You are on page 1of 8

PENGARUH VOLUME LUMPUR AKTIF DAN WAKTU KONTAK

TERHADAP PENURUNAN KADAR BOD LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT

THE EFFECT OF THE ACTIVATED SLUDGE VOLUME AND INTEMCTION FOR


THE BOD DESCENT HOSPITAL WASTE WATER TREATMENT

OIeh : I dayu Kurni aw at i Es t inings iht, Milb akhuddinz

ABSTRACT
Bsckground:
BOD is the quality of oxygen in the solution bacterial/micro organism, needs to do decomposition
aerobic from the organic materials in the standart time condition and specific clinical term. process
system of the waste water treqtment is the most ffictive do BOD descent is process biologic system
which using the activated sludge. Production of waste water with the SBR System (Sequince Batch
Reactor) very effective to waste water production, because just using a wash tab
for the oli process. The
fist material is the octivated sludge in the process and time interaction have if\ect to th'e processing
product of the hospital waste water.
Obiective :
To explain the effect of the activated sludge and time interaction BOD descent hospital waste water.
Research Methode :
This research is explanatory research kinds the research is the true experiment and the pre tesl
test plan with control design . Subject research is hospilal waste water
- post
from waste water treqtment
department. Sample random sampling with the total somple 500 ml for the one experiment andfor
five
replication need 75 experiment. This fi'ee variable research is the activaled sludge volume and iime
interaction and variable attacted is BOD descent hospital waste water. The Analyse with descriptive and
analyse which use onova test ond we trust 95o%.
Result:
BOD descent highestfor activated sludge volume 250 ml/ lfor the time interaction minute l5 mirute is
99,5 % . Wilh the anova test one factor we know that a factor level differences variation every
experiment group is sludge volume and time interaction is very dffirent with the score p = 0,000. And
then with anova test interaction with the two factor we know have relationship with significan between
level activated sludge concentration and long interaction time in BOD descent hospital waste water
score p : 0,000. Statistic style test which use it explain the level BOD descent hospital waste water
96,67 %
Conclution :
Activated sludge volume ond long time interaction have effect to the BOD descent hospital wsqte wqter,
for pH condition 7,96.. Activated sludge volume 250 ml/l and time interactionl5 minute ffictive to BOD
descent hospital waste water until 99,5%o.. To be dffirences significan between many level
concentrqtion qctivated sludge and long time interaction.
Kev ll/ord :
Activated sludge volume, time interaction, BOD commend descent hospital waste water.

I Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Semarang


2 Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Semarang

http://l urnal. unimus.ac.id

Jurnal Litbang Universitas Muhammadiyah Semarang 32


PENDAHULUAN melekukan dekomposisi aerobik dari
Pencemaran lingkungan bahan-bahan organik yang ada dibawah
merupakan suatu masuknya atau kondisi standart waktu dan suhu tertentu
dimasukkannya makhluk hidup, zat, (biasanya 5 hari pada2} derajat Celcius).
energi atau komponen lain ke dalam Batasan BOD yang ditetapkan dalam
lingkungan dan atau berubahnya tatanan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup
lingkungan oleh kegiatan manusia oleh No. KEP-58/MENLHll2/1995 tentang
proses alam sehingga kualitas Buku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan
lingkunagn turan sampai ke tingkat Rumah Sakit adalah sebesar 30 mg/I.
tertentu yang menyebabkan lingkungan Salah satu cara didalam
menjadi kurang atau tidak dapat pengolahan limbah cair rumah sakit
berfungsi lagi sesuai dengan untuk menurunkan kadar BOD adalah
peruntukannya. dengan pengolahan secara biologis yaitu
Rumah sakit merupakan temPat dengan menggunakan sistem lumpur
upaya kesehatan rujukan yang di dalam aktif (activated sludge). Sistem ini sangat
ilmu kesehatan masyarakat termasuk efektif dan efisien didalam mengolah
upaya pencegahan intensif, sampai limbah cair rumah sakit yang memiliki
dengan rehabilitatif yang bertujuan untuk karakteristik hampir sama dengan limbah
memulihkan kesehatan orang sakit rumah tangga atau domestik, hanya perlu
sampai ketingkat optimal. Karena penanganan khusus dalam sterilisasi
kegiatan pokoknya maka rumah sakit limbah cair terolah.
dapat menjadi media berlangsungnya Pengolahan limabah cair secara
pemaparan pada pasien, pengunjung biologis dengan menggunakan sistim
maupun pegawai rumah sakit oleh agent SBR (Sequencing Batch Reactor) hampir
penyakit yang terdapat dilingkungan semua proses pengolahannya dilakukan
rumah sakit. Kegiatan rumah sakit juga dalam satu tangki, sehingga selama
menghasilkan limbah yang daPat proses pengolahan berlangsung lumpur
memberikan dampak negatif Pada aktif akan selalu kontak dengan limbah
lingkunagn. cair yang diolah. Waktu kontak yang
Limbah cair sebagai salah satu sangat berpengaruh adalah pada saat
hasil dari kegiatan rumah sakit pengadukan (mixing) karena pada proses
mempunyai dampak yang besar terhadap tersebut terjadi dekomposisi limbah cair
Hal ini
manusia dan lingkunagnnya. secara anaerobik.
karena air limbah rumah sakit Tujuan dari penelitian ini adalah
mengandung senyawa organik Yang menganalisis pengaruh volume dan
cukup tinggi dan kemungkinan senyawa- waktu kontak lumpur aktif terhadap
senyawa lain serta mikroorganisme penurunan kadar BOD limbah cair rumah
patogen yang dapat menYebabkan sakit. Diharapkan hasil penelitian ini
penyakit. Pengolahan secara khusus dapat diunakan sebagai acuan dalam
diperlukan pada limbah cair rumah sakit pengembangan in lahan
sebelum dibuang ke lingkungan. limbah cair ru ralitas
Penanganan masalah limbah limbahcairterol
dapatdilakukan dengan cara METODEP
membandingkan kadar zat terkandung Jenis
dalam limbah dengan syarat kualitas air adalah Eksp 5,
buangan yang diperkenankan, salah Experiment) \r at n
satunya dengan melihat angka BOD yang penelitiannya test
dapat diartikan sebagai banyaknya Writh Control l.mai i6isasi
oksigen dalam larutan yang dibutuhkan sampel dilaksanakan mudian
oleh bakteri/rnikroorganisme untuk dilakukan pretest pada kedua kelompok

Jurnal Litbang Universitas Muhammadiyah Semarang JJ


diikuti intervensi / perlakuan
sampel dan
pada kelompok eksperimen. Setelah
intervensi selesai dilakukan postest pada
kedua kelompok tersebut. Bentuk
rancangan ini dapat digambarkan sebagai
berikut:
Pretest Perlakuan Postest

R (Kelompok Eksperimen) o1 x 02

R (Kelompok Kontrol) o1 02

Keterangan :

R Randomisasi

X Perlakuan atau eksperimen.


o-1 Hasil pengukuran pertama Qtretest) sebelum perlakuan.
o-2 Hasil pengukuran kedua (Postest) sesudah perlakuan

