You are on page 1of 13

Volume 3 Nomor 2 September 2016 ISSN : 2355-4355

PENGARUH LATIHAN LONCAT TALI DAN LOMPAT KIJANG


TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DALAM PERMAINAN BOLA
VOLI PADA SISWA PUTRA KELAS VII SMPN 1 KERUAK KABUPATEN
LOMBOK TIMUR TAHUN PELAJARAN 2015/2016

ISKANDAR ZULKARNAIN 1) Susi Yundarwati 2 ) Adi Suriatno2)


Mahasiswa FPOK IKIP Mataram 1) Dosen FPOK IKIP Matararam 2)
Email: iskandarzulkarnain@yahoo.co.id

Abstract
The problem in this research is the low leap of a volleyball player. The goal to be
achieved in this research is to know how big "Influence of jumping skipping and
skipping antelope to explosive muscle limb in game volleyball at grade VII students
SMPN 1 keruak district east lombok lesson year 2015/2016 ". The method used to obtain
the data in this research that is the documentation and experiment. After getting the
value of t-count for the first alternative Hypothesis (Ha) is obtained at 3.020 then the
value of t-table with degrees of freedom N = 10 at 5% significant level shows the figure
of 2.228. This result means that t-count> t-table is 3.020> 2.228 or with the null
hypothesis rejection limit (Ho) listed in the table value of "t", while for the second
alternative hypothesis that t-count> t-table is 3.020> 2.228 or with the limit of rejection
of the null hypothesis (Ho) listed in the table value of "t", As for the second alternative
hypothesis obtained t-count value of 2.539. This result means t-count> t-table that is
2,539> 2,228. Based on the above fact that the value of t-count is greater than t-table,
thus the value "t" obtained in this study is significant. Then the alternative hypothesis
(Ha) is accepted and the null hypothesis (H0) "is rejected". It can be concluded that in
this research "There is the Influence of Skipping Rope and the Kijang Skip to Explosive
Muscle Limb In Volley Games On Male Student of Grade VII SMPN 1 Keruak East
Lombok Academic Year 2015/2016”.

Kata Kunci: Pengaruh Latihan Loncat Tali,Lompat Kijang,Daya Ledak Otot


Tungkai

A. PENDAHULUAN
Manusia bergerak dan sendiri sejatinya merupakan ciri
berolahraga untuk hidup, karena
hidup, manusia bergerak dengan
gerak pada hakikatnya merupakan
keniscayaan hidup. Gerak itu berbagai motifnya melakukan

Jurnal Pendidikan OLahraga dan Kesehatan


“GELORA”453453453
ISSN : 2355-4355 Volume 3 Nomor 2 September 2016

aktivitas jasmani atau olahraga pada waktu penjajahan Belanda


untuk mempertahankan dan (sesudah tahun 1928).
meningkatkan mutu kehidupannya Perkernbangan permainan bola
(Jumesam, 2010: 1). voli di Indonesia sangat cepat.
Banyak hal yang berkaitan Hal ini terbukti pada Pekan
dengan kondisi fisik tersebut, Olahraga Nasional (PON) ke-2
diantaranya adalah kemampuan tahun 1951 di Jakarta
lompat tali (skipping). Namun dipertandingkan. Bola voli
demikian penulis belum adalah olahraga permainan
mengetahui dengan jelas dan pasti yang dimainkan oleh dua grup

sejauh mana lompat tali (skipping) berlawanan.Masing-masing

berpengaruh secara signifikan grup memiliki enam orang

terhadap daya ledak otot tungkai pemain pula variasi

inilah yang menarik bagi peneliti permainan bola voli pantai


untuk mengadakan penelitian lebih yang masing-masing grup
lanjut tentang pengaruh latihan hanya hanya memiliki dua
loncat tali, (skipping) dan lompat orang pemain, Olahraga bola
kijang terhadap daya ledak otot voli dinaungi FIVB
tungkai dalam permainan bola voli (Federation Internasional de
pada siswa putra kelas VII SMPN Volley Ball) sebagai induk
1 Keruak Kabupaten Lombok organisasi internasional,
Timur Tahun Pelajaran 2015/2016. sedangkan di Indonesia
B. KAJIAN TEORI dinaungi oleh PBVSI
1. Hakikat Permainan Bola Voli (Persatuan Bola Voli seluruh
a. Pengertian bola voli Indonesia.(Aip
Menurut ahli Permainan Syrifuddin,1997:69)
bola voli masuk ke lndonesia b. Teknik Dasar Permainan Bola
Voli
1) Passing Bawah

