Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
The purpose of this study was to investigate the pedestrian behavior of school children when
crossing the road and to review the road design factors from the student's house to the
school, such as consistency, continuity, attractiveness, safety, comfort, spatial integration,
experience, and socio-economic value, in order to integrate bicycle infrastructure designs
with school safety zones. This study was designed qualitatively with data from the
experiences of 100 child participants aged 12-15 years following the flow and route to
school. Participants was asked to fulfill questionnaire consisted of 10 points of system reports
and 41 points of audit statements on road infrastructure factors that were traversed to
school. Data analysis used the school safety zone theory (ZoSS) and eight levels of bicycle
service. The findings of investigative research that participants understood the standard 4T
guarding, but inconsistent with the right-looking procedure. This makes the front area of the
school requires a school safety zone (ZoSS) as a reminder for students to apply the correct
traversing procedure In addition, the findings of the audit of infrastructure factors that
support well-planned infrastructure. The result contains recommendations to improve and
enhance road infrastructure for pedestrians and cyclists for school children with the
integration of bicycle service levels into school safety zones (ZoSS).
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk menginvestigasi perilaku pejalan kaki anak sekolah saat
menyeberang serta meninjau faktor-faktor rancangan jalan raya dari rumah siswa ke sekolah,
seperti konsistensi, kontinuitas, daya tarik, keamanan, kenyamanan, integrasi tata ruang,
pengalaman, dan nilai sosial ekonomi, guna mengintegrasikan rancangan infrastruktur sepeda
dengan zona selamat sekolah. Penelitian ini dirancang secara kualitatif dengan pengumpulan
data dari pengalaman 100 partisipan anak sekolah usia 12-15 tahun saat menyeberang dan
melalui rute jalan menuju sekolah. Partisipan diminta mengisi kuesioner terdiri dari 10 butir
pernyataan prosedur menyeberang dan 41 butir pernyataan audit faktor infrastruktur jalan
yang dilalui menuju sekolah. Analisis data menggunakan teori zona selamat sekolah (ZoSS)
dan delapan tingkat layanan sepeda. Temuan penelitian memperlihatkan bahwa partisipan
memahami prosedur baku menyeberang 4T, tetapi tidak konsisten terhadap prosedur tengok
kanan. Hal ini yang membuat area depan sekolah memerlukan zona selamat sekolah (ZoSS)
sebagai pengingat siswa untuk disiplin menerapkan tata cara menyeberang yang benar. Selain
itu, temuan dari audit faktor infrastruktur memperlihatkan adanya pesepeda potensial
sepanjang didukung infrastruktur yang terencana baik. Hasil studi berisi beberapa
rekomendasi meningkatkan dan memperbaiki infrastruktur keselamatan jalan untuk pejalan
Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan Logistik (JMBTL) Vol. 7 No. 1 Januari 2021
https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmbtl
19
Integrasi Infrastruktur Sepeda dan Zona Selamat Sekolah ISSN 2407-635X
kaki dan pesepeda anak sekolah dengan integrasi tingkat layanan sepeda ke dalam zona
selamat sekolah (ZoSS).
Kata kunci : keselamatan jalan raya; pejalan kaki; pesepeda; ZoSS; kebijakan
Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan Logistik (JMBTL) Vol. 7 No. 1 Januari 2021
https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmbtl
20
ISSN 2407-635X Integrasi Infrastruktur Sepeda dan Zona Selamat Sekolah
berlaku mulai 21 November 2019 dan sehingga moda transportasi yang digunakan
merinci jenis kendaraan yang dapat melalui ke sekolah dapat dengan berjalan kaki atau
lajur sepeda adalah sepeda, sepeda listrik, bersepeda.
