You are on page 1of 7

HUBUNGAN KELELAHAN KERJA, BEBAN KERJA DAN PENGGUNAAN ALAT

PELINDUNG DIRI DENGAN KECELAKAAN KERJA PADA PEKERJA BAGIAN


FINISHING PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL X

Relationships work fatigue, Workload And Use Of Personal Protective Equipment To Workers
With Occupational Accidents Finishing Section Midtown Hotel Development Project in
Samarinda

Sakina Tura1, Adhea Dwi Septi Wulandari2


Falkutas Kesehatan Masyarakat, Universitas Mulawarman, samarinda
Tahun 2016
Email: adheadwisw@gmail.com

ABSTRACT

Accidents are unexpected and unexpected events that result in injury. The main causes of work accidents
are human factors and factors that are unsafe working conditions. This study aims to determine the
relationship of work fatigue, workload, and the use of personal protective equipment with the incidence of
workplace accidents in the Midtown Samarinda Hotel Development Project workforce. The study used an
analytical survey method with a cross sectional approach. The sampling technique is probability
sampling using the proportionate stratified random sampling method with a total sample of 105 samples
from 143 finishing workers. Data analysis was used namely bivariate with chi-square test. The results of
bivariate analysis showed that all variables examined had a relationship with the dependent variable
(work accident) (p value <0.05), namely work fatigue (0,000), workload ( 0.002), and use of personal
protective equipment (PPE) (0.048). Researchers can conclude that there is a relationship between work
fatigue, workload, and the use of personal protective equipment with workplace accidents. It is
recommended for companies to limit work time or impose work shifts to reduce the occurrence of work
fatigue and workload and supervise the use of Personal Protective Equipment by providing sanctions for
workers who do not use it.

Keywords: work fatigue, workload, use of personal protective equipment, workplace accidents

ABSTRAK

Kecelakaan adalah kejadian yang tidak terduga dan tidak diharapkan yang mengakibatkan cidera.
Penyebab utama kecelakaan kerja adalah faktor manusia dan faktor kondisi lingkungan kerja yang tidak
aman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kelelahan kerja, beban kerja, dan penggunaan
alat pelindung diri dengan kejadian kecelakaan kerja pada tenaga kerja Proyek Pembangunan Hotel X.
Penelitian menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan
sampel yaitu probability sampling dengan metode proportionate stratified random sampling dengan
jumlah sampel penelitian yaitu sebanyak 105 sampel dari 143 pekerja bagian finishing. Analisis data
digunakan yaitu bivariate dengan uji chi-square.Hasil penelitian analisis bivariat menunjukkan bahwa
seluruh variabel yang di teliti memiliki hubungan dengan variable dependen (kecelakaan keja) (p value <
0,05), yaitu kelelahan kerja (0,000), beban kerja (0,002), dan penggunaan alat pelindung diri (APD)
(0,048). Peneliti dapat menyimpulkan terdapat hubungan kelelahan kerja, beban kerja, dan penggunaan
alat pelindung diri dengan kejadian kecelakaan kerja Disarankan bagi pihak perusahaan melakukan
pembatasan waktu kerja atau memberlakukan shift kerja untuk mengurangi terjadinya kelelahan kerja dan
beban kerja serta melakukan pengawasan tentang penggunaan Alat Pelindung Diri dengan memberikan
sanksi kepada para pekerja yang tidak menggunakannya.

Kata kunci: kelelahan kerja, beban kerja, penggunaan alat pelindung diri, kecelakaan kerja

