You are on page 1of 9

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR

PERPAJAKAN MAHAISSWA DENGAN MENGGUNAKAN STRTAGEI


PEMBELAJARAN MODEL KOOPERATIF GRUP INVESTIGATION

Oleh:
Dearlina Sinaga 1) dan Surya Darma Pardede 2)
Universitas Nommensen, Medan 1,2)
E-Mail :

dr.dearlina@gmail.com 1), suryadarmapardede0@gmail.com 2)

ABSTRACT
This study aims at improving the activities and learning outcomes of student taxation by
applying the learning strategy of the Investigation Group (IG).This type of research is
classroom action research (CAR) which has been carried out in two cycles. The
research strategy used is the learning structure of the Investigation Group (IG) with the
research design of the Two Groups; Pre-test and post-test design. The results of
observations that have been conducted show that student learning activities were
improved, namely cycle I there were 5 students or 20.84% for active and very active
criteria while in the second cycle of meeting I there are 14 students or as many as
58.33% for active and very active criteria, then on cycle IIon meeting II, there are 17
students or as many as 70.83% for active and very active criteria. This shows an
increase in student activity from the first and second cycle. Whereas the results of
student learning tests that were carried out obtained data on the average value of
learning outcomes in the pre-test with an average score of 49.16 or as many as 16.66%.
In the post-test cycle I the researchers applied the learning structure the Investigation
Group (IG), there was an increase in scores with an average of 67.08 or as many as
62.5% of the total population while the average value in the second cycle increased to
74.16 or as many as 79.165%. Based on the results of the above research it can be
concluded that applying the learning strategy the Investigation Group (IG) can improve
student activities and learning outcomes.

Keywords: Learning Activities, Learning Outcomes, Learning Strategies Group


Investigation (IG)

1. PENDAHULUAN Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia


Sesuai dengan Peraturan Presiden Bidang Pendidikan Tinggi, dan sesuai
Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 dengan Peraturan Menteri Riset,
tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Indonesia, Peraturan Menteri Pendidikan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun
dan Kebudayaan Republik Indonesia 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan
Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan Tinggi, sehingga menggharuskan para

JURNAL DARMA AGUNG Volume XXVII, Nomor 2, Agustus 2019: 1040– 1048 1040
akademisi untuk dapat menyesuaikan Mengingat perpaduan yang komples
sesuai dengan standar pendidikan yang tersebut sehingga sebagian besar
diterntukan oleh Pemerintah melalui mahasiswa merasa kesulitan untuk
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. memahami inti permasalah perpajakan
Pembelajaran di Perguruan Tinggi sedangkan mata kuliah ini adalah mata
merupakan suatu proses interaksi kuliah inti yang dapat meningkatakan
(hubungan timbal balik) antara dosen dan wawasan dan profesionalisme mahasiswa.
mahasiswa di dukung unsur-unsur yang Maka dalam pelajaran akuntansi
ada di dalamnya. Tujuan, materi perpajakan diharapkan mahasiswa dapat
pembelajaran, sarana prasarana,kondisi memahami materi yang disampaikan oleh
belajar,media pembelajaran,lingkungan fasilitator.
belajar, metode pembelajaran, serta Salah satu upaya untuk
evaluasi unsur–unsur pembelajaran yang meningkatkan kompetensi belajar
memperngaruhi keberhasilan proses mahasiswa dan kualitas pemahaman
belajar mengajar serta meningkatkan hasil mahasiswa terhadap perkuliahan yaitu
belajar mahasiswa. Proses belajar dengan cara membelajarkan mahasiswa,
mengajar di pengaruhi dari faktor dalam dalam arti dosen harus mampu menuntun
dan luar mahasiswa, diantaranya model mahasiswa agar berperan aktif. Untuk
pembelajaran. Penggunaan model yang dapat menguasai materi ajar tersebut maka
tepat sangat mempengaruhi keberhasilan diperlukan strategi tertentu sehingga
proses pembelajaran. mahasiswa mampu secara mandiri
Mata kuliah perpajakan merupakan menguasai materi ajar tersebut. Masih
displin ilmu yang dinamis, yang dapat kurangnya mahasiswa dalam memahami
berubah setiap saat, yang disesuaikan praktek akuntansi perpajakan hal ini akan
dengan amademen yang dilakukan oleh berdampak terhadap aktivitas dan hasil belajar
mahasiswa.
yang berwenang untuk memenuhi suatu
Oleh karena itu maka aktivitas
transaksi atau untuk mencapai tujuan
belajar mahasiswa sangat mempengaruhi
social dan kebutuhan ekonomi. Dengan
hasil belajar saat pembelajaran
perkembangan perekonomian akan
berlangsung. .aktivitas belajar. Peneliti
berdampak terhadap displin ilmu
memilih model pembelajaran kooperatif
perpajakan. Hal ini disebabkan bahwa
Group Investigation (GI) untuk diterapkan
displin ilmu perpajakan merupakan
dalam kegiatan pembelajaran akuntansi
perpaduan yang kompleks antara berbagai
perpajakan. Metode GI menghendaki
displin ilmu seperti ekonomi,akuntansi,
mahasiswa bekerja sama saling bantu
hukum, ilmu politik,dan keuangan Negara.