otopet, skuter, hoverboard, dan unicycle. Studi Dalono dan Sulistio (2012)
Tujuan penyediaan lajur sepeda ini adalah menjelaskan sepeda motor merupakan jenis
untuk mendorong peralihan gaya hidup kendaraan yang mendominasi kecelakaan
masyarakat menuju penggunaan kendaraan lalu lintas (62,62%), diikuti mobil (36%),
yang ramah lingkungan. kendaraan barang (29,62%), dan bus
Kementerian Perhubungan sebagai (10,56%). Sedangkan persentase rata-rata
pemangku kepentingan keselamatan jalan kecelakaan lalu lintas per tahun terbesar
mengeluarkan Peraturan Direktur Jenderal terjadi pada anak sekolah SMA (44,29%),
Perhubungan Darat Nomor SMP (31,76%), SD (16,80%), dan Perguruan
SK.1304/AJ.403/DJPD/2014 tentang zona Tinggi (7,15%). Data ini kemungkinan
selamat sekolah (ZoSS) yang bertujuan menjelaskan banyak anak sekolah SMP atau
melindungi pejalan kaki anak sekolah agar SMA yang berusia antara 12-18 tahun
terhindar dari kecelakaan lalu lintas. Zona menggunakan sepeda motor pergi dan pulang
selamat sekolah ini dibuat pada ruas jalan di sekolah, namun belum memiliki pengalaman
area sekolah PAUD, TK, SD/MI, SMP/MTS, cukup mengendarai kendaraan bermotor
dan SMA/SMK/MA. Peraturan Direktur dengan baik dan benar. Hal tersebut tidak
Jenderal Perhubungan Darat Nomor hanya menbahayakan dirinya sendiri, tetapi
SK.3582/AJ.403/DRJD/2018 tentang juga pengguna lalu lintas lainnya.
pedoman teknis pemberian prioritas Sebaliknya, pesepeda tidak membahayakan
keselamatan dan kenyamanan pejalan kaki pengguna jalan lain sebesar kendaraan
pada kawasan sekolah melalui penyediaan bermotor melakukannya. Stipdonk dan
zona selamat sekolah menjelaskan ZoSS Reurings (2012) berargumen seseorang yang
sebagai bagian dari kegiatan manajemen dan berusia 60 tahun mungkin sangat
rekayasa lalu lintas berupa kegiatan berpengalaman mengemudi kendaraan
pemberian prioritas keselamatan dan bermotor, tetapi anak usia 18 tahun bisa jadi
kenyamanan pejalan kaki pada kawasan terbiasa bersepeda dan tidak berpengalaman
sekolah. Pada dasarnya penyediaan ZoSS mengendarai kendaraan bermotor. Hasil
lebih ditekankan untuk pejalan kaki. studi Mindell, Leslie, dan Wardlaw (2012)
Kementerian Pendidikan dan menyimpulkan tingkat kematian pesepeda
Kebudayaan sebagai pemangku kepentingan sewaktu bepergian lebih rendah dari pada
keselamatan jalan mengeluarkan Peraturan pengguna kendaraan bermotor untuk usia di
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor bawah 20 tahun di Belanda.
