You are on page 1of 16

Tugas Kelompok 2

“Ruang lingkup dan Prinsip Evaluasi Pembelajaran”

(Disajikan untuk Tugas Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran Fiqih MTs/MA)

Dosen Pengampu : Dr. Dina Hermina, M.Pd

Disusun Oleh:

Nabil Mahasin :200101010383

Fahriana Nurrisa :200101010386

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI

BANJARMASIN

2023 M/1444
RUANG LINGKUP DAN PRINSIP EVALUASI PEMBELAJARAN

Abstract

Evaluation activities provide great benefits in the world of education, as well as in


learning activities. Because, through evaluation it can be seen the results of the
learning activities that have been carried out, and from these results it can be
seen the follow-up that will be carried out. For this reason, the application of the
principles and scope of evaluation is a systematic process to determine and or
make decisions to what extent the teaching objectives have been achieved by
students. The scope of the evaluation is indicated by its coverage which includes
content or substance, process of implementing educational programs, graduate
competencies, procurement and improvement of educational staff, education
management, facilities and infrastructure, and financing. The method used is
direct and continuous and objective according to the results obtained. If the
object of evaluation is about learning, then all things related to learning become
the scope of learning evaluation. the scope of learning evaluation is reviewed
from various perspectives, namely the realm of learning outcomes, learning
systems, learning processes. the importance of an educator as an evaluator to
carry out his job properly in measuring the learning outcomes of his students and
how to classify them objectively.

Abstract

Kegiatan evaluasi memberikan manfaat yang besar dalam dunia pendidikan,


begitu juga dalam kegiatan pembelajaran. Sebab, melalui evaluasi dapat diketahui
hasil dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan, dan dari hasil tersebut
dapat ditentukan tindak lanjut yang akan dilakukan. Untuk itu, penerapan prinsip-
prinsip dan Ruang lingkup evaluasi merupakan suatu proses yang sistematis untuk
menentukan dan atau membuat keputusan sampai sejauh mana tujuan-tujuan
pengajaran telah dicapai oleh pesrta didik. Adapun Ruang lingkup evaluasi
ditunjukkan dengan cakupannya yang meliputi isi atau substansi, proses

1
pelaksanaan program pendidikan, kompetensi lulusan, pengadaan dan peningkatan
tenaga kependidikan, manajemen pendidikan, sarana dan prasarana, dan
pembiayaan.Metode yang di lakukan adalah secara langsung dengan serta
berkelanjutan dan objektif sesuai dengan hasil data yang di dapatkan.Jika objek
evaluasi itu tentang pembelajaran, maka semua hal yang berkaitan dengan
pembelajaran menjadi ruang lingkup evaluasi pembelajaran. ruang lingkup
evaluasi pembelajaran ditinjau dari berbagai persektif, yaitu domain hasil belajar,
sistem pembelajaran, proses pembelajaran. pentingnya seorang pendidik sebagai
evaluator untuk menjalankan tugasnya dengan baik dalam mengukur hasil belajar
peserta didiknya dan bagaimana cara mengklasifikasinya secara obyektif.

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Pendidikan di suatu negara mesti diperhatikan baik dari segi


perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi, karena pendidikan merupakan
salah satu bidang yang akan melahirkan sumber daya manusia yang
berkualitas. Oleh karena itu, pelaksanaan pendidikan sebagai bagian
dalam mencerdaskan kehidupan bangsa mesti mendapat perhatikan
penuh dari pemangku kebijakan yang ada di negeri ini, sebagaimana
tercantum dalam pasal 31 Undang-Undang Dasar 1945 amandemen ke
4 bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.1 Evaluasi
mengandung pengertian suatu tindakan atau suatu proses untuk
menentukan nilai dari sesuatu. Tujuan evaluasi pendidikan adalah
kegiatan atau proses penentuan nilai pendidikan, sehingga dapat
diketahui mutu atau hasil hasilnya. Dalam proses penilaian, dilakukan
perbandingan antara informasi informasi yang telah berhasil dihimpun
dengan kriteria tertentu, untuk kemudian diambil keputusan atau

1
Tatang Hidayat and Abas Asyafah, “KONSEP DASAR EVALUASI DAN
IMPLIKASINYA DALAM EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI
SEKOLAH,” Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam 10, no. 1 (May 29, 2019): 160.

