Professional Documents
Culture Documents
net/publication/350517504
CITATIONS READ
0 1
3 authors, including:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Yunandar Yunandar on 05 June 2021.
Abstract
This research aimed (a) to find out the changes of the value of water quality parameters in
domestic household waste by using perupuk (Phragmites karka) and Effective
Microorganisms (EM); (b) to prensent the changes in values of water quality parameter; and
(c) to compare the value of water quality parameter on phytoremediation, bioremediation and
both of combinations. The study was conducted by using 3 treatments, 4 repetitions and 1
control. The data obtained from the research was quantitative data that was processed by One
Way Anova analysis with advanced test using LSD and Duncan test with trust level (sig) =
0.05.
The results obtained from this study is that in water reservoir the combination of EM4 and
Perupuk (Phragmites karka) was the best treatment in this study that have been executed. The
combination of two treatments that were able to repair four of the seven water quality
parameters are DO (-31.48%), BOD5 (99.57%), COD (99.87%), and TSS (92.41%) from
standard of environment quality in Peraturan Pemerintah (PP) No.82 tahun 2001 Kelas II.
Parameter Fisika
Gambar 1. Grafik Hasil Analisis TSS (mg/l) dan Suhu (oC) Limbah Cair Domestik.
Gambar 2. Grafik Hasil Analisis DO (mg/l), BOD (mg/l), COD (mg/l) dan TSS (mg/l)
Limbah Cair Domestik.
Saputra MRR, et al/EnviroScienteae 10 (2014) 124-132 128
Hasil pengukuran dan analisa data Air Kelas II nilai parameter TSS
pada parameter TSS memperlihatkan memenuhi baku mutu yang ditetapkan.
gambaran trend data yang berfluktuasi Kolam III yang merupakan kombinasi dari
disetiap minggunya. Faktor alam seperti penambahan EM4 dan tumbuhan perupuk
hujan menjadi penyebab terjadinya (Phragmites karka) merupakan perlakuan
peningkatan nilai TSS di minggu ke-2 dan dengan penurunan nilai parameter TSS
ke-3 penelitian. Hujan yang turun tertinggi yaitu 92,41% dari 158 mg/l
menyebabkan pengadukan air sehingga menjadi 12 mg/l. Output Anova
padatan yang ada di dasar naik ke menunjukkan bahwa pada parameter TSS
permukaan. tidak menunjukkan perbedaan yang
Menurut Peraturan Pemerintah (PP) signifikan.
No.82 tahun 2001 tentang Pengelolan Total Suspendid Solid (TSS) yang
Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran masuk ke perairan dapat menghalangi
129 Saputra MRR, et al/EnviroScienteae 10 (2014) 124-132
masuknya cahaya matahari ke dalam air lebih sedikit. Peningkatan suhu sebesar
dan mengakibatkan terhambatnya laju 100C mengakibatkan terjadinya
fotosintesis. Padatan tersuspensi menyerap peningkatan konsumsi oksigen oleh
cahaya matahari sehingga dapat organisme akuatik sekitar 2-3 kali lipat
meningkatkan suhu air permukaan. Suhu air (Effendi, 2003).
yang lebih panas mengakibatkan oksigen BOD5 merupakan proses penguraian
semakin sulit melarut (Danida, 2009). oleh zat organis yang membutuhkan
Data pada parameter suhu oksigen terlarut selama proses oksidasi.
memperlihatkan gambaran trend data suhu Kurangnya oksigen terlarut di air dapat
yang menurun di minggu ke-4 penelitian. mematikan ikan-ikan yang hidup di
Nilai suhu yang diperoleh dari hasil dalamnya dan membuat keadaan menjadi
pengukuran pada minggu ke-4 berkisar anaerobik sehingga dapat menimbulkan bau
antara 22,9-23,2oC. Menurut PP No.82 busuk pada air tersebut.
