You are on page 1of 16

JURNAL STIE SEMARANG (Edisi Elektronik)

VOL 12 No 2 Edisi June 2020


P-ISSN: 2085-5656, e-ISSN :2252-7826
DOI: 10.33747

Muklas Adi Putra1, NugrohoTulus Rahayu2, Sarbullah3


PENGELOLAAN DANA DESA DI KECAMATAN GUNTUR: PERSPEKTIF FRAUD
DIAMOND THEORY

Mukhlas Adi Putra, Nugroho Tulus Rahayu, Sarbullah


Program Studi Akuntansi, STIE SEMARANG
mukhlas@stiesemarang.ac.id,
nugrohotulus@stiesemarang.ac.id,
sarbullah@stiesemarang.ac.id

Abctract. The field study was used in this study to test the diamond cheating theory presented by
Wolf and Hermanson as a means of detecting fraud in the use of the village budget in villages in
Guntur Subdistrict, Demak Regency. The theoretical contribution of this research as information
and consideration for related parties in managing the village budget. This theory results from the
development of fraud triangle theory developed by Cressey's with the addition of the capability
element. The village head and all his apparatus in the Guntur District as the population in this
study. Each village 10 respondents were taken as the study sample. The results found that the
pressure and opportunity variables did not significantly influence fraud detection. Variation
rationalization and capability significantly influence the detection of fraud in the use of village
funds in Guntur District. The limitation of this study is that the object of the research is different
from previous studies, where the respondents are actors in the use of village budget funds in
Guntur District.

Keywords: Diamond Theory Fraud, Village Fund.

Abstrak. Studi lapangan digunakan pada penelitian ini untuk menguji teori diamond kecurangan
yang dipresentasikan oleh Wolf dan Hermanson sebagai alat pendeteksian tindak terjadinya
kecurangan dalam penggunaan anggaran dana desa di desa-desa se Kecamatan Guntur Kabupaten
Demak. Sumbangsih teoritis penelitian ini sebagai informasi dan pertimbangan bagi pihak-pihak
terkait dalam pengelolaan anggaran desa. Teori ini hasil dari pengembangan fraud triangle
theory yang dikembangkan oleh Cressey’s dengan penambahan elemen capability. Kepala desa
dan seluruh perangkatnya di Kecamatan Guntur sebagai populasi dalam penelitian ini. Tiap desa
diambil 10 responden yang dijadikan sampel penelitian. Hasilnya didapati bahwa variabel
pressure dan opportunity tidak berpengaruh secara signifikan pada pendeteksian fraud. Variable
rationalization dan capability berpengaruh secara signifikan pada pendeteksian fraud
penggunaan dana desa di Kecamatan Guntur. Keterbatasan penelitian ini yaitu objek
penelitiannya yang berbeda dengan penelitian-penelitian terdahulu, dimana respondennya adalah
pelaku pengguna anggaran dana desa di Kecamatan Guntur.

Kata Kunci: Fraud Diamond Theory, Dana Desa.

21
JURNAL STIE SEMARANG (Edisi Elektronik)
VOL 12 No 2 Edisi June 2020
P-ISSN: 2085-5656, e-ISSN :2252-7826
DOI: 10.33747

Muklas Adi Putra1, NugrohoTulus Rahayu2, Sarbullah3


PENDAHULUAN Daerah (on top) secara berkala. Kenaikan
dari pengalokasian anggaran Dana Desa juga
Tahun 2015 kebijakan dana
diiringi dengan evaluasi yang dilakukan oleh
desa dikemukakan dalam rancangan
pemerintah dan juga perbaikan-perbaikan
anggaran pendapatan dan belanja Negara
mengenai kebijakan Dana Desa. Pemerintah
(RAPBN) oleh pemerintah. Kebijakan
juga mengupayakan adanya penyiapan
tersebut berlanjut sampai pemerintah
kapasitas dan kemampuan aparat desa yang
sekarang yaitu era presiden Joko
lebih baik di dalam pelaksanaan penggunaan
Widodo yang sekaligus pelaksana dari
anggaran Dana Desa (Kementerian
RAPBN 2015 dengan alokasi dana Desa
Keuangan Republik Indonesia, 2019).
tahun 2015 yaitu sebesar Rp. 20,7
Berdasarkan hasil evaluasi dua tahun
triliun, rata-rata perdesa sebesar Rp. 280
terakhir, memperlihatkan bahwa dana desa
juta. Tahun 2016 dinaikkan menjadi Rp.
telah mampu berhasil meningkatkan adanya
46,98 triliun, rata-rata perdesa sebesar
kualitas hidup masyarakat yang lebih baik.
Rp. 628 juta. Pada tahun 2017
Semenjak diterapkannya alokasi Dana Desa,
ditingkatkan kembali menjadi sebesar
rasio gini di pedesaan mengalami penurunan
Rp. 60 triliun, dengan rata- rata tiap
dari 0,34 pada tahun 2014 menjadi sebesar
desanya sebesar Rp. 800 juta
0,32 ditahun 2017. Mengindikasikan bahwa
(Kementerian Keuangan Republik
pendapatan di perdesaan mengalami
Indonesia, 2017).
pemerataan sebagai bentuk efek dari
Kurun waktu dua tahun terakhir,
efektivitasnya pengalokasian Dana Desa.
dana desa mengalami peningkatan
Selaras dengan menurunnya rasio Gini maka
dengan nilai rata-rata pertumbuhannya
diikuti dengan turunnya persentase penduduk
hingga mencapai 35,4 persen setiap
miskin yang ada di perdesaan. Dapat
tahunnya. Bermula pada tahun 2015
diartikan meningkatnya tingkat kesejahteraan
sebesar Rp20.766,2 miliar. Tahun 2019
masyarakat yang semakin merata
meningkat pesat sebesar Rp69.832,1
(Kementerian Keuangan Republik Indonesia,
miliar. Meningkatnya pengalokasian
2019). Akan tetapi, selain hal positif diatas
dana desa digunakan untuk memenuhi
terdapat pula masalah-masalah di dalam
roadmap dana desa. Karena tahun 2019
pengelolaan anggaran dana desa.
ditentukannya roadmap sebesar 10
permasalahan tersebut seharusnya dijadikan
persen dari dan di luar Transfer ke
perbaikan-perbaikan regulasi dan
22
JURNAL STIE SEMARANG (Edisi Elektronik)
VOL 12 No 2 Edisi June 2020
P-ISSN: 2085-5656, e-ISSN :2252-7826
DOI: 10.33747