Persiapan sebelum eksperimen Dari rumus diatas dengan jumlah


setelah randomisasi dilakukan perlakuan sebanyak 5 macam perlakuan
pengambilan sampel untuk pengukuran pada variabel volume lumpur aktif dan 3
kadar BOD awal (pretest) lalu diberikan macam perlakuan pada waktu kontak
perlakuan yaitu pengolahan limbah cair maka dapat diketahui replikasi
rumah sakir sesuai dengan 5 variasi pengulangannya yaitu 5 kali, sehingga
volume lumpur aktif yang berbeda total percobaan yang harus dilaksanakan
( 1 50ml/1, 200mlll, 250mlll, 300m1/1, 350 adalah 75 kali percobaan. Replikasi
ml/l) dan dalam 3 variasi waktu kontak eksperimen penelitian ini selengkapnya
yang berbeda pula (15 menit, 20 menit, dapat dilihat pada lampiran tabel I .
25 menit). Setelah perlakuan diambil Obyek penelitian iniadalah
sampel untuk pengukuran kadar BOD limbah cair yang ada pada bak
kembali sebagai postest. Kelompok yang pengumpuk akhir diinstalasi pengolah
tidak mendapatkan perlakuan atau limbah cair rumah sakit. Metode
kontrol juga dilakukan pengukuran pengambilan sampel yang digunakan
postest. adalah Simple Random Sampling, yaitu
Untuk mengantisipasi kesalahan pengambilan sampel secara acak
menjadi sekecil mungkin pada sederhana. Banyaknya sampel yang
eksperimen, maka dilakukan digunakan untuk penelitian sebesar 100
pengulangan (replikasi) dalam ml pada saluran inflow di 5 titik sampling
eksperimen yang dihitung dengan rumus dan effluent sebanyak I liter pada 5 titik
sebagai berikut : sampling untuk sekali penelitian.
Pengambilan sampel limbah cair
(t-1) (R-r) > ls dieffluent dilakukan dipintu pembuangan
(penstock) bak SBR pada saat proses
Keterangan :

t : jumlah perlakuan R : jumlah ulangan

Jumal Litbang Universitas Muhammadiyah Semarang 34


pengolah limbah sampai pada tahaP (Statistical Product and Service
pembuangan (dekanting) limbah cair Solutions) dengan uji statistik Analisis
terolah. Varians (Univariate of Anova) yang
Data yang digunakan terdiri dari meliputi: Uji Analisis Varian (Anova) I
beberapa macam yaitu data primer yang faktor digunakan untuk mengukur
merupakan data hasil penguktuan dan perbedaan rata-rata jumlah penurunan
penc atatan serta pemeriksaan BOD pada berbagai volume lumpur aktif
laboratorium pada beberapa parameteq dan lama waktu kontak, dengan taraf
antara lain: BOD, pH, Volume limbah kepercayaan 9 5oh. Selanjutnya dilakukan

