You are on page 1of 11

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/335442378

Pengaruh Alokasi Dana Desa dan Pendapatan Asli Desa Terhadap Belanja Desa

Article · August 2019


DOI: 10.5281/zenodo.3484027

CITATIONS READS

0 6,620

2 authors, including:

Herman Sjahruddin
Brawijaya University
144 PUBLICATIONS   186 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Employee Performance View project

Financial Management View project

All content following this page was uploaded by Herman Sjahruddin on 13 October 2019.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


JURNAL ORGANISASI DAN MANAJEMEN
Issue 1 (Agustus, 2019)

Pengaruh Alokasi Dana Desa dan Pendapatan Asli Desa


Terhadap Belanja Desa

Annisa Riski Amnan1) & Herman Sjahruddin2) Hardiani3)


annisariskiamnan2@gmail.com

1) Mahasiswi Program Studi Manajemen pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bongaya Makassar
2) Dosen Program Studi Manajemen pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bongaya Makassar

Abstract sedangan variabel bebas lainnya yaitu pendapatan asli


This study aims to determine the effect of village fund desa tidak berpengaruh dan negatif signifkan terhadap
allocation and original village income on village belanja desa. Alokasi dana desa merupakan variabel
spending. This research approach is quantitative. The yang dominan berpengaruh terhadap belanja desa.
population in this study is the financial statements of the
Kata Kunci: Alokasi dana desa, pendapatan asli desa,
village for the years 2016-2018 in 4 villages that were
belanja desa
sampled in the District of Malimbong Balepe, Tana
Toraja Regency. The results of hypothesis testing using
Pendahuluan
multiple linear regression analysis provide evidence that
Desa mempunyai hak untuk memperoleh bagian
the allocation of village funds has a significant positive
dari dana perimbangan keuangan pusat dan daerah
effect on village expenditure, while the other independent
yang diterima kabupaten. Perolehan bagian keuangan
variables, namely original income of the village have no
desa dari kabupaten disebut alokasi dana desa yang
effect and a significant negative effect on village
penyalurannya melalui kas desa atau rekening desa
spending. Village fund allocation is the dominant
(Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004, tentang
variable influencing village spending.
perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan
pemerintah daerah). Alokasi dana desa merupakan
Keywords: Village fund allocation, village original
subtansi baru dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja
income, village expenditure
Desa (APBD). Besar alokasi dana desatersebut
berjumlah 30% dialokasikan untuk aparatur
Abstrak
pemerintah desa sedangkan 70% digunakan untuk
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
program pemberdayaan masyarakat dan publik.
alokasi dana desa dan pendapatan asli desa terhadap
Desa, selain memiliki anggaran dana yang
belanja desa. Pendekatan penelitian ini adalah
bersumber dari pemerintah, desa juga memiliki
kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah
beberapa jenis pendapatan yang berasal dari
laporan keuangan desa selama tahun 2016-2018 pada
pendapatan asli desa tersebut. Pendapatan asli desa
4 desa yang menjadi sampel di Kecamatan Malimbong
adalah pendapatan yang berasal dari kewenangan desa
Balepe Kabupaten Tana Toraja. Hasil uji hipotesis
berdasarkan hak asal usul dan kewenangan skala lokal
dengan menggunakan analisis regresi linear berganda
desa. Adapun pendapatan desa yang berasal dari
memberikan bukti bahwa alokasi dana desa
pendapatan asli desa adalah hasil usaha, hasil aset,
berpengaruh positif signifikan terhadap belanja desa,
swadaya, partisipasi, gotong-royong dan lain-lain
Halaman 37
Authors : Annisa Riski Amnan et al. ~ Issue 1 (Agustus, 2019); 37~46
http://doi.org/10.5281/zenodo.3484027
pendapatan asli desa, seperti hasil pungutan desa yang masyarakat desa yang tinggi ataupun rendahnya
sah. Pendapatan desa yang termasuk dalam kelompok dipengaruhi alokasi dana desa dan pendapatan asli
transfer selain alokasi dana desa adalah bagian dari desa yang harus dikelola secara adil dan transparan.
hasil pajak daerah kabupaten/kota dan retribusi Pernyataan tersebut sejalan dengan temuan penelitian
daerah minimal sebesar 10% dari hasil pajak dan yang dilakukan Yuni Eka Putri (2017) bahwa alokasi
retribusi daerah kabupaten/kota, bantuan keuangan dana desa dan pendapatan asli desa berpengaruh
dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) positif signifikan terhadap belanja desa. Hasil penelitian
provinsi atau kabupaten/kota dan sumber pendapatan tersebut diperoleh bantahan dari peneliti lainnya,
terakhir berasal dari pendapatan lain-lain, yakni hibah seperti yang dilakukan Ummu Habibah (2017) bahwa
dan sumbangan dari pihak ketiga yang tidak mengikat anggaran dana desa dan pendapatan asli desa
dan lain-lain pendapatan desa yang sah (Undang- berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap
undang No. 60 Tahun 2014 Tentang Sistem belanja desa.
Pemerintahan Desa, Pasal 72 ayat 1).
Adanya pengelolaan anggaran dana desa dan Tinjauan Pustaka
pendapatan asli desa terhadap semua pengeluaran 1. Alokasi Dana Desa
desa, adalah termasuk dalam kegiatan belanja desa. a. Pengertian Alokasi Dana Desa
Kegiatan belanja desa meliputi semua pengeluaran dari Pasal 72 ayat 4 tentang Pemerintahan Desa, alokasi
rekening desa yang merupakan kewajiban desa dalam 1 dana desa merupakan alokasi dana yang diperuntukkan
(satu) tahun anggaran yang tidak akan diperoleh untuk desa paling sedikit 10% dari dana perimbangan
pembayarannya kembali oleh desa. Adapun klasifikasi yang diterima kabupaten/kota dalam Anggaran
belanja desa terdiri atas penyelenggaraan Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) setelah
pemerintahan desa, pelaksanaan pemerintahan desa, dikurangi dana alokasi khusus. Menurut kementerian
pelaksanaan pembangunan desa, pembinaan keuangan Direktorat Jenderal Pembangunan Keuangan
kemasyarakatan desa, pemberdayaan masyarakat desa bahwa dana alokasi khusus merupakan dana yang
dan belanja tak terduga. Klasifikasi belanja tersebut bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan
dibagi dalam kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk
desa yang telah dituangkan dalam Rencana Kerja membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan
