Professional Documents
Culture Documents
Jurnal Mahasiwa Ilmu Administrasi Publik (JMIAP)
Jurnal Mahasiwa Ilmu Administrasi Publik (JMIAP)
ABSTRACT – The purpose of this research was to determine the implementation of the Regional
Regulation of Bukittinggi cities Number 2 of 2015 about Fire hazard Prevention and countermeasures.
This research is a qualitative research and uses descriptive methods. The research informants were
determined using purposive sampling techniques. including the head of the treatise section and the
session of the Bukittinggi Cities DPRD, Head of sub-division Documentation and legal counseling of
Bukittinggi cities, The head of the prevention section and the head of the operational section of the fire
department, Head of K3L PLN of Bukittinggi cities, fire victim and society of Bukittinggi cities. Data
collection techniques carried out by observation, interview and study documentation. To test the validity
of the data using source triangulation techniques. The results showed that the implementation of local
regulations have not been implemented optimally, there are still some aspects that still need attention
such as aspects of the target group, aspects of the desired degree of change, resources involved,
characteristics of the ruling institutions as well as compliance and responsiveness. There are supporting
factors in the implementation of regional regulations such as the socialization carried out by related
parties, the implementation of the Regional Regulation is also supported by the provision of training
and education to officers so that they have the ability and skills in their fields. Resources and lack of
commitment in implementing local regulations. So that efforts are needed by the government in
implementing policies.
Keywords : Implementation of Policies, Prevention and Mitigation of Fire Hazards, Regional
Regulation of Bukittinggi Cities
Corresponding author. Email. yelniaprina1@gmail.com, yusranrdy@fis.unp.ac.id
How to cite this article. Aprina, Y & Yusran, R. (2019). Implementasi Peraturan Daerah Kota
Bukittinggi Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran. Jurnal
Mahasiwa Ilmu Administrasi Publik (JMIAP) Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Padang, Volume 1 (4), Hal. 87-97.
http://jmiap.ppj.unp.ac.id
ISSN : 2684-818X (Online), ISSN : 2338-7378 (Print)
Copyright©2019. Published by Pusat Kajian-Pemberdayaan dan Pelayanan Masyarakat (PK-P2M) FIS
UNP Padang
87 | Jurnal Mahasiwa Ilmu Administrasi Publik |Volume 1 | Nomor 4| Tahun 2019 | (Hal. 87-97)
Yelni Aprina, Rahmadani Yusran| Implementasi Peraturan Daerah Kota Bukittinggi Nomor 2 Tahun
2015 Tentang Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran
88 | Jurnal Mahasiwa Ilmu Administrasi Publik |Volume 1 | Nomor 4| Tahun 2019 | (Hal. 87-97)
Yelni Aprina, Rahmadani Yusran| Implementasi Peraturan Daerah Kota Bukittinggi Nomor 2 Tahun
2015 Tentang Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran
89 | Jurnal Mahasiwa Ilmu Administrasi Publik |Volume 1 | Nomor 4| Tahun 2019 | (Hal. 87-97)
Yelni Aprina, Rahmadani Yusran| Implementasi Peraturan Daerah Kota Bukittinggi Nomor 2 Tahun
2015 Tentang Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran
pelaksana program, dan sumber daya yang utama untuk menentukan keberhasilan
dikerahkan. Sedangkan lingkungan dalam meningkatkan pemahaman tentang
kebijakan mencakup : Kekuasaan, upaya pencegahan dan penanggulangan
Kepentingan dan strategi aktor yang bahaya kebakaran.
terlibat, karekteristik lembaga dan
pengusaha serta kepatuhan dan daya Dari pembahasan diatas dapat
tanggap. disimpulkana bahwa aspek kepentingan
a) Aspek Isi Kebijakan yang terpengaruhi oleh kelompok sasaran
1) Kepentingan-kepentingan dapat dikatakan belum optimal. karena
kelompok sasaran dalam pelaksanaan Perda No. 2 Thn 2015
Kepentingan yang mempengaruhi kepentingan Dinas Damkar telah dijalankan
implementasi perda tersebut yakni pertama, dengan baik, sementara kepentingan dari
kepentingan dari DPRD adalah melakukan pihak DPRD dan Pemko bagian hukum
pembahasan rancangan Perda yang belum optimal dilakukan.
diajukan Pemerintah Kota (Pemko) bagian
hukum dan Dinas Damkar kota Bukittinggi. 2) Tipe manfaat
Selain itu, DPRD Kota Bukittinggi juga Manfaat yang dihasilkan dalam
melakukan pengawasan terhadap implementasi Perda adalah dapat mendoron
pelaksanaan Perda, pengawasan ini gtingkat partisipasi masyarakat dalam
dilakukan dalam bentuk rapat kerja dengan menanggulangi bahaya kebakaran di
SKPD terkait yang membahas hambatan wilayahnya. Peningkatan partisipasi
dan kendala yang ditemui selama masyarakat ini, juga dapat membantu
pelaksanaan Perda. Berdasarkan temuan di keterbatasan petugas pemadam kebakaran
lapangan dapat dikatakan bahwa peran dalam menanggulangi bahaya kebakaran.
