Professional Documents
Culture Documents
Pengaruh Intensitas Melihat Iklan Di Instagram Terhadap Pengetahuan Dan Perilaku Konsumtif Remaja Putri
Pengaruh Intensitas Melihat Iklan Di Instagram Terhadap Pengetahuan Dan Perilaku Konsumtif Remaja Putri
Abstract. This research aims to know the influence of the intensity of seeing ads selling
cosmetics on instagram against level of knowledge and behavior of consumerist cosmetics
young women. The population used in this research are students of SMKN 4 Yogyakarta
aged 15 to 18 years old. This research method using Quantitative research methods of
empirical research methods by means of Surveys using a questionnaire to respondents.
The number of samples from this research is as much as 68 students from 212 class 2 and
class 3 Department of Hairstyling and Hairstyling Skin SMKN 4 Yogyakarta.And the
relevant theory used in this research is the theory of the S-R and Theory AIDDA. The
results of this research to prove that there was significant influence between the intensity
of seeing ads selling cosmetics on instagram with the level of knowledge and behavior of
consumerist cosmetics young women have done the sums between t calculate the influence
of X against the Y1 and Y2 X against influence, namely (4.899 + 2,559)/2 = 3.724 and
summation of the p value (+ 0.000 0,013)/2 = 0.006. Thus the t value obtained
synchronously (F) of 3.724 and p 0.006. With the p of 0.0006 0.05 then it means there
are < significant influence between the intensity of seeing ads selling cosmetics on
instagram with the level of knowledge and behavior of consumerist cosmetics young
women.
1
Penulis Korespondensi
Copyright @ 2019 Authors. This is an open-access article distributed under the terms of the 179
Creative Commons Attribution License. (http://creativecommons.org/licences/by-sa/4.0/)
Jurnal komunikasi, Volume 13, Nomor 2, April 2019, Hal 179-190
Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intensitas melihat iklan
penjualan kosmetik pada instagram terhadap tingkat pengetahuan dan perilaku konsumen
kosmetik wanita muda. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa SMKN
4 Yogyakarta berusia 15 hingga 18 tahun. Metode penelitian ini menggunakan metode
penelitian kuantitatif dengan metode penelitian empiris dengan cara Survei menggunakan
kuesioner kepada responden. Jumlah sampel dari penelitian ini adalah sebanyak 68 siswa
dari 212 siswa kelas 2 dan kelas 3 Jurusan Tata Kecantikan Rambut dan Tata Kecantikan
Rambut SMKN 4 Yogyakarta. Dan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori
S-R dan Teori AIDDA. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa ada pengaruh yang
signifikan antara intensitas melihat iklan penjualan kosmetik pada instagram dengan
tingkat pengetahuan dan perilaku kosmetik konsumeris wanita muda telah melakukan
penjumlahan antara t hitung pengaruh X terhadap Y1 dan Y2, yaitu (4,899 + 2,559) / 2 =
3,724 dan penjumlahan dari nilai p (+ 0,000 0,013) / 2 = 0,006. Dengan demikian nilai t
diperoleh secara sinkron (F) sebesar 3,724 dan p 0,006. Dengan p sebesar 0,0006, 0,05
maka ada pengaruh yang signifikan antara intensitas melihat iklan penjualan kosmetik
pada instagram dengan tingkat pengetahuan dan perilaku kosmetika konsumen kosmetik
wanita muda.
180
Nia Sapma Apriliana & Endhar Priyo Utomo, Pengaruh Intensitas Melihat Iklan
di Instagram terhadap Pengetahuan dan Perilaku Konsumtif Remaja Putri
181
Jurnal komunikasi, Volume 13, Nomor 2, April 2019, Hal 179-190
tinggi dibanding yang lain. Perhatian Dari apa yang telah diuraikan di atas,
tersebut akan mengarah pada dapat diambil hipotesa penelitian sebagai
bertambahnya pengetahuan konsumen berikut.
tentang produk yang ditawarkan. Selain a. Terdapat pengaruh antara intensi-
aspek kognitif, iklan memberikan dampat tas melihat iklan (X) dengan tingkat
psikologis pada aspek afektif. Pengaruh pengetahuan (Y1)
pada aspek ini dapat dilihat dalam perilaku b. Terdapat pengaruh antara intensi-
seseorang di tengah masyarakat. Karena tas melihat iklan (X) dengan
pengaruh iklan, pada akhirnya, masyarakat perilaku konsumtif (Y2)
membentuk perilaku tertentu, antara lain c. Terdapat pengaruh antara intensi-
merasa lebih nyaman dan terasa lebih tas melihat iklan (X) dengan tingkat
percaya diri dengan menggunakan produk pengetahuan (Y1) dan perilaku
tertentu (tentu saja yang telah diiklankan). konsumtif (Y2) kosmetik remaja
Ini berarti bahwa aspek afektif ini terjadi putri.
ketika seseorang telah mengambil
tindakan dari apa yang dilihatnya.
