You are on page 1of 11

Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan

https://jurnal.peneliti.net/index.php/JIWP
Vol. 7, No.4, Agustus 2021

Analisis Kelayakan Finansial Usahatani Manggis (Garcinia Mongostana L) di


Kecamatan Wanayasa Kabupaten Purwakarta

Alicia Nurfauzy1, Kuswarini Sulandjari2, I Putu Eka Wijaya3

Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Singaperbangsa Karawang.


Jl. H.S Ronggowaluyo, Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang. 41361.
*Email : Alicianurfauzy1005@gmail.com

Info Artikel Abstract:


Sejarah Artikel: Mangosteen is a fruit native to Southeast Asia which is a national
Diterima: 27 Juli 2021 superior commodity. One of the mangosteen production centers
Direvisi: 8 Agustus 2021 in Indonesia is in Wanayasa District, Purwakarta Regency. The
Dipublikasikan: Agustus 2021 purpose of the study: to determine the cost, acceptance and
e-ISSN: 2089-5364 financial feasibility of mangosteen farming. Quantitative
research methods by conducting surveys and observations.
DOI:10.5281/zenodo.5226893
Primary data collection by interviews and questionnaires.
Research respondents: mangosteen farmers, farmer group
leaders, and extension workers. Farmers' samples were taken
purposively based on the age of the plant, then randomly. The
results of the study: Total expenses incurred for 20 years
amounted to Rp282.105.202, Revenue earned for 20 years
amounted to Rp322.894.798, Revenue for 20 years amounted to
Rp605.000.000; with an interest rate of 6%, per ha of land the
NPV value is Rp. 96,109,082, Net B/C Ratio is 3,045, Payback
Period is 8 years, and IRR is 16%. Mangosteen farming is said
to be feasible. The sensitivities that occur are a 15% decrease in
selling price: NPV Rp59,641,553, Net B/C Ratio 2.22, IRR 13%
and Payback Period 8 years; 30% decrease in production: NPV
Rp23,174,025, Net B/C 1.42, IRR 9%, Payback Period 8 years;
Increase in production costs 2.27%: NPV Rp92.772.005, Net
B/C Ratio 2.93, Payback Period 8 years and IRR 16%, still
considered feasible.

Keywords: Mangosteen Farming, Cost, Acceptance, Feasibility

PENDAHULUAN segi perikanan melainkan dikenal sebagai


negara agraris yang memiliki tanah yang
Indonesia merupakan negara
subur untuk bidang pertanian maupun
kepulauan yang tidak hanya berpotensi dari