Muklas Adi Putra1, NugrohoTulus Rahayu2, Sarbullah3


disempurnakannya lagi pengelolaan global yang semakin berkembang pesat
anggaran dana desa. Ada beberapa (Putra, 2018). Fraud merupakan suatu
masalah yang menjadi kendala baik kesalahan yang disengaja. Banyak motif
dalam penyaluran maupun kendala kesengajaan yang dilakukan oleh pelaku
dalam penggunaan. fraud. Hasil dari penelitian dari Association
Berdasarkan peraturan Bupati of Certified Fraud Examiners (ACFE)
Demak nomor 1 tahun 2019 tentang memperlihatkan terjadi kecurangan dari
pedoman pengelolaan alokasi dana desa pendapatan organisasi dengan setiap
di kabupaten Demak pada tahun tahunnya rata-rata 5%. Banyak kasus
anggaran 2019, dijelaskan bahwa kecurangan yang melibatkan pimpinan dari
kecamatan Guntur mendapatkan alokasi organisasi tersebut. Karena pimpinan
sebesar Rp. 7.844.815.000,- yang organisasi mempunyai wewenang penuh atas
diperinci masing-masing desa sebagai penggunaan anggaran yang dikelolanya.
berikut, Desa Blerong Rp. 476.906.000,- Penyalahgunaan kekuasaan atau biasa
; Desa Banjarejo Rp. 349.332.000,-; disebut dengan abused of power merupakan
Desa Wonorejo Rp. 365.525.000,-; titik awal terjadinya tindak kecurangan.
Desa Sarirejo Rp. 331.916.000,-; Kepala desa mempunyai wewenang dalam
Desa Pamongan 339.298.000,-; Desa penyelenggaraan Pemerintahan di Desa,
Tlogoweru Rp. 361.400.000,-; Desa dalam pelaksanaan Pembangunan Desa,
Bogosari Rp. 509.725.000,-; Desa Pembinaan kemasyarakatan Desa, dan
SukorejoRp. 315.144.000,-; Desa diberdayakannya masyarakat di perdesaan.
Sidokumpul Rp. 356.130.000,-; Desa Kepala Desa memiliki hak penuh atas
Gaji Rp. 326.661.000,-; Desa Krandon penggunaan anggaran desa. Sehingga rawan
Rp. 309.769.000,-; Desa Tangkis Rp. terjadinya penyelewengan dana Desa kalau
329.647.000,-; Desa Temuroso Rp. system pengendaliannya, pengawasan, dan
581.190.000,-; Desa Bakalrejo Rp. audit tidak berjalan dengan baik.
485.485.000,-; Desa Guntur Rp. Pada umumnya kasus fraud selalu
446.225.000,-; Desa Bumiharjo Rp. akan terus ada jika tidak adanya pencegahan
418.791.000,-; dan yang terakhir dan pendeteksian sejak dini. Teori fraud
Desa Tlogorejo Rp. 361.057.000,-. diawali dari penelitian Cressey’s yang
Kuantitias serta kualitas fraud memunculkan hasil penelitian berupa teori
berjalan beriringan dengan ekonomi fraud triangle theory. Kemudian teori ini
23
JURNAL STIE SEMARANG (Edisi Elektronik)
VOL 12 No 2 Edisi June 2020
P-ISSN: 2085-5656, e-ISSN :2252-7826
DOI: 10.33747

