You are on page 1of 13

IMPLEMENTASI PROGRAM SAFETY RIDING UNTUK KALANGAN

PELAJAR OLEH POLRES KAMPAR

Oleh:
Dewi Pela Wulandari
dewipela@gmail.com
Pembimbing: H. Zulkarnaini, S.Sos, M.Si
Jurusan Ilmu Administrasi - Program Studi Ilmu Administrasi Publik
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Riau
Kampus Bina Widya Jl. HR Soebrantas Km. 12,5 Simpang Baru Pekanbaru 28293
Telp/Fax 0761-63272

Abstract
.
Transportation is one tool that is needed in human life, one of them is a
motorcycle. The increasing use of motorcycles has an impact on the use of
highways that are also increasing. Whereas the area of Kampar district is large
enough to cause congestion and traffic density problems are growing that causing
traffic violations by the society, especially for students. To overcome traffic
problems the Police introduce a Program that known as Safety Riding Program
(safety driving). This research used type qualitative method with descriptive data
assessment. In collecting data, researcher use purposive sampling method as
source of information and data analysis with triangulation technique.
The results showed that the implementation of safety riding program for the
students by Kampar Country Police in the implementation has been running
smoothly, while in terms of resources are insufficient, including from human
resources that still classified less.and from physical resources ie tools used in the
implementation the safety riding program is still inadequate and lack of
informationdelivery. Then executive officers whom still lack as obstacles in the
implementation of safety riding program should be overcome by adding staff or
executive staff. As for the students should have a high awareness of orderly passage
and make safety a necessity in driving.

Keywords: Policy, Implementation, Safety Riding, Student

JOM FISIF Vol. 5: Edisi I Januari – Juni 2018 Page 1


Latar Belakang
program nasional Kegiatan Keselamatan
Transportasi merupakan salah Lalu Lintas dan Angkutan Jalan tersebut
satu alat yang paling dibutuhkan dalam adalah :
kehidupan, salah satunya seperti sepeda a. Polisi Mitra Kampus (Police
motor. Penggunaan sepeda motor yang Goes to Campus)
meningkat tersebut berdampak juga pada b. Cara Berkendara dengan
penggunaan jalan raya yang juga Selamat (Safety Riding)
meningkat. Menurut Adisasmita (2011 : c. Forum Lalu Lintas (Traffic
68) meningkatnya jumlah kendaraan Board)
bermotor yang sangat pesat telah d. Kampanye Keselamatan Lalu
mengakibatkan berbagai kesulitan seperti Lintas
kemacetan, pelanggaran dan kecelakaan e. Taman Lalu Lintas
lalu lintas yang semakin meningkat. f. Sekolah Mengemudi
Dengan jumlah penduduk g. Kemitraan Global Keselamatan
kabupaten Kampar yang tergolong padat Lalu Lintas (Global Road Safety
dan pertambahan kendaaraan yang Partnership).
meningkat serta tidak diimbangi dengan Permasalahan-permasalahan yang
sarana dan prasarana yang memadai berupa pelanggaran-pelanggaran lalu
sehingga hal ini akan menambah lintas tidak hanya dijumpai pada orang
kemacetan dan kepadatan lalu lintas yang dewasa saja, namun pelajar di Kabupaten
menyebabkan pelanggaran-pelanggaran kampar juga turut andil dalam
masyarakat dalam berkendara di jalan peanggaran yang sering dijumpi dijlan
raya. raya, dilihat dari daftar tabel pelanggaran-
Untuk mengatasi permasalahan- pelanggaran pada pelajar :
permasalahan lalu lintas di jalan raya
maka pemerintah melalui pihak Tabel Daftar Pelanggaran Lalu Lintas
kelpolisian melaksanakan suatu program Dan Jumlah Pelaku Kecelakaan
yang dikenal dengan Program Safety Pada Pelajar di Kab.Kampar
Riding (keselamatan berkendara).
Program safety riding pertama kali Pelang
Pelaku Jumlah
dilaksanakan di Indonesia diawali oleh NO Tahun Kecelak
garan
Kota Surabaya sebagai percontohan. aan
Program safey riding merupakan program 1 2014 4294 43 4337
nasional yang berdasarkan Undang- 2 2015 3308 11 3319
undang No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu 3 2016 2444 12 2445
Lintas dan Angkutan Jalan pada bagian Sumber: Sat lantas Kabupaten
XI tentang Keselamatan dan Keamanan Kampar(2016)
Lalu Lintas Angkutan Jalan pada pasal
203 ayat (1) berbunyi “pemerintah Dari tabel diatas menunjukkan
bertanggung jawab atas terjaminnya bahwa Pada tahun 2014 pelanggaran lalu
keselamatan lalu lintas dan angkutan lintas pada tingkat pelajar masih dengan
jalan”. Untuk menjamin keselamatan jumlah 4294. Sedangkan pada tahun 2015
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan tecatat pelanggaran lalu lintas kembali
sebagaimana yang dimaksud pada ayat terus naik pada tingkat pelajar dengan
(1) ditetapkan rencana umum nasional jumlah 3308. Dan ditutup dengan tahun
keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan 2016 menurun dengan jumlah tingkat
Jalan. Adapun yang dimaksud dengan pelajar sebanyak 2444. Dapat dismpulkan
JOM FISIF Vol. 5: Edisi I Januari – Juni 2018 Page 2
pelanggaran-pelanggaran lalu lintas di Menurut Parker dalam
tingkat pelajar dari tahun ke tahun masih Kusumanegara (2010 : 4) kebijakan
berada pada angka yang tinggi. publik adalah suatu tujuan tertentu atau
serangkaian prinsip atau tindakan yang
Tingginya pelanggaran lalu lintas dilakukan oleh pemerintah pada periode
yang dilakukan oleh pelajar menjadi tertentu dalam hubungannya dengan
tanggung jawab orang tua, masyarakat, suatu subyek atau tanggapan terhadap
pihak kepolisian dan sekolah. Alasan krisis. Sedangkan kebijakan menurut
orang tua memberikan kendaraan pada Graycar dalam keban (2008:59) dapat
anaknya serta membolehkan mengendarai dipandang dalam perspektif filosofis,
ke sekolah adalah hal yang seharusnya produk, proses dan kerangka. Sedangkan
tidak benar dilakukan. menurut Eyeston mengatakan bahwa
secara luas kebijakan publik dapat
Pelaksanaan program safety riding
didefenisikan sebagai hubungan suatu
di Kabupaten Kampar masih mengalami
unit pemerintah dengan lingkungannya.
berbagai hambatan. Dalam pelaksanaan
Batasan lain tentang kebijakan publik
program safety riding mengalami kendala
diberikan oleh Dye yang mengatakan
dikarenakan fasilitas yang terbatas,
bahwa kebijakan publik adalah apapun
seperti penyediaan alat misalnya helm,
yang dipilih oleh pemerintah untuk
sepeda motor, dan sebagainya.
dilakukan atau dan tidak dilakukan
Selanjutnya berdasarkan survei yang
(Winarno, 2014 : 20).
dilakukan peneliti melihat bahwa
masyarakat khususnya pelajar 2. Implementasi
beranggapan bahwa menganggap tertib Menurut Gardon dan Pasolong
berlalu lintas tidak menjadi kewajiban dalam Mulyadi (2015 : 24) implementasi
dalam berkendara. berkenaan dengan berbagai kegiatan yang
diarahkan pada realisasi program.
Selain itu kurangnya pengawasan
Implemetasi merupakan suatu tahap yang
dan sikap orang tua yang mau saja
sangat menentukan dalam proses
memberikan sepeda motor kepada anak
kebijakan.
yang belum mendapatkan surat izin
Selanjutnya Edwards III dalam
mengemudi adalah hal yang tidak benar
Mulyadi (2015 : 48) yang mengajukan
karena mengingat mereka masih bersatus
pendekatan masalah implementasi
pelajar atau remaja.
dengan terlebih dahulu mengemukakan
Rumusan Masalah dua pertanyaan pokok yakni (i) faktor apa
yang medukung keberhasilan
1. Bagaimana Implementasi Program implementasi kebijakandan (ii) faktor apa
Safety Riding Untuk Kalangan yang menghambat keberhasilan
Pelajar Oleh Polres Kampar implementasi kebijakan. Berdasarkan
kedua pernyataan tersebut dirumuskan
2. Fakor-Fakor Apa Saja Yang empat faktor yang merupakan syarat
Mempengaruhi Implementasi utama keberhasilan proses implementasi
Program Safety Riding Untuk yakni :
Kalangan Pelajar Oleh Polres 1) Komunikasi
Kampar 2) Sumberdaya
Konsep Teori 3) Disposisi
4) Struktur birokrasi
1. Kebijakan

