You are on page 1of 9

Government: Jurnal Ilmu Pemerintahan

Volume 13, Nomor 2, Juli 2020 (76-84)


ISSN 1979-5645, e-ISSN 2503-4952

Pengelolaan Desa Mandiri Pangan Berbasis Ekonomi Lokal untuk


Mewujudkan Ketahanan Pangan Kota Batu

Alfi Qodrun Nada


Universitas Muhammaddiyah Malang
Email: alfiqodrunnada@gmail.com

Abstract
The Batu City Food Self-Reliance Program was motivated by problems, the number of house-
holds with poor families above 30% according to the survey results of the Batu City BPS Team.
The establishment of the food self-sufficient village program. The aim of the food self-sufficient
village program has a goal to overcome poverty and reduce the level of food insecurity so that it
will improve the welfare of the community and business activities are able to create income and
employment opportunities that as a driver of economic growth for the community. The purpose
of this study was to determine the management of the local economy-based independent village
food in realizing food security in the city of Batu and its problems in trying to achieve food secu-
rity of the poor in Batu City. The method used in this research is descriptive qualitative. The the-
ory used in this study is the local economy that was coined by Blakely and Bradshaw and man-
agement to realize food security in Batu City. Whereas in its management the Batu City Food
Security Service uses methods which include Planning, Organizing, Implementing and Evaluat-
ing. In its implementation there are several stages that must be done including. The first stage is
the preparation stage. Second is the growth stage, the third stage of development and finally
the independence stage. Currently in Batu the implementation has gone through the four stages
of the program, namely conducting a sustainable program for the food self-sufficient village
program
Keywords: Food Self-Reliance Village, Local Economy, Management

Abstrak
Program Desa Mandiri Pangan Kota Batu dilatarbelakangi oleh permasalahan, banyaknya ru-
mah tangga dengan KK miskin diatas 30% sesuai dengan hasil survey Tim BPS Kota batu. Ter-
bentuklah program desa mandiri pangan Tujuan dari program desa mandiri pangan mempu-
nyai sasaran untuk mengatasi kemiskinan dan mengurangi tingkat kerawanan pangan gizi se-
hingga akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kegiatan usaha mampu mencip-
takan pemerataan pendapatan dan kesempatan kerja yang sebagai penggerak pertumbuhan
perekonomian bagi masyarakat. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengelolaan desa
mandiri pangan berbasis ekonomi local dalam mewujudkan ketahanan pangan diKota batu
beserta problematikanya dalam mengupayakan dapat mencapai ketahanan pangan masyara-
kat miskin di Kota Batu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini kualitatif yang bersifat
deskriptif. Teori yang digunakan dalam kajian ini adalah ekonomi local yang dicetuskan oleh
Blakely dan Bradshaw dan management guna mewujudkan ketahanan pangan di Kota Batu.
Sedangkan dalam pengelolaannya dinas ketahanan pangan kota batu menggunakan cara yang
meliputi Perencanaan, Pengorganisasian, Pelaksanaan dan Evaluasi. Dalam pelaksanaannya
ada beberapa tahap yang harus di lakukan diantaranya. Tahap pertama yaitu tahap persiapan,
Kedua yaitu tahap penumbuhan, ketiga tahap pengembangan dan terakhir tahap kemandirian.