cair, volume lumpur aktif dan waktu uj i Anovainteraksi 2 faktor untuk melihat
kontak. Selain itu juga menggunakan apakah ada interaksi antara volume
data sekunder yang ada di Sub Bidang lumpur aktif dengan lama waktu kontak,
Infeksi Nosokomial dan Sanitasi RSUD dengan taraf kepercaya an 6 5Yo.
Kabupaten Wonogiri sebagai data
pendukung. HASILDAN PEMBAHASAN
Variabel penelitian yang Keadaan limbah cair rumah sakit
ditentukan adalah variabel bebas yaitu yang diamati dan diukur dalam penelitian
volume lumpur aktif dan lama waktu ini adalah volume limbah cair, pH dan
kontak dengan skala daftar nominal, kadar BOD. Volume limbah cair ruta-rata
variabel terikat penurunan kadar BOD selama penelitian berlangsung adalah
dengan skala rasio dan variabel 41,3m3 perhari, hal ini menunjukkan
terkendali yaitu pH dan volume limbah bahwa produksi limbah cair rumah sakit
cair. cukup besar karena sesuai dengan data
Penelitian dilaksanakan di yang ada di Instalasi Pengolahan Air
Instalasi Pengolah Air Limbah (IPAL) Limbah (IPAL) rata-rata produksi limbah
RSUD Kabupaten Wonogiri selama 37 cair perhari sebesar 45 m3. Berdasarkan
hari mulai tanggal 1 April2005 sampai 7 karakteristiknya limbah cair rumah sakit
Mei 2005. Beberapa istrumen penelitian sebagian besar merupakan limbah cair
diperlukan dalam melaksanakan domestik sehingga kadar BOD yang
eksperimen guna mendapatkan data y ang terkandung sangat besar. Hasil
terdiri dari : 1. Peralatan pengambil pengukuran kadar BOD pada saluran
limbah cair, 2. Corong Imhoff untuk influent pengolah limbah rata-rata
mengukur volume lumpur aktil 3. sebesar 245,3mg11, hal ini menunjukkan
Grafity Table untuk pengurangan lumpur tingginya bahan-bahan organik yang
aktif (Dewatering) pada bak pengolah terdapat pada limbah cair rumah sakit.
limbah (SBR), 4. Peralatan pemeriksaan Derajat keasaman (pH) limbah cair pada
BOD yaitu : Thermostat Cabinet, BOD saluran influent rata-rata sebesar 7,8 dan
sensor, Unit pengaduk magnetik, saluran effluent sebesar 7,38. Angka
Reagent AIH dan Kalium Hidrogsida, tersebut masih termasuk dalam kategori
Gelas ukur, 5. Peralatan pengukur pH pH netral dan sesuai dengan persyaratan
yaitupHmeter. parameter limbah cair rumah sakit yang
Setelah data dikumpulkan dan ada yaitu pH limbah cair sebesar 6-9.
diolah selanjutnya dianalisis secara : 1) Hasil masing-masing parameter
Deskriptif, data hasil pengukuran akan penelitian tersebut selengkapnya dapat
disajikan secara deskriptif dalam bentuk di lihat pada lanryir an 2.
tabel, prosentase dan grafik yaitu data 1. Penurunan kadar BOD limbah cair
hasil pengukuran BOD, pH dan volume rumah sakit
limbah cair, 2) Analitik, dara akan Setelah dilaksanakan percobaan
dianalisa dengan menggunakan bantuan pada 2kelompok sampel yaitu kelompok
komputer melalui program SPSS eksperimen yang akan mendaPatkan

Jurnal Litbang Universitas Muhammadiyah Semarang 35


perlakuan dengan beberapa variasi volume lumpur aktif serta waktu kontaknya dan
kelompok kontrol yang tidak melakukan perlakuan, maka diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 1. Rata -rata penurunan kadar BOD limbah cair menurut banyaknya volume
lumpur aktif dan lama waktu kontak

Kadar BOD (mg/l)


Vol.lumpur
Wkt kntk %o Pe Wkt kntk o/o Pe Wkt kntk %o Pe
aktif
25 menit nurunan 20 menit nurunan l5 menit nurunan

350 ml/l 215 86,00 244 93,85 235,8 94,32

300 ml/l 209 87,08 227 90,80 208 90,43

250 ml/l 235 90,38 247 95,00 250,2 96,23

200 ml/l 2r3 92,61 243,4 93,62 206 93,64

150 ml/l )11 ) 87,38 199,2 90,55 208,4 90,61

Hasil pada tabel I menunjukkan penurunan BOD tertinggi pada volume lumpur
aktif 250 ml/l dengan waktu kontak 15 menit sebesar 96,23yo, pada komposisi tersebut
lumpur aktif mampu menguraikan bahan-bahan organik dalam limbah cair secara
sempurna. Penurunan BOD terendah pada kondisi volume 350 ml/l dengan waktu kontak
25 menit sebesr360/o, komposisi tersebut menunjukkan bahwa lumpur aktif tidak mampu
menguraikan semua bahan organik yang ada dalam limbah cair. Sehingga dari hasil
penelitian tersebut membuktikan bahwa volume lumpur aktif yang banyak dan waktu
kontak yang lama dapat menurunkan kadar BOD secara sempurna. Prosentase penurunan
kadar BOD limbah cair rumah sakit juga dapat digambarkan seperti grafik berikut:

Grafik 1. Prosentase penurunan kadar BOD limbah cair rumah sakit menurut volume dan
lama waktu kontak.

