Professional Documents
Culture Documents
Deteksi Kerusakan Motor Induksi Dengan M
Deteksi Kerusakan Motor Induksi Dengan M
SINYAL SUARA
Akbar Anggriawan1, Feblil Huda2
Laboratorium Konstruksi Mesin, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Riau
Kampus Bina Widya Km 12.5 Simpang Baru Panam, Pekanbaru 28293
1
akbaranggriawan@gmail.com, 2feblil.huda@eng.unri.ac.id
Abstract
Induction motor plays an important role in the industrial realm that serves as a driving parts such as the conveyor,
lathes and others. Regarding to this important role, the early detection of induction motor damage becomes
important for system operation, so that it could not stopped without scheduled. The types of damage that often
occur in induction motor are mechanical unbalance, rotor damage and bearing damage. The usual detection
method which uses vibration measurments has some disadvanteages such as it is very expensive, physical contact
with the induction motor that occurs and the sensors are less heat resistant on induction motor. The author uses
sound signal detection method that is cheaper regarding to the cost, it has no physiscal contact with the induction
motor and heat resistant. The sound signal is generated by the exicitation of the artificial damage which is
provided to the induction motor. Artificial damage is given by damaging the bearing, rotor and mass unbalance.
Sound signal data from artificial damage test result on induction motor is processed by using fast fourier
transform method. The result of the research obtains the amplitude increased number for one time motor rotation
2970 rpm (1xrpm) is 49.5 Hz, 144.5 Hz for bearing damage frequency and 78.5 Hz for the rotor damage frequency.
Keywords : Induction motor, mechanical unbalance, bearing, rotor, signal sound, fast fourier transform
1. Pendahuluan
Motor induksi adalah peralatan elektromekanik pada objek ukur yang terkadang membahayakan
yang digunakan dalam berbagai aplikasi untuk operator dan instrument pengukuran (Huda, 2015).
mengubah tenaga listrik menjadi tenaga mekanik Solusi dari kekurangan tersebut adalah dengan
menggunakan metode non-contact measurement.
(Yudiastawan, 2009). Dalam dunia industri motor
Microphone berfungsi sebagai sensor penangkap
induksi merupakan salah satu komponen yang sangat sinyal suara yang dihasilkan oleh motor induksi.
penting. Contoh penggunaan motor induksi dalam Sinyal suara tersebut akan diolah laptop dengan
dunia industri adalah alat penggerak conveyor, menggunakan software pengolah sinyal suara. Cara
penggerak pompa, penggerak mesin bubut, mesin ini tidak memerlukan adanya kontak terhadap motor
press, elevator dan lain lain. Penggunaan motor induksi yang akan dideteksi kerusakannya. Biaya
yang dibutuhkan pun lebih murah dibandingkan
induksi dalam dunia industri memiliki jangka waktu
dengan menggunakan vibration meter dan vibration
yang sangat lama sehingga akan mengalami analyzer.
kerusakan akibat dari penuan motor induksi. Getaran yang dihasilkan oleh motor induksi
Kerusakan pada motor induksi yang sering pada saat pengoperasian menghasilkan sinyal suara.
ditemukan adalah mechanical unbalance, kerusakan Sinyal suara secara bentuk fenomena fisiknya akan
pada bearing dan kerusakan pada rotor. Oleh karena menghasilkan informasi mengenai sifat dan sistem
itu, salah satu cara dalam melakukan perawatan pada kondisi tertentu. Seperti pada motor induksi,
suara yang dihasilkan motor induksi pada saat
mesin adalah dengan melakukan pengukuran getaran
pengoperasian dapat memberikan informasi
sebagai bagian dari perawatan prediktif (predictive mengenai kondisi dan sifat dari motor induksi
maintenance) (Malta, et al, 2014). Pendeteksian tersebut. Informasi tersebut berupa karateristik dari
kerusakan motor induksi didalam dunia industri frekuensi yang dihasilkan tiap kegagalan atau
biasanya melakukan pengukuran getaran. kerusakan (Arrendo, et al, 2016). Kegagalan motor
Kekurangan dari dua alat ini adalah adanya kontak induksi yang dideteksi biasanya yaitu kerusakan atau
terhadap motor induksi dan harganya sangat mahal. cacat pada bearing, mechanical unbalances dan
kerusakan pada rotor.
