Professional Documents
Culture Documents
DONGGI SENORO
TERHADAP PENGELUARAN KONSUMSI RUMAH TANGGA
DI KECAMATAN KINTOM KABUPATEN BANGGAI
Saprin Satang
saprinsatang2015@gmail.com
Program Studi Magister Pembangunan Wilayah Pedesaan Program Pascasarja Universitas Tadulako
Abstract
This study aimed to describe the impact of the entry of PT.Donggi-Senoro LNG (DSLNG)
against the living conditions of the people in the District Kintom, and analyze the influence of
income, education, occupation, and number of dependents of the consumption expenditure of the
poor in the District Kintom.Type of survey research, using cross section data obtained from
interviews directly to the respondents using a questionnaire regarding the characteristics of the
respondents.Sampling purposive sampling technique, so as to obtain the key respondents by 99
people.This study uses qualitative analysis to decipher the impact of the entry of PT.Donggi-Senoro
LNG (DSLNG) on the living conditions of society, using multiple linear regression to see the
influence of income, education, occupation, and number of dependents of the consumption
expenditure of the poor in the District Kintom. Tools used to manage the data of this study was
SPSS-21.Results of the study found that the impact of the entry of PT.Donggi - Senoro LNG
(DSLNG), against the District Kintom people's living conditions, among others: the increase in
income, employment, improving public education, and disruption of social processes.Medium for
statistical analysis of the consumption of poor households shows that the coefficient of
determination (R) for, 757 which means that the variation of independent variables RTM District of
Kintom consumption by 75.70%.Significance Simultaneous detection (Test Statistic F) and
obtained the F-table at 2.47 (α: 5%, and df: 99-4 = 95) while the statistical F/F-count of 31.462
and F-statistic probability value 0,000.Medium for Detection of Individual Parameter Significance
(Test Statistics T) obtained t-table value of 1.661.Based on the t-table value with the assumption of
the t-statistics/t count\u003e t-table, the independent variables were significant to the variable
household consumption is variable income (t-test = 5.328), and the number of dependents (t-test =
3824).Based on the research results suggested to PT.DSLNG to be more structured in
implementing CSR, and for the Government of the District Kintom need to create policies that can
improve / increase the income of poor households are not able to meet the basic consumption needs
in order to prosper and be able to meet their basic needs.And also suggested that the Government
of the District Kintom more proactive in controlling the implementation of CSR given PT.DSLNG
to society, so that more people benefit from CSR.
Keywords: Household Consumption, Food and Non-Food Consumption, Income, Education,
Employment Type, Number of dependents Family, PT.DSLNG.
ge to reduce poverty in The Sub trict of South Banawa in
Kebutuhan hidup manusia selalu mengakibatkan terjadinya kesenjangan antar
berkembang sejalan dengan tuntutan zaman, keluarga. Di satu pihak rumah tangga dengan
tidak sekedar untuk memenuhi kebutuhan pendapatan yang lebih dari cukup cenderung
hayatinya saja, tetapi juga menyangkut mengkonsumsi secara berlebih, di lain pihak
kebutuhan lain seperti pakaian, rumah, rumah tangga miskin tidak mampu
pendidikan, kesehatan dan lain sebagainya. memenuhi kebutuhan dasarnya.
Pertumbuhan ekonomi yang tidak disertai Kabupaten Banggai sebagai salah satu
dengan proses pemerataan akan kabupaten yang laju pertumbuhan
130
131 e-Jurnal Katalogis, Volume 3 Nomor 11, Nopember 2015 hlm 130-138 ISSN: 2302-2019
ekonominya cukup tinggi dari 11 kabupaten Saat ini laju pertumbuhan ekonomi
lainnya yang ada di Provinsi Sulawesi Kecamatan Kintom cukup tinggi, karena
Tengah, menurut data yang bersumber dari kecamatan tersebut masuk dalam Peta
BPS sudah dapat kita lihat bahwa rata-rata AMDAL Pembangunan Industri Migas PT.