573
perkebunan. Dilihat dari letak geografisnya Wanayasa memiliki wilayah yang paling
Indonesia yang dilewati jalur khatulistiwa luas yaitu 112,3 ha, sehingga Kecamatan
sangat menguntungkan Berbagai macam Wanayasa memiliki potensi budidaya
buah-buahan tumbuh di Indonesia dengan tanaman manggis yang jumlahnya cukup
baik dan berkualitas misalnya durian, besar. (BPPD Purwakarta, 2018).
nanas, pisang, jambu, manggis, jeruk, Luas tanam manggis di Kecamatan
semangka, melon, buah naga dan lain-lain. Wanayasa sebesar 55,894 ha dengan
Salah satu buah-buahan yang berkualitas jumlah rata-rata 3,726 ha. Dari 15 Desa
yaitu manggis. yang ada di Kecamatan Wanayasa dua Desa
Manggis merupakan buah asli diambil sebagai sampel penelitian ini,
daerah Asia Tenggara. Produksi tertinggi diantaranya yaitu Desa Cibuntu dan Desa
buah manggis di Indonesia terjadi pada Babakan dengan masing-masing Desa
tahun 2018 yaitu sebesar 2.281.478 kwintal meliki luas tanam manggis 1,791 ha dan
(Badan Pusat Statistik, 2018). Manggis 6,501 ha. Desa Cibuntu dan Desa Babakan
merupakan komoditas unggulan nasional mempunyai potensi luas tanam manggis
yang dapat tumbuh di daerah tropis salah yang besar dan didukung oleh keadaan
satunya di Jawa Barat. Salah satu sentra tanah dan iklim yang tepat untuk usahatani
penghasil buah manggis adalah Kabupaten manggis. (BPP Kecamatan Wanayasa).
Purwakarta. Keputusan Menteri Pertanian Usahatani manggis di Kecamatan
Nomor 571/KPTS/SR.120/9/2006 Tanggal Wanayasa memiliki potensi dan orientasi
25 September 2006 menyatakan bahwa pemasaran yang cukup besar jika usahatani
buah manggis Purwakarta dikenal sebagai yang dilakukan oleh petani belum efisien
varietas unggul yang biasa disebut dengan maka hasil produksi akan rendah. Guna
manggis Wanayasa. Buah manggis yang mengembangkan usahatani manggis di
dibudidayakan di Kabupaten Purwakarta Kecamatan Wanayasa, maka perlu
menyumbang produksi buah terbanyak, diketahui seberapa besar usahatani tersebut
pada tahun 2019 produksi manggis di memberikan keuntungan serta dalam
Kabupaten Purwakarta mencapai 44.515 jangka panjang apakah usahatani manggis
kuintal. (BPP Wanayasa, 2019). layak untuk diteruskan. Dalam perhitungan
Potensi budidaya tanaman manggis kelayakan finansial untuk menjalankan
di Kabupaten Purwakarta memiliki peluang usahatani memerlukan dua jenis biaya yaitu
dengan jumlah cukup besar, menurut data biaya investasi dan biaya operasional.
Dinas Pertanian Kabupaten Purwakarta Selama ini belum diketahui berapa
pada tahun 2018 sentra produksi buah besar biaya yang dikeluarkan untuk
manggis tersebar diberbagai wilayah di usahatani manggis. Para petani manggis di
Kabupaten Purwakarta diantaranya ada di 6 Kecamatan Wanayasa belum mengetahui
Kecamatan dengan luas potensi 279 ha perhitungan kelayakan usahatani yang
yaitu Kecamatan Bojong dengan luas 80,6 selama ini dijalankan sehingga petani tidak
ha, Kecamatan Darangdan 6,095 ha, mengetahui apakah usahatani yang
Kecamatan Wanayasa 112,3 ha, Kecamatan dijalankan layak atau tidak, maka untuk itu
Kiara Pedes 56,6 ha, Kecamatan Pondok perlu diadakan penelitian tentang
Salam 20,5 ha, dan Kecamatan Pasawahan kelayakan usahatani manggis secara
dengan luas 0,175 ha. Dari masing-masing finansial. Biaya produksi, harga jual, dan
luas wilayah yang disebutkan, Kecamatan pendapatan yang diterima petani manggis,

574
dipengaruhi jumlah produksi dan ketidak Pengambilan sampel usahatani manggis
stabilan harga faktor-faktor produksi dan melalui pengelompokan berdasarkan umur
harga jual manggis. Dengan adanya tanaman (pohon) manggis. Sampel yang
kemungkinan-kemungkinan fluktuasi diambil yaitu sebanyak 30 responden,
tersebut, perlu diadakan analisa sensitivitas. tanaman yang berumur 0-5 tahun sebanyak
Berdasarkan hal tersebut perlu 9 responden, 6-10 tahun sebanyak 10
dikaji beberapa rumusan masalah yaitu responden, 11-15 tahun sebanyak 5
Berapa biaya dan penerimaan petani responden, dan 16-20 tahun sebanyak 6
manggis di Kecamatan Wanayasa, responden.
bagaimana kelayakan finansial usahatani
manggis di Kecamatan Wanayasa dengan 1. Analisis Biaya dan Penerimaan
analisis NPV, IRR, Net B/C, dan Payback a. Biaya Total (Cost)
Period, bagaimana tingkat sensitivitas Biaya merupakan total biaya yang
usahatani manggis di Kecamatan Wanayasa dikeluarkan dalam usahatani manggis
terhadap perubahan harga input dan output. dengan cara menjumlahkan antara biaya
variabel dan biaya tetap selama masa
METODOLOGI PENELITIAN produksi usahatani manggis dijalankan.
Metode yang digunakan adalah Rumus untuk mengukur suatu biaya
metode kuantitatif pengumpulan data adalah sebagai berikut:
menggunakan metode wawancara, survey 𝐓𝐂 = 𝐓𝐅𝐂 + 𝐓𝐕𝐂
dan pengamatan langsung. Penelitian
dilakukan di Kecamatan Wanayasa
Keterangan:
Kabupaten Purwakarta. Penentuan lokasi
TC = Biaya total (Total cost)
penelitian dilakukan secara sengaja
TFC = Biaya Tetap (Fixed cost)
(purposive) dengan pertimbangan bahwa:
TVC = Biaya Variabel (Variabel cost)
(1) Kecamatan Wanayasa yang terletak di
Kabupaten Purwakarta merupakan salah b. Penerimaan (Revenue)
satu sentra utama produksi manggis di
Penerimaan merupakan perkalian
Provinsi Jawa Barat, (2) Produksi manggis
antara produksi yang diperoleh dengan
di Kecamatan Wanayasa telah berorientasi
harga jual. Penerimaan usahatani
ekspor. Desa yang terpilih sebagai lokasi
manggis diartikan sebagai penerimaan
penelitian yaitu Desa Babakan dan Desa
total yang diterima pada akhir usahatani
Cibuntu, berdasarkan pertimbangan Desa
dalam bentuk keuntungan yang
Babakan dan Cibuntu memiliki produksi
diperoleh oleh petani. Adapun rumus
manggis dengan jumlah yang cukup tinggi.
dari penerimaan yaitu:
Waktu penelitian selama 3 bulan
mulai dari bulan Januari – Februari 2021 𝐓𝐑 = 𝐏 × 𝐐
lalu dilanjutkan pada bulan April 2021.
Penentuan sampel petani manggis Keterangan:
dilakukan dengan menggunakan metode TR = Penerimaan
Purposive yang merupakan teknik P = Harga Jual
penentuan sampel dengan melakukan Q = Produksi yang dihasilkan
pertimbangan tertentu (Sugiyono,2012).

