleksi melalui pilihan dan penerapan
terjadi terhadap kritik metodelogis. Mereka metodelogi penelitiannya. Variabel-variabel
yang tidak menggunakan metode-metode apa saja yang penting? Apa yang paling
kualitatif dianggap tidak kapabel dalam penting secara relatif dalam kaitannya
menemukan hubungan-hubungan umum dengan lembaga-lembaga formal sosial,
(general relationships) yang terdapat dan kebudayaan, struktur sosial, atau lembaga
berada dalam relasi-relasi sosial yang baku sosial informal? Seberapa penting
polanya, dan tidak menganggap pentingnya keyakinan massa dan perilakunya, atau
untuk menemukan faktor-faktor tertentu kepentingan-kepentingan pribadi,
seperti agensi, sejarah, dan konteks keyakinan-keyakinan dan nilai, dan juga
informal. aksi atau tindakan strategis? bagaimana
Sementara metode kuantitatif keseluruhan variabel-variabel tersebut
menghadapi kritik bahwa penganutnya tidak berhubungan dan berjalin kelindan?
mampu menangkap aspek terpenting dari Sementara revolusi behavioral selama
kondisi-kondisi sosial. Sebagaimana halnya, pertengahan abad 20 telah mempercepat
mereka yang menggunakan model-model perluasan penggunaan analisis kuantitatif,
formal selalu khawatir dengan tingkat sembari juga memberi arah teoretis baru
abstraksi teorinya. Bagaimana mungkin yang diturunkan dari lembaga-lembaga
model formal (biasanya dalam pernyataan formal menjadi sikap dan perilaku
model matematis) dapat secara pantas individu-individu yang berinteraksi dengan
mewakili kompleksitas hubungan sosial lembaga formal maupun informal.
yang terdapat dalam jaringan-jaringan kerja Sebagaimana halnya, analisis pilihan
(networks) lembaga sosial yang formal rasional seringkali dibangun diatas dasar
maupun informal, berikut pemaknaan teori Game yang sangat matematis dan
budaya-budaya nya, dimana, pada aras merupakan model formal, walau definisinya
kelembagaan tersebutlah, aksi atau tindakan masih tetap menggunakan asumsi-asumsi
seseorang berlangsung dan mewujud terjadi. individualisasi metodelogi berikut tindakan
Tak satupun kritik-kritik ini yang nyata

SOSIO DIALEKTIKA- Jurnal Ilmu Sosial-Humaniora 23


Vol.2, No.1, Januari – Juni 2017
Ali Anwar Yusuf TANTANGAN METODELOGIS
KUANTIFIKASI SOSIOLOGI

atau aksi yang terencana dan disengaja Dimana, kelompok institusionalis


(intentional action). melihat bahwa konsep sederhana
Belum lagi pengaruh teori dan implikasi eksperimen dan analisis statistik terdasar
dari pertimbangan ontologis terhadap (analisis frekuensi), sampai analisis rumit
praktik metodelogis tidak dapat diasumsikan kompleks (analisis multivariate) dapat
dan juga tidak dapat terlalu detil dipaparkan. diterapkan dalam penelitian sosiologi.
Perubahan-perubahan teoretis memang Adapun kelompok behavioralis
dapat saja terjadi secara independen tanpa mementingkan generalisasi yang sebagian
pengaruh dari perubahan yang diakibatkan (probabilistis) daripada utuh (universal),
oleh praktik penggunaan metodelogi karena mereka berpandangan bahwa
tertentu [19]. Terkadang, variabel bebas dalam teori-teori sosiologi
tantangan-tantangan metodelogis lebih memang ada, dan bukan sebuah masalah
merupakan pengarah bagi argumen - jika model yang mereka miliki memasukkan
argumen teoretis dibandingkan asumsi terdapatnya konstan-konstan tertentu
tujuan-tujuan lainnya [20]. Sehingga pada (ceteris paribus) yang tak perlu
dasarnya, pilihan metodelogis tertentu didefinisikan dalam operasionalisasi
dalam melakukan penelitian untuk variabel topik yang ditelitinya. Lalu metode
membangun dan menguji teori yang ada, interaksinya adalah formal seperti teori
lebih merupakan konsekuensi dari jenis dan Game atau pilihan rasional. Sementara
ragam ketersediaan data, atau karena faktor kelompok strukturalis melihat
insentif dan karir profesional seorang analisis-analisis statistik harus didasarkan
ilmuwan dan peneliti [21]. kepada model formal dari satuan atau
Sehingga jika kita lakukan penilaian, rangkaian-rangkaian teori sosiologi yang
jelas terlihat bahwa perdebatan dan kritik telah ada, boleh campuran penjelasan secara
mengenai metode kuantifikasi dalam kualitatif, selama titik tekan pentingnya
metodelogi penelitian sosiologi dewasa ini, tetaplah memahami hubungan-hubungan
telah menstruktur ke dalam paling tidak 3 maupun korelasi statistik dalam pemaknaan
paradigma teorisasi terpenting yaitu; tindakan yang disengaja (intentional
kelompok kelembagaan (institusionalis), actions) dari seorang, beberapa pelaku
lalu kelompok behavioralis, dan yang sosial, atau kelembagaan.
terakhir kelompok strukturalis. Dan pada dasarnya, seluruh mainstream
paradigma kuantifikasi ini, bersepakat

24 SOSIO DIALEKTIKA- Jurnal Ilmu Sosial-Humaniora


Vol.2, No.1, Januari – Juni 2017
Ali Anwar Yusuf TANTANGAN METODELOGIS
KUANTIFIKASI SOSIOLOGI