JOM FISIF Vol. 5: Edisi I Januari – Juni 2018 Page 3


3. Lalu Lintas Penelitian dilakukan di di Kabupaten
Kampar, dengan lokus penelitiannya
Menurut Kamus Besar Bahasa yaitu Sat Lantas Kabupaten Kampar dan
Indonesia, lalu lintas adalah perhubungan Sekolah di Kabupaten Kampar
antara sebuah tempat dengan tempat yang
lain. Selanjutnya menurut Undang- 3. Informan Penelitian
Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Pemilihan informan pada penelitian
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan ini menggunakan teknik teknik
pengertian lalu lintas adalah gerak purposive sampling yaitu teknik
kendaraan dan orang di ruang lalu lintas pengambilan informan yang dipilih
jalan. berdasarkan ciri-ciri dan kriteria-kriteria
khusus yang sesuai, artinya subjek
Lalu lintas merupakan kegiatan
tersebut memahami dan menguasai
kendaraan baik itu bermotor maupun
permasalahan dan bersedia memberikan
menggunakan mobil, bus dan sebagainya
informasi yang lengkap dan akurat
dengan menggunakan jalan raya sebagai
terkait dengan data-data yang
jalur lintas umum sehari-hari. Lalu lintas
dibutuhkan dalam penelitian ini. Adapun
identik dengan jalur kendaraan bermotor
informan penelitian ini adalah :
yang ramai dengan penerapan tata tertib
bermotor dalam menggunakan jalan raya. 1. Kepala Unit Dikyasa
2. Kepala Sekolah
4. Safety Riding 3. Pelajar
4. Pihak yang berkoordinasi yaitu RSDC
Safety riding adalah cara
berkendara yang ideal yang harus 4. Jenis dan Sumber Data
memiliki tingkat keamanan dan a. Data Primer
keselematan berkendara bagi diri sendiri Data primer adalah data yang
maupun bagi orang lain. Artinya safety langsung didapat dari obyek penelitian
riding adalah cara berkendara yang aman atau informan penelitian yaitu berupa
dan nyaman bagi si pengendara maupun hasil wawancara yang mendalam dan
bagi orang lain. hasil penulusuran yang dilakukan peneliti
di lokasi penelitian.
Menurut Dian Afrilla dalam Dine
b. Data sekunder
Wahyu Prima (2015 : 372) safety riding
Data sekunder adalah data yang diperoleh
merupakan upaya berkendara dimana
melalui sumber-sumber kedua atau secara
lebih memperhatikan keselamatan
tidak secara tidak langsung melalui
pengendara dan pengguna jalan lain yang
berbagai literatur baik dari buku, media
dilakukan untuk mengurangi kecelakaan
massa (cetak atau elektronik), dari jurnal-
dan akibat dari kecelakaan lalu lintas.
jurnal ilmiah yang relevan dengan
Metode Penelitian penelitian

