You are on page 1of 13

JOURNAL OF APPLIED MANAGERIAL ACCOUNT ING Article History

Vol. 4, No. 2, 2020, {323-335} Received 24 Oktober 2020


ISSN: 2548-9917 (online version) Accepted 26 Oktober 2020

MODEL PEMBELAJARAN
PROJECT BASED LEARNING - AUDIT KEPATUHAN

Irsutami1), Danar Irianto², Muhammad Ikhlash3, Sugeng Riadi4


1, 2, 3, 4)
Jurusan Manajemen Bisnis, Politeknik Negeri Batam
¹e-mail: tami@polibatam.ac.id, ²e-mail: danar@polibatam.ac.id 3e-mail: ikhlash@polibatam.ac.id, 4e-
mail: sugeng@polibatam.ac.id

ABSTRACT
This researsh relatating with the compliance audit in the auditing course. In way with industry 4.0 and
independent learning, this learning material is very appropriate when using Project Based Learning (PBL),
where students will visit companies or agencies to see the level of employee / employee compliance with the
established regulations. The involvement of several parties (auditee) inside and or outside the campus is the
background for this research proposal with the aim of obtaining a learning model through project-based
learning for compliance audit material. The results of the study will be useful for lecturers who apply the PBL
method for compliance audit. The methodology used is interviews with academics and audit practitioners or
auditors from BPKP, BPK RI, and Higher Education Internal Supervisory Units where interviews are
conducted through questionnaires that are distributed directly, another method is literature study. The research
design was a survey with an interactive method of analysis. The results of this study are a learning model with
the PBL method which can be a reference for teachers of the Auditing course.

Keywords: Learning Model, Project Based Learning, Compliance Audit

ABSTRAK
Penelitian ini berkaitan dengan materi audit kepatuhan pada mata kuliah auditing. Sejalan dengan industry 4.0
dan merdeka belajar, maka pembelajaran materi ini sangat tepat jika menggunakan Project Based Learning
(PBL), di mana mahasiswa akan berkunjung ke perusahaan atau instansi untuk melihat tingkat kepatuhan
karyawan/pegawai terhadap peraturan yang ditetapkan. Adanya keterlibatan beberapa pihak (auditee) di dalam
dan atau di luar kampus adalah hal yang melatarbelakangi diajukannya penelitian ini dengan tujuan untuk
mendapatkan suatu model pembelajaran melalui project-based learning untuk materi audit kepatuhan. Hasil
penelitian akan berguna bagi dosen yang menerapkan metode PBL untuk materi audit kepatuhan. Metodologi
yang digunakan adalah wawancara kepada akademisi dan praktisi audit atau auditor yang berasal dari BPKP,
BPK RI, dan Satuan Pengawasan Internal Perguruan Tinggi di mana wawancara dilakukan melalui kuisioner
yang dibagikan secara langsung, metode lainnya adalah studi pustaka. Desain penelitian adalah survei dengan
metode analisis adalah interaktif. Adapun hasil dari penelitian ini adalah suatu model pembelajaran dengan
metode PBL yang dapat menjadi referensi para pengajar mata kuliah Auditing.