2
dirumuskan kebijakan tertentu. Evaluasi adalah suatu proses
merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat
diperlukan. untuk membuat alternatif-alternatif keputusan.2. Kriteria
atau tolak ukur yang dipegang adalah tujuan yang sudah ditentukan
terlebih dahulu sebelum kegiatan pendidikan itu dilaksanakan.

Maka kita akan mengetahui apakah tujuan pembelajaran tercapai


atau tidak. Kegiatan evaluasi memberikan manfaat yang besar dalam
dunia pendidikan, begitu juga dalam kegiatan pembelajaran. Sebab,
melalui evaluasi dapat diketahui hasil dari kegiatan pembelajaran yang
telah dilakukan, dan dari hasil tersebut dapat ditentukan tindak lanjut
yang akan dilakukan. Untuk itu, penerapan prinsip-prinsip dan Ruang
lingkup evaluasi merupakan suatu proses yang sistematis untuk
menentukan dan atau membuat keputusan sampai sejauh mana tujuan-
tujuan pengajaran telah dicapai oleh pesrta didik.3

Adapun Ruang lingkup evaluasi ditunjukkan dengan cakupannya


yang meliputi isi atau substansi, proses pelaksanaan program
pendidikan, kompetensi lulusan, pengadaan dan peningkatan tenaga
kependidikan, manajemen pendidikan, sarana dan prasarana, dan
pembiayaan.4.

Berdasarkan uraian di atas, permasalahan pokok yang menarik


untuk dijadikan obyek pembahasan adalah bagaimana wujud dasar-
dasar ruang lingkup dan prinsip evaluasi pendidikan. Kali ini akan
kami bahas dalam bentuk makalah.

2. Pembahasan
a. Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran
b. Prinsip Evaluasi Pembelajaran

2
Ngalim Purwanto, PERINSIP-PERINSIP DAN TEKNIK EVALUASI PENGAJARAN,
(Cet. XIV, Jakarta: PT. Rosdakarya, 2008), h. 3
3
Usman Dp, “PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP EVALUASI DALAM MATA
PELAJARANPENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI),” CENDEKIA: JURNAL ILMIAH
PENDIDIKAN 8, no. 2 (September 18, 2020): 227.
4
Ibid., 231.

3
Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran

Ruang lingkup evaluasi berkaitan dengan cakupan objek evaluasi


itu sendiri. Jika objek evaluasi itu tentang pembelajaran, maka semua hal
yang berkaitan dengan pembelajaran menjadi ruang lingkup evaluasi
pembelajaran. ruang lingkup evaluasi pembelajaran ditinjau dari berbagai
persektif, yaitu domain hasil belajar, sistem pembelajaran, proses
pembelajaran.

1. Evaluasi mengenai program pengajaran Evaluasi program dilakukan


untuk menentukan kebijaksanaan selanjutnya, yang dilakukan secara
sistematis dan rinci.
2. Evaluasi mengenai proses pelaksanaan pengajaran
a. Kesesuaian antara proses pembelajaran yang berlangsung dengan
garis-garis besar program pengajaran yang telah ditentukan.
b. Kesiapan guru dalam melaksanakan program pengajaran dan
kesiapan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
c. Minat dan perhatian siswa dalam mengikuti pelajaran.
d. Keaktifan atau partisipasi siswa selama proses pembelajaran
berlangsung.
e. Peranan bimbingan dan penyuluhan terhadap siswa yang
membutuhkannya.
f. Komunikasi antara guru dengan siswa selama dalam proses
pembelajaran berlangsung.
g. Pemberian dorongan atau motivasi terhadap siswa.
h. Pemberian tugas-tugas kepada siswa dalam rangka penerapan teori-
teori yang diperoleh didalam kelas.
i. Upaya menghilangkan dampak negatif yang timbul sebagai akibat
dari kegiatan kegiatan yang dilakukan disekolah.
3. Evaluasi terhadap hasil belajar

4
a. Evaluasi mengenai tingkat penguasaan siswa terhadap tujuan-
tujuan khusus yang ingin dicapai.
b. Evaluasi mengenai tingkat pencapaian siswa terhadap tujuan-
tujuan umum pembelajaran.5

Menurut Benyamin S. Bloom (1956) hasil belajar dapat dikelompokkan


kedalam 3 domain, yaitu kognitif, afektif dan psikomotor.