1. Jenis Penelitian 5. Teknik Pengumplan Data


a. Pengamatan (Observasi)
adapun dalam penelitian ini, peneliti Observasi adalah pengamatan
menggunakan jenis penelitian deskriptif yang dilakukan oleh peneliti secara
kualitatif. langsung dengan menggunakan indera
2. Lokasi Penelitian penglihatan terhadap objek penelitian

JOM FISIF Vol. 5: Edisi I Januari – Juni 2018 Page 4


yaitu Sat Lantas Polres Kampar, sekolah Implementasi kebijakan merupakan
dan pelajar tahap yang paling penting dalam proses
kebijakan publik. Dalam pengertian
b. Wawancara (Interview) yang luas implementasi merupakan
Wawancara adalah komunikasi tahap dari proses kebijakan publik
antara dua orang atau lebih yang segera setelah penetapan undang-
melibatkan seseorang yang ingin undang. Artinya implementasi adalah
memperoleh informasi dari seseorang tahap dimana pelaksanaan dari sebuah
lainnya dengan mangajukan pertanyaan- undang-undang yang melibatkan
pertanyaan berdasarkan tujuan tertentu didalamnya berbagai aktor, program,
(Mulyana, 2004 : 180). Wawancara ini organisasi, prosedur dan teknik bekerja
dilakukan peneliti dengan para informan bersama-sama untuk menjalankan
yang telah ditentukan untuk kebijakan publik
memperoleh informasi/data tentang Keberhasilan implementasi
Implementasi Program Safety Riding kebijakan akan ditentukan oleh banyak
Untuk Kalangan Pelajar Oleh polres variabel atau faktor, dan masing-masing
Kampar. variabel tersebut saling berhubungan satu
sama lain. Dalam penelitin ini penulis
c. Dokumentasi mengamati tentang implementasi
Dokumentasi adalah suatu teknik program safety riding untuk kalangan
pengumpulan data dengan mengadakan pelajar oleh polres Kampar yang berfokus
pencatatan dari dokumen yang ada di pada Undang-undang No.22 Tahun 2009
lokasi penelitian berupa arsip, foto-foto tentang keselamatan dan keamanan lalu
atau gambar informan dan aktivitasnya lintas dan angkutan jalan, menurut teori
yang berguna untuk memperkuat data yang dikemukakan oleh George Edward
primer yang ada. III, yang mengatakan dalam
pandangannya Implementasi kebijakan
6. Teknik Analisis Data
dipengaruhi oleh empat variabel, yang
Adapun dalam penelitian ini peneliti
dapat dijelaskan sebagai beikut :
menggunakan teknik analisis data
deskriptif kualitatif, yaitu pengolahan 1. Komunikasi
data atau informasi yang diperoleh Komunikasi adalah penyampaian
dilapangan berdasarkan hasil wawancara informasi, pesan, antara individu dengan
dan pengamatan. Semua hasil data individu maupun antara kelompok
tersebut dikumpulkan dan dipelajari dengan kelompok. Komunikasi sangat
sehingga menjadi suatu kesatuan yang menentukan keberhasilan pencapaian
utuh. Kemudian dalam penelitian ini tujuan dari implementasi suatu
menggunakan triangulasi data sebagai kebijakan. Implementasi yang efektif
kegiatan chek, recheck dan crosscheck terjadi apabila para pelaksana atau aktor
melalui persepsi peneliti untuk dijadikan kebijakan mengetahui apa yang akan
sebagai suatu kesimpulan. mereka kerjakan.
Oleh karena itu komunikasi
HASIL PENELITIAN DAN
merupakan salah satu variabel yang
PEMBAHASAN
penting dalam pelaksanaan kebijakan,
A. Implementasi Program Safety karena apabila peraturan implementasi
Riding Untuk Kalangan Pelajar jika ditransmisikan dengan baik maka
Oleh Polres Kampar implementasi suatu kebijakan akan
berjalan dengan lancar. Hal ini juga