1
PENDAHULUAN pengendalian secara teknis dan administratif
telah dilakukan secara maksimal namun
Menurut Peraturan Menteri Tenaga potensi risiko masih tergolong tinggi. Pada
Kerja Nomor 03/Men/98 Kecelakaan adalah kenyataannya masih banyak juga pekerja
suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan yang tidak menggunakannya, walaupun
tidak diduga semula yang dapat telah diketahui besarnya manfaat alat ini dan
menimbulkan kerugian baik korban manusia perusahaan sudah menyediakan alat
maupun harta benda. Penyebab utama pelindung diri. Hal tersebut disebabkan
kecelakaan kerja adalah faktor manusia karena beberapa faktor yang mempengaruhi
(unsafe action) dan faktor kondisi perilaku pekerja sehingga tidak
lingkungan kerja yang tidak aman (unsafe menggunakan alat pelindung diri tersebut.
condition). Dari hasil pencarian yang
didapat menunjukkan bahwa 80%-85% METODE
Kecelakaan yang terjadi secara langsung dan
tidak langsung disebabkan oleh faktor Jenis penelitian ini merupakan
manusia, diantaranya adalah kelelahan kerja, penelitian kuantitatif dengan menggunakan
beban kerja, dan penggunaan alat pelindung metode survei analitik dengan pendekatan
diri (Sucipto, 2014). cross sectional yaitu variabel independen
Hambatan yang berhubungan dengan (Kelelahan Kerja, Beban Kerja dan
produktivitas karyawan di suatu perusahaan Penggunaan Alat Pelindung Diri) dan
adalah kelelahan. Kelelahan kerja dapat dependen (kecelakaan keja) dinilai sekaligus
meningkatkan kejadian kecelakaan kerja, pada suatu waktu dan pengambilan data
sehingga dapat merugikan diri sendiri dan hanya satu kali.
perusahaannya. Keadaan yang dapat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
menimbulkan kelelahan kerja yaitu Agustus 2016. Lokasi penelitian
penurunan produktifitas kerja. Kelelahan dilaksanakan di PT Total Bangun Persada
kerja terbukti memberikan kontribusi lebih Tbk Proyek Pembangunan Hotel Midtown
dari 60% dalam kejadian kecelakaan kerja di Samarinda, Kalimantan Timur.
tempat kerja (Setyawaty, 2010). Populasi pada penelitian ini adalah
Menurut Suma’mur (2009), beban kerja semua pekerja pada bagian finishing proyek
merupakan kemampuan seorang tenaga pembangunan hotel midtown samarinda
kerja yang berbeda dari satu dengan yang yang berjumlah 143 orang pekerja buruh
lainnya dan sangat tergantung dari tingkat harian lepas. Teknik pengambilan sampel,
keterampilan, kesegaran jasmani, keadaan yaitu menggunakan metode probability
gizi, jenis kelamin, usia dan ukuran tubuh sampling dengan pemilihan sampel yang
pada pekerja yang bersangkutan. Dimensi dilakukan secara acak (random). Dari hasil
yang menyebabkan terjadinya beban kerja perhitungan jumlah sampel sebanyak 105
pada seorang pekerja, yaitu pekerjaan yang pekerja buruh harian lepas. Data dianalisis
berlebihan dengan waktu yang terdesak atau dengan menggunakan uji statistik chi-square
terbatas. untuk mengetahui adanya hubungan
Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Kelelahan Kerja, Beban Kerja dan
merupakan tahap akhir dari pengendalian Penggunaan Alat Pelindung Diri dengan
kecelakaan maupun penyakit akibat kerja. Kecelakaan Kerja.
Meskipun demikian, penggunaan Alat
Pelindung Diri akan menjadi penting apabila

2
HASIL

Uji normalitas data dilakukan untuk apabila nilai sig > α = 0,05. Berikut adalah
mengetahui data berdistribusi normal atau hasil dari Uji normalitas data menggunakan
tidak normal. Data di katakan normal Kolmogorov-Smirnov

Tabel 1. Hasil Uji Normalitas data


Variabel Independen Sig. Keterangan
Kelelahan kerja 0.000 Tidak Normal
Beban Kerja 0.000 Tidak Normal
Penggunaan Alat Pelindung Diri 0.000 Tidak Normal

Berdasarkan Uji normalitas data yang tersebut berdistribusi tidak normal. Sehingga
dilakukan didapatkan hasil bahwa nilai untuk uji hipotesis penelitian menggunakan
signifikansi ke tiga variabel independen uji statistik nonparamertik dengan Uji Chi-
yaitu sig < α = 0.05, maka dapat Square.
disimpulkan bahwa variabel independen