bahwa yang objektif dalam perdebatan merefleksikan hubungan-hubungan yang


mereka satu sama lain adalah; penting dan terdapat dalam dasar teori-teorinya sendiri
menjadi dasar keabsahan penelitian dan yang digunakan dalam membangun definisi
penjelasan (analisa eksplanatif) agar setiap operasional penelitian kuantitatif [22].
upaya penelitian terlebih dahulu harus Begitu pula sebaliknya, jika seorang
mampu dengan meyakinkan dan pantas peneliti tidak memiliki keyakinan
memaparkan asumsi-asumsi penelitiannya, konseptual bahwasanya realitas atau fakta
lalu penjelasan ontologisnya, berikut sosial tidak beraspek saling tergantung
penjelasan hukum sebab akibatnya (interdependence) dikarenakan meyakini
(kausalitas), dan harus berdasarkan kepada bahwa observasi sosial yang dilakukannya
teori-teori yang telah ada sebelumnya. adalah independen, maka asumsi-asumsinya
akan dipertanyakan keabsahannya oleh fakta
2. MAKNA INTERDEPENDENCE globalisasi, efek-efek difusi, dan teori-teori
OF SOCIAL WORLD REALITY actor-centered yang mampu mengaktifkan
Kesulitan terdapat pada kepentingan interaksi strategis. Sehingga pemilihan
menggunakan metode kuantifikasi dalam teknik analisa statistiklah yang lebih banyak
penelitian sosiologi ketika seorang ilmuwan menjadi jalan keluar dari perdebatan posisi
atau peneliti menerima fakta bahwa metodelogis kuantifikasi sosiologi jenis ini.
fakta-fakta sosial apapun itu secara Keyakinan ilmiah seorang sosiolog
mendasar adalah saling ketergantungan, mengenai kesalingtergantungan fakta sosial
baik sebagai efek dari ekspansi ekonomi, telah membangun trend atau kecenderungan
keterlibatan aktor-aktor sosial tertentu ilmiah untuk menggunakan tools atau alat
maupun lembaganya dalam organisasi lintas analisa statistik yang berbeda, dan lebih
batas negara seperti Persatuan bertujuan khusus untuk menjaga agar
Bangsa-Bangsa, maupun efek dari kemajuan dasar-dasar teori yang digunakan tetap
teknologi seperti media sosial dan internet. saling terhubung satu sama lainnya, untuk
Konsekuensi dari keyakinan seseorang ini biasanya digunakan teknik atau hampiran
bahwa fakta dan gejala sosial adalah analisa statistik berikut [23]; statistika
berdimensi saling ketergantungan, akan Bayesian [24], lalu logika Boolean [25].
membuat fakta-fakta teoritis seperti Ada banyak pendapat pakar yang
efek-efek interaksi, variabel dummy, menyatakan bahwa penggunaan teknik dan
model-model hierarkis, menjadi tidak akurat metode analitik baru tersebut dapat

SOSIO DIALEKTIKA- Jurnal Ilmu Sosial-Humaniora 25


Vol.2, No.1, Januari – Juni 2017
Ali Anwar Yusuf TANTANGAN METODELOGIS
KUANTIFIKASI SOSIOLOGI

membuat kesesuaian terhadap diagnostik seperti uji linearitas, uji hipotesis


asumsi-asumsi metodelogis penelitiannya t dan F, uji korelasi, uji parametrik dan
menjadi lebih baik dibanding sekedar lainnya, terhadap data. Disini, peran
menggunakan teknik statistika regresi saja. eksplorasi data menjadi penting
Walau ada kesan bahwa solusi itu lebih sebagaimana penting melakukan tes-tes dan
memperlihatkan sisi penting memoles diagnosa statistik tertentu terhadap data
metodelogisnya saja daripada substansi yang diteliti, menjadi sangat penting,
yang ingin dicapai melalui penggunaan sepenting menampilkan visualisasi atau
teknik statistika Bayesian dan Boolean logic diagram-diagram data yang telah diolah,
tersebut. sebab secara sederhana grafik atau diagram
Dan yang terpenting adalah terdapat tersebut secara konsisten akan menampilkan
kesepahaman diantara para pakar lintas keteraturan dan variasi pola empiris
paradigma kuantitatif bahwa sopistikasi sehingga mudah untuk dijadikan fokus
(pencanggihan) metodelogis tidak dapat interpretasi dan pemaknaan [28].
menggantikan peran dan fungsi teori-teori, Sehingga pada penggunaan metode
berikutnya, bahwa analisis-analisis kuantifikasi, eksplorasi data itu sendiri
kuantitatif yang tidak didukung oleh membuat perhatian terbentuk kepada
fondasi-fondasi teori yang baik, juga tidak pencarian, pengenalan dan pendalaman
diikuti dengan eksplorasi data yang reliabel heterogenitas kausal, hubungan non linear,
tidak dapat dipertahankan dan tidak dapat efek-efek interaksi dan juga aspek-aspek
dipercaya sebagai logika metode lainnya dari data, yang mana dalam
kuantifikasi yang baik [26]. kepentingan ini dapat pula diterapkan teknik
Para peneliti dan pengkaji sosiologi harus yang lebih canggih seperti teknik analisis
membangun argumen-argumen teori yang multivariat.
eksplisit dan meyakinkan bahwa metode Keseluruhan tes dan diagnostik maupun
atau teknik meneliti yang digunakannya visualisasi data ini berkontribusi penting
terhubung atau searah pas dengan terhadap upaya mentes teori dan
asumsi-asumsi dasarnya mengenai membangun teori baru dengan penerapan
kausalitas, ontologi dan epistemologi [27]. bentuk-bentuk analisis data yang lebih
Tak ada substitusi teori maupun canggih lagi dan menghasilkan pola-pola
metodelogis yang dapat menandingi hubungan sebab akibat (kausal) dan empiris,
pentingnya pula penggunaan tes-tes

26 SOSIO DIALEKTIKA- Jurnal Ilmu Sosial-Humaniora


Vol.2, No.1, Januari – Juni 2017
Ali Anwar Yusuf TANTANGAN METODELOGIS
KUANTIFIKASI SOSIOLOGI

sehingga mampu menjadi sarana eksplanasi PEMBAHASAN


teoretis yang komprehensif pula [29].
Dapat ditekankan, ke topik awal, bahwa 1. PENTINGNYA MEMAHAMI
aspek fakta sosial yang global dan saling SUBSTANSI DAN NATURE DARI
ketergantungan tersebut tetap dapat KETIDAKPASTIAN DALAM
dianalisa baik menggunakan teknik yang TINGKAH LAKU MANUSIA
sudah biasa seperti regresi, eksplorasi data Untuk kajian sosiologi, memang
dan lainnya, maupun dengan teknik yang variabel individual tidak terlalu banyak
lebih canggih seperti analisa multivariate, dijadikan pijakan atau unit analisa.
dengan penguatan terhadap penguasaan Sebaliknya, individu-individu yang diberi
teori-teori yang ada, yang digunakan sebagai kuesioner menjadi sumber untuk
pendukung asumsi-asumsi metodelogisnya. mendapatkan data tertentu, dianggap
Disini, tentu dibutuhkan kecermatan dalam kapabel dan reliabel untuk mewakili
mengkategorikan realitas sosial secara lembaga-lembaga sosial yang ada. Ini
analitik, yaitu dengan cermat menentukan adalah pandangan institusionalism dan
“unit” dan “tingkat” analisa, apakah konstruktifis sosiologi.
tergolong mikro atau makro sosiologi. Dan Penggunaan metode kuantitatif dalam
yang terpenting seperti telah dipaparkan sosiologi, seringkali dicap sebagai
sebelumnya, kecanggihan argumen - menghasilkan penelitian yang tidak dalam
argumen metodelogis harus ditundukkan dan tidak menyeluruh. Dalam praktiknya di
kepada supremasi eksplanasi lapangan, seringkali peneliti sosiologi
rangkaian-rangkaian teori-teori yang hanya mempraktikkan penggunaan teknik
digunakan. Teori-teori yang digunakan ini regresi berbasis model atau persamaan
harus mampu memaknai secara kreatif dan untuk mewakili atau menunjukkan bahwa
korelasionil aspek-aspek interdependence penelitian tertentu telah dilaksanakan secara
sosial tersebut, seperti; globalisasi, kuantitatif. Dan yang terpenting sang
efek-efek difusi, dan teori-teori peneliti telah secara meyakinkan
actor-centered. membangun model penelitian yang memuat
sedemikian banyak teori, merangkainya
secara logis, dimana, model tersebut harus
berhasil dipertahankan di depan para
penguji. Sememangnya untuk pendekatan