1. Domain kognitif
a. Pengetahuan, yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta
didik untuk mengenali atau mengetahui konsep, prinsip, fakta
atau istilah tanpa harus mengerti atau dapat menggunakannya
b. Pemahaman yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta
didik untuk memahami tentang materi pelajaran
c. Penerapan yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta
didik untuk mengemukakan ide-ide umum, tata cara atau mode
umum dalam situasi baru yang kongkrit
d. Analisis yaitu jenjang kemampuan menuntut peserta didik
untuk menguraikan suatu situasi atau keadaan tertentu kedalam
unsur-unsur atau komponen pembentukannya.
e. Sintesis yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik
menghasilkan sesuatu yang baru dengan cara menggabungkan
berbagai faktor
f. Evaluasi, jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik
untuk dapat mengevaluasi suatu situasi, keadaan pernyataan
atau konsep berdasarkan kriteria tertentu.
2. Domain Afektif

Yaitu intenalisasi sikap yang menunjuk ke arah pertumbuhan


bathiniyah yang terjadi bila peserta didik sadar dengan nilai yang
diterima kemudian mengambil sikap dalam bertingkah laku.

5
Adisna Nadia Phafiandita et al., “Urgensi Evaluasi Pembelajaran Di Kelas,” JIRA: Jurnal Inovasi
dan Riset Akademik 3, no. 2 (February 28, 2022): 115.

5
a. Kemampuan menerima
b. Kemampuan menanggapi
c. Menilai
3. Domain psikomotor

Yaitu kemampuan peserta didik yang berkaitan dengan gerak


tubuh mulai dari gerakan yang sederhana sampai dengan gerakan yang
kompleks.6

Prinsip Evaluasi Pembelajaran

Untuk memperoleh hasil evaluasi yang lebih baik, maka keguatan


evalusi harus bertitik dari prinsip-prinsip, Menurut Khusnuridlo (2010),
prinsip-prinsip evaluasi terdiri dari :

1. Komprehensif
Evaluasi harus mencakup bidang sasaran yang luas atau
menyeluruh baik aspek personalnya, materilnya, mapun aspek
operasionalnya. Evaluasi tidak hanya ditujukan pada salah satu aspek saja.
misalnya aspek personalnya, jangan hanya menilai guru saja, tetapi juga
murid, karyawan dan kepala sekolahnya. Begitu pula untuk aspek material
dan operasionalnya. Evaluasi harus dilakukan secara menyeluruh.
2. Komparatif
Prinsip ini menyatakan bahwa dalam mengadakan evaluasi harus
dilaksanakan secara bersama dengan semua orang. Sebagai contoh dalam
mengevaluasi keberhasilan guru mengajar harus bekerjasama antara
pengawas, kepala sekolah, guru itu sendiri, dan bahkan dengan pihak
murid. Dengan melibatkan semua pihak diharapkan dapat mencapai
keobyektifan mengevaluasi.
3. Kontinyu
Evaluasi hendaknya dilakukan secara terus menerus selama proses
pelaksanaan program. Evaluasi tidak hanya dilakukan terhadap hasil yang

6
Ihwan Mahmudi et al., “Taksonomi Hasil Belajar Menurut Benyamin S. Bloom,” Jurnal
Multidisiplin Madani 2, no. 9 (September 30, 2022): 3507–3514.

6
telah dicapai. Tetapi sejak pembuatan rencana sampai dengan tahap
laporan.
4. Obyektif
Melakukan evaluasi sesuai dengan kenyataan yang ada. Untuk
mencapai ke obyektifitas dalam evaluasi perlu adanya data dan fakta. Dati
data inilah dapat diolah lalu dibuat kesimpulan. Makin lengkap data dan
fakta yang dikumpulkan makan makin obyektiflah evaluasi yang
dilakukan
5. Berdasarkan Kriteria yang Valid
Selain perlu adanya data dan fakta, juga perlu adanya kriteria-
kriteria tertentu. Kriteria yang digunakan dalam evaluasi harus konsisten
dengan tujuan yang telah dirumuskan.
6. Fungsional
Evaluasi memiliki nilai guna baik secara langsung maupun tidak
langsung. Kegunaan langsungnya adalah dapatnya hasil evaluasi
digunakan untuk perbaikan apa yang dievaluasi, sedangkan kegunaan tidak
langsung adalah hasil evaluasi itu dimanfaatkan untuk penelitian atau
keperluan lainnya.7

Menurut Sudijono evaluasi hasil belajar dikatakan terlaksana dengan baik


apabila terdapat 3 prinsip dasar, yaitu:

1. Prinsip keseluruhan
Prinsip keseluruhan dikenal dengan prinsip komprehensif. Prinsip
komprehensif dikatakan terlaksana apabila evaluasi tersebut dilaksanakan
secara bulat, utuh dan menyeluruh
2. Prinsip Kesinambungan
Prinsip kesinambungan dikenal dengan prinsip kontinuitas. Prinsip
kontinuitas dimaksudkan bahwa hasil belajar yang baik adalah evaluasi
hasil belajar yang dilaksanakan secara teratur dan bersambung

7
Dp, “PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP EVALUASI DALAM MATA
PELAJARANPENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI),” 233.