Muklas Adi Putra1, NugrohoTulus Rahayu2, Sarbullah3


dikembangkan kembali oleh Wolfe dan rationalization, dan proksi positioning pada
Hermanson pada jurnal CPA bulan elemen capability yang digunakan untuk
Desember 2004, dimana perlu mendeteksi kecurangan didalam pengelolaan
ditambahkannya lagi sebuah elemen anggaran dana desa yang berada di
sebagai pelengkap dari segitiga kecamatan Guntur kabupaten Demak.
kecurangan yaitu capability
(kemampuan). Wolfe dan Hermanson KAJIAN TEORITIS
(2004) sepakat berpendapat meskipun Agency Theory (Teori Keagenan)
elemen pressure yang dirasakannya Secara sederhana Jensen & Smith,
bersamaan dengan elemen Opportunity Jr., (2000) mendeskripsikan hubungan antara
dan Rationalization, maka tidaklah keagenan yang merupakan suatu kontrak di
mungkin akan terjadi fraud jika elemen mana terdapat satu orang atau lebih
keempat (kemampuan) tidak ada. (principal) melibatkan pihak lain (agen)
Dengan kata lain, oknum pelaku untuk diberikan otoritas sebagai pengambil
potensial harus mempunyai ketrampilan keputusan dengan atas nama principal.
dan kemampuan dalam melakukan Dalam teori ini yang dinamakan principal
tindak kecurangan (Abdullahi & yaitu investor atau pihak-pihak yang
Mansor, 2015). mempunyai entitas usaha, sedangkan agen
Penelitian ini memiliki tujuan merupakan manajemen perusahaan; dalam
untuk mendeteksi kecurangan dalam hal ini bisa direktur, manajer, staff dan
pengelolaan anggaran dana desa dengan karyawan. Jensen dan Meckling (1976)
memakai empat elemen dari fraud mempunyai pendapat jika masalah keagenan
diamond yang telah dikembangkan oleh yang bermula dari adanya konflik
Wolfe dan Hermanson (2004) dengan kepentingan bersifat umum terhadap hampir
memakai acuan dari penelitian yang seluruh aktivitas kooperatif antar individu
dilakukan oleh Rengganis et al. (2019). (Jensen & Smith, Jr., 2000).
Penelitian ini untuk meneliti unsur-unsur
fraud dalam diamond fraud dengan Fraud
proksi transparency pada elemen Albrecht, Albrecht, Albrecht, &
pressure, proksi quality of external audit Zimbelman, (2012) mendeskripsikan fraud
pada elemen opportunity, proksi merupakan istilah generic meliputi semua
ineffective monitoring pada elemen aneka ragam cara yang bisa dicurangi oleh
24
JURNAL STIE SEMARANG (Edisi Elektronik)
VOL 12 No 2 Edisi June 2020
P-ISSN: 2085-5656, e-ISSN :2252-7826
DOI: 10.33747

Muklas Adi Putra1, NugrohoTulus Rahayu2, Sarbullah3


seseorang untuk memperkaya diri yang dikemukakan oleh Cressey (1953).
sendiri dengan cara menyajikan Wolfe & Hermanson, (2004) menjelaskan
laporan keuangan palsu. Belum ada seseorang yang mampu melakukan
peraturan yang pasti dijadikan sebagai kecurangan adalah orang yang dianggap
standar umum didalam mendefinisikan cukup pintar dalam memahami dan
tindak kecurangan. Kejutan, tipu memanfaatkan kelemahan- kelemahan
muslihat, cara licik dan menipu orang pada pengendalian internal dan juga
dengan cara yang tidak adil dapat menggunakannya posisi, fungsi, atau akses
dikategorikan kecurangan. Satu-satunya yang berwenang untuk bisa mendapatkan
batasan dari definisi fraud adalah yang keuntungan yang sebesar- besarnya.
membatasi dari ketidakjujurannya Banyak penipuan terbesar saat ini
manusia. dilakukan orang cerdas, orang yang
Kecurangan (fraud) adalah berpengalaman, dan juga kreatif yang
sebuah perbuatan oknum yang ingin mampu memahami betul tentang control
memperkaya diri sendiri dengan cara dan kelemahan dari perusahaannya.
menyusun laporan keuangan palsu yang Wolfe & Hermanson, (2004)
diajukan kepada pihak- pihak yang menjelaskan penggunaan empat emelemen
berkepentingan, tindak kecurangan ini diamond fraud, dalam proses pemikirannya
bias berupa tindakan bohong, seorang pelaku kecurangan adalah sebagai
memanipulasi, dan curang yang berikut :
dilakukan didalam hal penyajian Incentive : saya menginginkan...,atau
laporan keuangan yang belum saya mempunyai kebutuhan
dilakukan audit (Tommie Singleton, yang mana untuk...,
Aaron Singleton, Jack Bologna, melakukan tindak
2006). kecurangan.
Opportunity : ada kelemahan di dalam
Fraud Diamond sebuah sistem dan bisa
Fraud diamond theory dieksploitasi oleh orang-
dipresentasikan oleh Wolfe & orang yang tepat.
Hermanson, (2004) dengan adanya Kecurangan itu mungkin.
penambahan satu unsur yaitu Rationalization : saya dapat meyakinkan
Capability pada fraud triangle theory diri sendiri sebenarnya
25
JURNAL STIE SEMARANG (Edisi Elektronik)
VOL 12 No 2 Edisi June 2020
P-ISSN: 2085-5656, e-ISSN :2252-7826
DOI: 10.33747