SOSIO DIALEKTIKA- Jurnal Ilmu Sosial-Humaniora 27


Vol.2, No.1, Januari – Juni 2017
Ali Anwar Yusuf TANTANGAN METODELOGIS
KUANTIFIKASI SOSIOLOGI

kuantitatif penelitian tersebut, penelitinya, daripada harus berdebat apakah satu


diwajibkan untuk memahami teori-teori masalah akan diteliti menggunakan metode
yang digunakan baik pada variabel bebas yang kuantitatif ataukah kualitatif, atau bila
(penyebab) maupun variabel terikat mungkin campuran. Artinya, posisi individu
(dampak atau akibat). sedemikian abstraknya bagi sosiologi, yang
Tentunya disini sangat dibutuhkan lebih diterima adalah kaitan
kemampuan deduksi logis yang baik. kelembagaannya (institusionalism),
Deduksi logis yang baik tersebut adalah bentuk-bentuk respon dan kesadarannya
kemampuan untuk membangun model baik atas fakta-fakta sosial, dan pula, derajat
secara statistik maupun matematis. keterencanaan dan ketersengajaan
Dari penelusuran penulis, utamanya di (intentionalism) perilaku seseorang
kampus-kampus yang memiliki jurusan terhadap dan didalam dinamika
sosiologi strata 1 sampai 3, di wilayah realitas-realitas sosial.
Bandung, diketahui bahwa permasalahan Dari kenyataan tersebut di atas,
pembangunan kemampuan atau kapabilitas sebenarnya permasalahan ketidakpastian
mahasiswa untuk melakukan modeling ini (uncertainty) dalam perilaku manusia, telah
masih sangat rendah, bahkan tidak menjadi relatif dapat diatasi oleh metodelogi
suatu mata pelajaran dengan SKS (sistem sosiologi. Substansi dan natur dari
kredit semester) tertentu. Sepertinya, ketidakpastian fakta dan relasi sosiologis
membuat modeling matematika dan tersebut tidak lagi menjadi masalah
statistika sosial menjadi mata kuliah yang metodelogis keilmuan sosiologi, karena
definitif juga merupakan hal krusial dalam telah dikembangkan pula hampiran atau
rangka menjawab tantangan metodelogis pendekatan penelitian yang spesifik untuk
sosiologi kekinian. kasus atau wilayah eksplanasi yang
Kembali ke posisi ideosinkretik dipenuhi ketidakpastian perilaku pelaku
individu yang sangat kurang mendapat sosial.
tempat dalam metodelogi sosiologi, hal Menyebut antara lain, sebagian kecil
tersebut dapat dilihat dari diabstraksikannya dari teknik-teknik analisis spesifik untuk
secara akumulatif individu tersebut menjadi ketidakpastian tersebut, adalah; teori chaos,
tindakan sosial oleh kalangan strukturalis pendekatan non linear, dinamika sistem
sosiologi. Dimana bagi strukturalis yang kompleks.
terpenting adalah strategi penelitiannya Permasalahan berikutnya adalah derajat

28 SOSIO DIALEKTIKA- Jurnal Ilmu Sosial-Humaniora


Vol.2, No.1, Januari – Juni 2017
Ali Anwar Yusuf TANTANGAN METODELOGIS
KUANTIFIKASI SOSIOLOGI

abstraksi pendekatan deduksi, dimana akan memungkinkan penggunanya untuk


seperti fisika, disyaratkan bahwa derajat melakukan prediksi atau forecasting
keumuman atau generalitas sebuah terhadap tema yang ditelitinya. Untuk itulah
pernyataan saintifik (proposisi) haruslah natur dari ketidakpastian perilaku tersebut
universal. Sementara keterbatasan harus diantisipasi dengan meminjam
kemampuan kita menerjemahkan dan kemampuan eksplanatif dari teori chaos,
memahami pola-pola tindakan manusia sistem non linear dan dinamika sistem
sosial dalam hubungannya dengan proses kompleks.
atau struktur sosial adalah sangat terbatas, Itu mungkin mengapa para penganut
dan jarang terbukti sebagai universal. Pakar sosiologi yang positifistik, para pendukung
pengguna hampiran kualitatif menggunakan nalar sosiologi august comte, menyatakan
fakta ini sebagai alat untuk membuat “that the ultimate purpose of social science
hampiran kuantitatif berada satu tingkat is the prediction and control of human
dibawahnya pada tataran epistemologi dan behaviour” [30].
ontologi. Walaupun, hal ini hanya bertahan
sampai tahun 1980-an, karena mendekati 2. PENTINGNYA MEMAHAMI
periode 1990-an, telah terdapat kesepakatan BATAS-BATAS PENERAPAN
atau konsensus di kalangan pakar sosiologi STATISTIK DALAM SOSIOLOGI
bahwa untuk menghasilkan teori tidak Dalam keperluan penerapan hampiran
selalu dibutuhkan generalisasi yang kuantitatif penelitian sosiologi, kiranya
universal, tapi generalisasi yang dirasa penting pula untuk memahami
probabilistis, sebagian atau tergantung bagaimana penerapan metode statistika itu
konteks dan kasus, juga dapat sendiri memiliki keterbatasannya.
menghasilkan teori sosiologi yang berdaya Sebelumnya, juga telah dibahas bahwa
guna dan sarat manfaat. Kelompok teori keterbatasan sosiologi dalam keyakinan
yang dihasilkan dari penggunaan metodelogis yang menyatakan bahwa
pendekatan ini sering disebut dengan seluruh objek, struktur dan fakta sosial
kelompok middle range theories. tersebut adalah interdependence, saling
Kenapa menguasai substansi perdebatan ketergantungan, telah menyebabkan
mengenai ketidakpastian pada perilaku beberapa klaim ilmiah mengenai fakta
seseorang menjadi penting? Jawabannya, globalisasi, efek-efek difusi, dan teori-teori
karena penggunaan metode kuantifikasi actor-centered yang mengakibatkan