454454454 Jurnal Pendidikan OLahraga dan Kesehatan


“GELORA”
Volume 3 Nomor 2 September 2016 ISSN : 2355-4355

Adalah mengambil dan menghidupkan bola ke


mengoper bola (Passing) dalam permainan
atau memantulkan bola (Syarifuddin, 1997: 58).
dengan salah satu atau 5) Membendung (Blocking)
kedua tangan lengan bagian Adalah bentuk gerakan
bawah dari bawah seseorang atau beberapa
(Syarifuddin, 1997: 68). orang pemain yang berada
2) Passing Atas di dekat net atau jaring
Adalah cara pengambil (Syarifuddin, 1997: 58).
bola atau mengoper bola 6) Smash (Spike).
dari atas kepala jari-jari Adalah gerakan
tangan. Bola datang dari memukul bola yang
atas diambil jari-jari tangan dilakukan dengan kuat dan
di atas, di depan kepala keras serta jalannya bola
(Syarifuddin, 1997: 69). cepat, tajam dan menukik
3) Service Bawah sulit diterima lawan apabila
Adalah cara melakukan itu dilakukan dengan cepat
pukulan dari petak servis dan tepat (Syarifuddin,
dengan memukul bola 1997: 58)
dengan tangan dari bawah a. Latihan Loncat Tali
sebagai usaha (skipping)
menghidupkan bola dalam Cara yang
permainan (Syarifuddin, dilakukan untuk
l997: 70). melakukan latihan loncat
4) Service Atas tali (skipping) untuk
Adalah cara melakukan meneliti atlet atau siswa
pukulan permulaan dari adalah dengan
daerah service dengan memberikan intensitas
memukul bola dari atas latihan secara overload.
kepala sebagai usaha Dengan demikian akan

Jurnal Pendidikan OLahraga dan Kesehatan


“GELORA”455455455
ISSN : 2355-4355 Volume 3 Nomor 2 September 2016

dapat diketahui sampai sederhana berupa tali


sejauh mana ketahanan yang dimainkan
atau kemampuan seorang perorangan atau
atlet / siswa. (Harsono. kelompok.(Harsono.1
1988.11) 988.11)
1) Loncat Tali b. Latihan Lompat Kijang
(skipping) 1) Pengertian Lompat
Menurut bahasa Kijang
loncat tali (skipping) Lompat
berasal dari bahasa kijang adalah gerakan
Inggris yaitu“skipp” meloncat-loncat
yang artinya dengan melangkaui
lompatan atau satu kaki ke
loncatan melewati tali depan,bagian dari
(Echols Shandly, olahrara aletik. dalam
2003: 530) olah raga atletik
2) Tekhnik Loncat Tali dikenal beberapa
(skipping) jenis nama Lompat
Cara nya adalah seperti lompat katak,
memberikan intesitas Lompat jauh, Lompat
latihan overload. jangkit, atau Lompat
dengan demikian tegak. (Sofyan Efendi
akan dapat diketahui 1989:11
sampai sejauh mana 2) Teknik Lompat
ketahanan atau Kijang
kemampuan seorang Untuk
atlet / siswa untuk mencapai prestasi
mengayunkan tali yang baik dalam
melewati kaki dan lompat atau berolah
kepala dengan alat raga di atletik latihan

