Professional Documents
Culture Documents
The Use of Glucommanan Flour From Gembili Tuber (Dioscorea Esculenta L.) As Gelling Agent in Chicken Sausages
The Use of Glucommanan Flour From Gembili Tuber (Dioscorea Esculenta L.) As Gelling Agent in Chicken Sausages
) sebagai…
Jurnal Agroteknologi Vol. 09 No. 02 (2015)
ABSTRACT
Gembili tuber contains 2,9% of glucomannan and potentially as food additive in chicken
sausage processing. The purpose of this study was to determine the amount of the gembili’s
glucomannan addition on the physical, chemical and organoleptic characteristics of chicken sausage
and knowing the amount of the gembili's glucomannan flour addition on chicken sausage processing
and to produce sausage with a good characteristics and panelists preferred. The study was designed
using completely randomized design with one factor and three replications. Parameter research
includes characterization of gembili's glucomannan flour (brightness, WHC, ash content, protein
content, moisture content, and the levels of glucomannan), brightness, texture, ash content, moisture
content, protein content, fat content, the organoleptic properties, and effectiveness test to determine
the best treatment. The results showed that the addition of gembili's glucomannan flour significantly
affect the texture, moisture content, and organoleptic. But did not significantly affect the fat content,
protein content, brightness, and ash content. Effectiveness test showed that the value of the highest
combination of all parameters are in sausage meat chicken with the addition of 0.3% gembili's
glucomannan flour with the analysis results that the brightness of 51.96, the texture of 75.57 g /
mm, ash content of 1.41%, 1,78% WHC, levels water 52.13%, 16.47% protein content, fat content
8.84%, the organoleptic properties of flavor 3.88, 3.68 organoleptic properties of color, the
organoleptic properties of elasticity of 3.64%, the organoleptic properties of the slices appearance
of 3.92, and the nature of the overall preferences of 3.88.
134
Penggunaan Tepung Glukomanan Umbi Gembili (Dioscorea esculenta l.) sebagai…
Jurnal Agroteknologi Vol. 09 No. 02 (2015)
anorganik (Na5P3 O10) berwujud serbuk penangas listrik Gerhard, alat–alat gelas,
kristal putih, tidak berbau, dan larut dalam kertas saring, cawan porselen, termometer,
air dan diperoleh dengan cara impor. vortex (Maxi Max 1 Type 16700),
Penggunaan bahan tambahan makanan sentrifuse (yenaco model YC-1180), dan
impor tersebut dapat dikurangi dengan tabung sentrifuse.
mencari alternatif bahan tambahan Bahan baku yang digunakan dalam
makanan lain yang didapatkan dari bahan pembuatan sosis daging ayam dengan
lokal untuk digunakan pada pengolahan variasi penambahan tepung glukomanan
sosis. Salah satu bahan tambahan makanan umbi gembili selongsong sosis
yang dapat digunakan pada pengolahan (casing). Bahan kimia yang digunakan
sosis yaitu glukomanan. Glukomanan pada pada tahap analisis meliputi aquades,
pengolahan sosis berfungsi untuk H2SO4, NaOH, metil biru, metil merah,
menstabilkan emulsi. Glukomanan dapat HCl, Petroleum benzene, dan etanol.
digunakan sebagai bahan tambahan
makanan pada pengolahan sosis karena Tahapan Penelitian
merupakan polisakarida larut air yang Pembuatan tepung glukomanan umbi
memiliki sifat hidrokoloid dengan nilai gembili
Water Holding Capacity (WHC) hingga Gembili dikupas untuk dipisahkan
1900% (Herlina, 2012) sehingga dapat antara kulit dan dagingnya. Setelah
memperbaiki stabilitas suhu, sebagai dikupas gembili dicuci untuk
pengental, pengenyal, memperbaiki menghilangkan kotoran yang melekat pada
mouthfeel dan lain-lain. Bahan pangan daging gembili. Setelah bersih, dilakukan
yang berpotensi sebagai sumber penghalusan menggunakan blender dengan
glukomanan yaitu umbi gembili. Umbi menambahkan aquades dengan
gembili merupakan tumbuhan asli perbandingan gembili : aquades (1:3),
Indonesia yang tumbuh di daerah subtropis hingga terbentuk jus gembili. Jus gembili
hingga tropis. Umbi gembili mengandung selanjutnya dilakukan maserasi selama 1,5
glukomanan sebesar 2,9% (Herlina, 2012). jam. Proses maserasi ini berguna agar
Salah satu potensi umbi gembili dengan glukomanan yang terekstrak semakin
adanya kandungan glukomanan adalah optimal. Setelah dilakukan proses maserasi
pemanfaatannya sebagai tepung selama 1,5 jam, jus gembili disaring untuk
glukomanan yang dapat digunakan sebagai memisahkan antara filtrat dan ampasnya.
bahan tambahan makanan pada pengolahan Filtrat jus gembili kemudian disentrifugasi.
sosis. Sentrifugasi berfungsi untuk memisahkan
supernatan dan endapan (pati dan
METODE PENELITIAN senyawa–senyawa lain) dari jus gembili.
