You are on page 1of 14

Jurnal Kesehatan Reproduksi, 10(2), 2019:89-99

DOI: 10.22435/kespro.v10i2.2085.89-99

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN


PENULARAN HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS (HIV) OLEH
IBU RUMAH TANGGA DI NGANJUK, JAWA TIMUR

Factors Associated with Human Immunodeficiency Virus (HIV) Prevention Behavior


by Housewife in Nganjuk, East Java

Chahya Kharin Herbawani1*, Dadan Erwandi2


1
Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, UPN “Veteran” Jakarta
2
Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas

*Email: cchahya@gmail.com

Naskah masuk 08 Agustus 2019; review 01 September 2019; disetujui terbit 05 November 2019

Abstract
Background: HIV/AIDS reports show an increasing number of AIDS cases and the cumulative number of AIDS
among housewives at first rank.
Objective: To determine factors related to HIV/AIDS prevention efforts for housewives in the Bagor Health
Center area.
Method: Quantitative research with cross-sectional design. Independent variable; age; education; family
income; age at first sexual intercourse; knowledge of HIV/AIDS; risk perception; husband's work; history of
VCT; access to condoms and information about HIV/AIDS. The dependent variable is HIV/AIDS prevention
efforts. Total respondent were 150 housewives, data collection using a questionnaire that was adopted/modified
from the Integrated Biological and Behavioral Surveillance questionnaire (STBP) 2011. Multivariate data
analysis with multiple logistic regression.
Results: Factors related to HIV/AIDS prevention efforts in housewives were a history of VCT (p=0.028) and
exposure to information about HIV/AIDS (p=0.014). History of VCT is the most influencing factor in HIV/AIDS
prevention efforts in housewives (p value=0.040; OR=3.79 95% CI=1.06-13.537). Housewives who have done
VCT are 3.79 times more likely to make HIV/AIDS prevention efforts than those who did not.
Conclusion: Providing education and VCT testing can provide better HIV prevention behavior for housewives.
Historical factors of VCT and information exposure play a role in HIV prevention behavior in housewives.
Key words: HIV/AIDS, reproductive health, VCT

Abstrak
Latar belakang: Laporan HIV/AIDS menunjukkan peningkatan jumlah kasus AIDS dan jumlah kumulatif
AIDS pada ibu rumah tangga yang menempati urutan pertama.
Tujuan: Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan upaya pencegahan HIV/AIDS pada ibu rumah
tangga di wilayah Puskesmas Bagor.
Metode: Penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional. Variabel independen; umur; pendidikan;
penghasilan keluarga; umur pertama kali berhubungan seksual; pengetahuan HIV/AIDS; persepsi berisiko;
pekerjaan suami; riwayat VCT; akses terhadap kondom dan keterpaparan informasi tentang HIV/AIDS. Variabel
dependen adalah upaya pencegahan HIV/AIDS. Responden berjumlah 150 ibu rumah tangga. Pengumpulan data
menggunakan kuesioner yang diadopsi/dimodifikasi dari kuesioner Surveilans Terpadu Biologis dan Perilaku
(STBP) Tahun 2011. Analisis data multivariate dengan multiple logistic regression.
Hasil: Faktor yang berhubungan dengan upaya pencegahan HIV/AIDS pada ibu rumah tangga adalah riwayat
VCT (p=0,028) dan keterpaparan informasi tentang HIV/AIDS (p=0,014). Riwayat VCT merupakan faktor
paling mempengaruhi upaya pencegahan HIV/AIDS pada ibu rumah tangga (p value=0,040; OR=3,79 95%
CI=1,06- 13,537). Ibu rumah tangga yang telah melakukan VCT 3,79 kali lebih cenderung untuk melakukan
upaya pencegahan HIV/AIDS baik dibandingkan yang tidak melakukan VCT.
Kesimpulan: Pemberian edukasi dan pemeriksaan VCT dapat memberikan perilaku pencegahan HIV yang lebih
baik pada ibu rumah tangga. Faktor riwayat VCT dan keterpaparan informasi berperan dalam perilaku
pencegahan HIV pada ibu rumah tangga.

Kata kunci: HIV/AIDS, kesehatan reproduksi, VCT


Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Pencegahan… (Chahya Kharin Herbawani, Dadan Erwandi)