51 Tahun 2018 tentang penerimaan peserta Beberapa studi keselamatan jalan
didik baru (PPDB) pada taman kanak-kanak, berargumen bahwa kebijakan pemerintah
sekolah dasar, sekolah menengah pertama, untuk mendukung pejalan kaki dan pesepeda
sekolah menengah atas, dan sekolah selayaknya menyerap hasil studi
menengah kejuruan, berlaku sejak tahun keselamatan jalan (seperti, Wegman, Zhang,
ajaran 2019/2020. Permendikbud Nomor & Dijkstra, 2012), agar dapat meningkatkan
51/2018 mengatur PPDB melalui sistem keselamatan pengguna transportasi yang
zonasi, yakni pemeringkatan berdasarkan relatif rentan tersebut, khususnya kepada
jarak tempat tinggal dalam zona sekolah anak sekolah yang berjalan kaki dan
yang dipilih. Seleksi calon peserta didik baru bersepeda ke sekolah. Dengan alasan
dilakukan dengan memrioritaskan jarak tersebut, studi ini fokus melakukan
tempat tinggal terdekat ke sekolah dalam investigasi perilaku pejalan kaki anak
zonasi yang ditetapkan sebanyak 90% daya sekolah pada saat menyeberang serta
tampung sekolah. Maknanya 90% peserta meninjau faktor-faktor rancangan jalan raya
didik baru berdomisili dekat dengan sekolah dari rumah siswa ke sekolah, seperti
Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan Logistik (JMBTL) Vol. 7 No. 1 Januari 2021
https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmbtl
21
Integrasi Infrastruktur Sepeda dan Zona Selamat Sekolah ISSN 2407-635X
Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan Logistik (JMBTL) Vol. 7 No. 1 Januari 2021
https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmbtl
22
ISSN 2407-635X Integrasi Infrastruktur Sepeda dan Zona Selamat Sekolah
Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan Logistik (JMBTL) Vol. 7 No. 1 Januari 2021
https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmbtl
23
Integrasi Infrastruktur Sepeda dan Zona Selamat Sekolah ISSN 2407-635X
of service) dalam studi Hull dan O’Holleran rancangan infrastruktur pesepeda aman
(2014) yang terdiri dari delapan faktor. dan nyaman. Sebanyak 73 persen
Kedelapan syarat rancangan tepat jaringan partisipan menempuh perjalanan dari
rute sepeda (cycle network) yang dibutuhkan rumah ke sekolah kurang dari 15 menit
pesepeda adalah koherensi atau keselarasan dan 22 persen partisipan menempuh
(coherence), langsung atau berlanjut tanpa perjalanan antara 15 sampai 30 menit.
perantara (directness), daya tarik Waktu tempuh ini memadai untuk
(attractiveness), keselamatan (safety), bersepeda ke sekolah.
kenyamanan (comfort) jaringan rute sepeda
(cycle network), integrasi tata ruang (spatial 2. Kebutuhan Fasilitas Zona Selamat
integration), pengalaman (experience) Sekolah (ZoSS)
pengendara sepanjang perjalanannya, dan Pembahasan kebutuhan zona selamat
nilai sosial ekonomi (social economic value) sekolah (ZoSS) adalah untuk
sebagai pengalaman pengendara atas menjawab pertanyaan penelitian
infrastruktur jalan sepanjang rute pertama, yakni apakah perilaku pejalan
perjalanannya ke sekolah. Teknik penyajian kaki anak sekolah saat menyeberang
hasil skor faktor-faktor infrastruktur memengaruhi penerapan ZoSS di
menggunakan tabel. Analisis data integrasi sekolah. Analisis prosedur
infrastruktur bersepeda ke dalam rancangan menyeberang 4T bertujuan untuk
ZoSS menggunakan metode kualitatif yakni melihat pemahaman siswa terhadap
audit subjektif pengendara atau variasi tata cara menyeberang yang benar.
persepsi pengendara terhadap delapan Hasil jawaban siswa terhadap butiran
kategori syarat rancangan cycle network. kuesioner prosedur meneyeberang 4T
Kedelapan faktor infrastruktur ini memiliki (Tabel 1) akan dapat digunakan untuk
total 41 kriteria audit yang diberi skor skala memerbaiki perilaku pejalan kaki anak
1-5 dengan 5 merupakan skor tertinggi. sekolah saat menyeberang dan melihat
Audit infrastruktur ini merupakan studi kebutuhan zona selamat sekolah
kualitatif yang merupakan persepsi subjektif (ZoSS) di area subjek penelitian.