SOSIO DIALEKTIKA- Jurnal Ilmu Sosial-Humaniora 29


Vol.2, No.1, Januari – Juni 2017
Ali Anwar Yusuf TANTANGAN METODELOGIS
KUANTIFIKASI SOSIOLOGI

terbangunnya interaksi strategis, ekonomi, adalah teori Black Swan, atau


dipertanyakan keabsahan metodelogisnya, Angsa Hitam.
ternyata dapat diatasi dengan memilih Pada dasarnya, teori ini menyatakan dan
teknik analisa statistika yang khas yaitu memperlihatkan bagaimana metode
Bayesian statistik [31] dan Boolean logic statistika memang memiliki keterbatasan
[32]. disamping juga dapat diatasi dengan untuk diterapkan. Dengan mempelajari teori
menetapkan tingkat analisa yang digunakan Angsa Hitam ini, maka kita atau seorang
dalam model atau kumpulan-kumpulan teori peneliti sosiologi, dapat mengenali secara
yang digunakan untuk membantu proses lebih dini tendensi data penelitiannya,
pengujian hipotesis. apakah memasuki wilayah yang sangat sulit
Begitu pula dengan permasalahan untuk diprediksi dan penuh resiko
tingkat analisa individu dalam sosiologi, kekacauan pengukuran dan kesimpulan.
yang seringkali diklaim oleh sebagian pakar Teori Angsa Hitam memberitahukan
sebagai tidak dapat dipastikan dan bahwa; kejadian atau peristiwa tertentu
diprediksi pada aspek perilakunya, ternyata
muncul sebagai kejutan dan memiliki
dapat diterima dan diselamatkan dari dampak besar yang signifikan, dan
ketidakvalidan secara metodelogis melalui seringkali tidak dapat dengan benar
penggunaan teori-teori tertentu yang mampu dirasionalisasikan. Menurut Nassim
menangani aspek ketidakpastian manusia Nicholas Taleb [33], sang penemu dan
tersebut, yaitu penggunaan teori chaos, pengembang teori ini, fakta peristiwa atau
hampiran non linear, serta teori dinamika kejadian tersebut seperti pernyataan
sistem kompleks. orang-orang dahulu kala yang menyatakan
Tapi tetap saja, setelah sekian banyak bahwa tidak ada angsa yang berwarna hitam,
penelitian dipublikasi dan dipelajari ulang lalu pernyataan tersebut ditarik dan
ternyata terdapat masalah pula dalam dikoreksi ulang, karena ternyata berikutnya
penggunaan metode statistika tersebut diketahui, bahwasanya di satu daerah,
sebagai teknik kuantifikasi sosiologi, yaitu; memang ditemukan adanya angsa dengan
terdapatnya keterbatasan penjelasan dan warna bulu hitam. Sehingga keterbatasan
kemampuan pengukuran metode statistik. statistika dalam menjelaskan permasalahan
Satu teori termutakhir dan yang paling tersebut memang nyata adanya.
terkenal, walau bersumber dari fakta-fakta
Teori Angsa Hitam dapat menjelaskan;

30 SOSIO DIALEKTIKA- Jurnal Ilmu Sosial-Humaniora


Vol.2, No.1, Januari – Juni 2017
Ali Anwar Yusuf TANTANGAN METODELOGIS
KUANTIFIKASI SOSIOLOGI

a) tidak proporsionalnya peristiwa-peristiwa terjadi, dan efeknya sangat kompleks dan


tertentu yang sangat jarang terjadi seperti; buruk sekali. Dan peristiwa jarang
krisis moneter, revolusi Perancis, kampanye berimplikasi massif tersebut biasanya
Hitler, atau peristiwa jarang terjadi lainnya, dalam statistika diwakili oleh adanya
yang melampaui ekspektasi normal setiap extreme outliers [34], dan merupakan
orang dalam sejarah, b) tidak terhitungnya penanda pula bagi semakin merosotnya
(non-computability) probabilitas atau peluang metaprobability [35].
kemungkinan dari konsekuensi
3. PENTINGNYA MENGUASAI
berlangsungnya peristiwa yang sangat
SECARA MENYELURUH
jarang tersebut menggunakan
PENGERTIAN DAN OPERASIONAL
metode-metode saintifik, atau oleh karena
DARI TEKNIK-TEKNIK ANALISIS
kecilnya probabilitas statistiknya, c)
KUANTITATIF KONTEMPORER
bias-bias psikologis yang membutakan
Berikutnya, sangat penting pula untuk
orang banyak, baik secara individual
maupun kolektif, terhadap ketidakpastian secara mapan dan lebih mantap lagi,

dan peran peristiwa-peristiwa penting yang seorang peneliti sosiologi yang menganut

sangat jarang terjadi dalam kaitan-kaitan faham kuantitatif untuk dengan pemahaman

sejarah manusia. yang dalam, mengerti bagaimana


mengoperasionalkan seluruh terma-terma
Sehingga menurut hemat penulis,
operasional dan teknis dari kemampuan
adalah penting juga bagi sosiolog untuk
analisa kuantitatifnya.
mendapatkan informasi yang lebih utuh
Pertama sekali, pemahaman melakukan
pula dalam bentuk mata kuliah yang
praktik riset kuantitatif ini akan dimulai
membahas Angsa Hitam atau batas-batas
dari kemampuannya membedakan
peran statistika terhadap proses-proses,
asumsi-asumsi, ontologi, dan strategi riset
fakta, struktur dan obyek-obyek sosiologi.
yang kuantitatif daripada yang kualitatif.
Dengan harapan penggunaan kuantifikasi
dalam metodelogi penelitian sosiologi juga
mencakup pemahaman dari para pengguna
kuantifikasi terhadap sinyal-sinyalemen
tertentu, yang menjadi penanda, bahwa
kajian statistiknya sedang memasuki
wilayah, peristiwa sosial yang sangat jarang

SOSIO DIALEKTIKA- Jurnal Ilmu Sosial-Humaniora 31


Vol.2, No.1, Januari – Juni 2017
Ali Anwar Yusuf TANTANGAN METODELOGIS
KUANTIFIKASI SOSIOLOGI

Tabel 1. Perbedaan Strategi Riset Kuantitatif dari Kualitatif [36]

Strategi riset kualitatif Strategi riset kuantitatif


Pendefinisian Karakteristik Berpusat pada makna Berpusat pada variabel
Tujuan-tujuan deskriptif Deskripsi detail mengenai Deskripsi ringkasan (rerata
makna-makna terpenting dan dan variasi) dari
inti dari suatu budaya. variabel-variabel sosial dan
Interpretasi terhadap makna derajat keterpercayaan (degree
dari tindakan. of confidence) dalam
penghitungan atau
estimasinya. Summary
descriptions
Hubungan antara teori dan Menghasilkan teori melalui Menguji teori melalui
penelitian / riset pengungkapan atau pelaporan pencandraan terhadap konteks
kenyataan dari konstruksi spesifik dari perubahan dalam
atau konsep-konsep melalui hubungan-hubungan yang
wicara dan termasuk terjadi diantara
dokumen-dokumen resmi. variabel-variabel yang
diposisikan sebagai
perwakilan dari konstruk atau
konsep-konsep teoretis

Epistemologi Interpretasi. Alamiahnya Positivis atau post-positivistik.


manusia dari objek-objek Model-model teoretis di
sosial membutuhkan referensi bangun menggunakan deduksi
terhadap makna-makna dan diuji melalui pengukuran
subjektif ketika menjelaskan konsep-konsep sesuai dengan
tindakan sosial. Teori kriteria inferensi sebab
dihasilkan dari analisis yang akibatnya (causal inference).
subjektif.