PENDAHULUAN

Human Immunodeficiency Virus/Acquired (24.650) dan Jawa Tengah (18.038).4 Pada


Immunodeficiency Syndrome (HIV/AIDS) Laporan Situasi Perkembangan HIV-AIDS &
merupakan penyakit defisiensi imun sekunder PMS di Indonesia yang diterbitkan pada periode
yang paling umum di dunia dan merupakan Januari - Maret 2017 oleh Sub Bidang AIDS
masalah epidemik dunia yang serius. Secara dan PMS, Direktorat P2P Kemenkes RI,
global, kasus HIV merupakan masalah menyebutkan bahwa provinsi yang menempati
kesehatan yang sangat serius dan harus urutan 5 besar provinsi dengan kasus terinfeksi
ditangani. Hingga akhir tahun 2016 terdapat HIV terbesar di Indonesia pada periode Januari
36,7 persen juta penduduk di dunia yang – Maret 2017 adalah Jawa Timur (1.614 kasus),
mengidap penyakit HIV, 1,8 juta dari jumlah Jawa Barat (1.505 kasus), DKI Jakarta (1.403
tersebut merupakan kasus baru.1 Kasus HIV kasus), Jawa Tengah (1.171 kasus) dan Papua
pada wanita hamil dan menyusui di dunia (861 kasus).4
sepanjang tahun 2016 juga cukup tinggi, yaitu
sebesar 76 persen. Kasus tersebut tentu Laporan Situasi Perkembangan HIV-AIDS &
membutuhkan penanganan yang tepat, terutama PMS di Indonesia tahun 2017 untuk jumlah
untuk mencegah terjadinya penularan HIV dari kumulatif AIDS menurut pekerjaan/status
ibu ke bayi. Penularan HIV dari ibu ke bayi menunjukkan bahwa ibu rumah tangga dengan
dapat menjadi salah satu penyebab mengapa HIV/AIDS menempati urutan pertama dengan
presentase kasus HIV terjadi hampir sama jumlah kasus AIDS terbanyak. Jumlah kasus
antara orang dewasa dan anak-anak di dunia, ibu rumah tangga dengan HIV/AIDS sampai
yaitu sebesar 54 pada orang dewasa dan 43 dengan Maret 2007 adalah sebanyak 2.302
persen pada anak-anak.1 kasus.5 Jumlah total kasus AIDS pada kelompok
pekerjaan/status ibu rumah tangga ini jauh lebih
Di Asia dan Pasifik diketahui bahwa sebanyak besar jika dibandingkan dengan jumlah total
5,1 juta penduduk mengidap HIV hingga akhir AIDS yang dilaporkan pada kelompok pekerja
tahun 2016, dimana 300.000 diantaranya seks yang hanya berjumlah 2.963 kasus.
merupakan kasus baru.2 Sementara di Asia Perbandingan jumlah kasus AIDS pada pekerja
Selatan dan Tenggara terdapat kurang lebih 4 seks dan ibu rumah tangga adalah 1: 6.5 Hal
juta orang dengan HIV/AIDS dan 1,3 juta orang tersebut dapat mengindikasikan bahwa ibu
atau 37 persen adalah perempuan. Asia rumah tangga juga memiliki risiko untuk
Tenggara menempati urutan kedua setelah menderita AIDS. Penularan AIDS pada ibu
Afrika untuk kasus terinfeksi HIV terbanyak di rumah tangga dapat terjadi melalui penularan
dunia pada tahun 2016, yaitu sebesar 3,5 juta AIDS dari pekerja seks-pelanggan/suami-ibu
kasus di Asia Tenggara dan 25,6 juta kasus di rumah tangga. Misalkan 1 pekerja seks yang
Afrika.1 HIV bukan hanya meningkatkan angka terinfeksi HIV menularkan kepada 10
kesakitan, tetapi juga dapat meningkatkan pelanggannya/suami, maka akan ada 10 ibu
angka kematian.2,3 Ditemukan 1 juta orang di rumah tangga yang akan memiliki risiko untuk
dunia yang meninggal karena terinfeksi HIV. terinfeksi HIV. Rantai penularan pekerja seks-
pelanggan/suami-ibu rumah tangga ini dapat
Sejalan dengan perkembangan HIV/AIDS di dapat terjadi jika suami yang merupakan
dunia, kejadian HIV/AIDS di Indonesia juga pengidap HIV menulari istrinya melalui
berkembang pesat. Kasus HIV/AIDS di hubungan seks tanpa kondom.2 Bila para ibu
Indonesia telah tersebar di 407 kabupaten/kota rumah tangga ini hamil, maka kemungkinan
(80%) dari 507 Kabupaten/Kota di seluruh akan melahirkan anak dengan HIV sehingga
provinsi di Indonesia pada saat itu. Provinsi akan menambah daftar penduduk yang
DKI merupakan provinsi dengan jumlah infeksi menderita HIV.
HIV tertinggi Maret 2017 (46.758), diikuti
Jawa
*
Timur (33.043), Papua (25.586), Jawa Barat Corresponding author
(Email: cchahya@gmail.com )
©

N
a
t
90 Jurnal Kesehatan Reproduksi, 10(2), 2019
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Pencegahan… (Chahya Kharin Herbawani, Dadan Erwandi)

i -
o 8
n 7
a 6
l 2

I (
n e
s l
t e
i c
t t
u r
t o
e n
i
o c
f )
;
H
e I
a S
l S
t N
h :

R 2
e 0
s 8
e 7
a -
r 7
c 0
h 3
X
a
n (
d p
r
D i
e n
v t
e )
l Data Surveilans dan belum
o Terpadu Biologis menikah.5,6 Selain
p dan Perilaku (STBP) itu, data juga
m
tahun 2007-2015 menyebutkan bahwa
e
n menyebutkan bahwa terjadi pergeseran
t kelompok pria risiko dimana kelompok
tinggi yang pria yang terinfeksi
I terinfeksi HIV HIV didominasi oleh
S didominasi oleh pria kelompok pria yang
S dengan status kawin. tinggal bersama
N Jika dibandingkan pasangan tetap
: dengan pria yang dengan
belum pernah presentasenya lebih
2 menikah, dari 50 persen.
3 perbandingannya Keinginan
5
adalah 2:1 untuk pria seksualitas yang
4
yang sudah menikah lebih besar,
Jurnal Kesehatan Reproduksi, 10(2), 2019 93
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Pencegahan… (Chahya Kharin Herbawani, Dadan Erwandi)

