Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh:
BANJARMASIN
2023 M/1444
RUANG LINGKUP DAN PRINSIP EVALUASI PEMBELAJARAN
Abstract
Abstract
1
pelaksanaan program pendidikan, kompetensi lulusan, pengadaan dan peningkatan
tenaga kependidikan, manajemen pendidikan, sarana dan prasarana, dan
pembiayaan.Metode yang di lakukan adalah secara langsung dengan serta
berkelanjutan dan objektif sesuai dengan hasil data yang di dapatkan.Jika objek
evaluasi itu tentang pembelajaran, maka semua hal yang berkaitan dengan
pembelajaran menjadi ruang lingkup evaluasi pembelajaran. ruang lingkup
evaluasi pembelajaran ditinjau dari berbagai persektif, yaitu domain hasil belajar,
sistem pembelajaran, proses pembelajaran. pentingnya seorang pendidik sebagai
evaluator untuk menjalankan tugasnya dengan baik dalam mengukur hasil belajar
peserta didiknya dan bagaimana cara mengklasifikasinya secara obyektif.
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
1
Tatang Hidayat and Abas Asyafah, “KONSEP DASAR EVALUASI DAN
IMPLIKASINYA DALAM EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI
SEKOLAH,” Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam 10, no. 1 (May 29, 2019): 160.
2
dirumuskan kebijakan tertentu. Evaluasi adalah suatu proses
merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat
diperlukan. untuk membuat alternatif-alternatif keputusan.2. Kriteria
atau tolak ukur yang dipegang adalah tujuan yang sudah ditentukan
terlebih dahulu sebelum kegiatan pendidikan itu dilaksanakan.
2. Pembahasan
a. Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran
b. Prinsip Evaluasi Pembelajaran
2
Ngalim Purwanto, PERINSIP-PERINSIP DAN TEKNIK EVALUASI PENGAJARAN,
(Cet. XIV, Jakarta: PT. Rosdakarya, 2008), h. 3
3
Usman Dp, “PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP EVALUASI DALAM MATA
PELAJARANPENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI),” CENDEKIA: JURNAL ILMIAH
PENDIDIKAN 8, no. 2 (September 18, 2020): 227.
4
Ibid., 231.
3
Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran
4
a. Evaluasi mengenai tingkat penguasaan siswa terhadap tujuan-
tujuan khusus yang ingin dicapai.
b. Evaluasi mengenai tingkat pencapaian siswa terhadap tujuan-
tujuan umum pembelajaran.5
1. Domain kognitif
a. Pengetahuan, yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta
didik untuk mengenali atau mengetahui konsep, prinsip, fakta
atau istilah tanpa harus mengerti atau dapat menggunakannya
b. Pemahaman yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta
didik untuk memahami tentang materi pelajaran
c. Penerapan yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta
didik untuk mengemukakan ide-ide umum, tata cara atau mode
umum dalam situasi baru yang kongkrit
d. Analisis yaitu jenjang kemampuan menuntut peserta didik
untuk menguraikan suatu situasi atau keadaan tertentu kedalam
unsur-unsur atau komponen pembentukannya.
e. Sintesis yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik
menghasilkan sesuatu yang baru dengan cara menggabungkan
berbagai faktor
f. Evaluasi, jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik
untuk dapat mengevaluasi suatu situasi, keadaan pernyataan
atau konsep berdasarkan kriteria tertentu.
2. Domain Afektif
5
Adisna Nadia Phafiandita et al., “Urgensi Evaluasi Pembelajaran Di Kelas,” JIRA: Jurnal Inovasi
dan Riset Akademik 3, no. 2 (February 28, 2022): 115.
5
a. Kemampuan menerima
b. Kemampuan menanggapi
c. Menilai
3. Domain psikomotor
1. Komprehensif
Evaluasi harus mencakup bidang sasaran yang luas atau
menyeluruh baik aspek personalnya, materilnya, mapun aspek
operasionalnya. Evaluasi tidak hanya ditujukan pada salah satu aspek saja.
misalnya aspek personalnya, jangan hanya menilai guru saja, tetapi juga
murid, karyawan dan kepala sekolahnya. Begitu pula untuk aspek material
dan operasionalnya. Evaluasi harus dilakukan secara menyeluruh.