76
Government: Jurnal Ilmu Pemerintahan, Volume 13, Nomor 2, Juli 2020

Saat ini di Kota Batu dalam pelaksanaannya sudah melalui ke empat tahapan program tersebut
yaitu melakukan program berkelanjutan untuk program desa mandiri pangan.
Kata kunci: Desa Mandiri Pangan, Ekonomi Lokal, Pengelolaan
Ketiga, masih banyaknya kendala atau
PENDAHULUAN kekurangan dari program sejenis seperti
Beras Miskin (Raskin) dan Beras Sejahtera
Salah satu tantangan utama pem- (Rastra).
bangunan Indonesia saat ini ialah mengatasi Dengan demikian, apabila mengacu pada
persoalan sebuah ketimpangan yang tidak berbagai permasalahan di atas maka salah
hanya terjadi dalam dimensi individu atau satu program pemerintah Kota Batu yakni
rumah tangga tetapi juga dalam wilayah. Desa Mandiri Pangan diharapkan dapat
Dilihat dari Data Badan Pusat Statistik (BPS) mengatasi permasalahan pangan masyarakat
menunjukkan selama lebih dari tiga dekade miskin. Sesuai dengan Peraturan Presiden
terakhir, rata-rata laju pertumbuhan Nomor 13 tahun 2009 tentang Koordinasi
ekonomi Indonesia relatif tinggi, namun pa- Penanggulangan Kemiskinan, bahwa
da saat yang bersamaan juga tingkat kesen- penanggulangan kemiskinan adalah
jangan pendapatan tinggi. Data kemiskinan kebijakan dan program pemerintah pusat
selama 1970–2017 ini menunjukkan bahwa dan daerah yang dilakukan secara sistematis,
rata-rata tingkat kemiskinan di kawasan terencana, dan bersinergi dengan dunia
perkotaan adalah 13,9 persen, sedangkan di usaha dan masyarakat untuk mengurangi
kawasan perdesaan mencapai 19,0 persen jumlah penduduk miskin dalam rangka
(BPS, 2018). meningkatkan derajat kesejahteraan
Program Desa Mandiri Pangan Kota Batu masyarakat miskin, serta pemberdayaan
hadir dilatarbelakangi oleh beberapa faktor. usaha ekonomi mikro dan kecil.
Pertama, berdasarkan data dari Dinas Berdasarkan penjelasan diatas penelitian
Pertanian, Kota Batu memiliki luas lahan ini akan membahas Pengelolaan Desa
panen padi sebesar 352,00 Ha dengan total Mandiri Pangan Untuk Mewujudkan
produktifitas beras sebesar 1.227,02 Ketahanan Pangan Kota Batu
ton/tahun.
Dibandingkan dengan jumlah penduduk METODE PENELITIAN
Kota Batu sebesar 219.528 jiwa
(Dispendukcapil, 2017), maka kebutuhan Metode yang digunakan dalam penelitian ini
pangan beras mengalami minus dan harus adalah kualitatif dengan metode deskriptif.
impor dari negara lain sebesar 18.791,89 Penelitian ini dilakukan untuk menggam-
ton. barkan sifat yang tepat dari gejala atau
Kedua, program Desa Mandiri Pangan tanda-tanda selanjutnya perkembangan
Kota Batu dilatarbelangi oleh masih hubungan antara objek penelitian dengan
banyaknya masyarakat miskin yang belum fenomena sosial lainnya. Analisis data yang
tercover dengan program bantuan pangan digunakan yaitu reduksi data, penyajian da-
dari pemerintah pusat melalui program ta, penarikan kesimpulan. Teknik Pengum-
Bantuan Pangan Non Tunai dan Program pulan data Observasi, wawancara dan
Keluarga Harapan (PKH). Pada tahun 2017 dokumentasi
terdapat 3100 Kepala Keluarga (KK)
sedangkan hingga pertengahan tahun 2018
baru mencapai 2774 KK.