Pemerintah Desa (RKPD) dan seluruh kegiatan belanja urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional.
tersebut bermuara pada kegiatan belanja pegawai, Besaran dana alokasi khusus ditetapkan setiap tahun
belanja barang dan jasa dan belanja modal (Undang- dalam APBN.
undang No. 60 Tahun 2014 Tentang Sistem
Pemerintahan Desa, Pasal 72 ayat 1). b. Mekanisme Dan Tahap Penyaluran Alokasi
Teori kesejahteraan masyarakat (Welfare State) Dana Desa
secara singkat didefinisikan sebagai suatu negara Peraturan Bupati Tana Toraja Nomor 7 Tahun 2016
dimana pemerintahan negara dianggap bertanggung pasal 22 tentang mekanisme dan tahap penyaluran
jawab dalam menjamin standar kesejahteraan hidup Alokasi Dana Desa sebagai berikut :
minimum bagi setiap warga negaranya sejalan dengan 1. Penyaluran alokasi dana lembang dilakukan dengan
dasar Negara Indonesia, yaitu pancasila. Teori yang cara pemindahbukuan dari RKUD ke RKL
menegaskan bahwa negara yang pemerintahannya 2. Penyaluran alokasi dana lembang sebagaimana
menjamin terselenggaranya kesejahteraan rakyat. Dan dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara bertahap,
untuk dapat mewujudkan kesejahteraan rakyatnya dengan ketentuan sebagai berikut :
harus didasarkan pada lima pilar kenegaraan, yaitu : a. Tahap I, pada bulan Maret sebesar 40% dari pagu
Demokrasi (Democracy), Penegakan Hukum (Rule of alokasi dana lembang
Law), Perlindungan Hak Asasi Manusia (The Human b. Tahap II, pada bulan Agustus sebesar 40% dari
Right Protection), Keadilan Sosial (Social Justice) dan pagu alokasi dana lembang
Anti Diskriminasi (Anti Discrimination). Teori keadilan c. Tahap III, pada bulan November sebesar 20%
sosial inilah yang menjadi dasar bahwa pemerintah dari pagu alokasi dana lembang
harus memberikan kebijakan dalam bidang 3. Persyaratan penyaluran alokasi dana lembang
pembiayaan terhadap seluruh masyarakat agar a. Tahap I : Surat rekomendasi bebas temuan
terlaksananya kehidupan adil dan makmur dalam penggunaan APBL tahun anggaran sebelumnya
perekonomian Indonesia (Oman Sukmana,2016). dari inspektorat Kabupaten, laporan realisasi
Teori tersebut menjelaskan bahwa belanja desa pertanggungjawaban APBL dan sesuai dengan
dipergunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan
Halaman 38
Authors : Annisa Riski Amnan et al. ~ Issue 1 (Agustus, 2019); 37~46
http://doi.org/10.5281/zenodo.3484027
peraturan lembang (desa) tentang APBL tahun d) Pendapatan asli desa lain seperti hasil
berjalan pungutan desa
b. Tahap II : Surat rekomendasi dari tim koordinasi, 3. Belanja Desa
evaluasi tingkat kecamatan, laporan a. Pengertian Belanja Desa
pertanggungjawaban penggunaan APBL tahap 1 Pada Buku Pintar Dana Desa menjelaskan bahwa
dan laporan realisasi semester 1 belanja desa adalah semua pengeluaran yang
c. Tahap III : Surat rekomendasi dari tim merupakan kewajiban desa dalam satu tahun anggaran
koordinasi, evaluasi tingkat kecamatan dan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali
laporan pertanggungjawaban APBL tahap 2 oleh desa serta anggaran tersebut dipergunakan untuk
d. Penyaluran alokasi dana lembang (desa) setiap penyelenggaraan kewenangan desa. Sesuai dengan
tahun sebagaimana dimaksud pada ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 43 Pasal 100 Tahun 2014
dilakukan paling lambat pada minggu kedua Belanja Desa yang ditetapkan dalam APB Desa
bulan yang bersangkutan. digunakan dengan ketentuan :
1) Paling sedikit 70% (≥ 70%) dari jumlah anggaran
2. Pendapatan Asli Desa belanja desa dipergunakan untuk mendanai
a. Pengertian Pendapatan Asli Desa penyelenggaraan pemerintahan desa,
Menurut Peraturan Menteri Dalam Negri pelaksanaan pembangunan desa, pembinaan
(permendagri) Nomor 20 Tahun 2018 tentang kemasayarakatan desa dan pemberdayaan
Pengelolaan Keuangan Desa dalam bab 1 menjelaskan masyarakat desa.
bahwa pendapatan merupakan semua penerimaan desa 2) Paling banyak 30% ( ≤ 30%) dari jumlah
dalam 1 tahun anggaran yang menjadi hak desa dan anggaran belanja desa digunakan untuk:
tidak perlu dikembalikan oleh desa. Dalam pasal 11 a) Penghasilan tetap dan tunjangan kepala desa
Peraturan Menteri Dalam Negri (permendagri) Nomor dan perangkat desa
20 Tahun 2018 dijelaskan pula bahwa pendapatan desa b) Operasional pemerintah desa
terdiri atas kelompok : (a) Pendapatan asli desa; (b) c) Tunjangan dan operasional Badan
Transfer; dan (c) Pendapatan lain-lain Permusyawaratan Desa
Kemudian dijelaskan secara rinci dalam d) Insentif rukun tetangga dan rukun warga
permendagri Bab 3 Pasal 12 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa (APBD) bahwa kelompok Penelitian terdahulu
pendapatan asli desa terdiri atas : (1) Hasil usaha; (2) Penelitian terdahulu yang menjadi referensi
Hasil aset; (3) Swadaya, partisipasi dan gotong-royong dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
dan (4) Pendapatan asli desa lain Tabel 1 Penelitian Terdahulu
Kemudian pada ayat (2), (3), (4) dan (5) Pasal 12
Nama Peneliti dan Tujuan dan Variabel
menjelaskan bahwa : Hasil Penelitian
Tahun Penelitian Penelitian
a) Hasil usaha desa sebagaimana dimaksud
antara lain bagi hasil BUM Desa, yaitu badan Heppy 1. Untuk 1. PaDes
Purbasari;(2015) mengetahui (Pendapatan Asli
usaha yang seluruh atau sebagian besar Analisis pengaruh pengaruh Desa)
modalnya dimiliki oleh desa melalui Pendapatan Asli Pendapatan berpengaruh
penyertaan secara langsung yang berasal dari Desa (PAD), Dana Desa dengan terhadap Belanja
kekayaan desa yang dipisahkan guna Desa, Alokasi Dana pengalokasian Desa
Desa (ADD), dan belanja bidang 2. Dana Desa (DD)
mengelola aset, jasa pelayanan dan usaha Bagi Hasil Pajak pekerjaan berpengaruh
lainnya untuk sebesar-besarnya kesejahteraan dan Retribusi umum dan terhadap Belanja
desa terhadap Belanja pertanian di Desa
b) Hasil aset seperti tanah kas desa, tambatan Desa bidang Desa
perahu, pasar desa, tempat permandian pekerjaan umum 2. Variabel
dan pertanian penelitian
umum, jaringan irigasi dan hasil aset lainnya (studi empiris di 1) Dana Desa,
sesuai sesuai dengan kewenangan seluruh desa se 2) Alokasi
berdasarkan hak asal usul dan kewenangan Kabupaten Dana Desa
lokal berskala desa Sukoharjo (ADD)
3) Bagi Hasil
c) Swadaya, partisipasi dan gotong royong Pajak dan
adalah penerimaan yang berasal dari Retribusi
sumbangan masyarakat desa 4) Belanja Desa