Muklas Adi Putra1, NugrohoTulus Rahayu2, Sarbullah3


perikalu curang ini Terwujudnya pengawasan
sepadan dengan masyarakat terhadap kebijakan publik
risikonya. akan tercipta jika transparansi
Capability : saya mempunyai sifat pengelolaan keuangan daerah terwujud
karakter dan keahlian (Salle, 2016). Jika transparansi informasi
yang dibutuhkan dalam keuangan selalu dihambat, terdapat
menjadi seorang yang beberapa konsekwensi yang mungkin
dianggap tepat untuk negatif hadir dalam pemerintah salah
bisa melakukannya. satunya adalah timbul korupsi yang sulit
Saya sadar akan peluang diatasi (Salle, 2016). Berdasarkan uraian
kecurangan ini dan tersebut hipotesis yang dapat
dapat mengubahnya dirumuskan adalah :
menjadi kenyataan. H1 : Transparency berpengaruh
terhadap pendeteksian fraud.
Hipotesis
2. Opportunity pada proksi Quality of
1. Pressure pada proksi Transparency
External Audit berpengaruh pada
berpengaruh pada pendeteksian
pendeteksian Fraud
fraud
Tujuan utama audit hanya untuk
Upaya yang konkrit dalam
membentuk opini atas pandangan yang
mewujudkan transparansi dan
dianggap benar dan adil dalam laporan
akuntabilitas pengelolaan anggaran
keuangan perusaan (Nwoye, Ekesiobi,
keuangan negara salah satunya yaitu
Obiorah, & Chidoziem, 2016). Kualitas
disampaikannya laporan suatu
audit juga ditentukan oleh auditornya
pertanggungjawaban keuangan oleh
yang dipilih oleh pengguna jasa audit dari
pemerintah yang telah memenuhi
kantor akuntan publik yang dipercaya.
prinsip-prinsip tepat waktu dan
Suryanto, Indriyani, & Sofyani,
dibuat melalui standar akuntansi
(2017) dalam penelitiannya menemukan
pemerintah yang dapat diterima
bahwa adanya pengalaman seorang
secara umum (Penjelasan UU
auditor dan tipe kepribadiannya
17/2013).
mempunyai pengaruh dan signifikan
terhadap kompetensi seorang auditor di
26
JURNAL STIE SEMARANG (Edisi Elektronik)
VOL 12 No 2 Edisi June 2020
P-ISSN: 2085-5656, e-ISSN :2252-7826
DOI: 10.33747

Muklas Adi Putra1, NugrohoTulus Rahayu2, Sarbullah3


dalam mendeteksi adanya tindak penggunaan anggaran dana desa supaya
kecurangan. Semakin tepat sasaran dan tidak adanya tindak
berpengalamannya seorang auditor penyelewengan (Humas Mranggen,
dalam mendeteksi kecurangan maka 2018). Berdasarkan uraian tersebut
semakin mampu pula di dalam hipotesis yang dapat dirumuskan adalah
mendeteksi tindak kecurangan :
(Suryanto et al., 2017). Berdasarkan H3 : Ineffective monitoring
uraian tersebut hipotesis yang dapat berpengaruh terhadap
dirumuskan adalah : pendeteksian fraud.
H2 : Quality of External Audit
4. Capability pada proksi Positioning
berpengaruh terhadap
berpengaruh pada pendeteksian
pendeteksian fraud.
Fraud
3. Rationalization pada proksi Kemampuan dari individu
Ineffective Monitoring merupakan sifat dan keahlian pribadi
berpengaruh pada pendeteksian yang mampu memainkan peran utama
Fraud dalam kecurangan yang benar- benar
Ineffective monitoring adalah dapat terjadi dan bahkan dengan
suatu pemantauan yang kurang kehadiran tiga lainnya elemen yaitu
efektif dari pemangku kepentingan, insentif, peluang dan rasionalisasi
seperti pemerintah setingkat (Wolfe & Hermanson, 2004). Hal yang
diatasnya, dan masyarakat dalam dianggap paling identik dengan perilaku
memonitoring penggunaan dana korupsi untuk masyarakat luas adalah
desa. Semua pihak yang terkait penekanan pada tindak
dalam penggunaan dana desa harus penyalahgunaannya kekuasaan atau suatu
dilibatkan. Kepala Kepolisian Resort jabatan public demi kepentingan
Demak AKBP Maesa Soegriwo, pribadi (Zahara, 2017). Berdasarkan
SIK yang melalui Kepala Polisi penelitian dari Cressey, ia menemukan
Sektor Mranggen AKP Son Haji, SH adanya seseorang melakukan tindakan
mengungkapkan adanya Keterlibatan kecurangan (fraud) ketika mereka
Kepolisian Negara Republik memiliki non-sharable problems. Mereka
Indonesia (polri) di dalam percaya permasalahan tersebut dapat
27
JURNAL STIE SEMARANG (Edisi Elektronik)
VOL 12 No 2 Edisi June 2020
P-ISSN: 2085-5656, e-ISSN :2252-7826
DOI: 10.33747

Muklas Adi Putra1, NugrohoTulus Rahayu2, Sarbullah3


diatasi secara baik-baik dengan uraian tersebut hipotesis yang bisa
jabatan/ pekerjaan yang dimiliki saat dirumuskan adalah :
ini (Zahara, 2017). Berdasarkan H4 : Positioning berpengaruh
terhadap pendeteksian fraud.