98 i'
,rl
,nl
szI
oo]
%
88:
86,
u
82
80 /?o
350 3oo
?o%,n
,"rzr fr), Xi, 200 c.o% Waktu kontak
150
rnl/l %,
rnl/l
Vol. lumpur aktif

Jurnal Litbang Universitas Muhammadiyah Semarang 36


2. Volume lumpur aktif dan lama waktu kontak yang paling efektif.
Pada tabel 1 dapat dilihat volume lumpur yang paling efektif adalah 250 mlI
dengan waktu kontak 15 menit. Volume yang kurang efektif 350 ml/l dengan waktu
koniak 25 menit. Hasil tersebut sesuai dengan batasan standar pengolahan limbah cair
sistem SBR yaitu volume lumpur aktif 1 5 0ml/l - 3 00m1/l dan lama waktu kontak 1 5 menit
- 30 menit.
Selama melaksanakan percobaan hanya volume lumpur aktif dan lama waktu
kontak pada tahap pengadukan yang diubah-ubah sesuai dengan variasi yang telah
ditentukan, sedangkan tahapan proses lainnya setting tetap sesuai dengan standart
peralatan pengolah limbah sistem SBR yaitu aerasi selama 70 menit, tahap pengendapan
(sedimentasi) 60 menit, waktu pembuangan (decanting) 30 menit, ketinggian pengisiian
bak SBR 220 cm dan waktu tunggu (waiting time) untuk kembali proses selanjutnya 5
menit.
3. Perbedaan penurunan kadar BOD limbah cair.
Langkah selanjutnya hasil percobaan akan dianalisa secara statistik dengan
menggunakan Analisa Varians untuk melihat apakah ada perbedaan yaflg nyata antara
haai-gOO limbah cair diantara kelompok volume lumpur dan kelompok waktu kontak,
hasil pengujian seperti pada tabel berikut :

Tabel 2. Analisa varians satu faktor perbedaan kadar BOD diantara kelompok volume
lumpur aktif dan waktu kontak

Sumber Type III DK Kuadrat rata- F P

variasi Jml. kuadrat rata


vol. lumpur t0740.770 4 2685.192 913.331 ,000
Waktu kntk 2139.656 2 1069.828 363.887 .000

Diketahui hasil F hitung pada kelima variasi volume lumpur adalah 913,331
dengan nilai probabilitas 0,000 yang berarti bahwa rata-ratapenurunan BOD pada kelima
konfentrasi volume lumpur aktif berbeda secara nyata. Pada kelompok waktu kontak hasil
F hitung adalah 363,887dengan probabilitas 0,000 berarti bahwa ketiga kelompok waktu
kontak tersebut juga memiliki perbedaan secara nyata dalam penurunan kadar BOD
limbahcair.
Kesimpulan yang dapat diambil adalah penurunan kadar BOD limbah cair diantara
tingkat konsentrasi iumpur aktif dan lamanya waktu kontak benar-benar berbeda secara
nyata.
4. Interksi antara konsentrasi volume lumpur aktif dengan lama waktu kontak.
Uji yang digunakan untuk melihat interaksi atau hubungat antara konsentrasi
volume tumi"r-at tii dengan lama waktu kontak adalah Analisa Varians Interaksi 2 faktor,
hasilnya seperti tabel berikut ini :

Tabel3. Analisa varians interaksi dua faktor konsentrasi lumpur aktif dan lama waktu
kontak

Sumber variasi Type III Jumlah DK Kuadrat rata- F P


kuadrat rata
Model koreksi 20638.187 ^ t4 1474.156 501.414 ,000
vol. lumpur * 77t4.849 8 946.356 328.012 ,000
waktu kontak
Total koreksi 20814.587 74