575
c. Pendapatan (Net Return) investasi proyek atau dengan kata lain
tingkat suku bunga yang menghasilkan
Pendapatan (keuntungan) merupakan
NPV = 0. Rumus yang digunakan yaitu:
hasil pengurangan dari total penerimaan
usahatani manggis dengan total biaya 𝑵𝑷𝑽𝟏
IRR = 𝒊𝟏 + 𝑵𝑷𝑽𝟏−𝑵𝑷𝑽𝟐 (𝒊𝟐− 𝒊𝟏 )
yang dikeluarkan. Rumus untuk
mengukur pendapatan adalah sebagai Keterangan:
berikut: NPV1 = Present Value positif
NPV2 = Present Value negatif
𝐍𝐑 = 𝐓𝐑 − 𝐓𝐕𝐂 i1 = discount faktor, NPV > 0
i2 = discount faktor, NPV < 0
Keterangan:
NR = Pendapatan c. Net B/C Ratio
TR = Total penerimaan
TVC = Total biaya variabel Net B/C Ratio merupakan perbandingan
antara NPV positif, dengan jumlah NPV
2. Analisis Kriteria Investasi negatif. Net B/C tersebut menunjukan
a. Net Present Value (NPV) gambaran berapa kali lipat benefit akan
NPV merupakan metode yang dilakukan diperoleh dari cost yang dikeluarkan.
dengan membandingkan nilai sekarang Rumus yang digunakan yaitu:
(present value) dari selisih antara benefit ∑𝒏
(𝑩𝒕−𝑪𝒕)
𝒕= 𝟏 (𝟏+𝒊 )𝒕
(manfaat) dengan cost (biaya) pada Net B / C = 𝒏 𝑪𝒕−𝑩𝒕
∑𝒕= 𝟏
(𝟏+𝒊 )𝒕
discount rate tertentu. NPV menunjukan
kelebihan benefit dibanding dengan cost. Keterangan:
Rumus untuk mengukur nilai NPV Bt =Manfaat (benefit) pada tahun
adalah sebagai berikut: ke-t (Rp)
𝑩𝒕−𝑪𝒕 Ct =Biaya (cost) pada tahun ke-t
NPV = ∑𝒏𝒊=𝟎 (𝟏+𝒊)𝒕
(Rp)
Keterangan: i =Tingkat suku bunga yang
Bt = Benefit atau penerimaan yang berlaku (%)
diperoleh pada tahun ke-t (Rp) n =Lamanya periode waktu (tahun)
Ct = Cost atau biaya yang t =Umur usahatani
dikeluarkan pada tahun ke-t (Rp)
i = Tingkat suku bunga (%) d. Payback Period (PBP)
n = Lamanya periode waktu Payback Period (PBP) merupakan
(tahun) periode waktu yang diperlukan untuk
t = Umur usahatani pengembalian investasi. Rumus yang
digunakan yaitu:
b. Internal Rate of Return (IRR) 𝒏 ∑𝐢=𝟏 𝐈𝐢 − ∑𝐢=𝟏 𝐁𝐢𝐞𝐩 − 𝟏
𝐏𝐁𝐏 = 𝐓𝐏−𝟏 +
𝐁𝐩
IRR merupakan suatu metode untuk
menghitung tingkat bunga yang Keterangan:
menunjukkan nilai bersih sekarang PBP =Payback Period
(NPV) sama dengan jumlah seluruh Tp-1 =Tahun sebelum terdapat PBP