Ontologi „dunia sosial‟ dibangun Terdapat dunia sosial yang


sembari upaya kita dapat diketahui dan dipahami,
berlangsung untuk dan terbebas dari
memahami, merespon dan konsep-konsep kita
bertindak terhadap dunia mengenainya.
sosial tersebut.
Perspektif-perspektif Interaksionisme simbolik Behaviorisme struktural.
Teoretis sampai post-modernism. Makna-makna dan tindakan
Struktur sosial dibangun diturunkan dari wilayah
melalui pelembagaan makna menstrukturnya sosial atau
dan konstruk pikiran (konsep) masyarakat.

32 SOSIO DIALEKTIKA- Jurnal Ilmu Sosial-Humaniora


Vol.2, No.1, Januari – Juni 2017
Ali Anwar Yusuf TANTANGAN METODELOGIS
KUANTIFIKASI SOSIOLOGI

Tabel 2. Perbedaan Komponen Desain Strategi Riset Kuantitatif dari Kualitatif [37]

Komponen-komponen Strategi Riset Kualitatif Strategi Riset Kuantitatif


desain penelitian

Pertanyaan riset atau e.g. bagaimana insiden-insiden e.g. apa saja faktor-faktor
penelitian sosial dimunculkan dan diatasi sosial yang menjelaskan
dalam pertemuan kelas? variasi-variasi yang terdapat
dalam tindakan mengakses
internet?

Elemen-elemen ruang atau Di beberapa sekolah: sedikit Sampel nasional untuk


spatial: dimana aktifitas jumlahnya tetapi dalam kepemilikan rumah: lebih baik
penelitian berlangsung pembahasannya banyak walau detilnya minim

Sampling Sampel tak random dari Sampel random dari


peristiwa-peristiwa dipandu responden yang dipandu oleh
oleh kebutuhan pembangunan kebutuhan keterwakilan
teori

a. Unit-unit apa saja Peristiwa-peristiwa yang Kepala keluarga dan anggota


yang akan dipilih? berlangsung di ruang kelas keluarga

b. Berapa banyak unit Cukup untuk membangnun Cukup untuk mendukung


yang akan dipilih? teori kepercayaan atau keabsahan
temuan-temuan dalam
c. Bagaimana unit-unit penelitian
tersebut Teori informal di pandu oleh Pilihan multi-stage, secara
diikutsertakan untuk seleksi dan penambahan random dipilih kepala
dikaji? terhadap sampel keluarga
Elemen-elemen waktu Kajian berorientasi proses Tatanan waktu dibutuhkan
dilakukan untuk menegaskan untuk memunculkan kausalitas
tahapan-tahapan dalam proses atau sebab akibat.
atau rangkaian tipikal Penghitungan ulang setiap
peristiwa-peristiwa tahun berubah terhadap panel
kepala rumah tangga untuk
mengetahui besaran
perubahannya dari waktu ke
waktu.
Kelompok-kelompok Tidak tipikal (tidak Dilakukan melalui desain
pembanding diperlukan) eksperimental dan kajian
perbandingan (comparative
studies)

SOSIO DIALEKTIKA- Jurnal Ilmu Sosial-Humaniora 33


Vol.2, No.1, Januari – Juni 2017
Ali Anwar Yusuf TANTANGAN METODELOGIS
KUANTIFIKASI SOSIOLOGI

Yang kedua, memahami teknik-teknik berikut teori chaos, dan teori black swan,
(tools) penganalisaan yang terutama yang sepertinya kumpulan isu ini dapat dijadikan
diterapkan dalam kuantifikasi sosiologi, mata kuliah tertentu untuk jenjang S2 dan
antara lain; multivariate linear regression S3. Semangatnya adalah agar dapat
[38], categorical data analysis [39], menjawab tantangan pengembangan
structural equation modeling [40], metode dan logika kuantitatif dalam tradisi
multilevel modeling [41], longitudinal data pembelajaran sosiologi di tanah air,
analysis [42], causal inference [43], dan disamping memang secara objektif, para
network analysis [44]. pengguna metode penelitian sosiologi yang
Jujur saja, jika mendalami riset-riset kualitatif, lebih banyak menghasilkan
yang dilakukan oleh mahasiswa yang teori-teori sosiologi dewasa ini, dibanding
sedang mengambil jenjang strata magister pengguna hampiran riset kuantitatif.
(S2) dan doktoral (S3), terlihat masih Berbicara mengenai dasar pemahaman,
sangat tertinggalnya metode dan tool maka perlu disadari pula bahwa penguatan
analitik kuantifikasi yang digunakannya. tujuan pembelajaran sosiologi juga harus
Untuk yang strata 2, diketahui metode balance dalam memperkenalkan teknik -
regresi linier yang menggunakan persamaan teknik pengolahan dan pembangunan
struktural lebih dominan, dibandingkan konstruk penelitian kuantitatif terhadap
penggunaan analisis multivariat atau yang kualitatif. Untuk tujuan ini, maka
pendekatan regresi yang non linear. penting untuk membuat mata kuliah
Sementara untuk yang strata 3, pendekatan berorientasi keterampilan khusus, yaitu
eksperimen lebih mendominasi. mata kuliah modeling sosial statistika –
Kiranya penting pula untuk matematika dan teori game (permainan).
mempertimbangkan penambahan mata Jenis mata kuliah ini dapat diberikan sejak
kuliah yang mendukung terbangunnya S1 dan S2, untuk dilanjutkan pada S2 dan
kultur kuantitatif yang lebih baik bagi S3 doktoral, dengan mata kuliah penerapan
pengkaji sosiologi paska strata 1. Hal ini teknik - teknik statistika regresi linear
dapat direalisasikan dengan mengkombinasi multivariat, regresi non linear [45], analisis
mata kuliah metode penelitian sosiologi kategoris data, modeling persamaan
agar memuat pula aspek-aspek keterbatasan struktural, modeling multilevel, analisis
kemampuan prediksi sosiologi dengan longitudinal data, inferensi kausalitas, dan
mengenalkan juga statistika non linear, analisis jaringan.