pengeluaran konsumsi rumah tangga di Donggi – Senoro LNG (DSLNG), yang
Kabupaten Banggai selama tahun 2008-2012 berdampak pula pada tingkat pertumbuhan
mengalami peningkatan. Pada tahun 2008 ekonomi masyarakat. Aktivitas perusahaan
rata-rata pengeluaran konsumsi rumah tangga tersebut dapat menjadi pendorong
di Kabupaten Banggai mencapai Rp. meningkatnya perekonomian masyarakat
1.470.308, kemudian meningkat menjadi Rp. Kintom, antara lain adanya pembukaan
3.138.529 pada tahun 2012. Disamping lapangan kerja yang banyak merekrut
peningkatan rata-rata pengeluaran, indikasi masyarakat sekitar wilayah pembangunan
meningkatnya kesejahteraan masyarakat Industri Migas tersebut. Pembukaan lapangan
ditunjukkan dengan terjadinya pergeseran kerja tersebut secara langsung mengurangi
pola konsumsi. Pengeluaran konsumsi angka penganguran di Kecamatan kintom,
makanan di tahun 2012 mencapai 62,57 meskipun segi sosial pembangunan industri
persen dari 60,13 persen untuk konsumsi migas tersebut merugikan daerah dan
makanan dan 39,87 persen untuk konsumsi masyarakat Kintom.
non makanan (Kabupaten Banggai Dalam Ditengah laju pertumbuhan
Angka, 2013). Untuk rata-rata pengeluaran perekonomian yang meningkat pesat tersebut,
rumah tangga Kabupaten Banggai tahun ternyata masih ada penduduk yang kurang
2008-2012, dapat dilihat pada lampiran. sejahtera (Rumah Tangga Miskin atau RTM),
Kecamatan Kintom adalah satu dari 23 dimana berdasarkan data PPLS Kabupaten
kecamatan diwilayah Kabupaten Banggai Banggai Tahun 2014 di Kecamatan Kintom
yang telah melakukan berbagai upaya terdapat 1464 KK RTM dari 9767 jiwa
penanggulangan kemiskinan. Kecamatan jumlah penduduknya.
Kintom yang luas wilayah 428,72 Km2 terdiri Dengan jumlah RTM yang cukup tinggi
atas 3 Kelurahan, 11 Desa, 5 Lingkungan, 18 tersebut, ternyata untuk pola konsumsi
Dusun, dan 19 Rukun Tetangga (RT) ini, masyarakat Kintom juga tergolong
memiliki penduduk 9767 jiwa dengan 2466 konsumtif. Pola konsumsi rumah tangga yang
Kepala Keluarga (KK) yang terdiri dari 4844 tinggi ini jika dapat diseimbangkan dengan
jiwa laki-laki dan 4923 jiwa perempuan. pendapatan yang tinggi merupakan suatu
(Sumber: Kecamatan Kintom Dalam Angka kondisi yang wajar, namun apabila konsumsi
2014). yang tinggi dengan pendapatan yang rendah
Dari data yang telah dipublikasi oleh karena ada demonstration effect bisa
terdapat fakta khusus, bahwa tingkat sebaran mengakibatkan masalah perekonomian yang
penduduk belum merata. Konsentrasi dapat mengurangi tingkat kesejahteraan di
populasi berada di Kelurahan Mendono, suatu wilayah/negara atau dengan kata lain
dengan presentase mencapai 1,56%. Diikuti menambah jumlah RTM yang ada.
oleh Kelurahan Kintom, dengan presentase Hal tersebut di atas, yang menjadi dasar
1,53%. Berikutnya Desa Uling 1,48%, Desa ketertarikan penulis melakukan analisis
Solan 1,46%, Desa Padang 1,44%, Desa pengeluaran konsumsi di Kecamatan Kintom
Kalalos, Dimpalon dan Solan Baru 1,43 %, dengan menjadikan masyarakat sebagai
Desa Mondonun 1,42%, Desa Manyula objek. Masyarakat yang mempunyai
1,41%, Desa Dimpalon Baru 1,32%, Desa pendapatan yang berbeda dengan pola
Tangkiang 1,31%, Desa Samadoya 1,29% konsumsi yang cukup bervariasi, sebagai
dan terakhir Desa Babang Bunyangge 1,15%. dampak dari masuknya PT. Donggi – Senoro
LNG (DSLNG) di wilayah tersebut.
