Professional Documents
Culture Documents
DOI: 10.22435/kespro.v10i2.2085.89-99
*Email: cchahya@gmail.com
Naskah masuk 08 Agustus 2019; review 01 September 2019; disetujui terbit 05 November 2019
Abstract
Background: HIV/AIDS reports show an increasing number of AIDS cases and the cumulative number of AIDS
among housewives at first rank.
Objective: To determine factors related to HIV/AIDS prevention efforts for housewives in the Bagor Health
Center area.
Method: Quantitative research with cross-sectional design. Independent variable; age; education; family
income; age at first sexual intercourse; knowledge of HIV/AIDS; risk perception; husband's work; history of
VCT; access to condoms and information about HIV/AIDS. The dependent variable is HIV/AIDS prevention
efforts. Total respondent were 150 housewives, data collection using a questionnaire that was adopted/modified
from the Integrated Biological and Behavioral Surveillance questionnaire (STBP) 2011. Multivariate data
analysis with multiple logistic regression.
Results: Factors related to HIV/AIDS prevention efforts in housewives were a history of VCT (p=0.028) and
exposure to information about HIV/AIDS (p=0.014). History of VCT is the most influencing factor in HIV/AIDS
prevention efforts in housewives (p value=0.040; OR=3.79 95% CI=1.06-13.537). Housewives who have done
VCT are 3.79 times more likely to make HIV/AIDS prevention efforts than those who did not.
Conclusion: Providing education and VCT testing can provide better HIV prevention behavior for housewives.
Historical factors of VCT and information exposure play a role in HIV prevention behavior in housewives.
Key words: HIV/AIDS, reproductive health, VCT
Abstrak
Latar belakang: Laporan HIV/AIDS menunjukkan peningkatan jumlah kasus AIDS dan jumlah kumulatif
AIDS pada ibu rumah tangga yang menempati urutan pertama.
Tujuan: Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan upaya pencegahan HIV/AIDS pada ibu rumah
tangga di wilayah Puskesmas Bagor.
Metode: Penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional. Variabel independen; umur; pendidikan;
penghasilan keluarga; umur pertama kali berhubungan seksual; pengetahuan HIV/AIDS; persepsi berisiko;
pekerjaan suami; riwayat VCT; akses terhadap kondom dan keterpaparan informasi tentang HIV/AIDS. Variabel
dependen adalah upaya pencegahan HIV/AIDS. Responden berjumlah 150 ibu rumah tangga. Pengumpulan data
menggunakan kuesioner yang diadopsi/dimodifikasi dari kuesioner Surveilans Terpadu Biologis dan Perilaku
(STBP) Tahun 2011. Analisis data multivariate dengan multiple logistic regression.
Hasil: Faktor yang berhubungan dengan upaya pencegahan HIV/AIDS pada ibu rumah tangga adalah riwayat
VCT (p=0,028) dan keterpaparan informasi tentang HIV/AIDS (p=0,014). Riwayat VCT merupakan faktor
paling mempengaruhi upaya pencegahan HIV/AIDS pada ibu rumah tangga (p value=0,040; OR=3,79 95%
CI=1,06- 13,537). Ibu rumah tangga yang telah melakukan VCT 3,79 kali lebih cenderung untuk melakukan
upaya pencegahan HIV/AIDS baik dibandingkan yang tidak melakukan VCT.
Kesimpulan: Pemberian edukasi dan pemeriksaan VCT dapat memberikan perilaku pencegahan HIV yang lebih
baik pada ibu rumah tangga. Faktor riwayat VCT dan keterpaparan informasi berperan dalam perilaku
pencegahan HIV pada ibu rumah tangga.
