You are on page 1of 7

Diterbitkan Oleh:

Sridadi & AM. Bandi Utama Jurusan Pendidikan Olahraga


Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia Fakultas Ilmu Keolahragaan
Volume 12, Nomor 2, November 2016 Universitas Negeri Yogyakarta

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES KETERAMPILAN


DASAR BOLATANGAN BAGI MAHASISWA

Sridadi dan AM. Bandi Utama


Universitas Negeri Yogyakarta, Jl. Kolombo No. 1, Karangmalang Yogyakarta 55281
email: sridadi@uny.ac.id, bandi_utama@uny.ac.id

Abstract
This study aims to: (1) Develop basic skills test instruments handball, (2) Determine the validity and reliability of
estimating basic test instruments handball, (3) Creating a grain basic test instruments handball valid. The research
method uses research and development. The subjects were 30 students of sixth semester, PJKR’s student. Data
collection instruments such as observation sheets and questionnaires. The instrument used to obtain information
expert (expert judgment). Number judge involved three people. Validity determined by content validity and reliability
of the instrument using the correlation Inter Rater. The results of the correlation coefficient calculation, it is known
that the rater score 1 = 0.999, 2 = 0.996 rater score, and score rater 3 = 0.991. The results estimated by the reliability
calculation of rxx Alpha coefficient = 0.994. The result of the development of the form of instrument tests basic
skills handball for students produce three (3) types of test are: (1) The test of skills passing the target wall (time:
30 seconds), (2) Tests dribbling skills (time: 30 seconds) (3) test skill shot flying perform three shots from three
positions: left, center and right.
Key Words : instrument development, handball basic skill, student.

Abstrak
Penelitian ini bertujuan: (1) Mengembangkan instrumen tes keterampilan dasar bola tangan, (2) Mengetahui
validitas dan mengestimasi reliabilitas instrumen tes dasar bola tangan, (3) Menciptakan butir-butir instrumen
tes dasar bola tangan yang valid. Metode penelitian menggunakan research and development. Subjek penelitian
adalah 30 mahasiswa semester VI, prodi PJKR FIK UNY. Instrumen pengumpulan data berupa lembar observasi
dan kuesioner. Instrumen digunakan untuk mendapatkan informasi ahli (expert judgement). Jumlah judge yang
terlibat 3 orang. Validitas diketahui dengan validitas isi dan reliabilitas instrumen menggunakan korelasi Inter Rater.
Hasil penghitungan koefisien korelasi, diketahui bahwa skor rater 1 = 0,999, skor rater 2 = 0,996, dan skor rater 3
= 0,991. Hasil penghitungan reliabilitas diestimasi dengan Koefisien Alpha sebesar rxx = 0,994. Hasil pengembangan
berupa instrumen tes keterampilan dasar bola tangan bagi mahasiswa menghasilkan 3 (tiga) jenis tes yaitu: (1) Tes
keterampilan passing dengan sasaran ke tembok ( waktu: 30 detik), (2) Tes keterampilan dribbling (waktu: 30 detik),
(3) Tes keterampilan flyingshot melakukan 3 kali tembakan dari tiga posisi: kiri, tengah, dan kanan.
Kata kunci: Pengembangan instrumen, keterampilan dasar, bola tangan, mahasiswa.

PENDAHULUAN positif terhadap perkembangan fisik, kedisipinan,


Olahraga permainan bola tangan (Handball) kerjasama, sosial emosional, dan keterampilan
merupakan cabang olahraga yang sebenarnya hidup. Hal ini tentu sesuai dengan tujuan pendidikan
telah lama dikenal di Indonesia, dan sampai saat nasional secara umum. Demikian pula bola tangan
ini masih menjadi salah satu matakuliah yang dapat ditelusuri kebenaran sejarahnya dan telah
diajarkan di LPTK keolahragaan. Keberadaannya berusia sangat tua. Sebuah fakta yang meyakinkan
kurang diperhitungkan karena tidak memiliki induk telah menunjukkan bahwa seorang laki-laki akan
organisasi yang resmi. Sebagai salah satu cabang senantiasa lebih mahir menggunakan tangan
olahraga permainan, bola tangan memiliki dampak daripada kakinya, sebagaimana telah diklaim oleh

