Professional Documents
Culture Documents
Commented [A1]:
JEKK 3 (1), 2018, 41-47
Commented [A2R1]:
Beberapa Faktor Risiko Kejadian Campak Pada Balita Commented [A3]: Sebaiknya ditulis : faktor risiko
kejadian campak pada balita di kabupaten Sarolangun
di Kabupaten Sarolangun
Mostang Arianto*, Mexitalia Setiawati**, Sakundarno Adi***, Suharyo Hadisaputro****,
Kamilah Budhi**
*
Dinas Kesehatan Kabupaten Sarolangun,**Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro,
***
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro,****Politeknik Kesehatan
Semarang
ABSTRACT
Background: Measles is a highly infectious disease caused by the measles virus and is still a
health problem in Indonesia. Based on data the communicable disease surveillance system from Commented [A4]: And it is one of problem in Indonesia
2014 to January 2016 have been reported cases of measles as many as 200 cases. This study
aims to explain host and environment factors as risk factors for occurrence of measles in
children under five years old.
Method: A case control study, involving 56 cases children under five years old suffer from
measles were registered in form C1 of health center, with 56 sex matched neighborhood
controls. Studied variables were analyzed by multivariate.
Result: Risk factors for measles occurrence were living at unhealthy house (OR=7.5; 95 %
CI=2.64 to 21.19), low of mother’s knowledge (OR=5.7; 95 % CI=2.22 to 14.85), and never
received immunization (OR=3.7; 95 % CI=1.45 to 9.39). Risk factors not proved with measles
occurrence were malnutrition, lack of vitamin A, never had measles, contact history, breast-fed Commented [A5]: Risk factors not proved to occur
< 2 years, maternal age < 20 years, low of socio-economic, number of children under five years measles were
old at home > 1 and less parenting.
Conclusion: Risk factors associated with measles were living at unhealthy house, low of
mother’s knowledge and never received vaccination. For elimination, measles vaccination,
home inspection, communication, information and education of measles is required.
Hasil uji statistik menunjukkan ibu yang Tabel 2. Variabel Paling Kuat merupakan
berpengetahuan kurang balitanya berisiko 4,6 Faktor Risiko Campak pada Balita
Kesehatan tahun 2014 sebesr 98% yang artinya dari gangguan iklim dan mahluk hidup
kekebalan komunitas (herd immunity) sudah lainnya. Rumah juga
diatas 95%, tetapi kasus campak masih terjadi. merupakan tempat berkumpulnya anggota
Kemungkinan hal ini dapat disebabkan oleh keluarga untuk
ketidaktepatan dalam membuat perkiraan target menghabiskan sebagian besar waktunya.
sasaran imunisasi, kemungkinan kedua karena Bahkan bayi, anak-anak, orang tua dan
data laporan kurang valid atau vaksin tidak orang sakit menghabiskan
efektif karena pengelolaan vaksin yang salah. hampir seluruh waktunya di rumah.
Pengamatan di lapangan prosedur penanganan Pengertian rumah sehat menurut
vaksin tidak sesuai prosedur, cold chain tidak Kepmenkes nomor 829/1999 adalah
pernah dikalibrasi, pemantauan suhu tidak kondisi fisik, kimia, biologis di dalam
pernah dilakukan bahkan suhu mencapai 220C rumah, lingkungan rumah dan perumahan
dan petugas pengelola vaksin sebanyak 25% sehingga memungkinkan penghuni atau
adalah lulusan SPK dan tidak pernah masyarakat memperoleh derajat kesehatan
mendapatkan pelatihan pengelolan vaksin. yang optimal.13
Menurut WHO, jika cakupan imunisasi sudah Berdasarkan hasil penelitian ini
mencapai > 90%, tetapi masih terjadi kasus menunjukkan bahwa rumah tidak sehat
campak yang perlu diperhatikan adalah cold terbukti secara statistik sebagai faktor
chain vaksin dan tingkat kebenaran hasil laporan risiko terhadap kejadian campak pada
cakupan imunisasi campak. balita. Rumah tidak sehat berhubungan Commented [A10]: berdasarkan fakta dan teori nya apa ?
Hasil penelitian ini sejalan dengan dengan kejadian campak mungkin tidak dilakukan imunisasi campak karna ketidaktepatan
perkiraan target dan vaksin yg tidak efektif ( tidaak sesuai
penelitian yang dilakukan oleh Zahidie, et al12 disebabkan karena 64,3% responden prosedur )
yang menunjukkan bahwa anak yang tidak masih tinggal di rumah tidak sehat, selain
mendapatkan imunisasi campak mempunyai itu data Dinas Kesehatan Kabupaten
resiko sebesar 10,1 kali untuk terkena campak Sarolangun menunjukkan bahwa sekitar
(95%CI=4,5-22,5). Hasil wawancara 41% masyarakat masih memiliki rumah
mendalam menunjukkan bahwa ada beberapa papan dan semi permanen Penelitian ini
alasan bayi tidak mendapatkan imunisasi, bila dibandingkan dengan penelitian lain Commented [A11]: alasan apa bayi tidak mendapatkan
namun yang menjadi perhatian, petugas berdasarkan komponen rumah tidak imunisasi
kesehatan diharapkan proaktif khususnya bidan berbeda jauh, menurut penelitian Casaeri
desa yang melakukan imunisasi di posyandu menunjukkan bahwa kepadatan hunian
setiap bulan dengan melakukan sweeping merupakan faktor risiko kejadian campak
terhadap bayi yang tidak datang imunisasi. (OR=2,6)14, penelitian Iswandi
Penyampaian informasi jadwal imunisasi menunjukkan ventilasi rumah merupakan
penting diperhatikan oleh petugas kesehatan faktor risiko campak (OR=44,62)15.
dengan bantuan kader-kader posyandu. Selain Sebuah rumah dikatakan sehat bila
itu koordinator imunisasi puskesmas memenuhi persyaratan pencegahan
diharapkan rutin melakukan evaluasi penularan penyakit antar penghuni rumah
pelaksanaan imunisasi di desa sehingga target dengan penyediaan air bersih, pengelolaan
sasaran yang tidak tercapai dapat diatasi dengan tinja dan limbah rumah tangga, bebas
baik. vektor penyakit dan tikus, kepadatan
hunian yang tidak berlebihan, cukup sinar
Rumah Tidak Sehat matahari pagi, terlindungnya makanan dan
minuman dari pencemaran, disamping
Rumah merupakan salah satu kebutuhan pokok pencahayaan dan penghawaan yang
manusia, disamping kebutuhan sandang dan cukup.16
pangan. Rumah berfungsi sebagai tempat tinggal Hasil wawancara mendalam
serta digunakan untuk berlindung menunjukkan bahwa masyarakat dalam
membangun rumah belum memperhatikan aspek tentang anjuran untuk praktek kesehatan
kesehatan, yang penting bagi mereka ada tempat penting dalam menentukan pilihan
berlindung dan beristirahat bagi anggota terbaik seperti mengimunisasi bayi dan
keluarga dari panas dan hujan. Karena itu balita secara lengkap.17 Hasil penelitian Commented [A12]: terlalu sedikit referensi nya
pentugas kesehatan lingkungan puskesmas ini juga tidak berbeda dengan penelitian Commented [A13]: terlalu sedikit referensi nya untuk satu
diharapkan rutin setiap bulan melakukan Iswandi15 yang menunjukkan bahwa pargraf
inspeksi rumah dalam meningkatkan wawasan pengetahuan ibu kurang merupakan
masyarakat pentingnya rumah sehat. faktor risiko terhadap kejadian campak
(OR=6,03).
Pengetahuan ibu kurang