1041 UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PERPAJAKAN MAHAISSWA DENGAN
MENGGUNAKAN STRTAGEI PEMBELAJARAN MODEL KOOPERATIF GRUP INVESTIGATION
Dearlina Sinaga 1) dan Surya Darma Pardede 2)
dalam kelompok dan memilih topik-topik Jenis penelitian ini adalah
yang akan dipelajari. mahasiswa dalam penelitian tindakan kelas (classroom
kelompok bekerja sama menganalisis action research). Menurut Arikunto, dkk
masalah, kemudian melalui keputusan (2012:16) adapun langah- langkah
bersama atau kelompok dipilih suatu penelitian tindakan kelas dilakukan dalam
pemecahan masalah. Selanjutnya tiap-tiap dua siklus dan didalam penelitian ini
kelompok mempresentasikan atau terdapat empat tahapan yang lazim dilalui
menampilkan penemuan mereka di yaitu: (1) perencanaan (planning), (2)
hadapan kelas (Slavin, 2008). pelaksanaan (action), (3) pengamatan
Berdasarkan uraian di atas, penulis (observation), (4) Refleksi (reflecting).
tertarik mengadakan penelitian dengan Berikut ini digambarkan model
judul “Upaya Meningkatkan Aktivitas dan pada penelitian tindakan kelas yang akan
Hasil Belajar Akuntansi Perpajakan digunakan sebagai siklus dalam
Dengan Menggunakan Strategi penelitian:
Pembelajaran Group Investigation (GI)
Prodi Pendidikan Ekonomi TA 2018
2. METODE PELAKSANAAN

Perencanaan

Pelaksanaan
Refleksi SIKLUS I

Pengamatan

Perencanaan

Perencanaan
Refleksi SIKLUS II
Refleksi

Pengamatan

?
Gambar 1. Model Penelitian Tindakan kelas
Sumber : Arikunto, dkk (2012 : 16)

JURNAL DARMA AGUNG Volume XXVII, Nomor 2, Agustus 2019: 1040– 1048 1042
Tahap-tahap kegiatan analisis data dapat dipertanggung jawabkan
kualitatif adalah mereduksi data, kebenarannya.
menyajikan data dan penarikan Tahapan kegiatan Teknik analisa
kesimpulan. data yang digunakan dalam menganalisa
1. Mereduksi Data data kuantitatif yang diperoleh dari hasil
Mereduksi data adalah proses tes belajar mahasiswa dan menentukan
kegiatan menyeleksi, memfokuskan dan persentase ketuntasan belajar siswa
menyederhanakan semua data yang telah dengan menggunakan rumus sebagai
diperoleh, memulai dari awal berikut :
pengumpulan data sampai penyusunan a. Daya Serap
laporan penelitian. Analisa data untuk mengetahui daya
2. Penyajian Data serap masing-masing siswa digunakan
Penyajian data dilakukan dalam rumus sebagai berikut :
rangka mengorganisasikan hasil reduksi DS =
dengan cara menyusun secara naratif Arikunto (2008 : 45 )
sekumpulan informasi yang telah
diperolah dari hasil reduksi, sehingga Keterangan :
dapat memberikan kemungkinan DS = Daya Serap
penarikan kesimpulan dan penarikan Dengan kriteria :
tindakan. Penyajian data bisa dilakukan 0% DS 70 % Siswa belum tuntas
dalam bentuk tabel (persentase), diagram belajar
dan bagan. 70 % DS 100 % Siswa telah tuntas
3. Penarikan Kesimpulan dalam belajar.
Penarikan kesimpulan adalah b. Ketuntasan Belajar Klasikal
proses penampilan intisari terhadap hasil Selanjutnya dapat diketahui
penafsiran dan evaluasi. Kegiatan ini ketuntasan secara keseluruhan dengan
mencakup pencarian makna data serta rumus sebagai berikut:
memberi penjelasan. Selanjutnya D=
dilakukan kegiatan verifikasi, yaitu
(Arikunto 2008)
menguji kebenaran, kekokohan dan
Keterangan :
kecocokan makna-makna yang muncul
D = persentase kelas yang telah mencapai
dari data. Varifikasi data dimaksudkan
daya serap 70 %
untuk mengevaluasi segala informasi yang
X= jumlah siswa yang mencapai daya
telah didapatkan dari infarman, sehingga
serap 70 %
akan didapatkan suatu data yang valid dan
N= jumlah siswa subjek penelitian
berkualitas serta hasil dari data tersebut