7
menyambung dari waktu ke waktu. Evaluasi hasil belajar dilaksanakan
secara berkesinambungan agar evaluator dapat memperoleh kepastian dan
kemantapan dalam menentukan langkah-langkah atau merumuskan
kebijakan untuk masa depan serta memperoleh informasi yang dapat
memberikan gambaran mengenai kemajuan atau perkembangan peserta
didik.
3. Prinsip obyektifitas
Prinsip obyektifitas mengandung makna bahwa evaluasi belajar
dapat dinyatakan sebagai evaluasi yang baik apabila dapat terlepas dari
faktor-faktor yang sifatnya subyektifitas.8

B. LANDASAN TEORI
Ruang lingkup (scope) evaluasi pendidikan, dapat dilihat dari ruang
lingkup proses pendidikan sebagai suatu sistem dalam kegiatan proses
belajar mengajar. Menurut Anas sudjono ruang lingkup evaluasi
pendidikan, dapat dilihat dari ruang lingkup program
pembelajaran, kegiatan/proses pembelajaran dan hasil pembelajaran.9
Menurut Arifin (2012: 58), membatasi ruang lingkup evaluasi
pembelajaran dalam empat komponen besar, antara lain Domain Hasil
belajar, sistem pembelajaran, proses dan hasil belajar, dan penilaian
bebasis kelas. Berdasarkan ruang lingkupnya menurut Azwar (2000),
evaluasi dapat dibedakan menjadi empat kelompok yaitu :

1. Evaluasi terhadap masukan (Input) yang menyangkut pemanfaatan


berbagai sumber daya, baik sumber dana, tenaga dan ataupun sumber
sarana;

8
M. Sukardi, Evaluasi Pendidikan; Prinsip & Operasionalnya, (Jakarta: Bumi Aksara,
2009), h. 117.
9
Anas Sudijono,Pengantar Evaluasi Pendidikan(Cet. IV; Jakarta: PT.
RajaGrafindoPersada, 2003), h. 29

8
2. Evaluasi terhadap proses (process) lebih dititik beratkan pada
pelaksanaan program, apakah sesuai rencana, mulai dari tahap
perencanaan, pengorganisasian dan pelaksanaan;
3. Evaluasi terhadap keluaran (output), evaluasi pada tahap akhir ini
adalah evaluasi yang dilakukan pada saat program telah selesai
dilaksanakan(summative evaluation) yang tujuan utamanya secara
umum dapat dibedakan atas dua macam yaitu untuk mengukur
keluaran serta untuk mengukur dampak yang dihasilkan. Dari kedua
macam evaluasi akhir ini, diketahui bahwa evaluasi keluaran lebih
mudah dari pada evaluasi dampak. Pada penelitian ini yang akan
dilihat adalah evaluasi keluaran.

Dapat di simpulkan pada dasarnya ruang lingkup evaluasi


pembelajaran ini mengarah pada bagaimana segala tujuan dari
pembelajaran itu bisa tercapai sesuai dengan yang diharapkan sehingga
anak didik akan berhasil dalam proses pembelajarannya dalam artian
mempunyai kecakapan dan keahlian serta kematangan dalam memahami
pembelajaran yang dialaminya. Proses untuk mencapai tujuan itulah yang
menjadi pokok dari ruang lingkup evaluasi pembelajaran itu sendiri.