DPRD belum optimal dilakukan, hal ini Selain itu, peningkatan partisipasi
disebabkan karena pengawasan yang masyarakat juga dapat membantu
dilakukan oleh DPRD hanya berupa mengoptimalkan tugas pemadam kebakaran
pengawasan melalui rapat kerja, tidak yang jumlah sumberdayanya terbatas. serta
pernah melakukan pengawasan ke manfaat yang diperoleh dalam pelaksanaan
masyarakat untuk mengetaahui apakah perda adalah mengoptimalkan peran
Perda tersebut telah dijalankan atau belum. petugas Damkar dalam memberikan
pengetahuan dini tentang pencegahan
Kedua, kepentingan Pemko Kota kebakaran kepada masyarakat. Aspek jenis
Bukittinggi bagian hukum adalah manfaat ini telah terlaksana baik bagi
memfasilitasi pembentukan Perda dan masyarakat maupun Dinas Damkar, hal ini
Perwako yang berhubungan dengan Perda, dapat dilihat dari tingkat partisipasi
Namun kepentingan tersebut belum optimal masyarakat jika terjadi kebakaran di
dilakukan karena pemko tidak pernah wilayahnya yang cukup tinggi, serta
melakukan sosialisai secara langsung berbagai kegiatan sosialisai yang diberikan
kepada masyarakat, tentang Perda No. 2 oleh damkar kepada masyarakat untuk
Thn 2015 tersebut, padahal sosialisasi memberikan pengetahuan dini tentang
seharusnya dilakukan sekali setahun, pihak upaya pencegahan dan penangguulangan
pemko hanya memasukkan Perda ke dalam bahaya kebakaran.
Website kota Bukittinggi.
3) Derajatperubahan yang
Ketiga, kepentingan Dinas Damkar diinginkan
adalah selain sebagai inisiator dalam Perubahan yang diinginkan dari
mengajukan rancangan tertulis tentang implementasi Perda No 2 thn 2015 tentang
Perda No. 2 Thn 2015, Pihak Damkar juga Pencegahan dan Penangggulangan Bahaya
sebagai pelaksana atau penanggungjawab Kebakaran adalah meningkatnya tingkat
kesadaran masyarakat dalam upaya
91 | Jurnal Mahasiwa Ilmu Administrasi Publik |Volume 1 | Nomor 4| Tahun 2019 | (Hal. 87-97)
Yelni Aprina, Rahmadani Yusran| Implementasi Peraturan Daerah Kota Bukittinggi Nomor 2 Tahun
2015 Tentang Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran
92 | Jurnal Mahasiwa Ilmu Administrasi Publik |Volume 1 | Nomor 4| Tahun 2019 | (Hal. 87-97)
Yelni Aprina, Rahmadani Yusran| Implementasi Peraturan Daerah Kota Bukittinggi Nomor 2 Tahun
2015 Tentang Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran
makan, SPBU dan tempat usaha lainnya, lembaga dimana lingkungan tempat
bangunan rumah sakit dan lainnya, proteksi kebijakan tersebut diimplementasikan.
kebakran yang dimaksud berupa alat Sesuai dengan pendapat grindle pada aspek
pemadam api ringan (APAR), APAM dan karakteristik lembaga penguasa ini belum
APAB serta sarana penyelamatan jiwa terlaksana dengan optimal, hal ini terlihat
lainnya. dari 3 kecamatan yang ada di Kota
Bukittinggi baru terdapat 1 pos pembantu/
Kedua, melakukan sosialisasi dengan sektor yang didirikan, hal ini
publikasi dan informasi kepada masyarakat, mengakibatkan kecamatan lain mendapat
publikasi yang dilakukan berupa sosialisasi respon yang kurang cepat dibandingkan
menggunakan spanduk, himbauan- dengan kecamatan yang terdapat pos
himbauan kepada masyarakat, baliho, pemadam kebakaran.
salebaran, stiker dan lainnya dalam upaya
pencegahan kebakaran. Ketiga pihak PLN 3) Tingkat kepatuhan dan adanya
sebagai instansi yang ikut terlibat dalam respon dari pelaksana
upaya pencegahan kebakaran juga Tingkat kepatuhan dalam implementasi
melakukan sosialisasi dan pengawasan Perda No. 2 Tahun 2015 menunjukkan
tentang pemakaian listrik. komitmen kelompok sasaran masih rendah
dalam menyediakan peralatan/ sarana dan
Berdasarkan hal tersebut bahwa pada prasarana pencegahan kebakaran.
aspek strategi yang dimiliki oleh para aktor Akibatnya jika terjadi kejadian kebakaran
dalam implementasi Perda No. 2 Tahun respon dalam mencegah bahaya kebakaran
2015 telah optimal dilakukan. Hal ini dapat menjadi lambat.