Metode Penelitian
Selanjutnya, masuk pada aspek konatif.
Konatif adalah tahap dimana iklan sudah Dalam penelitian ini penulis meng-
membuat seseorang menerapkan barang gunakan paradigma positivistik. Positivis-
dan jasa secara berlebihan seperti tik atau positivisme memiliki pengaruh
berbelanja barang yang diiklankan jauh yang amat kuat terhadap disiplin ilmu.
diatas yang dibutuhkannya. Pada aspek Metode penelitian kuantitatif bersifat
inilah, muncul perilaku konsumtif deduktif karena penelitian dilakukan dari
seseorang (Widyatama, 2009). umum ke khusus untuk menjawab
rumusan masalah digunakan konsep atau
Pengaruh intensitas melihat iklan
teori sehingga dapat dirumuskan hipotesis.
akan berpengaruh pada tingkat
Hipotesis yang telah dirumuskan kemu-
pengetahuan seseorang terhadap barang
dian diuji melalui pengumpulan data
atau jasa yang diiklankan. Bahkan,
lapangan.
intensitas melihat iklan dapat berdampak
pada munculnya perilaku konsumtif, yaitu Jenis penelitian yang digunakan
pemborosan pembelian barang yang pada penelitian ini adalah jenis penelitian
dilakukan akibat keinginan untuk menjadi eksplanasi survei. Jenis eksplanasi
seperti apa yang diiklankan. Shalahudin dimaksudkan untuk menjelaskan suatu
(Ali, 2009) mengatakan bahwa pengeta- sampel terhadap populasinya atau
huan atau tingkat intelegensi adalah pengaruh satu variabel dengan variabel
kemampuan untuk meletakkan hubungan lain. Pada format eksplanasi survei,
dari proses berpikir. Sementara itu, Jean peneliti membangun hipotesis penelitian
Piaget (Ali, 2009) mendefinisikan tingkat dan mengujinya di lapangan karena format
pengetahuan adalah akal budi berdasarkan penelitian ini bertujuan untuk mencari
aspek kognitifnya. Tingkat pengetahuan hubungan sebab-akibat dari variabel-
akan berpengaruh pada perubahan variabel yang diteliti
perilaku. Ini berarti bahwa semakin Dalam penelitian ini, populasi dari
banyak pengetahuan yang didapatkan objek penelitian adalah seluruh remaja
maka semakin besar pula potensi perilaku putri yang merupakan siswi SMKN 4
berubah sesuai dengan ilmu tersebut. Yogjakarta, yaitu sebanyak 212 orang.
Sebagaimana diketahui bahwa, SMKN 4
Yogjakarta memiliki 2 (dua) pilihan
182
Nia Sapma Apriliana & Endhar Priyo Utomo, Pengaruh Intensitas Melihat Iklan
di Instagram terhadap Pengetahuan dan Perilaku Konsumtif Remaja Putri
jurusan, yaitu Jurusan Tata Kecantikan tahuan pribadi, juga untuk pengetahuan
Kulit dan Jurusan Tata Kecantikan yang mendukung keahliannya dalam
Rambut. Pemilihan populasi ini atas dasar belajar di sekolah. Instagram merupakan
asumsi bahwa siswa yang bersekolah di salah satu media sosial yang sedang
tempat tersebut memiliki tingkat digandrungi kalangan muda termasuk
pengetahuan dan tingkat kebutuhan yang siswi SMK 4 Yogyakarta sehingga melalui
tinggi terhadap produk kosmetik yang instagram inilah mereka sering mengakses
menjadi objek produk dari penelitian ini. pengetahuan tentang kosmetik.
Untuk mendapatkan hasil yang
signifikan, penulis mengambil sample dari
2. Tingkat Pengetahuan
populasi yang ada yang sekiranya bisa
mewakili sebagai responden dari Hasil penelitian pada variable
penelitian ini. Teknik sampling yang tingkat pengetahuan tentang kosmetik di
digunakan adalah Purposive Sampling, Instagaram menunjukkan pada kategori
yaitu teknik sampling yang memungkin baik. Dari hasil penelitian, terdapat 36
penulis untuk mengambil sample sesuai orang (52,94%), sangat baik ada 17 orang
dengan apa yang dibutuhkan dalam (25,00%), cukup baik 13 orang (19,12) dan
penelitian ini. Teknik ini digunakan pada masuk kategori buruk ada 2 orang (2,94%).
penelitian yang mengutamakan tujuan Tidak ada responden yang skornya masuk
penelitian daripada sifat populasi dalam dalam kategori sangat buruk.
menentuan sampel penelitian (Bungin, Berdasarkan data tersebut, dapat
2005) disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan
tentang iklan kosmetik siswi SMKN 4
Hasil dan Pembahasan Yogyakarta berada dalam kategori baik.
