Professional Documents
Culture Documents
Penggunaan Strategi Know-Want-Learn (KWL) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Pada Pokok Bahasan Sistem Ekskresi Manusia Untuk Siswa Kelas Xi Ipa 2 Sma Negeri 1 Salo
Penggunaan Strategi Know-Want-Learn (KWL) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Pada Pokok Bahasan Sistem Ekskresi Manusia Untuk Siswa Kelas Xi Ipa 2 Sma Negeri 1 Salo
(Using Know-Want-Learn (KWL) Strategy to Improve Students’ Learning Outcomes of Biology on Human
Excretion System at Class XI IPA 2 SMA Negeri 1 Salo)
Oleh: Khadijah*)
*) Guru Biologi SMA Negeri 1 Salo
ABSTRACT
Classroom action research has been done in SMA Negeri 1 Salo on Biology subject, the
research object was class XI IPA 2 in the second semester 2012/2013. This study was
conducted in an effort to improve students’ learning outcome on Biology with the topic of
the human excretion system at class XI IPA 2. The learning model Know-Want-and Learn
(KWL) have to be applied after observation and reflection carried out by the researcher.
Researcher planned of action based on the results of observations and reflections that have
been made through the development of learning-based learning tools Know-Want-and Learn
(KWL) consisting of test questions (repeat), observation sheets and lesson plans and other
supporting learning device. The learning model Know-Want-and Learn (KWL) consists of
three main stages, namely: students know the material, ask students a question, ask the
students to learn the material, ask students to discuss the subject material, and asked the
students to do the exercise. This study can be completed in 2 cycles of 4 meetings and twice
daily tests. Results of research is the observation data and the recapitulation of the test
(replications) and recapitulation completeness study shows there has been increased activity
of positive student learning in the classroom and increase the mean test (repeats) as well as
an increase in classical completeness of cycle 1 to cycle 2. Activity of students during the
process learning is observed by the observer as the data for evaluation and reflection.
Recapitulation mean test (replications) and mastery learning derived from the value of the
daily tests daily tests I and II. Based on the results of this study concluded that the
application of learning models Know-Want-and Learn (KWL) in class XI IPA 2 SMA Negeri
1 Salo is able to improve learning outcomes Biology subjects indicated by the mean test
(replications) and classical
completeness in every cycle.
.
Keywords: Know-Want-Learn (KWL), Human Excretion, Action Research
10
Perspektif Pendidikan dan Keguruan, Vol VI, No. 11, April 2015 ISSN 1411-3570
11
Perspektif Pendidikan dan Keguruan, Vol VI, No. 11, April 2015 ISSN 1411-3570
a. Meminta siswa untuk menulis apa g. Guru meminta siswa membuat daftar
yang mereka pelajari. pertanyaan-pertanyaan tentang apa yang
b. Meminta mereka untuk memeriksa ingin diketahui lebih banyak tentang
pertanyaan-pertanyan yang mereka materi bersama dengan kelompoknya.
buat pada tahap "Want to Learn" h. Guru meminta siswa menjawab
(Menginginkan untuk Mempelajari). pertanyaan-pertanyaan dari tahap
Beberapa langkah dalam kedua, kemudian mempelajarinya dan
mengajarkan kemampuan belajar biologi mendapatkan informasi-informasi
pada pokok bahasan sistem ekskresi tentang materi tersebut.
manusia melalui strategi KWL (Know, i. Guru meminta siswa untuk
Want, and Learn), yaitu: menampilkan materi yang telah
a. Guru menggunakan sumber-sumber disimpulkan.
sistem ekskresi manusia untuk j. Guru mengakhiri kelas.
mendukung pembelajaran. .
b. Guru menjelaskan tentang strategi METODE
KWL (Know, Want, and Learn). Jenis penelitian yang dilakukan
c. Guru menjelaskan kepada siswa tentang oleh penulis adalah Penelitian Tindakan
apa yang mereka akan lakukan ketika Kelas (PTK). Menurut Kunandar (2011:
menggunakan strategi KWL (Know, 13), PTK adalah suatu penelitian tindakan
Want, and Learn). yang dilakukan oleh guru sekaligus
d. Guru menampilkan kepada siswa peneliti di kelasnya dengan merancang,
contoh sistem ekskresi manusia sebagai melaksanakan tindakan, dan
model. merefleksikannya dengan tujuan
e. Guru menjelaskan tentang apa yang memperbaiki dan meningkatkan mutu
seharusnya siswa lakukan dalam pembelajaran.
memahami sistem ekskresi manusia. Ada empat tahap yang dilalui
f. Guru meminta siswa untuk memikirkan dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan
tentang materi, kemudian membuat Kelas (PTK) pada setiap siklusnya yaitu:
daftar apa yang diketahui tentang materi perencanaan, pelaksanaan tindakan,
tersebut. pengamatan, dan refleksi.