2. Komparatif
Prinsip ini menyatakan bahwa dalam mengadakan evaluasi harus
dilaksanakan secara bersama dengan semua orang. Sebagai contoh dalam
mengevaluasi keberhasilan guru mengajar harus bekerjasama antara
pengawas, kepala sekolah, guru itu sendiri, dan bahkan dengan pihak
murid. Dengan melibatkan semua pihak diharapkan dapat mencapai
keobyektifan mengevaluasi.
3. Kontinyu
Evaluasi hendaknya dilakukan secara terus menerus selama proses
pelaksanaan program. Evaluasi tidak hanya dilakukan terhadap hasil yang
6
Ihwan Mahmudi et al., “Taksonomi Hasil Belajar Menurut Benyamin S. Bloom,” Jurnal
Multidisiplin Madani 2, no. 9 (September 30, 2022): 3507–3514.
6
telah dicapai. Tetapi sejak pembuatan rencana sampai dengan tahap
laporan.
4. Obyektif
Melakukan evaluasi sesuai dengan kenyataan yang ada. Untuk
mencapai ke obyektifitas dalam evaluasi perlu adanya data dan fakta. Dati
data inilah dapat diolah lalu dibuat kesimpulan. Makin lengkap data dan
fakta yang dikumpulkan makan makin obyektiflah evaluasi yang
dilakukan
5. Berdasarkan Kriteria yang Valid
Selain perlu adanya data dan fakta, juga perlu adanya kriteria-
kriteria tertentu. Kriteria yang digunakan dalam evaluasi harus konsisten
dengan tujuan yang telah dirumuskan.
6. Fungsional
Evaluasi memiliki nilai guna baik secara langsung maupun tidak
langsung. Kegunaan langsungnya adalah dapatnya hasil evaluasi
digunakan untuk perbaikan apa yang dievaluasi, sedangkan kegunaan tidak
langsung adalah hasil evaluasi itu dimanfaatkan untuk penelitian atau
keperluan lainnya.7
1. Prinsip keseluruhan
Prinsip keseluruhan dikenal dengan prinsip komprehensif. Prinsip
komprehensif dikatakan terlaksana apabila evaluasi tersebut dilaksanakan
secara bulat, utuh dan menyeluruh
2. Prinsip Kesinambungan
Prinsip kesinambungan dikenal dengan prinsip kontinuitas. Prinsip
kontinuitas dimaksudkan bahwa hasil belajar yang baik adalah evaluasi
hasil belajar yang dilaksanakan secara teratur dan bersambung
7
Dp, “PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP EVALUASI DALAM MATA
PELAJARANPENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI),” 233.
7
menyambung dari waktu ke waktu. Evaluasi hasil belajar dilaksanakan
secara berkesinambungan agar evaluator dapat memperoleh kepastian dan
kemantapan dalam menentukan langkah-langkah atau merumuskan
kebijakan untuk masa depan serta memperoleh informasi yang dapat
memberikan gambaran mengenai kemajuan atau perkembangan peserta
didik.
3. Prinsip obyektifitas
Prinsip obyektifitas mengandung makna bahwa evaluasi belajar
dapat dinyatakan sebagai evaluasi yang baik apabila dapat terlepas dari
faktor-faktor yang sifatnya subyektifitas.8
B. LANDASAN TEORI
Ruang lingkup (scope) evaluasi pendidikan, dapat dilihat dari ruang
lingkup proses pendidikan sebagai suatu sistem dalam kegiatan proses
belajar mengajar. Menurut Anas sudjono ruang lingkup evaluasi
pendidikan, dapat dilihat dari ruang lingkup program
pembelajaran, kegiatan/proses pembelajaran dan hasil pembelajaran.9
Menurut Arifin (2012: 58), membatasi ruang lingkup evaluasi
pembelajaran dalam empat komponen besar, antara lain Domain Hasil
belajar, sistem pembelajaran, proses dan hasil belajar, dan penilaian
bebasis kelas. Berdasarkan ruang lingkupnya menurut Azwar (2000),
evaluasi dapat dibedakan menjadi empat kelompok yaitu :
8
M. Sukardi, Evaluasi Pendidikan; Prinsip & Operasionalnya, (Jakarta: Bumi Aksara,
2009), h. 117.
9
Anas Sudijono,Pengantar Evaluasi Pendidikan(Cet. IV; Jakarta: PT.