77
Pengelolaan Desa Mandiri Pangan Berbasis Ekonomi Lokal... (Alfi Qodrun Nada)

HASIL DAN PEMBAHASAN umum program desa mandiri pangan,


pelaksanaan kegiatan desa mandiri pan-
Pengelolaan Desa mandiri pangan berbasis gan meliputi perencanaan kegiatan,
ekonomi local untuk muwujudkan ketahan- kegiatan umum desa mandiri pangan, dan
an pangan Kota Batu kegiatan desa mandiri pangan per taha-
1. Program Desa mandiri pangan untuk pan. Perencanaan kegiatan program desa
mewujudkan ketahanan pangan di Kota mandiri pangan dilakukan secara berjen-
Batu. Kegiatan Desa mandiri pangan yaitu jang dari kelompok masyarakat, desa, ka-
salah satu upaya penanggulangan kem- bupaten, provinsi, dan pusat.
iskinan. Penanggulangan kemiskinan Dengan demikian, dapat diperoleh infor-
menurut Peraturan Presiden Nomor 13 masi bahwa perencanaan kegiatan desa
tahun 2009 tentang koordinasi penanggu- mandiri pangan dilakukan secara berjen-
langan kemiskinan bahwa kebijakan dan jang dari tingkat terkecil yaitu masyarakat
program pemerintah pusat dan daerah penerima program untuk menyusun
yang dilakukan secara sistematis, ter- rencana kegiatan kelompok, dilanjutkan
encana, bersinergi dengan dunia usaha peran serta kepala desa dengan
dan masyarakat untuk mengurangi jumlah mengintegrasikan program yang telah
penduduk miskin dalam rangka mening- disusun oleh masyarakat penerima pro-
katkan derajat kesejahteraan rakyat, dan gram dengan ke dalam musyawarah
program penanggulangan kemiskinan. perencanaan pembangunan desa
Kegiatan ini dilakukan oleh pemerintah (Musrenbangdes). Hasil dari musren-
pusat dan daerah, dunia usaha dan bangdes tersebut kemudian di koordi-
masyarakat untuk meningkatkan kese- nasikan oleh camat bersama pihak-pihak
jahteraan masyarakat miskin, dan pem- terkait kegiatan program desa mandiri
berdayaan usaha ekonomi mikro. pangan yang kemudian disampaikan oleh
Program Desa mandiri pangan di Kota Ba- walikota dalam musrenbang kota. Hasil
tu mulai berjalan tahun 2012 hingga perencanaan kabupaten kemudian
sekarang, dimana dalam pelaksanaannya dikoordinasikan lintas sub sektor dan
telah berkembang menjadi kegiatan yang lintas sektor tingkat provinsi hingga ting-
sangat bermanfaat bagi masyarakat yang kat pusat.
masuk dalam kategori rumah tangga 3. Pengorganisasian (Organizing) program
miskin. Untuk Kota Batu Desa pelaksana Desa mandiri pangan untuk mewujudkan
kegiatan program Desa mandiri pangan ketahanan pangan Kota Batu. (a). Dewan
adalah Desa Pendem kecamatan Junrejo, ketahanan pangan ditingkat pusat,
Desa Sumberejo kecamatan Batu dan De- provinsi, dan kabupaten sebagai wadah
sa Pesanggrahan kecamatan Batu, dimana koordinasi pelaksana kegiatan. (b). Pokja
jumlah rumah tangga miskin di Desa ter- Desa mandiri pangan yang berada dalam
sebut merupakan yang tertinggi di Kota wadah dewan ketahanan pangan pusat,
Batu. provinsi, dan kabupaten sebagai pelaksa-
2. Perencanaan (Planning) program Desa na kegiatan Desa mandiri pangan. (c). Ba-
mandiri pangan dalam mewujudkan dan/dinas/kantor/unit kerja ketahanan
ketahanan pangan Kota Batu. Kegiatan pangan pusat, provinsi, dan kabupaten
program desa mandiri pangan telah diatur sebagai penanggungjawab kegiatan. (d).
dalam pedoman umum desa mandiri Camat sebagai koordinator desa pelaksa-
pangan yang telah ditetapkan oleh ke- na kegiatan di wilayah kerjanya. (e).
menterian pertanian. Dalam pedoman Kepala desa sebagai penanggung jawab

78
Government: Jurnal Ilmu Pemerintahan, Volume 13, Nomor 2, Juli 2020

operasional program desa mandiri pan- 4. Pelaksanaan program Desa mandiri pan-
gan ditingkat desa wilayah kerjanya. (f). gan dalam mewujudkan ketahanan pan-
Tim pangan desa sebagai penggerak gan Kota Batu. Untuk kegiatan program
pembangunan ketahanan pangan di desa. Desa mandiri pangan dilakukan selama
Program Desa mandiri pangan Kota Batu empat tahap, yaitu tahap persiapan,
dirumuskan oleh kelompok kerja yang tahap penumbuhan, tahap pengem-
berfungsi sebagai simpul koordinasi untuk bangan, tahap kemandirian dan keberla-
memperlancar pelaksanaan program jutan. Masing-masing tahapan memiliki
secara berjenjang ditingkat Desa, Keca- kegiatannya masing-masing yang menun-
matan, Kabupaten, Kota, Provinsi, dan jukkan keberlanjutan kegiatan dari tahap
Pusat. Kegiatan usaha pengolahan pangan yang satu menuju ke tahap lainnya,
dilakukan oleh masyarakat penerima pro- mengarah pada kemajuan tiap tahapan
gram sebagai pelaku dan pengembang program
usaha produktif. 5. Pemberian hibah program Desa mandiri
pangan di Kota Batu