pendidikan yang tangga, realitas yang masih rendah di


rendah, pengetahuan terkena HIV & kalangan ibu rumah
dan pemahaman AIDS berkaitan tangga membuat
yang rendah tentang dengan konstruksi mereka rentan
HIV serta tidak sosial budaya terinfeksi HIV.10
menerima informasi masyarakat yang Padahal secara
tentang HIV pada menempatkan laki- biologis perempuan
laki-laki dapat laki dan perempuan lebih mudah tertular
menyebabkan laki- dalam posisi yang penyakit-penyakit
laki melakukan tidak sama. Masih melalui hubungan
perilaku seksual adanya ketimpangan seksual dibanding
berisiko HIV seperti sosial antara relasi laki-laki.
melakukan kuasa laki-laki Perempuan
hubungan seksual terhadap perempuan, memiliki permukaan
secara vaginal atau membuat kondisi (mukosa) alat
anal dengan perempuan ibu kelamin yang lebih
pasangan yang tidak rumah tangga luas sehingga
tetap atau lebih dari menjadi buruk, mudah terpapar
satu orang tanpa walaupun tertular cairan sperma ketika
menggunakan dari suaminya berhubungan
kondom atau sendiri. Dalam seksual. Selain itu,
penggunaan beberapa kasus, bagi sperma yang
kondom yang tidak perempuan ibu terinfeksi HIV
konsisten.7 Dampak rumah tangga yang mempunyai
dari fenomena terkena HIV & konsentrasi virus
tersebut adalah AIDS, mereka juga yang lebih tinggi
banyaknya ibu mempunyai beban dibanding
rumah tangga yang ganda seperti konsentrasi HIV
menderita AIDS. merawat suami yang pada cairan vagina.
Ibu rumah tangga sakit, merawat anak Kepercayaan kepada
yang menderita yang kemungkinan suami yang tidak
AIDS saat juga tertular, mungkin
mendapatkan HIV mencari nafkah menularkan HIV
berasal dari karena beban mengakibatkan
suaminya yang pengeluaran akan tidak adanya
melakukan semakin besar, kewaspadaan dalam
hubungan seksual belum lagi adanya mencegah penularan
sembarangan dan stigma dan
HIV.4
tidak aman. diskriminasi yang
Besarnya risiko terjadi dari Penelitian ini
perilaku seksual masyarakat yang bertujuan untuk
laki-laki yang belum memahami mengetahui faktor-
berganti-ganti HIV & AIDS secara faktor yang
pasangan, terutama komprehensif, mempengaruhi
terhadap istrinya seperti dijauhi dan perilaku pencegahan
sendiri dapat mendapatkan penularan HIV oleh
semakin penolakan oleh ibu rumah tangga di
memperburuk keluarga, teman Nganjuk, Jawa
kondisi perempuan, bahkan masyarakat.9 Timur.
terutama ketika ibu
rumah tangga Kurangnya METODE
terinfeksi pengetahuan
HIV/AIDS mengenai penularan Penelitian ini
meskipun dari HIV serta kesadaran merupakan
akan pentingnya penelitian kuantitatif
suaminya sendiri8
memeriksakan diri dengan desain
Bagi ibu rumah terhadap infeksi HIV penelitian cross-
90 Jurnal Kesehatan Reproduksi, 10(2), 2019
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Pencegahan… (Chahya Kharin Herbawani, Dadan Erwandi)

sectional. Dalam penelitian adalah


penelitan ini ibu rumah tangga di
variabel 2 kelurahan yaitu
independennya Kelurahan
adalah umur, Kedondong dan
tingkat pendidikan, Guyangan yang
penghasilan terletak di wilayah
keluarga, umur Puskesmas
pertama kali Kecamatan Bagor,
melakukan Kabupaten
hubungan seksual, Nganjuk, Provinsi
pengetahuan Jawa Timur.
tentang HIV/AIDS, Pemilihan subyek
persepsi berisiko, penelitian pada
pekerjaan suami, penelitian ini
riwayat VCT, akses dilakukan dengan
terhadap kondom teknik purposive
dan keterpaparan sampling, yaitu
informasi tentang memilih subyek
HIV/AIDS. diantara populasi
Sementara itu, target berdasarkan
variabel kategori atau sifat
dependennya yang diinginkan
adalah upaya peneliti dan dengan
pencegahan pertimbangan
HIV/AIDS pada tertentu.
ibu rumah tangga
di wilayah Kriteria inklusinya
Puskesmas Bagor, adalah ibu rumah
Kabupaten tangga dalam usia
Nganjuk, Provinsi reproduktif,
Jawa Timur. Data memiliki suami,
dikumpulkan masih
dengan melakukan
pengisian kuesioner
mandiri oleh
responden.
Instrumen yang
digunakan adalah
kuesioner dengan
pertanyaan
terstruktur yang
diadopsi dari
kuesioner STBP
Tahun 2011 dan
telah diuji validitas
dan reabilitas
sebelumnya.
Populasi target
dalam penelitian ini
adalah seluruh ibu
rumah tangga di
wilayah kerja
Puskesmas Bagor,
Kabupaten
Nganjuk. Sampel

Jurnal Kesehatan Reproduksi, 10(2), 2019 93


aktif berhubungan seksual, ibu rumah tangga upaya pencegahan ABCDE” yakni, A=
yang kooperatif, bersedia menjadi responden, Abstinence, tidak melakukan hubungan seksual
dapat membaca dan menulis. Sementara itu di luar pernikahan, B= Be faithful, tetap setia
kriteria eksklusinya adalah ibu rumah tangga pada satu pasangan seksual dan tidak berganti-
yang sedang dalam program hamil dan ibu ganti pasangan seksual, C= Condom,
rumah tangga yang menggunakan kondom menggunakan kondom saat melakukan
sebagai satu-satunya alat kontrasepsi. hubungan seksual, D= Don’t use drugs, tidak
mengkonsumsi NAPZA, khususnya yang
Pada penelitian ini pemilihan subyek menggunakan suntikan dan menggunakan alat
menggunakan prosedur pencuplikan acak suntik secara bergantian dan E= Education,
sederhana dengan rumus ukuran sampel untuk pernah mendapatkan pendidikan yang benar
studi cross-sectional adalah sebagai berikut: tentang HIV/AIDS sehingga mendapatkan
pemahaman yang benar. Kategori tidak baik
𝑍2 1 yaitu

melakukan

kurang dari
3

upaya

1

� … pencegahan


2 … dari 5 teori
upaya
𝑑2 pencegahan
= menurut

Kementrian

Kesehatan

Republik
(𝑍2 √2𝑃(1−𝑃) Indonesia yang
2
+𝑍 √𝑃 (1−𝑃 )+𝑃 dikenal dengan
(1−𝑃 ))2 sebutan “Teori
1 1 1
𝑛 − − 2 upaya pencegahan
2
= �

𝛽
ABCDE”7.
/
2 1
… ( Sementara itu,
. � dalam Karim et
(2 �
al12 dalam
1
) − penelitian berjudul
� Preventing HIV

2
Infection in
) Women: A Global
2
Health Imperative
Selain itu, karena populasi tunggal
penelitian ini juga pada satu sampel.
melakukan analisis
hubungan antara Perhitungan sampel
variabel independen menggunakan
dengan variabel sample size
11
dependen, Lameshow dengan
dipakailah satu uji hipotesis untuk
rumus besar sampel proporsi populasi
lagi sebagai rumus tunggal pada satu
besar sampel kedua sampel dengan hasil
yaitu uji hipotesis sampel minimal
untuk proporsi adalah 138
92 Jurnal Kesehatan Reproduksi, 10(2), 2019
responden dan Kementrian menyebutkan pendidikan yang
selanjutnya Kesehatan Republik bahwa tindakan- ditamatkan
ditetapkan jumlah Indonesia yang tindakan yang dikelompokkan
sampel penelitian dikenal dengan termasuk dalam dalam kategori
ini adalah 150 sebutan “Teori upaya pencegahan Rendah (Tidak
responden. Wilayah HIV adalah Bersekolah, tamat
kerja Puskesmas Abstinence, tidak SD, tamat SMP) dan
Bagor memiliki 12 melakukan Tinggi (Tamat
Desa/Kelurahan. hubungan seksual SMA, akademi,
Penelitian ini di di luar pernikahan; perguruan tinggi);
lakukan di 2 Monogamy, hanya 3) Penghasilan
desa/kelurahan memiliki satu keluarga
yakni Desa Kerep partner seksual; dikelompokkan
Kidul dan penggunaan berdasarkan UMR
Kelurahan kondom baik pada Kabupaten Nganjuk
Guyangan yang laki-laki maupun (Rp.1.660.444,69)
ditentukan perempuan; dan dikelompokkan
berdasarkan Voluntary dalam dibawah
purposive sampling. Counseling and UMR (kurang dari
Pemilihan sampling HIV Testing (VCT); Rp. 1.660.444,69)
ibu rumah tangga dan sunat pada laki- dan UMR ke atas;
dilakukan dengan laki. Pada penelitian 4) Umur pertama
metode stratified ini, VCT tidak kali melakukan
random sampling diikutsertakan hubungan seksual
dari setiap RT dan dalam variabel berdasarkan
RW dari 2 penelitian, namun pengakuan
desa/kelurahan. dianggap sebagai responden,
Penelitian dilakukan variabel dikelompokkan: <
pada bulan Maret- independen. 21 tahun dan 21
April 2018 dengan Sementara itu, sunat tahun+’; 5)
ijin etik dari Komisi pada laki-laki tidak Pengetahuan tentang
Etik Riset dan diteliti. HIV/AIDS
Pengabdian dikelompokkan
Kesehatan Adapun dalam kategori
Masyarakat FKM pengelompokan “Kurang baik” jika
UI No. untuk variabel dibawah nilai mean
53/UN2.F10/PPM.0 karakteristik adalah dan kategori “Baik”
0.02/2018. 1) Umur, adalah jika nilai sama
umur responden dengan mean atau
Pengelompokan saat wawancara lebih; 6) Persepsi
upaya pencegahan dikelompokkan berisiko berdasarkan
merujuk pada teori dalam kategori skor dan
“A B C D E” Umur Muda (<35 dikelompokkan
(Abstinence, Be tahun) dan Tua (35 dalam “Persepsi
faitfull, Condom, tahun+); 2) Tingkat Risiko Negatif”
Don’t us drugs). pendidikan bila dibawah
Kriteria upaya merupakan jenjang nilai median dan
pencegahan
HIV/AIDS dibagi “Persepsi Risiko Truk dan Tukang
menjadi dua Positif” bila sama Ojek); 8) Riwayat
kategori, yaitu baik dengan nilai median VCT berdasarkan
dan tidak baik. atau lebih; 7) pengakuan
Kategori baik Pekerjaan suami : responden (Ya dan
meliputi melakukan Pria Tidak Risti, Pria Tidak); 9) Akses
minimal 3 upaya Potensial Risti terhadap kondom
pencegahan dari 5 (Pelaut, Tenaga adalah tingkat
teori upaya Kerja Bongkar kemudahan
pencegahan menurut Muat/TKBM, Supir memperoleh kondom
Jurnal Kesehatan Reproduksi, 10(2), 2019 93
dikelompokkan HASIL Melakukan 3/5 upaya pencegahan
dalam kategori Jumlah
“Sulit” dan Hasil penelitian Baik
“Mudah”; 10) pada Tabel 1
Keterpaparan menunjukkan Melakukan 4/5 upaya pencegahan
informasi tentang bahwa jumlah Melakukan 5/5 upaya pencegahan
HIV/AIDS yang terendah ibu rumah Jumlah
dikelompokkan tangga yang Total 1
dalam kategori melakukan teori
“Tidak terpapar” upaya pencegahan Tabel 3 melaporkan
dan “Terpapar”. baik bila hasil
terdapat pada teori bahwa lebih dari kuesioner
Analisis data upaya pencegahan setengah responden pengetahuan ≥
dilakukan dengan C, yakni pada penelitian ini 𝑚𝑒𝑎𝑛) diambil
univariat, bivariat penggunaan termasuk dalam berdasarkan nilai
dengan chi-square kondom saat kategori berumur mean) memiliki
dan regresi logistik berhubungan tua, memiliki tingkat persepsi berisiko
multivariate. seksual dengan pendidikan yang HIV/AIDS positif,
pasangan seksual tinggi, penghasilan pekerjaan suami
atau suami. Hanya keluarga < UMR responden tidak
sebagian kecil (6%) Kab. Nganjuk termasuk dalam
ibu rumah tangga (Rp. kelompok pria
yang telah 1.660.444,69), risiko tinggi, tidak
melakukan teori melakukan melakukan VCT,
upaya pencegahan hubungan seksual akses terhadap
C. Pada Tabel 2 pertama kali di usia kondom mudah dan
diketahui masih ≥ 21 tahun, memiliki telah terpapar
terdapat ibu rumah pengetahuan tentang informasi tentang
tangga yang HIV/AIDS yang HIV/AIDS.
memiliki upaya baik (Cut off point
pencegan pengetahuan
HIV/AIDS tidak
baik (34,0%).