Halaman 39
Authors : Annisa Riski Amnan et al. ~ Issue 1 (Agustus, 2019); 37~46
http://doi.org/10.5281/zenodo.3484027
Suhairi; (2016) 1. Mengetahui Pendapatan desa penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitaif.
Analisis dan Pendekatan kuantitatif adalah metode penelitian yang
Pendapatan Desa menganalisis berpengaruh
terhadap Belanja pengaruh signifikan digunakan untuk meneliti populasi atau sampel
Desa pada Desa Pendapatan tertentu yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang
terhadap belanja
Kepayang Desa terhadap telah ditetapkan (Sugiyono, 2013:13).
Kecamatan Belanja Desa desa
Kepenuhan Hulu pada Desa
Kepayang
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Kecamatan Penelitian ini dlakukan pada Kantor Kecamatan
kepenuhan Malimbong Balepe Kabupaten Tana Toraja, yang
Hulu beralamat di Jalan Cendana Nomor 09 Kecamatan
2. Variabel Malimbong Balepe Kelurahan Malimbong Kabupaten
penelitian
a) Pendapata Tana Toraja. Penelitian ini berlangsung kurang lebih 4
n Desa bulan yaitu pada bulan Juni-Agustus 2019.
b) Belanja
Desa C. Populasi dan Sampel
Sulistiyoningtyas, 1. Mengetahui 1. Pendapatan Asli
1. Populasi
dkk.(2017) pengaruh Desa (PADesa)
Pengaruh Alokasi pendapatan asli berpengaruh Menurut Morissan (2012) populasi adalah sebagai
Dana Desa dan desa dan dana signifikan suatu kumpulan subjek, variabel, konsep atau
Pendapatan Asli desa terhadap terhadap Belanja fenomena. Kita dapat meneliti setiap anggota populasi
Desa terhadap belanja desa di Desa untuk mengetahui sifat populasi yang bersangkutan.
Belanja Desa di kecamatan 2. (Alokasi Dana
Kecamatan Baron Baron Desa (ADD)
Adapun populasi dalam penelitian ini adalah laporan
2. Variabel berpengaruh keuangan desa selama tahun 2016-2018 pada empat
a) Alokasi Dana signifikan desa yang terletak di Kecamatan Malimbong Balepe
Desa terhadap Belanja Kabupaten Tana Toraja
b) Pendapatan Asli Desa
Desa
c) Belanja Desa 2. Sampel
Reina Shafira 1. Mengetahui 1. Alokasi Dana Desa Menurut Sugiyono (2012) sampel adalah bagian dari
Murti; pengaruh (ADD) jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
(2018) Pengaruh Pendapatan Asli berpengaruh tersebut. Pengambilan sampel dilakukan dengan
Pendapatan Asli Desa (PADesa), negatif signifikan metode purposive sampling, yaitu pengambilan sampel
Desa (PAD), Dana Dana Desa (DD), terhadap Alokasi
Desa (DD), Alokasi Alokasi Dana Belanja Desa berdasarkan atas suatu pertimbangan tertentu, seperti
Dana Desa (ADD), Desa (ADD), 2. PADesa,DD,BHPR, sifat-sifat populasi atau ciri-ciri yang sudah diketahui
Bagi Hasil Pajak Bagi Hasil Pajak dan jumlah sawah sebelumnya (Notoatmodjo: 2010). Pada penelitian ini
Retribusi (BHPR) dan Retribusi tidak berpengaruh sampel yang digunakan adalah laporan alokasi dana
dan Jumlah Sawah (BHPR), dan signifikan
terhadap Belanja Jumlah Sawah terhadap Alokasi
desa, pendapatan asli desa dan laporan belanja desa
Desa Bidang terhadap Belanja Desa pada empat desa di Kecamatan Malimbong Balepe
Pertanian Tahun Alokasi Belanja Kabupaten Tana Toraja yang telah mengumpulkan
2017 (Studi Desa dokumen alokasi dana desa, pendapatan asli desa serta
Empiris di desa- 2. Variabel belanja desa Tahun 2016-2018 yang disajikan dalam
desa Kabupaten a) Pendapatan
Wonogiri) Asli Desa, bentuk laporan caturwulan sehingga secara
b) Dana Desa, keseluruhan jumlah sampel yaitu unit data sebanyak 36
c) Alokasi Dana yang diperoleh dari 4 desa x 3 (data yang digunakan
Desa, percaturwulan)= 12 x 3 tahun pengamatan.
d) Bagi Hasil
e) Pajak
Retribusi D. Metode Pengumpulan Data
f) Belanja Desa 1. Bentuk Pengumpulan Data
Sumber : Hasil Telaah Jurnal (2019) Bentuk pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data runtun waktu time series yang
Metode Penelitian diperoleh dari laporan keuangan desa Kecamatan
A. Pendekatan Penelitian Malimbong Balepe Kabupaten Tana Toraja Tahun
Penelitian sangat perlu dilakukan pendekatan 2016-2018.
penelitian, agar penelitian yang dilakukan dapat
berjalan dengan baik dan sistematis. Pendekatan
Halaman 40
Authors : Annisa Riski Amnan et al. ~ Issue 1 (Agustus, 2019); 37~46
http://doi.org/10.5281/zenodo.3484027
