You are on page 1of 14

CASSOWARY volume 3 (2): 127 - 140

ISSN : 2614-8900
E-ISSN : 2622-6545
©Program Pascasarjana Universitas Papua, https://pasca.unipa.ac.id/

Perilaku Masyarakat dalam Mengelola Sampah Rumah Tangga di


Distrik Manokwari Timur Kabupaten Manokwari
Yosmina Waliki 1*, Ihwan Tjolli 1, Hugo Warami 1
1
Program Studi S2 Ilmu Lingkungan Program, Pascasarjana Unipa, Jalan Gunung Salju
Amban, Manokwari – Indonesia 98314

*Email: ocha.waliki86@gmail.com

ABSTRACT: This study aims to (1) determine the behavior of the community in
managing household waste in Manokwari Timur District, Manokwari Regency, (2) to
analyze the factors that influence people's behavior in managing household waste. This
research was conducted in Manokwari Regency, West Papua Province. The research
method used is descriptive quantitative with data analysis using multiple regression
analysis. The results showed: (1) The overall behavior of the community in managing
household waste in East Manokwari District (65.5%) was in the sufficiently supportive
category. Meanwhile, as many as 34.9% are in the unsupported category, (2) The results
of multiple linear regression analysis show that the variables of Formal Education,
Guidance of Community Leaders, Infrastructure and Knowledge together have an effect
on Community Behavior in Household Waste Management. The results of the partial
relationship test show that the variables of formal education have a very significant effect
on community behavior in household waste management; The variable of direction of
community leaders has a significant effect on community behavior in managing
household waste; infrastructure and knowledge variables did not affect people's behavior
in household waste management.

Keywords: Knowledge, Rubbish Management, Formal Education, Community Leaders

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui perilaku masyarakat dalam
mengelola sampah rumah tangga di Distrik Manokwari Timur Kabupaten Manokwari,
(2) menganalisa faktor yang mempengaruhi perilaku masyarakat dalam mengelola
sampah rumah tangga. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Manokwari Pripinsi
Papua Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan
analisis data secara analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Perilaku
masyarakat secara keseluruhan dalam pengelolaan sampah rumah tangga di Distrik
Manokwari Timur sebagian besar (65.5 %) berada pada kategori cukup menunjang.
Sedangkan sebanyak 34.9 % berada pada kategori tidak menunjang, (2) Hasil analisis
regresi linier berganda, menunjukkan bahwa variabel Pendidikan Formal, Arahan Tokoh
Masyarakat, Sarana Prasarana dan Pengetahuan secara bersama-sama berpengaruh
terhadap Perilaku Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga. Hasil
pengujian hubungan parsial menunjukkan variabel pendidikan formal berpengaruh sangat
nyata terhadap perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah tangga; Variabel
Arahan Tokoh Masyarakat berpengaruh nyata terhadap perilaku masyarakat dalam
pengelolaan sampah rumah tangga; variabel sarana prasarana dan variabel pengetahuan
CASSOWARY Volume 3 (2): 127 - 140

tidak berpengaruh terhadap perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah


tangga.

Kata Kunci: Pengetahuan, Pengelolaan Sampah, Pendidikan Formal, Tokoh Masyarakat

PENDAHULUAN Partisipasi masyarakat dalam pe-


Sampah rumah tangga, ngelolaan sampah merupakan bentuk
berdasarkan UU No. 18 Tahun 2008, keterlibatan dan keikutsertaan masyara-
sampah berasal dari kegiatan sehari-hari kat secara aktif dan sukarela dalam ke-
dalam rumah tangga yang tidak termasuk seluruhan proses pengelolaan sampah.
tinja dan sampah spesifik. Peraturan Perilaku sehat diharapkan dapat meme-
perundang-undangan tersebut juga me- lihara, meningkatkan kesehatan dan me-
nyebutkan bahwa pengelolaan sampah lindungi diri dari ancaman penyakit,
dilakukan dengan cara pengurangan sedangkan lingkungan sehat diharapkan
sampah dan penanganan sampah. Pe- dapat menciptakan lingkungan yang
ngurangan sampah sebagaimana dimak- kondusif, bebas polusi, pemukiman yang
sud meliputi kegiatan pembatasan tim sehat dan pengelolaan sampah yang
bulan sampah, pemanfaatan kembali sehat (Azkha, 2006).
sampah, dan pendauran ulang sampah. Perilaku masyarakat yang kurang da-
Azkha (2007) Sampah merupakan lam melakukan tindakan mengelola sam-
salah satu masalah lingkungan hidup pah rumah tangga, sebagian masyarakat
yang sejak lama telah menjadi perhatian hanya membuang sampah dengan me-
dunia dan perlu mendapat penanganan ngumpulkannya dan dibiarkan begitu
yang serius agar tidak menimbulkan saja, sehingga dapat menimbulkan dam-
dampak yang membahayakan. Semua pak terhadap lingkungan tempat tinggal
orang tidak terlepas dari permasalahan maupun sekitarnya. Akibat dari perilaku
sampah karena setiap orang mengha- masyarakat yang kurang dalam penge-
silkan sampah dari proses aktivitasnya. lolaan sampah ini yaitu dapat meng-
Meningkatnya volume sampah seiring akibatkan berbagai macam masalah
dengan laju pertumbuhan penduduk, terhadap lingkungan,
peningkatan teknologi, aktivitas sosial Distrik Manokwari Timur terle-
budaya dan pertumbuhan ekonomi ma- tak di daerah pesisir yang dibuktikan
syarakat di suatu daerah. dengan 5 dari 7 kelurahan/kampung ber-
Pengelolaan sampah permukiman ada di wilayah pesisir, dan sisanya
memerlukan partisipasi aktif individu berada di punggung bukit (BPS, 2019).
dan kelompok masyarakat agar peran Berdasarakan survei awal yang dilaku-
pemerintah tidak semakin berat. Me- kan penulis, Distrik Manokwari Timur
ningkatkan partisipasi masyarakat dalam masih terlihat timbulan sampah disekitar
pengelolaan sampah, dapat dilaksanakan daerah pemukiman, pantai, sungai dan
dengan melibatkan masyarakat sebagai jalan raya. Khususnya di daerah daerah
penghasil sampah terbesar, dengan padat penduduk seperti kampung Arowi
membudayakan perilaku pengelolaan dan sekitarnya. Sedangkan fenomena
sampah semenjak dini dari rumah tang- lainnya adalah hampir sebagian masya-
ga, sebagai struktur terendah dalam rakat masih membuang sampah ke laut
pengelolaan sampah perkotaan (Nurdin, dikarenakan pemukiman masyarakat
2004). langsung menghadap ke laut.