PENDAHULUAN
N
a
t
90 Jurnal Kesehatan Reproduksi, 10(2), 2019
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Pencegahan… (Chahya Kharin Herbawani, Dadan Erwandi)
i -
o 8
n 7
a 6
l 2
I (
n e
s l
t e
i c
t t
u r
t o
e n
i
o c
f )
;
H
e I
a S
l S
t N
h :
R 2
e 0
s 8
e 7
a -
r 7
c 0
h 3
X
a
n (
d p
r
D i
e n
v t
e )
l Data Surveilans dan belum
o Terpadu Biologis menikah.5,6 Selain
p dan Perilaku (STBP) itu, data juga
m
tahun 2007-2015 menyebutkan bahwa
e
n menyebutkan bahwa terjadi pergeseran
t kelompok pria risiko dimana kelompok
tinggi yang pria yang terinfeksi
I terinfeksi HIV HIV didominasi oleh
S didominasi oleh pria kelompok pria yang
S dengan status kawin. tinggal bersama
N Jika dibandingkan pasangan tetap
: dengan pria yang dengan
belum pernah presentasenya lebih
2 menikah, dari 50 persen.
3 perbandingannya Keinginan
5
adalah 2:1 untuk pria seksualitas yang
4
yang sudah menikah lebih besar,
Jurnal Kesehatan Reproduksi, 10(2), 2019 93
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Pencegahan… (Chahya Kharin Herbawani, Dadan Erwandi)
melakukan
kurang dari
3
upaya
�
1
−
� … pencegahan
�
�
2 … dari 5 teori
upaya
𝑑2 pencegahan
= menurut
Kementrian
Kesehatan
Republik
(𝑍2 √2𝑃(1−𝑃) Indonesia yang
2
+𝑍 √𝑃 (1−𝑃 )+𝑃 dikenal dengan
(1−𝑃 ))2 sebutan “Teori
1 1 1
𝑛 − − 2 upaya pencegahan
2
= �
�
𝛽
ABCDE”7.
/
2 1
… ( Sementara itu,
. � dalam Karim et
(2 �
al12 dalam
1
) − penelitian berjudul
� Preventing HIV
�
2
Infection in
) Women: A Global
2
Health Imperative
Selain itu, karena populasi tunggal
penelitian ini juga pada satu sampel.
melakukan analisis
hubungan antara Perhitungan sampel
variabel independen menggunakan
dengan variabel sample size
11
dependen, Lameshow dengan
dipakailah satu uji hipotesis untuk
rumus besar sampel proporsi populasi
lagi sebagai rumus tunggal pada satu
besar sampel kedua sampel dengan hasil
yaitu uji hipotesis sampel minimal
untuk proporsi adalah 138
92 Jurnal Kesehatan Reproduksi, 10(2), 2019
responden dan Kementrian menyebutkan pendidikan yang
selanjutnya Kesehatan Republik bahwa tindakan- ditamatkan
ditetapkan jumlah Indonesia yang tindakan yang dikelompokkan
sampel penelitian dikenal dengan termasuk dalam dalam kategori
ini adalah 150 sebutan “Teori upaya pencegahan Rendah (Tidak
responden. Wilayah HIV adalah Bersekolah, tamat
kerja Puskesmas Abstinence, tidak SD, tamat SMP) dan
Bagor memiliki 12 melakukan Tinggi (Tamat
Desa/Kelurahan. hubungan seksual SMA, akademi,
Penelitian ini di di luar pernikahan; perguruan tinggi);
lakukan di 2 Monogamy, hanya 3) Penghasilan
desa/kelurahan memiliki satu keluarga
yakni Desa Kerep partner seksual; dikelompokkan
Kidul dan penggunaan berdasarkan UMR
Kelurahan kondom baik pada Kabupaten Nganjuk
Guyangan yang laki-laki maupun (Rp.1.660.444,69)
ditentukan perempuan; dan dikelompokkan
berdasarkan Voluntary dalam dibawah
purposive sampling. Counseling and UMR (kurang dari
Pemilihan sampling HIV Testing (VCT); Rp. 1.660.444,69)
ibu rumah tangga dan sunat pada laki- dan UMR ke atas;
dilakukan dengan laki. Pada penelitian 4) Umur pertama
metode stratified ini, VCT tidak kali melakukan