JOM FISIF Vol. 5: Edisi I Januari – Juni 2018 Page 5


tejadi dalam Pelaksanan Program Safety Jika peintah-perintah implementasi
Riding Untuk Kalangan Pelajar Oleh mungkin sudah diteruskan secara cermat,
Polres Kampar dengan Pelajar dengan jelas, konsiten, tapi apabila para
menciptakan komunikasi yang baik agar pelaksana kekurangan sumberdaya yang
tujuan dari Program Safety Riding diperlukan untuk melaksanakan
tersebut dapat dimengerti oleh kebijakan maka implementasi kebijakan
kelompok sasaran. akan cenderung tidak efektif. Dalam hal
Untuk lebih jelas dapat dilihat dari sumberdaya dalam pelaksanaan safety
haril wawancara dengan Kepala Unit riding masih terkendala pada staf, hal ini
Dikyasa berikut : dapat dibuktikan dengan hasil wawancara
“Program safety riding yang berikut :
dilakukan kami berkoordinasi dahulu Staf atau pihak yang bertugas dalam
dengan pihak sekolah yang dalam hal ini pelaksanaan program safety riding
pihak sekolah yang menjadi sasaran merupakan anggota kepolisian yang
dalam pelaksanaan program safety sudah ada memiliki sertifikat pelatihan
riding dimana kita mengirimkan surat mengemudi dari polda riau. Staf tersebut
terlebih dahulu dan selanjutnya pelajar terdiri dari anggota dikyasa dengan
akan kita berikan edukasi seperti jumlah personil sebanyak 2 atau 3 orang.
pelatihan atau pendidikan keterampilan Dan jika kita mengalami kekurangan
bagaimana cara berkendara yang cermat jumlah personil atau membutuhkan
dan aman sehingga tidak merugikan personil tambahan maka kita akan
pengguna jalan. Setelah mengetahui meminta anggota unit laka lantas dan
teori, pelajar akan diajarkan praktek dari unit regident untuk membantu dalam
safety riding tersebut”. (wawancara pelaksanaan program safety riding.”
dengan kepala bagian Unit Dikyasa (wawancara dengan kepala bagian Unit
satlantas Polres Kampar, 20 Oktober Dikyasa satlantas Polres Kampar, 20
2017 ) Oktober 2017 )
Hasil wawancara di atas dapat Dari hasil wawancara tersebut
diketahui bahwa penyampaian kebijakan dapat diketahui bahwa staf atau pihak
program safety riding untuk kalangan yang bertugas dalam hal ini adalah unit
pelajar dalam hal ini sebagai pelaksana Dikyasa Sat Lantas Polres Kampar dalam
Satlantas Polres Kampar sudah berjalan jumlah personilnya masih sangat terbatas,
dengan baik, komunikasi yang karena dalam pelaksanaannya bila ada
disampaikan dengan sekolah sebagai kekurangan jumlah personil maka pihak
pihak yang berkoordinasi yaitu dengan unit laka lantas dan unit regidentlah yang
mengirimkan surat pemberitahuan atau akan memebantu pelaksanaan program
izin untuk melaksanakan program safety safety riding. Hal ini dapat
riding. Selanjutnya informasi yang mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan
disampaikan Satlantas Polres Kampar program safety riding oleh Sat Lantas
disampaikan langsung kepada kelompok Polres Kampar.
sasaran program yaitu pelajar. Pihak Selanjutnya peneliti melakukan
Satuan Lalu Lintas tahu apa yang mereka wawancara dengan pelajar sebagai
laksanakan setelah suatu perintah sasaran program safety riding :
dikeluarkan untuk dilaksanakan. ”Dalam pelaksanaan program safety
riding yang diadakan di sekolah kami
2. Sumberdaya merasa jumlah personil atau dari
Sumberdaya adalah faktor penting kepolisiannya masih kurang atau
untuk implementasi kebijakan agar efktif. terbatas, dengan jumlah 2 hingga 3
JOM FISIF Vol. 5: Edisi I Januari – Juni 2018 Page 6
personil yang bertugas kami pelajar tidak Berikut hasil wawancara peneliti
seluruhnya merasakan praktek dari dengan informan penelitian sebagai
penjelasan materi yang telah berikut :
disampaikan oleh pihak kepolisian “Kami unit dikyasa bagian dari
sebelumnya mengenai safety riding” kepolisian Satuan Lalu Lintas Polres
(wawancara dengan pelajar SMKN 1 Kampar sebagai pelaksana program ini
Bangkinang Kota, 23 Oktober 2017). mendukung sepenuhnya agar terciptanya
Hasil wawancara diatas juga tetrtib berlalu liontas serta menekan
menjelaskan bahwa jumlah personil atau jumlah pelanggaran lalu lintas dan siap
pihak yang bertugas dalam pelaksanaan melaksanakannya dan sangat bermotivasi
program safety riding dalam hal ini agar tercapainya Trust Building
adalah pihak Sat Lantas Polres Kampar (membangun kepercayaan) dan
masih terbatas, dilihat dari apa yang Partnership building (membangun
dirasakan oleh pelajar sebagai sasaran kebersamaan) masyarkat luas terhadap
penerima program safety riding. Apabila Polri dalam masalah lalu lintas”.
dibandingkan dengan kelompok sasaran (wawancara dengan kepala bagian Unit
program yang mengikuti program safety Dikyasa satlantas Polres Kampar, 20
riding dengan jumlah personel yang Oktober 2017 )
bertugas tidak sesuai dengan harapan
yang diharapkan, karena ketersediaan Hasil wawancara tersebut
pelaksana atau implementor kurang menjelaskan bahwa sikap pelaksana
memamadai dari segi jumlah sehingga kebijakan program safety riding dalam
dapat berpengaruh pada keberhasilan hal ini adalah Satuan Lalu Lintas Polres
implementasi program safety riding mendukung dan siap melaksanakan
untuk kalangan pelajar oleh polres program safety riding agar terciptanya
Kampar. tertib berlalu lintas di jalan raya serta
menekan jumlah pelanggaran lalu lintas
3. Disposisi agar jumlah pelanggaran-pelanggaran
Disposisi atau sikap dari pelaksana lalu lintas menurun, serta sangat
kebijakan adalah faktor penting dalam bermotivasi untuk tercapainya
pelaksanaan implementasi kebijakan kepercayaan dan kebersamaan
publik. Jika pelaksanaan suatru masyarakat terhadap Polri dalam masalah
kebijakan ingin berjalan efektif, maka lalu lintas, agar menciptakan masyarakat
para pelaksana kebijakan tidak hanya yang tertib berlalu lintas di jalan raya.
harus mengetahui apa yang akan Artinya Satuan Lalu Lintas mendukung
dilakukan tetapi juga harus memiliki sepenuhnya pelaksanaan program safety
kemampuan untuk melaksanakannya, riding agar terciptanya kepercayaan bagi
sehingga dalam praktiknya tidak terjadi masyarakat atau pelajar terhadap Polri
bias. Dari hasil wawancara yang dalam masalah lalu lintas.
peneliti lakukan dengan informan Selanjutnya terkait intensif khusus,
penelitian dilapangan, sikap pelaksana tidak ada anggaran khusus dalam
kebijakan dalam hal ini adalah Satuan pelaksanaan safety riding, sebagaimana
Lalu Lintas Polres Kampar, selaku hal ini dibuktikan dengan hasil
pelaksana program safety riding selalu wawancara berikut :
mendukung program safety riding dan
siap melaksanakannya dan sangat “Terkait dengan insentif khusus
bermotivasi untuk tercapainya tertib dalam pelaksanaan program safety
berlalu lintas di jalan raya. riding kami sebagai pihak yang