dilihat dari pengawasan dan sosialisasi yang
dilakukan oleh pihak Damkar beserta PLN Selanjutnya terkait respon atau daya
dalan pelaksanaan kebijakan. tanggap yang diberikan pelaksana
kebijakan, bahwa respon yang diberikan
2) Karakteristik Lembaga penguasa oleh pihak Dinas Damkar jika terjadi
Berdasarkan Perda No. 2 Tahun 2015 kejadian kebakaran sudah optimal, hal ini
pasal 33 menyatakan bahwa dalam upaya terlihat dari respon dari pemadam
menanggulangi kebakaran dan bencana kebakaran jika terjadi kejadian kebakaran
lainnya dikecamatan dibentuk pos sudah cukup cepat dilakukan, sesuai dengan
pemadam kebakaran kecamatan, dan di pendapat Edward III dalam Haedar (2008)
Kelurahan dibentuk kelompok relawan/ bahwa sikap pelaksana merupakan faktor
Balakar kelurahan yaitu Ketahanan penting dalam implementasi kebijakan,
Bencana Lingkungan Kelurahan (KBLK). implementator tidak hanya harus
Berdasarkan temuan di lapangan Dinas mengetahui apa yang harus dilakukan dan
Damkar Kota Bukittinggi telah memiliki memiliki kapasitas untuk
satu pos pembantu yang berada di melaksanakannya, tetapi juga harus
kecamatan mandiangin koto selayan, pos ini memiliki keinginan untuk melaksanakan
fungsinya mempercepat respon damkar kebijakan tersebut.
dalam melakukan pencegahan dan
penanggulangan bahaya kebakaran di Kota Faktor pendukung dan penghambat
Bukittinggi, jika terjadi kejadian kebakaran implementasi Perda No. 2 Tahun 2015
di kecamatan tersebut, maka Dinas damkar Tentang Pencegahan dan
akan berkoordinasi dengan pos pembantu Penanggulangan Bahaya Kebakaran.
tersebut untuk melakukan tindakan awal. Faktor pendukung dan penghambat
keberhasilan implementasi Perda No. 2
Grindle dalam Haedar (2008) Tahun 2015 yang mengacu pada teori yang
mengungkapkan karakteristik lembaga dikemukakan oleh George C. Edward III
penguasa yakni bagaimana keberadaan dalam Dedi Mulyadi (2015:68) bahwa,
93 | Jurnal Mahasiwa Ilmu Administrasi Publik |Volume 1 | Nomor 4| Tahun 2019 | (Hal. 87-97)
Yelni Aprina, Rahmadani Yusran| Implementasi Peraturan Daerah Kota Bukittinggi Nomor 2 Tahun
2015 Tentang Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran
94 | Jurnal Mahasiwa Ilmu Administrasi Publik |Volume 1 | Nomor 4| Tahun 2019 | (Hal. 87-97)
Yelni Aprina, Rahmadani Yusran| Implementasi Peraturan Daerah Kota Bukittinggi Nomor 2 Tahun
2015 Tentang Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran
c) Disposisi 1) Komunikasi
Implementasi Perda terkendala Upaya yang dilakukan oleh Dinas
komitmen yang kurang tegas dalam damkar dalam meningkatkan komunikasi
melaksanakan kebijakan, sehingga adalah membentuk Balakar atau barisan
kelompok sasaran yang seharusnya relawan kebakaran sebagai perpanjangan
mematuhi aturan yang telah ditetapkan tangan dari Dinas pemadam kebakaran dan
tidak melaksanakan aturan karena tidak merupakan media komunikasi Dinas
dijalankannya saksi sebagaimana yang Damkar dengan masyarakat, Balakar akan
terdapat di dalam perda, pihak Damkar mencarikan akses jalan terdekat dengan
hanya memberikan teguran dan masukan lokasi kejadian kebakaran jika terjadi
terhadap bangunan yang tidak melengkapi kebakaran, serta balakar juga mengingatkan
persyaratan bangunan gedung membuat masyarakat untuk selalu waspada dan hati-
aturan yang terdapat di dalam perda tidak hati terhadap penyebab terjadinya
terimplementasikan dengan optimal. Hal ini kebakaran. Upaya yang dilakukan tersebut
sesuai dengan yang dikemukakan oleh belum efektif dilaksanakan karena belum
Edward C. III dalam Dedy Mulyadi (2015) semua kelurahan telah dibentuk Balakar,
sehingga komunikasi yang dilakukan oleh
95 | Jurnal Mahasiwa Ilmu Administrasi Publik |Volume 1 | Nomor 4| Tahun 2019 | (Hal. 87-97)
Yelni Aprina, Rahmadani Yusran| Implementasi Peraturan Daerah Kota Bukittinggi Nomor 2 Tahun
2015 Tentang Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran
97 | Jurnal Mahasiwa Ilmu Administrasi Publik |Volume 1 | Nomor 4| Tahun 2019 | (Hal. 87-97)