Tabel 1. Kelompok Afinitas Kegiatan Desa Mandiri Pangan di Kota Batu


Jumlah Klasifikasi
Kec. Desa Kelompok Jenis Usaha
Anggota Usaha
- budidaya domba
Batu Sumberejo Tunggak Semi 25 ekor gemuk Rumah tangga
- simpan pinjam
- budidaya domba
Karya Mandiri 25 Rumah tangga
ekor gemuk
- budidaya domba
Karya Usaha 25 Rumah tangga
ekor gemuk
- budidaya domba
Jendron 25 Rumah tangga
ekor gemuk
- budidaya domba
Junrejo Pendem Sumber rejeki 25 Rumah tangga
ekor gemuk
- budidaya tanaman
Sumber makmur 25 Rumah tangga
padi
Tunas harapan
25 - simpan pinjam Rumah tangga
baru
Maju bersama 25 - simpan pinjam Rumah tangga
- simpan pinjam
- usaha bersama
Batu Pesanggrahan Krajan jaya 25 chatering Rumah tangga
(makanan dan
kue)
- simpan pinjam
Mandiri 25 Rumah tangga
- jual beli sembako
- simpan pinjam
Sumber maju 25 - ternak domba Rumah tangga
/kambing
- simpan pinjam
- ternak sapi,
Qona’ah 25 Rumah tangga
domba/kambing
dan lele
Sumber: Data Kelompok Afinitas program Desa mandiri pangan Kota Batu