1043 UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PERPAJAKAN MAHAISSWA DENGAN
MENGGUNAKAN STRTAGEI PEMBELAJARAN MODEL KOOPERATIF GRUP INVESTIGATION
Dearlina Sinaga 1) dan Surya Darma Pardede 2)
Pedoman yang digunakan untuk dengan deskriptif persentase secara
melihat tingkat penguasaan dapat dilihat kuantitatif.
sebagai berikut : 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Ketuntasan Kriteria Penerapan model pembelajaran
Kemampuan kooperatif tipe Group Investigation (GI)
90%-100% Sangat Baik ini bertujuan untuk meningkatkan
80%-89% Baik Aktivitas perkuliahan Perpajakan
70%-79% Cukup Keberhasilan tindakan ini dapat dilihat
60%-69% Kurang dari hasil pengamatan proses
0%-59% Sangat kurang pembelajaran. Apabila hasil yang
didapatkan telah sesuai dengan kriteria
Berdasarkan kriteria ketuntasan keberhasilan tindakan yang ditentukan
belajar, jika di kelas tersebut telah sehingga tindakan ini dinyatakan berhasil.
mencapai nilai minimal 70 % siswa yang Keberhasilan penerapan model
telah mencapai daya serap atau nilai 70 pembelajaran kooperatif tipe Group
maka ketuntasan secara keseluruhan Investigation (GI) untuk meningkatkan
terpenuhi. Aktivitas Belajar Akuntansi mahasiswa
Untuk pengetahuan peningkatan dilihat dari beberapa kriteria. Kriteria
aktivitas belajar siswa dapat dilihat dari tersebut adalah peningkatan persentase
hasil lembaran observasi aktivitas siswa Aktivitas Belajar Akuntansi dari siklus I
selama proses belajar mengajar ke siklus II, ketercapaian persentase
berlangsung, hasil observasi keaktifan Aktivitas Belajar Akuntansi secara
belajar siswa, respon siswa terhadap individu dengan kategori Sangat Tinggi
pengelolaan pembelajaran dianalisis dan Tinggi lebih dari 70%, serta
ketercapaian persentase Aktivitas Belajar

Tabel 1
Perbandingan Aktivitas Individual Siklus I,II dan III
Partisipasi
Mengeluarkan dalam
Kerjasama dalam Menjawab
Mencatat materi pendapat/ pembuatan
kelompok pertanyaan
SIKLUS bertanya laporan dan
presentasi
Persenta Persen Persent
Skor Persentase Skor Persentase Skor se Skor tase Skor ase
51.92
I 32 61,54% 38 73,08% 26 50.00% 27 % 42 80.77%
71.15
II 37 71.15% 49 94.23% 38 73.08% 37 % 46 88.46%
75,00
III 39 75,00% 49 94,23% 38 73,08% 39 % 46 88,46%

Sumber :DikelolaPeneliti

JURNAL DARMA AGUNG Volume XXVII, Nomor 2, Agustus 2019: 1040– 1048 1044
Tabel 2
Perbandingan Aktivitas Individual Siklus I,II dan III
Siklus Sangat aktif Aktif Cukup aktif Kurang aktif Tidak aktif
Jlh Jlh Jlh Jlh Jlh
% % % % %
siswa siswa siswa siswa siswa
23.08
I 0 0.00% 5 19.23% 3 11.54% 6 12 46%
%
7.69
II 7 26.92% 12 46.15% 6 23.08% 2 0 0%
%
7.69
III 10 38.46% 8 30.77% 6 23.08% 2 0 0%
%