128
CASSOWARY Volume 3 (2): 127 - 140

Berdasarkan latar belakang dan pe- ngaruhi oleh dua faktor pokok, yaitu
rumusan masalah diatas, maka yang faktor perilaku (behaviorcauses) dan
menjadi tujuan penelitian ini adalah: faktor diluar perilaku (non behaviour
1. Mengetahui perilaku masyarakat da- causes). Selanjutnya perilaku itu sendiri
lam mengelola sampah rumah tangga diten-tukan atau terbentuk dari 3 faktor
di Distrik Manokwari Timur Kabu- yaitu faktor predisposisi (predisposing
paten Manokwari. factors), yang mencakup pengetahuan,
2. Menganalisa Faktor yang mempe- sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai-
ngaruhi perilaku masyarakat dalam nilai dan sebagainya.
mengelola sampah rumah tangga di a. Pengetahuan apabila penerimaan
Distrik Manokwari Timur Kabu- perilaku baru atau adopsi perilaku
paten Manokwari. melalui proses yang didasari oleh
pengetahuan, kesadaran dan sikap
MATERI DAN METODE yang positif, maka perilaku tersebut
Perilaku adalah segenap manifes- akan bersifat langgeng (long lasting)
tasi hayati individu dalam berinteraksi daripada perilaku yang tidak didasari
dengan lingkungan, mulai dari perilaku oleh pengetahuan. Pengetahuan atau
yang paling nampak sampai yang tidak kognitif merupakan domain yang
tampak, dari yang dirasakan sampai sangat penting dalam membentuk
paling yang tidak dirasakan (Okviana, tindakan seseorang dalam hal ini
2015). Perilaku merupakan hasil dari- pengetahuan yang tercakup dalam
pada segala macam pengalaman serta domain kognitif mempunyai ting-
interaksi manusia dengan lingkunganya katan (Notoatmodjo, 2007).
yang terwujud dalam bentuk pengeta- b. Sikap adalah suatu predisposisi
huan, sikap dan tindakan. Perilaku meru- (keadaan mudah terpengaruh) ter-
pakan respon/reaksi seorang individu hadap seseorang, ide atau obyek
terhadap stimulus yang berasal dari luar yang berisi komponen-komponen
maupun dari dalam dirinya (Notoatmojo, cognitive, affective dan behavior
2010). Sedangkan menurut Wawan dan (Linggasari, 2008). Terdapat tiga
Dewi (2011) Perilaku merupakan suatu komponen sikap, sehubungan de-
tindakan yang dapat diamati dan mem- ngan faktor-faktor lingkungan kerja,
punyai frekuensi spesifik, durasi dan sebagai berikut:
tujuan baik disadari maupun tidak. Pe- 1) Afeksi (affect) yang merupakan
rilaku adalah kumpulan berbagai faktor komponen emosional atau pera-
yang saling berinteraksi. saan.
Skiner (1938) dalam Notoatmodjo 2) Kognisi adalah keyakinan evalu-
(2011) merumuskan bahwa perilaku me- atif seseorang. Keyakinan- keya-
rupakan respon atau reaksi seseorang kinan evaluatif, dimanifestasi da-
terhadap stimulus (rangsangan dari luar). lam bentuk impresi atau kesan
Pengertian ini dikenal dengan teori “S- baik atau buruk yang dimiliki
O-R” atau “Stimulus-Organisme-Res- seseorang terhadap objek atau
pon”. orang tertentu.
3) Perilaku, yaitu sebuah sikap
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi berhubungan dengan kecenderu-
Perilaku ngan seseorang untuk bertindak
Menurut teori Lawrance Green, terhadap seseorang atau hal
dkk (dalam Notoatmodjo, 2007) menya- tertentu dengan cara tertentu
takan bahwa perilaku manusia dipe- (Winardi, 2004).