456456456 Jurnal Pendidikan OLahraga dan Kesehatan


“GELORA”
Volume 3 Nomor 2 September 2016 ISSN : 2355-4355

yang baik melalui a. Rancangan penelitian


pendekatan ilimiah Penelitian ini
berbagai ilmu direncanakan
pengetahuan dengan menggunakan metode
posisi awal,berdiri eksperimen. Dasar
dengan tegak lurus penggunaan metode ini
kemudian tapak kaki adalah kegiatan percobaan
kiri ditolak sehingga yang diawali dengan
terkadang lurus memberikan perlakuan
kemudian lutut kaki kepada subyek yang
kanan dibawa tinggi diakhiri dengan suatu
kedepan,kedua-dua bentuk tes untuk
tangan diayun dengan mengetahui perlakuan
kuat kebelakang yang telah diberikan.
untuk menggerakkan Menurut (Usman, 2008 :
badan dan meloncat 189)
loncat dengan satu Rancangan dalam
kaki. penelitian ini adalah
c. Daya Ledak Otot Tungkai sebagai berikut:
1) Pengertian Daya
Ledak Otot Tungkai
Daya ledak otot
tungkai adalah
Gambar 3.1 : Gambar Rancangan
kemampuan otot
Penelitian, (Maksum, 2009 : 49)
tungkai untuk
mengatasi beban Keterangan :

dengan kecepatan T1 = Pre test

kontraksi yang tinggi T2 = Post test

(Syaifuddin 1997:43).
C. METODE PENELITIAN

Jurnal Pendidikan OLahraga dan Kesehatan


“GELORA”457457457
ISSN : 2355-4355 Volume 3 Nomor 2 September 2016

XA = Treatment .Sehubungan dengan


berupa latihan loncat tali penelitian ini, dimana
(skipping). peneliti ingin mengetahui ada
XB = Treatment atau tidak adanya pengaruh
berupa latihan lompat kijang latihan lompat tali (skipping)
b. Pengumpulan data dan lompat kijang terhadap
Metode yang digunakan kemampuan daya ledak otot
dalam penelitian ini adalah tungkai dalam permainan
dengan cara dokumentasi, bola voli pada siswa putra
observasi dan teknik kelas VII SMPN 1 Keruak
pengumpulan data Kabupaten Lombok Timur
menggunakan tes dan Tahun Pelajaran 2015/2016,
pengukuran. maka digunakan analisis
c. Penentuan sampel statistik rumus sebagai t-test
menurut Arikunto sebagai berikut ini:
(2010 :174) sampel adalah (Suharsimi Arikunto, 2010:
sebagian atau wakil 66)
populasi yang diteliti. Adapun rumus yang
Berdasarkan menurut dimaksud adalah :
pendapat tersebut diatas,
maka teknik sampling yang
digunakan adalah studi
populasi. Jadi dalam
penelitian ini yang menjadi
sampel adalah siswa putra
kelas VII SMPN 1 keruak N = Jumlah
kabupaten lombok timur sampel yang digunakan
tahun pelajaran 2015/2016 D. HASIL PENELITIAN
yang berjumlah 20 orang. a. Pengujian Hipotesis
d. Teknik analisis data

458458458 Jurnal Pendidikan OLahraga dan Kesehatan


“GELORA”
Volume 3 Nomor 2 September 2016 ISSN : 2355-4355

1. Merumuskan dahulu sudah dijelaskan


hipotesis Alternatif (Ha) sedangkan hipotesis Nihil
dan hipotesis Nihil (Ho) . (Ho) yang berbunyi:
Untuk mengetahui ada 1) Tidak Ada pengaruh
dan tidaknya pengaruh latihan loncat tali dn
latihan loncat tali dan lompat kijang terhadap
lompat kijang terhadap daya ledak otot tungkai
permainan bola voli di dalm permainan bola
perlukan pengujian voli pada siswa putra
hipotesis. Maka dalam hal kelas VII SMPN 1
ini hipotesis (Ha) keruak tahun pelajaran
terlebih 2015/2016
2) .
Tabel 4.8. Kelompok A Latihan Loncat tali
No Jump And Reach (M) D

Subjek Pre-Test ( ) Post-Test ( ) ( )

1 2 3 4 5

1 2,11 2,15 0,04 0,0016

2 2,18 2,20 0,02 0,0004

3 2,00 2,13 0,13 0,0169

4 2,18 2,18 0 0

5 2.11 2,15 0,04 0,0016

6 2,18 2,20 0,02 0,0004

7 2,11 2,17 0,06 0,0036

8 1,94 2,13 0,19 0,0361

Jurnal Pendidikan OLahraga dan Kesehatan


“GELORA”459459459
ISSN : 2355-4355 Volume 3 Nomor 2 September 2016

9 2,11 2,15 0,04 0,0016

10 2,18 2,20 0,02 0,0004

∑ 21,1 21,66 0,56 0,0626

Tabel 4.9. Kelompok B Latihan Lompat Kijang


No Jump And Reach (M) D

Subjek Pre-Test ( ) Post-Test ( ) ( )