79
Pengelolaan Desa Mandiri Pangan Berbasis Ekonomi Lokal... (Alfi Qodrun Nada)

Dilihat dari table diatas peneliti hanya mereka sangat membutuhkan hasil dari
fokus membahas untuk budidaya program Desa mandiri pangan di Kota
peternakan Bantuan dari program Desa batu.
Mandiri Pangan di Kota Batu adalah untuk 7. Dampak program Desa mandiri pangan
budidaya ternak berupa ternak untuk mewujudkan ketahanan pangan di
kambing/domba, ternak sapi, ternak lele, Kota Batu. Dalam keberhasilan kegiatan
simpan pinjam, usaha bersama chatering desa mandiri pangan di Kota Batu sangat
(makanan dan kue), dan jual beli sembako. membawa segi positif terhadap
Untuk budidaya ternak dijalankan oleh kemiskinan dan rawan pangan
kelompok tani yang tergabung dalam sebuah masyarakat Kota Batu, dimana pada awal
kelompok disebut kelompok afinitas, dan tahun 2017 jumlah Kelurga miskin adalah
KWT oleh kelompok wanita di desa. sebesar 3.100 KK dan pada awal tahun
Kelompok afinitas merupakan anggota 2018 jumlah masyarakat miskin menjadi
kelompok yang melakukan kegiatan usaha sebesar 2.812 KK, dan pada awal tahun
ekonomi secara bersama-sama yang diikat 2019 jumlah masyarakat miskin di Kota
dengan rasa kesatuan dan kebersamaan. batu sebesar 2.762 KK. Atau ada
Kelompok tersebut menggerakkan kegiatan penurunan sejumlah 338 KK
usahanya berbasis ekonomi lokal setempat.
6. Kegiatan program Desa mandiri pangan KESIMPULAN
berbasis ekonomi lokal di Kota Batu. (a)
Usaha Produktif Kelompok Afinitas Program Desa mandiri pangan di Kota Ba-
Budidaya Ternak Kambing. Usaha tu mulai berjalan tahun 2012 hingga
kelompok aktifitas di Kota Batu sesuai sekarang, dimana dalam pelaksanaannya te-
dengan rencana usaha kelompok (RUK) lah berkembang menjadi kegiatan yang san-
yang diajukan adalah ternak kambing dan gat bermanfaat bagi masyarakat yang masuk
dikembangkan oleh anggota kelompok, dalam kategori rumah tangga miskin.
setiap kelompok terdiri 25 orang yakni Pelaksanaan program desa mandiri pangan
ketua kelompok, sekretaris kelompok, dapat dijabarkan menjadi beberapa kegiatan
bendahara, dan anggota. (b) Usaha dan usaha produktif kelompok yang harus
Produktif Kelompok Afinitas Budidaya dilaksanakan untuk dapat memperbaiki kon-
Ternak Domba. Berdasarkan hasil disi masalah rawan pangan dan meningkat-
musyawarah kelompok, rencana usaha kan kesejahteraan masyarakat setempat da-
produktif yang akan dikembangkan lam rangka peningkatan kualitas ke-
adalah usaha budidaya ternak domba, hidupannya. Di Kota Batu Program desa
dimana kelompok tersebut mandiri pangan dilaksanakan dengan meli-
beranggotakan 25 orang yakni ketua puti tahap persiapan, penumbuhan,
kelompok, sekretaris kelompok, pengembangan, kemandirian dan keber-
bendahara, dan anggota. (c) Usaha lanjutan.
Produktif Kelompok Afinitas Budidaya Pemilihan lokasi Desa pelaksana kegiatan
Ternak Lele. Usaha budidaya ternak lele program Desa mandiri pangan Kota batu
ini juga beranggota 25 orang dimana didasarkan pada data yang bersumber dari
usaha ini sesuai dengan rencana usaha Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batu Tahun
kelompok (RUK). Bantuan program Desa 2009 dihitung berdasarkan prosentase
mandiri pangan ini sangat bermanfaat tertinggi jumlah Rumah tangga hasil survey
bagi kehidupan pangan dan ekonomi PPLS menurut Klasifikasi sangat miskin dan
mereka sehingga dalam kehidupan miskin. Untuk Kota Batu Desa pelaksana