Kata Kunci: Model Pembelajaran, Project Based Learning, Audit Kepatuhan

*Corresponding author. E-mail: tami@polibatam.ac.id


1 PENDAHULUAN Cara meningkatkan kualitas
Persaingan bebas yang terjadi di era pembelajaran pada perguruan tinggi dan
globalisasi menuntut individu untuk menyiapkan lulusan mahasiswa yang
membekali diri dengan keahlian dan terampil dan siap kerja dibutuhkan metode
wawasan yang luas. Salah satu bentuk yang tepat. Menurut UNESCO dalam
persaingan bebas yang terjadi saat ini (Herawan & Rahayu, 2016), pendidikan
adalah adanya persetujuan pasar bebas memiliki dua basis landasan, yang pertama
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pendidikan harus diletakkan pada empat
tahun 2015. Masyarakat Ekonomi ASEAN pilar yaitu belajar mengetahui (learning to
akan menjadi peluang dan tantangan bagi know), belajar melakukan (learning to do),
masyarakat Indonesia untuk dapat bersaing belajar hidup dalam kebersamaan
dengan negara-negara ASEAN. Program (learning to live together), dan belajar
dari salah satu persetujuan MEA adalah menjadi diri sendiri (learning to be);
free flow labor service (arus bebas jasa kedua, belajar seumur hidup (life-long
tenaga kerja) termasuk di dalamnya adalah learning). Sedangkan menurut (Ace &
jasa akuntan. Bagaimana cara Rahmat, 2016), ada beberapa model
mempersiapkan akuntan-akuntan pembelajaran sebagai pedoman untuk para
Indonesia untuk dapat bersaing dengan pengajar salah satunya adalah metode
akuntan dari negara lain? Langkah awal project-based learning (PBL). Project-
untuk menyiapkan akuntan Indonesia agar based learning merupakan model
dapat bersaing dengan akuntan negara lain pembelajaran yang berasal dari gagasan
adalah meningkatkan kualitas pendidikan John Dewey tentang konsep “learning by
bagi para calon akuntan dalam hal ini doing” yaitu proses perolehan hasil belajar
adalah mahasiswa akuntansi. dengan mengerjakan tindakan tindakan
Salah satu ilmu yang diberikan oleh tertentu sesuai dengan tujuan. Model ini
perguruan tinggi kepada mahasiswa dapat digunakan sebagai sebuah model
akuntansi adalah mata kuliah auditing. pembelajaran untuk mengembangkan
Auditing atau pemeriksaan merupakan kemampuan peserta didik dalam membuat
mata kuliah yang diajarkan di hampir perencanaan, berkomunikasi,
semua perguruan tinggi negeri dan swasta. menyelesaikan masalah dan membuat
pada fakultas/jurusan ekonomi di keputusan yang tepat dari masalah yang
universitas, politeknik, maupun sekolah dihadapi (Nurfitriyanti, 2016)
tinggi untuk berbagai jenjang pendidikan. Hasil penelitian (Gangga, 2013)
Pembelajaran mata kuliah ini rata-rata menyatakan bahwa penerapan project
menitikberatkan pada pemeriksaan atas based learning dalam proses belajar
laporan keuangan untuk sektor privat atau mengajar menjadi sangat penting untuk
swasta dengan capaian pembelajaran yang meningkatkan kemampuan peserta didik
berbeda-beda. Bagi pendidikan strata satu dalam berfikir kritis dan memberi rasa
(S-1) dan pendidikan diploma empat (D- kemandirian dalam belajar. Hasil
4), capaian pembelajaran mata kuliah ini penelitian lainnya menurut (Mukhayyaroh
mengharapkan mahasiswa agar mampu & Arief, 2018), bahwa penerapan model
merancang audit atas laporan keuangan PBL lebih efektif dalam meningkatkan
yang terdiri dari perencanaan audit, kreativitas mahasiswa, motivasi belajar
pelaksanaan audit, dan pelaporan hasil dan hasil belajar. Berdasarkan latar
auditnya, sedangkan untuk pendidikan belakang di atas maka saatnya perguruan
diploma tiga (D-3) lebih menekankan pada tinggi harus mengubah metode
pemahaman proses pengauditan atas pembelajaran yang kuno, di mana
laporan keuangan. mahasiswa hanya mendengarkan (pasif)
sedangkan pengajar hanya menerangkan
324 JOURNAL OF APPLIED MANAGERIAL ACCOUNTING
| Vol. 4, No. 2, 2020, {323-335}| ISSN: 2548-9917
saja (aktif). Metode PBL salah satu metode peraturan dan kebijakan-kebijakan yang
yang perlu diterapkan khususnya mata berlaku, baik yang ditetapkan oleh pihak
kuliah auditing. Perlu sebuah model internal perusahaan (manajemen, dewan
pembelajaran sebagai pedoman pengajar komisaris) maupun pihak eksternal
untuk mata kuliah audit (khusus audit (pemerintah, BAPEPAM LK, Bank
kepatuhan). Oleh karena itu, penulis akan Indonesia, Direktorat Jenderal Pajak, dan
meneliti mengenai “Model Pembelajaran lain-lain).
Project Based Learning-Audit
Kepatuhan”. 2.3. Tujuan Audit Kepatuhan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah Menurut (Arens, Elder, & Beasley,
untuk mendapatkan suatu model 2015), tujuan audit kepatuhan adalah
pembelajaran melalui project-based untuk menentukan apakah pihak yang
learning untuk materi kuliah audit diaudit telah mengikuti prosedur,
kepatuhan pada mata kuliah auditing. kebijakan, dan regulasi yang telah
ditetapkan oleh badan/otoritas yang lebih
2 KAJIAN LITERATUR tinggi. Hasil dari audit kepatuhan biasanya
2.1. Pengertian Auditing berupa pernyataan temuan atau tingkat
Audit menurut (Arens, Elder, & kepatuhan dan dilaporkan kepada pihak
Beasley, 2015) adalah accumulation and tertentu dalam unit organisasi yang
evaluation of evidence about information diaudit.
to determine and report on the degree of Menurut Ikatan Akuntan Indonesia
correspondence between the information (IAI), audit kepatuhan berkaitan dengan
and established criteria. Auditing should kegiatan memperoleh dan memeriksa
be done by a competent, independent bukti-bukti untuk menetapkan apakah