partisipan di saat melewati rute perjalanan Hasil analisis prosedur baku
dari rumah ke sekolah. menyeberang 4T memperoleh nilai
skor rata-rata berada di antara 4,40
D. Hasil dan Pembahasan sampai dengan 4,70. Nilai skor rata-
1. Deskripsi Partisipan Penelitian rata tunggu sejenak sebesar 4,63
Pembahasan deskripsi partisipan bermakna para siswa memahami untuk
penelitian adalah untuk mengurai menunggu sejenak sebelum
makna tersirat dari kebijakan menyeberang. Nilai skor rata-rata
penerimaan siswa baru dengan sistem tunggu sejenak kemudian tengok kanan
zonasi, agar siswa dapat pergi dan sebesar 4,49 bermakna para siswa
pulang ke dan dari sekolah memahami untuk menunggu sejenak
menggunakan transportasi sehat, kemudian melihat ke kanan sebelum
seperti berjalan kaki dan bersepeda. menyeberang. Persentase siswa yang
Usia muda partisipan penelitian, 49 selalu melakukan keempat prosedur
persen siswa laki-laki dan 51 persen baku menyeberang adalah yang
siswa perempuan, menjadikan siswa terkecil yaitu 63 persen. Ini berarti,
sebagai pejalan kaki atau pesepeda prosedur baku menyeberang 4T yang
potensial. Sejumlah 60 persen keempat, yaitu tengok kanan lagi
partisipan yang menggunakan masih perlu perbaikan agar para siswa
transportasi lain dapat menjadi terbiasa melalukannya.
pengguna potensial transportasi Nilai skor rata-rata tunggu sejenak,
berjalan kaki dan bersepeda asalkan tengok kanan dan kiri adalah 4,70,
Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan Logistik (JMBTL) Vol. 7 No. 1 Januari 2021
https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmbtl
24
ISSN 2407-635X Integrasi Infrastruktur Sepeda dan Zona Selamat Sekolah
tetapi nilai skor rata-rata tunggu memahami bahaya berlari dan tanpa
sejenak dan tengok kanan sebesar 4,49. zebra cross sewaktu menyeberang. Hal
Selanjutnya nilai skor rata-rata tunggu ini kemungkinan dapat diperbaiki
sejenak adalah 4,63, tetapi nilai skor dengan penambahan fasilitas ZoSS
rata-rata kembali menurun pada sebagai pengingat bagi siswa akan
prosedur tunggu sejenak, tengok kanan pentingnya menyeberang dengan
dan kiri serta tengok kanan lagi, yaitu berjalan dan menggunakan zebra cross.
4,40. Hal ini kemungkinan dapat Hasil analisis status penyeberang
diperbaiki dengan penambahan memperoleh skor rata-rata 4,00
fasilitas ZoSS yang memiliki marka penyeberang mandiri dan 2,19 tidak
lalu lintas atau atribut pengingat siswa mandiri. Hal ini berarti, sebagian besar
akan prosedur baku menyeberang 4T. siswa adalah penyeberang mandiri.
Hasil analisis cara menyeberang Konsekuensinya, akan semakin
memperoleh nilai skor rata-rata siswa berbahaya bagi siswa bila tidak
menyeberang dengan berlari sebesar mengimplementasi tata cara
2,38 dan berjalan sebesar 3,88. menyeberang yang benar. Nilai skor
Maknanya, para siswa memahami rata-rata penyeberang mandiri adalah
bahwa cara menyeberang berlari tidak 4,00, sehingga para siswa benar-benar
aman, tetapi tidak seluruh siswa membutuhkan pemahaman penuh akan
melaksanakan cara menyeberang tata cara menyeberang yang benar.
berjalan. Hasil analisis fasilitas Kebutuhan fasilitas ZoSS mendasari
penyeberangan memperoleh skor rata- fakta ini untuk keamanan dan
rata 3,37 menggunakan zebra cross dan keselamatan siswa saat menyeberang.