Saprin Satang. Studi Dampak Masuknya PT. Donggi Senoro terhadap Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga … 132
penduduk Kecamatan Kintom pada periode memiliki tanggung jawab sosial dan
tersebut berkurang sebanyak 0,42 %. lingkungan, maka kami menyadari bahwa
Selain itu terdapat fakta khusus untuk keberadaan DSLNG tidak hanya untuk
Kecamatan Kintom, terkait tingkat sebaran kepentingan komersial semata. DSLNG
penduduk yang belum merata, dengan rata- bertujuan juga memberikan nilai tambah ke
rata penduduk perumahtangga sebanyak 3 masyarakat sekitar dan membangkitkan
jiwa. Konsentrasi populasi berada di dampak bergulir, yang akan meningkatkan
Kelurahan Mendono, dengan presentase kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat
mencapai 1,56 %. Kemudian di ikuti oleh secara signifikan tanpa mengorbankan
Kelurahan Kintom, dengan presentase 1,53 %. lingkungan.
Urutan berikutnya ditempati oleh Desa Uling Program Tanggung Jawab Sosial
1,48 %, Desa Solan 1,46 %, Desa Padang 1,44 DSLNG (CSR) berfokus pada usaha
%, Desa Kalalos, Dimpalon dan Solan Baru peningkatan taraf hidup masyarakat dan
1,43 %, Desa Mondonun 1,42 %, Desa pembangunan jangka panjang, sebagai
Manyula 1,41 %, Desa Dimpalon Baru 1,32 pelengkap dari berbagai sokongan yang telah
%, Desa Tangkiang 1,31 %, Desa Samadoya disampaikan kepada masyarakat melalui
1,29 % dan terakhir Desa Babang Bunyangge kegiatan amal.
dengan presentase 1,15 %. Untuk dapat berinteraksi secara
langsung dengan masyarakat sekitar, DSLNG
Gambaran Umum PT. Donggi – Senoro mendirikan pusat CSR di dua desa terdekat;
LNG (DSLNG) Uso dan Honbolla di Kecamatan Batui,
Kabupaten Banggai. Program-program yang
PT. DONGGI – SENORO LNG telah dibina dapat dikategorikan sebagai
(DSLNG), perusahaan yang didirikan pada berikut:
tanggal 28 Desember 2007 ini, bergerak 1. Program Pembinaan Masyarakat
dalam bidang pengolahan gas alam menjadi 2. Program Kemitraan Masyarakat, dan
gas alam cair (LNG) untuk dipasok ke pasar 3. Program Berjangka
LNG internasional. Proyek DSLNG
merupakan investasi besar di Sulawesi Analisis Dampak Masuknya PT. Donggi –
Tengah yang akan menghasilkan pendapatan Senoro LNG (DSLNG) Terhadap Kondisi
signifikan bagi pemerintah, baik dari bisnis Kehidupan Masyarakat Kecamatan
hulu maupun hilir, melalui bagi hasil dan Kintom
pajak. Bisnis ini juga akan menghasilkan Secara umum masuknya PT. DSLNG,
banyak manfaat lebih bagi perekonomian mengakibatkan munculnya mobilisasi dan
Sulawesi Tengah melalui dampak bergulir di demobilisasi peralatan akibatnya terjadi
bidang sosial, ekonomi dan infrastruktur. perubahan pada Kecamatan Kintom antara
KILANG DSLNG terletak di Desa Uso lain: adanya peningkatan pendapatan,
Kecamatan Batui, dengan jarak sekitar 48 penyerapan tenaga kerja, peningkatan
kilometer barat daya Luwuk dari ibukota pendidikan masyarakat, adanya gangguan
Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi proses-proses sosial, meningkatnya
Tengah. Kecamatan Batui meliputi wilayah kecelakaan berlalu lintas baik darat maupun
sekitar 9.700 kilometer persegi. Kecamatan laut, adanya kerusakan jalan dan polusi udara
ini memiliki jumlah penduduk sekitar tingginya kandungan debu di udara,
350.000, dan sebagian besar berasal dari suku menurunnya hasil tangkapan nelayan untuk
Banggai, Balantak dan Saluan. perekonomian lokal, dan adanya gangguan
Sejalan dengan misi DSLNG untuk keamanan serta ketertiban masyarakat.