person. Sedangkan menurut (Agoes, kegiatan keuangan atau operasi suatu
Auditing: Petunjuk Praktis Pemeriksaan entitas telah sesuai dengan persyaratan
Akuntan oleh Akuntan Publik, 2012), audit ketentuan, atau peraturan tertentu. Audit
merupakan suatu pemeriksaan yang kepatuhan berfungsi untuk menentukan
dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh sejauh mana peraturan, kebijakan, hukum,
pihak yang independen, terhadap laporan perjanjian, atau peraturan pemerintah
keuangan yang telah disusun oleh dipatuhi oleh entitas yang sedang diaudit.
manajemen, beserta catatan-catatan
pembukuan dan bukti-bukti 2.4. Manfaat dan Pentingnya Audit
pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat Kepatuhan
memberikan pendapat mengenai Menurut (Agoes, 2012), audit
kewajaran laporan keuangan. kepatuhan harus dilakukan di dalam
perusahaan terhadap:
2.2. Pengertian Audit Kepatuhan a. Kebijakan dan prosedur tertulis tentang
Menurut (Mulyadi, 2014), audit kelengkapan transaksi
kepatuhan adalah audit yang tujuannya Hal ini dilakukan untuk membuktikan
untuk menentukan apakah yang diaudit adanya kepatuhan terhadap
sesuai dengan kondisi atau peraturan kelengkapan transaksi yang dilakukan
tertentu. Hasil audit kepatuhan umumnya dalam perusahaan, pelaksanaan
dilaporkan kepada pihak yang berwenang transaksi tersebut sejak transaksi
membuat kriteria. Audit kepatuhan banyak dimulai sampai dengan selesai.
dijumpai dalam pemerintahan. b. Kepatuhan terhadap perundang-
Menurut (Agoes, 2017), audit undangan
kepatuhan adalah pemeriksaan yang Dalam setiap aspek operasional
dilakukan untuk mengetahui apakah perusahaan atau bagian organisasi
perusahaan sudah mentaati peraturan- perusahaan harus memenuhi setiap
325 JOURNAL OF APPLIED MANAGERIAL ACCOUNTING
| Vol. 4, No. 2, 2020, {323-335}| ISSN: 2548-9917
peraturan perundang-undangan dan Menurut (Trianto, 2011), model
peraturan internal perusahaan. pembelajaran berbasis proyek memiliki
potensi yang amat besar untuk membuat
2.5. Langkah-Langkah Audit Kepatuhan pengalaman belajar yang lebih menarik
Langkah-langkah dalam melakukan dan bermanfaat bagi peserta didik
audit kepatuhan adalah sebagai berikut: (Santyasa, 2006). Dalam pembelajaran
a. Tahap pertimbangan awal berbasis proyek, peserta didik terdorong
b. Tahap perencanaan audit lebih aktif dalam belajar. Dosen hanya
c. Tahap pelaksanaan audit dan sebagai fasilitator, mengevaluasi produk
pengumpulan bukti hasil kerja peserta didik yang ditampikan
d. Tahap evaluasi bukti dan perumusan dalam hasil proyek yang dikerjakan,
simpulan sehingga menghasilkan produk nyata yang
e. Tahap pelaporan dapat mendorong kreativitas mahasiswa
agar mampu berpikir kritis dalam
2.6. Output Audit Kepatuhan menganalisa faktor dalam konsep masalah
(Arens, Elder, & Beasley, 2015) dalam perkuliahan.
menjelaskan bahwa hasil audit kepatuhan
berbeda dengan hasil audit laporan 2.8. Manfaat Model Pembelajaran PBL
keuangan yang harus dilaporkan ke Menurut (Moursund, 2003),
pengguna, hasil audit kepatuhan hanya pembelajaran berbasis proyek memiliki
dilaporkan ke manajemen perusahaan saja, beberapa keuntungan antara lain:
karena manajemen adalah pihak yang a. Increased motivation
berkepentingan melihat kepatuhan b. Increased problem-solving ability
perusahaan atas prosedur dan regulasi c. Increased library research skills
yang ditetapkan. d. Increased collaboration
e. Increased resource-management skills
2.7. Model Pembelajaran Project-Based
Learning 3 METODE PENELITIAN
Menurut (Afriana, 2015), pembelajaran Penelitian ini menggunakan pendekatan
berbasis proyek (project-based learning) deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif
merupakan model pembelajaran yang kualitatif ditujukan untuk mendeskripsikan
berpusat pada peserta didik dan dan menggambarkan fenomena-fenomena
memberikan pengalaman belajar yang yang ada (Sukmadinata, Metode Penelitian
bermakna bagi peserta didik. Pengalaman Pendidikan, 2011).
belajar peserta didik maupun konsep Penelitian tersebut menggunakan studi
dibangun berdasarkan produk yang kasus karena peneliti ingin menggali lebih
dihasilkan dalam proses pembelajaran dalam informasi yang berkaitan dengan
berbasis proyek. kondisi saat ini mengenai minat
Pembelajaran berbasis proyek mahasiswa/mahasiswi. Informasi tersebut
merupakan model belajar yang dapat membantu peneliti mendapatkan
menggunakan masalah sebagai langkah solusi mengenai sebuah model
awal dalam mengumpulkan dan pembelajaran sebagai pedoman pengajar
mengintegrasikan pengetahuan baru untuk mata kuliah audit (khususnya audit
berdasarkan pengalamannya dalam kepatuhan).
berkreativitas secara nyata. Pembelajaran Sumber data yang diperlukan dalam
berbasis proyek dirancang untuk penelitian ini adalah yang diperoleh
digunakan pada permasalah komplek yang melalui wawancara terstruktur, observasi
diperlukan peserta didik dalam melakukan partisipan (participant as observer),
investigasi dan memahaminya inspeksi dokumen dan dokumentasi.
(Hamdayama, 2015).
326 JOURNAL OF APPLIED MANAGERIAL ACCOUNTING
| Vol. 4, No. 2, 2020, {323-335}| ISSN: 2548-9917
Pengumpulan data yang dilakukan 4) Menentukan Pendekatan atau
dalam penelitian ini menggunakan teknik Metode Audit yang Akan
wawancara mendalam (in depth interview) Digunakan
dan dokumentasi. Wawancara akan 5) Menentukan Objek Audit dan
dilakukan kepada praktisi dan akademisi. Identifikasi Masalah