576
Ii =Jumlah investasi telah tahunya, Petani memiliki luas lahan 0,5
didiskon – 4,2 ha dengan persentase terbesar 40%
Biep-1 =Jumlah benefit yang telah dengan luas lahan 0,6 – 1,4 dari total
didiskon sebelum PBP petani responden. Tidak ada petani yang
Bp =Jumlah benefit pada PBP menyewa lahan untuk usahatani
manggis, karena lahan yang digunakan
e. Analisis Sensitivitas adalah lahan milik sendiri
2. Biaya Usahatani Manggis
Analisis sensitivitas menggunakan
a. Biaya Investasi
metode analisis kuantitatif dan
deskriptif. Analisis ini menghitung Biaya investasi usahatani manggis
kepekaan analisis finansial (NPV, IRR, meliputi biaya pembelian bibit, pupuk
Net B/C, dan PBP) terhadap perubahan organik, peralatan, dan upah tenaga
yang terjadi pada harga faktor produksi kerja untuk pengolahan lahan dan
dan harga hasil produksi serta dampak penanaman. Berikut merupakan biaya
akhirnya pada kondisi kelayakan investasi usahatani manggis rata-rata
finansial usahatani manggis. per hektar

HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1 biaya investasi usahatani manggis


rata-rata per hektar
1. Karakteristik Responden Jenis Biaya Jumlah Nilai
Petani manggis di Desa Babakan dan Desa Bibit 100 Rp3.500.000
Cibuntu mayoritas berprofesi sebagai Pupuk Organik 40 Rp400.000
petani dalam mata pencaharian utama. Peralatan
Parang 4 Rp88.000
a. Umur Responden Cangkul 4 Rp150.000
Umur petani akan berpengaruh terhadap Pompa Air 1 Rp375.000
pengalaman yang dimiliki petani Hand Sprayer 1 Rp250.000
sehingga aktifitas yang dilakukan Gunting 3 Rp60.000
menunjang upaya memaksimalkan hasil. Keranjang Buah 6 Rp240.000
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh Tenaga Kerja
umur responden antara 32 - 75 tahun Persiapan lahan 8 Rp640.000
sebagian besar responden berada pada Penanaman 9 Rp720.000
umur produktif yaitu 32 – 55 tahun. Total Rp6.423.000
Sumber: data primer diolah,2021
b. Tingkat Pendidikan Responden
Biaya investasi untuk pembelian bibit
persentase paling tinggi terdapat pada
manggis di Kecamatan Wanayasa
tingkat pendidikan petani di tingkat
sebesar Rp3.500.000 per hektar. Dalam
SD/sederajat yaitu sebesar 50% atau
satu hektar rata-rata petani
sebanyak 15 responden dari keseluruhan
sampel. menginvestasikan sebanyak 100 pohon
manggis. Pada saat tahun persiapan
c. Sebaran Luas Lahan Responden pupuk organik digunakan untuk
Luasnya lahan yang dimiliki petani kebutuhan persiapan lahan. Biaya
sangat mempengaruhi besarnya penggunaan peralatan untuk usahatani
pendapatan yang akan diperoleh tiap manggis umumnya didasarkan pada