Supernatan yang telah didapat kemudian
Alat dan Bahan dipresipitasi dengan etanol 97% selama 25
Alat yang digunakan dalam menit. Setelah dipresipitasi glukomanan
penelitian ini meliputi alat untuk akan menggumpal dan terbentuk gumpalan
pengolahan dan alat untuk analisis. Alat glukomanan basah. Glukomanan basah
untuk pengolahan meliputi pisau stainless kemudian dioven dengan suhu ±50 oC
steel, kompor, wadah plastik, timbangan, selama 24 jam sehingga terbentuk
food processor Philip, lemari pendingin. glukomanan kering. Glukomanan kering
Alat untuk analisis meliputi oven cabinet, kemudian digiling sehingga terbentuk
eksikator, spatula, penjepit, colour reader tepung glukomanan.
Minolta CR 300 Japan, rheotex (Sun
Scientific CO LTD), neraca analitik
Ohauss, alumunium foil, soxhlet lemak,
135
Penggunaan Tepung Glukomanan Umbi Gembili (Dioscorea esculenta l.) sebagai…
Jurnal Agroteknologi Vol. 09 No. 02 (2015)
136
Penggunaan Tepung Glukomanan Umbi Gembili (Dioscorea esculenta l.) sebagai…
Jurnal Agroteknologi Vol. 09 No. 02 (2015)
52,14 52,08 51,96 51,51 51,00 tinggi. hal ini disebabkan oleh sifat
50 glukomanan yang dapat mengikat air dan
40
akan merangkap komponen lain seperti
protein, lemak, dan karbohidrat yang akan
Lightness
30
membentuk matriks jaringan sehingga
20
menyebabkan struktur sosis daging ayam
10
dengan penambahan tepung glukomanan
0
umbi gembili lebih keras dan kompak.
0% 0,1% 0,2% 0,3% 0,4% pada pembuatan sosis, fase protein-air
Penambahan tepung glukomanan umbi
gembili dalam campuran daging akan membentuk
Gambar 1. Nilai kecerahan warna sosis daging matriks yang menyelubungi dan terbentuk
ayam dengan variasi penambahan butiran–butiran stabil sehingga akan
tepung glukomanan mempengaruhi tekstur (Buckle et al.,
1987).
Tekstur
Tekstur merupakan salah satu Analisis Kimia Sosis Daging Ayam
indikator mutu sosis yang penting. Tekstur dengan Variasi Penambahan Tepung
berperan dalam penerimaan terhadap suatu Glukomanan Umbi Gembili
produk makanan. Hasil analisis tekstur Kadar abu
berkisar antara 68,45 g/mm-113,85 g/mm. Kadar abu merupakan zat anorganik
berdasarkan hasil uji sidik ragam variasi sisa hasil pembakaran suatu bahan. kadar
penambahan tepung glukomanan umbi abu mengandung unsur mineral yang
gembili berpengaruh nyata terhadap tekstur merupakan zat anorganik. Sudarmadji
sosis daging ayam. Histogram nilai tekstur (1997) menyebutkan bahwa kadar abu ada
sosis daging ayam dengan variasi hubungannya dengan mineral suatu bahan.