JOM FISIF Vol. 5: Edisi I Januari – Juni 2018 Page 7


bertanggunug jawab tidak ada insentif cara melakukan koordinasi dengan baik.
khusus. Memang kami melaksanakan Struktur organisasi yang bertugas
program safety riding agar terciptanya mengimplementasikan kebijakan
tertib berlalu lintas dan menekan angka memiliki pengaruh yang signifikan
pelanggaran serta kecelakaan lalu lintas terhadap implementasi kebijakan.
agar dapat menurun”. (wawancara Terdapat dua indikaor dalam variabel
dengan Kepala Unit Dikyasa, 6 struktur birorasi yaitu SOP dan
Desember 2017) Fragmentasi. Dalam pelaksanan Safety
Hasil wawancara tersebut riding untuk kalangan pelajar oleh Polres
menjelakan bahwa dalam pelaksanaan Kampar, belum ada SOP khusus yang
safety riding khususnya pada kalagan mengaturnya. Hal ini dibuktikan dengan
pelajar oleh Satuan lalu Lintas Polres hasil wawancara berikut :
Kampar tidak ada anggaran khusus yang
mengatur, kegiatan safety riding ”Sampai saat ini dalam pelaksanaan
dilaksanakan karena sudah menjadi program safety riding memang belum
program prioritas Satuan Lalu Lintas ada Standard Operating Procedures
Polres Kampar dibidang keamanan dan (SOP) secara khususnya. Kami pihak unit
keselamatan sehingga tidak dipungut dikyasa sebagai pelaksana program
biaya apa pun bagi penerima program safety riding hanya berpedoman kepada
dalam hal ini adalah pelajar tersebut. job description atau tugas dan fungsi
Sedangkan terkait dengan insentif yang sebagai unitt Dikyasa, yang salah
diberikan atau diterima oleh Para satunya adalah bertugas melaksanakan
Pelaksana program safety riding yaitu program kegiatan pendidikan dan
satuan lalu lintas, semenjak penerangan masyarakat tentang lalu
dilaksanakannya program safety riding lintas dimana salah satu program
mereka tidak ada menerima atau tersebut adalah safety riding”
mendapat insentif khusus. Mereka (wawancara dengan kepala bagian Unit
semata-mata melaksanakan program Dikyasa satlantas Polres Kampar, 20
safety riding berdedikasi agar terciptanya Oktober 2017 )
masyarakat yang tertib brelalu lintas dan Dari hasil wawancara tersebut
menekan menurunnya angka menjelaskan bahwa, Unit Dikyasa
pelanggaran-pelanggaran lalu lintas yang sebagai kepolisian satuan lalu lintas
berujung pada kecelakaan. polres Kampar sebagai pelaksana
program safety riding belum memiliki
4. Struktur Birokrasi Standard Operating Procedures (SOP)
secara khusus, namun pihak unit dikyasa
Walaupun sumber-sumber sebagai pelaksana dalam pelaksanaan
melaksanakan suatu kebijakan tersedia, program safety riding berpedoman pada
atau para pelaksana kebijakan Job description atau tugas dan fungsi
mengetahui apa yang seharusnya Uanit Dikyasa dalam melaksanakan
dilakukan, dan mempunyai keinginan program safety riding. Salah satunya
untuk melaksanakan suatu kebijakan, adalah melakukan atau melaksanakan
kemungkinan nsuatu kebijakan tersebut program pendidikan atau penerangan
tidak dapat terlaksana karena terdapatnya kepada masyarakat tentang lalu lintas
kelemahan dalam struktur birokrasi. yang program tersebut salah satu
Birokrasi sebagai pelaksana sebuah diantaranya adalah program safety riding.
kebijakan harus dapat mendukung Sedangkan untuk koordinasi dalam
kebijakan yang telah diputuskan dengan pelaksanaan safety riding sudah berjalan
JOM FISIF Vol. 5: Edisi I Januari – Juni 2018 Page 8
dengan lancar terlihat dari kerjasama 1. Kurangnya Tenaga Pelaksana
dengan pihak RSDC, hal ini sesuai
dengan wawancara berikut : Dalam Implementasi Program
“Pelaksanaan program safety riding Safety Riding Untuk Kalangan Pelajar
kami juga berkoordinasi atau Oleh Polres Kampar yang menjadi salah
bekerjasama dengan tim Riau Safety satu hambatan adalah ketersediaan
Driving Centre Polda Riau. Kami sumberdaya atau tenaga pelaksana yang
berkoordinasi dengan RSDC karena tim tersedia. Hal ini disebabkan jumlah
RSDC adalah tim atau perusahaan yang personil kepolisian Satuan Lalu Lintas
bergerak di bidang jasa yang di kelola Polres Kampar bagian Unit Dikyasa
dibawah naungan Polda Riau yang sebagai pelaksana program memiliki
memiliki fungsi dan tugas dalam jumlah yang sedikit yaitu sebanyak 2 atau
memberikan pelatihan dan pendidikan 3 personil. Sehingga tidak sebanding
keselamatan berkendara (safety riding) dengan jumlah kelompok sasaran
untuk semua jenis kendaraan”. program dalam hal ini adalah pelajar
(wawancara dengan kepala bagian Unit yang mengikuti program safety riding.
Dikyasa satlantas Polres Kampar, 20 Hal tersebut menjadi hanbatan dalam
Oktober 2017 ). pelaksanaan program safety riding karena
Dari hasil wawancara tersebut mengingat sumberdaya merupakan salah
menjelaskan bahwa pihak Satuan lalu satu faktor penting dalam keberhasilan
Lintas sebagai pelaksana program safety suatu implemntasi kebijakan.
riding berkoordinasi atau bekerjasama Hal ini dapat dibuktikan dengan
denagn tim Riau Safety Driving Centre hasil wawancara peneliti dengan
(RSDC) yang merupakan salah satu informan penelitian yang memiliki
sekolah keselamatan lalu lintas di tanggapan sebagai berikut :
Indonesia. Pihak Satlantas Polres Kampar “Memang selama pelaksanan
sudah tepat melakukan koordinasi program safety riding dilaksanakan yang
dengan baik dilihat dari kerjasama antara menjadi kendala kami adalah yaitu
RSDC yang memang merupakan pihak jumlah personil yang berugas masih
atau perusahaan jasa yang bergerak sedikit yaitu 2 atau 3 personiul yang
dalam emberikan pelatihan bagaimana bertugas. Sehingga dalam pelaksanaan
cara berkendara dengan selamat serta program safety riding kami kewalahan
memiliki tugas dan fungsi dalam dengan jumlah pelajar yang mengikuti
memberikan pendidikan tentang tidak sebanding dengan jumlah personil
keselamatan berkendara. atau pihak yang bertugas, sehingga kami
terkadang kewalahan dalam mengatur
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi pelajar yang mengikuti program safety
Implementasi Program Safety Riding riding. Jika kekurangan personil maka
Untuk Kalangan Pelajar Oleh Polres dari unit lak lantas dan regidentlah yang
Kampar membantu apabila jika mereka sedang
tidak bertugas”. (wawancara dengan
Berdasarkan observasi yang peneliti kepala bagian Unit Dikyasa satlantas
lakukan di lapangan, adapun fakor-faktor Polres Kampar, 20 Oktober 2017 ).
yang mempengaruhi dalam Implementasi Dari hasil wawancara tersebut
Program Safety Riding Untuk Kalangan dijelaskan bahwa salah satu hambatan
Pelajar Oleh Polres Kampar adalah atau kendala dalam pelaksanaan program
sebagai berikut : safety riding untuk kalangan pelajar oleh
polres Kampar terkendala pada