1 2 3 4 5

1 2,14 2,14 0, 0,

2 2,15 2,17 0,02 0,0004

3 2,00 2,12 0,12 0,0144

4 2,16 2,18 0,02 0,0004

5 2,20 2,19 0,01 0,0001

6 2,13 2,14 0,01 0,0001

7 2,18 2,20 0,02 0,0004

8 2,16 2,18 0,02 0,0004

9 2,14 2,17 0,03 0,0009

10 2,16 2,18 0,02 0,0004

∑ 21,42 21,67 0,27 0,0175

460460 Jurnal Pendidikan OLahraga dan Kesehatan


“GELORA”
Volume 3 Nomor 2 September 2016 ISSN : 2355-4355

Jurnal Pendidikan OLahraga dan Kesehatan “GELORA”461


ISSN : 2355-4355 Volume 3 Nomor 2 September 2016

kemudian nilai t-tabel dengan


Berdasarkan perhitungan,
derajat kebebasan (df) N =10
Pengaruh latihn loncat tali
pada taraf signifikan 5%
dan lompat kijang terhadap
menunjukkan angka sebesar
daya ledak otot tungkai
2,228. Hasil ini berarti bahwa
dalam permainan bola voli
t-hitung > t-tabel, yaitu
pada siswa putra kelas VII
> 2,228 atau dengan
SMPN 1 keruak tahun
batas penolakan hipotesis
2015/2016 tergolong kuat
nihil (H0) yang tercantum
atau tinggi. Hal tersebut
dalam tabel nilai “t”,
dapat dilihat dengan
sedangkan untuk hipotesis
berdasarkan pada hasil
alternatif yang kedua
perhitungan Pre test –Post
diperoleh nilai t-hitung
test = 3,020 dengan taraf
sebesar 2,539. Hasil ini
signifikan 5% yaitu 0,632>
berarti t-hitung > t-tabel yaitu
atau 3,020dan Post test =
2,539 > 2,228.
2,539>. Berdasarkan hasil itu
Berdasarkan kenyataan di
berarti r hitung > r tabel
atas yaitu nilai t-hitung lebih
yaitu 0,684>0,632 artinya
besar dari t-tabel, dengan
Ha diterima dan Ho
demikian nilai “t” yang
ditolak.
diperoleh dalam penelitian ini
b. Menguji nilai r
adalah signifikan. Maka
Setelah mendapatkan
hipotesis alternatif (Ha)
nilai t-hitung untuk hipotesis
diterima dan hipotesis nihil
alternatif (Ha) yang pertama
(H0) ditolak.
diperoleh sebesar
c. Menarik Kesimpulan

462462 Jurnal Pendidikan OLahraga dan Kesehatan


“GELORA”
Volume 3 Nomor 2 September 2016 ISSN : 2355-4355

Berdasarkan hasil dalam keseimbangan, kelenturan,


analisis data yang signifikan, kelincahan, stamina, dan
maka dengan ini hipotesis memerlukan suatu latihan yang
nihil (H0) ditolak dan tepat, yaitu:
hipotesis (Ha) diterima. Maka a. Latihan loncat tali
dapat diinterpretasikan : Dari hasil analisis data,
a. Ada pengaruh latihan nilai thitung lebih besar dari
loncat tali terhadap daya nilai ttabel yaitu senilai
ledak otot tungkai dalam 3,020>2,228. Dalam
permainan bola voli pada penelitian ini dapat
siswa putra kelas VII disimpulkan bahwa latihan
SMPN 1 Keruak loncat tali memberikan
Kabupaten Lombok pengaruh yang segnifikan
Timur Tahun Pelajaran terhadap tes daya ledak otot
2015/2016 . tungkai.
b. Ada pengaruh lompat b. Latihan lompat kijang
kijang terhadap daya Dari hasil analisis data,
ledak otot tungkai dalam nilai thitung lebih besar dari
permainan bola voli pada nilai ttabel yaitu senilai
siswa putra kelas VII 2,539>2,228. Dalam
SMPN 1 Keruak penelitian ini dapat
Kabupaten Lombok disimpulkan bahwa latihan
Timur Tahun Pelajaran lompat kijang memberikan
2015/2016. pengaruh yang segnifikan
terhadap tes daya ledak otot
tungkai.
E. PEMBAHASAN F. KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam tes daya ledak otot a. KESIMPULAN
tungkai memerlukan suatu daya Berdasarkan hasil analisis
tahan dan kekuatan otot-otot data dan pembahasan maka