577
umur ekonomis dan manfaat alat yang pemanenan buah dalam satu musim
digunakan. Pembelian alat diasumsikan dilakukan selama beberapa kali sesuai
dapat digunakan hingga umur dengan periode panen manggis dan
ekonomisnya habis. Peralatan yang umur tanaman manggis. Biasanya
digunakan untuk usahatani manggis kegiatan pemanenan dilakukan selama
terdiri dari parang, cangkul, pompa air, 8 hari dalam satu bulan dan umumnya
hand sprayer, gunting, dan keranjang. para petani manggis di Kecamatan
Upah tenaga kerja per HOK sebesar Wanayasa melakukan pemanenan pada
Rp80.000 dalam satu hari selama 5 jam bulan November hingga bulan Maret
dimulai pada pagi hari hingga siang atau kurang lebih selama 5 bulan. Upah
hari. per HOK Rp60.000 sampai Rp80.000
yang dimana tenaga kerja tersebut
b. Biaya Operasional
bekerja setiap hari selama 5 jam.
Biaya operasional usahatani manggis Berikut Tabel 2 biaya investasi dan
terdiri dari biaya pembelian pupuk dan biaya operasional usahatani manggis
tenaga kerja, pupuk yang digunakan rata-rata per hektar.
diantaranya pupuk organik, NPK, SP-
Tabel 2 Biaya investasi dan operasional
36, Urea, KCl, dan pupuk daun. Pupuk usahatani manggis rata-rata per hektar.
dengan penggunaan tertinggi yaitu Thn Biaya Investasi Biaya Operasional
pupuk organik, karena pupuk organik 0 Rp6.423.000 Rp0
merupakan pupuk utama yang 1 Rp0 Rp6.848.667
digunakan oleh responden yang 2 Rp88.000 Rp5.880.714
berperan penting dalam pertumbuhan 3 Rp420.000 Rp7.409.464
tanaman manggis. Penggunaan pupuk 4 Rp700.000 Rp6.282.000
SP-36, Urea, dan KCl diberikan selama 5 Rp100.000 Rp8.214.750
tanaman belum menghasilkan (TBM), 6 Rp200.000 Rp6.112.179
Sedangkan ketika tanaman telah 7 Rp250.000 Rp8.811.571
berbuah dan menghasilkan pupuk yang 8 Rp125.000 Rp12.803.173
digunakan adalah pupuk organik, 9 Rp825.000 Rp17.405.542
NPK, dan pupuk daun yang juga 10 Rp0 Rp19.399.375
disesuaikan dengan kebutuhan masing- 11 Rp425.000 Rp21.626.250
masing pohon. Kegiatan pemupukan 12 Rp195.000 Rp12.329.333
13 Rp0 Rp13.332.500
dilakukan sebanyak 2 sampai 3 kali
14 Rp750.000 Rp12.825.250
dalam satu musim.
15 Rp495.000 Rp15.227.500
Tenaga kerja yang digunakan 16 Rp0 Rp12.375.667
dalam usahatani manggis selain untuk 17 Rp75.000 Rp18.023.643
persiapan lahan dan penanaman, juga 18 Rp180.000 Rp22.828.125
tenaga kerja pengairan, penyiangan 19 Rp950.000 Rp27.337.500
dan pemupukan, pemangkasan, juga 20 Rp75.000 Rp14.756.000
panen dan pasca panen. Diketahui Jml Rp12.276.000 Rp269.829.202
biaya rata-rata tenaga kerja yang paling Sumber: data primer diolah,2021
tinggi adalah biaya panen dan pasca
panen. Dalam usahatani manggis

578
3. Penerimaan dan Pendapatan 4 Rp0 -Rp6.982.000
a. Penerimaan 5 Rp0 -Rp8.314.750
6 Rp0 -Rp6.312.179
Harga jual merupakan faktor yang 7 Rp0 -Rp9.061.571
mempengaruhi penerimaan yang 8 Rp16.000.000 Rp3.071.827
diterima oleh petani manggis di 9 Rp20.000.000 Rp1.769.458
10 Rp22.000.000 Rp2.600.625
Kecamatan Wanayasa. Harga yang
11 Rp24.000.000 Rp1.948.750
ditetapkan petani manggis di
12 Rp28.000.000 Rp15.475.667
Kecamatan Wanayasa yaitu Rp20.000
13 Rp36.000.000 Rp22.667.500
per kg. Penerimaan tertinggi produksi
14 Rp40.000.000 Rp26.424.750
manggis dilihat pada umur 20 tahun 15 Rp50.000.000 Rp34.277.500
dengan rata-rata penerimaan 16 Rp52.000.000 Rp39.624.333
Rp110.000.000 per hektar. Hal tersebut 17 Rp60.000.000 Rp41.901.357
dikarenakan pada tahun ke 20 rata-rata 18 Rp67.000.000 Rp43.991.875
jumlah produksi manggis mencapai 50 19 Rp80.000.000 Rp51.712.500
– 60 kg per pohon, pada tahun awal 20 Rp110.000.000 Rp95.169.000
jumlah produksi 8 – 15 kg per pohon Jml Rp605.000.000 Rp322.894.798
dan pada tahun pertengahan yaitu tahun Sumber: data primer diolah,2021
ke 10 – 15 mencapai 20 – 35 kg per
4. Analisis Kelayakan Finansial
pohon. Sehingga penerimaan pada
tahun awal adalah penerimaan terendah Analisis kelayakan dalam usahatani
dengan rata-rata penerimaan manggis digunakan untuk menilai secara
Rp16.000.000 per hektar finansial apakah usahatani manggis layak
atau tidak untuk dilaksanakan. Asumsi
b. Pendapatan
yang digunakan adalah umur produktif
Pendapatan merupakan keseluruhan tanaman manggis selama 20 tahun.
biaya total usahatani manggis dikurangi Tanaman manggis mulai berproduksi pada
dengan penerimaan. pendapatan umur 8 tahun dengan tingkat suku bunga
tertinggi didapat pada umur tanaman 20 6%. Perhitungan biaya investasi, biaya
tahun yaitu sebesar Rp95.169.000, pada produksi, dan jumlah produksi berdasarkan
tahun ke 20 juga biaya total lebih penelitian usahatani manggis di Kecamatan
rendah dari pada tahun sebelumnya Wanayasa diperhitungkan untuk luas lahan
yang mencapai Rp28.287.500. satu hektar. Adapun analisis finansial
Penerimaan dan pendapatan usahatani dilakukan dengan pengukuran terhadap
manggis di Kecamatan Wanayasa dapat berbagai kriteria investasi yaitu Net Present
dilihat dalam Tabel 3. Value (NPV), Net Benefit Cost Ratio (Net
B/C Ratio), Internal Rate Return (IRR),
Tabel 3 Penerimaan dan pendapatan
usahatani manggis di Kecamatan Wanayasa Payback Periode (PBP) dan Analisis
Thn Total Penerimaan Total Pendapatan sensitivitas. Berikut hasil analisis
0 Rp0 -Rp6.423.000 kelayakan finansial usahatani manggis di
1 Rp0 -Rp6.848.667 Kecamatan Wanayasa Kabupaten
2 Rp0 -Rp5.968.714 Purwakarta:
3 Rp0 -Rp7.829.464