2. Jenis Data 1) Hasil Usaha, misalnya hasil BUM Desa, tanah kas
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini desa.
adalah data kuantitatif yaitu laporan alokasi dana desa 2) Hasil aset, misalnya tambatan perahu, pasar desa,
dan pendapatan asli desa serta belanja desa. tempat pemandian umum dan jaringan irigasi.
3. Sumber Data 3) Swadaya, partisipasi dan gotong royong misalnya
Jenis data yang digunakan adalah data sekunder. adalah membangun dengan kekuatan sendiri yang
Data sekunder adalah data yang tidak didapatkan melibatkan peran serta masyarakat berupa tenaga
secara langsung oleh peneliti, data yang dimaksud dan barang yang dinilai dengan uang.
berupa dokumen atau arsip-arsip yang dimiliki oleh 4) Lain-lain Pendapatan Asli Desa, antara lain hasil
lembaga atau seseorang yang menjadi subjek pungutan desa.
penelitian.
2. Variabel Dependen
4. Teknik Pengumpulan Data
Belanja Desa
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data
Variabel dependen (terikat) adalah variabel yang
dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi dan
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya
observasi, yaitu melakukan pengumpulan laporan
variabel bebas. Adapun yang menjadi variabel
keuangan desa secara langsung selama tahun
dependennya (terikat) ialah belanja desa sebagai
pengamatan.
variabel Y. Belanja desa digunakan dalam rangka
mendanai penyelenggaraan kewenangan desa. Belanja
E. Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel
desa yang ditetapkan dalam APB Desa sesuai pasal 100
1. Variabel Independen
PP nomor 47 tahun 2015 digunakan dengan ketentuan :
a. Alokasi Dana Desa
a. Lebih dari 70% (≥ 70%) dari jumlah anggaran
Penyaluran alokasi dana desa dilakukan melalui kas
belanja desa dipergunakan untuk mendanai
desa/rekening desa. Alokasi dana desa dimaksudkan
penyelenggaraan pemerintahan desa, pelaksanaan
untuk memberikan stimulan pembiayaan program
pembangunan desa, pembinaan kemasayarakatan
pemerintahan desa dalam melaksanakan kegiatan
desa, dan pemberdayaan masyarakat desa.
pemerintahan dan pemberdayaan masyarakat. Rumus
b. Paling banyak 30% (≥30%) dari jumlah anggaran
penentuan Alokasi Dana Desa (ADD) dipergunakan
belanja desa digunakan untuk:
untuk menghitung besarnya Alokasi Dana Desa untuk
1) Penghasilan tetap dan tunjangan kepala desa
setiap desa dilakukan dengan menghitung alokasi dasar
dan perangkat desa
dan alokasi formula. Sesuai dengan Peraturan Bupati
2) Operasional pemerintah desa
pasal 6 nomor 7 tahun 2016 menjelaskan bahwa
3) Tunjangan dan operasional Badan
alokasi dasar yang merupakan alokasi yang dibagi
Permusyawaratan Desa
secara merata kepada setiap desa sebesar 90% dari
4) Insentif rukun tetangga dan rukun warga
dana desa yang diterima kabupaten, sedangkan alokasi
formula dihitung dengan memperhatikan jumlah Hasil Penelitian
penduduk, angka kemiskinan, luas wilaya dan tingkat A. Deskripsi Data variabel Penelitian
kesulitan geografis setiap desa sebesar 10% dari dana Penelitian ini menggunakan data laporan alokasi
lembang yang diterima kabupaten. Adapun rumus dana desa, pendapatan asli desa dan belanja desa pada
Alokasi Dana Desa (x) : 4 desa sebagai sampel di Kecamatan Malimbong Balepe
ADD = AD + AF Kabupaten Tana Toraja selama 3 tahun dan data yang
Dimana : digunakan adalah data caturwulan Tahun 2016-2018.
ADD = Alokasi Dana Desa Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan
AD = Alokasi Dasar teknik purposive sampling yaitu pengambilan sampel
AF = Alokasi Formula dengan kriteria tertentu, seperti beberapa desa di
Kecamatan Malimbong yang memiliki data laporan
b. Pendapatan Asli Desa alokasi dana dan pendapatan serta belanja desa yang
Dalam buku Pedoman Resmi Petunjuk lengkap, dihitung dalam periode percaturwulan dalam
Pelaksanaan Dana Desa (Visi Yustisia: 2016) 3 tahun. Desa yang memiliki kriteria kelengkapan data
Indikator dari Pendapatan Asli Desa yaitu : sebanyak 4 desa dan memiliki 36 sampel yang telah di
olah.
PAD = HU + HA + SW + Lain-lain Dalam spesifikasi permodelan regresi untuk
penelitian ini variabel yang mempengaruhi belanja
Halaman 41
Authors : Annisa Riski Amnan et al. ~ Issue 1 (Agustus, 2019); 37~46