tahun 2001 Kelas II, nilai parameter suhu Berdasarkan hasil pengukuran BOD5,
masih belum memenuhi baku mutu yang dapat dilihat trend data mengalami
ditetapkan. Faktor alam dan waktu penurunan pada akhir penelitian. Nilai
pengambilan sampel air yang masih pagi BOD5 berbanding terbalik dengan nilai DO
menyebabkan suhu air terukur masih berada yang meningkat di minggu ke-4 penelitian.
di bawah standar baku mutu. Kolam ke-3 merupakan perlakuan dengan
Uji Anova yang dilakukan persentase perubahan nilai BOD5 tertinggi
menunjukkan adanya perbedaan yang yakni 99,57%. Hasil analisa menunjukkan,
signifikan antara perlakuan. Uji lanjutan nilai BOD5 dari tiap perlakuan masih belum
Post Hoc menggunakan LSD dan Duncan memenuhi standar baku mutu yang
menunjukkan perlakuan yang berbeda ada ditentukan. Namun melihat dari persentase
pada Perupuk (Phragmites karka)-EM4, perubahan, ada kemungkinan nilai BOD5
Perupuk (Phragmites karka)-Kontrol, EM4- berdasarkan standar baku mutu dapat
Kontrol, Kombinasi-Perupuk (Phragmites dicapai jika retensi waktu penelitian
karka), dan Kombinasi-EM4. ditambah lebih lama lagi.
Nilai parameter suhu sangat Uji Anova yang dilakukan
mempengaruhi berbagai proses fisika, mmenunjukkan adanya perbedaan yang
kimia, dan biologi di perairan. Nilai suhu cukup signifikan antar perlakuan.
menunjukkan hubungan yang terbalik Berdasarkan Uji Post Hoc menggunakan
dengan kedalaman air (Handayani, 2009). LSD dan Duncan diperoleh hasil berupa
Hubungan terbalik dengan kedalaman perbedaan yang signifikan antara Perupuk
tersebut dikarenakan suhu perairan sangat (Phragmites karka)-Kontrol dan EM4-
dipengaruhi oleh adanya cahaya matahari. Kontrol.
Nilai parameter oksigen terlarut (DO) Berdasarkan hasil pengukuran trend
menunjukkan peningkatan trend data, pada data COD turun di minggu ke-4 penelitian.
kolam III merupakan kolam dengan Berdasarkan baku mutu hanya pada kolam
perubahan nilai DO tertinggi dimana pada III (kombinasi) yang memenuhi baku mutu
minggu ke-1 nilai DO 5,4 mg/l menjadi 7,1 dengan perubahan 99,82% dari nilai COD
mg/l di minggu ke-4 dengan penurunan awal 7368,91 mg/l menjadi 13,40 mg/l.
31,48%. Berdasarkan baku mutu nilai Uji Anova yang dilakukan
parameter oksigen terlarut memenuhi baku menunjukkan adanya perbedaan yang
mutu yang ditetapkan. cukup signifikan antara perlakuan pada
Faktor peningkatan oksigen terlarut nilai COD. Berdasarkan uji lanjutan Post
salah satunya disebabkan oleh penurunan Hoc menggunakan LSD dan Duncan
suhu di minggu ke-4. Penurunan suhu diperoleh hasil berupa perbedaan yang
menyebabkan laju metabolisme organisme signifikan antara Perupuk (Phragmites
air terganggu sehingga konsumsi oksigen karka)-Kontrol dan EM4-Kontrol.
Saputra MRR, et al/EnviroScienteae 10 (2014) 124-132 130
Derajat keasaman atau pH merupakan BOD5 (99,57%), COD (99,87%), dan TSS
nilai yang menunjukkan aktivitas ion (92,41%).