Tabel 2. Hubungan Kelelahan Kerja Dengan Kecelakaan Kerja Perkerja Bagian Finishing
Proyek Pembangunan Hotel Midtown Samarinda
Kecelakaan kerja Total
Kelelahan kerja Tidak pernah pernah p value
N % N % N %
Tidak Lelah 24 100 0 0 24 100
Lelah 30 37 51 63 81 100 0,000
Total 54 51, 4 51 48,6 105 100
Sumber: Data Primer Diolah (2016)

Berdasarkan Uraian data pada tabel 2 menguji hubungan antara kelelahan kerja
diatas diketahui bahwa dari 105 responden dengan kejadian kecelakaan kerja maka di
yang mengalami kelelahan kerja dan pernah dapatkan nilai p value = 0.000 < α = 0.05
terjadi kecelakaan kerja sebanyak 51 artinya H0 ditolak, hal tersebut menunjukkan
responden 63%. Berdasarkan hasil dari uji bahwa ada hubungan kelelahan kerja dengan
dengan menggunakan uji Chi-square dalam kejadian kecelakaan kerja.

Tabel 3. Hubungan Beban Kerja Dengan Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Bagian
Finishing Proyek Pembangunan Hotel Midtown Samarinda
Kecelakaan kerja Total
Beban Kerja Tidak pernah Pernah p value
N % N % n %
Ringan 35 66 18 34 53 100
0,002
Sedang 19 36,5 33 63,5 52 100
Total 54 51, 4 51 48,6 105 100
Sumber: Data Primer Diolah (2016)

3
Berdasarkan uraian data pada tabel 3 hubungan antara beban kerja dengan
diatas di ketahui bahwa dari 105 responden kejadian kecelakaan kerja maka didapatkan
yakni Responden dengan beban kerja sedang nilai p value = 0.002 < α = 0.05. artinya H0
dan pernah mengalami kecelakaan kerja ditolak, hal tersebut menunjukkan bahwa
yaitu sebesar 63,5%. Hasil dari uji dengan ada hubungan beban kerja dengan kejadian
menggunakan uji Chi-square dalam menguji kecelakaan kerja.

Tabel 4. Hubungan Penggunaan Alat Pelindung Diri Dengan Kecelakaan Kerja Pada
Pekerja Bagian Finishing Proyek Pembangunan Hotel Midtown Samarinda
Kecelakaan kerja Total
APD Tidak pernah Pernah p value
N % N % n %
Lengkap 4 100 0 0 4 100
Tidak lengkap 50 49,5 51 50,5 101 100 0,048
Total 54 51, 4 51 48,6 105 100
Sumber: Data Primer Diolah (2016)

Bedasarkan tabel 4 diatas diketahui diri dengan kejadian kecelakaan kerja maka
bahwa pekerja yang pernah mengalami didapatkan nilai p value = 0.048 < α = 0.05.
kecelakaan kerja karena penggunaan Alat artinya H0 ditolak, sehingga data tersebut
Pelindung Diri yang tidak lengkap sebesar menunjukkan bahwa ada hubungan
50,5%. Berdasarkan hasil dari Uji dengan penggunaan alat pelindung diri dengan
menggunakan uji Chi-square dalam menguji kejadian kecelakaan kerja.
hubungan antara penggunaan alat pelindung