JOM FISIF Vol. 5: Edisi I Januari – Juni 2018 Page 9


implementor atau pelaksana kebijakan pemerintah yang dimkasud dapat berupa
yaitu satuan lalu lintas polres Kampar penyampaian informasi atau pesan seperti
yang memiliki jumlah personil yang melalui kerja sama dengan pemerintah
kurang memadai yaitu berjumlah 2 atau 3 melalui penanyangan bagaimana cara
orang. Sehingga implementasi program berkendara dengan aman dan cermat serta
safety riding untuk kalangan pelajar video akibat dari kecelakaan lalu lintas,
kurang berjalan efektif karena serta bekerja sama dengan media massa
kekurangan sumberdaya. seperti radio dalam menyampaikan atau
menghimbau kepada seluruh masyarakat
2. Kurangny penyampaian informasi maupun pelajar agar memperhatikan
berkendarayang aman sehingga tidak
Informasi merupakan merugikan banyak orang.
penyampaian pesan baik dari suatu
individu ke individu maupun dari suatu 3. Rendahnya kesadaran pelajar
kelompok dengan kelompok lainnya. Suatu kebijakan dapat di
Informasi merupakan indikator yang implementasikan jika terdapat unsur-
penting dalam pelaksanaan suatu unsur yaitu adanya tujuan, program,
kebijakan. Informasi yang berkaitan dana, adanya aktor atau pelaksana
dengan bagaimana cara pelaksanaan kebijakan, pihak swasta, serta
kebijakan. Dalam hal ini peneliti melihat masyarakat. Suatu kebijakan akan
penyampaian informasi secara langsung berhasil apabila diimplementasikan oleh
kepada pelajar berjalan dengan lancar pelaksana kebijakan atau implementor
namun, akan berjalan dengan lancar jika yang sesuai dan mengerti dibidang
berkerjasama atau lelibatkan media tersebut serta memiliki keahlian dan
massa dalam penyampaian informasi kecakapan dibidangnya dan didukung
secara tidak langsung. dengan partisipasi masyarakat itu sendiri.
Hal ini dapat dibuktikan dengan Walaupun implementasi dari sebuah
wawancara peneliti dengan informan kebijakan telah dilaksanakan oleh
penelitian sebagai berikiut : pelaksana kebijakan yang memiliki
kecakapan dan keahlian dibidangnya,
“pelaksanaan program safety riding
namun jika kesdarana masyarakat yang
berjalan dengan lanncar apabila jika
kurang untuk mematuhi sebuah peraturan
pihak Satuan Lalu Lintas bekerja sama
atau kebijakan maka implementasi
atau berkoordinasi dengan pemerintah
kebijakan tidak akan berjalan efektif.
dan media massa dalam penyampaian
Begitu juga dalam pelaksanaan program
informasi secara tidak
safety riding pada kalangan pelajar,
langung”(wawancara dengan Bapak
peneliti menemukan masih ada beberapa
Togas Manurung, 15 Desember 2017)
pelajar yang masih tidak mematuhi aturan
yang telah ditetapkan.
Dari hasil wawancara tersebut
Berdasarkan observasi dan
dapat dijelaskan bahwa penyampaian
wawancara yang dilakukan oleh peneliti
informasi program safety riding akan
dengan informan penelitian yaitu sebagai
lebih baik jika diiringi dengan
berikut :
penyampaian atau sosialisasi secara tidak
“setelah dilaksanakan program
langsung yaitu dengan bekerja sama atau
safety riding khususnya pada kalangan
berkoordinasi baik melalui pemerintah
pelajar, memang beberapa siswa atau
dan media massa. Koordinasi antara
pelajar ada yang mulai tertib dalam
Pihak Satuan Lalu Lintas dengan
berlalu lintas dijalan raya seperti
JOM FISIF Vol. 5: Edisi I Januari – Juni 2018 Page 10
menggunakan helem, perlengkapan kaca yang bertujuan untuk mengubah sikap
spion dua buah masing-masing dan perilaku masyarakat.
kendaraan dan lainnya. Namun masih
juga terdapat beberapa pelajar yang KESIMPULAN
masih tidak menerapkan aturan dalam Berdasarkan hasil penelitian dan
berkendara, karena menganggap pembahasan serta analisa yang peneliti
keselamatan dalam berkendara bukanlah lakukan dapat disimpulkan Implementasi
suatu kebutuhan. Karena sudah menjadi Program Safety Riding Untuk Kalangan
budaya atau kebiasaan dalam Pelajar Oleh Polres Kampar sebagai
melanggara aturan dalam berlalu lintas berikut :
“.(wawancara dengan kepala bagian
Unit Dikyasa satlantas Polres Kampar, A. Implementasi Program Safety
20 Oktober 2017 ). Riding Untuk Kalangan Pelajar
Selanjutnya peneliti melanjutkan Oleh Polres Kampar
wawancara dengan informan penelitian
Bapak Djunaidi M.Pd : Implementasi Program Safety Riding
“Semenjak diadakannya pelaksanan Untuk Kalangan Pelajar Oleh Polres
program safety riding yang bekerjasama Kampar dari pelaksanaannya sudah
dengan sekolah kita, beberapa pelajar berjalan dengan baik, namun masih
sudah mulai tertib dalam berkendara. terdapat beberapa kendala dalam
Memang dengan adanya program safety pelaksanan program safety riding.
riding ini membawa manfaat bagi Diketahui dari indikator-indikator sebagai
pelajar. Namun, masih ada juga berikut :
beberapa pelajar juga yang tidak 1. komunikasi,
menerapkan aturan dalam berlalu lintas Implementasi Program Safety Riding