34 SOSIO DIALEKTIKA- Jurnal Ilmu Sosial-Humaniora


Vol.2, No.1, Januari – Juni 2017
Ali Anwar Yusuf TANTANGAN METODELOGIS
KUANTIFIKASI SOSIOLOGI

MENYATUKAN SELURUHNYA interpretasi berkembang dominan dan


SECARA TEKNIS PERTAHAPAN sudah sangat canggih pada hampiran
Tantangan kuantifikasi dalam metode penelitian yang kualitatif, tapi dalam
penelitian sosiologi kontemporer, dapat metode kuantitatif teknik penafsiran ini
dijawab dengan terbangunnya keterampilan juga harus terbangun dengan kemampuan
tertentu seorang pengkaji sosiologi. Dimana sang peneliti untuk menilai dan
dapat dimulai dengan penguasaan mengkoreksi model, menerjemahkan
pembangunan model dari teori-teori yang outliers data yang ditemukan, agar dapat
dijadikan sebagai konstruk atau kerangka dipahami, dan sesuai dengan asumsi atau
pemikiran risetnya. Karena dimulai dari arah penjelasan dasar-dasar teori yang
kemampuan model, maka mau tak mau digunakan.
seorang pengkaji sosiologi juga harus Salah satu contoh kongkret kuantifikasi
mampu pula menguasai teori-teori yang sosiologi yang berhasil dan baik adalah;
digunakan, dan ini adalah satu kewajiban bagaimana konsepsi sosio-psikologi tentang
akademik, karena penggunaan logika kebahagiaan dapat diindekskan dan menjadi
meneliti sehebat apapun tidak dapat satu parameter atau tolak ukur yang sangat
mengganti posisi sentral pemaparan kuantitatif dalam masyarakat kita.
teori-teori yang digunakan untuk penelitian Modelnya dibangun dari variabel kepuasan
tertentu. Alat atau tools analisanya pun hidup yang terdiri dari 8 dimensi, dan 13
harus dikuasai secara memadai. Apakah variabel terikat. Model dibangun
masalah yang diteliti akan dijelaskan sedemikian rupa, diisi oleh
menggunakan teknik regresi multivariat, komponen-komponen yang tertata rapi
atau regresi non linear, atau yang lainnya. dengan teknik dan konsep pengukurannya
Kemampuan penguasaan teknik atau tools masing-masing. Sepertinya, jika keteraturan
analisa tersebut juga harus diimbangi tahapan kuantifikasi dalam penelitian
dengan kemampuan mendesain media atau sosiologi diterapkan dengan konsisten,
alat yang akan digunakan untuk maka akan banyak fakta dan struktur sosial
mengumpulkan data, apakah akan yang dapat dijelaskan secara parametris,
menggunakan kuesioner terbuka bebas, atau dengan posisi indikator yang jelas terhadap
menggunakan kelompok - kelompok kualitas kemasyarakatan kita semua.
eksperimen yang secara berkala diberi
kuesioner. Dan yang terakhir, walau tradisi

SOSIO DIALEKTIKA- Jurnal Ilmu Sosial-Humaniora 35


Vol.2, No.1, Januari – Juni 2017
Ali Anwar Yusuf TANTANGAN METODELOGIS
KUANTIFIKASI SOSIOLOGI

DIAGRAM TANTANGAN METODELOGIS KUANTIFIKASI SOSIOLOGI

TANTANGAN METODELOGIS
HAMPIRAN KUANTITATIF SOLUSI: Tidak ada masalah, karena pada
SOSIOLOGI dasarnya generalisasi probabilistis saja cukup
untuk membuat kelompok teori yang middle
TEORI YANG DIHASILKAN TIDAK range, dan jelas manfaatnya. Metode
BERTIPE GENERALISASI UNIVERSAL kualitatif sosiologi juga jarang menghasilkan
teori dengan tingkat generalisasi yang
universal.
MENGAKALI KETIDAK PASTIAN
PERILAKU MANUSIA DAN FAKTA SOLUSI: Tinggal terapkan atau buat mata
SOSIAL YANG kuliah yang membahas soal: logika statistik
SALINGKETERGANTUNGAN SECARA Bayesian, sistem logika Boolean, non
GLOBAL linearism, teori chaos, teori kompleks sistem,
teori black swan. Cocok untuk S2 dan S3

TERDAPAT KELEMAHAN DALAM


KEMAMPUAN: Menguasai Tools Analitik Statistik dan
Penguasaan Metode-metode Kuantifikasi
Terbaru.
SOLUSI: buat mata kuliah yang membahas
Menuangkan Teori ke Dalam Model dan soal: regresi linear multivariat, analisis
Persamaan Struktural. kategoris data, modeling persamaan
SOLUSI: buat mata kuliah modeling statistika struktural, modeling multilevel, analisis
sosial dan teori permainan (game) untuk S1 longitudinal data, inferensi kausalitas, dan
dan S2 analisis jaringan. Cocok untuk S2 dan S3.

TEORI-TEORI METODELOGIS SOSIOLOGI


Seluruh teori-teori tersebut, dapat
dijadikan konstruk untuk penelitian
kuantitatif, selama atau sepanjang…
1) kategori teori-teori sosiologi menurut Turner (1985); a) teori
fungsionalisme, b) teori bio-ekologi, c) teori konflik, d) teori
interaksionisme, e) teori strukturalisme, g) teori kritis. 2) Collins (1994);
a) tradisi teori konflik paham Marx, Engels, Weber, Dahrendorf, Lenski
dan Collins, b) tradisi rasional/utilitarian paham Homans, March dan Peneliti dapat
Simon, Schelling, Olson dan Coleman, c) tradisi Durkheim, dengan tokoh; memaparkan
Durkheim, Hubert dan Mauss, Levi Strauss, d) tradisi mikrointeraksionis asumsi-asumsi teoritis
yang diprakarsai Cooley, Mead, Blumer, Mehan dan Wood serta Goffman. teori tersebut
3) kategori teori dan aliran pemikiran teorisasi sosiologi menurut George
Ritzer (2005); a) fungsionalisme struktural, neofungsionalisme dan teori
konflik, b) beragam teori sosiologi neo-Marxis, c) teori sistem, d)
interaksionisme simbolik, e) etnometodologi, f) teori pertukaran Dimiliki strategi dan desain
(exchanges), teori jaringan dan teori pilihan rasional (rational choices), g) riset yang bagus. Meliputi;
teori feminis modern, h) integrasi mikro-makro, i) integrasi agen-struktur, desain operasionalisasi
j) teori modernitas kontemporer, k) strukturalisme, post-strukturalisme dan variabel, desain pengolahan
teori sosial modern. [46] data, dan desain teknik
pengumpulan data

36 SOSIO DIALEKTIKA- Jurnal Ilmu Sosial-Humaniora


Vol.2, No.1, Januari – Juni 2017
Ali Anwar Yusuf TANTANGAN METODELOGIS
KUANTIFIKASI SOSIOLOGI