Gambar 1
Model Penelitian

PRESSURE

Proxy Transparency (X1)

OPPORTUNITY
Proxy Quality of External Audit (X 2)
Pendeteksian Fraud
RATIONALIZATION

Proxy Ineffective Monitoring (X3)

CAPABILITY

Proxy Positioning (X4)

28
JURNAL STIE SEMARANG (Edisi Elektronik)
VOL 12 No 2 Edisi June 2020
P-ISSN: 2085-5656, e-ISSN :2252-7826
DOI: 10.33747

Muklas Adi Putra1, NugrohoTulus Rahayu2, Sarbullah3


METODE menggunakan lima item pernyataan. Proxy

Populasi penelitian ini adalah aparat transparency pada variabel pressure diukur

desa secara keseluruhan yang berada di desa- dengan sembilan item pernyataan. Proxy

desa se Kecamatan Guntur Kabupaten quality of external audit pada variabel

Demak. Pertimbangan dalam memilih opportunity diukur dengan enam item

populasi seluruh aparat desa yang berada di pernyataan. Proxy ineffective monitoring

kecamatan Guntur Kabupaten Demak adalah pada variabel rationalization diukur dengan

untuk menganalisis pengaruh teori fraud delapan item pernyataan. Proxy positioning

diamond dalam pengelolaan anggaran Dana pada variabel capability diukur dengan

Desa yang ada di Kecamatan Guntur. empat item pernyataan.

Berikut desa-desa yang berada di kecamatan


Guntur Kabupaten Demak, Desa Blerong, HASIL DAN PEMBAHASAN

Desa Banjarejo, Desa Wonorejo, Desa Sangatlah mutlak suatu instrumen

Sarirejo, Desa Pamongan, Desa Tlogoweru, dinyatakan valid dan reliabel karena untuk

Desa Bogosari, Desa Sukorejo, Desa menentukan hasil penelitian membutuhkan

Sidokumpul, Desa Gaji, Desa Krandon, adanya validitas dan reliabitas. Dengan uji

Desa Tangkis, Desa Temuroso, Desa confirmation factor analysis (CFA) dengan

Bakalrejo, Desa Guntur; Desa Bumiharjo, factor loading 0,4. Hasil dari factor loading

dan yang terakhir Desa Tlogorejo. apabila menunjuk pada nilai lebih dari 0,4

Sampel di dalam penelitian ini maka butir pernyataan dinyatakan dapat

menggunakan teknik nonprobability valid (Ghozali, 2016). Reliabilitas kuesioner

sampling dengan cara cuota sampling akan didapatkan jika nilai Cronbach’s alpha

dengan kriterianya sebagai berikut : > 0,60 (Ghozali, 2016).

a. Responden merupakan aparat desa Setelah dilakukan uji validitas dan

b. Masing-masing desa disebar maksimal reliabilitas maka didapati beberapa item

10 kuesioner pernyataan yang didapati tidak valid.

Data primer digunakan di dalam Pernyataan yang telah dinyatakan tidak valid

penelitian ini. Data primer yang diperoleh diantaranya ada pada variabel pressure yaitu

dengan cara penggunaan metode survey pada pernyataan nomor enam. Pada variabel

yaitu melalui penyebaran kuesioner. rationalization juga mempunyai pernyataan

Kuesioner yang kembali sebanyak 153 tidak valid ada pada pernyataan nomor

kuesioner dari 200 kuesioner yang disebar. delapan.

Pendeteksian fraud diukur dengan cara

29
Tabel 1
Hasil Uji Validitas
Variabel KMO Kisaran Factor Rule of Keterangan
Loading thumb
Transparency 0,887 0,480 – 0,633 0,4 Valid
Quality of External Audit 0,566 0,547 – 0,661 0,4 Valid
Ineffective Monitoring 0,550 0,587 – 0,788 0,4 Valid
Positioning 0,603 0,570 – 0,913 0,4 Valid
Pendeteksian Fraud 0,465 0,671 – 0,899 0,4 Valid
Sumber : data primer diolah, 2020.

Variabel pendeteksian fraud juga pernyataan yang dinyatakan tidak valid,


memiliki dua pernyataan yang dinyatakan akan dikeluarkan dari analisis. Dibawah
tidak valid yaitu pada pernyataan nomor tiga ini adalah tabel validitas dan reliabilitas
dan nomor empat. Tindak lanjut dari hasil setelah dikeluarkannya pernyataan yang
validitas dan reliabilitas item-item untuk tidak valid
:

Tabel 2
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach’s Keterangan
alpha
Transparency 0,876 Reliable
Quality of External Audit 0,746 Reliable
Ineffective Monitoring 0,707 Reliable
Positioning 0,657 Reliable
Pendeteksian Fraud 0,611 Reliable
Sumber : data primer diolah, 2020.

Pengujian hipotesis dilakukan Berdasarkan pengujian hipotesis dari


dengan teknik regresi linier berganda yang persamaan regresi diatas dapat diketahui
proses pengolahannya menggunakan bahwa pada nilai t hitung sebagai berikut :
analisis program SPSS Versi 21. Hasil
regresi dapat dilihat pada tabel 3 dibawah
ini.
Persamaan regresi yang di dapat adalah
sebagai berikut :
Y = 7,941 + 0,006X1 -0,019X2 + 0,111X3
+ 0,531X4 + e

30
Tabel 3
Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF

(Constant) 7,941 2,641 3,007 ,003

Proxy Transparency ,006 ,056 ,010 ,115 ,909 ,596 1,678


1 Proxy Quality of External Audit -,019 ,113 -,014 -,164 ,870 ,594 1,685
Proxy in Effective Monitoring ,111 ,056 ,136 1,992 ,048 ,932 1,073
Proxy Positioning ,531 ,067 ,549 7,943 ,000 ,911 1,097
a. Dependent Variable: Pendeteksian Fraud

Sumber : data primer diolah, 2020.