http://doi.org/10.5281/zenodo.3484027
desa yaitu alokasi dana desa dan pendapatan asli desa. Sumber : Laporan Keuangan Desa Kec. Malimbong dan Data
Dari ke 36 sampel akan dilakukan uji analisis, namun Olahan Ms. Excel, data di olah, 2019)
data tersebut tidak berdistribusi secara normal, Tabel 4 Belanja Desa
sehingga dilakukan transformasi data untuk memenuhi BND
Nama Desa
uji dengan menggunakan transformasi data LN Ln(2016) Ln(2017) Ln(2018)
(logaritma natural). 19,15 19,12 19,1
1. Alokasi Dana Desa Kolesawangan 19,12 19,12 19,06
Tabel 2 Alokasi dana Desa 18,62 18,7 18,44
18,98 17,7 19,05
ADD
Kolebarebatu 19,09 18,99 19,05
Nama Desa Ln 18,32 18,28 18,36
Ln (2016) Ln(2018)
-2017 18,71 18,45 19,15
19,13 19,12 19,1 Leppan 19,24 18,45 19
19,15 19,7 18,94
Kolesawangan 19,13 19,12 19,1 20,28 18,74 19,27
18,43 18,43 18,4 Lemo Menduruk 19,44 18,81 19,86
19,09 19,09 19,05 20,48 19,51 18,54
AVERAGE 19,215 187,975 18,985
Kolebarebatu 19,09 19,09 19,05
MIN 18,32 17,7 18,36
18,4 18,39 18,36 MAX 20,48 19,7 19,86
19,21 18,62 19,11 MEAN 19,135 18,775 19,05
Sumber : Laporan Keuangan Desa Kec. Malimbong dan Data
Leppan 19,04 19,24 18,98
Olahan Ms. Excel, data di olah, 2019)
18,92 19,2 18,79
20,28 19,11 19,29 B. Hasil Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Lemo Menduruk 19,22 19,11 19,19
Tabel 5 Uji Normalitas
19,83 19,11 18,78
Runs Test
AVERAGE 191,475 1896917 1893333
Unstandardized
MIN 18,4 18,39 18,36
Residual
MAX 20,28 19,24 19,29
Test Valuea -.00376
MEAN 19,11 19,11 19,05
Cases < Test Value 18
Sumber : Laporan Keuangan Desa Kec. Malimbong dan Data
Olahan Ms. Excel, data di olah, 2019) Cases >= Test Value 18
Tabel 3 Pendapatan Asli Desa Total Cases 36
PAD Number of Runs 17
Nama Desa
Ln(2016) Ln(2017) Ln(2018)
Z -.507
12,72 13,19 13,19
Kolesawangan 12,72 13,19 13,19 Asymp. Sig. (2-tailed) .612
12,72 13,19 13,19 Monte Carlo Sig. .613b
13,12 14,98 14,98
Sig. (2-tailed) 95% Lower
Kolebarebatu 13,12 14,98 14,98 .603
13,12 14,98 14,98 Confidence Bound
13,12 14,98 14,98 Interval Upper
Leppan 13,12 14,98 14,98 .623
13,12 14,98 14,98 Bound
13,12 14,98 14,98 Sumber : SPSS Ver.22 (data diolah, 2019)
Lemo Menduruk 13,12 14,98 14,98
13,12 14,98 14,98 Berdasarkan hasil perhitungan tabel 5 hasil uji
AVERAGE 13,02 145,325 145,325 Runs Test kategori nonparametrik (Npar) menunjukkan
MIN 12,72 13,19 13,19 bahwa nilai asymtotic significant sebesar 0,612 (> 0,05),
MAX 13,12 14,98 14,98 maka dapat disimpulkan bahwa variabel penelitian
MEAN 13,12 14,98 14,98 berdistribusi normal.
Halaman 42
Authors : Annisa Riski Amnan et al. ~ Issue 1 (Agustus, 2019); 37~46
http://doi.org/10.5281/zenodo.3484027
2. Uji Multikolinearitas lebih besar dari 0,05. Maka sesuai dengan dasar
Tabel 6 Uji Multikolineartitas pengambilan keputusan dalam uji glejser, dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala
Collinearity Statistics heteroskedastisitas.
Model Tolerance VIF
5. Uji Linearitas
1 (Constant) Tabel 9 Uji Variabel X1 terhadap Y
LnADD .990 1.010 Sum of Mean
df F Sig.
Squares Square
LnPAD .990 1.010
(Combined) 9.246 27 0.342 2.274 0.114
Sumber : SPSS Ver.22 (data diolah, 2019)
Between Linearity 5.75 1 5.75 38.179 0
Nilai Tolerance variabel ADD 0,990 dan PAD 0,990, Groups
lebih besar dari 0,10. Sementara itu, Nilai VIF ADD LnBelanja Deviation
* LnADD from 3.496 26 0.134 0.893 0.617
1,010 dan PAD 1,010, lebih kecil dari 10,00 sehingga Linearity
dapat disimpulkan bahwa antar variabel independen
Within Groups 1.205 8 0.151
tidak terjadi multikolinearitas.
Total 10.451 35
3. Uji Autokorelasi Sumber : SPSS Ver.22 (data diolah, 2019)
Tabel 7 Uji Autokorelasi
Pada Deviation From Linearity nilai F sebesar 0,893
Durbin-
Model F df1 df2 Sig. F dengan nilai signifikan 0,617, maka diperoleh
Watson
Change Change kesimpulan bahwa nilai signifikan >0,05, jadi dapat
1 21.885 2 33 .000 2.379 disimpulkan bahwa terdapat hubungan linearitas
antara kedua variabel
a. Predictors: (Constant), LnPAD, LnADD
b. Dependent Variable: LnBelanja Tabel 10 Uji Variabel X2 terhadap Y
Sumber : SPSS Ver.22 (data diolah, 2019) Sum of Mean
df F Sig.
Nilai Durbin Watson sebesar 2,379, pembanding Squares Square