579
Tabel 4 Kriteria investasi usahatani bunga 6% untuk usahatani manggis
manggis di Kecamatan Wanayasa adalah 16% artinya tingkat suku bunga
No Kriteria Nilai Ket yang menyamakan nilai sekarang
1 NPV 96.109.082 Layak dengan nilai yang akan datang pada
2 Net B/C Ratio 3,045 Layak penerimaan bersih adalah tingkat suku
3 IRR 16% Layak bunga 16%, sehingga apabila investor
4 Payback Period 8 Tahun Layak akan menginvestasikan uangnya untuk
Sumber: data primer diolah,2021 melakukan usahatani manggis akan
a. Net Present Value (NPV) memberikan keuntungan yang lebih
besar dari pada harus mendepositkan
Nilai NPV pada tingkat suku bunga 6% uangnya di Bank dengan keuntungan
menunjukan manfaat bersih dalam dari Bank sebesar 6%.
menjalankan usahatani manggis selama
20 tahun dengan nilai sebesar d. Payback Period (PBP)
Rp96.109.082. Hasil analisis NPV
tersebut menunjukkan bahwa selisih Berdasarkan perhitungan usahatani
antara nilai sekarang dari penerimaan manggis di Kecamatan Wanayasa di
yang diterima dan nilai sekarang biaya dapat Payback selama 8 tahun. Hal ini
yang telah dikeluarkan untuk usahatani berarti investasi awal akan
manggis bernilai positif sebesar dikembalikan dalam jangka waktu 8
Rp96.109.082. Hal ini berarti nilai tahun. Sehingga masa pengembalian
sekarang penerimaan di masa yang akan modal investasi lebih pendek dari umur
datang masih lebih besar dari nilai ekonomis tanaman manggis yaitu 20
sekarang biaya yang dikeluarkan di tahun.
masa yang akan datang. Berdasarkan analisis kelayakan finansial
usahatani manggis dengan discount factor
b. Net B/C Rasio
6% menggunakan metode NPV dengan
Usahatani manggis dikatakan layak nilai NPV = Rp96.109.082 per hektar, Net
apabila nilai Net B/C yang dijalankan B/C = 3,045 (>1), IRR = 16% (> tingkat
lebih dari 1. Perhitungan nilai Net B/C suku bunga yang berlaku) dan PBP 8 tahun
pada usahatani manggis di Kecamatan (kurang dari batas umur tanaman manggis)
Wanayasa menghasilkan nilai 3,045, maka usahatani manggis di Kecamatan
dimana nilai tersebut lebih besar dari 1 Wanayasa layak untuk diusahakan dan di
(3,045>1). Artinya setiap pengeluaram kembangkan.
Rp1.000.000 akan menghasilkan 5. Analisis Sensitivitas
penerimaan sebesar Rp3.045.000 dan
dapat dikatakan usahatani manggis di Analisis sensitivitas digunakan untuk
Kecamatan Wanayasa layak untuk di mengetahui perubahan faktor-faktor dalam
laksanakan dan di kembangkan. dan luar yang mempengaruhi nilai
penerimaan dan biaya suatu usahatani
c. Internal Rate Return (IRR) terhadap kriteria investasi NPV, Net B/C
Ratio, IRR, dan Payback Period. Usahatani
Hasil perhitungan analisis menunjukan
manggis di Kecamatan Wanayasa
bahwa nilai IRR pada tingkat suku
mengalami beberapa perubahan faktor-