80
Government: Jurnal Ilmu Pemerintahan, Volume 13, Nomor 2, Juli 2020

kegiatan program Desa mandiri pangan ada- Politic and Government Studies Vol 5, No
lah Desa Pendem kecamatan Junrejo, Desa 04
Sumberejo kecamatan Batu dan Desa Pe- Arida Agustina, Sofyan, Fadhiela Keumala.
sanggrahan kecamatan Batu, dimana jumlah 2015. Analisis Ketahanan Pangan Rumah
rumah tangga miskin di Desa tersebut meru- Tangga Berdasarkan Proporsi Pengeluaran
pakan yang tertinggi di Kota Batu. Pangan Dan Konsumsi Energi (Studi Kasus
Dari keberlanjutan kegiatan usaha Pada Rumah Tangga Petani Peserta
pelaksanaan program desa mandiri pangan Program Desa Mandiri Pangan di
didukung peran serta masyarakat dalam Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh
mengembangkan kegiatan usahanya. Besar). Jurnal Agrisep. Vol 16 No. 1 , 2015
Kegiatan usaha budidaya ternak yang dil- Arikunto, Suharsimi. 1993. Prosedur
akukan oleh masyarakat penerima program Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Ja-
pasca pelaksanaan program desa mandiri karta: Rineka Cipta. Hal 31
pangan yang sudah memasuki tahap keber- Arikunto, Suharsimi. 2006. Metodologi
lanjutan yakni Desa Pendem kecamatan Jun- Penelitian. Yogyakarta: Bina Aksara. Hlm
rejo, Desa Sumberejo kecamatan Batu dan 25
Desa Pesanggrahan kecamatan Batu. Arlius Afrizal. Sudargo Toto. Subejo. 2017.
Dalam pemberian hibah sarana prasarana Hubungan Ketahanan Pangan Keluarga
Desa mandiri pangan di Kota Batu bantuan Dengan Status Gizi Balita (Studi Di Desa
dari program Desa Mandiri Pangan di Kota Palasari Dan Puskesmas Kecamatan
Batu berupa usaha budidaya ternak berupa Legok, Kabupaten Tangerang). Jurnal
ternak kambing/domba, ternak sapi, ternak Ketahanan Nasional. Vol.23, No.3,
lele, simpan pinjam, budidaya tanaman pagi, Desember 2017, Hal 359-375
usaha bersama chatering (makanan dan Attar, Muhammad. 2013. Analisis Potensi
kue), dan jual beli sembako. Dan Arahan Strategi Kebijakan
Dalam keberhasilan program desa man- Pengembangan Desa Ekowisata Di
diri pangan di Kota Batu sangat membawa Kecamatan Bumiaji-Kota Batu. Jurnal:
dampak positif terhadap kemiskinan dan ra- Ind.Tour.Dev.Std. Vol. 1, No 2 Hal 72
wan pangan yakni pendapatan dan kese- Badan Ketahanan Pangan. 2013. Petunjuk
jahteraan masyarakat miskin Kota Batu Teknis Pengembangan Kawasan Rumah
dengan adanya menurunan angka kemiski- Pangan Lestari. Hlm. 1
nan dan meningkatkan perekonomian Badan Pusat Statistik. 2019. Jumlah
masyarakat Kota batu penduduk miskin menurut provinsi, 2007-
2018. di akses dari
DAFTAR PUSTAKA https://www.bps.go.id/linktabledinamis/v
iew/id/1119 pada tanggal 10 Maret 2019
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, Balitjestro. litbang.pertanian.go.id (diakses
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), pada tanggal 28 agustus 2019 pukul 19.37
hlm. 24. WIB)
Anwar. 2007. Manajemen Pemberdayaan Batukota.bps.go.id (online). Diakses pada 10
Perempuan. Bandung: Alfabeta. Hal. 1 agustus 2019, pukul 20.25
Ariani Yustika. 2016. Pemberdayaan BPS Kota Batu. Http://batukota.bps.go.id
Masyarakat Berbasis Desa Mandiri (online). Diakses 9 mei 2019, Pukul 18.23
Pangan Di Desa Margosari Kecamatan WIB
Limbangan Kabupaten Kendal. Journal of Bungkaes, Heri Risal, Posumah, J. H., dkk.
2013. Hubungan efetivitas Pengelolaan