110 JPJI, Volume 12, Nomor 2, November 2016


Pengembangan Instrumen Tes Keterampilan Dasar Bolatangan Bagi Mahasiswa

sejarawan olahraga terkenal, bahwa seseorang warming-up, attacking, defencing, dan fast break
memainkan bola tangan jauh lebih awal daripada exercise namun dalam permainan hanya tiga teknik
sepakbola. (IHF Info, 2005). Permainan bolatangan dasar yang paling sering digunakan, diantaranya; (1)
yang dimainkan pada masa Yunani kuno merupakan teknik dribbling yaitu upaya pemain untuk membawa
sebuah isyarat terciptanya olahraga bolatangan bola mendekati daerah pertahanan lawan dengan
modern. cara memantulkan bola ke lantai, (2) teknik passing
Tahun 1928 International Amateur Handball yaitu upaya memberikan bola kepada teman dengan
Federation (IAHF) telah dideklarasikan bertepatan menggunakan satu atau dua tangan, (3) teknik
dengan Olimpiade Amsterdam dengan ketua Avery shooting atau menembak bola ke gawang.
Brundage dari USA. Setelah tahun 1936 negara Namun demikian dalam perkuliahan dasar
anggota IAHF menjadi 23 negara dan dilanjutkan gerak bolatangan di jurusan pendidikan olahraga
dengan sebuah kompetisi yang disebut dengan FIK UNY, belum ada instrumen tes keterampilan
“Berlin Olympic Games” di kota Berlin, Jerman. Tahun bola tangan bagi mahasiswa. Instrumen tes
1938 untuk pertama kali diselenggarakan Kejuaraan keterampilan yang tepat disusun guna mendukung
Dunia Bolatangan juga di Jerman. Akhirnya pada pelaksanaan perkuliahan dan untuk mengukur
tahun 1946 atas usulan dan undangan Denmark keterampilan mahasiswa dalam penguasaan
dan Swedia, delapan negara memprakarsai Federasi dasar gerak permainan bolatangan. Instrumen
Bolatangan Internasional (IHF). keterampilan dasar bolatangan yang akan disusun
Delapan negara tersebut adalah; Denmark, meliputi tes keterampilan melempar bola (passing),
Finlandia, Perancis, Belanda, Norwegia, Polandia, tes menggiring bola (dribbling), tes menembak
Swedia, dan Swiss. Sampai dengan tahun 2003, IHF bola (shooting), dan tes akurasi lemparan (speed &
memiliki jumlah peserta 150 negara dengan 80.000 accuration throw).
klub dan 19 juta atlit putra maupun putri (Rachman
& Susanto, 2005: 6). Olahraga bolatangan dikatakan TINJAUAN PUSTAKA
sebagai olahraga cepat dan dinamis yang dimainkan
di dalam ruangan (indoor). Dalam catatan sejarah, Matakuliah Dasar Gerak Bola Tangan
olahraga ini telah dimainkan di lebih dari 150 negara. Matakuliah dasar gerak bola tangan (Foundation
Bahkan sampai dengan tahun 2003, IHF memiliki of Handball Technique) merupakan matakuliah
jumlah anggota 150 negara dengan jumlah klub yang bersifat fakultatif dan diajarkan kepada
sebanyak 80.000 dan 19 juta atlit putra maupun putri seluruh program studi yang ada di Fakultas Ilmu
(Rachman & Susanto, 2005: 12). Keolahragaan UNY. Matakuliah ini berbobot 1
Bola tangan dimainkan di atas lapangan dengan sks dengan pelaksanaan praktek di lapangan.
panjang 40 meter dan lebar 20 meter. Saat Matakuliah ini mengenalkan teknik dasar memegang
berlangsung permainan, masing-masing tim terdiri boa, lemparan dalam bolatangan, menggiring bola,
atas 6 pemain dan 1 penjaga gawang. Waktu yang tembakan melayang bolatangan (flying shoot),
digunakan adalah 2 x 30 menit. Masing-masing tim peraturan permainan bola tangan, dan praktik
terdiri dari 12 pemain. Namun, hanya 7 pemain yang bermain bolatangan (Kurikulum FIK, 2002: 74). Dasar
ada di lapangan termasuk dengan seorang penjaga gerak bola tangan merupakan cabang olahraga yang
gawang. Selebihnya adalah pemain pengganti sebenarnya telah lama dikenal di Indonesia dan
selama permainan berlangsung. Para pemain sampai saat ini masih menjadi salah satu matakuliah
bergantian posisi antara menyerang dan bertahan, yang diajarkan di LPTK keolahragaan.
tergantung dari penguasaan bola. Penjaga gawang Keberadaannya kurang diperhitungkan karena
dari tiap-tiap tim memakai pakaian yang berbeda tidak memiliki induk organisasi yang resmi. Sebagai
warna dengan pemain lain. Menurut Rachman & salah satu cabang olahraga permainan, bola tangan
Susanto (2005: 27) pada dasarnya permainan bola memiliki dampak positif terhadap perkembangan
tangan terdiri atas beberapa teknik dasar seperti fisik anak, kedisiplinan, kerjasama, sosial emosional,