Materi wawancara ke akademisi akan 6) Menentukan Lokasi dan Area
diarahkan pada permintaan pendapat dan Audit
ide-ide terkait audit kepatuhan dan model 7) Menentukan Alat dan Bahan yang
pembelajaran audit kepatuhan melalui Akan Digunakan
project based learning, sedangkan 8) Norma audit (Hal yang boleh dan
wawancara ke praktisi dari kantor akuntan tidak boleh dilakukan saat audit)
publik akan diarahkan pada pentingnya b. Tahap Pelaksanaan Audit Kepatuhan
audit kepatuhan dan pelaksanaan praktik Adapun kegiatan yang harus
audit kepatuhan yang biasa dilakukan oleh dilakukan oleh auditor atau tim audit
KAP. pada tahap pelaksanaan adalah:
Teknik analisis yang digunakan dalam 1) Pengumpulan bukti audit
penelitian tersebut adalah teknik analisis 2) Memutakhirkan perencanaan dan
data interaktif. Teknik tersebut terdiri atas penilaian risiko
empat tahap kegiatan yaitu pengumpulan 3) Dokumentasi
data, reduksi, penyajian dan penarikan 4) Komunikasi
kesimpulan dari data. Data yang 5) Pengendalian kualitas secara terus-
dikumpulkan dari hasil wawancara menerus
dipetakan dan kemudian dianalisis untuk 6) Mempertimbangkan non-kepatuhan
menjawab pertanyaan penelitian. yang mungkin mengindikasikan
adanya dugaan tindakan melawan
4 PEMBAHASAN hukum.
4.1. Persiapan Audit Kepatuhan c. Tahap Evaluasi Bukti Audit
Responden dalam penelitian ini terdiri Kepatuhan
dari para praktisi dan akademisi. Praktisi Adapun kegiatan yang harus
dipilih dari instansi pemerintah seperti dilakukan oleh auditor atau tim audit
BPK dan BPKP yang memiliki pada tahap evaluasi adalah:
pengalaman dalam bidang audit dengan 1) Evaluasi apakah bukti yang sesuai
pendidikan minimal sarjana dan dan cukup telah diperoleh
menduduki jabatan sebagai auditor dan 2) Mempertimbangkan materialitas
ketua satuan pengawasan internal dan rata- untuk keperluan pelaporan
rata memiliki pengalaman di atas 5 tahun. 3) Merumuskan simpulan
Akademisi dalam penelitian ini memiliki 4) Memperoleh surat representasi
tingkat pendidikan minimal magister yang tertulis jika diperlukan
memiliki pengalaman mengajar auditing di 5) Membahas kejadian setelah tanggal
atas 5 tahun. pelaporan jika diperlukan.
d. Tahap Pelaporan Audit Kepatuhan
4.1.1. Desain Proyek Audit Adapun kegiatan yang harus
a. Tahap Pra Audit dilakukan oleh auditor atau tim audit
Adapun kegiatan yang harus pada tahap pelaporan adalah:
dilakukan oleh auditor atau tim audit 1) Penyiapan laporan
pada tahap pra audit adalah: 2) Memasukkan rekomendasi dan
1) Menentukan Tujuan Audit tangapan dari entitas secara tepat
2) Menentukan Ruang Lingkup Audit 3) Menindaklanjuti laporan
3) Menentukan Tim dan Jadwal Audit sebelumnya jika ada.
termasuk Person in Charge (PIC)
327 JOURNAL OF APPLIED MANAGERIAL ACCOUNTING
| Vol. 4, No. 2, 2020, {323-335}| ISSN: 2548-9917
4.1.2. Pelaporan Hasil Audit Kepatuhan disesuaikan dengan batas akhir
oleh Tim Audit perkuliahan di masing-masing perguruan
Tahap pelaporan audit kepatuhan tinggi. Pertimbangan biaya yang
berbeda dengan pelaporan hasil audit dibutuhkan ini sangat penting mengingat
kepatuhan. Pada tahap pelaporan audit bahwa kegiatan PBL ini dilakukan di luar
kepatuhan, tim audit akan menyusun kelas atau biasa secara online yang
laporan terkait dengan temuan yang membutuhkan biaya komunikasi secara
didapatkan selama masa penugasan di online. Selain itu, kegiatan ini dilakukan
mana dari temuan tersebut selanjutnya sepenuhnya oleh mahasiswa yang
akan menjadi dasar dalam memberikan diharapkan tidak menimbulkan biaya
rekomendasi kepada auditee. Pelaporan ini tambahan dalam penyelesaian proyeknya
dibuat oleh tim audit sebagai perwujudan karena uang kuliah yang dibayarkan sudah
tanggung jawabnya terhadap penugasan termasuk fasilitas yang harus diperoleh
yang diberikan. Sedangkan pelaporan hasil mahasiswa. Pertimbangan jumlah
audit kepatuhan lebih kepada pelaporan mahasiswa juga perlu dipertimbangkan
hasil audit secara keseluruhan termasuk karena jika mahasiswa yang terlibat dalam
didalamnya konerja dari tim audit. suatu tim cukup banyak, maka proses
Pelaporan ini selanjutkan akan pelaksanaannya bisa berjalan tidak efektif
dipresentasikan ke dosen dan pembimbing sehingga terkendala dalam mencapai
tim audit. tujuan audit yang telah ditetapkan.
4.1.3. Evaluasi Pelaksanaan Audit Demikian halnya masalah waktu yang
Kepatuhan perlu dipertimbangkan mengingat PBL ini
Evaluasi terhadap hasil audit kepatuhan dilakukan di pertengahan semester dan
terdiri dari 2 (dua) bagian yaitu evaluasi berhubungan dengan pihak lain atau bisa
terhadap kinerja proses audit kepatuhan saja berhubungan dengan pihak luar
kepada masing-masing tim audit dan kampus seperti perusahaan atau instansi
evaluasi terhadap kinerja hasil audit pemerintah.
kepatuhan yang dihasilkan oleh tim audit. 4.2.2. Menentukan Ruang Lingkup Audit
Evaluasi yang pertama didasarkan pada Kepatuhan
lembar pemantauan atau logbook yang Adapun langkah-langkah dalam
terdiri dari pemantauan terhadap tahap penentuan lingkup audit adalah:
persiapan tim, tahap pelaksanaan, dan a. Tentukan lingkup audit atas dasar
tahap pelaporan. Hasil evaluasi ini informasi yang diperoleh pada
menjadi dasar bagi dosen untuk dokumentasi PBL audit kepatuhan
memberikan nilai bagi mahasiswa. semester sebelumnya atau berdasarkan
hasil pembicaraan dengan auditee.
4.2. Pra Audit Kepatuhan Auditee yang berada di luar kampus
4.2.1. Menentukan Tujuan Audit (perusahaan atau instansi pemerintah)