Jurnal Pendidikan OLahraga dan Kesehatan


“GELORA”463463463
ISSN : 2355-4355 Volume 3 Nomor 2 September 2016

dapat ditarik suatu penelitian yang sama.


kesimpulan dari penelitian ini 3. Hasil penelitian ini
adalah: diharapkan dapat
1. Latihan loncat tali dan menambah wawasan bagi
lompat kijang terhadap mahasiswa,atlet,pelatih,d
daya ledak otot tungkai an Pembina olahraga
mempunyai pengaruh yang ingin
yang signifikan terhadap mengembangkan prestasi
peningkatan hasil tes daya dalam permainan
ledak otot tungkai pada olahraga khususnya
siswa putra kelas VII olahraga voli.
SMPN 1 keruak
kabupaten lombok timur DAFTAR PUSTAKA
tahun pelajaran
Ardana Wayan. 1982. Beberapa Metode
2015/2016. Statistik Untuk Penelitian Pendidikan.
b. SARAN Usaha Nasional: Surabaya
1. Untuk meningkatkan
Arikunto Suharsimi, 2006. Perosedur
tinggi lompatan,tidak Penelitian Suatu Pendekatan Peraktik.
hanya dilakukan dengan Revisi V PT. Rineka Cipta:
latihan yang berat atau Jakarta.
dengan latihan beban luar
Arifin Zainal. 1990. Evaluasi
saja,tetapi dapat juga
Instuksiona, Prinsip
dilakukan dengan program Teknik Prosedur. Remaja
latihan yang teratur serta Rosdakarya: Bandung.
metode pelatihan yang
Depdikbut. 1976. Tuntunan Mengajar
kontinyu dengan bentuk Atletik. Dirjen,
pelatihan Plyometric. Diklusepora, Jakarta 1986.
2. Hasil penelitian ini dapat Tes Ketangkasan Atletik:
Jakarta.
dijadikan referensi bagi
peneliti yang melakukan

464464 Jurnal Pendidikan OLahraga dan Kesehatan


“GELORA”
Volume 3 Nomor 2 September 2016 ISSN : 2355-4355

Maksum Ali. 2009. Metodologi Nasution. 2000. Metode Research.


Penelitian Dalam
Olahraga. Fakultas Ilmu Bumi Aksara: Jakarta.
Keolahraragaan,
Netra, Ide Bagus. 1974. Statistik
Universitas Negeri
Surabaya Inferensial. CV. Ilmu:

Sukadiyanto. 2011. Pengantar Teori Bandung.


Dan Metodologi Melatih
Fisik. Lubuk Agung: Riyadi, Tamsir. 1985. Petunjuk Atletik.
Bandung.
FPOK IKIP
Syarifuddin, Aip. 1997. Pendidikan Yogyakarta:
Jasmani dan Kesehatan
Jilid II. Depdikbud. Yogyakarta.
Jakarta.
Surahmat, Winarno. 1988. Dasar dan
Ibrahim. 1985. Evaluasi Pekerjaan.
Teknik Researtch. CV.
Gunung Mulya:
Taristo: Jakarta.
Jakarata.
Surayin. 1987. Penuntun Pelajaran
Jumesam. 2010. Dasar-Dasar Ilmu
Orkes. Ganeca Exact:
Keolahragaan.
Bandung.
Wineka Media:

Malang.

Kuncoro. 1981. Pengetahuan Olahraga

dan Kesehatan. CV.

Petra Jaya: Jakarta.

Nasir, M. 1988. Metodologi Penelitian.

Gunung Mulya:

Jakarta.

Jurnal Pendidikan OLahraga dan Kesehatan


“GELORA”465465465

You might also like