Tabel 1. Pencegahan HIV/AIDS


Berdasarkan Teori “ABCDE”

Upaya Pencegahan
HIV/AIDS
A=
Abstinence B=
Be faithful C=
Condom
D= Don’t use drugs
E= Education

Tabel 2. Pencegahan HIV/AIDS


Berdasarkan Jumlah Upaya Pencegahan
yang Dilakukan

Upaya Pencegahan HIV/AIDS

Tidak baik
Melakukan 1/5 upaya pencegahan
Melakukan 2/5 upaya pencegahan
92 Jurnal Kesehatan Reproduksi, 10(2), 2019
Tabel 3. Hasil Analisis Univariat dan Bivariat

Upaya Pencegahan
Variabel HIV/AIDS Total (%) p- OR 95% CI
Tidak Baik Baik value
N (%) N (%)
Umur
Muda 28 (38,4) 45 (61,6) 73 (100) *Ref *Ref *Ref
Tua 23 (29,9) 54 (70,1) 77 (100) 0,355 1,46 0,74-2,88
Pendidikan
Rendah 23 (33,8) 45 (66,2) 68 (100) *Ref *Ref *Ref
Tinggi 28 (34,1) 54 (65,9) 82 (100) 1,000 0,99 0,50-1,94
Penghasilan
< UMR 34 (39,5) 52 (60,5) 86 (100) *Ref *Ref *Ref
UMR+ 17 (26,6) 47 (73,4) 64 (100) 0,138 1,81 0,90-3,66
Umur Seks Pertama
< 21 tahun 28 (38,9) 44 (61,1) 72 (100) *Ref *Ref *Ref
21 tahun + 23 (29,5) 55 (70,5) 78 (100) 0,297 1,52 0,77-3,00
Pengetahuan
Kurang Baik 25 (36,8) 43 (63,2) 68 (100) *Ref *Ref *Ref
Baik 26 (31,7) 56 (68,3) 82 (100) 0,633 1,25 0,64-2,47
Persepsi Berisiko
Negatif 12 (48,0) 13 (52,0) 25 (100) *Ref *Ref *Ref
Positif 39 (31,2) 86 (68,8) 125 (100) 0,165 2,04 0,85-4,86
Pekerjaan Suami
Risti 5 (38,5) 8 (61,5) 13 (100) *Ref *Ref *Ref
Tidak Risti 46 (33,6) 91 (66,4) 137 (100) 0,764 1,23 0,38-3,99
Riwayat VCT
Tidak 48 (38,1) 78 (61,9) 126 (100) *Ref *Ref *Ref
Ya 3 (12,5) 21 (87,5) 24 (100) 0,028 4,31 1,25-15,22
Akses terhadap Kondom
Sulit 4 (33,3) 8 (66,7) 12 (100) *Ref *Ref *Ref
Mudah 47 (34,1) 91 (65,9) 138 (100) 1,000 0,97 0,28-3,38
Keterpaparan Informasi
Tidak Terpapar 13 (59,1) 9 (40,9) 22 (100) *Ref *Ref *Ref
Terpapar 38 (29,7) 90 (70,3) 128 (100) 0,014 3,42 1,35-8,68

Selain itu, terdapat sebanyak 38,1 persen ibu yang melakukan upaya pencegahan HIV/AIDS
rumah tangga dengan riwayat tidak pernah tidak baik. Sedangkan di antara ibu rumah
melakukan VCT yang melakukan upaya tangga yang terpapar informasi tentang
pencegahan HIV tidak baik. Sedangkan di HIV/AIDS, ada 70,3 persen yang melakukan
antara ibu rumah tangga dengan riwayat pernah upaya pencegahan HIV/AIDS baik. Hasil uji
melakukan VCT, ada 87,5 persen yang statistik penelitian menunjukkan bahwa p value
melakukan upaya pencegahan HIV/AIDS baik. = 0,014. Sehingga, keterpaparan informasi
Hasil uji statistik penelitian menunjukkan berhubungan bermakna dengan upaya
bahwa p value = 0,028. Sehingga, riwayat pencegahan HIV/AIDS pada ibu rumah tangga.
pernah melakukan VCT berhubungan bermakna Ibu rumah tangga yang terpapar informasi
dengan upaya pencegahan HIV/AIDS pada ibu tentang HIV/AIDS memiliki peluang 3,42 kali
rumah tangga. Ibu rumah tangga yang pernah lebih tinggi untuk melakukan upaya
melakukan VCT memiliki peluang 4,31 kali pencegahan HIV/AIDS baik daripada ibu
lebih tinggi untuk melakukan upaya pencegahan rumah tangga yang tidak terpapar informasi
HIV/AIDS baik daripada ibu rumah tangga tentang HIV/AIDS.
yang tidak pernah melakukan VCT.
Pada penelitian ini juga mengidentifikasi
Pada keterpaparan informasi diketahui bahwa sumber informasi tentang HIV/AIDS (Tabel 4).
ada sebanyak 59,1 persen ibu rumah tangga Adapun proporsi yang memperoleh informasi
yang termasuk dalam kategori ibu rumah tangga tentang HIV/AIDS dari teman lebih tinggi
yang tidak terpapar informasi tentang (40%) daripada dari saudara atau keluarga
HIV/AIDS (22%), hal
94 Jurnal Kesehatan Reproduksi, 10(2), 2019
ini dapat diakibatkan oleh masih adanya cultural bagi ibu rumah tangga (30%), setelah
taboo di masyarakat Indonesia. poster/leaflet/booklet (53%) dan internet (51%)
Tenaga kesehatan menduduki peringkat ke 4 dan teman (40%).
sebagai sumber infomasi tentang HIV/AIDS