PEMBAHASAN kecelakaan kerja, sehingga dapat


merugikan diri pekerja sendiri maupun
1. Hubungan Kelelahan Kerja Dengan perusahaannya karena adanya penurunan
Kecelakaan Kerja Perkerja Bagian produktivitas kerja (Setyawati, 2010).
Finishing Proyek Pembangunan Hotel Berdasarkan hasil penelitian
Midtown Samarinda diketahui bahwa dari 105 responden yang
tidak mengalami kelelahan dan tidak
Salah satu yang menghambat pernah mengalami kecelakaan kerja
produktivitas karyawan di suatu sebanyak 24 responden (100%).
perusahaan atau organisasi adalah Responden yang mengalami kelelahan
kelelahan. Kelelahan adalah suatu kerja dan tidak pernah mengalami
mekanisme perlindungan tubuh agar kecelakaan sebesar 30 responden (37%),
tubuh terhindar dari kerusakan lebih sedangkan responden yang pernah
lanjut sehingga terjadi pemulihan setelah mengalami kecelakaan kerja akibat dari
istirahat, tetapi kelelahan tersebut dapat kelelahan sebanyak 51 responden (63%).
beresiko bila tidak ada penanganan secara Berdasarkan hasil uji statistik dengan
lanjut (Tarwaka dkk, 2004). Kelelahan menggunakan Chi-square karena data
kerja dapat menimbulkan beberapa berdistribusi tidak normal menunjukkan
keadaan yaitu prestasi kerja menurun, bahwa nilai p value yang didapat yaitu
badan terasa tidak sehat dengan semangat 0,000 Sehingga (p value < α = 0,05),
kerja yang menurun. Perasaan kelelahan sehingga hal tersebut menunjukkan
kerja cenderung meningkatkan kejadian bahwa terdapat hubungan kelelahan kerja

4
dengan kejadian kecelakaan kerja pada beban kerja sangat di pengaruhi oleh jenis
tenaga kerja bagian finishing proyek aktivitas (beban utama dan lingkungan
pembangunan Hotel Midtown Samarinda. kerjanya (beban tambahan) (Tarwaka,
Penelitian ini sejalan dengan 2010).
penelitian yang di lakukan oleh Offelly Bedasarkan hasil penelitian
Christian Karlos, (2014) dengan judul menunjukkan bahwa responden dengan
Hubungan Antara Aktivitas Fisik Dengan beban kerja yang ringan dan tidak pernah
Kelelahan Kerja Pada Tenaga Kerja mengalami kecelakaan kerja sebanyak 35
Bongkar Muat (TKBM) Di Pelabuhan responden (66%), dan responden yang
Manado bahwa ada hubungan yang pernah mengalami kecelakaan kerja
signifikan antara aktivitas fisik dengan sebanyak 18 responden (34%).
kelelahan kerja dengan nilai p value Kemudian, responden dengan beban kerja
sebesar 0,000 < 0,05. Hal ini disebabkan ringan dan tidak pernah mengalami
pekerja melakukan pekerjaan dengan cara kecelakaan kerja sebanyak 19 responden
mengangkat, menahan dan memindahkan (36,5%), dan responden yang pernah
barang secara manual tanpa mengalami kecelakaan kerja sebanyak 33
menggunakan alat bantu angkat dan berat responden (63,5%). Hasil uji statistik
beban yang diangkat melebihi 50 kg. dengan menggunakan Chi-square
Kemudian, Kelelahan kerja akan menunjukkan bahwa nilai p value yang di
menurunkan kinerja dan menambah dapat yaitu 0,002 < 0,05. Hal tersebut
tingkat kesalahan kerja, sehingga menunjukkan bahwa terdapat hubungan
memberikan peluang terjadinya beban kerja dengan kejadian kecelakaan
kecelakaan kerja. kerja pada tenaga kerja proyek
pembangunan Hotel Midtown Samarinda.
2. Hubungan Beban Kerja Dengan Penelitian ini sejalan dengan
Kecelakaan Kerja Pada Pekerja penelitian yang dilakukan (Hariyati,
Bagian Finishing Proyek 2011) dengan judul pengaruh beban kerja
Pembangunan Hotel Midtown terhadap kelelahan kerja pada pekerja
Samarinda linting manual di PT. Djitoe Indonesia
Tobacco Surakarta dengan hasil analisis
Menurut Permendagri Nomor 12 bahwa ada pengaruh beban kerja terhadap
tahun 2008, beban kerja adalah besaran kelelahan kerja. Terjadi peningkatan
pekerjaan yang harus dipikul oleh suatu denyut nadi saat melakukan pekerjaan.
jabatan atau unit organisasi dan Adanya peningkatan denyut nadi tenaga
merupakan hasil kali antara volume kerja kerja diperkenankan melakukan istirahat
dan norma waktu. Beban kerja adalah setelah 4 jam kerja, apabila nadi
keharusan mengerjakan terlalu banyak pemuliham tidak tercapai, sehingga perlu
tugas atau penyediaan waktu yang tidak adanya redesain pekerjaan untuk
cukup untuk menyelesaikan tugas mengurangi tekanan fisik. Peningkatan
(Gibson, 2009) Beban tersebut dapat denyut nadi mempunyai peran sangat
berupa fisik, mental dan sosial. Derajat penting dalam peningkatam cardio output
beratnya beban kerja tidak hanya dari istirahat sampai kerja maksimum
tergantung pada jumlah kalori yang (Tarwaka, 2010).
dikonsumsi, akan tetapi juga tergantung
pada jumlah otot yang terlibat pada
pembebanan otot statis. Berat ringannya