random sampling diikutsertakan hubungan seksual
dari setiap RT dan dalam variabel berdasarkan
RW dari 2 penelitian, namun pengakuan
desa/kelurahan. dianggap sebagai responden,
Penelitian dilakukan variabel dikelompokkan: <
pada bulan Maret- independen. 21 tahun dan 21
April 2018 dengan Sementara itu, sunat tahun+’; 5)
ijin etik dari Komisi pada laki-laki tidak Pengetahuan tentang
Etik Riset dan diteliti. HIV/AIDS
Pengabdian dikelompokkan
Kesehatan Adapun dalam kategori
Masyarakat FKM pengelompokan “Kurang baik” jika
UI No. untuk variabel dibawah nilai mean
53/UN2.F10/PPM.0 karakteristik adalah dan kategori “Baik”
0.02/2018. 1) Umur, adalah jika nilai sama
umur responden dengan mean atau
Pengelompokan saat wawancara lebih; 6) Persepsi
upaya pencegahan dikelompokkan berisiko berdasarkan
merujuk pada teori dalam kategori skor dan
“A B C D E” Umur Muda (<35 dikelompokkan
(Abstinence, Be tahun) dan Tua (35 dalam “Persepsi
faitfull, Condom, tahun+); 2) Tingkat Risiko Negatif”
Don’t us drugs). pendidikan bila dibawah
Kriteria upaya merupakan jenjang nilai median dan
pencegahan
HIV/AIDS dibagi “Persepsi Risiko Truk dan Tukang
menjadi dua Positif” bila sama Ojek); 8) Riwayat
kategori, yaitu baik dengan nilai median VCT berdasarkan
dan tidak baik. atau lebih; 7) pengakuan
Kategori baik Pekerjaan suami : responden (Ya dan
meliputi melakukan Pria Tidak Risti, Pria Tidak); 9) Akses
minimal 3 upaya Potensial Risti terhadap kondom
pencegahan dari 5 (Pelaut, Tenaga adalah tingkat
teori upaya Kerja Bongkar kemudahan
pencegahan menurut Muat/TKBM, Supir memperoleh kondom
Jurnal Kesehatan Reproduksi, 10(2), 2019 93
dikelompokkan HASIL Melakukan 3/5 upaya pencegahan
dalam kategori Jumlah
“Sulit” dan Hasil penelitian Baik
“Mudah”; 10) pada Tabel 1
Keterpaparan menunjukkan Melakukan 4/5 upaya pencegahan
informasi tentang bahwa jumlah Melakukan 5/5 upaya pencegahan
HIV/AIDS yang terendah ibu rumah Jumlah
dikelompokkan tangga yang Total 1
dalam kategori melakukan teori
“Tidak terpapar” upaya pencegahan Tabel 3 melaporkan
dan “Terpapar”. baik bila hasil
terdapat pada teori bahwa lebih dari kuesioner
Analisis data upaya pencegahan setengah responden pengetahuan ≥
dilakukan dengan C, yakni pada penelitian ini 𝑚𝑒𝑎𝑛) diambil
univariat, bivariat penggunaan termasuk dalam berdasarkan nilai
dengan chi-square kondom saat kategori berumur mean) memiliki
dan regresi logistik berhubungan tua, memiliki tingkat persepsi berisiko
multivariate. seksual dengan pendidikan yang HIV/AIDS positif,
pasangan seksual tinggi, penghasilan pekerjaan suami
atau suami. Hanya keluarga < UMR responden tidak
sebagian kecil (6%) Kab. Nganjuk termasuk dalam
ibu rumah tangga (Rp. kelompok pria
yang telah 1.660.444,69), risiko tinggi, tidak
melakukan teori melakukan melakukan VCT,
upaya pencegahan hubungan seksual akses terhadap
C. Pada Tabel 2 pertama kali di usia kondom mudah dan
diketahui masih ≥ 21 tahun, memiliki telah terpapar
terdapat ibu rumah pengetahuan tentang informasi tentang
tangga yang HIV/AIDS yang HIV/AIDS.
memiliki upaya baik (Cut off point
pencegan pengetahuan
HIV/AIDS tidak
baik (34,0%).