580
faktor yaitu penurunan harga jual sebesar b. Sensitivitas terhadap penurunan
15%, penurunan produksi sebesar 30%, dan produksi 30%
kenaikan harga produksi sebesar 2,27%.
Analisis sensitivitas terhadap
Perubahan produksi manggis tersebut
menurunan jumlah produksi sebesar
berdasarkan pada laju inflasi rata-rata yang
30% didasarkan pada penurunan
terjadi pada tahun 2015 sampai tahun 2021
produksi rata-rata yang pernah terjadi
dengan rata-rata inflasi 2,27%. Berikut
pada usahatani manggis di Kecamatan
hasil analisis sensitivitas yang terjadi pada
Wanayasa. Diasumsikan akibat faktor
usahatani manggis di Kecamatan Wanayasa
cuaca seperti musim hujan yang
a. Sensitivitas terhadap penurunan berkepanjangan juga akibat hama dan
harga 15% penyakit yang menyerang tanaman
manggis sehingga menyebabkan
Analisis sensitivitas terhadap
penurunan produksi manggis sebesar
penurunan harga jual sebesar 15% yaitu
30%. Berikut tabel perubahan analisis
dari harga Rp20.000 per kg menjadi
finansial akibat adanya penurunan
Rp17.000 per kg. Penurunan harga
produksi sebesar 30%.
disebabkan menurunnya permintaan
pasar akan manggis, penurunan harga Tabel 6 Analisis sensitivitas terhadap
juga dapat di akibatkan bila terjadinya penurunan produksi manggis 30%.
panen raya seperti waktu panen No Kriteria Nilai Ket
bersamaan dengan berbagai wilayah 1 NPV 23.174.025 Layak
penghasil manggis di Indonesia, 2 Net B/C Ratio 1,42 Layak
sehingga permasalahan ini berdampak 3 IRR 9% Layak
pada penurunan harga jual manggis. 4 Payback Period 8 Tahun Layak
Berikut Tabel 5 analisis sensitivitas Sumber: data primer diolah,2021
akibat adanya penurunan harga jual Dari hasil analisis sensitivitas
manggis 15%. penurunan produksi manggis sebesar
Tabel 5 Analisis sensitivitas terhadap 30% menunjukan nilai NPV, Net B/C
penurunan harga jual manggis 15%. Ratio, IRR, dan Payback Period
No Kriteria Nilai Ket menunjukan hasil layak untuk
1 NPV 59.641.553 Layak dijalankan
2 Net B/C Ratio 2,22 Layak
c. Sensitivitas terhadap kenaikan
3 IRR 13% Layak
biaya produksi 2,27%
4 Payback Period 8 Tahun Layak
Sumber: data primer diolah,2021 Analisis sensitivitas kenaikan biaya
produksi sebesar 2.27% didasarkan
Dari hasil analisis sensitivitas
pada laju inflasi rata-rata yang terjadi
penurunan harga jual manggis sebesar
pada tahun 2015 – 2021, yang
15% menunjukan nilai NPV, Net B/C
diasumsikan kenaikan harga input yang
Ratio, IRR, dan Payback Period
dipakai. Berikut merupakan Tabel
menunjukan hasil layak untuk
analisis sensitivitas dengan kenaikan
dijalankan.
biaya produksi sebesar 2.27%.