penambahan tepung glukomanan umbi komponen utama mineral penyusun abu
gembili dapat dilihat pada Gambar 2. terdiri dari kalium, fosfor, magnesium,
sulfur, kalsium, klorida, dan natrium
(Winarno, 2007). Hasil analisis kadar abu
113,77 e sosis daging ayam dengan variasi
120
97,48 c 100,42 d penambahan tepung glukomanan umbi
100
Tekstur (g/mm)
137
Penggunaan Tepung Glukomanan Umbi Gembili (Dioscorea esculenta l.) sebagai…
Jurnal Agroteknologi Vol. 09 No. 02 (2015)
WHC (%)
disebutkan bahwa kadar abu yang 1
terkandung dalam sosis tidak boleh
melebihi 3%. Hal ini berarti sosis dengan 0,5
variasi penambahan tepung glukomanan 0
umbi gembili sebesar 0%; 0,1%; 0,2%; 0% 0,1% 0,2% 0,3% 0,4%
0,3%; dan 0,4% sesuai dengan syarat mutu
tersebut. Penambahan tepung glukomanan umbi
gembili
1,8 1,40 1,41 1,45 1,47 Gambar 4. WHC (Water Holding Capacity) sosis
1,6 1,29 daging ayam dengan variasi
Kadar Abu (%)
138
Penggunaan Tepung Glukomanan Umbi Gembili (Dioscorea esculenta l.) sebagai…
Jurnal Agroteknologi Vol. 09 No. 02 (2015)
64,15 a
O, dan N yangtidak dimiliki oleh
70,00
57,37 b
52,13 c
karbohidrat dan lemak. Protein dapat juga
60,00
Kadar Air (%)
50,00
45,99 d 44,13 d digunakan sebagai sumber energi cadangan
40,00 apabila keperluan energi tubuh tidak
30,00 terpenuhi oleh karbohidrat dan lemak serta
20,00 berfungsi untuk mempertahankan jaringan
10,00 yang telah ada di dalam tubuh manusia
0,00 (Winarno, 2007). Hasil analisis kadar
0% 0,1% 0,2% 0,3% 0,4% protein sosis daging ayam dengan variasi
Penambahan tepung glukomanan umbi
gembili
penambahan tepung glukomanan umbi
gembili berkisar antara 15,30%-20,45%.
Gambar 5. Kadar air sosis daging ayam dengan Nilai rata - rata kadar protein sosis daging
variasi penambahan tepung ayam dengan variasi penambahan tepung
glukomanan umbi gembili glukomanan umbi gembili dapat dilihat
pada Gambar 6.
Gambar 5 menunjukkan bahwa
variasi penambahan tepung glukomanan
25,00
umbi gembili berpengaruh nyata terhadap 16,78 17,28
kadar air sosis daging ayam. Kadar air 16,47
Kadar Protein (%)
20,00 15,06 15,76
tertinggi pada 0% penambahan tepung
15,00
glukomanan umbi gembili dengan nilai
64,15%, sedangkan sosis dengan kadar air 10,00
terendah pada pengolahan sosis daging
5,00
ayam dengan penambahan tepung
glukomanan umbi gembili sebesar 0,4% 0,00
dengan nilai 44,13%. Kadar air sosis 0% 0,1% 0,2% 0,3% 0,4%
daging ayam dapat mempengaruhi tekstur Penambahan tepung glukomanan umbi
sosis daging ayam. hal ini dikarenakan air gembili
akan memerangkap protein, lemak, dan Gambar 6. Kadar protein sosis daging ayam
komponen lain sehingga dapat membentuk dengan variasi penambahan tepung
matriks jaringan. Kadar air dari sosis glukomanan umbi gembili
daging ayam dengan variasi penambahan
tepung glukomanan umbi gembili Kadar lemak
mengalami penurunan, hal ini dikarenakan Lemak merupakan zat makanan yang
kandungan glukomanan memiliki penting untuk menjaga kesehatan tubuh
kemampuan meningkatkan kadar WHC. manusia. Pengukuran kadar lemak
Sehingga kadar air bebas yang terdapat dilakukan untuk mengetahui jumlah lemak
pada sosis semakin sedikit dan kadar air dari suatu bahan tersebut. Analisa kadar
sosis semakin rendah seiring dengan lemak menggunakan metode soxhlet
penambahan tepung glukomanan umbi dengan menggunakan pelarut petroleum
gembili (Winarno, 2007). Kadar air sosis benzene. Hasil analisis kadar lemak sosis
daging ayam maksimal menurut SNI daging ayam dengan variasi penambahan
adalah 67,0% dan sosis dengan variasi tepung glukomanan umbi gembili berkisar
penambahan tepung glukomanan umbi antara 8,73% hingga 8,96%. Nilai rata -
gembili memenuhi syarat tersebut. rata analisis kadar lemak sosis daging
ayam dengan variasi penambahan tepung
Kadar protein glukomanan umbi gembili dapat dilihat
Protein merupakan sumber asam - pada Gambar 7.
asam amino yang mengandung unsur C, H,
139
Penggunaan Tepung Glukomanan Umbi Gembili (Dioscorea esculenta l.) sebagai…
Jurnal Agroteknologi Vol. 09 No. 02 (2015)
8,73 8,80 8,84 8,93 8,96 tepung glukomanan umbi gembili berkisar
10,00
antara 3,04 - 3,64 dengan kriteria suka.