Berdasarkan tabel di atas, terlihat berdasarkan individu masih < 70% yaitu
adanya peningkatan Aktivitas perkuliahan 57,69%. Sehingga perlu dilakukan siklus
materi perpajakan secara keseluruhan dari ke III
siklus I,II dan III. Berdasarkan penilaian Aktivitas perkuliahan materi
berdasarkan observasi adalah Persentase perpajakan pada siklus III penilaian
perkuliahan materi perpajakan pada siklus berdasarkan observasi adalah Persentase
I menunjukkan rata-rata 63,46% dan perkuliahan materi perpajakan pada siklus
penilaian berdasarkan observasi per III menunjukkan rata-rata 81,15% dan
individu adalah 26,92%. Hal ini berarti penilaian berdasarkan observasi per
Aktivitas perkuliahan materi perpajakan individu adalah 73,08% Hal ini
pada siklus I belum sesuai dengan yang menunjukkan adanya peningkatan
diharapkan. persentase Aktivitas perkuliahan materi
Aktivitas perkuliahan materi perpajakan dari siklus II ke siklus III.
perpajakan pada siklus II penilaian Berdasarkan penilaian observasi
berdasarkan observasi adalah Persentase mengalami peningkatan sebesar 2,69%
perkuliahan materi perpajakan pada siklus dan penilaian obsevasi pribadi mengalami
II menunjukkan rata-rata 78,46% dan kenaikan sebesar 15,39%. dari persentase
penilaian berdasarkan observasi per penilaian berdasarkan observasi sudah
individu adalah 57,69% Hal ini mencapai standart yaitu > 75% akan
menunjukkan adanya peningkatan tetapi penilaian altivitas perkuliahan
persentase Aktivitas perkuliahan materi berdasarkan individu masih > 70% yaitu
perpajakan dari siklus I ke siklus II. 57,69%. Persentase Aktivitas Belajar
Berdasarkan penilaian observasi Akuntansi pada siklus III telah mencapai
mengalami peningkatan sebesar 15% dan hasil yang diharapkan yaitu lebih dari
penilaian obsevasi pribadi mengalami 75%.
kenaikan sebesar 30.77%. dari persentase Peningkatan hasil belajar
penilaian berdasarkan observasi sudah mahasiswa matakuliah perpajakan
mencapai sudah standart yaitu > 75% berdasarkan hasil postest dengan penilaian
akan tetapi penilaian altivitas perkuliahan ketuntasan nilai minimum yaitu 70%

1045 UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PERPAJAKAN MAHAISSWA DENGAN
MENGGUNAKAN STRTAGEI PEMBELAJARAN MODEL KOOPERATIF GRUP INVESTIGATION
Dearlina Sinaga 1) dan Surya Darma Pardede 2)
25

20

15

10

0
I II III
Jumlah Siswa 11 17 21
Persentase 42.31% 65.38% 80.77%

Gambar

2 penngkatan ketuntasan belajar Sesuai dengan indikator


Persentase hasil sbelajar keberhasilan tindakan yang telah
mahasiswa Tuntas pada siklus I, II, III. ditentukan, persentase Aktivitas
Berdasarkan gambar di atas bahwa pada Perkuliahan mata kuliah Perpajakan dari
siklus I nilai mahasiswa yang > 70 adalah siklus I ke siklus II mengalami
sebesar 11 orang atau 42,31% dan siklus peningkatan 23.08%. Siklus III
ke II dari siklus I mengalami peningkatan mengalami peningkatan sebesar 15,38%
yaitu 17 orang atau 65,38% atau dari siklus II. Adanya peningkatan hasil
mengalami kenaikan sebesar 23.07%. belajar mahasiswa dengan adanya
siklus ke III mengalami peningkatan nilai peningkatan hasil belajar mahasiswa pada
ketuntasan minimum dari siklus ke II siklus I,II dan III
yaitu 21 orang atau 80.77 % atau Ketercapaian persentase Aktivitas
mengalami kenaikan sebesar 15,39%. perkuliahan secara observasi dengan
Untuk menghitung ketuntasan kategori Sangat Tinggi dan Tinggi
secara keseluruhan atau klasikal mencapai lebih dari 75%, serta
digunakan rumus sebagai berikut: ketercapaian persentase penilaian
Maka ketuntasan klasikal siklus I,II, III Aktivitas Perkuliahan mata kuliah
adalah sebagai berikut : Perpajakan berdasarkan observasi
Siklus I = individu mahasiswa mencapai lebih dari
= 42.30% 70%.
Sesuai dengan ketutasan klasikal
Siklus II =
maka siklus III lebih meningkat hasil
= 65.38%
belajar mahasiswa sebesar Dengan
Siklus III = demikian, dapat dinyatakan dengan
= 80.76% menggunakan strategi pembelajaran
model kooperatif tipe Group
Investigation (GI) dapat meningkatkan