JPJI, Volume 12, Nomor 2, November 2016 111


Sridadi & AM. Bandi Utama

dan keterampilan hidup. Hal ini tentu sesuai dengan dasarnya tetap konsisten atau sama. Bola dilempar
tujuan pendidikan secara umum.Sesuai isi materinya, kemudian bola tersebut harus ditangkap.
matakuliah bola tangan dikatakan sebagai olahraga
cepat dan dinamis yang dimainkan di dalam ruangan METODE
(indoor). Dalam catatan sejarah olahraga ini telah Desain atau rancangan penelitian ini berbentuk
dimainkan di lebih dari 150 negara. Bahkan sampai pengembangan instrumen tes keterampilan (research
dengan tahun 2003, IHF memiliki jumlah anggota & development) yang bertujuan sebagai alat ukur
150 negara dengan jumlah klub sebanyak 80.000 keberhasilan keterampilan bola tangan pada
dan 19 juta atlit putra maupun putri (Rachman & mahasiswa. Instrumen penelitian disusun sendiri
Susanto, 2005: 12). oleh pengusul terdiri atas (1) ketepatan isi materi
Bola tangan dimainkan oleh pemain yang instrumen, (2) kelengkapan isi materi instrumen,
berjumlah enam orang dan satu penjaga gawang. (3) keterlaksanaan instrumen. Secara garis besar
Obyek dari permainan ini ialah melempar bola langkah-langkah penyusunan dan pengembangan
sampai masuk menjadi gol di gawang lawan. Bola instrumen menurut Sutrisno Hadi (1980).
tangan dimainkan di atas lapangan dengan panjang Penelitian dilakukan pada matakuliah olahraga
40 m dan lebar 20 m. Saat berlangsung permainan, pilihan permainan bola tangan prodi PJKR yang
masing-masing tim terdiri atas 6 pemain dan 1 penjaga dilaksanakan pada semester enam (genap) di GOR
gawang. Waktu yang digunakan adalah 2 x 30 menit. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri
Masing-masing tim terdiri dari 12 pemain. Namun, Yogyakarta. Subyek penelitian adalah mahasiswa
hanya 7 pemain yang ada di lapangan termasuk prodi PJKR yang mengambil matakuliah olahraga
dengan seorang penjaga gawang. Selebihnya pilihan bola tangan sejumlah 30 mahasiswa.
adalah pemain pengganti selama permainan Instrumen pengumpulan data dalam penelitian
berlangsung. Mereka masuk dan meninggalkan ini menggunakan pedoman observasi. Observasi
lapangan permainan dari daerah pergantian. Pemain digunakan untuk mendapatkan atau menjaring
bergantian posisi antara menyerang dan bertahan, informasi dari para ahli sebagai expert judgement
tergantung dari penguasaan bola. untuk memberikan masukan dan saran tentang
Karakteristik Olahraga Bola tangan instrumen tes keterampilan yang akan dihasilkan.
Bola tangan (handball) diartikan sebagai Jumlah judge yang terlibat sejumlah 2 orang ahli
permainan beregu yang menggunakan bola sebagai bola tangan. Sebelum digunakan untuk pengambilan
alatnya dan dimainkan dengan menggunakan satu data yang asli kepada mahasiswa, dilakukan uji
atau kedua tangan. Bola tersebut dapat dilempar, coba instrumen untuk mengetahui validitas serta
dipantulkan, atau ditembakkan. Induk organisasi reliabilitasnya. Uji validitas dan reliabilitas instrumen
dari bola tangan ini adalah International Handball menggunakan uji korelasi Inter Rater. Analisa data
Federation (IHF) dan di Indonesia sendiri adalah menggunakan Anova-General Multifacet Model
Asosiasi Bola Tangan Indonesia (ABTI). Tujuan dari dari Thorndike (1982, 161).
permainan ini adalah memasukkan bola sebanyak Pengujian validitas dilakukan melalui analisis faktor
- banyaknya ke gawang lawan, dan mencegah terhadap instrumen dengan cara mengkorelasikan
agar tim lawan tidak dapat memasukkan bola ke jumlah skor item pengamatan dengan skor total.
gawang kita sendiri. Kunci keberhasilan agar dapat Uji reliabilitas menggunakan nilai korelasi ICC atau
bermain dengan baik, seseorang harus mengerti dan dapat juga dihitung dengan rumus manual berdasar
benar - benar dapat menguasai teknik - teknik dasar tabel ANOVA. Penelitian ini bersifat uji coba dan
yang ada seperti passing, dribble, dan shooting. pengembangan instrumen tes keterampilan, teknik
Melempar atau passing adalah pola gerak dasar analisis data yang digunakan adalah dengan
yang dimaksudkan untuk melepaskan suatu objek menilai tingkat kelayakan, kualitas dan ketepatan
menjauhi tubuh pelempar. Gaya melempar memang instrumen yang dihasilkan. Instrumen dikatakan
berbeda - beda sesuai keperluannya tetapi pola layak/tepat apabila langkah-langkah penelitian dapat