Berikut adalah gambarannya:
Tahap-Tahap Pelaksanaan PTK
Pelaksanaan
Refleksi
Pelaksanaan
SIKLUS
2
Perencanaan Pengamatan
12
Perspektif Pendidikan dan Keguruan, Vol VI, No. 11, April 2015 ISSN 1411-3570
Refleksi
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas adalah data yang diperoleh dari observasi
XI IPA 2 SMA Negeri 1 Salo 2011/2012. Siswa guru dan siswa.
pada kelas ini terdiri dari 27 siswa. Untuk menganalisis data, penulis
Setting penelitian ini dilakukan pada menggunakan data kuantitatif dan data
kelas XI IPA 2 tahun pelajaran 2011 /2012 kualitatif sebagai berikut:
pada semester genap sesuai dengan program 1. Data Kuantitatif
Untuk mendapatkan hasil nilai
tahunan, dan program semester yang
dari jawaban siswa, penulis menggunakan
direncanakan oleh peneliti selaku guru mata data kuantitatif. Data kuantitatif diperoleh
pelajaran. Parameter merupakan hal yang dari nilai tes siswa tersebut. Rumus untuk
diukur dalam penelitian. Ada dua parameter menganalisa hasil tes tersebut adalah
dalam penelitian ini, yakni: sebagai berikut:
1. Parameter Utama X
M 100
Parameter utama dalam penelitian berupa n
hasil belajar siswa yang terdiri dari daya M = Nilai Individu
serap dan ketuntasan siswa. X = Jawaban Benar
Hasil Belajar n = Jumlah Soal
(Nurkancana and Sunartana, 1983)
- Daya serap Siswa
Persentase siswa yang dapat
- Ketuntasan hasil belajar sesuai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang menjawab soal dengan benar dirumuskan
ditetapkan baik secara individu maupun sebagai berikut(Hatch and Farhady,
klasikal. 1982:43):
- Data yang diperoleh melaluites X
dilakukan sebanyak dua kali yaitu tes P 100 %
N
pada siklus I dan tes pada siklus II. Data
P = Persentase
non tes diperoleh melalui
observasi/pengamatan. X = Jumlah siswa yang benar
2. Parameter Pendukung N = Total siswa
Parameter pendukung dalam penelitian
ini adalah berupa hasil pengamatan aktivitas HASIL DAN PEMBAHASAN
guru dan siswa dalam pelaksanaan tindakan.
Dalam penelitian ini, penulis mengumpulkan Hasil Tes
data kuantitatif dan data kualitatif. Data Nilai – nilai hasil tes pada pratindakan,
kuantitatif adalah data yang diperoleh dari hasil siklus I, dan siklus II secara prosentasi
tes terhadap siswa tersebut.Data kualitatif tergambar pada tabel berikut :
Table 1 : Persentasi Hasil Tes Siswa siklus I dan Siklus II
Persentase Persentase Persentase Tingkat
Nilai
Pratindakan Siklus I Siklus II Kemampuan
81 – 100 0% 7,4% 18,5% Baik Sekali
61 – 80 18,5% 29,6% 66,7% Baik
41 – 60 22,2% 37,1% 14,8% Cukup
21 – 40 37,5 % 25,9% 0% Kurang
0 – 20 22,2% 0% 0% Sangat Kurang
Jumlah 100% 100% 100%
13
Dari nilai hasil tes pada Siswa dengan kemampuan cukup,
pratindakan, siswa dengan kemampuan pada pratindakan sebesar 22,2%, pada
baik sekali hanya 0%. Sementara pada siklus I sebesar 25,9%, dan siklus II
siklus I sebesar 7,4%, dan pada siklus II sebesar 14,8%. Terjadi penurunan
sebesar 18,5%. Terjadi peningkatan dari persentase darisiklus I ke siklus II sebesar
pratindakan ke siklus I sebesar 7,4%, dan 22,3%, artinya siswa yang memperoleh
dari siklus I ke siklus II sebesar 11,1%. nilai cukup berkurang jumlahnya.
Siswa dengan kemampuan baik, Siswa dengan kemampuan kurang
pada pratindakan sebesar 18,5%, pada dan sangat kurang, mengalami penurunan,
siklus I sebesar 29,6%, dan pada siklus II dari pratindakan ke siklus dan siklus II dari
sebesar 66,7%. Terjadi peningkatan dari 37,5% dan 25,9% menjadi 0% pada siklus
pratindakan ke siklus I sebesar 11,1%, dari II.
siklus I ke siklus II sebesar 37,1%.
Hasil Nontes
Tabel 2: Nilai Aktivitas Siswa pada Siklus 1
No Aktivitas Siswa Pertemuan 1 Pertemuan 2
F P (%) F P (%)
1 Mengetahui Materi 10 37% 17 63%
2 Membuat Pertanyaan 12 44.4% 15 55.6%
3 Mempelajari Materi 13 48.1% 14 51.9%
4 Mendiskusikan Materi 10 37% 17 63%
5 Mengerjakan Latihan 11 40.7% 16 59.3%
Nilai aktivitas siswa pada siklus 1 latihan. Pada pertemuan 2, ada 17 siswa
yang terdiri pertemuan 1 dan pertemuan 2. (63%) mampu mengetahui materi dan
Ada 5 aktivitas siswa; mengetahui materi, mendiskusikan materi, 15 siswa (55.6%)
membuat pertanyaan, mempelajari materi, mampu membuat pertanyaan, 14 siswa
mendiskusikan materi, dan mengerjakan (51.9%) mampu mempelajari materi, dan
latihan. Pada pertemuan 1, ada 10siswa 16 siswa (59.3%) mampu mengerjakan
(37%) mampu mengetahui materi dan latihan.
mendiskusikan materi, 12 siswa (44.4%) Dengan demikian, ada peningkatan
mampu membuat pertanyaan, 13 siswa nilai aktivitas siswa dari pertemuan 1 ke
(48.1%) mampu mempelajari materi, dan pertemuan 2 pada siklus 1.
11 siswa (40.7%) mampu mengerjakan