129
CASSOWARY Volume 3 (2): 127 - 140

PERSEPSI PENDIDIKAN
FORMAL
( X1 )

SIKAP
Arahan Tokoh
Masyarakat

( X2 )
Perilaku Pengelolaan
Sampah Rumah
Tangga

(Y) Sarana Prasarana

(X3)

Pengetahuan

( X4 )

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian

Kerangka Pemikiran Penelitian Untuk menentukan sampel wila-


Sikap seseorang berawal dan dipe- yah yang mencakup wilayah penelitian
ngaruhi oleh persepsi terhadap suatu di Distrik Manokwari Timur yaitu
obyek/persoalan. Persepsi akan menga- dilakukan menggunakan teknik pur-
rahkan seseorang untuk bersikap sesuai posive sampling, dimana setiap populasi
dengan apa yang dipahaminya/ memiliki kemungkinan yang sama untuk
dipersepsikan. Selanjutnya sikap akan dijadikan sampel (Sugiyono, 2009).
mempengaruhi perilaku seseorang. Da- Dalam penelitian ini, peneliti
lam penelitian ini berusaha melihat memilih teknik pengambilan sampel
perilaku dan dikaitkan dengan faktor- acak atau random sampling/probability
faktor yang mempengaruhinya. Perilaku sampling. Dimana teknik dan sampel
pengelolaan sampah rumah tangga di yang peneliti gunakan secara acak, tanpa
kalangan masyarakat, dibatasi dan dikaji memandang sampel atas dasar strata atau
dari beberapa faktor yang mempenga- status sosial dari segi apapun. Maka
ruhi perilaku, antara lain pendidikan Populasi ditentukan berdasarkan jumlah
formal, arahan tokoh masyarakat, sarana kepala keluarga sebanyak 1,730 KK,
prsarana serta pengetahuan. Kerangka sedangkan penentuan jumlah sampel
hubungan anta variabel dalam penelitian penelitian akan menggunakan rumus
ini dapat dilihat pada Gambar 1. Slovin (Kusmayadi dan Endar, 2000).
Berdasarkan rumus slovin tersebut
METODE PENELITIAN dengan tingkat kesalahan 15% maka
Penelitian ini dilakukan di wilayah diperoleh jumlah sampel sebanyak 43
Distrik Manokwari Timur Kabupaten KK. Sugiyono (2007), untuk menentu-
Manokwari. Waktu pelaksanaan peneli- kan besarnya sampel pada setiap kelas
tian ini dilakukan selama ± 2 bulan dilakukan dengan alokasi proporsional
(Januari – Februari) Tahun 2020. agar sampel yang diambil lebih
Populasi dalam penelitian ini proporsional dilakukan dengan men-
adalah masyarakat yang tercatat sebagai ggunakan perhitungan:
penduduk wilayah Distrik Manokwari
Timur.

130
CASSOWARY Volume 3 (2): 127 - 140

Tabel 1. Rincian Jumlah KK per Wilayah Penelitian


No Wilayah Penelitian (kelurahan) Jumlah KK
1 Pasir Putih 791
2 Arowi 544
3 Bakaro 111
4 Aipiri 79
5 Susweni 131
Total 1.656
Sumber Proyeksi Penduduk Indonesia 2010 – 2035 (BPS, 2019)
n = N
1+ N ( e * e )

1.656
1+ 1.656 ( 0,15 * 0,15 )

1656
1+ 1.656 ( 0,02 )

1656
1+ 37,26

1656
38,26

= 43 Sampel KK

Tabel 2. Proposi sampel KK per wilayah penelitian


No Wilayah Penelitian Jumlah KK Perhitungan Jumlah
(kelurahan) Sampel KK
1 Pasir Putih 791 (43/1,656) x 791 21
2 Arowi 544 (43/1,656) x 544 14
3 Bakaro 111 (43/1,656) x 111 3
4 Aipiri 79 (43/1,656) x 79 2
5 Susweni 131 (43/1,656) x 131 3
Total 1.656 43
Sumber: Perhitungan berdasarkan Sugiyono (2007)

Sumber Data indikator yaitu pengetahuan, tingkat


Data yang digunakan dalam pendidikan, pendapatan masyarakat dan
penelitian ini menggunakan data primer waktu luang dan faktor eksternal yang
dan data sekunder. Data primer dalam terdiri dari 3 (tiga) indikator yaitu sarana
penelitian ini berupa karakteristik dan prasarana, penegakkan hukum dan
responden, perilaku responden, faktor sosialisasi dalam pengelolaan sampah
internal yang terdiri dari 4 (empat) serta faktor pendorong partisipasi dalam