RajaGrafindoPersada, 2003), h. 29
8
2. Evaluasi terhadap proses (process) lebih dititik beratkan pada
pelaksanaan program, apakah sesuai rencana, mulai dari tahap
perencanaan, pengorganisasian dan pelaksanaan;
3. Evaluasi terhadap keluaran (output), evaluasi pada tahap akhir ini
adalah evaluasi yang dilakukan pada saat program telah selesai
dilaksanakan(summative evaluation) yang tujuan utamanya secara
umum dapat dibedakan atas dua macam yaitu untuk mengukur
keluaran serta untuk mengukur dampak yang dihasilkan. Dari kedua
macam evaluasi akhir ini, diketahui bahwa evaluasi keluaran lebih
mudah dari pada evaluasi dampak. Pada penelitian ini yang akan
dilihat adalah evaluasi keluaran.
C. PENELITIAN TERDAHULU
9
Berdasarkan hasil pembahasan jurnal ini yaitu Guru dalam
fungsinya sebagai penilai hasil belajar siswa, guru hendaknya terus
menerus mengikuti hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa dari
waktu ke waktu. Melalui penelaahan pencapaian tujuan pengajaran,
guru dapat mengetahui apakah proses belajar yang dilakukan cukup
efektif memberikan hasil yang baik dan memuaskan atau sebaliknya.
Informasi yang diperoleh melalui evaluasi ini merupakan umpan balik
(feed back) terhadap proses belajar mengajar. Umpan balik ini
akandijadikan titik tolak untuk memperbaiki danmeningkatkan proses
belajar mengajar selanjutnya. Dengan demikian proses belajar mengajar
akan terus dapat ditingkatkan untukmemperoleh hasil yang optimal.
2. Kritik Jurnal
a. Judul
Judul dari jurnal ini adalah “Problematika Sistem Evaluasi
Pembelajaran”. Harusnya Judul tersebut disesuaikan dengan
pembahasan. Karena didalam Jurnal ini Tidak hanya terfokus
ke Problematika system Evaluasi Pembelajaran nya saja.
b. Gaya penulisan
Sistematika cukup tersusun dengan baik dan jelas mulai dari
judul penelitian, nama penulis, abstrak, pendahuluan, metode,
hasil, pembahasan, kesimpulan, terdapat kata kunci dalam
penelitian. Akan tetapi kesimpulan dari jurnal ini kurang dapat
dipahami.
c. Abstrak
Penjelasan dalam abstrak sudah sangat bagus dan tersusun
secara bagus terkait isi dari jurnal tersebut.
d. Kesimpulan dan saran
Didalam Jurnal ini tidak ada saran, hanya ada kesimpulan.
Alangkah baiknya apabila ada saran didalamnya.
10
Keunggulan dari jurnal ini adalah materi dan penjelasan yang
lengkap. Sedangkan Kelemahannya adalah Kurangnya Pembahasan
mengenai Problematika Evaluasi pembelajaran sebagaimana yang
sesuai dengan Judul Jurnal tersebut.10
10
Ahmad Riadi, “PROBLEMATIKA SISTEM EVALUASI PEMBELAJARAN,” Ittihad
Jurnal Kopertais Wilayah XI Kalimantan 15 (April 27, 2017).
11
memaafkan. Sehingga kejadian itu diselesaikan kekeluargaan untuk
menjaga pembelajaran di sekolah. "Gurunya khilaf saat memukul
mengenai hidung siswanya. Kedua belah pihak sepakat menyelesaikan
secara kekeluargaan," jelas penulis (TribunJatim.com, Kediri).11
ANALISIS
11
https://jatim.tribunnews.com/tag/kasus-pemukulan-siswa di akses pada selasa 28 Februari 2023
12
E. PENUTUP
13
DAFTAR PUSTAKA
Sukardi, M., H., Prof., MS., Ph.D. 2009, Evaluasi Pendidikan Jakarta: PT. Bumi
Aksara,
Ihwan Mahmudi, Muh. Zidni Athoillah, Eko Bowo Wicaksono, and Amir Reza
Kusuma. “Taksonomi Hasil Belajar Menurut Benyamin S. Bloom.” Jurnal
Multidisiplin Madani 2, no. 9 (September 30, 2022): 3507–3514.
Phafiandita, Adisna Nadia, Ayu Permadani, Alsa Sukma Pradani, and M. Iqbal
Wahyudi. “Urgensi Evaluasi Pembelajaran Di Kelas.” JIRA: Jurnal
Inovasi dan Riset Akademik 3, no. 2 (February 28, 2022): 111–121.
14
https://jatim.tribunnews.com/tag/kasus-pemukulan-siswa di akses pada selasa 28
Februari 2023
15