112 JPJI, Volume 12, Nomor 2, November 2016


Pengembangan Instrumen Tes Keterampilan Dasar Bolatangan Bagi Mahasiswa

dilaksanakan di setiap uji coba dan semua unsur 1. Tes keterampilan passing (waktu: 30 detik)
yang terlibat Tujuan : Untuk mengukur kemampuan melempar
dan menangkap bola secara terus menerus.
HASIL Alat yang digunakan:
a. Bola tangan, 2 buah
Data Analisis Kebutuhan b. Dinding/tembok
Analisiskebutuhan dalam penyusunan instrumen c. Stopwatch
diperlukan untuk menyusun dan menggali d. Pita pengukur
permasalahan tes keterampilan dasar bola tangan e. Kapur/ lakban
bagi mahasiswa. Kegiatan ini dilakukan dengan 2. Tes keterampilan dribbling (jarak: 40 m)
cara menganalisis proses perkuliahan di lapangan, Tujuan : Untuk mengukur kemampuan menggiring
melakukan observasi,dan melakukan studi pustaka/ bola di lapangan.
kajian literatur. Produk yang dihasilkanantara lain: Alat yang digunakan:
(1) Draft instrumen tes keterampilan dasar bola a. Bola
tangan bagi mahasiswa, (2) Validitas dan reliabilitas b. Stop watch
instrumen dasar bola tangan bagi mahasiswa, c. Pita pengukur
(3) Butir-butir instrumen tes keterampilan dasar d. Kapur/ lakban
bola tangan bagi mahasiswa yang valid untuk 3. Tes keterampilan flyingshoot (melakukan 6 kali
diseminasikan menjadi instrumen final.Setelah tembakan)
menentukan produk yang akan dikembangkan, tahap Tujuan : Untuk mengukur keterampilan menembak
selanjutnya yang dilakukan adalah membuat produk secara berturut-turut dari tiga posisi.
instrumen tes keterampilan dasar bola tangan bagi Alat yang digunakan:
mahasiswa. a. Gawang
b. Tali
Validasi Ahli Draf Produk Awal
c. Pita pengukur
Produk awal instrumen tes keterampilan dasar
d. Bola, 6 buah
bola tangan sebelum diujicobakan dalam uji
Berdasarkan hasil pengisisan kuesioner yang
kelompok kecil dilakukan validasi oleh para ahli yang
dilakukan oleh masing-masing ahli didapat rata-
sesuai dengan bidang penelitian. Untuk memvalidasi
rata lebih dari 3 (tiga) atau masuk dalam kategori
produk yang akan dihasilkan, peneliti melibatkan dua
penilaian “baik/tepat/jelas”. Oleh karena itu dapat
(2) orang ahli keterampilan bola tangan sekaligus
disimpulkan bahwa instrumen tes keterampilan
menguasai bidang pendidikan jasmani yang berasal
dasar bola tangan dapat digunakan untuk uji
dari dosen, yaitu Bapak Prof. Dr. Hari A. Rahman,
coba skala kecil. Masukan yang berupa saran dan
M.Pd. dan Bapak Ermawan Susanto, M.Pd. Validasi
komentar pada produk, sangat diperlukan untuk
dilakukan dengan cara memberikan draft produk
perbaikan pada tahap berikutnya.
awal, dengan disertasi lembar evaluasi untuk ahli.
Lembar evaluasi berupa kuesioner yang berisi Uji Coba Skala Kecil
aspek kualitas instrumen tes keterampilan dasar Setelah produk instrumen tes keterampilan
bola tangan dan saran serta komentar dari ahli. dasar bola tangan divalidasi oleh para ahli serta
Hasil evaluasi berupa nilai untuk aspek kualitas dilakukan revisi, kemudian produk diujicobakan
menggunakan skala likert 1 sampai 4. Data yang kepada mahasiswa. Uji coba ini dilakukan terhadap 30
diperoleh dari pengisian kuesioner oleh para ahli, mahasiswa. Uji coba ini bertujuan untuk mengetahui
merupakan pedoman untuk menyatakan apakah dan mengidentifikasi berbagai permasalahan seperti
produk instrumen tes keterampilan dasar bola kelemahan, kekurangan, ataupun keefektifan
tangan dapat digunakan untuk uji coba skala kecil instrumen tes keterampilan. Pengamatan yang
dan skala luas. Berikut ini adalah draft instrumen tes dilakukan oleh rater, merupakan salah satu indikator
keterampilan dasar bola tangan: untuk mengetahui keefektifan tes. Pengamatan oleh