2,48 tidak menggunakan zebra cross. Kemungkinan lain untuk keselamatan
Hal ini berarti, belum semua siswa siswa saat menyeberang adalah dengan
memahami pentingnya menyeberang di menggunakan polisi anak sekolah,
zebra cross. seperti pendapat beberapa pengajar di
Nilai skor rata-rata siswa menyeberang subjek penelitian. Tetapi, fasilitas
dengan berlari sebesar 2,38, ZoSS akan lebih membuat anak didik
menyeberang tanpa menggunakan tersebut mandiri dan berdisiplin diri,
zebra cross sebesar 2,48 menunjukkan tanpa harus dipaksa orang lain untuk
beberapa siswa masih belum berdisiplin.
Skor
Perilaku pejalan kaki 1 2 3 4 5 Skor rata-rata
Prosedur baku menyeberang 4T
Tunggu sejenak 2 1 6 14 77 4,63
Tengok kanan 2 5 5 18 70 4,49
Tengok kiri 1 1 3 17 78 4,70
Tengok kanan lagi 2 4 9 22 63 4,40
Cara menyeberang
Berlari 22 28 41 8 1 2,38
Berjalan 4 6 20 38 32 3,88
Fasilitas penyeberangan
Zebra cross 5 19 31 24 21 3,37
Tanpa zebra cross 22 26 36 14 2 2,48
Status penyeberang
Mandiri 3 8 12 40 37 4,00
Tidak mandiri 28 41 19 8 4 2,19
Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan Logistik (JMBTL) Vol. 7 No. 1 Januari 2021
https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmbtl
25
Integrasi Infrastruktur Sepeda dan Zona Selamat Sekolah ISSN 2407-635X
Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan Logistik (JMBTL) Vol. 7 No. 1 Januari 2021
https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmbtl
26
ISSN 2407-635X Integrasi Infrastruktur Sepeda dan Zona Selamat Sekolah
skor rata-rata keamanan adalah 3,04. rata-rata terendah konstruk ‘rute jalur
Maknanya faktor keamanan jalan ditanami pohon pemisah’ yaitu
berdasarkan pengalaman siswa masuk 2,31. Maknanya pesepeda potensial
kategori sedang. Nilai skor rata-rata mengharapkan suasana rute jalur jalan
faktor infrastruktur keamanan masing- yang teduh. Kebutuhan rancangan lajur
masing adalah 3,04. Nilai skor ini lebih sepeda yang terintegrasi dengan ZoSS
rendah dari pada nilai skor rata-rata layak memertimbangkan hal ini di satu
faktor daya tarik. Nilai skor rata-rata sisi, tetapi di sisi lain memastikan
konstruk faktor keamanan terendah bahwa jalan terpelihara hari dedaunan.
adalah rute jalur jalan memiliki Hasil analisis audit faktor
pemisah jalan, yaitu 2,74. Maknanya infrastruktur memperoleh skor rata-rata
rancangan lajur sepeda yang terpisah keempat konstruk faktor infrastruktur
dari lajur kendaraan bermotor dan pengalaman masing-masing 3,01, 2,94,
terintegrasi dengan ZoSS akan dapat 3,22 dan 3,30 atau skor rata-rata
meningkatkan faktor keamanan, pengalaman adalah 3,12. Maknanya
sekaligus pemikat bagi pesepeda faktor pengalaman berdasarkan
potensial. pengalaman siswa masuk kategori
Hasil analisis audit faktor sedang. Nilai skor rata-rata faktor
infrastruktur memperoleh skor rata-rata infrastruktur pengalaman adalah 3,12,
keenam konstruk faktor infrastruktur termasuk kategori sedang. Hal ini
kenyamanan masing-masing 3,10, didukung nilai skor rata-rata konstruk
3,24, 2,97, 3,05, 3,16 dan 2,69 atau ‘pesepeda merasakan dapat diterima
skor rata-rata kenyamanan adalah 3,04. oleh pengguna jalan lain’ sebesar 3,30.
Maknanya faktor kenyamanan Fakta ini dapat memberi kemudahan
berdasarkan pengalaman siswa masuk pada integrasi lajur pesepeda dengan
kategori sedang. Nilai skor rata-rata ZoSS mendapat dukungan dari
faktor infrastruktur kenyamanan adalah pengguna jalan lain.