menggunakan nilai signifikan 5% (0,05), jumlah sampel


36 (n) dan jumlah variabel independen 2 (k=2), maka (Combined) 1.102 3 0.367 1.258 0.305

pada tabel Durbin Watson akan didapat nilai du


Between Linearity 0.475 1 0.475 1.626 0.211
sebesar 1,587. Karena nilai DW 2,379 lebih besar dari Groups
batas atas (du) 1,587 dan kurang dari 4-1,587= 2,413 , LnBelanja Deviation
* LnPAD from 0.627 2 0.314 1.074 0.354
maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat Linearity
autokorelasi.
Within Groups 9.348 32 0.292

4. Uji Heteroskedastisitas Total 10.451 35


Tabel 8 Uji Heteroskedastisitas
Sumber : SPSS Ver.22 (data diolah, 2019)
Coefficientsa

Pada Deviation From Linearity nilai F sebesar 1,074


Unstandardized Standardized dengan nilai signifikan 0,354, maka diperoleh
Coefficients Coefficients
Model t Sig. kesimpulan bahwa nilai signifikan >0,05, jadi dapat
disimpulkan bahwa terdapat hubungan linearitas
Std. antara kedua variabel.
B Beta
Error
(Constant) -4.619 2.334 -1.979 0.056
C. Hasil Analisis
1 LnADD 0.194 0.115 0.274 1.692 0.100 1. Analisis Statistik Deskriptif
LnPAD 0.082 0.045 0.293 1.812 0.079 Hasil analisis statistik deskriptif pada tabel dapat
dijelaskan sebagai berikut :
Sumber : SPSS Ver.22 (data diolah, 2019)
Nilai signifikansi variabel ADD sebesar 0,100 dan
PAD sebesar 0,79. Diketahui bahwa variabel tersebut
Halaman 43
Authors : Annisa Riski Amnan et al. ~ Issue 1 (Agustus, 2019); 37~46
http://doi.org/10.5281/zenodo.3484027
1) LnBelanja (Belanja Desa). Selama periode pada saat variabel lainnya tidak berubah
pengamatan, variabel Belanja dengan nilai rata – (konstan).
rata (mean) sebesar 18,9994 dengan standar 3) Koefisien X2 Pendapatan Asli Desa (PAD)
deviasi sebesar 0,54644. Nilai rata-rata (mean) sebesar -0,142 menyatakan bahwa setiap
lebih besar dari standar deviasi, yaitu penambahan 1% Pendapatan Asli Desa
18,9994>0,54644 artinya Belanja Desa mampu (PAD), akan mengalami penurunan Belanja
memberikan kontribusi lebih baik dalam sebuah Desa sebesar -0,142 pada saat variabel
perusahaan. lainnya tidak berubah (konstan).
2) LnADD (Alokasi Dana Desa). Selama periode
pengamatan, variabel ADD dengan nilai rata – 3. Uji Hipotesis
rata (mean) sebesar 19,0155 dengan standar a. Uji Kelayakan Model (Uji F)
deviasi sebesar 0,38464. Nilai rata-rata (mean) Berdasarkan hasil pengolahan menunjukkan bahwa
lebih besar dari standar deviasi, yaitu hasil pengujian model diperoleh nilai Fhitung sebesar
19,0155>0,38464 artinya ADD mampu 21,885 dan nilai Ftabel dengan derajat kekeliruan 5%
memberikan kontribusi lebih baik dalam sebuah (α=0,05) dan derajat bebas (2:33) sehingga diperoleh
perusahaan. Ftabel 3,284918. Oleh karena itu, hasil tersebut
3) LnPAD (Pendapatan Asli Desa). Selama periode menunjukkan bahwa nilai Fhitung > Ftabel yang
pengamatan, variabel PAD dengan nilai rata – menunjukkan bahwa model tersebut layak (memenuhi
rata (mean) sebesar 14,0275 dengan standar kriteria model).
deviasi sebesar 0,97176. Nilai rata-rata (mean)
lebih besar dari standar deviasi, yaitu b. Uji Statistik t (Uji Parsial)
14,0275>0,97176 artinya PAD mampu Pada pengolahan data alokasi dana desa, Kriteria
memberikan kontribusi lebih baik dalam sebuah pengujian uji thit Alokasi Dana Desa (ADD) sebesar
perusahaan. 6,347 dan signifikan pada tingkat kepercayaan
(α=0,05), nilai signifikan yang diperoleh sebesar 0,000
2. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda lebih kecil dari 0,05. Nilai ttab dengan α=0,05 dan derajat
Berdasarkan hasil pengolahan data diketahui bebas = 36 - 2 - 1 = 33 maka diperoleh ttab = 2,034. Oleh
persamaan regresi berganda adalah sebagai karena itu, thit 6,347 lebih besar dari ttab sebesar 2,034
berikut: maka pada tingkat kekeliruan 5% H0 ditolak dan Ha
Y= a+ β X + β X + e diterima. Nilai koefisien regresi variabel Alokasi Dana
Y = 0,458 + 0,728X + − 0,142X + e Desa (ADD) adalah 1,034 (positif). Ini berarti Alokasi
Keterangan: Dana Desa (ADD) berpengaruh positif dan signifikan
Y = Belanja Desa terhadap Belanja Desa.
X = Alokasi Dana Desa (ADD) Kriteria pengujian uji thit Pendapatan Asli Desa
X = Pendapatan Asli Desa (PAD) (PAD) sebesar -1,239 dan signifikan pada tingkat
a = Konstanta kepercayaan (α=0,05), nilai signifikan yang diperoleh
β − β = Koefisien regresi sebesar 0,224 lebih besar dari 0,05. Nilai ttab dengan
e = Variabel residual α=0,05 dan derajat bebas = 36 - 2 – 1 = 33 maka
Persamaan regresi diatas dapat dijelaskan sebagai diperoleh ttab = 2,034.Oleh karena itu, thit -1,239 (tanda
berikut : negatif diabaikan) lebih kecil dari ttab sebesar 2,034
1) Berdasarkan persamaan diatas, konstanta maka pada tingkat kekeliruan 5% Ha ditolak dan H0
sebesar 0,458 memberi pengertian jika diterima. Nilai koefisien regresi variabel Pendapatan
ukuran ADD dan PAD konstan atau sama Asli Desa (PAD) adalah -0,080 (negatif). Ini berarti
dengan nol (0), maka besarnya jumlah Pendapatan Asli Desa (PAD) tidak berpengaruh dan