beroperasi sebagai perusahaan LNG yang
Saprin Satang. Studi Dampak Masuknya PT. Donggi Senoro terhadap Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga … 134
penurunan kualitas air laut yang disebabkan menyediakan kebutuhan sehari-hari maupun
oleh ceceran/tumpahan minyak dalam skala tempat-tempat hiburan yang menyediakan
kecil dan besar (apabila terjadi kecelakaan berbagai fasilitas olahraga dan kesenian.
laut terutama tanker pengangkut LNG yang
berukuran 90.000 DWT). Sehingga pada Analisis Statistik Konsumsi Rumah
tahap berikutnya penurunan kualitas air laut Tangga Miskin Kecamatan Kintom
akan berakibat terhadap menurunnya hasil Koefisien Determinasi (R)
tangkapan nelayan. Koefisien determinasi (R) pada intinya
Pada tahap kontruksi dan operasi PT. mengukur seberapa jauh kemampuan model
DSLNG ini, banyak tenaga kerja yang dalam menerangkan variasi variabel
direkrut baik tenaga kerja skill dengan dependen. Nilai koefisien determinasi adalah
keahlian tertentu yang akan didatangkan dari nol dan satu. Nilai R yang kecil berarti
luar daerah dan tenaga kerja unsklill yang kemampuan variabel-variabel independen
berasal dari penduduk lokal. Banyaknya dalam menjelaskan variabel dependen amat
warga masyarakat baik dari tenaga kerja terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti
pendatang maupun tenaga kerja setempat dan variabel-variabel independent memberikan
yang berasal dari daerah sekitar, tentunya hampir semua informasi yang dibutuhkan
membutuhkan berbagai fasilitas seperti untuk memprediksi variasi-variasi dependen.
warung makan, toko atau warung kebutuhan
bahan pokok sehari-hari, bahkan pasar yang
R ,757
Berdasarkan tabel diatas, hasil regresi menjelaskan variasi konsumsi rumah tangga
pengaruh variabel pendapatan, pendidikan, miskin di Kecamatan Kintom sebesar 75,70
jenis pekerjaan, dan jumlah tanggungan %. Adapun sisanya variasi variabel lain
keluarga terhadap konsumsi rumah tangga dijelaskan di luar model sebesar 24,30 %.
(Y) diperoleh nilai R sebesar ,757. Hal ini Untuk R sebesar ,757 ini dinyatakan bahwa
berarti variasi variabel independen (bebas) model valid sebab data yang digunakan
Saprin Satang. Studi Dampak Masuknya PT. Donggi Senoro terhadap Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga … 136
adalah data primer. Dimana model yang valid yang berpengaruh paling besar terhadap
apabila menggunakan data primer lebih dari pengeluaran konsumsi rumah tangga miskin
0,25 (R2 > 0,25). di Kecamatan Kintom adalah variabel
pendapatan (X1) sebanyak 5,382 %. Sedang
Deteksi Signifikansi Simultan (Uji Statistik variabel yang berpengaruh paling kecil
F) terhadap pengeluaran konsumsi rumah
Pengujian terhadap pengaruh semua tangga miskin di Kecamatan Kintom adalah
variabel independen di dalam model dapat variabel jumlah tanggungan keluarga (X4)
dilakukan dengan uji simultan (Uji F). Uji sebanyak 3,824 %.