Nilai konstanta adalah 7,941 yang tidak berpengaruh signifikan terhadap


berarti bahwa nilai total skor pendeteksian pendeteksian fraud, maka hipotesis ke
fraud sebesar 7,941 jika skor proxy dua ditolak.
transparensi, proxy quality of external Nilai koefisien proxy ineffective
audit, proxy in effective monitoring, dan monitoring pada variabel rationalization
proxy positioning = 0. Maka pendeteksian sebesar 1,992 dengan nilai signifikansi
fraud penggunaan dana desa sebesar sebesar 0,048 < 0,05. Artinya pada taraf
7,941. signifikansi 5% proxy ineffective
Nilai koefisien proxy transparency monitoring pada variabel rationalization
pada variabel pressure sebesar 0,115 berpengaruh signifikan secara positif
dengan nilai signifikansi sebesar 0,909 < terhadap pendeteksian fraud, maka
0,05. Artinya pada taraf signifikansi 5% hipotesis ketiga diterima.
proxy transparency pada variabel Nilai koefisien proxy positioning
pressure tidak adanya pengaruh yang pada variabel capability sebesar 7,943
signifikan terhadap pendeteksian fraud, dengan memiliki nilai signifikansi
maka hipotesis pertama ditolak. sebesar 0,000 < 0,05. Artinya pada taraf
Nilai koefisien proxy quality of signifikansi 5% proxy positioning pada
external audit pada variabel opportunity variable capability berpengaruh signifikan
sebesar - 0,164 dengan nilai signifikansi secara positf terhadap pendeteksian fraud
sebesar 0,870 < 0,05. Artinya pada maka hipotesis keemapt diterima.
taraf signifikansi 5% proxy quality of
external audit pada variabel opportunity

31
Tabel 4
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the
Square Estimate
1 ,596a ,355 ,338 2,032
a. Predictors: (Constant), Proxy Positioning, Proxy Transparency,
Proxy in Effective Monitoring, Proxy Quality of External Audit
b. Dependent Variable: Pendeteksian Fraud

Sumber : data primer diolah, 2020.

Pada tabel diatas dapat diketahui penyalahgunaan anggaran desa yang


nilai R2 sebesar 0,355; nilai tersebut dikelolanya. Akan tetapi, ini tidak sesuai
bermakna seberapa besar nilai dengan hasil dari penelitian yang telah
pengaruhnya antara variabel independen dilakukan oleh Salle (2016) menerangkan
dengan variabel dependen. Dalam hal transparansi keuangan adalah sebuah
penelitian ini nilai tersebut sebesar 0,355 proses penyampaian suatu informasi
atau 35,5%. Sisa dari nilai tersebut yaitu keuangan yang dilakukan secara terbuka
64,5% merupakan faktor lain atau dari pemerintah daerah kepada prinsipalnya
variabel lain yang tidak diamati diluar (warga masyarakat). Alasan dari responden
dari variabel bebas dalam penelitian ini. beranggapan bahwa pernyataan tersebut

Hasil dari rangkaian uji diatas dibuat merupakan sebuah pernyataan yang

dapat diketahui bahwa proxy negatif (membuka aib), sehingga

transparency pada variabel pressure tidak menjadikan sulit sekali menjawab dengan

dapat memberikan hasil yang signifikan. apa adanya tanpa ditutup-tutupi. Objek

Dapat diartikan bahwa proxy transparency dalam penelitian ini adalah para

pada variabel pressure tidak mampu pelaku pengguna anggaran dana desa.

mendeteksi adanya fraud dalam Berbeda dengan penelitian-penelitian ada

penggunaan anggaran dana desa di sebelumnya menjadi objek penelitian

Kecamatan Guntur. Dengan kata lain jika adalah para auditor akuntan.