131
CASSOWARY Volume 3 (2): 127 - 140

pengelolaan sampah, dan di dukung hasil


wawancara terstruktur langsung dari Perilaku (Y)
informan. Perilaku masyarakat diukur ber-
Data sekunder dalam penelitian dasarkan jumlah skor dari pernyataan
meliputi gambaran geografi dan data pada kuesioner dengan menggunakan
kependudukan di Distrik Manokwari skala likert aban yang tegas terhadap
Timur, data dari instansi terkait Dinas suatu permasalahan yang dinyatakan.
Lingkungan Hidup Kabupaten Manok- Azwar (200dan setiap pernyataan memi-
wari, situs internet, gambaran geografi, liki skor jaw8), pengukuran perilaku
literatur, jurnal-jurnal, skripsi, dan tesis yang berisi pernyataan-pernyataan ter-
serta laporan penelitian yang ada pilih digunakan untuk mengungkapkan
kaitannya dengan penelitian ini. perilaku responden. Kriteria pengukuran
perilaku dapat dilihat pada Tabel 3.
Definisi Operasional Variabel Selanjutnya total nilai skor dari
Menurut Sugiyono (2013) mende- seluruh item pernyataan dijumlahkan
finisikan bahwa yang dimaksud dengan kemudian dikelompokkan dalam tiga
variabel adalah suatu atribut atau sifat kategori berdasarkan jumlah selang skor,
atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yaitu (1) Perilaku yang sangat menun-
yang mempunyai variasi tertentu yang jang pengelolaan sampah yang baik; (2)
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari Perilaku yang cukup menunjang pe-
dan ditarik kesimpulannya. Variabel ngelolaan sampah yang baik; (3) Perila-
yang digunakan dalam penelitian ini ku yang tidak menunjang pengelolaan
adalah variabel independen (X) dan sampah yang baik. Pengukuran perilaku
variabel dependen (Y). Adapun penjela- dapat dilihat pada Tabel 3.
sannya sebagai berikut:

Tabel 3. Pengukuran Perilaku Responden


No. Pernyataan Tanggapan
1 2 3
1. Sampah yang dihasilkan harus dibuang pada tempatnya
2 Sampah yang dihasilkan harus dapat dikelola dengan baik agar
tidak menumpuk
3 Pemisahan sampah basah dan sampah kering sangat di perlukan
4 Pemisahan sampah basah dan sampah kering sangat membantu
dalam mengelola sampah lebih lanjut
5 Pengelolaan sampah basah/kering dapat dilakukan dengan cara
menimbun
6 Pengelolaan sampah basah/kering dapat dilakukan dengan cara
membakar
7 Sampah yang dihasilkan harus diangkut ke tempat pembuangan
sementara agar tidak menumpuk di lingkungan sekitar rumah
8 Membuang sampah di tempat penampungan sementara dapat
menghindari penimbunan sampah di rumah
9 Mengangkut sampah ke tempat pembuangan sementara
sebaiknya dilakukan setiap hari
10 Kita seharusnya menegur orang yang hendak membuang
sampah bukan pada tempatnya
Sumber: Data Sekunder

132
CASSOWARY Volume 3 (2): 127 - 140

Tabel 4. Kriteria, Indikator dan Interval Perilaku Masyarakat


Kriteria Interval Skor
Perilaku sangat menunjang 24 - 30
Perilaku Cukup menunjang 17 - 23
Perilaku tidak menunjang 10 - 16

Method of Succesive Interval (MSI) Dimana: pi = proporsi ; fi =


Bebarapa data ordinal diubah men- frekuensi ; n = jumlah responden
jadi data interval melalui Method of 3. Menjumlahkan proporsi secara ber-
Succesive Interval (MSI). Setelah data urutan untuk setiap respon sehingga
terkumpul, beberapa data skala ordinal diperoleh proporsi kumulatif, dengan
terlebih dahulu dilakukan perubahan rumus: Pki = pi – 1 + p
data ke dalam skala interval. Metode 4. Menentukan nilai Z untuk masing-
yang digunakan dalam proses transfor- masing proporsi kumulatif yang di-
masi data dari skala ordinal ke skala anggap menyebar mengikuti sebaran
interval menggunakan Method of Suc- normal baku.
cessive Interval. Tahapan-tahapan Me- 5. Menghitung Nilai Skala (NS) untuk
thod of Succesive Interval (MSI) adalah masing-masing respon dengan rumus
sebagai berikut: menghitung NS.
1. Menentukan frekuensi setiap respon 6. Merubah Nilai Skala (NS) terkecil
(fi) menjadi sama dengan satu (1) dan
2. Menentukan proporsi setiap respon mentransformasikan masing-masing
dengan membagi frekuensi dengan skala menurut perubahan skala
jumlah sampel, dengan rumus: terkecil sehingga diperoleh nilai
𝑓𝑖 skala transformasi (Y).
pi=
𝑛

Rumus menghitung NS:

Density at Lower limit - Density at Upper limit


NS =
Area at Under upper limit – Area at Under lower limit
Dimana:
Density at Lower Limit = Densitas Batas Bawah
Density at Upper Limit = Densitas Batas Atas
Area at Under Upper Limit = Proporsi Kumulatif untuk pilihan jawaban yang
dicari
Area at Under Lower Limit = Proporsi Kumulatif untuk pilihan jawaban yang
sebelumnya