Tujuan ini perlu dipahami oleh terkadang membatasi ruang lingkup
mahasiswa atau tim audit sebagai hasil yang akan dijadikan objek audit.
akhir yang akan dituju, sehingga tim audit Untuk itu, dalam praktiknya,
dapat mengetahui tingkat kepatuhan sebaiknya mengikuti arahan dari
pegawai terhadap peraturan atau kebijakan auditee selama tujuan yang telah
yang memang harus dipatuhi. Dalam ditetapkan bisa tercapai. Peranan dari
merumuskan tujuan audit perlu dosen pengajar sangat dibutuhkan
dipertimbangkan dukungan sumber daya dalam penentuan ruang lingkup audit
yang ada antara lain; biaya yang namun tetap mengikutertakan
dibutuhkan, sumber daya manusia atau mahasiswa atau tim audit dalam
auditor yang dibutuhkan, dan waktu yang pengambilan keputusannya.
tersedia untuk melaksanaan audit yang
328 JOURNAL OF APPLIED MANAGERIAL ACCOUNTING
| Vol. 4, No. 2, 2020, {323-335}| ISSN: 2548-9917
b. Lakukan perubahan dalam lingkup misalnya program studi, jurusan atau
audit apabila informasi yang diperoleh fakultas, unit pelaksana teknis (UPT),
dalam pelaksanaan audit bagian atau unit terkecil.
mengharuskan demikian. Perubahan b. Perusahaan (jasa, perdagangan, dan
lingkup audit bisa saja mengalami manufaktur)
perubahan dalam pelaksanaan audit c. Lembaga atau instansi pemerintah
apabila proses wawancara atau 4.2.6. Menentukan Pembimbing Tim Audit
inspeksi dokumen mengalami Dosen perlu menentukan pembimbing
hambatan atau terdapat perubahan tim audit yang bertindak sebagai senior
manajemen atau pimpinan dari auditor (project manager). Kualifikasi dari
organisasi auditee. calon pembimbing tim audit adalah
4.2.3. Menentukan Tim dan Jadwal Audit mahasiswa yang pernah mendapatkan
Audit yang dilakukan seminimal materi project-based learning audit
mungkin tidak mengganggu pekerjaan kepatuhan dan telah menyelesaikan mata
pihak yang diaudit. Untuk itu, jadwal audit kuliah auditing serta direkomendasikan
harus disusun untuk dapat disepakati oleh dosen pengajar dengan persetujuan
antara pihak tim audit dan auditee. Jadwal dosen pengampu. Jumlah pembimbing
pelaksanaan audit ini sangat penting disesuaikan dengan jumlah tim audit yang
mengingat adanya keterbatasan waktu dibentuk.
dalam pelaksanaan audit. Selain itu, jadwal 4.2.7. Menghubungi atau Mengunjungi
yang telah disusun dan disepakati ini Objek Audit Kepatuhan
merupakan bentuk komitmen Objek audit kepatuhan bisa dihubungi
terlaksananya audit secara lancar. melalui email atau menyurat secara
4.2.4. Menentukan Pendekatan atau langsung, namun sebaiknya dosen atau
Metode Audit yang Akan Digunakan mahasiswa melakukan kunjungan
Mengingat alternatif pendekatan atau langsung untuk membicarakan maksud
metode audit yang tersedia, maka auditor dari PBL yang akan dilakukan. Di dalam
dan auditee harus memutuskan untuk redaksi atau pembicaraan dengan pihak
menggunakan pendekatan yang paling auditee harus diputuskan kebijakan apa
sesuai. Pendekatan atau metode audit yang yang akan menjadi dasar untuk
dipilih hendaknya juga memperhatikan menentukan tingkat kepatuhan karyawan.
dukungan sumber daya yang ada. Ada berbagai kebijakan yang bisa menjadi
Misalnya inspeksi dokumen (walktrought) dasar yaitu:
yang relatif akan menghabiskan waktu a. Peraturan unit kerja atau perusahaan
yang lama sehingga kurang sesuai untuk atau instansi pemerintah dan non
jangka waktu audit yang sangat singkat. pemerintah.
Demikian juga SDM atau jumlah auditor b. Standart Operational Procedure
yang akan melakukan audit harus menjadi (SOP) unit kerja atau perusahaan atau
salah satu pertimbangan dalam memilih instansi pemerintah atau non
pendekatan audit pemerintah.
4.2.5. Menentukan Objek Audit dan c. Instruksi kerja, baik berupa instruksi
Identifikasi Masalah kerja mesin atau peralatan lainnya.
Objek audit kepatuhan yang dimaksud 4.2.8. Membentuk Tim Audit
di sini adalah lokasi tempat dilakukannya Tim Audit dibentuk oleh dosen dengan
audit kepatuhan. Adapun jenis objek audit mengelompokkan beberapa mahasiswa.
kepatuhan terdiri dari: Menurut (Hare, 1962), jumlah orang dalam
a. Unit kerja dari perusahaan atau satu kelompok yang ideal adalah 7 – 10
lembaga atau instansi pemerintah dan orang, sedangkan jumlah minimal adalah 2
non pemerintah atau unit-unit kerja di – 3 orang. Namun demikian, banyaknya
dalam lingkungan perguruan tinggi, jumlah orang dalam satu kelompok
329 JOURNAL OF APPLIED MANAGERIAL ACCOUNTING
| Vol. 4, No. 2, 2020, {323-335}| ISSN: 2548-9917
disesuaikan dengan jumlah tugas yang sedangkan untuk mahasiswa program
akan dilakukan oleh tim tersebut dan Diploma III, maka daftar pertanyaan
jumlah mahasiswa dalam satu kelas. sepenuhnya dibuat oleh dosen pengajar.
(Sharan & Sharan, 1992) menyatakan 4.3.1. Pengisian Daftar Pertanyaan
bahwa komposisi kelompok diupayakan (Kunjungan Pertama)
heterogen, baik dalam jenis kelamin, etnik, 4.3.1.1. Briefing oleh Dosen Sebelum
maupun kemampuan akademik. Dosen Wawancara
boleh menggunakan kedua kombinasi Briefing dilakukan oleh dosen pengajar
tersebut di atas. Setiap kelompok tim audit dengan materi berupa mekanisme atau
yang dibentuk dipimpin oleh 1 (satu) teknis wawancara kepada auditee. Hal ini
orang ketua yang bertugas mengarahkan sangat penting karena secara teknis,
anggotanya serta membagi tugas yang wawancara dengan auditee dalam rangka
akan dilakukan. Penentuan ketua tim audit pengisian daftar pertanyaan, berbeda