5
3. Distribusi Hubungan Penggunaan Alat Paru Pada Pekerja Unit Spinning I
Pelindung Diri Dengan Kecelakaan Bagian Ring Frame PT. Pisma Putra
Kerja Pada Pekerja Bagian Finishing Tekstil Pekalongan. Didapatkan adanya
Proyek Pembangunan Hotel Midtown hubungan antara penggunaan alat
Samarinda pelindung diri dengan kapasitas vital paru
pada pekerja. Penggunaan alat pelindung
Alat Pelindung Diri didefinisikan diri masker berkaitan dengan banyaknya
sebagai alat yang digunakan untuk partikulat yang tertimbun di dalam organ
melindungi pekerja dari luka atau paru akibat pencemaran yang dapat
penyakit yang diakibatkan oleh adanya mengurangi kemampuan fungsi paru,
kontak dengan bahaya (hazard) ditempat dengan menggunakan alat pelindung diri
kerja, baik yang bersifat kimia, biologis, masker maka dapat mencegah
radiasi, fisik, elektrik, mekanik dan lain- menumpuknya partikulat pencemar
lain. APD merupakan salah satu bentuk dalam organ paru sehingga akan
upaya dalam menanggulangi resiko mengurangi terjadinya penurunan fungsi
akibat kerja. Dalam dunia kerja, paru (Suma’mur P.K, 1996).
penggunaan Alat Pelindung diri (APD)
sangat dibutuhkan terutama pada KESIMPULAN DAN SARAN
lingkungan kerja yang memiliki potensi
bahaya bagi kesehatan dan keselamatan Berdasarkan hasil penelitian yang telah
kerja (Novianto, 2015). di dapatkan dapat disimpulkan adanya
Hasil penelitian menujukkan bahwa hubungan antara Kelelahan Kerja, Beban
penggunaan alat pelindung diri tenaga Kerja dan Penggunaan Alat Pelindung Diri
kerja dengan lengkap dan tidak pernah dengan kejadian Kecelakaan Kerja pada
mengalami kecelakaan kerja yaitu sebesar tenaga kerja bagian finishing proyek
4 responden (100%). Kemudian tenaga pembangunan Hotel Midtown Samarinda.
kerja dengan penggunaan alat pelindung Hubungan tersebut di akibatkan kurangnya
diri tidak lengkap dan tidak mengalami istirahat, pekerjaan yang berlebihan dengan
kecelakaan kerja sebanyak 50 responden waktu yang terdesak atau terbatas, bekerja
(49,5%) dan tenaga kerja dengan lebih dari 8 jam sehari, dan tidak
menggunakan alat pelindung diri tidak menggunakan APD dengan alasan tidak
lengkap dan pernah mengalami membawa, tidak nyaman saat di pakai, dan
kecelakaan kerja yaitu sebesar 51 APD rusak.
responden (50,5%). Bedasarkan Ada beberapa hal yang dapat disarankan
perhitungan kolerasi dengan bagi pihak perusahaan atau pemilik
menggunakan uji chi-square perusahaan untuk meningkatkan pelatihan
mendapatkan nilai p value = 0,048 < kesadaran akan keselamatan dan kesehatan,
0,05, sehingga H0 ditolak. Hal tersebut khususnya terkait tingkat risiko kelelahan,
menunjukkan bahwa terdapat hubungan memberikan istirahat yang cukup bagi
penggunaan alat pelindung diri dengan pekerja, melakukan pembatasan waktu kerja,
kejadian kecelakaan kerja pada tenaga dan memberlakukan shift kerja. Melakukan
kerja proyek pembangunan Hotel pengawasan kepada pekerja tentang
Midtown Samarinda. Penggunaan Alat Pelindung Diri,
Penelitian ini didukung oleh memberikan Sanksi kepada pekerja yang
penelitian dari Andhika Puja Hutama, tidak menggunakannya, serta di berikan
(2013) dengan judul Hubungan antara penyuluhan dan pelatihan tentang manfaat
Masa Kerja dan Penggunaan Alat penggunaan APD, dan cara pemeliharaan
Pelindung Diri dengan Kapasitas Vital APD yang baik dan benar.