133
CASSOWARY Volume 3 (2): 127 - 140

Pasir Putih, Arowi, Bakaro, Aipiri, Sus-


weni. Data mengenai responden yang
Analisis Regresi Linier Berganda dikumpulkan melalui kuesioner maupun
Untuk mengetahui besarnya pe- berbagai data sekunder yang bersumber
ngaruh faktor predisposisi (predisposing langsung dari berbagai pihak dan ins-
factors) yaitu pengetahuan, sikap; faktor tansi yang terkait dengan penelitian ini.
pemungkin (enabling factor) yaitu
sarana dan prasarana, sosialisasi atau Tingkat Pendidikan
pelatihan; faktor penguat (reinforcement Responden dalam penelitian ini
factor) yaitu undang-undang, peraturan- adalah masyarakat yang bedomisili di
peraturan, pengawasan mempengaruhi Distrik Manokwari Timur yaitu distrik
perilaku masyarakat digunakan analisis Manokwari Timur yang meliputi wila-
Regresi Linier Berganda (linier multiple yah kampung-kampung meliputi Mansi-
regression) pada program SPSS versi 21, nam, Pasir Putih, Arowi, Bakaro, Aipiri,
dengan persamaan sebagai berikut dan Susweni. Sebaran jenjang pendi-
(Supranto, 1995): dikan terakhir responden dibagi menjadi
3 kelompok yaitu tingkat SD, SMP-
Y = b0+b1X1+b2X2+b3X3+......+bnXn SMA, serta Perguruan Tinggi seperti
Keterangan : yang terlihat pada Tabel 5.
Y = Perilaku Masyarakat dalam Berdasarkan Tabel 5. tingkat
mengelola sampah rumah pendi-dikan formal responden yang
tangga dijadikan sampel menunjukkan bahwa
b0 = Harga Y ketika harga X = 0 sebagian besar responden memiliki
(harga konstan) jenjang pen-didikan SMA dan SMP
b1-6 = Koefisien regresi yaitu sebesar 65 %. Di samping itu
X1 = Pendidikan Formal jumlah responden yang memiliki
X2 = Arahan Tokoh Masyarakat pendidikan jenjang Strata 1 (sarjana)
X3 = Sarana Prasarana relatif banyak yaitu 30 persen. Hal ini
X4 = Pengetahuan mengindikasikan bahwa responden
dapat dikatakan sudah relatip terpelajar,
HASIL DAN PEMBAHASAN sehingga dalam proses wa-wancara dan
Karakteristik Responden mengemukakan pendapat relatip lancar.
Responden dalam penelitian ini Demikian juga cukup baik dalam
adalah penduduk di kawasan pesisir mengeluarkan pendapat pada saat
Distrik Manokwari Timur yang meliputi wawancara.
beberapa kampung yaitu Mansinam,

Tabel 5. Tingkat Pendidikan responden


No. Jenjang Pendidikan Jumlah Persen (%)
1. SD 2 5
2. SMP-SMA 28 65
3. Sarjana 13 30
Total 43 100
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer

134
CASSOWARY Volume 3 (2): 127 - 140

Tabel 6. Sebaran Responden Berdasarkan Umur


No. Usia ( Thn) Jumlah Persen(%)
1. 20 - 30 Tahun 32 32
2. 31 - 40 Tahun 12 27
3. 41 - 50 Tahun 7 16
4. 51 - 60 Tahun 6 14
5. 61 – 71 Tahun 4 9
Total 43 100
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer

Tabel 7. Perilaku Masyarakat dalam Mengelola Sampah Rumah Tangga di Distrik


Manokwari Timur Kabupaten Manokwari
No. Pernyataan SANGAT Cukup Tidak
Menunjang Menunjang menunjang
Jml % Jml % Jml %
1. Sampah yang dihasilkan harus dibuang 0 0 25 51.8 18 41.9
pada tempatnya
2 Sampah yang dihasilkan harus dapat 4 9.3 27 62.8 12 27.9
dikelola dengan baik agar tidak menumpuk
3 Pemisahan sampah basah dan sampah 3 7.0 23 53.5 17 39.5
kering sangat di perlukan
4 Pemisahan sampah basah dan sampah 2 4.7 34 79.1 7 16.3
kering sangat membantu dalam mengelola
sampah lebih lanjut
5 Pengelolaan sampah basah/kering dapat 4 9.3 31 72.1 8 18.6
dilakukan dengan cara menimbun
6 Pengelolaan sampah basah/kering dapat 1 2.3 31 72.1 11 25.6
dilakukan dengan cara membakar
7 Sampah yang dihasilkan harus diangkut ke 3 7.0 25 58.1 15 34.9
tempat pembuangan sementara agar tidak
menumpuk di lingkungan sekitar rumah
8 Membuang sampah di tempat 2 4.7 30 69.8 11 25.6
penampungan sementara dapat menghindari
penimbunan sampah di rumah
9 Mengangkut sampah ke tempat 2 4.7 27 62.8 14 32.6
pembuangan sementara sebaiknya
dilakukan setiap hari
10 Kita seharusnya menegur orang yang 1 2.3 28 65.1 14 32.6
hendak membuang sampah bukan pada
tempatnya
Perilaku Masyarakat 2 4.7 26 60.5 15 34.9
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer

Umur Pada Tabel 6. terlihat bahwa


Usia adalah umur seseorang yang sebaran usia responden terbanyak pada
dihitung dari sejak lahir, yang berpe- usia antara 20 - 30 tahun yaitu sebanyak
ngaruh secara langsung terhadap ke- 32 % dan pada usia antara 31 – 40 tahun
mampuan fisik, pola berpikir, dan sebanyak 27 %. Hal tersebut menun-
bertindak seseorang. Sebaran responden jukkan bahwa sebaran usia responden
berdasarkan usia pada penelitian ini berada pada usia produktif, dimana pada
terlihat pada Tabel 6. usia tersebut umumnya masih aktif

135
CASSOWARY Volume 3 (2): 127 - 140

bekerja dan beraktifitas. Perilaku Masya- Hasil analisis regresi linear berganda
rakat daalam Pengelolaan Sampah untuk tingkat partisipasi masyarakat
Rumah Tangga. dalam mengelola sampah rumah tangga,
Data pada Tabel 7 menunjukkan diperoleh model persamaan sebagai
bahwa pe-rilaku masyarakat secara berikut:
keseluruhan dalam pengelolaan sampah
rumah tang-ga di Distrik Manokwari Y = 2.797 + 1.046X1 + 0.489X2 +
Timur sebagian besar 65.5 persen berada 0.317X3 + 0.471X4
pada kategori cukup menunjang.
Sedangkan sebanyak 34.9 persen berada Dimana :
pada kategori tidak menunjang. Y = Tingkat Perilaku Masyarakat
Demikian juga halnya pada item-item a = Konstanta
perilaku lainnya, semua bera-da pada β1- β3 = Koefisien Regresi
kategori cukup menunjang. X1 = Pendidikam
Berbagai faktor yang mempe- X2 = Arahan Tokoh Masyarakat
ngaruhi perilaku masyarakat tersebut, X3 = Sarana Prasarana
diantaranya umumnya responden adalah X4 = Pengetahuan
kelompok terpelajar dam sudah paham e = Faktor Galat
betul dengan pengelolaan sampah rumah
tangga. Hasil perhitungan analisis korelasi
diketahui bahwa korelasi antara variabel
Analisis Faktor-Faktor yang Mempe- X1 sampai dengan X4 dengan variabel Y
ngaruhi Perilaku Pengelolaan adalah sebesar 0.762. Hal ini menje-
Sampah Rumah Tangga laskan bahwa Perilaku Masyarakat da-
Berdasarkan pengolahan data lam pengelolaan Sampah di kabupaten
primer, maka untuk mengetahui penga- Manokwari dipengaruhi oleh keempat
ruh Pendidikan formal (X1), Arahan karakteristik responden sebesar 76.2 %,
Tokoh Masyarakat (X2), Sarana Prasa- dan sisanya sebesar 23.8 % dipengaruhi
rana (X3), Pengetahuan (X4), terhadap oleh faktor lainnya di luar model.
Perilaku Pengelolaan Sampah (Y) maka Menurut Sarwono (2006) koefisien
diperoleh koefisien regresi linier ber- korelasi sebesar 0.762 menunjukkan
ganda antara variabel bebas dengan bahwa korelasi variabel X1 - X4 secara
variabel terikat disajikan pada Tabel 8. bersamaan dengan variabel Y termasuk
dalam korelasi kuat.

Tabel 8. Koefisien Regresi Linier Berganda Antara Variabel Bebas Dengan Variabel
Terikat
Variabel Koefisien Regresi t hitung
Pendidikan (X1) 1.046 4.249**
Arahan Tokoh Masyarakat (X2) 0.489 2.557*
Sarana Produksi (X3) 0.317 1.494
Pengetahuan (X4) 0.471 1.816
Constant = 2.797
Koef. Determinasi (R2) = 0.762, Koef. Korelasi (R) = 0.873
t Tabel (0,05) = 2.02, t Tabel (0,01) = 2.71
Keterangan :
* = signifikan pada tingkat kepercayaan 95 %
** = Sangat signifikan pada tingkat kepercayaan 99 %