Belanja Desa sebesar 0,458 satuan atau negatif signifikan terhadap Belanja Desa.
mengalami kenaikan sebesar 0,458
demikian pula ketika terjadi penurunan, 4. Interpretasi Hasil Penelitian
maka variabel Y akan mengalami a) Alokasi dana desa berpengaruh positif
penurunan dengan jumlah yang sama. signifikan terhadap belanja desa
2) Koefisien X Alokasi Dana Desa (ADD) 0,728 Besarnya pengaruh alokasi dana desa terhadap
menyatakan bahwa setiap penambahan 1% belanja desa disebabkan karena tingginya alokasi dana
Alokasi Dana Desa (ADD) akan desa yang dimiliki oleh Desa Kolebarebatu pada Tahun
meningkatkan Belanja Desa sebesar 0,728 2016, Desa Leppan pada Tahun 2017 dan Desa Lemo
Halaman 44
Authors : Annisa Riski Amnan et al. ~ Issue 1 (Agustus, 2019); 37~46
http://doi.org/10.5281/zenodo.3484027
Menduruk pada Tahun 2018. Dampak dari besarnya Teori tersebut menjelaskan bahwa belanja desa
alokasi dana desa menyebabkan tingginya jumlah dipergunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan
belanja desa pada Desa Leppan dan Lemo Menduruk. masyarakat desa yang tinggi ataupun rendahnya
Tanda unstandardized yang bermakna positif dipengaruhi alokasi dana desa dan pendapatan asli
menunjukkan bahwa besarnya alokasi dana desa yang desa yang harus dikelola secara adil dan transparan.
dimiliki oleh desa yang diamati, sedangkan simbol Pernyataan tersebut sejalan dengan temuan penelitian
signifkan menunjukkan pengaruh yang bermakna atau yang dilakukan Yuni Eka Putri (2017) bahwa alokasi
berarti. Hasil penelitian ini didukung oleh peneliti dana desa dan pendapatan asli desa berpengaruh
terdahulu, Yuni Eka Putri (2017) bahwa alokasi dana positif signifikan terhadap belanja desa. Hasil penelitian
desa berpengaruh positif signifikan terhadap belanja tersebut diperoleh bantahan dari peneliti lainnya,
desa. Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan seperti yang dilakukan Ummu Habibah (2017) bahwa
hasil penelitian yang dilakukan oleh Ummu Habibah alokasi dana desa dan pendapatan asli desa
(2017) bahwa alokasi dana desa berpengaruh positif berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap
namun tidak signifikan terhadap belanja desa. belanja desa.
b) Pendapatan asli desa (PAD) berpengaruh
negative tidak signifikan terhadap belanja desa c. Uji Variabel Dominan
Pendapatan asli desa negatif signifikan disebabkan Berdasarkan hasil olahan data¸ dapat disimpulkan
oleh rendahnya pendapatan asli desa pada desa bahwa variabel independen yang paling dominan
Kolesawangan pada tahun 2016, 2017 dan 2018. pengaruhnya terhadap variabel dependen adalah
Dampak dari rendahnya pendapatan asli desa yaitu alokasi dana desa, dengan nilai kontribusi lebih besar
penurunan jumlah belanja desa pada Desa dari nilai kontribusi variabel independen lainnya
Kolesawangan di Tahun 2018 yang menyebabkan (0,53986>0,030285).
negatif sehingga terjadi pengaruh yang negatif tidak
signifikan tersebut. Tanda unstandardized yang Rekomendasi Penelitian
bermakna negatif menunjukkan bahwa kecilnya 1. Alokasi Dana Desa (ADD) berpengaruh positif dan
pendapatan asli desa yang dimiliki oleh desa yang signifikan terhadap belanja desa pada Kecamatan
diamati. Penelitian ini didukung oleh hasil peneliti Malimbong Kabupaten Tana Toraja. Semakin tinggi
sebelumnya, Reina Shafira Murti (2018) bahwa banyak program pemerintah desa dalam upaya
pendapatan asli desa tidak berpengaruh dan negatif pembangunan menggunakan pembiayaan yang
signifikan terhadap belanja desa. Hasil ini bertentangan berasal dari dana perimbangan pusat dan daerah
dengan penelitian yang dilakukan oleh (UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa) maka
Sulistiyoningtyas, dkk. (2017) bahwa pendapatan asli semakin tinggi juga hasil pembiayaan
desa berpengaruh positif signifikan terhadap belanja menggunakan dana alokasi desa yang digunakan
desa. untuk semua bidang pembiayaan. Dengan
Hasil penelitian ini mendukung Teori Kesejahteraan demikian, hipotesis yang menyatakan bahwa
Masyarakat (Welfare State) bahwa pemerintahan alokasi dana desa berpengaruh secara signifikan
negara dianggap bertanggung jawab dalam menjamin terhadap belanja desa dapat dibuktikan.
standar kesejahteraan hidup minimum bagi setiap 2. Pendapatan Asli Desa (PAD) tidak berpengaruh dan
warga negaranya sejalan dengan dasar Negara negatif signifkan terhadap belanja desa pada
Indonesia, yaitu pancasila. Teori yang menegaskan Kecamatan Malimbong Kabupaten Tana Toraja.
bahwa negara yang pemerintahannya menjamin Terkait dengan hasil pengamatan dan observasi
terselenggaranya kesejahteraan rakyat. Dan untuk pada laporan keuangan desa terhadap belanja
dapat mewujudkan kesejahteraan rakyatnya harus desa, hal ini terjadi karena sumber pendapatan asli
didasarkan pada lima pilar kenegaraan, yaitu : desa dari hasil usaha dan swadaya serta retribusi
Demokrasi (Democracy), Penegakan Hukum (Rule of objek wisata desa kurang dikembangkan dan