6
Potensi Bahaya Dan Risiko
DAFTAR PUSTAKA Kecelakaan Kerja Pada Pekerja
Pengecoran Logam PT. Sinar
Gibson, Ivancevich Donelly. 2009. Semesta Desa Batur, Ceper,
Organisasi. Jakarta: Erlangga. Klaten). Semarang: e-Journal.

Hariyati, Maulina. 2011. Pengaruh Beban Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.
Kerja Terhadap Kelelahan Kerja PER.03/MEN/1998 Tentang Tata
pada Pekerja Linting Manual Di Cara Pelaporan Dan Pemeriksaan
PT. Djitoe Indonesia Tobacco Kecelakaan
Surakarta. Surakarta: Universitas
Sebelas Maret Permendagri No. 12 tahun 2008 tentang
Pedoman Analisis Beban Kerja.
Hutama, Andhika Puja. 2013. Hubungan
Antara Masa Kerja Dan Setyawati, K. 2010. Selintas tentang
Penggunaan Alat Pelindung Diri Kelelahan Kerja. Yogyakarta:
Dengan Kapasitas Vital Paru Pada Amara Books.
Pekerja Unit Spinning I Bagian
Ring Frame Pt. Pisma Putra Tekstil Sucipto, Cecep D. 2014. Keselamatan dan
Pekalongan. Semarang: Unnes Kesehatan Kerja. Gosyeri
Journal of Public Health. Publishing: Yogyakarta.

Karlos, Offelly Christian, Johan Josephus, Suma’mur P. K., 1996, Higiene Perusahaan
dan Paul Kawatu. 2014. Hubungan dan Kesehatan Kerja, Jakarta: PT.
Antara Aktivitas Fisik Dengan Gunung Agung
Kelelahan Kerja Pada Tenaga
Kerja Bongkar Muat (TKBM) Di Suma’mur, 1996. Keselamatan Kerja dan
Pelabuhan Manado. Universitas Pencegahan Kecelakaan. Jakarta.
Sam Ratulangi. PT. Gunung Agung.

Novianto, Nanang Dwi. 2015. Penggunaan Tarwaka, Bakhri H.A S, Sudiajeng L. 2004.
Alat Pelindung Diri (Apd) Pada Ergonomi untuk Keselamatan,
Pekerja Pengecoran Logam Pt. Kesehatan Kerja dan Produktivitas.
Sinar Semesta (Studi Kasus Surakarta: Uniba Pres, hal: 93-143.
Tentang Perilaku Penggunaan Alat
Pelindung Diri (APD) Ditinjau Tarwaka. 2010. Ergonomi Industri.
Dari Pengetahuan Terhadap Surakarta: Harapan Press.

You might also like