136
CASSOWARY Volume 3 (2): 127 - 140

Hasil analisis regresi memperli- Hal ini mengandung pengertian bahwa


hatkan bahwa hubungan positif antara apabila variabel bebas tersebut ditambah
perilaku Masyarakat (Y) terjadi dengan atau dikurangi.dapat meningkatkan atau
faktor pendidikan (X1), Arahan Tokoh menurunkan partisipasi pengunjung
Masyarakat (X2), Sarana Prasarana (X3) dalam hal kebersihan rumah sakit.
dan Pengetahuan (X4).
Pengaruh Secara Parsial
Pengaruh Secara Simultan Secara parsial pengaruh masing-
Untuk menguji tingkat keberartian masing variabel ditunjukkan oleh uji t,
pengaruh variabel bebas secara bersama- seperti pada Tabel 10.
sama (simultan) terhadap perilaku pe- Berdasarkan Tabel 10. hasil uji t
ngelolaan sampah, dapat dilihat pada memberikan gambaran bahwa variabel
analisis varians atau uji statistik F. tingkat pendidikan formal berpengaruh
Analisis varians uji F disajikan pada sangat nyata terhadap perilaku masya-
Tabel 9. rakat dalam mengelola sampah rumah
tangga; variabel arahan tokoh masya-
Berdasarkan hasil analisis varians rakat berpengaruh nyata terhadap peri-
uji statistik F, diketahui F hitung laku masyarakat; serta variabel sarana
(30.374) lebih besar daripada F Tabel prasarana dan pengetahuan tidak ber-
(0.05 ; 4. 38 ) = 2.62. Semua variabel pengaruh nyata terhadap perilaku
bebas, yang terdiri dari pendidikan (X1), masyarakat dalam pengelolaan sampah
Arahan Tokoh Masyarakat (X2), Sarana rumah tangga.
Prasarana (X3) dan Pengetahuan (X4).

Tabel 9. Analisis Varians Uji F


Kuadrat
Sumber variasi Jumlah Kuadrat Derajat Bebas F
rata-rata
Regresi 108.276 4 27.069 30.374
Residual 33.865 38 .891
Total 142.140 42
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer

Tabel 10. Hubungan Parsial Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat


t table
variabel t hitung Peluang Keterangan
α 0,05 α 0,01
X1 4.249 2.024 2.71 .0000 Sangat Signifikan
X2 2.557 2.021 2.704 0.015 Signifikan
X3 1.494 2.021 2.704 0.144 Tidak Signifikan
X4 1.816 2.021 2.704 0.077 Tidak Signifikan
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer

137
CASSOWARY Volume 3 (2): 127 - 140

Pengaruh Pendidikan Formal kemungkinan untuk mengikuti himbau-


terhadap Perilaku Masyarakat dalam an tersebut.
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Koefisien regresi yang bertanda
Berdasarkan hasil pengujian positif menunjukkan bahwa arahan to-
statistik, nilai t hitung (4.249) lebih besar koh masyarakat berpengaruh secara
daripada t Tabel (0.01 ; 4. 33 ) = 2,024. positip terhadap perilaku masyarakat
Hal ini berarti bahwa pendidikan formal dalam pengelolaan sampah rumah tang-
berpengaruh sangat nyata terhadap ga. Hal ini mengandung pengertian bah-
perilaku masyarakat dalam mengelola wa semakin sering arahantokoh masya-
sampah rumah tangga. Dengan tingkat rakat, maka perilaku masyarakat akan
pendidikan yang dimiliki akan ber- semakin menunjang dalam pengelolaan
dampak pada pola pikir dan wawasan sampah rumah tangga.
seseorang sehingga akan mengarahkan
seseorang dalam mengambil keputusan, Pengaruh Sarana Produksi terhadap
termasuk dalam perilaku pengelolaan Perilaku Masyarakat dalam Pengelo-
sampah. Artinya semakin tinggi tingkat laan Sampah Rumah Tangga
pendidikan seseorang maka semakin Berdasarkan hasil pengujian
rasional dalam berpikir dan juga semakin statistik nilai t hitung (1.494) lebih kecil
baik dalam pengambilan keputusan. daripada t Tabel (0.05 ; 4. 33 ) = 2,024.
Koefisien regresi yang bertanda Hal ini berarti bahwa variabel Sarana
positif menunjukkan bahwa tingkat Produksi tidak berpengaruh nyata terha-
pendidikan formal berpengaruh secara dap perilaku masyarakat dalam menge-
positip terhadap perilaku masyarakat lola sampah rumah tangga. Dengan
dalam pengelolaan sampah rumah perkataan lain bahwa menunjang tidak-
tangga. Hal ini mengandung pengertian nya perilaku masyarakat dalam pengelo-
bahwa semakin tinggi tingkat pendi- laan sampah rumah tangga, bukan
dikan formal, maka perilaku akan disebabkan oleh ketersediaan sarana
semakin menunjang pula pengelolaan produksi.
sampah rumah tangga.