metode ini terkadang kurang praktis bila diterapkan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil
pada mesin yang beroperasi di daerah yang sempit
perhitungan secara teoritis nilai frekuensi getaran dari
karena menghendaki pemasangan sensor yang tepat
kerusakan motor induksi yang diberikan bentuk
Keterangan:
a. Laptop Gambar 2. Kerusakan Buatan pada Bearing
b. Motor Induksi
Setelah bearing diberi kerusakan, bearing
c. Microphone
kembali dipasang ke poros motor yang terhubung
d. Souncard
dengan rotor. Lalu pencuplikan sinyal suara
e. Bearing duduk untuk pembebanan
dilakukan.
f. Poros
g. Beban 0.8 kg 2.4 Pengujian Kondisi Rotor Mengalami
Pengujian dilakukan dengan menggunakan Kerusakan
microphone sebagai penangkap sinyal suara dari Tahapan pengujian pada rotor hampir sama
mesin motor induksi. PC computer digunakan untuk seperti tahapan pengujian kondisi normal dan kondisi
penyimpanan dan pengolahan sinyal suara yang telah bearing mengalami kerusakan. Pada pengujian ini,
diterima dari mesin motor induksi. Pengolahan sinyal kerusakan diberikan kepada rotor. Pemberian
suara ini menggunakan MATLAB 6.5 dengan metode kerusakan pada rotor menggunakan mesin drill untuk
transformasi FFT (Fast Fourier Transform) untuk membuat lubang pada rotor. Diameter untuk
menggambarkan data dan menganalisis data. melubangi rotor adalah 5 mm. rotor di lubangi tidak
Penghubung antara microphone dan laptop adalah sampai merusak poros yang terhubung dengan rotor.
soundcard. Pembebanan diberikan sebesar 0.8 kg, Kerusakan yang terjadi pada rotor dapat dilihat pada
yang dihubungkan oleh bearing dan poros. Gambar 3.
(a)
Pengujian dalam kondisi normal dilakukan Kecepatan putar motor pada saat mengalami
dengan tidak memberikan kerusakan pada motor uji kerusakan bearing adalah 2850 rpm. Kecepatan putar
yang akan menjadi acuan dalam kondisi ideal motor motor tersebut dapat diubah menjadi satuan
induksi tanpa cacat atau rusak. Data yang dihasilkan frekuensi, hasilnya yaitu 47.5 Hz. Diameter pitch
berupa domain waktu tidak dapat diamati dengan dapat dihitung dengan persamaan berikut
jelas ciri khas getaran yang terjadi. 𝐼𝑛𝑛𝑒𝑟 𝑑𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟+𝑂𝑢𝑡𝑒𝑟 𝑑𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
𝐷𝑝 = ............(2)
2
Pada gambar domain frekuensi menunjukan
tidak ada puncak yang muncul. Artinya mesin motor Diketahui bahwa diameter dalam (Inner diameter)
induksi dalam keadaan baik. Grafik yang dari bearing yang digunakan adalah 35 mm dan
menampilkan domain waktu tidak dapat diamati diameter luar (outer diameter) adalah 15 mm.
karakteristik getarnya sehingga tidak dapat didapati Sehingga didapatkan nilai dp dari bearing tersebut
informasi dari sinyal suara domain waktu. Oleh
35 𝑚𝑚 + 15 𝑚𝑚
karena itu analisis sinyal getar hanya pada sinyal 𝐷𝑝 = = 25 𝑚𝑚
suara domain frekuensi. 2
Sudut kontak sesuai dengan tipe dari bearing
3.2 Kondisi bearing mengalami kerusakan tersebut adalah 0o. Jumlah bola bearing adalah 8 bola.
Setelah parameter parameter untuk mencari
Nilai frekuensi kerusakan pada outer race frekuensi kerusakan lintasan luar pada bearing
bearing dapat ditentukan dengan menggunakan didapat, kemudian dapat dilakukan perhitungan
persamaan berikut (Arrendo, et al, 2016) secara teoritis.