Akibat tingkat intensitas melihat iklan
1. Intensitas Melihat Iklan Jual Beli
kosmetik di Instagram yang dapat dibilang
Kosmetik di Instagram
sering, maka pengetahuannya baik.
Hasil penelitian menunjukkan Mereka menyadari bahwa pengetahuan
bahwa responden dengan skor pada tentang jenis dan harga kosmetik merupa-
variabel intensitas melihat iklan kosmetik kan hal yang penting untuk menunjang
di Instagram berada dalam kategori tinggi pengetahuannya dalam belajar tata kecan-
dan sedang dengan frekuensi masing- tikan. Oleh karena itu, sebagaian besar dari
masing sebanyak 20 orang (29,41%), yang mereka sering melihat informasi seputar
mempunyai skor kategori sangat tinggi ada kosmetik di internet, salah satunya di
8 orang (11,76%), kategori rendah ada 16 media sosial Instagram.
orang (23,53%) dan yang mempunyai
kategori sangat rendah ada 4 orang
(5,88%). Jika dirata-rata, intensitas 3. Perilaku Konsumtif Kosmetik
melihat iklan kosmetik di Instagram pada Remaja Putri
siswa SMKN 4 masuk dalam kategori baik. Hasil penelitian menunjukkan
Ini karena siswa yang mengambil jurusan bahwa skor responden pada variabel
tata kecantikan kulit dan rambut, perilaku konsumtif masuk dalam kategori
membuat mereka mau tidak mau harus tidak konsumtif ada 23 orang (33,82%),
mengerti tentang berbagai jenis dan harga cukup konsumtif ada 20 orang (29,41%),
kosmetik rambut dan kosmetik kulit yang sangat tidak konsumtif ada 18 orang
ada. Kegiatan mencari informasi tentang (26,47%), baik ada 4 orang (5,88%), sangat
kosmetik selain digunakan untuk penge-
183
Jurnal komunikasi, Volume 13, Nomor 2, April 2019, Hal 179-190
konsumtif 3 orang (4,41). Hal ini membuk- puan menilai, dan mempertimbangkan.
tikan bahwa hanya beberapa siswi yang Informasi menjadi penting untuk penge-
mampu berbelanja kosmetik, dan itupun tahuan. Ini juga sesuai dengan teori S-R
dalam batas yang wajar atau hanya untuk Theory yang mengatakan bahwa proses
kepentingan praktik sehingga perilaku belajar merupakan suatu tanggapan dari
konsumtif didasari oleh kemampuan seseorang terhadap suatu rangsangan yang
membeli dan kebutuhan pribadi serta diberikan (Dharmesta dan Handoko,
kebutuhan sekolah saja. Artinya bahwa 2008: 34).
sifat konsumtifnya buruk.
Tabulasi silang antara intensitas
melihat iklan dengan perilaku konsumtif
kosmetik menunjukkan bahwa jumlah
4. Tabulasi Silang
paling besar ada pada kolom intensitas
Pada uji tabulasi silang antar variabel melihat iklan sedang dan perilaku konsum-
dapat diketahui persilangan antara tif kosmetik sangat tidak konsumtif, yaitu
intensitas melihat iklan dengan tingkat 10 orang atau 50% dari seluruh intensitas
pengetahuan tentang kosmetik. Jumlah melihat iklan sedang. Ini berarti dari 20
paling besar ada pada kolom intensitas orang yang mempunyai intensitas melihat
melihat iklan tinggi dan pengetahuan iklan kosmetik sedang, terdapat 10 orang
tentang kosmetik baik, yaitu 15 orang atau (50%) yang mempunyai perilaku konsum-
75% dari seluruh intensitas melihat iklan tif kosmetik sangat tidak konsumtif.