Tabel 4. Sumber Informasi pada Ibu Rumah Tangga

Sumber Informasi Persentase


Jenis sumber informasi
Radio/ TV 24 (16%)
Koran/majalah 15 (10%)
Poster/leaflet/booklet 80 (53,3%)
Petugas kesehatan 45 (30%)
Teman 60 (40%)
Saudara 33 (22%)
Suami 11 (7,33%)
Pertunjukan/edutainment 0 (0%)
Internet 76 (50,6%)
Lain-lain 8 (5,33%)
Orang yang dinilai paling tepat
untuk memberikan informasi
tentang HIV/AIDS
Suami 36 (24%)
Saudara 1 (0,67%)
Teman/tetangga 4 (2,67%)
Petugas kesehatan 93 (62%)
Lain-lain 16 (10,66%)

Hasil akhir analisis multivariat menghasilkan Penelitian lain yaitu penelitian Khosidah et al. 13
bahwa variabel yang paling dominan menyebutkan bahwa faktor pencetus untuk
berhubungan dengan upaya pencegahan melakukan VCT adalah petunjuk untuk
HIV/AIDS adalah riwayat VCT. Hasil analisis berperilaku atau keyakinan untuk melakukan
didapatkan Odds Ratio (OR) dari variabel upaya pencegahan HIV/AIDS berdasarkan
keterpaparan informasi adalah 3,8, artinya ibu informasi yang diperoleh baik dari media
rumah tangga yang telah melakukan VCT akan
massa, teman maupun petugas kesehatan 8.
mempunyai odds (peluang) melakukan upaya
Sehingga, VCT pada dasarnya juga
pencegahan baik sebesar 3,8 kali lebih tinggi
berhubungan erat dengan keterpaparan
dibandingkan ibu rumah tangga yang tidak
informasi tentang HIV/AIDS.
pernah melakukan VCT.
Penelitian-penelitian tersebut sejalan dengan
PEMBAHASAN penelitian ini yang menunjukkan bahwa riwayat
VCT merupakan faktor yang berhubungan dan
Penelitian Karim et al12 menyebutkan bahwa merupakan faktor dominan dalam upaya
VCT efektif dalam menurunkan perilaku pencegahan HIV/AIDS. Hal ini dapat terjadi
seksual berisiko.12 Selain itu, VCT juga dinilai karena pada saat ibu rumah tangga melakukan
merupakan salah satu intervensi pencegahan VCT, ibu rumah tangga juga akan mendapatkan
yang efektif secara biaya dalam menurunkan konseling terkait informasi seputar HIV/AIDS
perilaku seksual HIV di Sub-Sahara Afrika dan pencegahannya dari tenaga kesehatan.
dimana sebagian besar individu tidak Sehingga, ibu rumah tangga juga menjadi
mengetahui status HIV mereka. Pengetahuan terpapar informasi akan HIV/AIDS yang
akan status HIV dinilai sangat penting karena kemudian besar kemungkinan hal ini
pengetahuan akan status HIV merupakan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan
gerbang utama untuk mengakses pencegahan pemahaman ibu rumah tangga terkait
penularan maupun pengobatan HIV/AIDS.12 HIV/AIDS, yang pada akhirnya juga