81
Pengelolaan Desa Mandiri Pangan Berbasis Ekonomi Lokal... (Alfi Qodrun Nada)

Program Raskin dengan Peningkatan tentang kebijakan pemerintah dan


Kesejahteraan Masyarakat Di Desa respons masyarakat desa mulyodadi,
Mamahan Kecamatan Gemeh Kabupaten bantul ketika harga komoditas pertanian
Kepulauan Talaud. Jurnal: Acta Diurna naik). Jurnal Ketahanan Nasional. Vol. 24,
Dinas Ketahanan Pangan Kota Batu. 2018. No.1, April 2018, Hal 77-93
Hasil Monitoring Evaluasi Kegiatan Bang Hendro Sunarminto, Bambang. 2016. Per-
Maskin 10 di Kota Batu. tanian Terpadu untuk Mendukung Kedau-
Dinas Pertanian Kota Batu. 2017. Data latan Pangan Nasional. Yogyakarta: UGM
Produktivitas Padi dan Ketersedian Beras press. Hal. 52
di Kota Batu 2017. Http://ngalam.id/read/1158/geografi-kota-
Ediwiyati Retno, Koestiono Djoko dan batu/. Diakses 5 Juli 2019, pukul 16.29
Setiawan Budi. 2015. Analisis ketahanan WIB
pangan rumah tangga (studi kasus pada Kantor Ketahanan Pangan. 2013. Peta
pelaksanaan program desa mandiri Ketahanan dan Kerawanan Pangan Kota
pangan di desa oro bulu kecamatan Batu. Hlm15
rembang kabupaten pasuruan). Jurnal Kantor ketahanan pangan. 2015. Kegiatan
AGRISE Volume XV No. 2 Bulan Mei 2015 Desa mandiri pangan. Hal 8
ISSN: 1412-1425. Kementerian Pertanian RI. 2014. Panduan
Erni Tisnawati Sule, Kurniwan Saefullah. Teknis Percepatan Penganekaragaman
2009. Pengantar manajemen. Jakarta: Konsumsi Pangan (P2KP). Hlm. 7.
Kencana Perdana Media Goup. Hal 6 Kata. Cerita. Kita. 2011. Analisis Teori dan
Gie, The Liang. 2000. Administrasi Per- Konsep Ketahanan Pangan dan Keterkai-
kantoran Modern. Yogyakarta. Liberty. tannya terhadap Krisis Pangan Global da-
Hal 21 lam Ilmu Hubungan Internasional.
Hamidi. Metode Penelitian Kuantitatif Kuali- Kompas. 2018. 19,4 Juta Jiwa Orang
tatif Aplikasi Praktis Pembuatan Proposal Indonesia Tidak Dapat Memenuhi
dan Laporan Penelitian. Malang: UMM Kebutuhan Pangan. Diakses dari
press. Hal 77 https://ekonomi.kompas.com/read/2018/
Handoko, T. Hani. 1997. Manajemen dan 04/03/140000126/19-4-juta-orang-
Sumber daya Manusia. Yogyakarta: Pen- indonesia-tidak-dapat-memenuhi-
erbit Liberty. Hal 8 kebutuhan-pangan pada tanggal 10 Maret
Hanafi Imam. 2000. Pengembangan Ekonomi 2019
Lokal dalam Sektor Pertanian. Jurnal Mulyana.Nandang. 2017. Pengembangan
Administrasi Publik. Vol 1. No 4. Hal 33. Ekonomi Lokal Jatinangor Melalui Wisata
Haryati, Eny. 2010. Pengembangan Ekonomi Edukasi. Vol. 7. No 1. Hal 116
Lokal yang Berorientasi pada Penyerapan Mulyani Tri. 2015. Pengembangan Program
Tenaga Kerja di Provinsi Jawa Timur, Vol. Desa Mandiri Pangan Dalam Kegiatan
14. No 2. Hlm 248. Usaha Pengolahan Pangan Di
Hasanah Lak lak Nazhat El. 2016. Karangcegak Kutasari Purbalingga. Jurnal
Pengembangan desa mandiri pangan Ilmu Pendidikan. 23 Oktober
berbasis pemberdayaan masyarakat Nurmanaf, A.R., A. Djulin, H. Supriadi,
sabagai usaha peningkatan pendapatan. Sugiarto, Supadi, N.K. Agustin, J.F.
Jurnal Prosiding Seminar Nasional dan Call Sinuraya dan G.S. Budhi. 2004. Panel
For Paper. 13 April 2016 Petani Nasional (Patanas): Analisis
Hatma Indra Jaya Pajar. 2018. Nasib petani Struktur Sosial Ekonomi Masyarakat
dan ketahanan pangan wilayah (studi