Kadar Lemak (%)
Sensoris Warna
Penambahan tepung glukomanan umbi 3
gembili 2,5
Gambar 7. Kadar lemak sosis daging ayam dengan 2
variasi penambahan tepung gembili 1,5
1
0,5
Gambar 7 menunjukkan bahwa 0
variasi penambahan tepung glukomanan
0% 0,1% 0,2% 0,3% 0,4%
umbi gembili berpengaruh tidak nyata Penambahan tepung glukomanan umbi
terhadap kadar lemak sosis daging ayam. gembili
Kadar lemak tertinggi terdapat pada sosis
Gambar 8. Uji kesukaan warna terhadap sosis
daging ayam dengan variasi penambahan daging ayam dengan variasi
tepung glukomanan sebesar 0,4% dengan penambahan tepung glukomanan
nilai 8,96%, sedangkan kadar lemak umbi gembili
terendah terdapat pada variasi penambahan
tepung glukomanan umbi gembili 0% Gambar 8 menunjukkan bahwa
dengan nilai 8,73%. Perbedaan yang tidak variasi penambahan tepung glukomanan
signifikan disebabkan oleh selisih variasi umbi gembili berpengaruh nyata terhadap
penambahan tepung glukomanan umbi uji organoleptik rasa sosis daging ayam.
gembili yang cukup kecil. Kadar lemak Warna yang dihasilkan disebabkan oleh
maksimal sosis daging ayam menurut SBI reaksi maillard yang terjadi selama proses
01-3820-1995 adalah 25%. Hal ini pembuatan sosis. Reaksi maillard
menunjukkan bahwa sosis dengan variasi merupakan reaksi antara karbohidrat,
penambahan tepung glukomanan umbi khususnya gula pereduksi dengan gugus
gembili telah memenuhi syarat mutu yang amino (-NH2) yang mengalami pemanasan
telah ditetapkan oleh SNI. (Winarno, 2007). Warna pada sosis dengan
penambahan tepung glukomanan umbi
Sifat Organoleptik Sosis Daging Ayam gembili dapat dipertahankan karena
dengan Variasi Penambahan Tepung tepungglukomanan umbi gembili dapat
Glukomanan Umbi Gembili memperbaiki emulsi dan memiliki daya
Warna memikat air sebesar 3.4421,24%
Warna yang ada dalam suatu produk
pangan memiliki fungsi sebagai daya tarik Kenampakan irisan
pertama bagi konsumen untuk menerima Kenampakan irisan merupakan
atau menolak bahan panagn tersebut. parameter yang penting bagi sosis untuk
Warna merupakan salah satu atribut dari disukai konsumen. Kenampakan irisan
penampakan suatu produk yang dapat merupakan daya tarik bagi sosis.
menentukan tingkat kesukaan penerimaan Kenampakan irisan menunjukkan bahwa
konsumen terhadap produk secara sosis yang dihasilkan kompak yang
keseluruhan (Meilgaard et al., 2007). Hasil dihasilkan dari proses emulsi yang cukup
rata - rata nilai organoleptik warna sosis baik. hasil rata – rata nilai organoleptik
daging ayam dengan variasi penambahan
140
Penggunaan Tepung Glukomanan Umbi Gembili (Dioscorea esculenta l.) sebagai…
Jurnal Agroteknologi Vol. 09 No. 02 (2015)
kenampakan irisan sosis daging ayam dengan deformasi bentuk akibat terkena
berkisar antara 3,16 sampai 3,92 dengan gaya mekanis. Nilai rata-rata uji
kriteria suka. Hasil rata - rata analisis ui organoleptik kekenyalan pada sosis daging
organoleptik kenampakan irisan sosis ayam berkisar antara 2,8 sampai 3,72. hasil
daging ayam dengan variasi penambahan rata-rata uji organoleptik kekenyalan sosis
tepung glukomanan umbi gembili dapat daging ayam dengan variasi penambahan
dilihat pada Gambar 9. tepung glukomanan umbi gembili dapat
dilihat pada Gambar 10.