Upaya Pencegahan
HIV/AIDS
A=
Abstinence B=
Be faithful C=
Condom
D= Don’t use drugs
E= Education
Tidak baik
Melakukan 1/5 upaya pencegahan
Melakukan 2/5 upaya pencegahan
92 Jurnal Kesehatan Reproduksi, 10(2), 2019
Tabel 3. Hasil Analisis Univariat dan Bivariat
Upaya Pencegahan
Variabel HIV/AIDS Total (%) p- OR 95% CI
Tidak Baik Baik value
N (%) N (%)
Umur
Muda 28 (38,4) 45 (61,6) 73 (100) *Ref *Ref *Ref
Tua 23 (29,9) 54 (70,1) 77 (100) 0,355 1,46 0,74-2,88
Pendidikan
Rendah 23 (33,8) 45 (66,2) 68 (100) *Ref *Ref *Ref
Tinggi 28 (34,1) 54 (65,9) 82 (100) 1,000 0,99 0,50-1,94
Penghasilan
< UMR 34 (39,5) 52 (60,5) 86 (100) *Ref *Ref *Ref
UMR+ 17 (26,6) 47 (73,4) 64 (100) 0,138 1,81 0,90-3,66
Umur Seks Pertama
< 21 tahun 28 (38,9) 44 (61,1) 72 (100) *Ref *Ref *Ref
21 tahun + 23 (29,5) 55 (70,5) 78 (100) 0,297 1,52 0,77-3,00
Pengetahuan
Kurang Baik 25 (36,8) 43 (63,2) 68 (100) *Ref *Ref *Ref
Baik 26 (31,7) 56 (68,3) 82 (100) 0,633 1,25 0,64-2,47
Persepsi Berisiko
Negatif 12 (48,0) 13 (52,0) 25 (100) *Ref *Ref *Ref
Positif 39 (31,2) 86 (68,8) 125 (100) 0,165 2,04 0,85-4,86
Pekerjaan Suami
Risti 5 (38,5) 8 (61,5) 13 (100) *Ref *Ref *Ref
Tidak Risti 46 (33,6) 91 (66,4) 137 (100) 0,764 1,23 0,38-3,99
Riwayat VCT
Tidak 48 (38,1) 78 (61,9) 126 (100) *Ref *Ref *Ref
Ya 3 (12,5) 21 (87,5) 24 (100) 0,028 4,31 1,25-15,22
Akses terhadap Kondom
Sulit 4 (33,3) 8 (66,7) 12 (100) *Ref *Ref *Ref
Mudah 47 (34,1) 91 (65,9) 138 (100) 1,000 0,97 0,28-3,38
Keterpaparan Informasi
Tidak Terpapar 13 (59,1) 9 (40,9) 22 (100) *Ref *Ref *Ref
Terpapar 38 (29,7) 90 (70,3) 128 (100) 0,014 3,42 1,35-8,68
Selain itu, terdapat sebanyak 38,1 persen ibu yang melakukan upaya pencegahan HIV/AIDS
rumah tangga dengan riwayat tidak pernah tidak baik. Sedangkan di antara ibu rumah
melakukan VCT yang melakukan upaya tangga yang terpapar informasi tentang
pencegahan HIV tidak baik. Sedangkan di HIV/AIDS, ada 70,3 persen yang melakukan
antara ibu rumah tangga dengan riwayat pernah upaya pencegahan HIV/AIDS baik. Hasil uji
melakukan VCT, ada 87,5 persen yang statistik penelitian menunjukkan bahwa p value
melakukan upaya pencegahan HIV/AIDS baik. = 0,014. Sehingga, keterpaparan informasi
Hasil uji statistik penelitian menunjukkan berhubungan bermakna dengan upaya
bahwa p value = 0,028. Sehingga, riwayat pencegahan HIV/AIDS pada ibu rumah tangga.