didasarkan pada hasil pre-test yang dengan pengisian daftar pertanyaan pada
dilakukan oleh dosen. umumnya seperti kuisioner.
4.2.9. Menyiapkan Peralatan, 4.3.1.2. Pembagian Tugas Anggota Tim
Perlengkapan, dan Dokumen Audit oleh Ketua Tim
Kepatuhan Adapun tugas yang akan dibagi adalah
Dokumen yang perlu disiapkan dalam anggota yang meyiapkan peralatan dan
rangka pelaksanaan audit kepatuhan perlengkapan wawancara, anggota yang
adalah sebagai berikut: menghubungi pihak auditee, anggota yang
a. Kebijakan yang menjadi acuan untuk melakukan tanya jawab atau wawancara
mengukur tingkat kepatuhan (pertimbangkan jika wawancara dilakukan
karyawan. ke lebih dari 1 (satu) auditee, anggota
b. Daftar pertanyaan atau internal yang mencatat hasil wawancara, anggota
control quistionaire. Daftar yang me-review hasil wawancara, dan
pertanyaan ini mengacu pada anggota yang melakukan pengambilan
kebijakan yang menjadi dasar. Untuk gambar atau foto.
program Diploma 3 (tiga), daftar 4.3.1.3. Wawancara Langsung ke Auditee
pertanyaan ini akan dibuat oleh oleh Tim Audit
dosen, sedangkan untuk program Wawancara dilakukan sesuai dengan
Diploma 4 (empat), daftar jadwal yang disepakati dengan auditee.
pertanyaan harus dirancang oleh Wawancara bisa saja dilakukan ke lebih
kelompok tim audit masing-masing. dari 1 (satu) auditee. Wawancara
Daftar pertanyaan ini merupakan dilakukan dengan bertatapan langsung atau
kertas kerja audit yang dihasilkan menggunakan media online jika disetujui
setelah tim audit melakukan oleh auditee.
wawancara. 4.3.1.4. Review Hasil Wawancara oleh
Pembimbing
4.3. Pelaksanaan Audit Kepatuhan Pembimbing harus melakukan review
Pelaksanaan audit kepatuhan ini terhadap daftar pertanyaan yang telah terisi
dilakukan dalam 2 (dua) tahap yakni tahap sebelum tim melakukan tabulasi, bukti
wawancara dan tahap pengujian. Pada bahwa dosen telah melakukan review
tahap wawancara, tim audit akan berupa pembubuhan tanda tangan pada
melakukan wawancara langsung kepada lembar daftar pertanyaan. Jika
auditee berdasarkan daftar pertanyaan atau pembimbing ada keraguan, konsultasi ke
kuisioner. Proses pembuatan daftar dosen pengajar.
pertanyaan atau kuisioner oleh tim audit 4.3.1.5. Tabulasi Hasil Wawancara
dibawah arahan pembimbing untuk
mahasiswa program Diploma IV,
330 JOURNAL OF APPLIED MANAGERIAL ACCOUNTING
| Vol. 4, No. 2, 2020, {323-335}| ISSN: 2548-9917
Daftar pertanyaan yang sudah terisi dan 4.3.2.2. Pembagian Tugas Auditor oleh
sudah ditandatangani oleh pembimbing, Ketua Tim
selanjutnya akan ditabulasi oleh tim audit. Adapun tugas yang akan dibagi adalah
4.3.1.6. Review Hasil Tabulasi oleh anggota yang menyiapkan peralatan dan
Pembimbing perlengkapan inspeksi dukumen, anggota
Pembimbing harus melakukan review yang menghubungi pihak auditee, anggota
terhadap kertas kerja hasil tabulasi, bukti yang melakukan permintaan dokumen
bahwa pembimbing telah melakukan (pertimbangkan jika wawancara dilakukan
review berupa pembubuhan tanda tangan ke lebih dari 1 (satu) auditee), anggota
pada kertas kerja. Jika pembimbing ada yang memeriksa dokumen, anggota yang
keraguan, konsultasi ke dosen pengajar. mencatat hasil pemeriksaan dokumen, dan
4.3.1.7. Penyusunan Kertas Kerja anggota yang melakukan pengambilan
Kesimpulan Sementara Tingkat gambar atau foto.
Kepatuhan Auditee 4.3.2.3. Inspeksi Dokumen (Walktroght)
Kertas kerja hasil tabulasi bisa saja & Pembuktian
lebih dari 1 (satu), maka dari itu, tim harus Pada dasarnya, inspeksi dokumen &
melakukan penyusunan kertas kerja pembuktian ini dilakukan dalam rangka
tersebut agar mudah dibaca. membuktikan jawaban Ya yang diberikan
4.3.1.8. Review Kertas Kerja oleh oleh auditee di mana telah dijelaskan
Pembimbing sebelumnya bahwa pembuktian dapat
Pembimbing harus melakukan review dilakukan dengan melihat atau mengecek
terhadap kertas kerja yang telah disusun dokumen maupun observasi atau
oleh tim, bukti bahwa pembimbing telah pengamatan. Pembuktian dapat berupa
melakukan review berupa pembubuhan bukti fisik, bukti dokumen, bukti
tanda tangan pada kertas kerja. Jika matematis atau hal lainnya yang bersifat
pembimbing ada keraguan, konsultasi ke membuktikan sesuai dengan yang terdapat
dosen pengajar. pada daftar pertanyaan.
4.3.1.9. Evaluasi Bukti dan Penarikan 4.3.2.4. Review Hasil Inspeksi Dokumen
Kesimpulan Sementara Tingkat oleh Dosen
Kepatuhan Auditee oleh Tim Hasil inspeksi dokumen dan
Audit pembuktian dalam bentuk draf selanjutnya
Kesimpulan didasarkan pada hasil akan di-review oleh dosen untuk keperluan
tabulasi dengan kategori sebagai berikut: pembuatan kertas kerja.
Tabel 1. Dasar Kesimpulan Hasil 4.3.2.5. Penyusunan Kertas Kerja Hasil
Tabulasi Inspeksi Dokumen dan
SKALA KESIMPULAN Pembuktian
0% - 25% Sangat Buruk Seluruh hasil inspeksi dokumen dan
26% - 50% Cukup Baik pembuktian selanjutnya dirangkum dalam
51% - 75% Baik suatu kertas kerja.
76% - 100% Sangat Baik 4.3.2.6. Review Kertas Kerja oleh Dosen
Semua kertas kerja yang dihasilkan
4.3.2. Pengujian Hasil Jawaban Auditee dalam pelaksanaan inspeksi dokumen dan
(Kunjungan Kedua) pembuktian selanjutnya akan di-review
4.3.2.1. Briefing oleh Dosen Sebelum oleh dosen.
Inspeksi Dokumen 4.3.2.7. Evaluasi Bukti dan Perumusan
Briefing dilakukan oleh dosen pengajar Simpulan Penarikan Kesimpulan
dengan materi berupa mekanisme atau Akhir Tingkat Kepatuhan Auditee
teknis pengujian yang akan dilakukan oleh dan Perumusan Rekomendasi
tim. oleh Tim Audit