Law), Perlindungan Hak Asasi Manusia (The Human dimanfaatkan secara maksimal, sehingga
Right Protection), Keadilan Sosial (Social Justice) dan menyebabkan kurangnya penghasilan dari
Anti Diskriminasi (Anti Discrimination). Teori keadilan pendapatan asli desa, yang hanya cukup digunakan
sosial inilah yang menjadi dasar bahwa pemerintah untuk menambah penghasilan tetap Kepala Desa
harus memberikan kebijakan dalam bidang dan perangkatnya. Hipotesis yang menyatakan
pembiayaan terhadap seluruh masyarakat agar bahwa pendapatan asli desa berpengaruh
terlaksananya kehidupan adil dan makmur dalam signifikan terhadap belanja desa tidak dapat
perekonomian Indonesia (Oman Sukmana,2016). dibuktikan.
Halaman 45
Authors : Annisa Riski Amnan et al. ~ Issue 1 (Agustus, 2019); 37~46
http://doi.org/10.5281/zenodo.3484027
3. Alokasi dana desa merupakan variabel yang Peraturan Bupati Tana Toraja Nomor 7 Tahun 2016
dominan berpengaruh terhadap belanja desa. Hal Tentang Tata Cara Perhitungan Alokasi Dana
ini dapat dibuktikan dengan uji variabel dominan Lembang.
dengan hasil bahwa nilai kontribusi alokasi dana Peraturan Daerah Kabupaten Tana Toraja Nomor 2
desa lebih besar dibanding pendapatan asli desa. Tahun 2006 Tentang Pemerintahan Lembang.
4. Bagi pemerintah desa dan perangkatnya, agar dana Peraturan Menteri Dalam Negri Nomor 20 Tahun 2018
desa dapat dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan Tentang pengelolaan Keuangan Desa.
pembangunan dan pemberdayaan masyarakatnya, Peraturan pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 Tentang
serta kekayaan alam seperti objek wisata dapat Belanja Desa.
ditingkatkan lagi agar penghasilan pajak dan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 Tentang
retribusi bisa dimanfaatkan untuk membangun Desa
dan meningkatkan program-program Reina. (2017). Pengaruh Pendapatan Asli Desa, Dana
pembangunan desa yang masih terhambat dari Desa, Alokasi Dana Desa, Bagi Hasil Pajak
segi pembiayaan. Retribusi dan Jumlah Sawah Terhadap Alokasi
Belanja Desa Bidang Pertanian. Surakarta:
Referensi Universitas Muhammadiyah.
Suhairi. (2016). Analisis Pendapatan DesaTerhadap
Andi Siti Sri Hutami. (2017). Analisis Pengelolaan Belanja Desa Pada Desa Kepayang
Alokasi Dana Desa (ADD) di Desa Abbatireng Kecamatankepenuhan Hulu. Universitas Pasir
Kecamatan Gilireng Kabupaten Wajo. Universitas Pengaraian.
Hasanuddin. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Makassar Bongaya.
Budiyono. (2009). Statistika untuk Penelitian Edisi ke-2. (2019). Pedoman Penulisan Skripsi.
Surakarta: Sebelas Maret University Press. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif
Asnaini. (2012). Manajemen Keuangan. Teras. Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Kementrian Keuangan Republik Indonesia. (2017). Tim Visi Yustisia. (2016). Pedoman Resmi Petunjuk
Buku Pintar Dana Desa Pelaksanaan Dana Desa.
Farida Fadmawati. (2018). Pengaruh Pendapatan Asli Ummu Habibah. (2017). Analisis Pengaruh Pendapatan
Desa, Dana Desa, Alokasi Dana Desa dan Jumlah Asli Desa, Dana Desa, Alokasi Dana Desa dan Bagi
Sarana Kesehatan Tahun 2017. Universitas Hasil Pajak dan Retribusi Terhadap Belanja Desa.
Muhammadiyah Surakarta. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun
Ghozali. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan 2014 Tentang Desa
Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun
Universitas Diponegoro. 2004 Tentang Dana Perimbangan
Halim. (2004). Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta: Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 60 Tahun
Salemba Empat. 2014 Tentang Sistem Pemerintahan Desa.
Heppy, Bramudya dan Ilham. (2018). Analisis Pengaruh Undang-Undang Republik Indonesia tentang
Pendapatan Asli Desa, Dana Desa, Alokasi Dana Pemerintahan Daerah Nomor 32 Tahun 2004
Desa dan Bagi Hasil Pajak dan retribusi Terhadap Tentang Desa.
Belanja Desa Bidang Pekerjaan Umum dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun
Pertanian Di Seluruh Desa Se-Kabupaten 2014 Tentang Sistem Pembagian Tugas
Sukoharjo. Pemerintahan Desa.
Lia. (2017). Pengaruh Alokasi Dana Desa dan Winarso. (2010). Pengukuran Kinerja Keuangan
Pendapatan Asli Desa Terhadap Belanja Desa di Pemerintah Daerah. Batua Raya Makassar: Kopel
Kecamatan Baron. Kediri: Universitas Nusantara Indonesia.
PGRI. Yuni Eka Putri. (2017). Analisis Flypaper Effect Pada
Nur Aini Rahma. (2018). Pengaruh Pendapatan Asli Pendapatan Asli Desa, Alokasi Dana Desa
Desa, Dana Desa, Alokasi Dana Desa dan Bagi Terhadap Belanja Desa. Universitas
Hasil Pajak dan Retribusi Terhadap Sisa Lebih Muhammadiyah Surakarta.
perhitungan Anggaran Kabupaten Wonogiri.
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Oman Sukmana. (2016). Konsep dan Desain Negara
Kesatuan.FISIP UMM.

Halaman 46
Authors : Annisa Riski Amnan et al. ~ Issue 1 (Agustus, 2019); 37~46
http://doi.org/10.5281/zenodo.3484027

View publication stats

You might also like