pernah melakukan VCT berhubungan bermakna Ibu rumah tangga yang terpapar informasi
dengan upaya pencegahan HIV/AIDS pada ibu tentang HIV/AIDS memiliki peluang 3,42 kali
rumah tangga. Ibu rumah tangga yang pernah lebih tinggi untuk melakukan upaya
melakukan VCT memiliki peluang 4,31 kali pencegahan HIV/AIDS baik daripada ibu
lebih tinggi untuk melakukan upaya pencegahan rumah tangga yang tidak terpapar informasi
HIV/AIDS baik daripada ibu rumah tangga tentang HIV/AIDS.
yang tidak pernah melakukan VCT.
Pada penelitian ini juga mengidentifikasi
Pada keterpaparan informasi diketahui bahwa sumber informasi tentang HIV/AIDS (Tabel 4).
ada sebanyak 59,1 persen ibu rumah tangga Adapun proporsi yang memperoleh informasi
yang termasuk dalam kategori ibu rumah tangga tentang HIV/AIDS dari teman lebih tinggi
yang tidak terpapar informasi tentang (40%) daripada dari saudara atau keluarga
HIV/AIDS (22%), hal
94 Jurnal Kesehatan Reproduksi, 10(2), 2019
ini dapat diakibatkan oleh masih adanya cultural bagi ibu rumah tangga (30%), setelah
taboo di masyarakat Indonesia. poster/leaflet/booklet (53%) dan internet (51%)
Tenaga kesehatan menduduki peringkat ke 4 dan teman (40%).
sebagai sumber infomasi tentang HIV/AIDS
Hasil akhir analisis multivariat menghasilkan Penelitian lain yaitu penelitian Khosidah et al. 13
bahwa variabel yang paling dominan menyebutkan bahwa faktor pencetus untuk
berhubungan dengan upaya pencegahan melakukan VCT adalah petunjuk untuk
HIV/AIDS adalah riwayat VCT. Hasil analisis berperilaku atau keyakinan untuk melakukan
didapatkan Odds Ratio (OR) dari variabel upaya pencegahan HIV/AIDS berdasarkan
keterpaparan informasi adalah 3,8, artinya ibu informasi yang diperoleh baik dari media
rumah tangga yang telah melakukan VCT akan
massa, teman maupun petugas kesehatan 8.
mempunyai odds (peluang) melakukan upaya
Sehingga, VCT pada dasarnya juga
pencegahan baik sebesar 3,8 kali lebih tinggi
berhubungan erat dengan keterpaparan
dibandingkan ibu rumah tangga yang tidak
informasi tentang HIV/AIDS.
pernah melakukan VCT.
Penelitian-penelitian tersebut sejalan dengan
PEMBAHASAN penelitian ini yang menunjukkan bahwa riwayat
VCT merupakan faktor yang berhubungan dan
Penelitian Karim et al12 menyebutkan bahwa merupakan faktor dominan dalam upaya
VCT efektif dalam menurunkan perilaku pencegahan HIV/AIDS. Hal ini dapat terjadi
seksual berisiko.12 Selain itu, VCT juga dinilai karena pada saat ibu rumah tangga melakukan
merupakan salah satu intervensi pencegahan VCT, ibu rumah tangga juga akan mendapatkan
yang efektif secara biaya dalam menurunkan konseling terkait informasi seputar HIV/AIDS
perilaku seksual HIV di Sub-Sahara Afrika dan pencegahannya dari tenaga kesehatan.
dimana sebagian besar individu tidak Sehingga, ibu rumah tangga juga menjadi
mengetahui status HIV mereka. Pengetahuan terpapar informasi akan HIV/AIDS yang
akan status HIV dinilai sangat penting karena kemudian besar kemungkinan hal ini
pengetahuan akan status HIV merupakan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan
gerbang utama untuk mengakses pencegahan pemahaman ibu rumah tangga terkait
penularan maupun pengobatan HIV/AIDS.12 HIV/AIDS, yang pada akhirnya juga