KESIMPULAN paradigma atau mazhab manapun,


sebenarnya dapat dikuantifikasi
Dari paparan sebelumnya, dapat lah
penelitiannya, selama sang peneliti mampu
disimpulkan beberapa hal berikut untuk
menjelaskan dan mengeksplorasi
diskusi-diskusi berikutnya;
asumsi-asumsi teori yang digunakan, lalu
Pertama, sosiologi kuantitatif
membuatnya ke dalam sebuah model atau
dihadapkan pada tantangan metodelogis
persamaan struktural yang didukung oleh
untuk mampu mengatasi natur
kemampuan mengoperasionalkan
ketidakpastian pada penjelasan dan prediksi
variabel-variabel nya, serta memiliki strategi
tindakan atau respon aktor maupun proses
pengukuran variabel yang baik, berikut
dan interaksi sosial tertentu, disamping itu
teknik analisa dan teknik pengumpulan data
tantangan juga muncul sebab semakin
yang baik pula. Kecanggihan metodelogi
kaburnya batasan-batasan nasional dalam
penelitian tidak dapat menggantikan fungsi
sampling, unit maupun tingkat analisa,
teratur dan baiknya eksplanasi konstruk atau
sebagai dampak dari semakin saling
kerangka pemikiran penelitian yang
tergantung dan global nya fakta dan struktur
didalamnya memuat penjelasan-penjelasan
sosial dewasa ini. Tantangan metodelogis
ontologis dan epistemologis teori-teori yang
kuantifikasi ini telah dapat diatasi dengan
digunakan untuk melangsungkan sebuah
tetap mempertahankan metode riset yang
penelitian kuantitatif.
deduksi nomologis (deduksi berbasis
Ketiga, tantangan terberat untuk
generalisasi yang tidak harus selalu
mengembangkan metode kuantitatif dalam
universal tingkatannya), menggunakan
pengembangan teori-teori sosiologi terletak
hampiran teori chaos, non linearism, dan
pada masih minimnya tingkat penguasaan
dinamika sistem kompleks untuk mengatasi
modeling statistik dan matematis, berikut
natur ketidakpastian dalam perilaku manusia
penguasaan teori pilihan rasional
atau aktor sosial. Sementara untuk
sebagaimana dasar-dasarnya dapat
menghandle fakta kesaling tergantungan dan
ditemukan pada pembelajaran teori
globalnya fakta dan struktur sosial
permainan (game theory) oleh para penggiat
diterapkan metode statistik yang Bayesian
sosiologi baik di tingkatan S1, S2 dan S3.
dan logika Boolean.
Bahkan metode pengkonstrukan teori-teori
Kedua, seluruh teori sosiologi baik yang
yang digunakan dalam penelitian dan teknik
dihasilkan melalui penerapan metode riset
pengujian hipotesis masih sangat terpaku
yang kualitatif maupun kuantitatif, dari

SOSIO DIALEKTIKA- Jurnal Ilmu Sosial-Humaniora 37


Vol.2, No.1, Januari – Juni 2017
Ali Anwar Yusuf TANTANGAN METODELOGIS
KUANTIFIKASI SOSIOLOGI

pada regresi linier saja, padahal yang paling Quantitative and Qualitative
Research, Political Analysis 14:3:
mungkin minimal eksplanasi teoretis dan
227-249.
penelitian seharusnya menggunakan teknik [7] Janssen, M. A., and E. Ostrom. 2006.
Empirically based, agent-based models.
analisis dan regresi multivariat. Belum lagi,
Ecology and
adalah penting dan urgen untuk Society 11(2): 37
[8] Guy, W, 2003. No Soft Touch: Romani
mengelaborasi batas-batas dimana
Migration to the U.K. at the Turn of the
penggunaan statistika akan sangat tidak Twenty-first
Century. Nationalities Papers, vol 31
membantu teorisasi kuantitatif sosiologi,
(1)., pp. 63 - 79
sebagaimana dapat dipahami melalui [9] Jennifer Platt, August 1986. The
Sociological Review Journal Functionalism
penjelasan teori-teori mutakhir, salah
and the survey:
satunya teori Angsa Hitam (Black Swan). the relation of theory and method.
[10] Harold Lasswell, 1951.
Psychopathology and Politics; Politics: Who
REFERENSI:
Gets What, When,
How; Democratic Character, Free
[1] Jennifer Platt, August 1986. The
Press.
Sociological Review Journal Functionalism
[11] Gary King, Robert O. Keohane, &
and the survey:
Sidney Verba, 1994. Designing Social
the relation of theory and method.
Inquiry: Scientific
[2] Chibnik, October 1985. The Use of
Inference in Qualitative Research.
Statistics in Sociocultural Anthropology.
One of Princeton University Press.
Annual Review
[12] Brennan, M.A. 2008. Conceptualizing
of Anthropology, Vol. 14: 135-157
Resiliency: An Interactional Perspective for
[3] Hall, John R. 2003. Religion and
Community and Youth
violence: social processes in comparative
Development. Special issue of Child Care in
perspective, In
Practice Building –
Michele Dillon, ed., Handbook for the
Resilience in Children, Families,
Sociology of Religion. Cambridge:
and Communities. 14(1): 55-64.
Cambridge
[13] Almond, Gabriel, and Stephen Genco
University Press.
(1977) 1988. Clouds, Clocks, and the Study
[4] James Mahoney and Gary Goertz,
of
Summer 2006. A Tale of Two Cultures:
Politics.
Contrasting
[14] John J. Macionis. 2005. Sociology
Quantitative and Qualitative
(Tenth Edition) Custom Edition for Monroe
Research, Political Analysis 14:3:
College
227-249.
Hardcover.
[5] Jennifer Platt, August 1986. The
[15] David Brady, 2004. Why Public
Sociological Review Journal Functionalism
Sociology May Fail. The University of
and the survey:
North Carolina.
the relation of theory and method.
Press Social Forces,
[6] James Mahoney and Gary Goertz,
82(4):1629-1638.
Summer 2006. A Tale of Two Cultures:
Contrasting

38 SOSIO DIALEKTIKA- Jurnal Ilmu Sosial-Humaniora


Vol.2, No.1, Januari – Juni 2017
Ali Anwar Yusuf TANTANGAN METODELOGIS
KUANTIFIKASI SOSIOLOGI

[16] J. Esminger, 1992. Making a Market: [24] Gilardi, F. 2005. The Institutional
The Institutional Transformation of an Foundations of Regulatory Capitalism: The
African Diffusion of
Society. The Political Economy of Independent Regulatory Agencies
Institutions and Decisions. Cambridge, in Western Europe. Annals of the American
England; New Academy of
York: Cambridge University Press. Political and Social Science
[17] James G. March; Johan P. Olsen, Sept 598:84–101.
1984. The New Institutionalism: [25] Braun, D., Gilardi, F. 2006. Taking
Organizational „Galton‟s Problem‟ Seriously: Towards a
Factors in Political Life. The Theory of
American Political Science Review , Vol. Policy Diffusion. Journal of
78, No. 3, 734-749 Theoretical Politics 18(3):298–322.
[18] J. Elster, 1998. A plea for mechanisms [26] Achen, 2002. Toward a New Political
ch. 3 (pp. 45-73) in Peter Hedstrøm and Methodology: Microfoundations and
Richard ART Annual Review of Political
Swedberg (eds.): Social Science Vol. 5: 423-450
Mechanisms: An Analytical Approach to [27] Achen, 2002. Toward a New Political
Social Theory. Methodology: Microfoundations and
Cambridge: Cambridge University ART Annual Review of Political
Press. Science Vol. 5: 423-450
[19] Hall, John R. 2003. Religion and [28] Achen, 2002. Toward a New Political
violence: social processes in comparative Methodology: Microfoundations and
perspective, In ART Annual Review of Political
Michele Dillon, ed., Handbook for Science Vol. 5: 423-450
the Sociology of Religion. Cambridge: [29] Achen, 2002. Toward a New Political
Cambridge Methodology: Microfoundations and
University Press. ART Annual Review of Political
[20] Einstein, Renoir, and Greeley: Some Science Vol. 5: 423-450
Thoughts about evidence in Sociology. [30] Mills, C. W. (1959/1976). The
American Sociological Imagination. New York:
Sociological Review, 1992. Vol 57 Oxford University
(February: 1-15). Press.
[21] Achen, 2002. Toward a New Political [31] Bayesian statistik adalah teknik
Methodology: Microfoundations and statistik yang dikembangkan oleh Thomas
ART Annual Review of Political Bayes (1701–
Science Vol. 5: 423-450 1761), merupakan teori dalam
[22] James Mahoney and Gary Goertz, bidang statistik yang menyatakan bahwa
Summer 2006. A Tale of Two Cultures: bukti dari kebenaran
Contrasting material atau duniawi dieksresikan
Quantitative and Qualitative ke dalam terma „derajat kepercayaan‟,
Research, Political Analysis 14:3: derajat
227-249. kepercayaan tersebut sering disebut
[23] Signorino, C. 1999. Strategic dengan istilah probabilitas Bayesian.
Interaction and the Statistical Analysis of [32] Boolean logic adalah bagian dari
International aljabar Boolean yang mengkategorikan nilai
Conflict. American Political dari variabel-
Science Review 93(2):279-98.