581
Tabel 7 Analisis sensitivitas terhadap NPV Rp59.641.553 per hektar, Net
kenaikan biaya produksi 2,27%. B/C 2,22 (>1) , IRR 13% ( > tingkat
No Kriteria Nilai Ket suku bunga yang berlaku) dan PBP
1 NPV 92.772.005 Layak 8 tahun (kurang dari batas umur
2 Net B/C Ratio 2,93 Layak tanaman manggis), penurunan
3 IRR 16% Layak produksi 30% menghasilkan nilai
4 Payback Period 8 Tahun Layak NPV Rp23.174.025 per hektar, Net
Sumber: data primer diolah,2021 B/C 1,42 (>1) , IRR 9% ( > tingkat
Dari hasil analisis sensitivitas kenaikan suku bunga yang berlaku) dan PBP
biaya produksi 2,27% menunjukan 8 tahun (kurang dari batas umur
nilai NPV, Net B/C Ratio, IRR, dan tanaman manggis), dan kenaikan
Payback Period menunjukan hasil biaya produksi sebesar 2,27%,
layak untuk dijalankan menghasilkan nilai NPV
Rp92.772.005 per hektar, Net B/C
KESIMPULAN 2,93 (>1) , IRR 16% ( > tingkat suku
Berdasarkan hasil analisis yang bunga yang berlaku) dan PBP 8
dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan tahun (kurang dari batas umur
sebagai berikut: tanaman manggis) menunjukkan
masih layak secara finansial.
1. Usahatani manggis umur 1 hingga
20 tahun, memerlukan biaya DAFTAR PUSTAKA
Rp282.105.202/ha, meliputi biaya
Badan Pengelola Perbatasan Daerah
investasi, biaya tetap dan biaya
Purwakarta.2018. Geografi &
variabel. Penerimaan
Demografi Kabupaten Purwakarta.
Rp605.000.000/ha dan Pendapatan
BPPD Kabupaten Purwakarta.63
Rp322.894.798/ha. Besar kecilnya
halaman.
biaya dan penerimaan dipengaruhi
Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa
oleh umur tanaman dan luas lahan
Barat.2018. Statistik Produksi
yang dimiliki petani.
Manggis. Badan Statistik Provinsi
2. Analisis kelayakan dengan discount
Jawa Barat.3 halaman.
factor 6% menghasilkan nilai dari
Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa
kriteria investasi NPV sebesar
Barat.2021. Laporan Inflasi Jawa
Rp96.109.082 per hektar, Net B/C
Barat. Badan Statistik Provinsi
3,045 (>1) , IRR 16% ( > tingkat
Jawa Barat.
suku bunga yang berlaku) dan PBP
Badan Pusat Statistik Kabupaten
8 tahun (kurang dari batas umur
Purwakarta.2018. Laporan
tanaman manggis) dengan demikian
Tahunan Produksi Manggis. Badan
usahatani manggis di Kecamatan
Statistik Kabupaten Purwakarta.
Wanayasa Kabupaten Purwakarta
Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan
secara finansial layak untuk
Wanayasa. 2020. Jumlah Pohon
dikembangkan
Manggis. Kabupaten Purwakarta.
3. Analisis sensitivitas usahatani
Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan
manggis penurunan harga jual
Wanayasa. 2021. Program
sebesar 15% menghasilkan nilai

582
Penyuluhan Pertanian Kecamatan kopti semanan Kecamatan
Wanayasa. Kabupaten Purwakarta. Kalideres Jakarta Barat). Jurnal
Muslim, C.dan Nurasa, T.2011. Daya Saing Bisnis dan Manajemen. 10(2): 102-
Komoditas Promosi Ekspor 116.
Manggis, Sistem Pemasaran dan Syafruddin.2009. Daerah Sentra Manggis.
Kemantapannya di dalam Negeri Balai Pengkajian Teknologi
(studi kasus di Kabupaten Pertanian. Sulawesi Tengah.2
Purwakarta, Jawa Barat). Jurnal halaman.
Agro Ekonomi, Volume 29. No.1,
Mei 2011
Nasaruddin,2019. Budidaya Tanaman
Manggis. Pusluhtan Kementan.
Maros
Ninda, R. Akmal, H.dan Ariyanti, N.2018.
Karakterisasi Morfologi dan
Anatomi Tanaman Manggis dan
Kerabatnya (Garcinia spp.) di
Taman Buah Mekarsari. Jurnal
Sumberdaya Hayati. 4(1): 12-20

Rahmawati, N. Istiyanti, E.dan Berlin,


I.2018. Analisis Kelayakan
Finansial Usahatani Manggis di
Kecamatan Puspahiang Kabupaten
Tasikmalaya.
Rukman, R.2005. Usaha Tani.Kanisius.
Yogyakarta.
Soekartawi.1991. Dasar Penyusunan
Evaluasi Proyek. Pustaka Sinar
Harapan. Jakarta.
Soekartawi.1994. Teori Ekonomi Produksi.
Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Soetriono, Suwandari, A., & Rijanto.2006.
Pengantar Ilmu Pertanian. Malang:
Bayumedia
Sugiyono (2012).Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif. dan
R&D.Alfabeta. Bandung.
Suratiyah, K.2015. Ilmu Usahatani.
Penebar Swadaya.Jakarta
Susilowati, E.dan Kurniati, H.2018.
Analisis Kelayakan dan Sensitivitas
(studi kasus industry kecil tempe

583

You might also like