Jurnal Kesehatan Reproduksi, 10(2), 2019 95


mempengaruhi upaya pencegahan HIV/AIDS HIV/AIDS dari media dan 64 persen
yang dilakukan ibu rumah tangga. menyebutkan bahwa pengetahuan tentang
HIV/AIDS diperoleh dari menonton televisi. 14-9
Pada penelitian ini, meskipun riwayat VCT
Penelitian lain dari Saleh et al 15 dalam
cukup rendah, namun keterpaparan informasi
penelitian berjudul Reproductive Health and
tentang HIV/AIDS pada responden cukup
HIV Awareness among Newly Married
tinggi. Hal ini dapat dipengaruhi oleh faktor
Egyptian Couples without Formal Education
internal dan eksternal. Seperti umur,
menunjukkan bahwa 46 persen wanita
pendidikan, sikap, keyakinan, nilai, persepsi,
menyebutkan bahwa pada wanita yang tidak
ketersediaan sumberdaya pelayanan kesehatan,
menduduki bangku sekolah, media massa (yaitu
aksesibilitas pelayanan kesehatan, mulu
televisi, radio, surat kabar, dan internet)
pelayanan kesehatan, dll. Perlu upaya terobosan
merupakan sumber informasi utama mereka
pemberian VCT dari ibu hamil diperluas
dalam memperoleh informasi tentang
menjadi VCT kepada para calon pengantin.
pengetahuan seksual dan HIV/AIDS sebelum
Terobosan ini diharapkan mampu membuat
menikah. Sementara itu, pada wanita muda
seluruh calon pasangan suami istri terpapar
berpendidikan di Mesir, televisi (55%) dan
informasi dan pemahaman yang tepat terkait
internet (75%) adalah media yang paling sering
dengan HIV/AIDS serta telah melakukan tes
digunakan untuk memperoleh informasi tentang
HIV sebelum pernikahan, sehingga pada
HIV/AIDS. Meskipun informasi yang diperoleh
akhirnya ibu rumah tangga dapat melakukan
dari media massa tidak selalu cukup dan
pencegahan penularan HIV/AIDS dengan baik
terkadang tidak jelas. Pada penelitian (Tabel 4)
dan kasus HIV/AIDS pada ibu rumah tangga di
menunjukkan bahwa sumber informasi tentang
Indonesia dapat menurun.
HIV/AIDS pada ibu rumah tangga dari teman
Di sisi lain Puskesmas dan Tenaga Kesehatan di lebih tinggi dibandingkan dari Saudara/keluarga
lapangan juga harus aktif memberikan (22%), hal ini dapat diakibatkan oleh masih
penyuluhan atau sosialisasi terkait HIV/AIDS adanya cultural taboo di masyarakat Indonesia.
dengan bekerjasama dengan tokoh masyarakat Seperti penelitian Saleh et al15 di Mesir yang
dan tokoh agama dalam bentuk edukasi dan menunjukkan bahwa teman adalah sumber
pendidikan kesehatan melalui kelompok PKK, informasi kesehatan reproduksi yang signifikan
pengajian, dll. Sehingga, ibu rumah tangga dibandingkan dengan keluarga karena adanya
dapat terpapar dan mendapatkan informasi dan tradisi melarang diskusi tentang subjek “tabu”
pemahaman yang tepat terkait dengan di antara anggota keluarga. Sehingga, keluarga
HIV/AIDS. tidak dapat memainkan peran utama dalam
mendidik remaja perempuan tentang kesehatan
Pada faktor internal, keterpaparan informasi reproduksi, terutama HIV/AIDS.
dapat dipengaruhi oleh usia, latar belakang
sosial, tingkat penghasilan dan tingkat Tabel 4 menunjukkan bahwa tenaga kesehatan
pendidikan responden. Sementara itu, faktor merupakan sebagai sumber infomasi tentang
eksternal yang dapat mempengaruhi HIV/AIDS bagi ibu rumah tangga pada urutan
keterpaparan informasi tentang HIV/AIDS keempat. Pada informasi lebih lanjut tentang
adalah dukungan keluarga dan dukungan tenaga siapa orang yang ideal untuk memberikan
kesehatan. Sebagian responden telah terpapar informasi tentang HIV/AIDS, sebagian besar
informasi kesehatan yang berasal dari berbagai masih menjawab teman atau saudara (masing-
sumber, seperti dari media elektronik dan cetak. masing 67%) dan 62 persen menyatakan tenaga
Terdapat 16 persen ibu rumah tangga kesehatan sebagai sumber informasi yang ideal.
mendapatkan informasi tentang HIV/AIDS dari Dengan demikian menjadi masukan bagi stake
radio atau televisi dan 10 persen mendapatkan holder untuk meningkatkan peran petugas
informasi tentang HIV/AIDS dari koran atau dalam memberikan informasi tentang
majalah. Terdapat 50,6 persen ibu rumah tangga HIV/AIDS dan kesehatan reproduksi
yang mendapatkan informasi tentang HIV/AIDS kepada ibu rumah tangga. Karena
HIV/AIDS dari internet. dalam penelitian Mudayatiningsih & Yuswanto
yang menunjukkan bahwa pemberian
Hal tersebut sesuai dengan penelitian Ahmed 14 penyuluhan tentang HIV/AIDS pada ibu rumah
pada ibu rumah tangga di Khartoum North, tangga dapat mengubah perilaku seksual
Sudan yang menunjukkan bahwa 60 persen ibu berisiko.12,16, Hasil analisis didapatkan ada
rumah tangga memperoleh pengetahuan tentang perbedaan yang
signifikan, dimana konseling individu
96 Jurnal Kesehatan Reproduksi, 10(2), 2019
memberikan efek merupakan dasar “Kursus Pra Nikah” ditingkatkan agar
yang baik terhadap utama sebelum atau “Pre-Marital disarankan
perubahan perilaku variabel-variabel Counseling”. 2) dilakukan kepada
seksual yang sehat yang lain. Tidak Kementerian menjadi kepada
pada kelompok peduli dari Kesehatan perlu calon pasutri
risiko. Untuk itu kelompok umur menyusun kebijakan (Pasangan Suami
perlu disusun modul muda atau tua, terkait peningkatan Istri) dengan
untuk pemberian tingkat pendidikan promosi VCT yang berkolaborasi
konseling tentang rendah atau tinggi, sebelumnya di dengan Jajaran
HIV/AIDS. Modul penghasilan keluarga Indonesia disarankan Kementerian
ini diharapkan dapat rendah atau tinggi, untuk ibu hamil Agama.