C. PENELITIAN TERDAHULU

Judul Jurnal : Problematika Sistem Evaluasi Pembelajaran


Nama Jurnal : Ittihad Jurnal Kopertais Wilayah XI Kalimantan
Edisi Terbit : 2017
Volume : 15
Pengarang : Akhmad Riadi
Penerbit : UIN Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur
Kota Terbit : Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur

1. Hasil Pembahasan Jurnal

9
Berdasarkan hasil pembahasan jurnal ini yaitu Guru dalam
fungsinya sebagai penilai hasil belajar siswa, guru hendaknya terus
menerus mengikuti hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa dari
waktu ke waktu. Melalui penelaahan pencapaian tujuan pengajaran,
guru dapat mengetahui apakah proses belajar yang dilakukan cukup
efektif memberikan hasil yang baik dan memuaskan atau sebaliknya.
Informasi yang diperoleh melalui evaluasi ini merupakan umpan balik
(feed back) terhadap proses belajar mengajar. Umpan balik ini
akandijadikan titik tolak untuk memperbaiki danmeningkatkan proses
belajar mengajar selanjutnya. Dengan demikian proses belajar mengajar
akan terus dapat ditingkatkan untukmemperoleh hasil yang optimal.
2. Kritik Jurnal
a. Judul
Judul dari jurnal ini adalah “Problematika Sistem Evaluasi
Pembelajaran”. Harusnya Judul tersebut disesuaikan dengan
pembahasan. Karena didalam Jurnal ini Tidak hanya terfokus
ke Problematika system Evaluasi Pembelajaran nya saja.
b. Gaya penulisan
Sistematika cukup tersusun dengan baik dan jelas mulai dari
judul penelitian, nama penulis, abstrak, pendahuluan, metode,
hasil, pembahasan, kesimpulan, terdapat kata kunci dalam
penelitian. Akan tetapi kesimpulan dari jurnal ini kurang dapat
dipahami.
c. Abstrak
Penjelasan dalam abstrak sudah sangat bagus dan tersusun
secara bagus terkait isi dari jurnal tersebut.
d. Kesimpulan dan saran
Didalam Jurnal ini tidak ada saran, hanya ada kesimpulan.
Alangkah baiknya apabila ada saran didalamnya.

3. Keunggulan dan Kelemahan Jurnal

10
Keunggulan dari jurnal ini adalah materi dan penjelasan yang
lengkap. Sedangkan Kelemahannya adalah Kurangnya Pembahasan
mengenai Problematika Evaluasi pembelajaran sebagaimana yang
sesuai dengan Judul Jurnal tersebut.10

D. CONTOH KASUS DAN ANALISIS

“Beri Tugas Matematika Tak Kunjung Dikerjakan, Guru SD di Kediri


Pukul Siswanya Hingga Berdarah”

Seorang guru SD Negeri Klampitan 2, Kecamatan Purwoasri,


Kabupaten Kediri yang berinisial MJ (57 tahun) memukul siswanya yang
berinisial MF (13 tahun) hingga hidungnya berdarah atau mimisan.
Kronologisnya, kejadian ini bermula saat hari itu MJ yaitu guru mata
pelajaran dikelas korban memberikan materi pelajaran matematika. MJ
kemudian memberikan tugas matematika yang dikerjakan secara
berkelompok. MF merupakan bagian kelompok dari kelompok 4 bersama
rekannya yaitu Ag dan Dg.

MJ diduga kesal dengan kelompok 4 karena saat ia memeriksa


pekerjaan siswanya, kelompok tersebut tidak segera mengerjakan tugas
yang diberikannya sehingga MJ memukul bagian muka korban dengan
punggung tangan kanannya. Akibatnya, pukulan tersebut mengenai hidung
korban hingga berdatah atau mimisan. Setelah dipukul MJ, korban pun
langsung pulang dan memberitahukan kejadian yang menimpanya ini
kepada orangtua nya.

Kejadian tersebut kemudian dilaporkan oleh ibu korban Ny. Titik


ke Polsek Purwoasri hari Rabu, 17 Oktober 2018. Sementara itu Kapolres
Kediri AKBP Roni Saiful Faton menjelaskan, kasus kekerasan yang
menimpa siswa SD sudah diselesaikan secara kekeluargaan. Kedua belah
pihak orangtua, sekolah dan pihak guru telah sepakat untuk saling

10
Ahmad Riadi, “PROBLEMATIKA SISTEM EVALUASI PEMBELAJARAN,” Ittihad
Jurnal Kopertais Wilayah XI Kalimantan 15 (April 27, 2017).