JURNAL DARMA AGUNG Volume XXVII, Nomor 2, Agustus 2019: 1040– 1048 1046
aktivitas dan hasil belajar Mahasiswa dictator of learning yang
semester III Grup A yang mengambil mendominasi pembelajaran dengan
mata kuliah Perpajakan. Hal ini sesuai metode pembelajaran ekspositorik,
dengan pendapat Slavin (2015: 215) tetapi berubah fungsi menjadi seorang
bahwa perencanaan kelompok dalam fasilitator, motivator dan salah satu
penerapan Group Investigation dapat sumber belajar yang mampu
mendorong keterlibatan maksimal para mendorong proses belajar menjadi
mahasiswa. belajar berpusat pada mahasiswa serta
4. KESIMPULAN dapat meningkatkan motivasi dan
Berdasarkan hasil temuan dalam kemandirian belajar mahasiswa.
refleksievaluasi, selanjutnya dapat ditarik Suasana kelas menjadi lebih
simpulan dari penelitian ini bahwa : aktifkreatif, dimana mahasiswa secara
1. Melalui prosedur yang konstruktif bertanggungjawab telah menyadari
maka metode Grup Investigastion tugas utamanya adalah belajar dalam
dapat meningkatkan kemampuan mencapai kompetensi tertentu, dan
belajar mandiri mahasiswa jurusan mampu membangun sendiri
Pendidikan Ekonomi pada mata pengetahuan dan perilaku belajarnya
kuliah akuntansi perpajakan. Prosedur dengan meningkatkan sikap perilaku
yang harus dilakukan agar belajar mandiri, serta meningkatkan
penggunaan metode Grup jalinan kerja kooperatif dengan
Investigastion efektif dapat mahasiswa dan dosen. Sehingga
meningkatkan kemampuan belajar orientasi pembelajaran tidak lagi
mandiri adalah sebagai berikut : berpusat pada dosen tatapi menjadi
Mahasiswa dipahamkan dengan apa berpusat pada mahasiswa. Perilaku
dan bagaimana metode metode Grup mahasiswa tidak lagi menunjukkan
Investigastion diterapkan dalam sikap tergantung kepada keberadaan
pembelajaran yang berpusat pada dosen, tetapi dapat belajar mandiri.
mahasiswa. Mahasiswa diberikan Mereka aktif mencari ilmu
tugas dengan menggunakan segala pengetahuan, dapat belajar secara
sumber belajar secara kooperatif. terencana, memiliki kepercayaan diri,
Pada bagian akhir pembelajaran, kritis dalam belajar dan memiliki self
dosen harus menyampaikan koreksi inforcement.
dan refleksi atas proses dan isi
pembelajaran. 5. DAFTAR PUSTAKA
2. Selain itu penggunaan metode metode
Grup Investigastion pada Arikunto.2014.ProsedurPenelitian
pembelajaran akuntansi perpajakan SuatuPendekatanPraktik,
berdampak positif terhadap perilaku Jakarta: Rineka Cipta
dosen, suasana kelas dan perilaku Djamarah.2013.StrategiBelajarMengajar,
Jakarta: PT RINEKA CIPTA.
mahasiswa. Dosen tidak lagi menjadi

1047 UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PERPAJAKAN MAHAISSWA DENGAN
MENGGUNAKAN STRTAGEI PEMBELAJARAN MODEL KOOPERATIF GRUP INVESTIGATION
Dearlina Sinaga 1) dan Surya Darma Pardede 2)
ErnaRahmawati:“PengaruhPenerapanStrat
egiGuided Teaching Terhadap Sudjana. 2016. MetodaStatistika,
MotivasiBelajarMatematikaSis Bandung: Alfabeta.
waKelas VIII di SMP Negeri 3
Majalengka” Sudjana Nana.2014.PenilaanHasil Proses
BelajarMengajar,Bandung: PT
Frans Warren Sitanggang“Pengaruh RemajaRosdakarya.
Model PembelajaranGuided Sugiyono.2010.MetodePenelitianPendidik
TeachingTerhadapHasilBelajarA an,Bandung:Alfabeta.
kuntansiSiswadiKelas XII IPS
SMA RK Deli Murni Deli Tua Slameto. 2010. BelajardanFaktor-Faktor
T.A 2016/2017”. yang Mempengaruhinya, Jakarta:
RinekaCipta.
Istarani.2015.EnsiklopediPendidikan,
Medan:LARISPA.2012.58 Trianto. 2010. Mendesain Model
Model PembelajaranInovatif, PembelajaranInovatif-Progresif,
Medan: CV.ISCOM. Jakarta:
Kencana.
Sanjaya Wina. 2006. StrategiPembelajara ZainiHisyam. 2008.
nBerorientasiStandarProses Strategipembelajaranaktif,Yogyakarta :
Pendidikan, Jakarta:Kencana CTSP

JURNAL DARMA AGUNG Volume XXVII, Nomor 2, Agustus 2019: 1040– 1048 1048

You might also like