transparansi penggunaan anggaran Hasil dari pengujian proxy quality


dana desa mengalami peningkatan of external audit pada variabel
belum tentu mampu meningkatkan opportunity juga menunjukkan hasil yang
adanya pendeteksian fraud anggaran desa. tidak berpengaruh signifikan. Dapat
Hasil yang tidak signifikan tersebut diartikan bahwa proxy quality of external
karena transparansi dalam penggunaan audit pada variabel opportunity tidak
anggaran dana desa akan menjadikan mampu mendeteksi adanya fraud dalam
sulitnya oknum aparat desa dalam penggunaan anggaran dana desa di
Kecamatan Guntur. Hasil ini tidaklah
32
sejalan dengan hasil penelitian Suryanto, memperlihatkan semakin kurang efektifnya
Indriyani, & Sofyani, (2017) yang pemerintah dalam memonitor penggunaan
menerangkan bahwa ditemukannya anggaran dana desa menjadikannya
pengalaman seorang auditor dan tipe semakin tinggi pula adanya tindakan
kepribadian yang mempunyai pengaruh kecurangan di dalam penggunaan anggaran
signifikan terhadap kemampuan seorang dana desa. Menurut Humas Mranggen,
auditor di dalam mendeteksi adanya (2018) menjelaskan bahwa harus semua
tindak kecurangan. Alasan kenapa proxy pihak yang terkait didalam penggunaan
quality of external audit pada variabel dana desa dilibatkan. Kepala Polisi Resort
opportunity tidak berpengaruh Demak AKBP Maesa Soegriwo, SIK
dikarenakan objek penelitian ini tidaklah melalui Kepala Polisi Sektor Mranggen
sama dengan penelitian sebelumnya. AKP Son Haji, SH menyatakan
Jika didalam penelitian ini keterlibatannya pihak Kepolisian Negara
responden adalah para pengguna anggaran Republik Indonesia (POLRI) didalam
dana desa, sedangkan penelitian Suryanto memantau penggunaan anggaran dana desa
dkk, meneliti para auditor external. agar sesuai dan tepat sasaran serta tidak
Dijelaskan dalam Suryanto et al., (2017) dapat diselewengkan. Monitoring yang
semakin berpengalamannya seorang maksimal dapat mengawal aparat desa
auditor maka semakin mampu pula dalam dalam menggunakan anggaran dana desa.
mendeteksi adanya tindak kecurangan. Imbasnya masyarakat semakin percaya
Pengguna anggaran dalam hal ini adalah kepada pemerintah desa tentang
aparat desa beranggapan jika semakin penggunaan anggaran dana desa
baik kualitas audit eksternal maka akan tersebut. Secara otomatis akan menepis
menjadikan sulitnya para oknum anggapan masyarakat tentang
pengguna anggaran dana desa melakukan ketidakpercayaannya terhadap aparat desa
tindak kecurangan (fraud). yang berkaitan dengan penggunaan dana
Hasil dari pengujian proxy desa.
ineffective monitoring pada variabel Hasil pengujian proxy positioning
rationalization memiliki pengaruh yang pada variabel capability didapati adanya
cukup signifikan terhadap pendeteksian pengaruh yang signifikan terhadap
fraud pengelolaan anggaran dana desa. pendeteksian fraud. Sebagaimana
Ineffective monitoring adalah sebuah dijelaskan dalam Zahara (2017) hal yang
pemantauan yang kurang efektif dari paling identik dengan perilaku tindak
pemerintah setingkat diatasnya dan juga korupsi bagi masyarakat umum yaitu
masyarakat dalam memonitor penggunaan penekanannya ada pada penyalahgunaan
anggaran dana desa. Hasil penelitian kekuasaan atau jabatan publik untuk
33
kepentingan pribadinya. Jabatan dapat capability diperoleh hasil bahwa ada
menjadikan seseorang berperilaku pengaruh signifikan terhadap pendeteksian
menyimpang. Mereka meyakini masalah fraud. Ini membuktikan monitoring yang
tersebut dapat diselesaikan secara diam- kurang efektif dapat meningkatkan
diam dengan memanfaatkan jabatan yang terjadinya kecurangan (fraud). Jabatan juga
telah mereka miliki (Zahara, 2017). Akan dapat mempengaruhi adanya pendeteksian
tetapi, semakin tingginya jabatan fraud. Semakin bagus dalam mengemban
seseorang akan sangat mudah memonitor amanah jabatan tersebut semakin bagus pula
dan mendeteksi adanya tindak terjadinya didalam kontrol pengendalian tindak
kecurangan yang dilakukan oleh kecurangan (fraud).
bawahannya. Kaitannya dengan Keterbatasan dalam penelitian ini
penggunaan anggaran dana desa, sosok yaitu objek penelitian yang sangat berbeda
sentral ada dalam diri kepala desa di dengan penelitian-penelitian terdahulu,
dalam pengelolaan anggaran dana desa. dimana objek penelitian ini adalah pelaku
Kemampuan tentang leadearship yang pengguna anggaran dana desa yaitu aparat
baik bagi seorang kepala desa menjadikan desa di Kecamatan Guntur Kabupaten
rencana pembangunan desa melalui Demak. Sedangkan pada penelitian-
musrenbangdes yang dilaksanakan penelitian terdahulu respondennya adalah
setahun sekali pada masa akhir tahun akan akuntan yang mengaudit laporan keuangan.
berjalan dengan baik sesuai berdasarkan Ada beberapa indikator pernyataan dari
apa yang sudah direncanakan dan beberapa variabel yang dinyatakan dalam
ditetapkan. uji tidak valid. Sulitnya menyusun
pernyataan yang sesuai dengan posisi

KESIMPULAN responden dijadikan sebagai asumsi bahwa

Penelitian ini menghasilkan bahwa responden sulit memahami pernyataan dari

proxy transparency pada pressure dan penelitian ini, dikarena literatur-literatur

proxy quality of external audit pada yang ada membahas tentang responden

variabel opportunity tidak berpengaruh yang berbeda. Hampir 80% pernyataan

signifikan terhadap pendeteksian adanya yang diajukan adalah pernyataan negatif

kecurangan (fraud). Dapat diartikan bahwa dimana menyulitkan responden dalam

jika pressure dan opportunity meningkat menjawab dengan jujur yang sesuai

tidak ada pengaruhnya terhadap keadaan yang dialami.

pendeteksian tindak kecurangan. Saran bagi penelitian selanjutnya

Berbeda pada proxy ineffective kemampuan menyusun kuesioner atau

monitoring pada variabel rationalization pernyataan merupakan kunci penting dalam

dan proxy positioning pada variabel kualitas dan pengembangan penelitian ini.