karena memang semuanya kembali lagi sudah berjalan dengan lancar, karena
pada individu masing-masing”. penyampaian informasi secara jelas dan
(wawancara dengan kepala sekolah langsung kepada kelompok sasaran atau
SMKN 1 Bangkinang Kota, 23 Oktober pelajar.
2017). 2. Sumberdaya
Dari hasil wawancara tersebut pada Implementasi Program Safety
dijelaskan bahwa masih rendahnya Riding sudah berjalan dengan baik,
kesadaran masyarakat dalam berkendara. namun masih terdapat beberapa kendala,
Pola pikir dari masyarakat/pelajar yang karena dari segi sumberdaya manusia
tidak berubah yang masih menganggap atau staf dalam pelaksanaan program
keselamatan bukanlah suatu kebutuhan. safety riding masih kurang atau
Budaya atau kebiasaan untuk tidak tertib berjumlah sedikit. Dan dari sumberdaya
berlalu lintas sudah menjadi kebiasaan fisik berupa fasilitas dalam pelaksanaan
dalam kehidupan sehari-hari. Sehingg safety riding juga masih kurang.
sulit untuk meyakinkan atau merubah 3. Disposisi
pola pikir masyarakat/ pelajar karena Dalam Implementasi Program Safety
sudah menjadi kebiasaan dan terlebih lagi Riding, program safety riding sudah
menyangkut perubahan perilaku berjalan dengan lancar, hal ini diketahui
masyarakat/pelajar dalam berlalu lintas. dari pelaksana program safety riding
Sebuah program yang bertujuan untuk yaitu Satuan Lalu Lintas Polres
memberikan pengetahuan atau bersifat medndukung sepenuhnya dan siap
kognitif akan relatif mudah melaksanakannya.
diimplementasikan dari pada program 4. Struktur Birokrasi
JOM FISIF Vol. 5: Edisi I Januari – Juni 2018 Page 11
Implementasi Program safety riding riding dapat berjalan dengan
sudah berjalan dengan baik, namun terencana dengan baik.
hanya saja pada indikator SOP masih 2. Untuk meningkatkan pelaksanaan
belum ada secara khusus yang program safety riding kedepannya,
mengatram safety riding, keterlibatan upaya yang perlu dipertimbangkan
masyarakat sudah menyeluruh dalam oleh satuan lalu lintas polres Kampar
memanfaatkan hasil dari program yang yaitu dengan menambah personil
dilaksanakan. Keterlibatan masyarakat dari unit dikyasa sebagai pelaksana
pada tahap ini lebih banyak program safety riding agar
dibandingkan tahap - tahap sebelumnya. pelaksanaan program safety riding
berjalan dengan lancar apabila
B. Faktor-Faktor Yang jumlah pelaksananya lebih banyak.
Mempengaruhi Implementasi 3. Untuk mendukung pelaksanaan
Program Safety Riding Untuk program safety riding sebaiknya
Kalangan Pelajar Oleh Polres pihak satuan lalu lintas polres
Kampar Kampar bekerja sama atau
Dari hasil penelusuran yang peneliti berkoordinasi dengan pemerintah
lakukan dilapangan adapun Faktor-Faktor maupun media massa untuk
Yang Mempengaruhi Implementasi menyampaikan informasi program
Program Safety Riding Oleh Polres safety riding kepada publik yaitu
Kampar yaitu : dari tenaga pelaksana secara tidak langsung melalui
sumberdaya manusia dalam hal ini adalah kerjasama tersebut.
satuan lalu lintas polres Kampar yang
berjumlah sedikit dan dari sumberdaya DAFTAR PUSTAKA
fisik berupa fasilitas atau alat-alat yang Abidin, Said Zainal, 2004. Kebijakan
disediakan masih kurang dalam Publik. Jakarta : Tim Penerbit
Implementasi Program Safety Riding dan Yayasan Pancur Siwah
masih kurangnya penyampaian informasi
. Selain itu juga dipengaruhi oleh Adisasmita, Rahardjo dan Adisasmita,
kesadaran masyarakat/pelajar itu sendiri. Sakti Adji. 2011. Manajemen
Masih rendahnya kesadaran Transportasi Darat. Yogyakarta :
masyarakat/pelajar untuk tertib dalam Graha Ilmu
berlalu lintas karena sudah menjadi
budaya atau kebiasaan dalam melanggar Agustino. Leo. 2014. Dasar-Dasar
aturan berlalu lintas. Kebijakan Publik. Bandung : Alfabeta
Indiahono, Dwiyanto. 2009. Kebijakan
SARAN
Publik Berbasis Dynamic Policy
Berdasarkan kesimpulan di atas
Analisys. Gaava Media :
mengenai Implementasi Program safety
Yogyakarta
Riding Untuk Kalangan Plejar Oleh
Polres Kampar, maka penulis Keban, Yoremias. 2008. Enam Dimensi
memberikan beberapa saran sebagai Strategis Administrasi Konsep
berikut : Teori Dan Isu (Edisi Ke-2).
1. Dalam pelaksanaan program safety Gravamedia : Yogyakarta
riding sebaiknya dibuat Standar
Operating Procedure (SOP) khusus Kusumanegara, Solahuddin. 2010. Model
agar pelaksanaan program safety dan Aktor Kebijakan Publik.
Yogyakarta : Ga-Va Media
JOM FISIF Vol. 5: Edisi I Januari – Juni 2018 Page 12
Maleong, Lexy. J, 2004. Metodologi Sugiyono. 2015. Memahami Penelitian
Pemilihan Kualitatif. Bandung : Kualitatif. Bandung : Alfabeta
Rosdakarya
Sujianto. 2008. Implementasi Kebijakan
Mulyadi, Deddy. 2015. Studi Kebijakan Publik : Konsep, Teori, dan
Publik dan Pelayanan Publik Praktik (Studi Implementasi
(Konsep dan Aplikasi Proses Pembangunan Perkebunan
Kebijakan Publik dan Pelayanan. Daerah Transmigrasi Riau).
Bandung : Alfabeta Pekanbaru : Alaf Riau