3,04, termasuk kategori sedang. Hal ini Hasil analisis audit faktor
disebabkan nilai skor rata-rata rendah infrastruktur memperoleh skor rata-rata
konstruk ‘rute jalur jalan terpelihara kedua konstruk faktor infrastruktur
dari retak dan dedaunan’ yaitu 2,97. nilai sosial ekonomi masing-masing
Maknanya sepanjang rute jalan ke 3,21 dan 3,07 atau skor rata-rata nilai
sekolah banyak ditemui retak dan sosial ekonomi adalah 3,14. Maknanya
dedaunan yang membuat pengguna faktor nilai sosial ekonomi berdasarkan
jalan tidak nyaman. Rancangan lajur pengalaman siswa masuk kategori
sepeda yang terintegrasi dengan ZoSS sedang. Nilai skor rata-rata faktor
hendaknya mengeliminasi hal ini. infrastruktur nilai sosial ekonomi
Hasil analisis audit faktor adalah 3,14, termasuk kategori sedang.
infrastruktur memperoleh skor rata-rata Nilai ini diperoleh dari nilai skor rata-
kelima konstruk faktor infrastruktur rata konstruk ‘sekolah menyediakan
integrasi tata ruang masing-masing fasilitas pesepeda’ yaitu 3,21 dan
3,09, 2,31, 2,64, 2,61 dan 3,56 atau ‘siswa bersepeda ke sekolah’ 3,07.
skor rata-rata integrasi tata ruang Peningkatan jumlah siswa bersepeda
adalah 2,84. Maknanya faktor integrasi ke sekolah akan meningkatkan skor
tata ruang berdasarkan pengalaman rata-rata faktor nilai sosial ekonomi.
siswa masuk kategori sedang. Nilai Rancangan infrastruktur bersepeda
skor rata-rata faktor infrastruktur yang terintegrasi dengan ZoSS diduga
integrasi tata ruang adalah 2,84, dapat meningkatkan ketertarikan
termasuk kategori rendah menuju pesepeda potensial.
sedang. Hal ini disebabkan nilai skor
Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan Logistik (JMBTL) Vol. 7 No. 1 Januari 2021
https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmbtl
27
Integrasi Infrastruktur Sepeda dan Zona Selamat Sekolah ISSN 2407-635X
Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan Logistik (JMBTL) Vol. 7 No. 1 Januari 2021
https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmbtl
28
ISSN 2407-635X Integrasi Infrastruktur Sepeda dan Zona Selamat Sekolah
Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan Logistik (JMBTL) Vol. 7 No. 1 Januari 2021
https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmbtl
29
Integrasi Infrastruktur Sepeda dan Zona Selamat Sekolah ISSN 2407-635X
Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan Logistik (JMBTL) Vol. 7 No. 1 Januari 2021
https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmbtl
30
ISSN 2407-635X Integrasi Infrastruktur Sepeda dan Zona Selamat Sekolah
Tabel 8 Lembar Skor Infrastruktur Sepeda Tingkat Pengalaman dan Nilai Sosial Ekonomi
Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan Logistik (JMBTL) Vol. 7 No. 1 Januari 2021
https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmbtl
31
Integrasi Infrastruktur Sepeda dan Zona Selamat Sekolah ISSN 2407-635X
Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan Logistik (JMBTL) Vol. 7 No. 1 Januari 2021
https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmbtl
32
ISSN 2407-635X Integrasi Infrastruktur Sepeda dan Zona Selamat Sekolah
Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan Logistik (JMBTL) Vol. 7 No. 1 Januari 2021
https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmbtl
33
Integrasi Infrastruktur Sepeda dan Zona Selamat Sekolah ISSN 2407-635X
Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan Logistik (JMBTL) Vol. 7 No. 1 Januari 2021
https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmbtl
34