JPJI, Volume 12, Nomor 2, November 2016 113


Sridadi & AM. Bandi Utama

rater dilakukan selama tes berlangsung. Berdasarkan perbandingan antara variasi yang diakibatkan atribut
hasil pengamatan, didapatkan empat bentuk tes yang diukur dengan variasi pengukuran secara
ketrampilan bola tangan dan nilai validitas instrumen keseluruhan. Berdasarkan penghitungan statistik
tes. reliabilitas uji coba skala kecil instrumen, diketahui
terdapat nilai reliabilitas antar rater yang tinggi yaitu
Uji Validitas Instrumen Tes 0.994, sehingga instrumen dinyatakan reliabel dan
Jumlah subjek atau mahasiswa yang digunakan
dapat digunakan untuk pengambilan data.
dalam uji coba skala kecil adalah sejumlah 30
Berdasarkan hasil pengisisan kuesioner yang
mahasiswa. Uji korelasi dilakukan dengan uji inter
dilakukan oleh masing-masing ahli didapat nilai
rater (antar penilai), analisa data menggunakan
rata-rata lebih dari 3 (tiga) atau masuk dalam
Anova-General Multifacet Model dari Thorndike
kategori penilaian “baik/tepat/jelas”. Oleh karena itu
(1982) yaitu untuk menguji dua variabel bertipe
selanjutnya instrumen tes keterampilan bola tangan
ordinal dan skala dengan distribusi normal/
digunakan sebagai uji coba skala kecil. Berdasarkan
parametrik. Uji kesahihan atau validitas instrumen
hasil distribusi frekuensi pada 30 mahasiswa,
diujicobakan terhadap 30 subjek. Data hasil
diketahui: (1) menurut rater1 yang termasuk dalam
uji validitas pengamatan menunjukkan derajat
kategori baik berjumlah 22 mahasiswa (74%),
hubungan yang tinggi sebesar rata-rata 0.995.
kategori sedang berjumlah 6 mahasiswa (20%), dan
Tabel 1. Tingkat Validitas Instrumen
kategori kurang berjumlah 2 mahasiswa (6%), (2)
Tes Bola Tangan
menurut rater2 yang termasuk dalam kategori baik
berjumlah 20 mahasiswa 1(68%), kategori sedang
berjumlah 8 mahasiswa (26%), dan kategori kurang
berjumlah 2 mahasiswa (6%). Rata-rata distribusi
frekuensi psikomotorik pada 50 siswa, diketahui
bahwa: (1) yang termasuk kategori baik berjumlah 23
mahasiswa (46%), (2) yang termasuk kategori sedang
Berdasarkan penghitungan statistik validitas uji berjumlah 25 mahasiswa (50%), (3) yang termasuk
coba instrumen, diketahui terdapat tingkat hubungan kategori kurang berjumlah 2 mahasiswa (4%).
positif yang tinggi, sehingga instrumen dinyatakan
valid dan dapat digunakan untuk pengambilan PEMBAHASAN
data pada skala luas. Berdasarkan hasil analisis
Berdasarkan langkah-langkah penelitian
faktor tersebut dapat disimpulkan bahwa instrumen
pengembangan untuk menghasilkan produk yang
tersebut memiliki construct validity yang baik, artinya
telah dilakukan, maka didapatkan produk akhir
instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur
berupa instrumen tes keterampilan bola tangan.
gejala sesuai dengan yang didefinisikan (Sugiyono,
Indikator keberhasilan produk ini ialah adanya
1999: 270).
kesamaan persepsi antar rater berupa lembar
Uji Reliabilitas Instrumen Tes penilaian hasil pengamatan terhadap seluruh subjek
Uji reliabilitas antar rater terdiri dari dua jenis, yang diujicobakan dalam penelitian. Berdasarkan
uji koefisien korelasi KesepakatanAntar Rater uji coba yang dilakukan pada 30 mahasiswa yang
dariKappa dan uji koefisien korelasi antar kelas memiliki karakteristik sama, didapatkan hasil yang
(Intraclass Correlation Coefficients, ICC). Uji hampir sama artinya produk yang diujicobakan
reliabilitas antar rater Kappa digunakan apabila bisa diterapkan pada kelompok siswa dengan
rater berjumlah dua orang sedangkan uji reliabilitas karakteristik yang sama.
antar rater ICC digunakan apabila rater lebih dari Permainan bola tangan akan berjalan dengan
2 orang (Wahyu Widhiarso, 2006: 15). Penelitian benar apabila mampu menguasai keterampilan dasar
ini menggunakan 3 rater sehingga menggunakan bola tangan. Keterampilan dasar yang dimaksud
koefisien korelasi antar kelas. ICC menunjukkan antara lain : (1) Ball handling, (2) Dribbling, (3)