331 JOURNAL OF APPLIED MANAGERIAL ACCOUNTING


| Vol. 4, No. 2, 2020, {323-335}| ISSN: 2548-9917
Kesimpulan akhir terhadap tingkat 4.4.1.3. Penyusunan Bundel Kertas Kerja,
kepatuhan karyawan didasarkan pada hasil Dokumen, dan Foto Hasil Audit
pengujian atau pembuktian. Jika terdapat Kepatuhan
perbedaan antara hasil wawancara dan Penyusunan bundel kertas kerja ini
pengujian, maka yang diambil adalah hasil sangat penting karena kertas kerja yang
pengujian karena hasil pengujian dihasilkan lebih dari 1 (satu) dan masing-
didasarkan pada adanya bukti berupa masing kertas kerja saling terkait, untuk itu
dokumen dan hasil pengamatan. Jika diperlukan penyusunan yang nantinya
semua jawaban Ya dapat dibuktikan, maka akan mempermudah dosen dalam
dipastikan tingkat kepatuhan karyawan melakukan pemeriksaan.
terhadap kebijakan yang diberlakukan oleh 4.4.1.4. Pembuatan Slide Presentasi Hasil
perusahaan adalah sangat baik dan Audit Kepatuhan
demikian sebaliknya. Adapun bentuk Pembuatan slide presentasi
rekomendasi yang akan diberikan oleh tim menggunakan power point di mana seluruh
audit mengarah pada peningkatan dokumen, kertas kerja, dan foto-foto saat
efektivitas pemberlakukan kebijakan yang melakukan wawancara dan pengujian hasil
ada dan edukasi terhadap karyawan. jawaban auditee wajib ditampilkan dalam
slide presentasi.
4.4. Pelaporan Hasil Audit Kepatuhan 4.4.1.5. Review Slide Presentasi oleh
oleh Tim Audit Dosen
4.4.1. Pelaporan Hasil Audit Kepatuhan Draf slide presentasi selanjutnya di-
Pelaporan hasil audit ini dilakukan oleh review oleh dosen pengajar agar pola
tim audit dalam bentuk video presentasi penyajian slide presentasi masing-masing
yang selanjutnya menjadi dasar bagi dosen tim memenuhi standar presentasi yang
pengajar untuk memberikan penilaian sudah ditentukan oleh dosen.
terkait materi audit kepatuhan yang 4.4.1.6. Pembuatan Video Presentasi
ditugaskan. Adapun hal-hal yang perlu Hasil Audit Kepatuhan
menjadi perhatian agar tahap pelaporan Berdasarkan slide presentasi yang
hasil audit kepatuhan ini dapat disajikan sudah disetujui oleh dosen, maka
dengan baik oleh tim audit adalah sebagai selanjutnya masing-masing tim akan
berikut: membuat video presentasi. Di dalam video
4.4.1.1. Briefing oleh Dosen presentasi, semua anggota tim akan
Dosen memberikan briefing atau mendapatkan tugas sesuai dengan yang
pengarahan kepada semua tim audit. telah dibagikan oleh ketua tim. Dalam
Adapun materi pengarahan yang harus pembuatan video presentasi, mahasiswa
disampaikan kepada tim audit adalah diwajibkan menggunakan pakaian resmi
pembagian tugas oleh ketua tim, perkantoran, untuk laki-laki menggunakan
penyusunan bundel pelaporan audit, celana panjang, baju lengan panjang dan
pembuatan slide presentasi, pembuatan dasi sedangkan perempuan menggunakan
video, dan presentasi hasil audit celana panjang atau rok dan baju kemeja
kepatuhan. serta blazer. Semua tim audit sebaiknya
4.4.1.2. Pembagian Tugas Auditor oleh berdandan agar tampilan di video lebih
Ketua Tim elegan.
Adapun tugas-tugas yang harus 4.4.1.7. Review Video Presentasi oleh
dibagikan ke semua anggota tim audit Dosen
adalah pembuatan slide presentasi, Draf video presentasi kemudian di-
pembuatan video presentasi, presentasi review oleh dosen agar supaya memenuhi
kertas kerja oleh masing-masing anggota standar presentasi yang baik. Dosen perlu
tim audit, dan penyusunan pelaporan hasil menetapkan durasi presentasi yang berlaku
audit kepatuhan. untuk semua kelompok dan juga
332 JOURNAL OF APPLIED MANAGERIAL ACCOUNTING
| Vol. 4, No. 2, 2020, {323-335}| ISSN: 2548-9917
menentukan hal-hal apa saja yang perlu 4.5.1. Evaluasi Kinerja Proses Audit
dipresentasikan. Kepatuhan (60%)
4.4.1.8. Pelaporan Adapun komponen untuk evaluasi
Pelaporan hasil audit kepatuhan terdiri: kinerja proses audit kepatuhan adalah
a. Bundel pelaporan hasil audit sebagai berikut:
kepatuhan yang didalamnya terdapat a. Tahap Persiapan oleh Tim Audit
hasil wawacara dan hasil pengujian (10%)
hasil jawaban auditee (dokumen, b. Tahap Pelaksanaan oleh Tim Audit
kertas kerja, dan foto-foto). Adapun (20%)
format bundel pelaporan hasil audit c. Tahap Pelaporan oleh Tim Audit
kepatuhan adalah sebagai berikut: (30%)
b. Video presentasi. Pelaporan hasil Evaluasi terhadap proses audit
audit tersebut di atas kemudian kepatuhan ini menitiberatkan pada
diunggah (upload) ke google drive kegiatan persiapan, pelaksanaan, dan
oleh masing-masing tim dan pelaporan dari tim audit untuk melihat
kemudian link-nya dikirim ke dosen fisikal motorik dari mahasiswa.
pengajar untuk dilakukan penilaian. 4.5.2. Evaluasi Kinerja Hasil Audit
4.4.1.9. Menyampaikan Laporan ke Kepatuhan (40%)
Auditee Adapun komponen untuk evaluasi
Sebagai bentuk tanggung jawab atas kinerja hasil audit kepatuhan adalah
penugasan yang telah dilakukan, maka sebagai berikut:
seluruh hasil audit kepatuhan ini akan a. Kertas Kerja Hasil Pengisian Daftar
disampaikan kepada auditee untuk Pertanyaan (10%)
menindaklanjuti rekomendasi yang b. Kertas Kerja Hasil Pengujian Audit
diberikan oleh tim audit. Kepatuhan (10%)
c. Slide Presentasi (10%)
4.5. Evaluasi Hasil Audit Kepatuhan d. Video Presentasi (10%)
Evaluasi terhadap hasil audit kepatuhan Evaluasi terhadap kinerja hasil audit
terdiri dari 2 (dua) bagian yaitu evaluasi kepatuhan ini menitikberatkan pada output
terhadap kinerja proses audit kepatuhan dari kegiatan tim di mana dalam audit
kepada masing-masing tim audit dan kepatuhan, tim audit harus mampu
evaluasi terhadap kinerja hasil audit menyusun semua kertas kerja yang
kepatuhan yang dihasilkan oleh tim audit. hasilkan. Sedangkan slide dan video
Evaluasi yang pertama didasarkan pada presentasi merupakan bukti pendukung
lembar pemantauan atau logbook yang bahwa kegiatan saja.
terdiri dari pemantauan terhadap tahap
persiapan tim, tahap pelaksanaan, dan 5. KESIMPULAN DAN SARAN
tahap pelaporan. Format lembar 5.1. Kesimpulan
pemantauan masing-masing tahap tersebut Adapun kesimpulan dari penelitian ini
dibuat oleh dosen, sedangkan yang akan adalah untuk mendapatkan suatu model
mengisi adalah ketua tim dan diperiksa pembelajaran melalui project-based
oleh dosen pengajar dan staf yang ditunjuk learning untuk materi kuliah audit
oleh unit kerja atau perusahaan di mana kepatuhan pada mata kuliah auditing.
tim audit melakukan audit kepatuhan. Berikut ini adalah model pembelajaran
Evaluasi yang kedua didasarkan pada project-based learning audit kepatuhan:
bundel pelaporan dan presentasi hasil audit
kepatuhan.