𝑓𝑜 =
𝑁𝐵
𝑓𝑟 (1 −
𝐷𝐵 𝐶𝑜𝑠𝜃
) .......................... (1) 8 6 𝑚𝑚 𝐶𝑜𝑠 0𝑜
2 𝐷𝑝 𝑓𝑜 = . 47.5 𝐻𝑧 (1 − )
2 25 𝑚𝑚
= 𝟏𝟒𝟒. 𝟓 𝑯𝒛
Dimana,
fo = frekuensi kerusakan lintasan luar (outer Setelah dilakukan pencuplikan sinyal suara,
race) (Hz) data yang didapat yang berupa sinyal suara domain
fr = frekuensi relatif (Hz) frekuensi. Dari data domain frekuensi yang didapat,
Nb = Jumlah bola bearing terdapat satu puncak. Sinyal puncak tersebut berada
Db = Diameter bola bearing (mm) di frekuensi 144.5 Hz. Sesuai dengan teori yang
Dp = Diameter Pitch (mm) dijelaskan bahwa kerusakan pada outer bearing akan
θ = Sudut kontak bola bearing menghasilkan nilai frekuensi yang berbeda dari
kondisi normal.
Frekuensi relatif dapat dicari dengan Dari hasil data pada Gambar 7. domain
mengukur kecepatan putar motor dengan frekuensi dan perhitungan secara teoritis, memiliki
menggunakan tachometer. nilai yang sama yaitu 144.5 Hz. Kerusakan lintasan
luar sesuai dengan teoritis dan aktualisasinya.
4. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari pengolahan data yang Huda F, dkk. 2015. Analisis Suara pada
telah dilakukan, maka penelitian ini dapat Rotordinamik akibat Unbalance,
disimpulkan sebagai berikut Misalignment, dan Looseness. In :
1. Pada kondisi normal motor induksi yang telah Proceeding Seminar Nasional Tahunan
di-balancing, memiliki nilai frekuensi dan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV).
amplitudo yang kecil dan merata disetiap Malta, dkk 2014. Analisis Getaran Bantalan
posisi yang menunjukan bahwa kondisi motor Rotor Skala Laboratorium untuk
dalam keadaan baik. Kondisi Lingkungan Normal dan
2. Pada kondisi bearing mengalami kerusakan, Berdebu In : Universitas Andalas.
Padang.
frekuensi yang dihasilkan secara aktualisasi
dan teoritis memiliki nilai yang sama yaitu Yudiastawan P, 2009. Deteksi Kerusakan
144.5 Hz, ciri khasnya ialah dua puncak Bearing dan Ecceentricity Pada Motor
amplitudo yang muncul sebelum dan sesudah Induksi Tiga Fasa dengan Current
frekuensi kerusakan, yaitu pada frekuensi 138 Singnature Analysis. In : Fakultas
Hz dan 151 Hz. Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam
3. Pada kondisi rotor mengalami kerusakan, Program Magister Fisika, Depok.
rekuensi yang muncul adalah 78.5 Hz dengan
ciri khasnya yaitu hanya satu puncak
amplitudo yang muncul yaitu pada frekuensi.
4. Pada kondisi unbalance, frekuensi yang
muncul pada 49.5 Hz mengalami peningkatan
nilai amplitudo pada nilai frekuensi 1x rpm
5. Deteksi kerusakan motor induksi dengan
menggunakan sinyal suara dapat
diaplikasikan.
Daftar Pustaka
Arrendo D, dkk. 2016. Methodology for fault
detection in induction motors via sound
and vibration signals. In: Journal
Elsevier Mechanical System and
Signal Process.