Mulyana, Deddy. 2004. Metodelegi Tachjan. 2006. Implementasi Kebijakan


Penelitian Kualitatif. Bandung : Publik. AIPI: Bandung
PT Remaja Rosdakarya
Winarno, Budi. 2014. Kebijakan Publik :
Nawawi, Ismail. 2009. Public Policy; Teori, Proses dan Studi Kasus.
Analisis Srategi Advokasi Teori Yogyakarta : Centre Of Academic
dan Praktek. PNM : Surabaya Publishing Service (CAPS).

Nugroho, Riant. 2004, Kebijakan Publik, Karya Ilmiah :


Formulasi, Implementasi, dan
Evaluasi. Jakarta : PT Alex Media Wahyu, Dine. Skripsi. 2015 : Faktor-
Komputindo. Faktor Yang Berhubungan
Terhadap Perilaku Safety Riding
_________ 2012. Public Policy. Jakarta : Pada Mahasiswa Fakultas X
PT Alex Media Komputindo. Universitas Dipenogoro

_________2014. Public Policy. Edisi Internet :


Kelima Teori, Manajemen,
Dinamika, Analisis, Konvergensi, http://topriau.com/jaga-riau/news/5208-
dan Kimia Kebijakan. Jakarta : PT antisipasi-kecelakaan-satlantas-polres-
Alex Media Komputindo kampar-safety-riding-kepada-para-
pelajar-di-bangkinang-kota.html
Nugroho, Riant. 2013. Metode Penelitian
Kebijakan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar www.wikipedia.com

Pasolong, Herbani. 2008. Teori http://kamparkab.go.id/home/page/luas-


Administrasi Publik. Bandung : Alfabeta wilayah-kecamatan

Persons, Wayne. 2011. Publik Policy Dokumentasi :


Pengantar Teori dan Praktik
Analisis Kebijakan. Jakarta. Undang-undang No 22 Tahun 2009
Kencana. Tentang Lalu Lintas Dan Agkutan Jalan

Subarsono, 2005. Analisa Kebijakan Perturan Kapolri No. 23 Tahun 2010


Publik, Konsep, Teori, dan Tentang Susunan Organisasi dan Tata
Aplikasi. Yogyakarta : Pustaka Kerja Pada Tingkat Kepolisian Resort
Belajar. dan Kepolisian Sektor

JOM FISIF Vol. 5: Edisi I Januari – Juni 2018 Page 13

You might also like