333 JOURNAL OF APPLIED MANAGERIAL ACCOUNTING


| Vol. 4, No. 2, 2020, {323-335}| ISSN: 2548-9917
Gambar 1. Model Pembelajaran Project-Based Learning

5.2. Saran
Adapun saran-saran dari hasil penelitian DAFTAR PUSTAKA
ini adalah sebagai berikut: Afriana, J. (2015). Project Based
1. Menentukan desain proyek PBL harus Learning. Bandung: Pendidikan
direncakanan secara matang dan IPA Sekolah Pascasarjana UPI.
terstruktur. Agoes, S. (2012). Auditing: Petunjuk
2. Penentuan auditee memerlukan waktu Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh
yang cukup lama, sebaiknya terjalin Akuntan Publik. Jakarta: Salemba
komunikasi antara dosen, pembimbing, Empat.
dan ketua tim audit. Agoes, S. (2017). Auditing: Petunjuk
3. Dosen dan pembimbing harus lebih Praktis pemeriksaan Akuntan oleh
cermat dalam me-review hasil Akuntan Publik (5 ed.). Jakarta:
pengujian, terutama dokumen Salemba 4.
pendukungnya. Arens, A. A., Elder, J. R., & Beasley, S.
4. Proses pelaporan oleh tim audit harus M. (2015). Auditing an Assurance
pemantauan yang intensif dari Service. Pretince Hall.
pembimbing. Gangga, A. (2013). Penerapan Model
5. Seluruh hasil evaluasi harus didukung Pembelajaran Project Based
bukti sebagai bentuk pertanggung Learning dalam Peningkatan
jawaban tim dari hasil PBL. Motivasi dan Hasil Belajar.
Padang: Universitas Negeri
Padang.
Hamdayama, J. (2015). Model dan Metode
Pembelajaran kreatif dan

334 JOURNAL OF APPLIED MANAGERIAL ACCOUNTING


| Vol. 4, No. 2, 2020, {323-335}| ISSN: 2548-9917
Berkarakter. Bogor: Ghalia
Indonesia.
Hare, A. P. (1962). Handbook of Small
Group Research. New York and
London: Collier-McMillan
Limited.
Herawan, H. E., & Rahayu, L. (2016).
Pengaruh Aktivitas Belajar Siswa
dalam Penerapan Model Project
Based Learning Berbasis Saintifik
Terhadap Hasil Belajar pada Mata
Pelajaran Akuntansi. EDUNOMIC
JURNAL PENDIDIKAN
EKONOMI.
Moursund, D. (2003). Project-Based
Learning Using Information
Technology (2 ed.). Eugene:
International Society for
Technology in Education.
Mukhayyaroh, I. A., & Arief, S. (2018).
Penerapan Project Based Learning
Untuk Meningkatkan Kreativitas,
Motivasi Belajar dan Hasil Belajar.
Economic Education Analysis
Journal.
Mulyadi. (2014). Auditing (6 ed.). Jakarta:
Salemba Empat.
Nurfitriyanti, M. (2016). Model
Pembelajaran Project Based
Learning Terhadap Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematika.
Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA.
Santyasa, I. W. (2006). Pembelajaran
Inovatif: Model Kolaboratif, Basis
Proyek dan orientasi NOS.
Makalah. Semapura: Universitas
Pendidikan Ganesha.
Sharan, Y., & Sharan, S. (1992). Group
Investigation: Expanding
Cooperative Learning. Nueva
York: Teacher's College Press.
Sukmadinata, N. S. (2011). Metode
Penelitian Pendidikan. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Trianto. (2011). Model Pembelajaran
Terpadu konsep, Strategi dan
implementasinya dalam Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP), Jakarta: Bumi Aksara.
Jakarta: Bumi Aksara.
335 JOURNAL OF APPLIED MANAGERIAL ACCOUNTING
| Vol. 4, No. 2, 2020, {323-335}| ISSN: 2548-9917

You might also like