SOSIO DIALEKTIKA- Jurnal Ilmu Sosial-Humaniora 39


Vol.2, No.1, Januari – Juni 2017
Ali Anwar Yusuf TANTANGAN METODELOGIS
KUANTIFIKASI SOSIOLOGI

variabel hanya berbentuk atau [37] Gorard, S. 2003. Quantitative methods


berisikan nilai benar dan salah. in social science: the role of numbers made
[33] Nassim Nicholas Taleb, 2007. The easy.
Black Swan; The Impact of Highly London: Continuum
Improbable. Random [38] Multivariate linear regression adalah
House. New York. teknik regresi dan analisis yang
[34] extreme outliers adalah outlier yang memungkinkan untuk
sangat ekstrim besar atau kecilnya. Outlier menguji seluruh variabel yang
sendiri diestimasi secara bersamaan dalam
memiliki pengertian bahwa data kepentingan mengakses
untuk suatu variabel biasanya meliputi satu fitur-fitur penting dari proses
atau lebih nilai yang menghasilkan variabel-variabel
yang muncul secara tak biasa baik tersebut. Pendekatan
karena terlalu besar atau karena terlalu kecil multivariat memungkinkan kita
dan berada untuk (1) mengeksplorasi performa variabel
di luar lokasi statistiknya bila secara
dibandingkan dengan nilai-nilai data bersama-sama, dan (2)
lainnya. Nilai-nilai menentukan besaran efek tiap-tiap variabel
tersebut dikenal dengan istilah ditengah kehadiran
outlier, dan sering secara salah dimasukkan variabel-variabel lainnya.
ke dalam set [39] Categorical data analysis adalah
data. Ahli statistik yang analisis yang dilakukan terhadap data-data
berpengalaman mengidentifikasi outlier dan variabel-
mencermatinya secara variabel yang tergolong kategoris.
hati-hati agar akurasi dan [40] Structural equation modeling SEM
pemasukannya ke dalam set data tepat. Jika adalah sebuah teknik yang powerful yang
terjadi kesalahan, mampu
aksi korektif, seperti menolak nilai mengkombinasi model dengan jalur
data dapat dilakukan. Mean dan standar (path) yang sangat kompleks dengan atau
deviasi adalah terhadap
tool yang sering digunakan untuk variabel-variabel laten (factors).
mengidentifikasi outlier. Dengan menggunakan SEM, peneliti dan
[35] metaprobability sering juga disebut dan menspesifikkan
disama dengankan peluang atau probability model-model konfirmatori faktor
Bayesian, dimana probability jenis analisis, model-model regresi, dan
ini memiliki pemaknaan yang berbeda dari model-model jalur
peluang kompleks.
lainnya, yaitu probabilitas tidak [41] Multilevel modeling adalah pendekatan
dimengerti sebagai fungsi dari frekuensi yang diterapkan untuk menangani data yang
melainkan sebagai dikluster atau dikelompokkan.
perwakilan dari derajat [42] Longitudinal data analysis adalah
kepercayaan. investigasi atau observasi dimana peserta,
[36] Gorard, S. 2003. Quantitative methods tujuan, hasil
in social science: the role of numbers made dan juga perlakuannya di
easy. kumpulkan dalam jangka waktu panjang
London: Continuum dan berulang-ulang.
[43] Causal inference atau inferensi kausal
gampang dipahami dengan membandingkan

40 SOSIO DIALEKTIKA- Jurnal Ilmu Sosial-Humaniora


Vol.2, No.1, Januari – Juni 2017
Ali Anwar Yusuf TANTANGAN METODELOGIS
KUANTIFIKASI SOSIOLOGI

konsep [46] Prof. Dr. H. Ali Anwar Yusuf, 2016.


kausal (sebab akibat) terhadap Evolusi perkembangan teori pilihan rasional
konsep asosiasi. Konsep asosiasi adalah sebagai
segala hubungan substansi pertentangan pengaruh
atau relationship yang dapat teori tindakan sosial (individu) versus teori
didefinisikan dalam istilah distribusi sosial Marxian
bersama dari variabel- (struktur masyarakat) dalam
variabel yang diobservasi, Metodelogi Sosiologi 1950-an – 1980-an
sementara konsep kausal adalah segala jenis (Kajian Literatur
relationship yang dalam Upaya Pencarian Makna).
tidak dapat didefisikan dari Artikel Ilmiah.
aspek distribusi data saja. Contoh konsep
asosiasi adalah:
korelasi, regresi, derajat
kesamaan, rasio resiko, marginalisasi,
kondisionalisasi,
pengkontrolan. Adapun contoh
bagi inferensi kausal adalah: randomisasi,
pengaruh,
dampak, gangguan, korelasi
lancung, stabilitas, intervensi, variabel
instrumental,
eksplanasi, dan lain-lain. Yang
terpentingnya, inferensi kausal adalah
sesuatu yang tak bisa
didefinisikan dalam istilah
fungsi-fungsi distribusi.
[44] Network analysis atau juga disebut
Social network analysis (SNA) adalah
proses
mengobservasi struktur sosial
melalui penggunaan teori-teori jaringan
kerja (network) dan
grafik. Analisis jenis ini
mengkarakterisasi struktur-struktur dari
network dalam terma
nodes (aktor-aktor individual,
masyarakat, atau hal lainnya disekitar
network) dan
ties, edges,
atau links (relationship atau interaksi) yang
menghubungkannya.
[45] Non linear regression adalah regresi
yang dilakukan terhadap suatu sistem yang
tidak linier yakni sistem yang tidak
memenuhi prinsip superposisi.

SOSIO DIALEKTIKA- Jurnal Ilmu Sosial-Humaniora 41


Vol.2, No.1, Januari – Juni 2017

You might also like