114 JPJI, Volume 12, Nomor 2, November 2016


Pengembangan Instrumen Tes Keterampilan Dasar Bolatangan Bagi Mahasiswa

Passing, (4) Shooting, dan (5) Positioning. Setelah untuk mengukur prestasi belajar. Untuk menyusun
mempelajari bab ini Anda akan memahami beberapa instrumen keterampilan dasar bola tangan, maka
keterampilan dasar permainan bola tangan, beberapa disusun berdasarkan tiga komponen dasar:
latihan penyerangan, dan latihan pertahanan. melempar bola (passing), menggiring bola (dribbling),
Dribbling adalah keterampilan menggiring bola dan menembak bola (shooting). Adapun untuk
yang bertujuan untuk melakukan penyerangan menguji validitas konstruk menggunakan pendapat
membawa bola untuk mendekatkannya pada area ahli (expert judgement). Untuk menguji reliabilitas
tembakan. Driblling dalam permainan bola tangan instrumen keterampilan bola tangan, dilakukan
dikenal dengan teknik “tiga langkah sekali pantul.” dengan cara melakukan uji coba instrumen beberapa
Menggiring bola merupakan suatu pergerakan kali kepada responden/model.
memantulkan bola ke lantai secara kontinyu dengan Tes sebagai instrumen pengumpulan data adalah
menggunakan sebelah tangan atau bertukar tangan serangkaian latihan yang digunakan untuk mengukur
tanpa memegang bola. Keterampilan menggiring keterampilan pengetahuan, intelegensi, motorik yang
digunakan dalam 3 situasi; (1) Bergerak bebas bila dimiliki oleh individu atau kelompok. Menurut Bosco &
tidak ada penjagaan lawan; (2) Satu lawan satu; (3) Gustafsen (1983), ada beberapa alasan mengapa tes
Pemain lawan tidak dapat membuat halangan setelah perlu dilakukan yaitu: (1) mengklasifikasikan peserta
menerima bola. didik, (2) mendiagnosa kebutuhan dan kelemahan
Passing atau melempar bola adalah keterampilan peserta didik, (3) evaluasi pembelajaran, (4)
memberikan bola kepada kawan dalam permainan evaluasi program, (5) marking/griding, (6) motivasi,
bola tangan. Tujuan passing adalah untuk memberikan (7) alat pembelajaran, (8) prediktor penelitian. Tes
umpan kepada kawan yang kemudian dilakukan keterampilan dasar bola tangan merupakan bagian
shooting, atau untuk tujuan strategi penyerangan yang integral dalam proses penilaian hasil belajar
maupun pertahanan.Terdapat berbagai macam mengajar dan latihan, melalui tes dan pengukuran
keterampilan passing dalam permainan bola tangan. kita akan memperoleh data yang obyektif.
Berikut beberapa keterampilan passing bola tangan. Berdasarkan hasil pengembangan instrumen tes
Shooting atau menembak adalah keterampilan keterampilan dasar bola tangan bagi mahasiswa,
melakukan tembakan sebagai bagian usaha untuk diperoleh hasil instrumen tes sebagai berikut :
mencetak goal dalam permainan bola tangan. Tujuan 1. Tes keterampilan passing dengan sasaran ke
shooting adalah untuk mencetak goal sebanyak- tembok ( waktu: 30 detik)
sebanyaknya ke gawang lawan.Terdapat berbagai 2. Tes keterampilan dribbling (waktu: 30 detik)
macam keterampilan shooting dalam permainan bola 3. Tes keterampilan flyingshot melakukan 3 kali
tangan. Berikut beberapa keterampilan shooting bola tembakan dari tiga posisi: kiri, tengah, dan kanan
tangan.
Menyusun instrumen tes perlu diperhatikan KESIMPULAN
empat konsep mendasar yang ada yaitu Validitas, Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
Reliabilitas, Obyektifitas dan Norma. Valid berarti di atas dan menjawab rumusan masalah yang ada
instrumen dapat digunakan untuk mengukur apa maka hasil penelitian menunjukkan telah tersusunnya
saja yang seharusnya diukur, reliabel berarti 3 (tiga) jenis instrumen tes keterampilan dasar bola
instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk tangan bagi mahasiswa. Instrumen tes tersebut
mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan antara lain : (1) Tes keterampilan passing dengan
data yang sama (Sugiyono, 2003: 140). Pada sasaran ke tembok ( waktu: 30 detik), (2) Tes
pengukuran keterampilan bolatangan mahasiswa keterampilan dribbling (waktu: 30 detik), (3) Tes
maka menggunakan validitas konstruk (construct keterampilan flyingshoot melakukan 3 kali tembakan
validity) dan validitas isi (content validity). dari tiga posisi: kiri, tengah, dan kanan. Adapun nilai
Instrumen yang mempunyai validitas isi adalah validitas tes 0.995 dan nilai reliabilitas tes 0.994.
instrumen yang berbentuk tes dan sering digunakan