34
Pernyataan tersebut diharapkan pernyataan dana desa untuk penelitian selanjutnya
yang bersifat positif, agar jawaban yang dapat menggunakan pendekatan teori fraud
didapat sesuai dengan keadaan yang yang lain seperti fraud triangle theori,
sebenarnya. Terkait dengan penggunaan fraud pentagon theori, atau yang sejenisnya

DAFTAR PUSTAKA Journal of Business Ethics.122.


10.1007/s10551-013-1748-5.
Abdullahi, R. ’u, & Mansor, N. (2015).
Ghozali, Imam. (2016). Aplikasi Analisis
Fraud Triangle Theory and Fraud
Multivariate dengan Program
Diamond Theory. Understanding the
IMB SPSS 23 (Edisi 8). Cetakan ke
Convergent and Divergent For
VIII. Semarang: Badan Penerbit
Future Research. International
Universitas Diponegoro.
Journal of Academic Research in
Humas Mranggen. (2018).
Accounting Finance and
BhabinKamtibmas Ikut
Management Sciences, 5(4), 38–45.
Serta Monitoring Proyek
https://doi.org/10.6007/IJARAFMS/
Pembangunan Infrastruktur Desa.
v5- 3/1823
Retrieved from
Albrecht, W. S., Albrecht, C. O., Albrecht,
http://tribratanews.demak.jateng.polr
C. C., & Zimbelman, M. F. (2012).
i.g o.id/bhabinkamtibmas-ikut-serta-
Fraud Examination. South-Western
monitoring-proyek-pembangunan-
Cengage Learning, 696.
infrastruktur-desa/
https://doi.org/10.1017/CBO978110
Jensen, M. C., & Smith, Jr., C. W.
741-5324.004
(2000). Stockholder, Manager, and
DetikFinance. (2014). Di Masa SBY,
Creditor Interests: Applications of
Pemerintah Sediakan Dana Khusus
Agency Theory. SSRN Electronic
untuk Desa. Www.detik.com.
Journal, (December 2000).
Retrieved from
https://doi.org/10.2139/ssrn.173461
https://finance.detik.com/berita-
Kementerian Keuangan Republik Indonesia.
ekonomi-bisnis/d-2721459/di-masa
(2019). Buku Pintar Dana Desa.
sby-pemerintah-sediakan-dana-
Jakarta: Kementerian Keuangan
khusus- untuk-desa
Republik Indonesia.
Fernandez-Feijoo, Belén & Romero, Silvia
Nwoye, U. J., Ekesiobi, C., Obiorah, J., &
& Ruiz Blanco, Silvia. (2013).
Chidoziem, A. M. F. (2016).
Effect of Stakeholders’ Pressure on
Inclusive Application of SAS No. 99
Transparency of Sustainability
in the Effective Deterrence of
Reports within the GRI Framework.
Fraudulent Financial Reporting in
35
Nigeria: Perception of Professional 18(1), 102–118.
Accountants in Practice, Industries https://doi.org/10.18196/jai.18163
and Academics. Journal of The Tommie Singleton, Aaron Singleton, Jack
Institute of Chartered Accountants Bologna, R. L. (2006). Fraud Auditing
of Nigeria, 49(4), 42–48. and Forensic Accounting (3rd ed.). New
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.2 Jersey: John Wiley & Sons, Inc.
139/ Undang-Undang No 17 Tahun 2013 tentang
Putra, M. Adi. (2018). Perbedaan Persepsi Organisasi Kemasyarakatan.
Akademisi dan Praktisi Akuntansi Wolfe, D. T., & Hermanson, D. R. (2004).
tentang Akuntansi Forensik Sebagai The Fraud Diamond : Considering the
Mata Kuliah. Jurnal STIE Four Elements of Fraud. CPA Journal,
Semarang,10(2), 01- 74(12), 38–42. https://doi.org/DOI:
21.https://doi.org/10.33747/stiesmg. Zahara, A. (2017). PENGARUH
v10 i2.195. TEKANAN, KESEMPATAN DAN
RASIONALISASI TERHADAP
Rengganis, R. M. Y. D., Sari, M. M. R.,
Budiasih, I., Wirajaya, I. G. A., & TINDAKAN KECURANGAN
Suprasto, H. B. (2019). The fraud
(FRAUD) (Survei pada Narapidana
diamond: element in detecting financial
statement of fraud. International Tipikor di Lembaga Pemasyarakatan
Research Journal of Management, IT Kelas II A Kota Pekanbaru).
and Social Sciences, 6(3), 1-10.
https://doi.org/10.21744/irjmis.v6n3.62
1
Salle, A. (2016). Makna transparansi dalam
pengelolaan keuangan daerah. Jurnal
Kajian Ekonomi Dan Keuangan
Daerah, 1–19.
Supriadin, J. (2017). Jokowi Sebut 900 Kades
Tersangkut Penyalahgunaan Dana Desa.
www.liputan6.com. Retrieved from
http://news.liputan6.com/read/3132088/
jokowi-sebut-900-kades-tersangkut-
penyalahgunaan-dana-desa
Suryanto, R., Indriyani, Y., & Sofyani, H.
(2017). Determinan Kemampuan
Auditor dalam Mendeteksi Kecurangan.
Jurnal Akuntansi Dan Investasi,

36

You might also like