37
Jurnal Litbang Universitas Muhammadiyah Semarang
Terlihat hasil F hitung adalah memberikan hasil penurunan BOD
328,012 dengan nilai probabilitas nilai sebesar 85-90% dan penelitian lain yang
0,000 yang berarti ada interaksi antara serupa juga dilakukan oleh KRT
tingkat konsentrasi lumpur aktif dengan Tjokrokusumo dengan hasil penurunan
lama waktu kontak didalam penurunan BOD 85-95%.
kadarBOD limbahcair.
Berdasrkan hasil analisa daftar KESIMPULAN DAN SARAN
tersebut juga dapat diketahui memadai Kesimpulan
atau tidak rnodel uji statistik yang telah 1. Pada kondisi pH rata-rata7 ,8 dan kadar
digunakan. Diketahui model angka BOD influent rata-rata 245,3 mgll
koreksi sebesar 20638,187 serta angka volume lumpur aktif dan lama waktu
total koreksi sebesar 20814,587 dan kontak berpengaruh terhadap penurunan
dengan membandingkan keduanya kadar BOD limbah cair rumah sakit.
didapat hasil99,l5oA, yang berarti bahwa 2. Volume lumpur aktif pada konsentrasi
model uji statistik yang telah digunakan Zl}mUldan lama waktu kontak I 5 menit
sudaha memadai untuk menjelaskan rata- efektif dalam menerunkan kadar BOD
rata penurunan kadar BOD limbah cair limbah cair hingga 9 6,23oh.
rumah sakit karena hanya 0,85Yo yang 3. Terdapat perbedaan yang signifikan
tidak dapat dij elaskan. antara beberapa konsentrasi volume
Setelah melihat hasil analisa lumpur aktif dan lama kontak dalam
statistik yang telah dilaksanakan terbukti penurunan kadar BOD limbah cairrumah
bahwa penurunan BOD limbah cair sakit berdasrkan analisa varians pada
rumah sakit sangat dipengaruhi oleh taraf kepe rc ay aan 9 5o/o.
konsentrasi lumpur aktif dan lamanya 4. Terdapat interaksi yang bermakna
waktukontak. Hal ini disebabkan dengan antara tingkat konsentrasi lumpur aktif
konsentrasi lumpur aktif tepat maka danlamawaktukontak.
jumlah mikrobakteri yang terkandung Saran
dalam lumpur aktif menjadi lebihpendek 1. Penggunaan lumpur aktif pada
karena kuranganya bahan organik yang pengolahan limbah cair sebaiknya
harus diuraikan, sebaliknya apabila menggunakan volume air 250mlll
jumlahnya kurang berdampak pada hasil dengan lama waktu kontak 15 menit.
akhir proses pengolahan limbah cair baik Keadaan ini akan memberikan
secara fi sik maupun kimia. keuntungan yaitu kualitas limbah yang
Pengaturan lama waktu kontak dihasilkan sesuai dengan baku mutu air
yang tepat juga akan memberikan limbah baik secara fi sik maupum kimia.
kesempatan mikrobakteri dalam proses 2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
dekomposisi limbah cair secara terhadap parameter kimia limbah cair
sempurna. Sama halnya dengan volume rumah sakit lainnya seperti COD, bahan
lumpur aktif apabila terlalu cepat akan tersuspensi atau suspended solid (S,S) ,
mengakibatkan proses dekomposisi Amonia-Nitrogen (NH4-N) dan
limbah cair kurang sempurna masih ada Posphorous (PO4-P) sebagai dampak
sisa bahan organik limbah cair yang dari perubahan beberapa konsentrasi
belum teruraikan, sedangkan apabila volume limbah cair dan lama waktu
terlalu lama akan menyebabkan kontak.
berkurangnya mekrobakteri dalam 3. Perlu diuji pada limbah cair lain selain
lumpur aktif sehingga umur lumpur limbah cair rumah sakit seperti limbah
menjadipendek. industri untuk mengetahui pengaruh
Proses lumpur aktif pertama kali volume lumpur aktif dan waktu kontak
dikembangkan di Inggris pada tahun terhadap penurunan kadar BOD.
1914 oleh Ardern dan Lockett, yang