tinggi. Ini berarti bahwa dari 20 orang yang Artinya, ada hubungan yang bertolak
mempunyai intensitas melihat iklan belakang, dari penelitian ini dapat disim-
kosmetik tinggi, terdapat 15 orang (75%) pulkan bahwa semakin baik intensitas
yang mempunyai pengetahuan tentang melihat iklan kosmetik siswi SMK 4
kosmetik baik. Ini menunjukkan bahwa Yogyakarta mempunyai kecenderu-ngan
semakin tinggi intensitas melihat iklan prilaku konsumtif yang semakin buruk
kosmetik dari siswi SMKN 4 Yogyakarta, atau semakin tidak konsumtif. Ini dapat
maka akan meningkatkan tingkat membuktikan bahwa intensitas melihat
pengetahuan tentang kosmetik siswi iklan yang sering belum tentu akan
SMKN 4 Yogyakarta tentang kosmetik. mengakibatkan perilaku konsumtif naik
Hasil uji korelasi mendukung tabulasi atau tinggi karena untuk menuju perilaku
silang yang ada, hubungan antara variabel konsumtif harus dilihat faktor-faktor lain
Intensitas melihat iklan kosmetik dengan seperti kemampuan membeli, tingkat
tingkat pengetahuan kosmetik menunjuk- kebutuhan, serta minat yang tinggi.
kan angka r hitung sebesar 0,516 dan Temuan ini juga didukung oleh hasil dari
tingkat signifikansi 0,000 <0,05, yang uji korelasi. Hubungan antara Intensitas
artinya hubungan antara Intensitas melihat iklan kosmetik dengan perilaku
melihat iklan kosmetik dengan tingkat konsumtif kosmetik menunjukkan angka r
pengetahuan kosmetik adalah berkorelasi hitung sebesar 0,300 dan tingkat
sedang dan signifikan. signifikansi 0,013 < 0,05, yang artinya
Hal di atas membuktikan bahwa Intensitas melihat iklan kosmetik dengan
tingkat pengetahuan seseorang terhadap perilaku konsumtif kosmetik berkorelasi
apapun dipengaruhi informasi yang dia lemah dan signifikan. Artinya, intensitas
terima. Istilah pengetahuan mernurut melihat iklan kosmetik dari siswi SMK 4
Chaplin (dalam Ali, Asrori, 2008: 26) Yogyakarta mempunyai hubungan yang
diartikan sebagai Proses kognitif, proses lemah dengan perilaku konsumtif
berpikir, daya menghubungkan, kemam- kosmetik siwi SMK 4 Yogyakarta.
184
Nia Sapma Apriliana & Endhar Priyo Utomo, Pengaruh Intensitas Melihat Iklan
di Instagram terhadap Pengetahuan dan Perilaku Konsumtif Remaja Putri
186
Nia Sapma Apriliana & Endhar Priyo Utomo, Pengaruh Intensitas Melihat Iklan
di Instagram terhadap Pengetahuan dan Perilaku Konsumtif Remaja Putri
187
Jurnal komunikasi, Volume 13, Nomor 2, April 2019, Hal 179-190
diiklankan mudah diingat oleh calon sebesar 3,724 dan p 0,006. Dengan
pembeli. Hal ini berarti bahwa intensitas demikian, hipotesis penelitian yang
informasi yang diterima dapat mempe- menyatakan terdapat pengaruh antara
ngaruhi tingkat pengetahuan seseorang intensitas melihat iklan jual beli kosmetik
terhadap apapun, termasuk terhadap di Instagram (X) dengan tingkat
kosmetik. pengetahuan (Y1) dan perilaku konsumtif
(Y2) kosmetik remaja putri diterima. Hal
Kedua, penelitian ini juga
ini dapat dijelaskan dengan teori yang
menemukan bahwa pengaruh antara
menyatakan setiap hal yang dilakukan oleh
intensitas melihat iklan jual beli kosmetik
komunikator akan menimbulkan efek bagi
di Instagram (X) dengan perilaku
komunikan. Pendekatan A-A Procedure
konsumtif (Y2) kosmetik remaja putri. Hal
atau from Attention to Action Procedure
ini dibuktikan dengan nilai t hitung 2,559
yang merupakan penyederhanaan dari
dengan signifikansi 0,013. Pengaruh yang
teori AIDDA (Attention, Interest, D =
ada adalah positif dan signifikan dengan
Desire, Decision, Action) sesuai dengan
Koefisien determinasi sebesar 9% yang
hasil penelitian ini. Ketika komunikator
berarti intensitas melihat iklan kosmetik
mampu membangkitkan rasa perhatian
mampu menerangkan perilaku konsumtif
komunikan maka akan terciptanya
kosmetik sebesar 9%. Dengan demikian,
komunikasi yang efektif yang membuat
hipotesis penelitian yang menyatakan
rasa perhatian (attention) telah muncul
terdapat pengaruh antara intensitas
dibenak komunikan, maka akan menum-
melihat iklan jual beli kosmetik di
buhkan minat (interest), menimbulkan
Instagram (X) dengan perilaku konsumtif
hasrat (desire), dilanjutkan dengan
(Y2) kosmetik remaja putri diterima.