Statistik F pada dasarnya menunjukkan
apakah semua variabel independen yang Interprestasi Hasil
dimasukkan dalam model mempunyai Berdasarkan hasil perhitungan regresi,
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel yang berpengaruh positif terhadap
variabel dependen. pengeluaran konsumsi rumah tangga miskin
Dari regresi pengaruh pendapatan, di Kecamatan Kintom adalah pendapatan
pendidikan, jenis pekerjaan, dan jumlah (X1), dan jumlah tanggungan keluarga (X4).
tanggungan keluarga terhadap konsumsi Interprestasi hasil penelitian tersebut peneliti
rumah tangga di Kecamatan Kintom, maka uraikan sebagai berikut:
diperoleh F-tabel sebesar 2,47 (α: 5 %, 1. Pendapatan (X1)
dan df : 99 - 4 = 95) sedangkan F Berdasarkan hasil regresi diperoleh hasil
statistik/F-hitung sebesar 31,462 dan nilai bahwa besarnya pendapatan keluarga
probabilitas F-statistik 0,000. Maka dapat berpengaruh positif dan signifikan
disimpulkan bahwa variabel independen terhadap konsumsi rumah tangga miskin
secara bersama-sama berpengaruh terhadap di Kecamatan Kintom. Nilai koefisien
variabel dependen (F-hitung > F- tabel). untuk pendapatan (X1) adalah ,689. Nilai
koefisien X1 > 0, dimana jika nilai
Deteksi Signifikansi Parameter Individual koefisien βn > 0, maka hubungannya
(Uji Statistik T) positif. Sementara nilai tstatistik pendapatan
Uji statistik t pada dasarnya (X1) adalah sebesar 5,382. Nilai tstatistik ini
menunjukkan seberapa jauh pengaruh lebih besar dari ttabel pada α : 5 % dan df =
masing-masing variable independen secara (n - k = 99 - 4) yaitu sebesar 1,642.
individual dalam menerangkan variasi Dimana jika tstatistik > ttabel maka terdapat
variabel dependen. Dalam regresi pengaruh hubungan yang signifikan. Jika
pendapatan, pendidikan, jenis pekerjaan, dan diasumsikan variabel lain tetap maka
jumlah tanggungan keluarga terhadap kenaikan 1 % pendapatan akan
konsumsi rumah tangga di Kecamatan meningkatkan 5,382 % konsumsi rumah
Kintom, dengan α : 5 %, dan df = (n - k = 99 tangga miskin selama satu bulan terakhir.
- 4), maka diperoleh nilai t-tabel sebesar 2. Jumlah Tanggungan Keluarga (X4)
1,661. Berdasarkan nilai t-tabel tersebut Berdasarkan hasil regresi diperoleh hasil
dengan asumsi t-statistik/t-hitung > t-tabel, bahwa jumlah tanggungan keluarga
variabel independen yang signifikan terhadap berpengaruh positif dan signifikan
variabel konsumsi rumah tangga adalah terhadap konsumsi rumah tangga miskin
variabel pendapatan (t-hitung = 5,328), dan di Kecamatan Kintom. Nilai koefisien
jumlah tanggungan keluarga (t-hitung = untuk variabel jumlah tanggungan
3.824). keluarga (X4) adalah ,265 Nilai koefisien
Berdasarkan 3 (tiga) hasil Uji Hipotesis X4 > 0, dimana jika nilai koefisien βn > 0
dalam penelitian, ditemukan bahwa variabel maka hubungannya positif. Sementara
137 e-Jurnal Katalogis, Volume 3 Nomor 11, Nopember 2015 hlm 130-138 ISSN: 2302-2019