5
Sensoris kenampakan
3,92 d 3,72 e
4 3,44 b 3,6 c
3,16 a 4 3,64 d 3,72 e 3,52 c
3 3,04 b
irisan
2,8 a
Organoleptik
3
kekenyalan
2
1 2
0 1
0% 0,1% 0,2% 0,3% 0,4%
0
Penambahan tepung glukomanan umbi 0% 0,1% 0,2% 0,3% 0,4%
gembili Penambahan tepung glukomanan umbi
Gambar 9. Uji kesukaan warna terhadap sosis gembili
daging ayam dengan variasi
penambahan tepung glukomanan Gambar 10. Uji kesukaan kekenyalan terhadap
umbi gembili sosis daging ayam dengan variasi
penambahan tepung glukomanan
Gambar 9 menunjukkan bahwa umbi gembili
sosis dengan nilai kesukaan kenampakan
irisan paling rendah terdapat pada Berdasarkan Gambar 10 diketahui
perlakuan dengan penambahan 0% tepung bahwa sosis dengan nilai organoleptik
glukomanan dengan nilai 3,16. Sedangkan kekenyalan terendah terdapat pada sosis
sosis dengan nilai kesukaan kenampakan dengan penambahan tepung glukomanan
irisan paling tinggi terdapat pada sosis sebanyak 0% dengan nilai 2,8, sedangkan
dengan penambahan tepung glukomanan sosis dengan nilai organileptik kekenyalan
umbi gembili sebesar 0,3% dengan nilai paling tinggi terdapat pada sosis dengan
3,92. Berdasarkan hasil analisis uji penambahan tepung glukomanan sebesar
keragaman dengan taraf 5% diketahui 0,3% dengan nilai 3,72. Berdasarkan uji
bahwa variasi penambahan tepung keragaman dengan taraf 5%, diketahui
glukomanan umbi gembili berpengaruh bahwa variasi penambahan tepung
nyata terhadap kesukaan kenampakan glukomanan umbi gembili berpengaruh
irisan sosis daging ayam. Hal ini nyata terhadap sifat organoleptik
dikarenakan kandungan glukomanan umbi kekenyalan sosis daging ayam. Hal ini
gembili dapat menstabilkan emulsi terjadi karena semakin tinggi penambahan
sehingga dapat menghasilkan kenampakan glukomanan, maka stabilitas emulsi sosis
irisan yang baik. daging ayam dengan variasi penambahan
tepung glukomanan semakin baik, dan
Kekenyalan tekstur sosis akan semakin kenyal dan
Kekenyalan merupakan salah satu kompak.
parameter mutu yang penting dari produk
olahan daging termasuk sosis. Kekenyalan Rasa
merupakan salah satu sifat rheologi yaitu Rasa merupakan perasaan yang
sifat fisik produk pangan yang berkaitan dihasilkan oleh makanan yang dimasukkan
141
Penggunaan Tepung Glukomanan Umbi Gembili (Dioscorea esculenta l.) sebagai…
Jurnal Agroteknologi Vol. 09 No. 02 (2015)
142
Penggunaan Tepung Glukomanan Umbi Gembili (Dioscorea esculenta l.) sebagai…
Jurnal Agroteknologi Vol. 09 No. 02 (2015)
Uji Efektivitas Sosis Daging Ayam tekstur, kadar air, kesukaan warna,
dengan Variasi Penambahn Tepung kesukaan kenampakan irisan, kesukaan
Glukomanan Umbi Gembili rasa, kesukaan kekenyalan, dan kesukaan
Hasil fisik, kimia, dan organoleptik keseluruhan. Tetapi penambahan tepung
sosis daging ayam didapatkan beberapa glukomanan umbi gembili tidak berbeda
data yang kemudian dilakukan pengujian nyata terhadap sosis daging ayam yang
nilai efektivitasnya untuk mendapatkan dihasilkan pada kadar lemak, kadar
perlakuan terbaik dengan sampel protein, warna, dan kadar abu. Sosis
penelitian. Uji indeks efektivitas dengan nilai yang baik dan disukai panelis
membantu untuk menentukan perlakuan berdasarkan uji efektivitas adalah sosis
terbaik. Hasil uji efektivitas sosis daging dengan penambahan tepung glukomanan
ayam dengan variasi penambahan tepung umbi gembili sebesar 0,3%. hasil analisa
glukomanan umbi gembili dapat dilihat sosis dengan penambahan 0,3% tepung
pada Gambar 13. glukomanan umbi gembili yaitu warna
51,51, tekstur 100,42g/mm, kadar abu
0,9 0,85 1,45%, kadar air 45,99%, kadar protein
0,8 0,74 16,78%, kadar protein 16,78%, kadar
0,65
Uji efektivitas
143
Penggunaan Tepung Glukomanan Umbi Gembili (Dioscorea esculenta l.) sebagai…
Jurnal Agroteknologi Vol. 09 No. 02 (2015)
144