JPJI, Volume 12, Nomor 2, November 2016 115


Sridadi & AM. Bandi Utama

DAFTAR PUSTAKA Miller, David K. (2002). Measurement by the Physical


Andi Suntoda S,. (2007). Pedoman dan Instrumen Educator: Why and How. 4th ed. Madison,
Praktikum Tes dan Pengukuran Olahraga. Wincosin: Brown and Bencmark Publisher.
Panduan Praktikum. Bandung. Siedentop, D., Madn, C., Taggart, A. (1986). Physical
Bompa, Tudor, O. (2000). Theory and Methodology education. Teaching and curriculum strategies
of Training. Dubuque Iowa: Kendal/Hut Publishing for grade 5-12. Ohio state university. Mayfield
Company. publishing company, California.

Borg, Walter R. dan Gall, Meredith, Damien. (1983). Siedentop, D., Hastle, Peter. Van der Mars, Hans.
Educational Research: An Introduction Fourth (2004). Complete Guide tto Sport Education.
Edition. New York: Longman Inc. Human Kinetics.

Hari A. Rachman & Ermawan Susanto (2005). Siedentop, D. (1994). Sport education: Quality
Bolatangan, sebuah pengantar dalam physical education through positive sport
pembelajaran. Universitas Negeri Yogyakarta. experiences. Champaign, IL: Human Kinetics.

Hassan Moustafa. (2010). Teaching Handball at Suryanto. (2004). Hubungan daya tahan
School. Introduction to Handball for Student kardiovaskuler, kekuatan otot lengan, dan daya
aged 5 to 11. Handbook. International Handball tahan otot lengan terhadap prestasi panahan.
Federation. (IHF). Jurnal majalah olahraga FIK UNY vol. 10 Agustus
2004. Hal 107-123.
IHF. (2012). International handball federation rules
of the game. Basel Switszerland. Thum, Hans-Peter. (2005). Handball elementary
course for physical education teachers and
Jonath, U., Krempel, R. (1981). Conditionstraining. students. State University of Yogyakarta.
Hamburg; Rowohlt Tashenbuch Verlag Gmbh.

116 JPJI, Volume 12, Nomor 2, November 2016

You might also like