Pengaruh Arahan Tokoh Masyarakat Pengaruh Pengetahuan terhadap


terhadap Perilaku Masyarakat dalam Perilaku Masyarakat dalam Penge-
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga lolaan Sampah Rumah Tangga
Berdasarkan hasil pengujian Berdasarkan hasil pengujian
statistik nilai t hitung (2.557) lebih besar statistik nilai t hitung (1.816) lebih kecil
daripada t Tabel (0.05 ; 4. 33 ) = 2,024. daripada t Tabel (0.05 ; 4. 33 ) = 2,024.
Hal ini berarti bahwa arahan tokoh Hal ini berarti bahwa variabel penge-
masyarakat atau tokoh agama berpe- tahuan tidak berpengaruh terhadap peri-
ngaruh nyata terhadap perilaku masya- laku masyarakat dalam pengelolaan
rakat dalam mengelola sampah rumah sampah rumah tangga
tangga. Dengan adanya arahan dari
tokoh masyarakat akan memotivasi KESIMPULAN DAN SARAN
masyarakat dalam mengelola sampah
rumah tangga dengan baik. Artinya, Kesimpulan
semakin sering arahan atau himbauan 1. Perilaku masyarakat secara keselu-
dari tokoh masyarakat tentang keber- ruhan dalam pengelolaan sampah
sihan lingkungan, maka semakin besar rumah tangga di Distrik Manokwari
Timur sebagian besar (65.5) persen

138
CASSOWARY Volume 3 (2): 127 - 140

berada pada kategori cukup me- DAFTAR PUSTAKA


nunjang. Sedangkan sebanyak 34.9 Azkha. N. 2006. Analisis Timbulan,
persen berada pada kategori tidak Komposisi Dan Karakteristik
menunjang. Demikian juga halnya Sampah di Kota Padang. Jurnal
komponen jenis perilaku lainnya, Kesehatan Masyarakat. September
semua menunjukkan berada pada 2006, I.
kategori cukup menunjang.
2. Hasil analisis regresi linier berganda, Azkha. N. 2007. Pemanfaatan Kompo-
menunjukkan bahwa variabel Pendi- ster Berskala Rumah Tangga.
dikan Formal (X1), Arahan Tokoh Jurnal Kesehatan Masyarakat.
Masyarakat (X2), Sarana Prasarana September 2007.
(X3) dan Pengetahuan (X4) secara
bersama-sama berpengaruh terhadap Azwar, Saifudin. 2003. Sikap Manusia,
Perilaku Masyarakat dalam Penge- Teori dan Pengukurannya, Yogya-
lolaan Sampah Rumah Tangga (Y).. karta : Pustaka Pelajar
Hasil pengujian hubungan parsial
menunjukkan variabel pendidikan Badan Pusat Statistik. 2019. Kabupaten
formal (X1) berpengaruh sangat Manokwari Dalam Angka 2018.
nyata terhadap perilaku masyarakat BPS
dalam pengelolaan sampah rumah
tangga (Y); Variabel Arahan Tokoh Kusmayadi dan Endar Sugiarto. 2000.
Masyarakat (X2) berpengaruh nyata Metodologi Penelitian dalam
terhadap perilaku masyarakat dalam Bidang Kepariwisataan. Jakarta:
pengelolaan sampah rumah tangga PT.Gramedia Pustaka Utama.
(Y); variabel sarana prasarana (X3)
dan variabel pengetahuan (X4) tidak Linggasari. 2008. Faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap perilaku ma- mempengaruhi perilaku terhadap
syarakat dalam pengelolaan sampah penggunaan alat pelindung diri
rumah tangga (Y). (APD) di Departemen Engineering
PT Indah KIAT PULP & PAPER
Saran TBK Tangerang. Fakultas Keseha-
1. Untuk meningkatkan pengelolaan tan Masyarakat, Universitas Indo-
sampah rumah tangga dikalangan nesia.
masyarakat secara baik, perlu adanya
kegiatan edukasi secara berkesinam- Nurdin Usman. 2004. Implementasi
bungan agar kesadaran dan partisi- dalam Birokrasi Pembangunan.
pasi di kalangan masyarakat tetap Bandung
terjaga.
2. Perlu adanya penelitian lanjutan Notoatmodjo Soekidjo. 2007. Promosi
yang terkait topic penelitian ini yang Kesehatan dan Ilmu Perilaku.
berusaha mengakomodir variabel- Jakarta : Rineka Cipta
variabel yang belum dikaji di dalam
penelitian ini. Notoatmodjo Soekidjo. 2010. Ilmu
Perilaku Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta

Notoatmodjo Soekidjo. 2011. Kesehatan


Masyarakat. Jakarta : Rineka Cipta

139
CASSOWARY Volume 3 (2): 127 - 140

Okviana. 2015. Analisis Pengaruh


Kualitas Pelayanan, Bauran
Pemasaran Dan Religius Stimuli
Terhadap Keputusan Memilih Jasa
Perbankan (Studi Kasus Dosen dan
Karyawan IAIN Salatiga). Ilmu
Ekonomi,Politik, Sosial, Budaya
dan Pertahanan Negera. Tesis

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian


Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.

Sugiyono, 2009, Metode Penelitian


Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,
Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. 2013. Metodelogi Penelitian


Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D.
Bandung: Alfabeta.

Supranto J. 1995. Ekonometrika Dasar.


Edisi 2. Jakarta: Lembaga
Penerbitan Fakultas. Ekonomi
Universitas Indonesia

Undang-Undang Republik Indonesia


Nomor 18 Tahun 2008 Tentang
Pengelolaan Sampah.

Wawan, A., Dewi M. 2011. Teori dan


Pengukuran Pengetahuan, Sikap,
dan Perilaku Manusia.
Yogyakarta: Nuha Medika

140

You might also like