11
memaafkan. Sehingga kejadian itu diselesaikan kekeluargaan untuk
menjaga pembelajaran di sekolah. "Gurunya khilaf saat memukul
mengenai hidung siswanya. Kedua belah pihak sepakat menyelesaikan
secara kekeluargaan," jelas penulis (TribunJatim.com, Kediri).11

ANALISIS

Lalu, apa hubungan kasus tersebut dengan Ruang lingkup dan


Prinsip Evaluasi pembelajaran Fikih MTs/MA? Tentu saja ada. Seperti
yang telah dijelaskan diatas yang dimaksud ruang lingkup evaluasi
pendidikan dapat dilihat dari ruang lingkup program pembelajaran,
kegiatan/proses pembelajaran dan hasil pembelajaran. Adapun pada bagian
proses pembelajaran ada yang membahas tentang a. Komunikasi antara
guru dengan siswa selama dalam proses pembelajaran berlangsung. b.
Pemberian dorongan atau motivasi terhadap siswa. Di sini berarti seorang
guru tidak boleh langsung melakukan unsur kekerasan karena bisa saja di
balik itu semua ada ada permasalahan siswa yang belum terselesaikan,
makanya seorang guru harus mengajak sang murid untuk berbicara dan
memberikan stimulus untuk belajar. Kalau pun ternyata tidak ada
permasalahan silahkan berikan hukuman yang bukan berupa unsur
kekrasan fisik khususnya bagian kepala. Lalu pada bagian Prinsip evaluasi
pendidikan itu terdiri dari Komprehensif, Komparatif, Kontinyu, Obyektif,
Berdasarkan kriteria yang valid dan Fungsional. Nah, di sini perlu di lihat
dari segala aspek misal dalam pembelajaran gurunya kurang
menyenangkan atau penjelasannya sulit untuk di fahami atau siswanya
memang lambat dalam memahami materi atau sang murid dalam keadaan
tertekan. Maka dari itu sangatlah penting melakukan evaluasi itu, dengan
menerapkan evaluasi kita akan mengetahui celah dari kekurangan yang di
perbaiki di kemudian hari.

11
https://jatim.tribunnews.com/tag/kasus-pemukulan-siswa di akses pada selasa 28 Februari 2023

12
E. PENUTUP

Dari Penjelasan diatas bisa diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Evaluasi adalah suatu proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk


menentukan dan menetapkan keberhasilan, termasuk keberhasilan
siswa dari program pendidikan yang diikuti, dan program lembaga
pendidkan dalam mengambil keputusan.
2. pentingnya seorang pendidik sebagai evaluator untuk menjalankan
tugasnya dengan baik dalam mengukur hasil belajar peserta didiknya
dan bagaimana cara mengklasifikasinya secara obyektif.

13
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Z. (2012). Evaluasi Pembelajaran : Prinsip Teknik Prosedur. Bandung:


Remaja Rosdakarya.

Purwanto, Ngalim. 2008. Perinsip-perinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.Cet.


XIV, Jakarta: PT. Rosdakarya.

Sukardi, M., H., Prof., MS., Ph.D. 2009, Evaluasi Pendidikan Jakarta: PT. Bumi
Aksara,

Sudijono, Anas (2003). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo


Persada.

Dp, Usman. “PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP EVALUASI DALAM MATA


PELAJARANPENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI).” CENDEKIA:
JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN 8, no. 2 (September 18, 2020): 227–236.

Hidayat, Tatang, and Abas Asyafah. “KONSEP DASAR EVALUASI DAN


IMPLIKASINYA DALAM EVALUASI PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH.” Al-Tadzkiyyah: Jurnal
Pendidikan Islam 10, no. 1 (May 29, 2019): 159–181.

Ihwan Mahmudi, Muh. Zidni Athoillah, Eko Bowo Wicaksono, and Amir Reza
Kusuma. “Taksonomi Hasil Belajar Menurut Benyamin S. Bloom.” Jurnal
Multidisiplin Madani 2, no. 9 (September 30, 2022): 3507–3514.

Phafiandita, Adisna Nadia, Ayu Permadani, Alsa Sukma Pradani, and M. Iqbal
Wahyudi. “Urgensi Evaluasi Pembelajaran Di Kelas.” JIRA: Jurnal
Inovasi dan Riset Akademik 3, no. 2 (February 28, 2022): 111–121.

Riadi, Ahmad. “PROBLEMATIKA SISTEM EVALUASI PEMBELAJARAN.”


Ittihad Jurnal Kopertais Wilayah XI Kalimantan 15 (April 27, 2017).

14
https://jatim.tribunnews.com/tag/kasus-pemukulan-siswa di akses pada selasa 28
Februari 2023

15

You might also like