datangnya keputusan (decission) untuk
Secara teoritis, perilaku konsumtif
melakukan sebuah kegiatan (action)
disebabkan oleh karena minat dan minat
sehingga intensitas melihat iklan
diawali dengan inforrmasi produk yang
(informasi) akan mempengaruhi penge-
dimiliki. Dalam kepribadian calon
tahuan konsumen dan perilaku konsumen
konsumen, pengetahuan konsumen
untuk membeli.
diartikan sebagai unsur-unsur yang
mengisi akal dan alam jiwa seorang Uji statistik penelitian ini
manusia yang sadar di otaknya. Hal ini menemukan bahwa iklan mempunyai
yang akan menimbulkan suatu gambaran, pengaruh penting dalam mendorong
pengamatan (persepsi), konsep dan fantasi perilaku konsumtif. Bagi pelaku bisnis, ini
terhadap segala hal yang diterima melalui menguntungkan karena dengan begitu
panca inderanya sehingga dapat berpe- dapat terus menggunakan media sosial
ngaruh pada perubahan perilaku untuk beriklan. Namun, bagi khalayak,
konsumen. Hal ini berarti bahwa intensitas perilaku ini dapat dikatakan merugikan
informasi yang diterima dapat atau kurang bagus karena perilaku
mempengaruhi perilaku konsumtif calon konsumtif akan menciptakan pemborosan
konsumen. sebagai akibat ketidakmampuannya dalam
mengontrol proses belanja. Untuk itu,
Ketiga, terdapat pengaruh antara
diperlukan suatu ‘kebijakan’ dari para
intensitas melihat iklan jual beli kosmetik
pembeli untuk menggunakan uangnya
di Instagram (X) dengan tingkat
secara lebih baik.
pengetahuan (Y1) dan perilaku konsumtif
(Y2) kosmetik remaja putri. Hal ini
dibuktikan dari hasil penjumlahan nilai t
188
Nia Sapma Apriliana & Endhar Priyo Utomo, Pengaruh Intensitas Melihat Iklan
di Instagram terhadap Pengetahuan dan Perilaku Konsumtif Remaja Putri
Penelitian ini fokus pada pesan anak SLTA, tapi juga anak-anak remaja
iklan di Instagram. Penelitian-penelitian dan usia dewasa. Dengan demikian, akan
lain kiranya dapat dikembangkan dengan ditemukan hasil-hasil penelitian yang lebih
menggunakan fokus media sosial lainnya kaya.
seperti Facebook ataupun line. Sampling
juga dapat diperluas tidak hanya anak-
Daftar Pustaka
Ali, M. d. (2009). Psikologi Remaja. Hidayat, A.T; Elita, FM; dan Setiaman, A.
Jakarta: Bumi Aksara. (2012). “Hubungan Antar Atribut
Produk Dengan Minat Beli
Bungin, B. (2005). Metode Penelitian Konsumen”. eJurnal Mahasiswa
Kuantitatif. Jakarta: Kencana Universitas Padjajaran Volume 1.
Prenada Media Group.
Hidayat, M. W. (2016). "3 Media Sosial
Dharmmesta, B.S. dan Handoko, T.H. Favorit Pengguna Internet
(2008). Manajemen Pemasaran Indonesia". www.liputan6.com
Analisis Perilaku (tanggal publikasi berita : 24 Oktober
Konsumen.Yogyakarta : BPFE – 2016). URL : https://www.liputan6.
Yogyakarta com/tekno/read/2634027/3-media-
sosial-favorit-pengguna-internet-
Effendy, Onong Uchjana. (2000). Ilmu, indonesia, tanggal akses 17
Teori dan Filsafat Komunikasi. Desember 2018
Bandung PT. Citra Aditya Bakti
Hidayatun, U. (2015). Pengaruh Instesitas
Fauziah, N (2015). “Pengaruh Digital Penggunaan Media Sosial dan
Marketing Lazada Indonesia Dukungan Teman Sebaya Terhadap
Terhadap Brand Awareness dan Perilaku Konsumtif Pada Siswa
Minat Beli Konsumen”. Skripsi Kelas XI SMA Muhamadiyah 3
Sarjana, Fakultas Psikologi dan Ilmu Jogjakarta . Jogjakarta: Fakultas
Sosial Budaya Universitas Islam Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Indonesia, Yogyakarta. Jogjakarta.
189
Jurnal komunikasi, Volume 13, Nomor 2, April 2019, Hal 179-190
190