Jumal Litbang Universitas Muhammadiyah Semarang 38


UCAPANTERIMAKASIH P engendalian P enc emaran Air, J akarta,
Terima kasih penulis ucapkan Pusdiknakes
kepada Staf Sub Bidang Infeksi 7. KA. Hanifah, yang dikutip oleh Sri
Nosokomial dan Sanitasi RSUD Arni Wijayanti, 1990, Rancangan
Kabupaten Wonogiri yang telah Percobaan Teori dan Aplikasi, Jakarta,
membantu dalam melaksanakan Rajawali Press.
percobaan di instalasi pengolahan air 8. KRT. ljokrokusumo, 1 995, Pengantar
limbah, Kepala RSUD Kabupaten Konsep Teknologi Bersih Khusus
Wono giri yang telah memberikan ij in dan Pengelolaan dan Pengolahan Air,
fasilitas kapada kepada penulis untuk Cetakan Kedua, Yogyakarta, STTL
melaksanakan penelitian serta Dosen Yayasan Lingkungan Hidup.
Pembimbing Fakultas Kesehatan 9. M. Hanafiah, yang dikutip oleh Suprio
universitas Muhammadiyah Semarang Heryanto, l985,Air Limbah Industri dan
yang telah membimbing dalam Penanganannya, Jakarta, Akademi
ini, Suami dan anak-
penyusunan artikel penilik Kesehatan Teknologi Sanitasi
anakku tercinta serta keluarga yang Jakarta.
memberikan dorongan dan do'a dan 10. Ministry of HealthofR.I. DITHealth
semua rekan - rekan mahasiswa Fakultas F.acilities & Concortium
Kesehatan Masyarakat Univertas Hydrotechnik/BwT and AME, 1999,
Muhammadiyah Semarang. Central Training Manual, Jakarta
Dep.KesR.I.
DAFTARPUSTAKA ll. RB. Kasmidjo, 1991,' Penanganan
l. Bapedal Jawa Tengah,21}l, Undang- Limbah Pertanian, Perkebunan, dan
undang RI Nomor 23 Tahun 1997 tentang Indusrti Pangan, Yo gyakarta,
Lingkungan Hidup, Semarang, Bapedal Universitas Gajah Mada Pusat Antar
JawaTengah Universitas Pangan dan Gizi.
2. BAPEDAL, 1999, Keputusan Menteri 12. Soekidjo Notoadmodjo,2002,
Negara Lingkungan Hidup Nomor : Metodologi Penelitian Kesehatan, Edisi
KEP-58/MENLH/ I 2/ I 995 tentang Buht Revisi, Jakarta, Rineka Cipta.
Mutu Limbah Cair Rumah Sakit, Jakarta, 13. U.N. Mahida, 1982, PencemaranAir
BAPEDAL dan Pemanfaatan Limbah Industri,
3. Departemen Kesehatan Republik Cetakan Kedua, Jakarta, CV. Rajawali.
Indonesia, 1991, Pedoman Bidang Studi 14. Singgih Santosa, 2004,SP^S^S Versi l0
P embangunan Tinj a dan Air limb ah o ada Mengolah Data Statistik Secara
Institusi pendidikan Sanitas i/Kesehatan Profesional, Cetakan Kelima, Jakarta,
L i n gkun g an, I akarta, pu s diknake s. PT. Elex Media Komputindo Kelompok
4.Departemen Kesehatan Republik Gramedia.
Indonesia, 2002, Pedoman Sanitasi
Rumah Sakit di Indonesia, Jakarta,
Pusdiknakes.
5. Ministry of Health of R.I. DIT Health
Facilities & Concortium
HydrotechnildBwT and AME, 1999,
IPAL: Pengoperasian, Pemeliharaan
dan Analisa Laboraturium, Jakarta,
Dep.Kes. R.I.
6. Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, 2001, Peraturan Pemerintah
R.L Nomor 82 Tahun 2001 tentang
Pengelolaan Kualitas Air Dan

Jurnal Litbang Universitas Muhammadiyah Semarang 39

You might also like