hidrogen dalam air. Nilai pH suatu perairan Berdasarkan data tersebut dapat
dapat mencerminkan keseimbangan antara dilihat adanya kerja sama antara perlakuan
asam dan basa dalam perairan tersebut. Perupuk (Phragmites karka) dengan
Semakin tinggi pH suatu perairan maka Mikroorganisme Efektif-4 (EM4). Bakteri
makin besar sifat basanya, demikian juga pada Mikroorganisme Efektif-4 (EM4)
sebaliknya. Kondisi fluktuasi pH tersebut membutuhkan suatu nutrien berupa
sangat dipengaruhi oleh kandungan nitrogen dan fosfat yang diperoleh dari
karbondioksida bebas atau pun yang terikat, proses dekomposisi nutrien yang terdapat
kation-anion yang bersifat asam dan asam- pada air limbah domestik.
asam organik/asam humik (Handayani, Proses dekomposisi nutrient yang
2009). terjadi mengakibatkan jumlah padatan yang
Pada nilai pH dapat dilihat ada dua ada di dalam limbah berkurang. Terlihat
trend data yang muncul. Pada kolam I dan pada kadar TSS yang diperoleh sebesar 12
II terjadi penurunan trend nilai pH di mg/l di minggu ke-4 penelitian. Selain itu,
minggu ke-4 penelitian. Sedangkan pada dengan adanya tumbuhan air Perupuk
kolam III trend nilai pH cenderung naik. (Phragmites karka) terjadi proses
Dari dua kelompok data di atas penyaringan dan penyerapan oleh akar dan
menunjukkan nilai pH yang masih dalam batang tanaman (Reed di dalam Yusuf,
nilai range baku mutu. 2008). Hasil ini juga didukung pernyataan
Uji Anova yang dilakukan Hyde dan Ross di dalam Yusuf (2008)
menunjukkan adanya perbedaan yang bahwa pada penggunaan tumbuhan air
signifikan. Berdasarkan Uji Post Hoc LSD kekeruhan dan padatan tersuspensi dapat
dan Duncan diperoleh hasil berupa diturunkan dari 40% hingga mencapai
perbedaan yang signifikan yang terjadi 60%.
antara perlakuan terhadap kontrol. Proses dekomposisi nutrient yang
Berdasarkan data parameter minyak dilakukan bakteri akan menghasilkan
dapat dilihat ada dua trend nilai yang karbondioksida (CO2) dari proses
muncul yaitu trend data naik dan turun. metabolisme dan dekomposisi nutrien yang
Pada kolam I terjadi penurunan trend nilai nantinya akan membantu perupuk
minyak di minggu ke-4 penelitian. (Phragmites karka) dalam proses
Sedangkan pada kolam II dan III trend data fotosintesisnya. Fotosintesis yang terjadi
cenderung meningkat dibandingkan pada pada perupuk (Phragmites karka)
minggu ke-1 penelitian. Nilai hasil analisis menghasilkan senyawa berupa oksigen
dari tiap kolam perlakuan menunjukkan (O2). Oksigen yang dihasilkan akan
nilai yang masih berada dibawah standar menjadi sumber oksigen terlarut utama
baku mutu. melalui proses difusi oksigen yang terdapat
Pada parameter minyak, output di atmosfer (Kurniawan, 2008). Aktifitas
Anova menunjukkan bahwa nilai minyak tersebut mendukung akan kadar oksogen
pada kolam perlakuan dan kontrol tidak terlarut (DO) yang ada pada kolam
menunjukkan perbedaan yang signifikan. kombinasi, dimana nilai DO mengalami
Berdasarkan hasil analisa dari tiap peningkatan diminggu ke-4 penelitian.
parameter, kolam III yang merupakan Pada minggu ke-4 tampak nilai pH
kombinasi perlakuan Perupuk (Phragmites pada kolam kombinasi lebih rendah
karka) dengan Mikroorganisme Efektif-4 dibandingkan pada kolam kontrol. pH yang
(EM4) menjadi perlakuan terbaik. lebih rendah dikarenakan bakteri
Kombinasi dari kedua perlakuan tersebut Lactobacilus sp. menghasilkan asam
mampu memperbaiki empat dari tujuh organik sebagai produk metabolisme
parameter kualitas air yaitu DO (-31,48%), karbohidrat dan asam organik tersebut akan
131 Saputra MRR, et al/EnviroScienteae 10 (2014) 124-132