membantu pengetahuan tentang untuk dapat
meningkatkan HIV/AIDS kurang UCAPAN TERIMA
pengetahuan dan baik atau baik, KASIH
kesadaran terkait persepsi berisiko
HIV/AIDS pada negatif atau positif Ucapan terima kasih
calon pasangan dan pekerjaan suami kepada seluruh
suami istri. Adanya yang termasuk kader kesehatan,
modul yang telah dalam kelompok bidan dan seluruh
terstandar ini dapat risti maupun tidak staf Puskesmas
berjalan sejalan risti, jika ibu rumah Bagor, Kabupaten
dengan program tangga telah terpapar Nganjuk yang telah
Kementrian Agama informasi yang memberikan
terkait “Kursus Pra benar tentang bantuan dalam
Nikah”. Pada HIV/AIDS, sehingga penyelesaian
penyampaian materi mendapatkan penelitian ini.
kepada peserta pemahaman yang
kursus tidak hanya tepat tentang DAFTAR
dilakukan oleh HIV/AIDS, maka PUSTAKA
petugas KUA akan mempengaruhi
ataupun pemuka upaya pencegahan 1. UNAIDS.
agama, namun juga tentang HIV/AIDS Global AIDS
dapat melibatkan yang dilakukan. UPDATE 2016
petugas kesehatan [Internet]. Vol.
seperti petugas SARAN 17 Suppl 4,
promosi kesehatan, UNAIDS.
dokter, bidan, dll. Kementerian 2016.
Kesehatan Available
KESIMPULAN sebaiknya’ 1) https://www.u
mempunyai program naids.org/sites
Pemberian edukasi intervensi preventif /default/files/
dan pemeriksaan dan promotif untuk media_asset/g
VCT dapat program HIV/AIDS lobal-AIDS-
memberikan pada ibu rumah update-
perilaku pencegahan tangga; membuat 2016_en.pdf
HIV yang lebih baik suatu program/
pada ibu rumah modul yang 2. UNAIDS.
tangga. Pemberian distandarkan yang UNAIDS 2016
edukasi dan mencakup kesehatan Reference -
pemeriksaan VCT reproduksi, terutama AIDS Data.
ini memiliki peran tentang risiko, 2016;1–80.
penting dalam metode penularan Available
perilaku pencegahan dan upaya from:
HIV pada ibu rumah pencegahan HIV/ https://www.un
tangga karena AIDS bagi Calon aids.org/sites/d
keterpaparan Pengantin yang akan efault/files/
informasi diberikan pada saat media_asset/20
16-AIDS-
Jurnal Kesehatan Reproduksi, 10(2), 2019 97
data_en.pdf W_4_Tahun_ HIV Positif di Tangga Tentang
3. UNAIDS. 201 7 1_.pdf Kabupaten Biak Voluntarry
GLOBAL 5. Kemenkes RI. Numfor Papua Councelling and
REPORT Situasi [Internet]. 2013. Testing ( Vct )
UNAIDS HIV/AIDS di Available Terhadap
Report on the Indonesia http://digilib.u Perilaku
global AIDS tahun 1987- nhas.ac.id/uplo Pencegahan
epidemic 2013 aded_files/te Hiv/Aids. J Ilm
2017. 2017.
[Internet]. mporary/Digita
6. Ditjen PP & lCollection/M
Vol. 21. 2013. PL Depkes DU5MzI0Mj
Available Kemenkes RI. c3OTEwMjFi
from: Statistik Kasus OTdkY2YwZ
http://files.una HIV/AIDS di WQzNzI1Nm
ids.org/en/me Indonesia. Q0ZTliN2E2
dia/unaids/con Jakarta; 2014. MGFiYw==.p
tentassets/doc
uments/epide 7. Kemenkes RI. df
miology/2013/ Infodatin Pusat 11. Lameshow S,
g Data dan Hosmer D LS.
r2013/UNAID Informasi Besar Sampel
S_Global_Rep Kementerian dalam
ort_2013_en. Kesehatan RI. Penelitian
pdf 2014. Kesehatan.
4. Kemenkes RI. 8. Dalimoenthe I. JOgjakarta:
Laporan Perempuan Gajahmada
HIV/AIDS dalam University
Triwulan 1 Cengkeraman Press; 1997.
Tahun 2017. HIV/AIDS: 12. Karim QA,
Jakarta: Kajian Humphries H.
Depkes RI; Sosiologi Reducing HIV
2017 Feminis Infection in
[Internet]. Perempuan Ibu Young Women
2017. Rumah in Southern
Available Tangga. Africa : the Key
from: Komunitas to Altering
http://siha.dep [Internet]. epidemic
kes.go.id/port 2011;5(1):41– trajectories
al/files_uploa 8. Available in
d from: generalized ,
/ http://perpus.up Hyperendemic
Laporan_HI stegal.ac.id/files Setting.
V_AIDS_T /e_book/0 Medicine
1170414.pdf /index.php/P (Baltimore)
alastren/article/ [Internet].
9. Yulianti AP. 2008;1–7.
Kerentanan viewFile/983/8
96 Available from:
Perempuan https://pdfs.sem
Terhadap 10. Aswar S. anticscholar.org
Penularan HIV Determinan /5222/681
& AIDS : Penggunaan 9b648856987c6
Palastren Pelayanan 4a6b6c218d71e
[Internet]. Voluntary 4246455.p df
2013;6(1):185– Counseling and
200. Available Testing (VCT) 13. Khosidah
from: oleh Ibu Rumah Amik; Purwanti
http://journal.s Tangga Sugi. Persepsi
tainkudus.ac.id Berisiko Tinggi Ibu Rumah
98 Jurnal Kesehatan Reproduksi, 10(2), 2019
Kebidanan HIV
awareness
[Internet]. among newly
married
2014;5(2):67– Egyptian
78. Available couples
without formal
education. Int
from: J Gynecol
http://ojs.akbi Obstet
dylpp.ac.id/in [Internet].
dex.php/Prada 2014;126(3):2
/ 09–12.
article/view/1 Available
05 http://dx.doi.or
14. Ahmed g/10.1016/j.ijg
NKA. o.2014.02.02 7
Household 16. Mudayatinings
survey of ih S, Johan T,
knowledge, Yuswanto A.
attitudes Individual
and Counseling to
practice of Improve
housewives Knowledge
regarding And Affecting
HIV/AIDS Healthy Sex
Khartoum Behavior for
North, Sudan housewifes
February with High Risk
2009. Sudan J of Hiv And
Public Heal Aids. IOSR J
2009 Nurs Heal Sci
[Internet]. [Internet].
2009;4(3):368
–73. 2017;06(02):0
Available 1–8.
from: Available
http://applicati from:
ons.emro.who.
int/imemrf/S https://www.io
udan_J_Public srjournals.org/i
_Health/Sudan osr-
_J_Public_H jnhs/papers/vol
ealth_2009_4_ 6-
3_368_373.pd issue2/Version
f -
15. Saleh WF, 2/A060202010
Gamaleldin 8.pdf
SF,
Abdelmoty
HI, Raslan
AN, Fouda
UM, Mohesen
MN, et al.
Reproductive
health and

Jurnal Kesehatan Reproduksi, 10(2), 2019 99

You might also like