82
Government: Jurnal Ilmu Pemerintahan, Volume 13, Nomor 2, Juli 2020

Pedesaan. Laporan Penelitian. Puslitbang masyarakat pada program desa mandiri


Sosial Ekonomi Pertanian, Bogor. pangan di kabupaten bandung. Jurnal
Peraturan Kementerian Pertanian Tahun Ilmu-ilmu Sosial dan Humaniora. Vol. 20,
2012 Tentang Pedoman Umum Desa No. 1, Maret 2018: 86–94
Mandiri Pangan Septian, M. Dian. 2013. Analsisis efektivitas
Prishardoyo. Bambang. 2009. Faktor-faktor dan referensi distribusi beras miskin
yang Mempengaruhi Kerawanan Pangan (raskin) di Kecamatan Trienggadeng
Rumah Tangga Miskin di Desa Wiru Kabupaten Pidie Jaya. Jurnal Agrisep Vol
Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang. 14 No 1 Hal 2
Vol. 2. No. 2. Hlm. 135 Sigiono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif,
Republik Indonesia. Undang-Undang Kualitatif dan R&D. Bandung: CV.
Republik Indonesia nomor 18 tahun 2002. Alfabeta. Hal 2
Tentang Sistem Nasional Penelitian, Soetomo. 2006. Strategi-strategi Pem-
Pengembangan, Dan Penerapan Ilmu bangunan Mayarakat. Yogyakarta. Pen-
Pengetahuan Dan Teknolo. Lembaran erbit Pustaka Pelajar. ibid hal 76-77
Negara RI Tahun 2002, Sekretariat Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuanti-
Negara. Jakarta tatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Republik Indonesia. Undang-Undang No. 17 Alfabeta. Hal 247
Tahun 2007 Tentang Rencana Suharsimi arikunta. 1988. Pengelolaan kelas
Pembangunan Jangka Panjang Nasional dan siswa. Jakarta: CV. Rajawali. Hal 8
Tahun 2005-2025. Lembaran Negara RI Sukarna. 2011. Dasar-Dasar Manajemen. CV.
Tahun 2007, Sekretariat Negara. Jakarta Mandar Maju. Bandung. Hal 38
Republik Indonesia. Peraturan Daerah Sukarna. 2011. Dasar-Dasar Manajemen. CV.
Nomor 4 Tahun 2008. Lembaran Negara Mandar Maju. Bandung. Hal 82
Republik Indonesia Sukwikila Tatan. 2018. Peran Pembangunana
Republik Indonesia. Peraturan Presiden No. infrastruktur terhadap ketimpangan
13 Tahun 2009 Tentang Koordinasi ekonomi antarwilayah Indonesia. Jural
Penanggulangan Kemiskinan. Lembaran wilayah dan lingkungan. Volume 6 Nomor
Negara RI Tahun 2012, Sekretariat 2, Agustus 2018, 115-130
Negara. Jakarta Sumiharjo. 2008. Jurnal Administrasi Publik.
Republik Indonesia. 2012, Undang-undang Vol. 1 No. 1. Hal 4
No 18 Tahun 2012, tentang pangan. Sumiharjo. 2008. Jurnal Administrasi Publik.
Lembaran Negara RI Tahun 2012, Vol. 1 No. 1. Hal 18
Sekretariat Negara. Jakarta Sumiharjo. 2008. Jurnal Administrasi Publik.
Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah Vol. 1 No. 1. Hal 112
No. 17 Tahun 2015 Tentang Ketahanan Terry George R. 2009. Prinsip-prinsip Mana-
Pangan dan Gizi Pasal 13. Lembaran jemen. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara. Hal
Negara RI Tahun 2015, Sekretariat 9
Negara. Jakarta Sumodiningrat. 1999. Pemberdayaan
Risyanti Riza, Roesmidi. 2006. Pem- Masyarakat dan Jaring Pengaman Sosial.
berdayaan Masyarakat. Sumedang: Alqa Jakarta: Gramedia
Print Jatinangor The Liang Gie. 2000. Administrasi Perkantor-
Safa’at Rachman. 2003. Rekontruksi Politik an Modern. Yogryakarta: Liberty. Hal 21
Hukum Pangan Kedaulatan Pangan Wartaekonomi. 2015. Fao: Ketahanan Pan-
Saepudin Encang, Damayani Ninis Agustini, gan Indonesia. Diakses dari
dan Budiono Agung. 2018. Partisipasi https://www.wartaekonomi.co.id/read18

83
Pengelolaan Desa Mandiri Pangan Berbasis Ekonomi Lokal... (Alfi Qodrun Nada)

6912/fao-ketahanan-pangan-indonesia-
terancam.html pada tanggal 2 November
2018
Wikipedia. 2018. Tentang kemiskinan di
Indonesia. diakses dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Kemiskinan
_di_Indonesia pada tanggal 10 Maret
2019
Winarno, Budi. 2014. Kebijakan Publik (teori,
proses, dan studi kasus). Yogyakarta: Uni-
versitas Gadjah Mada. Hlm 148
Zubaedi. 2014. Pengembangan Masyarakat:
Wacana dan Praktik. Jakarta: Kencana.
Hal 79

84

You might also like